Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur pada kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayahNya saya dapat menyelesaikan tugas tentang Pembangunan Ekonomi ini dengan tepat waktu .
Saya sebagai penulis dan manusia yang tidak sempura menyadari makalah ini masih banyak
kekurangn yang harus dipenuhi, oleh karena itu saya memohon kesadaran para pembaca dan
selalu memberikan kritikan dan saran demi kesempurnaan makalah yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Mangkutana , April 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi Permasalahan
Maksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi
Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi Indonesia
Arah Kebijaksanaan Pembangunan ekonomi Indonesia
Pembangunan Ekonomi Daerah
Strategi Pembangunan Ekonomi daerah
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang perubahan atas UU
Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi daerah, maka terjadi pula pergeseran dalam
pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi (terpusat), sekarang mengarah
kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan keleluasaan kepada daerah untuk
membangun wilayahnya termasuk pembangunan dalam bidang ekonominya. Pengertian dan
penerapan pembangunan daerah umumnya dikaitkan dengan kebijakan ekonomi atau
keputusan politik yang berhubungan dengan alokasi secara spasial dari kebijakan
pembangunan nasional secara keseluruhan.
Dengan demikian, kesepakatan-kesepakatan nasional menyangkut sistem politik dan
pemerintahan, atau aturan mendasar lainnya, sangat menentukan pengertian dari
pembangunan daerah. Atas dasar alasan itulah pandangan terhadap pembangunan daerah dari
setiap negara akan sangat beragam. Singapura, Brunei, atau negara yang berukuran kecil
sangat mungkin tidak mengenal istilah pembangunan daerah. Sebaliknya bagi negara besar,
seperti Indonesia atau Amerika Serikat perlu menetapkan definisi-definisi pembangunan
daerah yang rinci untuk mengimplementasikan pembangunannya. Dasar hukum
penyelenggaraan pembangunan daerah bersumber dari Undang-Undang Dasar (UUD) Negara
RI 1945 Bab VI pasal 18. Hingga saat ini, implementasi formal pasal tersebut terdiri tiga kali
momentum penting, yaitu UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
Daerah dan UU No 22 Tahun 1999 serta UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Sebelum tahun 1974, bukan saja pembangunan daerah, pembangunan nasional juga diakui
belum didefinisikan dan direncanakan secara baik. Implementasi pembangunan daerah
berdasar UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, terbukti sangat
mendukung keberhasilan pembangunan nasional hingga Pelita VI tetapi juga mampu secara
langsung melegitimasi kepemimpinan Presiden Suharto. Sementara UU No 22 Tahun 1999
yang diperbaiki dengan UU No 32 Tahun 2004 lebih merupakan koreksi-koreksi sistematis
disebabkan oleh permasalahan struktural (sistemik) maupun dalam hal implementasi. Maka
dari itu kami mencoba membuat suatu pemaparan mengenai pembangunan daerah dalam
sebuah makalah yang berjudul Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah .
2. Identifikasi Permasalahan
Permasalahan yang diangkat di dalam makalah ini adalah:
1. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
2. Pengertian Pembangunan Ekonomi
3. Pembangunan Ekonomi Indonesia
4. Arah Kebijaksanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

5. Pembangunan Ekonomi daerah


6. Strategi pembangunan ekonomi daerah
3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui strategi pembangunan
ekonomi daerah khususnya di Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN
1. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi
Sebelum memberikan pemaparan yang lebih dalam mengenai strategi pembangunan ekonomi
daerah alangkah baiknya kita rinci terlebih dahulu apa yang di maksud dengan istilah
pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah suatu
proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi
suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu Negara. Pembangunan
ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan
ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan antara
keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu
adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,
sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.
Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.
2. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Menurut Meier dan Baldwin (dalam Safril, 2003:142) bahwa Pembangunan ekonomi adalah
suatu proses, dengan proses itu pendapatan nasional real suatu perekonomian bertambah
selama suatu periode waktu yang panjang. Hal senada dikemukakan pula oleh
Djojohadikusumo (1991) bahwa Pembangunan ekonomi adalah usaha memperbesar
pendapatan per kapita dan menaikkan produktivitas per kapita dengan jalan menambah
peralatan modal dan menambah skill. Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu kegiatan yang diarahkan kepada
kehidupan perekonomian yang lebih baik bagi masyarakat suatu bangsa.
3.

Pembangunan Ekonomi Indonesia

Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan bangsa Indonesia meliputi seluruh aspek


perekonomian masyarakat, baik kehidupan masyarakat pedesaan maupun masyarakat
perkotaan, dengan tujuan utama mempebaiki dan meningkatkan taraf hidup seluruh rakyat
Indonesia. Pembangunan ekonomi tersebut dilaksanakan dengan menitikberatkan pada upaya
pertumbuhan sektor ekonomi dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik
potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Agar pelaksanaan
pembangunan ekonomi dapat menyentuh seluruh aspek perekonomian masyarakat dan

pemerataan hasil-hasilnya, maka pemerintah mengeluarkan beberapa arah kebijaksanaan


pembangunan di bidang ekonomi.
4. Arah Kebijaksanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Pembangunan yang terpusat dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini ternyata hanya
mengutamakan pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik yang
demokratis, yang telah menyebabkan krisis moneter dan ekonomi, yang nyaris berlanjut
dengan krisis moral yang memprihatinkan. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab
timbulnya krisis nasional (tahun 90-an), yang membahayakan persatuan dan kesatuan serta
mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Oleh karena itu, reformasi di segala
bidang harus dilakukan untuk bangkit kembali dan memperteguh kepercayaan diri dan
kemampuan untuk melakukan langkah-langkah penyelelamatan, pemulihan, pemantapan, dan
pengembangan pembangunan ekonomi
Pembuatan bank tanah (land banking), dengan
tujuan agar memiliki data tentang tanah yang kurang optimal penggunaannya, tanah yang
belum dikembangkan,atau salah ddalam penggunaannya dadengan paradigma baru
Indonesia yang berwawasan kerakyatan. Aktualisasi dari pembaharuan tersebut dengan
dikeluarkannya kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang tertuang dalam Garis-Garis Besar
Haluan Negara tahun 1999-2004 (Tap MPR No. IV/MPR/1999). Dalam Garis-Garis Besar
Haluan Negara 1999-2004 ditetapkan arah kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi,
diantaranya:
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar.
2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil.
3. Mengoptimalkan peranan pemerintah untuk melakukan regulasi, layanan publik,
subsidi dan insentif, yang dilakukan secara transparan.
4. Mengembangkan kehidupan yang layak, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak
terlantar.
5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan
teknologi dengan memanfaatkan secara maksimal sektor-sektor unggulan setiap
daerah.
6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis.
7. Mengembangkan kebijakan fiskal.
8. Mengembangkan pasar modal yang sehat , transparansi dan efisien.
9. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri untuk kegiatan ekonomi produktif.
10. Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan, dan investasi.
11. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien dan
produktif.
12. Menata Badan Usaha Milik Negara secara efisien, transparan, dan profesional.
13. Mengembangkan hubungan kemitraan dalam bentuk keterkaitan usaha yang saling
menunjang dan menguntungkan antara koperasi dan Badan Usaha Milik Negara.
14. Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada keragaman sumber
daya bahan pangan, kelembagaan, dan budaya lokal.
15. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang
relatif murah.
16. Mengembangkan kebijakan pertanahan untuk meningkatkan pemanfaatan dan
penggunaan tanah secara transparan dan produktif.

17. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, termasuk
transportasi, telekomunikasi, energi, listrik, dan air bersih.
18. Mengembangkan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terpadu.
19. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan
memperhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja.
20. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama teknologi bangsa sendiri.
21. Melakukan berbagai upaya terpadu untuk mempercepat proses pengentasan
kemiskinan dan pengangguran.
22. Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi guna meningkatkan sektor riil
terutama bagi pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.
23. Menyehatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan mengurangi
defisit negara melalui peningkatan disiplin anggaran, pengurangan subsidi, dan
pinjaman luar negeri secara bertahap.
24. Mempercepat rekapitalisasi sektor perbankan dan restrukturisasi utang swasta.
25. Melaksanakan restrukturisasi aset negara, terutama aset yang berasal dari likuidasi
perbankan dan perusahaan.
26. Melakukan negosiasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar negeri bersamasama dengan Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, lembaga keuangan lainnya,
dan negara donor.
27. Melakukan secara proaktif negosiasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan
multilateral dalam rangka meningkatkan volume dan nilai ekspor.
28. Menyehatkan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah terutama yang
usahanya berkaitan dengan kepentingan umum.
Beberapa arah kebijaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia tersebut di atas menunjukkan
bahwa pembangunan ekonomi tersebut merupakan rangkaian upaya pembangunan sektor
ekonomi yang berkesinambungan dalam rangka meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia
untuk keluar dari keterpurukan ekonomi.
5. Pembangunan Ekonomi Daerah
Sebelum menjelaskan tentang pembangunan ekonomi daerah, disini akan menjelaskan
terlebih dahulu tentang pengertian daerah (regional) itu sendiri, karena pengertian daerah
dapat berbeda-beda artinya tergantung pada sudut pandang melihatnya. Misalnya dari sudut
hokum, keamanan, kepemerintahan dan lain sebagainya. Namun kami dalam hal ini akan
menjelaskan pengertian daerah hanya melihat dari sudut pandang ekonominya saja. Ditinjau
dari sudut pandang ekonominya daerah mempunyai arti :
a) Suatu daerah dianggap sebagai raung dimana terdapat kegiatan ekonomi dan di dalam
pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama, kesamaan sifat-sifat tersebut
antara lain dari segi pendapatan perkapita, sosia-budayanya, geografisnya dan lain
sebagainya. Daerah yang memiliki ciri-ciri seperti ini disebut daerah homogen. \
b) Suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi ruang apabila daerah tersebut dikuasai
oleh sutu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. Daerah dalam pengetian ini disebut
sebagai daerah modal.

c) Suatu daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada di bawah satu administrasi
tertentu seperti satu provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan lain sebagainya.
Daerah ini didasarkan pada pembagian administrative suatu Negara. Daerah dalam pengertian
ini dinamakan daerah adminitrasi. Lincolin Arsyad (2000) memberikan pengertian
pembangunan ekonomi daerah adalah sebagai proses dimana pemerintah daerah dan
masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kementrian antara pemerintah daerah dengan sector swasta untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan
ekonomi) dalam wilayah tersebut. Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadi
pokok permasalahannya adalah terletak pada kebijakan-kebijakan pembangunan yang
didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous) dengan menggunakan
potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal (daerah).
Orientasi ini mengarah pada pengambilan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut
dalam proses pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang
peningkatan kegiatan ekonomi. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang
mencakup pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,
perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan
usaha-usaha baru. Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah adalah untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus secara bersama-sama
mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah dengan partisipasi
masyarakatnya, dengan dukungan sumberdaya yang ada harus mampu menghitung potensi
sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun ekonomi
daerahnya. 6. Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah Secara umum strategi pembangunan
ekonomi adalah mengembangkan kesempatan kerja bagi penduduk yan ada sekarang dan
upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta mengembangkan basis ekonomi dan
kesempatan kerja yang beragam. Pembagunan ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi
kebutuhan dunia usaha. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi
ekonomi sektoral, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesempatan kerja.
Lincolin Arsyad (2000) secara garis besar menggambarkan strategi pembangunan ekonomi
daerah dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
a) Strategi pengembangan fisik ( locality or physical development strategy) Melalui
pengembangan program perbaikan kondisi fisik/lokalitas daerah yang ditunjukkan
untuk kepentingan pembangunan isdustri dan perdagangan, pemerintah daerah akan
berpengaruh positif bagi pembangunan dunia usaha daerah. Secara khusus, tujuan
strategi pembagunan fisik ini adalah untuk menciptakan identitas masyarakat , dan
memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam upaya memperbaiki dunia
usaha daerah. Untuk mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alatalatpendukung, yaitu : Pembangunan daerah dapat meningkatnya domesticpurchasing
power

b) Strategi pengembangan dunia usaha ( business development strategy) Pengembangan


dunia usaha merupakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi daerah,
karena daya tarik, kerativitas atau daya tahan kegiatan ekonomi dunia usaha, adalah
merupakan cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. Untuk
mencapai tujuan pembangunan fisik tersebut diperlukan alat-alat pendukung, antara
lain :

Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik akan berpengaruh positif


bagi dunia usaha, disamping menciptakan lapangan kerja.

Pengaturan tata ruang (zoning) dengan baik untuk merangsang pertumbuhan


dan pembangunan ekonomi daerah.

Penataan kota (townscaping), dengan tujuan untuk memperbaiki sarana jalan,


penataan pusat-pusat pertokoan, dan penetapan standar fisik suatu bangunan.

Pengendalian perencanaan dan pembangunan, dengan tujuan untuk


memperbaiki iklim investasi di daerah dan meperbaiki citra pemerintah daerah.
dan lain sebagainya.
c) Strategi pengembangan sumber daya manusia ( human resource development
strategy) Strategi pengembangan sumberdaya manusia merupakan aspek yang paling
penting dalam proses pembangunan ekonomi, oleh karena itu pembangunan ekonomi
tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan ketrampilan sumberdaya manusia
adalah suatu keniscayaan. Pengembangan kualitas seumberdaya manusia dapat
dilakukan denganca cara :

Pembuatan system pemasaran bersama untuk menghindari skala yang tidak


ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing terhadap produk impor, seta
sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.

Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena usaha kecil
perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan sebagai sumber dorongan
memajukan kewirausahaan.

Pembuatan informasi terpadu yanf dapat memudahkan masyarakat dan dunia


usaha untuk berhubungan dengan aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan
perijinan dan informasi rencana pembangunan ekonomi daerah.

Penciptaan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha, melalui pengaturan dan
kebijakan yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama
mencegah penurunan kualitas lingkungan.

Penyediaan infrastruktur seperti : sarana air bersih, taman, sarana parkir, tempat
olahraga dan lain sebagainya.

Pembangunan daerah dapat menurunnya biaya-biaya transaksi ( transaction


cost). Biaya transaksi merupakan biaya total pembangunan yang dapat dipisahkan ke
dalam biaya informasi , biaya yang melekat dengan harga komoditi, dan biaya
pengamanan.

Pembangunan daerah meyakini mampu memenuhi harapan keadilan ek onomi


bagi sebagian banyak orang. Dengan otonomi daerah diharapkan dapat memenuhi
prinsip bahwa yang menghasilkan adalah yang menikmati, dan yang menikmati
haruslah yang menghasilkan.

Bahwa pembangunan daerah sangat tepat diimplementasikan dalam mana


perekonomian mengandalkan kepada pengelolaan sumber-sumber daya publik

(Common and public resources) antara lain sektor kehutanan, perikanan, atau
pengelolaan wilayah perkotaan.

Pengembangan lembaga pelatihan bagi para penyandang cacat.


d) Strategi pengembangan masyarakat (community based development strategy) Strategi
pengembangan masyarakat ini merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
memberdayakan (empowerment)suatu kelompok masyarakat tertentu pada suatu
daerah. Kegiatan-kegiatn ini berkembang baik di Indonesia belakangan ini, karena
ternyata kebijakan umum ekonomi yang tidak mampu memberikan manfaat bagi
kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
menciptakan manfaat social, seperti misalnya dengan menciptakan proyek-proyek
padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh keuntungan
dari usahanya.

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan
yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang
dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi
peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data
sampai tingkat Kabupaten/Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Menghadapi realitas
kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan mengakibatkan adanya
pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnya para pembuat
kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul akibat
kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang terencana. Upaya
pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang
dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu
wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan. Perencanaan
pembangunan memiliki ciri khusus yang bersifat usaha pencapaian tujuan pembangunan
tertentu. Adapun ciri dimaksud antara lain: Perencanaan yang isinya upaya-upaya untuk
mencapai perkembangan ekonomi yang kuat dapat tercermin dengan terjadinya pertumbuhan
ekonomi positif. Ada upaya untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. Berisi
upaya melakukan struktur perekonomian Mempunyai tujuan meningkatkan kesempatan kerja.
Adanya pemerataan pembangunan.
2.

Saran

Pembangunan daerah disertai dengan otonomi atau disebut juga otonomi daerah, sangat
relevan dengan pembangunan secara menyeluruh karena beberapa alasan.

Pembuatan bank keahlian (skill banks), sebagai bank informasi yang berisi data
tentang keahlian dan latar belakang orang yang menganggur di penciptaan iklim yang
mendukung bagi perkembangan lembaga-lembaga pendidikan dan keterampilan di daerah.

Pelatihan dengan system customized training, yaitu system pelatihan yang dirancang
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan harapan sipemberi kerja.

Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan litbang). Lembaga ini diperlukan


untuk melakukan kajian tentang pengembangan produk baru, teknologi baru,dan pencarian
pasar baru.

DAFTAR PUSTAKA
http://anaarisanti.blogspot.com/2010/06/strategi-pembangunan-ekonomi-daerah.html
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/perkembangan-strategi-dan-perencanaanpembangunan-eko nomi-indonesia/
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/06/13/minapolitan-strategi-pemerataanpembangunan-banten/ http://marchtavaissta.wordpress.com/2012/04/20/perkembanganstrategi-dan-perencanaan-pembangunan-ekonomi-indonesia/ http://www.yohanli.com/upayapemerataan-pembangunan.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
Nugroho, Iwan dan Rokhimin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah perspektif Ekonomi,
Sosial, dan Lingkungan. Jakarta. LP3ES
Drs.Subandi,M.M.2005.Sistem Ekonomi Indonesia. Alfabeta Bandung
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta. MPR RI. 1999. Tap. MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis
Besar Haluan Negara 1999 2004 . MPR RI, Jakarta.
Safril, dkk. 2003. Ekonomi dan Pembangunan. Bumi Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • JKL
    JKL
    Dokumen5 halaman
    JKL
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • Aqwe
    Aqwe
    Dokumen2 halaman
    Aqwe
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • Uuuu
    Uuuu
    Dokumen15 halaman
    Uuuu
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • 457645
    457645
    Dokumen9 halaman
    457645
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • FFFF
    FFFF
    Dokumen2 halaman
    FFFF
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • CCCC
    CCCC
    Dokumen2 halaman
    CCCC
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • BBBB
    BBBB
    Dokumen1 halaman
    BBBB
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • 1 e
    1 e
    Dokumen28 halaman
    1 e
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • Eeee
    Eeee
    Dokumen2 halaman
    Eeee
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • DDDD
    DDDD
    Dokumen1 halaman
    DDDD
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • Aaaa
    Aaaa
    Dokumen1 halaman
    Aaaa
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • DD
    DD
    Dokumen12 halaman
    DD
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • 7777
    7777
    Dokumen26 halaman
    7777
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • Bersiap Sambut Su-35, Tentara Indonesia Wajib Belajar Bahasa Rusia
    Bersiap Sambut Su-35, Tentara Indonesia Wajib Belajar Bahasa Rusia
    Dokumen1 halaman
    Bersiap Sambut Su-35, Tentara Indonesia Wajib Belajar Bahasa Rusia
    cintagakjelas
    Belum ada peringkat
  • Penilaian Seni Rupa 2013
    Penilaian Seni Rupa 2013
    Dokumen7 halaman
    Penilaian Seni Rupa 2013
    cintagakjelas
    100% (1)