Anda di halaman 1dari 10

26

4.2 Kerangka Kerja


Kerangka kerja dalam sebuah penelitian dapat membantu menyimpulkan dan
mengintegrasi teori yang ada dengan sebuah kenyataan yang ada. Menurut
Notoadmojo (2005), kerangka kerja atau variabel-variabel yang akan diamati (diukur)
melalui penelitian yang dimaksud. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka
kerja yang menjadi panduan penelitian, pertanyaan penelitian, variabel yang
terdapat dalam penelitian.

opulasi : Ibu post partum primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Tara-Tara Kecamatan Tomohon Barat berjumlah

Purposive
sampling
Sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 60 ibu
Pengumpulan data

Catatan kesehatan : status gizi ibu

Kuisioner: Kejadian BBLR

Kuesioner : Pola makan


Analisa Data: Uji Correlation Spearman Rho

Penyajian hasil penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Status Gizi Ibu dan Pola Makan
dengan kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Tara-Tara Kecamatan Tomohon
Barat.

27

4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Sampling


4.3.1 Populasi
Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 1993 dalam setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah
ibu post partum primipara di Puskesmas Tara-Tara bulan Mei-Oktober
berjumlah 71 ibu.
4.3.2 Sampel, Besar Sampel dan Sampling
Sampel terdiri dari bagian populasi terjankau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah
proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili kriteria inklusi
populasi yang ada (Nursalam, 2008).
Cara pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara
Purposive Sampling (non probability sampling) yaitu suatu teknik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki oleh peneliti yang disesuaikan dengan kriteria inklusi yang telah
dirancang oleh peneliti, sehingga pemilihan sampel tersebut dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008).
Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus besar
sampel jika populasi <1000 (Nursalam, 2008) :
n=

N
1 + N(d)2

n=

71

Keterangan :
n= besar sampel

28

1 + 71(0,05)2
n=

71

N = besar populasi
d = tingkat signifikasi (p)

1 + 71(0,0025)
n=

71

1 + 0,1775
n=

71
1,1775

n= 60,29
n=60 ibu
Jadi, besar sampel yang digunakan peneliti adalah 60 ibu.

4.3.2.1 Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Adapun
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1. Ibu post partum primipara yang melahirkan
2. Ibu post partum yang dirawat di Puskesmas Tara-Tara Kecamatan
Tomohon Barat.
4.3.2.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria Eksklusi adalah mengilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi
kriteria inklusi dari studi karena pelbagai sebab (Nursalam, 2008) :
1. Tidak dapat membaca dan menulis
2. Subjek menolak
3. Mengalami keterbatasan fisik (misalnya : cacat)
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

29

4.4.1 Variabel Penelitian


Variabel adlah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (Soeparto, dkk, 2000 dalam Nursalam, 2008).
4.4.1.1 Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel.4
lain. Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas merupakan stimulus atau
intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi
tingkah laku klien (Nursalam, 2008). Variabel independen (bebas) dalam
penelitian ini adalah status gizi dan pola makan.
4.4.1.2 Variabel Dependen (terikat)
Variabel dependen adalah variable yang nilainya ditentukan oleh variable
lain. Variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu variable
independen (Nursalam, 2008). Variabel dependen (terikat) dalam penelitian
4.4.2

ini adalah kejadian berat badan lahir rendah (BBLR).


Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan secara operasional berdasarkan
karakteristik yang diamati sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan pengamatan yang
dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2009).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian HUbungan Status Gizi ibu dan Pola Maka
dengan kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Tara-Tara Kecamatan Tomohon
Barat.

30

N
o
1.

Variabel
Independen:

Definisi
Operasional
Status
gizi

Status Gizi

makanan

yang

status gizi ibu

kesehata

bergizi

yang

selama hamil.

meningkat

kehamilan

Parameter

Instrumen

Skala

Skor

Penilaian

Catatan

Nomina
l

Gizi

dimakan oleh ibu


hamil.

baik,

BB

ibu

Gizi buruk
BB

ibu

terus
menurun

2.

Independen:

Pola

makan

Pola makan

kebiasaan makan
ibu

:
Kuesioner

Ordinal

selama

Baik: 76100%

kehamilan

Cukup:
56-75%
Kurang:
<56%

3.

Dependen:

Temuan

Kegiatan

Kejadian

penelitian dengan pemeriksaan

berat badan terjadinya BBLR

yang

lahir rendah.

dilakukan

Kuesioner

Ordinal

Baik:
100%

tidak

Cukup:

ibu

56-75%

selama

Kurang:

kehamilan

<56%

4.5 Pengumpulan Data


4.5.1 Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data, peneliti membuat instrument sebagai pedoman
pengumpulan data. Instrumen pada penelitian terdiri dari :
1. Data demografi responden terdiri dari umur, pendidikan dan pekerjaan
responden.

76-

31

2. Data mengenai status gizi diambil dari buku catatan kesehatan kehamilan
dan pola makan menggunakan kuesioner dengan cara Multiple choice dan
untuk mengukur kejadian BBLR menggunakan kuesioner dengan cara lkert
scal (Nursalam, 2003).
4.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Puskesmas Tara-Tara.
4.5.3 Prosedur Pengumpula Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan melalui tahap
sebagai berikut (Hidayat, 2008).
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh

atau

dikumpulkan.

Editing

dapat

dilakukan

pada

tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.


2. Coding
Coding merupakan kegiatan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri
atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan
data analisis menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian kode
diberikan juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book)untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti dari suatu variable.

3. Entri data
Data entri adalah kegiatan memasukan datan yang telah dikumpulkan ke
dalam master table atau database computer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat table kontigensi.

32

4. Melakukan Teknik Analisis


Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak di analisis.
4.5.4

Cara Analisis Data


Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan komputer
program SPSS (Statistic Prodect Service Solution), dengan tahap sebagai
berikut:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat

dilakukan

dengan

cara

mendeskripsikan

atau

menggambarkan setiap variable yang digunakan dalam penelitian untuk


melihat distribusi, frekuensi untuk memperoleh informasi secara umum
tentang variabel penelitian.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk ada tidak adanya hubungan antara
variabel, digunakan uji statistic dengan menggunakan uji Corelative
Spearman Rho.

Untuk membuktikan penafsiran terhadap tingkat hubungan antar variabel,


maka peneliti menggunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 4.2 Koefisien korelasi dan tingkat hubungan (Sugiyono, 2002)

4.6

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,0 0,1

Sangat Rendah

0,20 0,399

Rendah

0,40 0, 599

Sedang

0,60 0,799

Kuat

0,80 - 1000

Sangat Kuat

Etika Penelitian

33

Persetujuan dan kerahasiaan respondenadalah hal utama yang perlu


diperhatikan. Oleh karena itu dalam melakukan penelitian, peneliti telah
mendapat ijin dari pihak yang langsung maupun tidak langsung dalam
penelitian agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak otonimi yang
menjadi subjek penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti juga mendapat ijin dari Dekan Fakultas
Keperawatan

Universitas

Sariputra

Indonesia

Tomohon

dan

Kepala

Puskesmas Tara-Tara, setelah mendapat persetujuan dari pihak tersebut


diatas, peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam
etika yang berlaku, yang meliputi:
4.6.1 Informed Consent (persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
memenuhi criteria inklus dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.
Bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksakan kehendak dan
tatap menghormati hak-hak subjek.
4.6.2 Anomity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencatumkan nama
responden, tetapi lembar tersebut diberi kode.
4.6.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hnaya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hail penelitian.

34

4.7

Keterbatasan

4.7.1 Keterbatasan Pengambilan Sampel


Keterbatsan pengambilan sampel dapat terjadi pada setiap penelitian
mengingat tidak ada penelitian yang mutlak, benar, karena akan selalu ada
kelemahan dalam pengambilan sampel. Jumlah sampel akan menentukan
hasil penelitian. Seorang peneliti dalam menentukan jumlah sampel ada
kelemahannya. Baik sampel tersebut kurang mewakili atau tidak sesuai
dengan harapan yang ada (Hidayat, 2009).
4.7.2 Keterbatasan Jumlah Sampel
Jumlah sampel akan menetukan hasil penelitian. Seorang peneliti dalam
menentukan jumlah sampel ada kelemahannya, baik sampel tersebut kurang
mewakili atau tidak sesuai dengan harapan yang ada (Hidayat, 2009).
4.7.3 Keterbatasan Instrumen Pengumpulan Data
Keterbatasan dalam membuat instrument pengumpulan data dapat dilihat
dari tingkat validitas dan reliabilitasnya, dimana instrument diolah sendiri oleh
peneliti (Hidayat, 2009).
4.7.4

Keterbatasan Waktu
Idealnya, penelitian seharusnya untuk waktu yang cukup untuk mendapatkan
hasil yang baik. Waktu penelitian yang pendek atau kurang akan
mendapatkan hasil oenelitian yang kurang baik (Hidayat, 2009).

35

Anda mungkin juga menyukai