PENDIDIKAN
di MAN INSAN CENDEKIA SERPONG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Dewi Arianti
NIM 1110018200039
Dewi Arianti
NIM
1110018200039
Jurusan
Manajemen Pendidikan
Alamat
Masyhuri, AM.,M.Pd.
NIP
Jurusan/Program Studi
Manajemen Pendidikan
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Dewi Arianti
Oleh
Dewi Arianti
1110018200039
Di bawah Bimbingan
Dosen Pembimbing
Masyhuri, AM.,M.Pd
NIP. 19500518 198703 1002
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan di MAN Insan
Cendekia Serpong disusun oleh DEWI ARIANTI Nomor Induk Mahasiswa
1110018200039, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah
pada tanggal 17 September 2014 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan.
Jakarta, September 2014
Tanggal
TandaTangan
..
..
Penguji I
Umiyati, SEI., M.Si.
NIP.
Penguji II
Tri Hajarwati, M.Si.
NIDN. 2014118001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UJI REFERENSI
Seluruh referensi
Dosen Pembimbing
Masyhuri, AM.,M.Pd.
NIP. 19500518 198703 1002
ABSTRAK
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
salam selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat,
dan kepada setiap pengikutnya.
Skripsi yang berjudul Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan di MAN
Insan Cendekia Serpong disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada program studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian skripsi ini bukanlah hasil usaha penulis semata, melainkan banyak
pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, petunjuk, motivasi, dan arahan
kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifai, MA., Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
2. Bapak Dr. Hasyim AsyAri, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Jakarta.
3. Bapak Masyhuri, AM.M.Pd. Dosen pembimbing skripsi yang senantiasa
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Fathi Ismail, Dr.MM. Dosen penasehat akademik yang senantiasa
memberikan bimbingannya kepada penulis.
iii
Tentunya kesalahan tidak luput dari penulisan ini, semoga kritik dan saran
dapat menjadi masukan yang berarti bagi penulis. Akhir kata dengan penuh rasa
iv
hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................................
iii
vi
ix
xi
xii
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .......................................................................
10
10
11
11
1.
11
2.
14
3.
20
22
1.
22
2.
25
vi
25
26
1.
26
2.
27
3.
30
4.
35
5.
66
6.
67
72
74
77
77
77
78
80
86
87
91
91
92
92
100
111
PENUTUP ...........................................................................................
119
3.
BAB III
BAB IV
BAB V
vii
viii
120
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Berfikir ..............................................................................
72
74
77
80
81
85
ix
DAFTAR GAMBAR
94
102
105
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR ISTILAH
xii
10. SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur
yang terselenggara secara manual atau komputerisasi yang dirancang dan
ditetapkan untuk tujuan pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran,
dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara kolektif.
11. SAKPA adalah aplikasi keuangan untuk satker, yang menghasilkan sebuah
laporan keuangan seperti laporan realisasi belanja, realisasi pendapatan, dan
realisasi-realisasi lain yang berhubungan dengan keuangan.
12. Satker adalah bagian dari unit organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga
yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu organisasi yang
membebani dana APBN.
13. SIMAKBMN adalah Aplikasi yang digunakan untuk mencatat dan
mengorganisir barang milik negara mulai dari pembelian, transfer masukkeluar antar instansi sampai penghapusan dan pemusnahan barang milik
negara.
14. SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa
Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN
berdasarkan SPM.
15. SPM adalah dokumen yang diterbitkan/digunakan oleh PA/KPA atau pejabat
lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran atau dokumen lain yang dipersamakan.
xiii
DAFTAR SINGKATAN
1. APBN
2. BKU
3. BKUM
4. BMN
5. BPK
6. BPKP
7. BUN
8. DIPA
9. DIPA-S
: DIPA Sementara
10. IMTAK
11. IPTEK
12. Irjen
: Inspektorat Jenderal
13. Kanwil
: Kantor Wilayah
14. Karwas
: Kartu Pengawas
15. KBM
16. KEMENAG
: Kementerian Agama
17. KEMENKEU
: Kementerian Keuangan
18. KPA
19. KPPN
20. LAKIP
21. LS
: Langsung
22. MAFIKIB
23. MAN IC
24. MPA
25. MTs
: Madrasah Tsanawiyah
26. OSN
xiv
27. PA
: Pengguna Anggaran
28. Perdirjen
29. PMA
30. PMK
31. POK
32. PPK
33. RAB
34. Raker
: Rapat Kerja
35. Rek.
: Rekening
36. Renstra
: Rencana Strategis
37. RKA-KL
38. SAI
39. SAKPA
40. Satker
: Satuan Kerja
41. SILABI
42. SIMAK
Negara
44. SK
: Surat Keputusan
45. SMU
46. SOP
: Standar Operasional
47. SP2D
48. SPM- LS
49. SPP
50. TU
: Tata Usaha
51. UP
: Uang Persediaan
52. WAKAMAD
: Wakil-wakil madrasah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penentu kemajuan sebuah bangsa dalam
mewujudkan cita-cita untuk kelangsungan kehidupan berbangsa. Pendidikan
juga berperan menjadi pondasi keberhasilan seseorang sebagai manusia.
Pendidikan adalah kata kunci dalam setiap usaha peningkatan kualitas
kehidupan manusia yang berperan dan bertujuan memanusiakan manusia.
Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah proses pematangan kualitas hidup,
melalui proses tersebut manusia diharapkan dapat memahami apa arti dan
hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan
kehidupan secara benar.1
Setiap manusia pasti dihadapkan pada proses pendidikan, menjadi hak
dan kewajiban bagi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan yang
layak dan bermutu.
menjadi
sebuah
kebutuhan
dasar
manusia
yang
bertanggung jawab
dalam
Berdasarkan
peraturan
tersebut
maka
keberlangsungan
kegiatan belajar bersama dengan kelengkapan sarana dan sumber belajar dapat
berjalan dengan baik dan efektif.
Penerapan otonomi daerah dengan dasar desentralisasi didasari
keinginan menciptakan demokrasi, pemerataan, dan efisiensi. Termasuk
dalam penyelenggaraan pendidikan pemerintah memberikan kewenangan
yang luas kepada sekolah dalam melakukan manajemen sekolah secara
mandiri berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah. Dalam wujud
pemberdayaan
sekolah
yang
diyakini
dapat
meningkatkan
kualitas
pendidikan.
Desentralisasi
pendidikan
meliputi
suatu
proses
pemberian
untuk
merencanakan,
melaksanakan
(mengelola
keuangan),
www.edukasi.kompas.com.
korupsi.dana.pendidikan.dari.dinas.hingga.sekolah,
19
September 2014, Pukul 15.35.
10
Neneng Zubaidah, www.nasional.sindonews.com., pengelolaan-anggaran-pendidikanrawan-korupsi, 19 September 2014, Pukul 16.55.
biaya sampai puluhan juta. Karena hal tersebut banyak terjadi salah persepsi
di kalangan masyarakat mengenai Insan Cendekia sehingga asumsi
masyarakat mengarah kepada menyekolahkan anak ke Insan Cendekia
menelan biaya yang cukup mahal.11
Permasalahan tersebut mendorong penulis melakukan penelitian yang
berfokus pada penerapan manajemen keuangan dengan judul: Penerapan
Manajemen Keuangan Pendidikan di MAN Insan Cendekia Serpong.
Adapun yang menjadi alasan penulis melakukan penelitian pada fokus
tersebut dikarenakan, penulis tertarik dengan permasalahan penelitian tersebut
karena selama ini problema manajemen keuangan sekolah menjadi masalah
yang cukup krusial di sebuah lembaga pendidikan, berbagai masalah
menyeruak
di
masyarakat
dan
media
masa
dimulai
dari
adanya
permasalahan
penelitian
yang
berfokus
pada
penerapan
manajemen keuangan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Sumber dana keuangan pendidikan yang terbatas;
2. Pembiayaan program yang serampangan;
11
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka penelitian
ini akan dibatasi pada Penerapan manajemen keuangan sekolah yang belum
optimal.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan masalah
penelitian sebagai berikut: Bagaimana penerapan manjemen keuangan
pendidikan
pada
aspek
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi,
dan
10
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini
bertujuan sebagai berikut: Untuk mendeskripsikan penerapan manajemen
keuangan pendidikan pada aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pertanggungjawaban keuangan di MAN Insan Cendekia Serpong.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
diantaranya:
1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi
kepustakaan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan
progam studi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Secara etimologis, manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu dari
kata kerja yaitu to manage yang disinonimkan dengan to hand yang
berarti mengurus, to control memeriksa, to guide memimpin. Apabila
dilihat dari asal katanya, manajemen berarti pengurusan, pengendalian
atau pembimbing. Manajemen merupakan sebuah kegiatan, pelaksanaanya
disebut manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer.1 Kata
manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung
menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to
manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang
melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Pada mulanya manajemen belum dapat dikatakan sebagai teori
karena teori harus terdiri atas konsep-konsep yang secara sistematis dapat
menjelaskan dan meramalkan apa yang terjadi dan membuktikan ramalan
itu berdasarkan penelitian. Setelah beberapa zaman dipelajari, manajemen
telah memenuhi persyaratan sebagai bidang pengetahuan yang luas secara
sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang-orang
bekerjasama. Menurut Gulick, manajemen memenuhi syarat sebagai ilmu
pengetahuan karena memiliki serangkaian teori, meskipun teori-teori
tersebut masih terlalu umum dan subjektif. Manajemen menjadi suatu
1
George.R.Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: PT. Bumi Akasara, 2003), Cet.7, h.9.
11
12
menurut
Encyclopedia
of
the
social
sciences
13
manajemen
kebanyakan
menyatakan
bahwa
manajemen
Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi dengan Contoh Rencana
Strategis dan Rencana Operasional, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2010), Cet.1, h.2.
4
Cet.1, h.1.
Maisah, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Referensi (Gaung Persada Press Group), 2013),
14
manajerial
yang
diklasifikasikan
menjadi
2. Fungsi Manajemen
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang
ditampilkan oleh seorang manajer/pimpinan, Nanang Fattah menjabarkan
fungsi-fungsi
manajemen
yaitu:
perencanaan
(Planning),
15
kesempatan
dan
ancaman,
menentukan
strategi,
16
b. Organizing (pengorganisasian);
c. Commanding (pengaturan);
d. Coordinating (pengkoordinasian);
e. Controlling (pengawasan).
Sementara itu, Harold Koontz dan Cyril ODonnel mengemukakan lima
fungsi manajemen, mencakup:
a. Planning (Perencanaan);
b. Organizing (pengorganisasian);
c. Staffing (penentuan staf);
d. Directing (pengarahan);
f. Controlling (pengawasan).
Selanjutnya, L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu:
a. Planning (Perencanaan);
b. Organizing (pengorganisasian);
c. Staffing (penentuan staf);
d. Directing (pengarahan);
e. Coordinating (pengkoordinasian);
f. Repoting (pelaporan);
g. Budgeting (penganggaran).7
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan fungsi- fungsi
pokok manajemen meliputi, perencanaan (Planning), Pengorganisasian
(Organizing), Kepemimpinan (Leading), dan Pengawasan (Controlling).
Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau kerangka
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan
dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan organisasi,
menentukan kesempatan dan ancaman serta menentukan strategi,
kebijakan, taktik, dan progam. Semua ini dilakukan berdasarkan proses
7
17
memimpin
menggambarkan
bagaimana
manajer
Dalam
pengertian
yang
lain
Ngalim
Purwanto
18
Tanpa
perencanaan,
pelaksanaan
suatu
kegaitan
akan
merupakan
aktivitas
menyusun
dan
S.P.
proses
Hasibuan
penentuan,
mendefinisikan
pengorganisasian
pengelompokan
dan
pengaturan
Siagian,
mengartikan
motivasi
sebagai
daya
yang
menjadi
tanggungjawabnya
dan
menuanaikan
19
leading
(facilitating,
motivating,
innovating),
manajer,
pengorganisasian,
proses
tersebut
pelaksanaan
dan
diawali
dari
pengawasan.
perencanaan,
Fungsi-
fungsi
20
3. Proses Manajemen
Beberapa definisi menunjukan bahwa manajemen merupakan suatu
proses yang sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses manajemen secara umum
mengikuti
langkah-langkah
merencanakan,
mengorganisasikan,
11
21
22
diawali
dari
proses
merencanakan,
mengorganisasi,
B. Hakikat Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah proses menjadi, yakni
menjadikan seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan
dengan bakat, watak, kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh.13
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam
masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan
12
23
diikutinya.
Pendidikan
adalah
segala
situasi
hidup
yang
adalah
setiap
proses
dimana
seseorang
memperoleh
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2009), Edisi
Revisi, h.1.
15
Daryanto, op.cit., h. 33.
16
Hasbullah, op.cit., h.2.
24
individu
agar
menjadi
manusia
yang
berakhlak
dan
25
2. Fungsi Pendidikan
Secara garis besar, pendidikan mempunyai fungsi sosial dan
individual. Fungsi sosialnya adalah untuk membantu setiap individu
menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif dengan memberikan
pengalaman kolektif masa lampau dan masa kini. Fungsi individualnya
adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidup yang lebih
memuaskan
dan
lebih
produktif
dengan
menyiapkannya
untuk
20
Melalui
pendidikan
seorang
individu
secara
sadar
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan dapat dimaknai sebagai hal yang ingin dicapai
oleh seseorang untuk menjadi pribadi baik, berwawasan luas, dan cerdas
sesuai dengan zaman globalisasi. Jessup menegaskan bahwa pendidikan
ditujukan untuk terciptanya perubahan prilaku, sikap dan kecerdasan yang
lebih baik pada diri seorang anak dan terus berlanjut hingga ia menjadi
20
26
22
27
yang harus
pendidikan
akuntabilitas.
dituntut
untuk
melakukan
efisiensi
dan
26
Keuangan atau dana adalah salah satu sumber daya yang memiliki
peran sangat vital dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan-satuan
26
28
itu,
Wijaya
mengartikan
manajemen
keuangan
keuangan
merupakan
keseluruhan
proses
upaya
29
keuangan
pengurusan/ketatausahaan
perencanaan,
dapat
keuangan
pelaksanaan,
diartikan
yang
sebagai
meliputi
pertanggungjawaban
dan
tindakan
pencatatan,
pelaporan
pembukuan,
pembelanjaan,
pengawasan,
dan
30
efek
samping
yang merugikan.
Implementation
involves
keuangan,
pembelajaran,
pergudangan,
pendistribusian,
31
31
32
32
menyediakan
informasi
mengenai
kecenderungan
dan
34
33
34
35
36
h.265.
37
Allan R.Odden & Lawrence O.Picus, School Finance A policy Perspective, (United States:
The McGraw Hill Companies, 2007), Fourth Edition, p.235.
35
berfungsi
sebagai
dokumen
kebijakan
yang
berfungsi
sebagai
rencana
keuangan
yang
36
Costa (2000:
175)
37
kesimpulan
terselenggarakannya
dan
saran-saran
Manajemen
untuk
Operasional
kesinambungan
Sekolah.
Proses
41
tugas
antara
fungsi
otorisator,
ordonator,
dan
38
dengan
uang
serta
membuat
perhitungan
dan
pertanggungjawaban.42
Perencanaan keuangan sekolah sedikitnya mencakup dua kegiatan,
yakni penyusunan anggaran, dan pengembangan rencana anggaran
belanja sekolah (RAPBS).
(a) Penyusunan Anggaran Keuangan Sekolah
Sebelum membicarakan mengenai penyusunan anggran akan
dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian anggaran Hartman
(1988,P. 2) defines a budget as a document which specifies the
planned expenditures and anticipated revenues of a school district
in a given fiscal year, along with other data and information
relating the fiscal elements to the educational philosophy,
programs, and needs of the district.
There are three major components of a budget, which can be
depicted as a triangle. These elements are (1) the educational
program of the school district, (2) revenue that would support
those programs, and (3) actual expenditures on those programs
that occur over the school year.43
42
43
h.161.
39
sebagai
"sebuah
dokumen
yang
menentukan
anggaran.
Dengan
menyusun
anggaran
secara
40
(1998)
menyatakan
bahwa
partisipasi
dalam
41
antara
puncak
pimpinan
dengan
pimpinan
Dalam
bentuk
ini,
setiap
pengeluaran
44
Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), Cet.5, h.49.
42
perencanaan
penganggaran
penyusunan
(Planning
program
Programming
dan
Budgeting
43
45
44
45
anggran
perlu
dipertimbangkan
perkiraan
di
sekolah.
Membuat
strategi
yang
dapat
b. Memastikan
sumber
daya
yang
diperlukan
untuk
fungsi
yang
diidentifikasi
dalam
langkah
sebelumnya.
c. Memperkirakan biaya diperlukan untuk melaksanakan
setiap program atau fungsi.
4. Accounting for expenditures and revenues
After the budget is developed, districts need mechanisms for
tracking expenditures. They do this trough fiscal accounting
systems that have various elements, including funds, objects,
and functions.
Maksud dari teori tersebut menurut pemahaman penulis
Setelah anggaran dikembangkan, pemerintah pusat dan daerah
46
47
6. Budget Modification
If expenditure estimates exceed revenue projections, the
districts administrators must make adjustments on one or
both sides of the equation. Typically, it is easier to reduce
expenditures than it is to increase revenue. Most state and
federal programs have fixed revenue levels, and a school
district is unlikely to be able to seek additional funding from
these sources over the short term. Local property taxes offer
somewhat more hope, depending on the tax statutes in the
particular state. In many states, it is possible to seek voter
approval for higher property taxes. However, tax limitations in
many states have curtailed this option. Additionally, there are
often state restrictions on how much property taxes can be
raised to maintain the equity of the system.
Maksud dari teori tersebut menurut pemahaman penulis
Jika perkiraan pengeluaran melebihi proyeksi pendapatan,
administrator distrik harus melakukan penyesuaian pada satu
atau kedua sisi persamaan. Biasanya, lebih mudah untuk
mengurangi
pengeluaran
daripada
untuk
meningkatkan
48
Pada
saat
ini,
dewan
lebih
lanjut
dapat
49
50
berusaha
untuk
menjaga
anggaran
seimbang,
pendek
tumbuh
dan
meningkat
untuk
mahasiswa-populasi
memenuhi
yang
tersedia
memastikan
bahwa
recources
pendidikan
mengungkapkan
empat
fase
kegiatan
pokok
pencapaian
tujuan
dengan
analisis
cost
51
melakukan
pembelanjaan
dan
membuat
52
53
progam,
dan
perbaikan
serta
peningkatan
54
Berdasarkan
hal
tersebut
dapat
dikemukakan
bahwa
yang
dapat
digunakan
dalam
pengelolaan
pendidikan
di
sekolah
ada
beberapa
51
sumber
dana
pendidikan
yang
dapat
55
antara
pemerintah,
pemerintah
daerah,
dan
keuangan
sekolah
adalah
adanya
pencarian
Ibid., h.177.
56
sekolah
ditunjuk
dari
anggota
sesuai
dengan
yang telah
disesuaikan dengan
perencanaan
efektivitas
menekankan
pada
kualitatif
57
kualitas
kebutuhan
sekolah.
Seperti
perlu
dilakukan
prioritas
anggaran
yang
dapat
58
kegiatan
belajar,
penyelenggaraan
ujian,
dan
53
59
sekolah
harus
dapat
membuka
jalan
bagi
pengembangan dan penjelasan konsep-konsep tentang tujuantujuan pendidikan yang diinginkan, dan merancang cara-cara
pencapaiannya.
Dalam
manajemen
keuangan
sekolah
penyusunan
54
Ibid., h. 204.
60
disebut
evaluasi
ataupun
evaluation
involves
auditing.
61
(a) Evaluasi
Dalam evaluasi keuangan sekolah, pengawasan merupakan
salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen
pembiayaan
pengawasan
kewenangan,
pendidikan
dapat
berbasis
dilakukan
karena
sekolah.
berdasarkan
kebutuhan
Pelaksanaan
kebutuhan
merupakan
bagian
dan
dari
pengawasan melekat.
Dalam manajemen keuangan sekolah, kepala sekolah perlu
melakukan pengendalian pengeluaran keuangan selaras dengan
anggaran belanja yang telah ditetapkan. Artinya sebagai pimpinan
bertanggungjawab
terhadap
masalah
internal
manajemen
62
terselenggaranya
laporan
keuangan
yang
baik,
55
63
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2011 tentang
Satuan Pengawas Intern di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional.
64
penuh dari suatu organisasi terletak pada manajer. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Matz dkk (dikutip oleh
Kusumardani, 2007) bahwa tanggung jawab atas pengendalian
biaya
harus
diserahkan
kepada
personel
yang
juga
pengendalian
penggunaan
alokasi
anggaran
Dengan
demikian
aspek-aspek
realistis
penerimaan
dan
penggunaan
65
untuk
keuangan
komite
sekolah,
bentuk
bersumber
dari
pemerintah
58
59
59
maka
akan
66
menempatkan
fungsi
manajemen
keuangan
benar-benar
keuangan
sehingga
penggunaan
keuangan
dapat
agar
peraturan-peraturan
serta
praktik
penerimaan,
60
Mulyono,op.cit., h.154.
Rohiat, op.cit., h.27.
62
Hermino, op.cit., h. 183.
63
Sutikno, op.cit., h.90.
61
67
dalam
bendaharawan
menggali
yang
sumber-sumber
menguasai
dalam
dana,
menempatkan
pembukuan
dan
64
68
65
66
69
keuangan
sangat
diperlukan
dalam
rangka
70
71
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan.
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud
meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat
dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga, dan biaya. Kegiatan
dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan
baiaya
yang sekecil-kecilnya
dapat
mencapai
hasil
yang
keuangan
67
72
D. Kerangka Berfikir
Tabel 2.1
Kerangka Berfikir
Input
Proses
Masalah
Strategi
Penerapan
Kondisi Nyata:
1. Melaksanakan
yang keuangan
terbatas
program
yang serampangan
manajemen
keuangan
pendidikan
sesuai
prinsip
dan
keuangan
dan
kebijakan
sebagaimana
secara manajemen
transparan
keuangan pendidikan
3. Perencanaan
tertulis
dan
penyusunan anggran
dilakukan
secara
matang
4. Pengawasan laporan
keuangan
sekolah
penerapan
stakeholder sekolah
3. Belum dilaksanakannya
dengan
Terlaksananya
manajemen
2. Pembiayaan
Output
secara
sekolah
didalam
rencana
harus mengevaluasi
strategis
lembaga
pendidikan
5. Penerapan
melakukan
manajemen
banyak
monitoring
rutin.
secara
73
anggaran
semakin
tinggi
pula
penyimpangan
yang
dilakukan
7. Manajemen
keuangan
banyak
kecurigaan;
8. Kurangnya
partisipasi
keuangan
sekolah;
9. Manipulasi
laporan
keuangan sekolah;
10.
Kebocoran
parah
seperti
korupsi pendidikan.
74
Judul
(Tahun)
Penelitian
Achmad
Metode Penelitian
Skripsi
Persamaan
- Variabel
Hasil
Perbedaan
- Variabel
Penelitian
- Proses perencanaan
penelitian yang
penelitian
dan
2007
Manajemen Keuangan
meliputi:
meliputi:
anggaran dilakukan
1. Perencanaan
1. Evaluasi
keuangan
keuangan
keterlibatan
sekolah;
sekolah
yang menghasilkan
Selatan) 68
2. Pelaksanaan
- Jenis
sekolah
penyusunan
guru
RAPBS.
keuangan
Madrasah Aliyah
Penggunaan
sekolah.
Negeri
anggaran
- Jenjang sekolah
di
tingkat
Sekolah
Menengah Atas.
- Metode
sekolah
- Lokasi sekolah
- Sekolah negeri.
yayasan.
- Pengelolaan
dibawah naungan
Kemenag.
penelitian yang
digunakan yaitu
kualitatif.
Supartini
Skripsi
Implementasi
2005
Manajemen
Berbasis
68
- Variabel
- Sekolah swasta
- Penerapan
MBS
Penelitian
- Lokasi sekolah
masih
belum
meliputi:
- Tingkat
optimal.
Untuk
sekolah
Achmad Abu Bakar, Pelaksanaan Manajemen Keuangan Sekolah (Studi Kasus di SMA
Islam Al-Azhar 3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan), Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2007.
75
Bidang
Manajemen
Keuangan
Deskriptif
Bantar
(Studi
di
Jati
Indocement
Prakarsa
1. Pelaksanaan
(jenjang SMP)
mengoptimalkan
manajemen
penerapan
keuangan
dalam
Yayasan
dalam
keuangan
Tunggal
mewujudkan
melakukan
MBS.
berbagai
SMP
Kecamatan
Klapanunggal
- Metode
Kabupaten Bogor) 69
MBS
bidang
upayasalah satunya
penelitian
untuk
kualitatif
memprioritaskan
pengeluaran
anggaran
yang
dapat
meningkatkan
mutu sekolah.
David
Jurnal
Implikasi
Wijaya
Manajemen Keuangan
pembahasan:
2009
Sekolah
1. Pelaksanaan
terhadap
Kualitas Pendidikan
70
- Variabel
manajemen
keuangan
sekolah
- Teori peran dan
- Menghitung
distribusi biaya
- Manajemen
keuangan sekolah
- Sistem akuntansi
berbeda dengan
- Perhitungan
manajemen
analisis Biaya
perusahaan.
- Manajemen
keuangan pada
fungsi
manajemen
perbedaanya
keuangan
menekankan tipe
sekolah, letak dan
69
76
predikat sekolah
serta yang
mempengaruhi
kebutuhan setiap
sekolah.
- Kepala sekolah
masih minim
dalam melakukan
analisis biaya
manfaat agar
penyusunan
anggaran mencapai
efektifitas dan
efisiensi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Serpong yang
beralamat di Jl.Cendekia Sektor IX, BSD, Serpong, Kota Tangerang SelatanBanten. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus
2014.
Tabel 3.1
Rincian Kegiatan Penelitian
No.
Kegiatan
Waktu Penelitian
Penelitian
April
1.
2.
3.
Perizinan Penelitian
4.
Pelaksanaan Penelitian
5.
Pengolahan Data
Mei
Juni
Juli
Agustus
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memaparkan apa yang
terjadi dalam sebuah kancah, lapangan atau wilayah tertentu. Untuk
memperoleh hasil penelitian yang signifikan, penulis menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data yaitu obervasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi, yaitu pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian
terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra
sesuai dengan pedoman observasi.
77
78
bertujuan
memperoleh
penjelasan-penjelasan
langsung
pelaksanaan
observasi
yang
dilakukan
peneliti,
79
2. Teknik Wawancara
Wawancara
pewawancara
adalah
untuk
sebuah
memperoleh
dialog
yang
informasi
dilakukan
dari
oleh
terwawancara.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik
dokumentasi
digunakan
untuk
memperoleh
dan
80
Sumber
Penelitian
Data
1. Perencanaan
Keuangan
- Kepala
Madrasah
- Bendahara
Metode
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Kepala Tata
Instrumen
- Pedoman
Wawancara
- Lembar
Pengamatan
Usaha
2. Pelaksanaan
Keuangan
- Kepala
Madrasah
- Bendahara
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Kepala Tata
- Pedoman
Wawancara
- Lembar
Pengamatan
Usaha
- Staf Bendahara
3. Evaluasi dan
Pertanggungj
- Kepala
Madrasah
awaban
- Bendahara
Keuangan
- Kepala Tata
Usaha
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Pedoman
Wawancara
- Lembar
Pengamatan
81
Tabel 3.3
Instrumen Pedoman Wawancara
Variabel
Dimensi
1. Perencanaan Keuangan
Teori yang digunakan:
a. E. Mulyasa, Manajemen
Berbasis Sekolah Konsep,
Strategi dan Implementasi.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya, 2011. Cet.13.
Penyusunan
Anggaran
Indikator
A. Analisa
kebutuhan
(Budgetting)
Butir Soal
1. Bagaimana sistem perencanaan
keuangan madrasah?
2. Kapan
dilakukan
perencanaan
keuangan?
3. Siapa saja yang terlibat dalam
perencanaan keuangan tersebut?
b. Muhaimin,
sutiah,
dan
Sugeng Listyo., Manajemen
Pendidikan
Aplikasinya
Dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan
Sekolah/Madrasah, (Jakarta:
Kencana Prenada Media
Group, 2010), Cet.2
B. Penyusunan
keuangan
pertimbangan
dalam
penyusunan keuangan?
8. Kendala yang dihadapi dalam
proses penyusunan?
9. Bagaimana
mengatasi
kendala
tersebut?
10. Berpedoman
pada
apakah
penyusunan dilakukan?
2. Pelaksanaan Keuangan
Pengelolaan
A. Penerimaan
11.
Anggaran
Teori yang digunakan:
a.
E.
Mulyasa,
Manajemen
12.
Bagaimana
pengelolaan
prosedur
penerimaan
82
Berbasis
Sekolah
Konsep,
keuangan madrasah?
PT.
13.
Remaja
apa
bentuk
keuangan madrasah?
14.
b.
Seperti
Pasal 46 UU No 20 Tahun
Bagaimana
pengalokasian
15.
pendidikan
Bagaimana
penyusunan
penerimaan keuangan?
16.
Apakah
ada
penerimaan
sumber
lain
yang
B. Pengeluaran
18.
tujuan
progam
madrasah?
19.
Apakah
pihak
madrasah
membentuk
penanggungjawab
setiap
dalam
kegiatan
progam
sekolah? Siapa?
20.
Siapa
saja
diperbolehkan
penggunaan
madrasah?
pihak
yang
dalam
keuangan
83
21.
pengendalian
Apa
saja
kendala
pelaksanaan
terkait
keuangan
madrasah?
23.
Bagaimana
mengatasi
kendala tersebut?
3. Evaluasi
dan
Pertanggungjawaban
Pengawasan
A. Evaluasi
24.
Anggaran
yang di lakukan?
25.
Dasar
Manajemen
Pendidikan
di
Yogyakarta:
Gava
evaluasi?
26.
27.
Apakah
Sekolah.
penyelenggaraan
Media,
progam
2013. Cet.1.
evaluasi?
28.
setiap
Apa
tindak
lanjut
dari
Bagaimana
peran
kepala
sekolah
dalam
hal
Cet.8.
mengevaluasi?
30.
c. Muhaimin,
sutiah,
dan
Sugeng Listyo., Manajemen
Pendidikan
Aplikasinya
Dalam Penyusunan Rencana
dari
eksternal
madrasah?
31.
84
Pengembangan
Sekolah/Madrasah, (Jakarta:
Kencana
Prenada
Media
Group, 2010), Cet.2
tersebut?
32.
yang
dilakukan
pihak eksternal?
33.
B. Pertanggungj
34.
awaban
Kepada
siapa
pertanggungjawaban
keuangan
madrasah
dilaporkan ?
35.
Bagaimana
bentuk
pertanggungjawaban
keuangan madrasah?
36.
Siapa
saja
yang
ikut
bertanggung jawab?
37.
Seperti
apa
bentuk
pertanggungjawaban
tersebut?
38.
39.
Apa
tindak
lanjut
dari
pertanggungjawaban
tersebut?
40.
Seperti
apa
transparansi
keuangan tersebut?
bentuk
laporan
85
Tabel 3.4
Lembar Pengamatan
No.
1.
2.
3.
Uraian Pengamatan
Kepala Madrasah dalam mengatur
tugas Bendahara, Tata Usaha dan
Staf lainnya:
1) Mengatur
pekerjaan
bendahara sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2) Mengatur pekerjaan tata
usaha sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3) Mengatur pekerjaan staf
lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Proses pekerjaan bendahara dan
staf bendahara:
1) Bendahara
dalam
melakukan
proses
perencanaan keuangan.
2) Bendahara
dalam
melakukan
proses
pelaksanaan keuangan.
3) Bendahara
dalam
melakukan proses evaluasi
dan pertanggungjawaban.
4) Bendahara
dalam
melakukan
proses
pelayanan.
5) Staf
bendahara
dalam
melakukan
proses
pengarsipan.
6) Staf
bendahara
dalam
melakukan
proses
pelaporan.
Proses pekerjaan tata usaha:
1) Tata
usaha
dalam
melakukan
proses
keuangan.
Sangat
Baik
Baik
Kurang
Baik
Belum
Baik
86
C.
87
dengan terjun ke lokasi dalam waktu yang cukup panjang hal ini juga
dilakukan untuk membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti
dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.3
Dalam hal ini penulis melakukan perpanjangan keikutsertaan selama
beberapa waktu selama penelitian belum dan sesudah dilaksanakan.
Perpanjangan keikutsertaan penulis dimulai dari proses perizinan, studi
pendahuluan, proses penelitian dan pengumpulan data atau informasi.
Perpanjangan keikutsertaan memakan waktu yang cukup lama dimulai
3
88
pada
bulan
April
sampai
Agustus.
Penulis
membatasi
waktu
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi
dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan
atau tentatif. Mencari suatu usaha membatasi berbagai pengaruh. Mencari
apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat.
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsurunsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci, maka ketekunan penagamatan menyediakan kedalaman mengenai
persoalan yang menjadi pembahasan.4
Ketekunan pengamatan dilakukan penulis untuk memperoleh
informasi secara mendalam dan mencari tahu permasalahan berkaitan
dengan objek penelitian. Oleh karena itu setelah penulis memperoleh data
atau hasil wawancara penulis melakukan pengamatan secara mendalam
mengenai proses keuangan yang sedang terjadi dan hal itu dapat dilihat
dari aspek komunikasi dan interaksi yang dilakukan subjek peneliti.
3. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi
yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya
J. Moleong, Ibid.,,h.329.
89
metode
ini
penulis
lakukan
dengan
melakukan
90
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
MAN Insan Cendekia Serpong merupakan satuan kerja (satker) dibawah
naungan
Kementerian
kelembagaannya
MAN
Agama.
Oleh
Insan
Cendekia
karena
itu
Serpong
dalam
struktur
memiliki
pejabat
91
92
Perencanaan
keuangan
sekolah
ialah
kegiatan
93
94
DIPA
KPA
PPK
SATKER/MAN IC
DIPA sementara
KEMENAG
BENDAHARA
WAKAMAD
TIM
TIM
Proses penyusunan dimulai dengan membuat DIPA/pagu sementara
PENGEMBAG
oleh KPA, PPK, Bendahara dan tim pengembang atau penyusun anggaran
yang ditunjuk oleh KPA sebanyak 4 orang. Tim pengembang atau
penyusun tersebut selalu berbeda orang pada setiap tahun anggarannya
dan berasal dari guru dan staf. Hal ini sesuai dengan penuturan Kepala
Tata Usaha selaku PPK:
95
2
3
96
aplikasi
rincian-
rincian dari suatu kegiatan yang disusun lebih jelas dengan sangat
mendetail. POK berisi waktu kegiatan yang akan dilaksanakan, durasi
kegiatan, uraian kegiatan, penanggung jawab kegiatan dan biaya yang
dibutuhkan. POK digunakan sebagai pedoman pelaksanaan suatu
kegiatan. POK sama halnya dengan RKA-KL bentuknya juga berupa
aplikasi. Dalam petunjuk pelaksanaan kegiatan, POK lebih sering
digunakan karena untuk meminimalisir kesalahannya lebih kecil. Hal ini
sesuai dengan penuturan bendahara yang ditugaskan dalam mengelola
aplikasi tersebut:
RKA-KL sudah direncanakan sejak awal, tidak bisa mengubah
mata anggaran (akun). Setelah itu pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan yang tertera di DIPA dan masuk dalam bentuk RKAKL. Dalam RKA-KL tersebut memuat untuk beberapa pos kegiatan
sesuai dengan mata anggaran. Contohnya mata anggaran dalam
pemerintah yang disebut sebagai Akun. Dalam RKA-KL terdapat
beberapa akun yang digunakan sebagai pedoman pengisian DIPA.
POK atau yang disebut lembar kerja memuat rentetan kegiatan
secara lebih jelas dan detail. Penggunaanya sama, RKA-KL
memuat dua digit akun sedangkan POK enam digit akun. RKA-KL
97
DIPA
tersebut
boleh
dikelola
oleh
lembaga/satker,
4
5
Ibid.
Urip Mulyono, Op.cit.
98
Suwardi, Op.cit.
99
100
101
Ibid.
102
Gambar 4.3
Alur Pencairan Dana
SATKER
Pembuat
Komitmen
Penandatanganan SPM
SPP
Bendahara
SPM
KPPN
SP2D
Rekening Bendahara
BANK/Kantor
Pos
Jamingan, Op.cit.
103
104
10
105
BENDAHARA
WAKAMAD
KPA dan
PPK
SPM
KPPN
Rek. Bendahara
Rek.Rekanan
106
11
107
bidang
yang
mengajukan
apabila
sudah
menerima
Suwardi, Op.cit.
Seperti
pengeluaran
kegiatan,
setiap
yang
digunakan
penanggung
jawab
untuk
kegiatan
108
kegiatan
pastilah
ada
penanggungjawab,
yang
seluruh
proses
keuangannya
mulai
dari
perencanaan,
Jamingan, Op.cit.
kendala-kendala
yang
ditemui
dalam
pelaksanaan
109
110
111
anggaran dan hasilnya terbukti pada kualitas lulusan, prestasi siswa, fisik
gedung, dan tenaga pendidik yang professional.
Pelaksanaan keuangan pendidikan tidak akan berjalan optimal
apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia, koordinasi yang
dijalin, serta pendayagunaan teknologi informasi. MAN Insan Cendekia
Serpong memiliki tenaga kependidikan yang berkompeten dibidangnya,
seluruh tenaga kependidikan yang bertugas sebagai pelaksana keuangan
secara terus menerus mengikuti pelatihan. Pemanfaatan teknologi juga
sangat terlihat dari bentuk laporan-laporan yang kebanyakan berbentuk
aplikasi komputer.
dan
pertanggungjawaban
keuangan
sekolah
dapat
Sumber
informan
dalam
proses
evaluasi
dan
112
program
yang
sudah
terselenggara
karena
kegiatan
Suwardi, Op.cit.
yang
113
Evaluasi dalam bentuk tulisan yaitu dengan penilaian laporanlaporan keuangan dan laporan rutin yang dibuat oleh penanggung jawab
kegiatan dan bendahara. Setiap kegiatan yang sudah terlaksana, pihakpihak yang bertindak sebagai penanggung jawab diharuskan membuat
laporan secara tertulis mengenai uraian kegiatan yang didalamnya tertera
secara lengkap alokasi waktu, jadwal kegiatan, pihak yang terlibat serta
uraian anggaran yang sudah digunakan. Laporan tersebut kemudian
disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat pada awal pengajuan dan
dilihat kesesuaian laporan dengan RKA-KL.
Selain itu setiap bulan secara rutin melaporkan penggunaan
keuangan ke kanwil dan KPPN, selalu termonitoring penggunaan
keuangan melalui aplikasi-aplikasi dan ada juga rekonsiliasi untuk
mencocokan
antara
uang
yang
sudah
digunakan
dengan
15
16
Ibid.
Jamingan, Op.cit.
jika
sudah
baik
maka
114
Keuangan),
BPKP
(Badan
Pengawas
Keuangan
Ibid.
115
18
Ibid.
116
19
20
Suwardi, Op.cit.
Jamingan, Op.cit.
117
stakeholder
dapat
melihat
penggunaanya
karena
setiap
pengeluaran selalu ada laporan baik dalam bentuk format aplikasi yang
terhubung
kepada
pusat
maupun
laporan
pertanggungjawaban.
118
Menurut
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
perencanaan,
pelaksanaan
hingga
evaluasi
dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat mengambil kesimpulan
bahwa penerapan manajemen keuangan pada MAN Insan Cendekia Serpong
sudah berjalan dengan sangat baik dan sistematis. Hal ini dibuktikan dengan
proses penerapan manajemen keuangan dilaksanakan sesuai dengan teori-teori
yang berkaitan dengan proses pelaksanaan keuangan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka penulis dapat memberikan
saran:
1) Bagi madrasah sebaiknya laporan keuangan yang disusun oleh wakil
bidang madrasah diberikan batas waktu maksimal pengumpulan laporan
keuangan sehingga untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya dapat
berjalan sesuai rencana.
2) Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian berkaitan dengan
manajemen keuangan disarankan mengambil masalah penelitian pada
aspek distribusi dan alokasi keuangan, hal ini dikarenakan keterbatasan
penulis dalam segi kemampuan dan waktu untuk melakukan penelitian
berkaitan dengan hal tersebut.
3) Bagi madrasah maupun sekolah lain disarankan agar dapat melakukan
proses manajemen keuangan secara efektif dan sesuai standar operasional
yang berlaku layaknya penerapan manajemen keuangan di MAN Insan
Cendekia agar dapat menghasilkan output yang diharapkan.
119
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya, 2009.
Fattah,
Nanang.
Landasan
Manajemen
Pendidikan.
Bandung:
PT.Remaja
120
121
Zubaidah,
www.nasional.sindonews.com.,
pengelolaan-anggaran-
pendidikan-rawan-korupsi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2011
tentang Satuan Pengawas Intern di Lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional
Rohiat. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik Dilengkapi dengan Contoh
Rencana Strategis dan Rencana Operasional. Bandung: PT. Refika Aditama,
2010. Cet.1, h.1-2.
Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta, 2012.
Cet.6.
Sundjaja, Ridwan S dan Inge Barlian. Manajemen Keuangan Satu, Jakarta: Literata
Lintas Media. 2003. Edisi 5. Cet.2.
Supartini. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Bidang
Manajemen
122
Lampiran 1
Tabel 3.3
Instrumen Pedoman Wawancara
Variabel
Dimensi
1. Perencanaan
Keuangan
Penyusunan
Teori
yang
digunakan:
a. E.
Mulyasa,
Manajemen
Berbasis Sekolah
Konsep, Strategi
dan Implementasi.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya,
2011. Cet.13.
(Budgetting)
b. Muhaimin,
sutiah,
dan
Sugeng Listyo.,
Manajemen
Pendidikan
Aplikasinya
Dalam
Penyusunan
Rencana
Pengembangan
Sekolah/Madrasa
h,
(Jakarta:
Kencana Prenada
Media
Group,
2010), Cet.2
Anggaran
Indikator
A. Analisa
kebutuhan
Butir Soal
1. Bagaimana sistem perencanaan
keuangan madrasah?
2. Kapan
dilakukan
perencanaan
keuangan?
3. Siapa saja yang terlibat dalam
perencanaan keuangan tersebut?
4. Bagaimana proses perencanaan
keuangan?
5. Apa bentuk dari hasil perencanaan
keuangan?
B. Penyusunan
keuangan
pertimbangan
penyusunan keuangan?
8. Kendala yang dihadapi dalam
proses penyusunan?
9. Bagaimana
mengatasi
kendala
tersebut?
10. Berpedoman
pada
penyusunan dilakukan?
c. Nanang
Fattah,
Ekonomi
dan
Pembiayaan
Pendidikan,
(Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya,
2009).
dalam
apakah
2. Pelaksanaan
Pengelolaan
Keuangan
A. Penerimaan
11.
Anggaran
di madrasah?
12.
Teori
yang
E.
Bagaimana
prosedur
pengelolaan
digunakan:
a.
penerimaan
keuangan madrasah?
Mulyasa,
13.
Seperti
apa
bentuk
Manajemen
Berbasis Sekolah
keuangan madrasah?
Konsep, Strategi
14.
dan
pengalokasian
Implementasi,
(Bandung:
Bagaimana
15.
PT.
Bagaimana
penyusunan
penerimaan keuangan?
Remaja
16.
Apakah
ada
sumber
Rosdakarya,
penerimaan
lain
yang
2011), Cet.13
b.
Pasal 46 UU No
sekolah)
20 Tahun 2003
17.
menyatakan
pendanaan
pendidikan
B. Pengeluaran
18.
tujuan
progam
madrasah?
19.
Apakah
pihak
madrasah
membentuk
penanggungjawab
setiap
dalam
kegiatan
progam
sekolah? Siapa?
20.
Siapa
saja
diperbolehkan
penggunaan
pihak
yang
dalam
keuangan
madrasah?
21.
pengendalian
Apa
saja
kendala
pelaksanaan
terkait
keuangan
madrasah?
23.
Bagaimana
mengatasi
kendala tersebut?
3. Evaluasi
dan
Pertanggungjawab
an
Pengawasan
A. Evaluasi
24.
Anggaran
25.
evaluasi?
Teori
yang
digunakan:
a. Daryanto
26.
27.
Apakah
&
setiap
penyelenggaraan
progam
Mohammad Farid.
Konsep
evaluasi?
Dasar
Manajemen
28.
Pendidikan
di
Sekolah.
Apa
tindak
lanjut
dari
Bagaimana
peran
kepala
Yogyakarta: Gava
sekolah
dalam
hal
Media,
mengevaluasi?
2013.
Cet.1.
30.
b. Mulyasa,
Menjadi
E.
Kepala
Sekolah
Profesional.
dari
eksternal
madrasah?
31.
tersebut?
32.
Bandung:
prosedur
PT.Remaja
pihak eksternal?
Rosdakarya, 2006.
33.
Cet.8.
dilakukan
B. Pertanggungj
c. Muhaimin, sutiah,
dan
Sugeng
Listyo.,
Manajemen
Pendidikan
Aplikasinya Dalam
Penyusunan
Rencana
Pengembangan
Sekolah/Madrasah
, (Jakarta: Kencana
Prenada
Media
Group,
2010),
Cet.2
yang
34.
awaban
Kepada
siapa
pertanggungjawaban
keuangan
madrasah
dilaporkan ?
35.
Bagaimana
bentuk
pertanggungjawaban
keuangan madrasah?
36.
Siapa
saja
yang
ikut
bertanggung jawab?
37.
Seperti
apa
bentuk
pertanggungjawaban
tersebut?
38.
39.
Apa
tindak
lanjut
dari
pertanggungjawaban
tersebut?
40.
Seperti
apa
transparansi
keuangan tersebut?
bentuk
laporan
Lampiran 2
: Dewi Arianti
Interviewee
[02/09/14]
penyelenggara
mempertanggungjawabkan
kegiatan.
Panitia
harus
segera
laporan-laporannya
sesuai
dengan
ketetapan waktu.
dari
satker
kemudian
ke
kemenag
A. Hasil Wawancara
1. Kepala Urusan Tata Usaha MAN Insan Cendekia Serpong
Interviewer
: Dewi Arianti
Interviewee
[02/06/14]
Menteri
Keuangan/PMK
Keuangan)
2. Keputusan Menteri Agama,
3. Dirjen Anggaran.
11. Darimana sumber keuangan di madrasah?
(Peraturan
Menteri
Jawaban :
Sumber keuangan disini full dari Anggaran Negara yaitu APBN
12. Bagaimana prosedur pengelolaan penerimaan keuangan madrasah?
Jawaban :
Prosedur penerimaan langkah pertama itu sekolah melalui wakil wakil
bidang merencanakan seluruh kebutuhan dan program yang akan
dilaksanakan selama 1 tahun pelajaran, setelah itu laporan kebutuhan
dari para bidang-bidang tersebut dikumpulkan dalam satu laporan
untuk diajukan ke kanwil tingkat provinsi, setelah itu berada di
kemenag pusat selanjutnya ke kementerian Agama dan di bahas di
DPR. Setelah disetujui barulah anggaran itu cair ke sekolah.
13. Seperti apa bentuk pembukuan pada penerimaan keuangan madrasah?
Jawaban :
Bentuk pembukuannya berada di bendahara.
14. Bagaimana pengalokasian sumber keuangan tersebut?
Jawaban :
Alokasi
itu
diserahkan
kepada
wakil
bidang-bidang
yang
Jawaban :
Evaluasi dilakukan saat berjalan dan akhir program sekolah atau
kegaitan-kegaitan yang terselenggara
27. Apakah setiap penyelenggaraan progam madrasah selalu dilakukan evaluasi?
Jawaban :
Selalu, bidang terkait yang menyelengarakan program
28. Apa tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan?
Jawaban :
Tindak lanjut evaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk bulan-bulan
selanjutnya
29. Bagaimana peran kepala sekolah dalam hal mengevaluasi?
Jawaban :
Kepala madrasah selalu mengontrol lewat laporan-laporan keuangan
dan laporan rutin dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
30. Apakah ada evaluator yang berasal dari eksternal madrasah?
Jawaban :
Ada
31. Siapa saja pihak eksternal tersebut?
Jawaban :
Pengawas dari Kemenag, BPK, Kanwil dan pusat.
32. Seperti apa pelaksanaan atau prosedur yang dilakukan pihak eksternal?
Jawaban :
Pengawas dari Kemenag biasanya lebih sering mengontrol atau
mengawasi kegiatan KBM, mengenai keuangan bentuknya aplikasi
yang disebut dengan MPA (Manajemen Profesional Association)
33. Kapan saja pihak eksternal melaksanakan evaluator?
Jawaban :
Setiap 6 bulan atau setahun sekali
34. Kepada siapa pertanggungjawaban keuangan madrasah dilaporkan ?
Jawaban :
Kementerian Keuangan
Urip Mulyono
: Dewi Arianti
Interviewee
: Jamingan
[04/06/14]
Anggaran).
Perencanaan
dimulai
dari
membuat
menunggu
instruksi
Kementerian
Agama.
Dari
Ada
30. Siapa saja pihak eksternal tersebut?
Jawaban :
1. Kanwil Kemenag Provinsi,
2. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),
3. BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan),
4. dan Irjen (Inspektorat Jenderal)
31. Seperti apa pelaksanaan atau prosedur yang dilakukan pihak eksternal?
Jawaban :
Kanwil Kemenag Provinsi melakukan evaluasi dan sekaligus
pembinaaan.
BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawas
Keuangan Pembangunan), dan Irjen melihat anggaran yang dimiliki
sesuai atau tidak dengan pelaksanaan apakah sesuai dengan aturanaturan yang diberlakukan, meninjau sistem pengadaan, mengecek
berkas- berkas dan dokumen yang terkait dan melakukan audit
keseluruhan
32. Kapan saja pihak eksternal melaksanakan evaluator?
Jawaban :
Waktu tidak bisa ditentukan, tidak menentu tahun lalu ada di sekitar
bulan Agustus atau akhir tahun anggaran selesai, tidak bisa diprediksi.
33. Kepada siapa pertanggungjawaban keuangan madrasah dilaporkan ?
Jawaban :
Masyarakat dan Pemerintah.
34. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban keuangan madrasah?
Jawaban :
Masyarakat dilihat dari output siswa, hasil prestasi dan dari kegiatan
kegiatan di luar sebagai output yang sifatnya ke masyarakat.
Pemerintah dalam bentuk pertanggungjawaban dokumen melalui
kanwil.
35. Siapa saja yang ikut bertanggung jawab?
Jawaban :
Bendahara, PPK, KPA dan bagian pengadaan (Tim pengadaan
barang).
36. Kepada siapa saja dipertanggungjawabkan?
Jawaban :
Kepada Masyarakat melalui capaian siswa, karena sepenuhnya
penggunaan anggaran berasal dari APBN.
Kepada Pemerintah melalui dokumen-dokumen dan laporan.
37. Seperti apa bentuk transparansi laporan keuangan tersebut?
Jawaban :
Transparansi dalam bentuk ke masyarakat (Dapat dilihat dari
penggunaan anggaran menghasilkan output siswa yang berprestasi).
Dengan adanya laporan dan dokumen.
Seluruh stakeholder sekolah dapat melihat penggunaan anggaran.
Laporan ke orang tua siswa melalui dokumen dan lisan.
Jamingan
: Dewi Arianti
Interviewee
[21/08/14]
tugasnya
lebih
banyak
terletak
pada
pelaksanaan
anggaran
dicairkan
dan
hanya
tinggal
menunggu
proses
penanggungjawab.
Apabila
penanggung
jawab
sudah
terlambat
maka
proses
pembukuan
mengalami
kebingungan.
12. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?
Jawaban:
Mengatasinya dengan dilakukan rapat.
Ayu Maharani
: Dewi Arianti
Interviewee
[21/08/14]
Jawaban:
Pihak yang diperbolehkan sesuai penanggung jawab dari kegiatan.
Pihak tersebut harus mengajukan dengan membuat RAB terlebih
dulu. Dalam RAB tertera nama kegiatan, akun, uraian, nominal
serta
penanggungjawab.
Apabila
penanggung
jawab
sudah
terlambat
maka
proses
pembukuan
mengalami
Yayat Supriatna
Lampiran 3
Tabel 3.4
Lembar Pengamatan
No.
Uraian Pengamatan
Sangat
Baik
1.
pekerjaan
sesuai
dengan
pekerjaan
tata
pekerjaan
staf
dalam
melakukan
proses
perencanaan keuangan
2) Bendahara
dalam
melakukan
proses
pelaksanaan keuangan
3) Bendahara
dalam
Baik
Kurang
Belum
Baik
Baik
4) Bendahara
dalam
melakukan
proses
pelayanan.
5) Staf
bendahara
melakukan
dalam
proses
pengarsipan
6) Staf
bendahara
melakukan
dalam
proses
pelaporan
3.
usaha
dalam
Madrasah,
Lampiran 4
PROFIL SEKOLAH
1. Profil Madrasah
Nama Madrasah
Alamat
Telp/Fax
Website
: www.ic.sch.id
: humas@ic.sch.id
Kepala Sekolah
: DR. Suwardi,M.Pd.
Luas Tanah
: 5,5 hektar
Tahun Berdiri
: 1996/1997
2. Sejarah Madrasah
Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas
tinggi dalam penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang
didasari nilai keimanan dan ketakwaan, pada tahun 1996 BPPT
mendirikan SMU Insan Cendekia di Serpong dan di Gorontalo melalui
program
Visi
Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam
Misi
a. Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang
tinggi, kreatif, inovatif dan mempunyai landasan iman dan
takwa yang kuat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional
tenaga pendidik dan kependidikan sesuai perkembangan dunia
pendidikan.
c. Menjadikan MAN Insan Cendekia sebagai sekolah/madrasah
model dalam pengembangan pengajaran IPTEK dan IMTAK
bagi lembaga pendidikan lainnya.
Motto Madrasah
Prestasi,Mandiri dan Islami
Strategi Madrasah
a. Menjaring calon siswa sebagai input dari lulusan MTs, SLTP
Islam, dan SLTP umum Negeri/ Swasta lainnya melalui seleksi
yang terbuka, adil, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.
-
Tes Psikologi
Bahasa
Indonesia,
Pend.Agama
Islam,
sarana
dan
prasarana
guna
mendukung
5. Fasilitas Madrasah
Fasilitas pendidikan terdiri dari 19 unit gedung permanen di atas tanah
seluas 5,5 hektar yang terdiri dari:
a. Masjid (dua lantai) dengan kapasitas 500 jamaah.
b. Gedung Administrasi (dua lantai).
c. Ruang belajar ber-AC terdiri 15 kelas dengan kapasitas 24 siswa tiap
kelas.
6. Prestasi Madrasah
MAN Insan Cendekia Serpong setiap tahun meluluskan siswanya
dengan rata-rata nilai yang diraih dalam Ujian Nasional ( UN) dengan
grade A. Disamping itu MAN Insan Cendekia Serpong aktif mengikuti
Tahun
Pelajaran
1.
2002
2.
2005
3.
2005
4.
2005
5.
2006
6.
2006
7.
2006
8.
2007
9.
2007
10.
2007
11.
2007
12.
2007
13.
2008
14.
2008
15.
2008
16.
2009
17.
2009
18.
2009
19.
2009
20.
2009
21.
2009
22.
2009
23.
2009
24.
2009
2001
2.
2002
3.
2007
4.
2009
5.
2010
6.
2010
7.
2010
7. Sebaran Alumni
Sebaran alumni SMU/MA Insan Cendekia Serpong mulai dari lulusan
angkatan I (1997/1998) sampai dengan lulusan angkatan XI (2008/2009):
Tabel 4.3
Sebaran Alumni
No.
Universitas
1998-2008
2009
Jumlah
1.
ITB
278
55
333
34,54
2.
UGM
166
21
187
19,40
3.
UI
130
22
152
13,77
4.
UNPAD
57
59
6,12
5.
Lain-lain
141
150
15,56
6.
SWASTA
38
38
3,94
7.
Overseas University
Japan
16
17
1,76
Malaysia
0,73
Germany
0,73
Egypt
0,41
United States
0,31
Korea
0,21
Russia
0,10
Australia
0,10
Singapore
0,31
854
110
964
TOTAL
Lampiran 5
Nama
Suwardi,M.Pd.
Jabatan/ Tugas
Kepala Madrasah
2.
Urip Mulyono
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Alamat
Blitar, 7 Agustus 1968
Rumah
Dinas
Kepala
Madrasah
HP: 0813 5613 2002
Pemalang, 7 Mei 1966
Jl. Pelabuhan Ratu 48 Rt
017/04 Suradita, Cisauk,
Tangsel
HP: 0857 1855 2066
Jakarta, 17 Januari 1977
Rumah Dinas Guru
HP: 0812 9844 237
Jakarta, 12 Juli 1966
Rumah Dinas Guru
HP: 0813 11 409 940
Bogor, 12 April 1976
Rumah Dinas Guru
HP: 0815 922 5036
11.
Dra.
Sartini Guru Kimia
Subaryatun, M.Pd.
12.
Guru Ekonomi
13.
Guru Geografi
14.
Guru Ekonomi
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Guru Biologi
32.
Darno Raharjo,S.Pd.
33.
34.
Hilman Setiawan,S.Si
35.
Deni
Samsudin
Permana, S,Pd.
36.
Metig
Wahyuni,S.Si
37.
Tina Yulistania,S.Pd
38.
Erwin Supriatna,S.Pd.
39.
Arthi
Riyani
Kurniawati.S.Si.
40.
Diah
S.Si
41.
Muhammad
Zaenuri,Lc.
42.
43.
Yus Kusnandar,S.Pd.
Dwi
Ayuningtyas.
No. 1 Serpong
HP: 0812 9601 675
Guru Matematika
Brebes, 28 April 1980
Jl. Raya Serpong Rt. 01/04
No.32
HP: 0813 1025 5353
Guru Matematika
Jakarta, 8 November 1976
Rumah Dinas Guru
HP: 0818 0785 8090
Guru Fisika
Jakarta, 3 September 1972
Puri Serpong 2, Blok D.1/29
Tangsel
HP: 0813 1441 2086
Guru Kimia
Bandung, 28 April 1978
Perum Villa Tekno Blok C
no.1 Rt 07/03 Kademangan
Tangsel
HP: 0857 1828 6826
Guru Biologi
Jakarta, 16 Oktober 1981
Rumah Dinas Guru
HP: 0856 8585 619
Guru Biologi
Bandung, 30 Oktober 1981
Rumah Dinas Guru
HP: 0812 2322 214
Guru Sejarah
Bandung, 31 Maret 1984
Rumah Dinas Guru
HP: 0813 2137 4105
Guru Matematika
Sleman, 17 Oktober 1982
Rumah Dinas Guru
HP: 0878 3810 2526
Guru Matematika
Lampung, 6 Maret 1987
Jl.
Purnawarman
Raya,
Purnawarman Residence No.6
Pisangan Ciputat Timur
HP: 0856 1150 190
Guru Bahasa Arab
Kudus, 11 Maret 1981
Rumah Dinas Guru
HP: 0812 8439 4324
Guru
Bahasa Bandung, 20 Juli 1984
Indonesia
Rumah Dinas Guru
HP: 08180 9210 110
Guru PKn
Bandung, 29 September 1985
44.
Tri Haryanto,S.Pd.
Guru Geografi
45.
Atmira
Satya Guru Sosiologi
Mahardika,S.Pd.
46.
47.
Evi Siti
S.Ag.
48.
Kusdiniyah,S.Ag.
49.
50.
Mashuri, M. Th. I.
Pembina
Asrama
Putra/Guru PAI
Fauziah, Pembina
Asrama
Putri/Guru SKI
Pembina
Putri/Guru
Akhlak
Pembina
Putri/Guru
Arab
Guru Agama
Asrama
Akidah
Asrama
Bahasa
Lampiran 6
Nama
Jabatan/Tugas
Alamat
1.
Muhammad Syahril
Pelaksana
Ketatausahaan
2.
Nastiti
A.Md.
3.
Imron,S.Kom.
Laboran Fisika
4.
Muzdalifah
Perawat
Cisauk
Girang
Tangsel
HP: 0813 1401 6081
5.
Sari Puspa
Perawat
6.
Puji Lestari
Perawat
Margomulyo, 20 Oktober
1986
Asrama Gedung G
HP: 0821 2573 2694
7.
Perawat
Nurfitriyani
Staf Perpustakaan
9.
Staf Perpustakaan
10.
Suyitno
Pelaksana
Ketatausahaan
Larangan
Indah
Tangerang
HP: 0813 9881 3028
11.
Pelaksana
Ketatausahaan
12.
Jamingan
Pelaksana
Ketatausahaan
05/07
Bakti
Jaya
Setu
Tangsel
HP: 0852 1610 1070
13.
Mubin Saragih
Pelaksana
Ketatausahaan
14.
Pujiman
Pelaksana
Munggangsari, 15 Februari
1969
Kp.
Buaran
Rt
01/03
Serpong Tangsel
HP: 0812 8854 205
15.
Hartamto
Pelaksana
16.
Khusnul Rinalistanti
Pelaksana
17.
Iwanto
Pelaksana
Ketatausahaan
18.
H. Setia Basuki
Pelaksana
19.
Suhali
Pelaksana
Ketatausahaan
20.
TB. Mahmudin,S.IP.
Pelaksana
Tangerang,
Desember
1969
Ds Sampora Rt 03/03 No.33
Cisauk Tangsel
HP: 0813 1109 4306
21.
Yayat Supriatna
Pelaksana
Malangbong, 16 Oktober
1973
Ciater Barat Rt 001/011
Serpong Tangsel
HP: 0813 9988 1266
22.
Amin
Pelaksana
Ketatausahaan
23.
Rahmat
Pelaksana
Ketatausahaan
24.
Saleh
Pelaksana
Ketatausahaan
25.
Sopian
Pelaksana
Tangerang,
Ketatausahaan
1982
10
Februari
Ayu Maharani
Pelaksana
Ketatausahaan
Kavling
Serpong
Jl.Cenadana II Rt 05/04
HP: 021 9770 4565
27.
Mahmur
Pelaksana
Ketatausahaan
28.
Yopi Sunandar
Pelaksana
Ketatausahaan
29.
Yana Suryana
Pelaksana
Tasikmalaya, 5 Desember
Ketatausahaan
1976
HP: 0813 9815 0871
30.
31.
32.
Rusdi
Didin
Muhajas
Pelaksana
Ketatausahaan
Pelaksana
Ketatausahaan
Pelaksana
Tasikamalaya, 30 Desember
Ketatausahaan
1988
HP: 0857 1175 1491
33.
Naip
Cleaning Service
34.
Saini
Cleaning Service
35.
Anita Karolina
Cleaning Service
36.
Daim
Cleaning Service
37.
Mustakim
Cleaning Service
38.
Asmat
Cleaning Service
39.
Bakri
Cleaning Service
Tangerang,
November
1977
HP: 0812 8172 7747
40.
Hendri
Cleaning Service
Tangerang,
14
Februari
1990
HP: 021 9683 7630
41.
Syamsudin
Cleaning Service
42.
Endang Hidayat
Cleaning Service
Tasikmalaya, 19 Desember
1982
HP: 0852 2389 6711
43.
Niang
Petugas Taman
44.
Jaelani
Petugas Taman
45.
Rusman
Petugas Taman
46.
Jumari
Petugas Taman
47.
Nurdin
Petugas Taman
Tasikmalaya, 20 Agustus
1982
HP: 0853 5345 2524
48.
Surato
Cleaning Service
49.
Herman
Petugas Security
Tangerang,
11
Februari
1974
HP: 021 9058 8925
50.
Nedih Rahayu
Petugas Security
51.
Saeful Bahri
Petugas Security
52.
Didi Wijaya
Petugas Security
Tangerang,
November
1973
HP: 021 6082 7210
53.
Robi Darwis
Petugas Security
54.
Juadih
Petugas Security
Tangerang,
September
1976
HP: 0856 9539 2823
55.
Mulyadi
Petugas Security
Tangerang,
Desember
1975
HP: 021 9913 3521
56.
Dodi Sutrisna
Petugas Security
Tangerang, 19 September
1980
HP: 0856 9301 6714
57.
Nur Solihin
Petugas Security
Tangerang,
November
1986
HP: 0838 7857 1155
58.
Kadung Reza
Petugas Security
59.
drg.
Futiha
Hayuni
60.
Dokter Gigi
61.
dr. Fuaddimal
Dokter Umum
62.
Dokter Umum
Lampiran 7
Struktur Organisasi
MAN Insan Cendekia Serpong
Penyelenggara
Kemenag RI/Kanwil Kemenag
Komite Madrasah
Kepala Madrasah
Kepala Umum
Tata Usaha
WKM
WKM
Kesiswaan
WKM Humas
& Pengem.
SDM
WKM
Keasramaan
dan IMTAK
Kurikulum
Koordinator
Koordinator
Koordinator
Koordinator
WKM
Sarana dan
Prasarana
UPT
Guru Mata
Pelajaran
Guru Bimbingan
dan Konseling
Siswa
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
BIODATA PENULIS
Jurusan)
ariantidewi35@yahoo.com.
Manajemen
Pendidikan.
Alamat