Anda di halaman 1dari 9

SOOCA MOCEAN-COMMED

A.AVIAN INFLUENZA
1. SS
- Secara umum, gejala klinis H5N1 sama seperti flu biasa pada umumnya. Seperti suhu tubuh
38oC, demam, demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Gejala lain yang bisa ditemukan
adalah hidung meler/banyak ingus, sakit kepala, nyeri otot, infeksi pada mata, diare, GI
disorders. Gejala nafas pendek menandakan adanya gangguan saluran nafas bawah yang
harus segera diobati.
2. LAB FINDINGS
-Seseorang yang menderita avian influenza parah antara lain leucopenia, lymphocytosis,
thrombocytopenia, gangguan fungsi dan peningkatan enzyme hepar, perpanjangan waktu
clotting, dan gangguan renal.
3. VIRUS INFLUENZA
-Virus influenza masuk ke dalam family Orthomyxoviridae, merupakan penentu atau
penyebab utama morbiditas dan mortalitas dari penyakit respirasi, dan KLB karena infeksi
virus ini terkadang terjadi di seluruh epidemic di dunia. Influenza tipe A memiliki variable
antigen yang sangat tinggi dan merupakan penyebab utama hampir semua kasus infeksi
penyebab penyakit inbfluenza. Influenza tipe B bisa mengalami perubahan antigen dan
menyebabkan penyakit secara epidemiologi. Infulenza tipe C memiliki antogen yang stabil
dan hanya menyebabkan sakit yang ri ngan pada orang yang sistem imunnya sedang lemah.
- Genus virus influenza A mengandung influenza tipe A strain manusia dan strain hewan.
Influenza virus B hanya mengandung influenza B strain manusia. Dan virus influenza C
mengandung influenza C strain manusia dan unggas.
4. ORTHOMYXOVIRUS
- Influenza tipe A strain juga bisa menginfeksi unggas dan mamalia seperti burung, ayam,
bebek, babi, kuda dan anjing laut. Beberapa strain yang diisolasi dari hewan memiliki sifat
antigen yang sama dengan strain yang menginfeksi populasi manusi. Ciri-ciri virus influenza
tipe A:
VIRION
COMPOSITION
GENOME
PROTEIN

Spheris, pleomorphic, diameter 80-120 nm


(helical nucleocapsid, 9 nm)
RNA (1%), Protein (73%), Lipid (20%),
karbohidrat (6%)
SS RNA, bersegment (8 molecule), negative
sense, ukuran seluruhnya 13,6 kb
9 struktural protein, 1 protein non struktural

ENVELOPE

Mengandung protein viral hemagglutinin


(HA) dan neuraminidase (NA)
REPLIKASI
Transkripsi nucleus, dicap/diselubungi 5
termini cellular RNA scavenged primer.
Partikle virus dewasa menonjol dari plasma
membrane
-Genetik reassortment umum terjadi diantara family orthomyxovirus yang genusnya sama.
5. MENGAPA VIRUS H5N1 BISA MENGINFEKSI MANUSIA

SOOCA MOCEAN-COMMED
-Karena sifat alamiah dari genome virus yang bersegment, ketika sebuah sel diinfeksi secara
bersamaan oleh 2 virus yang berbeda tipe, percampuran segment gen dari masing-masing
virus asal akan terjadi dan bisa menghasilkan progeny virions. Fenomena ini disebut genetic
reassortment yang menghasilkan perubahan secara mendadak terhadap permukaan antigen
virusSifat yang menjelaskan mengapa bisa terjadi influenza diseluruh dunia dan masalah
pengembangan vaksin bagi virus influenza.

-Antigenic drift dan antigenic shift 2 permukaan antigen influenza virus mengalami variasi
antigen secara independent satu sama lain. Perubahan antigen minor/hanya 1 antigen yang
berubah dinamakan antigenic drift. Sedangkan perubahan antigen major pada HA dan NA
disebut antigenic shift, menghasilkan tampilan subtipe virus baru. Antigenic shift diduga
merupakan penyebab terjadinya kejadian pandemic. Hingga sekarang, semua virus influenza
strain manusia yang pandemic sudah mengalami reassortment antara avian dan human
influenza virus. Bukti menunjukkan babi berperan sebagai tempat terjadinya proses
reassortment tersebut dikarenakan babi memiliki receptor yang sesuai untuk virus influenza
strain manusia dan strain unggas.
6. PATHOGENESIS
- beberapa faktor diperkirakan terlibat dalam pathogenesis infeksi H5N1, dan kombinasi dari
faktor-faktor ini menentukan seberapa parah terjadinya injury di jaringan dan gejala yang
ditimbulkan. Peran disregulasi sitokin dan chemokines sudah dipelajari secara berkelanjutan
mungkin merupakan salah satu kunci pathogenesis terjadinya infeksi H5N1, sebagai
tambahan injury juga disebabkan oleh proses replikasi virus. Faktor lainnya, seperti regulasi
yang meningkat dari TNF-related Apoptosis-inducing ligard (TRAIL) dan berkurangnya
Limfosit CD8 cytotoxic juga diyakini terlibat pada proses pathogenesis, walaupun
kebenerannya masih belum pasti.

SOOCA MOCEAN-COMMED

7. FAKTOR RESIKO
-kelompok yang beresiko tinggi terinfeksi H5N1 adalah:
a.Kontak erat (dalam jarak 1 meter), seperti merawat, melakukan tindakan invasif, berbicara
atau bersentuhan dengan pasien suspek, probabel, atau kasus H5N1 yang sudah
terkonfirmasi.
b.kontak langsung (misalnya memegang, menyembelih, mencabuti bulu, memotong,
mempersiapkan untuk konsumsi) dengan ternak ayam, unggas liar, bangkai unggas
c.kontak tidak langsung yaitu berada dalam lingkungan yang tercemar oleh sekret atau
kotoran unggas (pasar, peternakan, tempat pemotongan unggas, pengepul unggas) diwilayah
yang terjangkit H5N1 dalam 1 bulan terakhir. Unggas air (angsa, bebek, itik, entok)
merupakan carrier virus H5N1.
d. mengkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan sempurna
diwilayah yang dicurigai atau dipastikan terdapat hewan atau manusia yang terinfeksi H5N1
dalam 1 bulan terakhir.
e.Kontak erat dengan binatang lain (selain ternak unggas atau unggas liar), misalnya kucing
atau babi yang telah dikonfirmasi terinfeksi H5N1
f. memegang atau menangani sampel hewan coba/ manusia yang dicurigai mengandung virus
H5N1 dalam suatu laboratorium atau tempat lainnya.
8. KOMPLIKASI
a. kegagalan respiratory yang progressif, b. Kegagalan multi organ ( dengan tanda disfungsi
renal dan terkadang gangguan jantung, termasuk dilatasi cardiac dan tachyarrhytmia
supraventricular merupakan hal umum yang terjadi), c. Ventilator-associated pneumonia,
d. Pulmonary hemorrhage, e. Pneumothorax, pancytopenia, f. Reyes syndrome (acute
encephalopathy), g. Sepsis syndrome

9. MANAGEMENT

SOOCA MOCEAN-COMMED
- jika ada kasus suspek Avian influenza, pasien harus diberikan oseltamivir, kemudian pasien
harus dirujuk ke rumah sakit yang bisa menangani kasus H5N1. Pemberian oseltamivir harus
disertai dengan sistem penilaian berikut:

10. KRITERIA INVESTIGASI KASUS H5N1 Investigasi H5N1 penting untuk


mencapai kriteria objective berikut ini:
- Mengkonfirmasi diagnosis infeksi Influenza A yang baru terjadi - Mengurangi morbiditas
dan mortalitas kasus H5N1
- Mengurangi penyebaran H5N1 lebih jauh - Menetukan apakah resiko pandemik H5N1
sudah meningkat
- Menetukan kunci karakteristik epidemiologi, klinikal, dan virologi untuk kasus H5N1
- Memastikan secara cepat pertukaran informasi antar para petugas klinis, penyelidik
kesehatan masyarakat dan hewan, dan juga para petugas pemerintahan untuk memfasilitasi
pengambilan keputusan yang bersifat informasi dan kritis pada level sub-nasional, nasional,
dan internasional selama kegiatan investigasi berlangsung.
11. LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI KASUS H5N1
-.Menyiapkan untuk investigasi harus terdiri dari tim yang memiliki banyak multi disiplin
ilmu. Anggota tim harus memiliki pengalaman dalam hal epidemiology, penilaian klinis,
pengambilan spesimen untuk laboratorium, kontrol infeksi, dan mobilisasi/penggerak
masyarakat. Tambahan anggota tim lainnya bisa termasuk diantaranya adalah para legislator,
para dokter hewan, dan ahli kesehatan lingkungan.
- Mengkonfirmasi diagnosis, mewawancari mengenai kasus ke pasien dan mengunjungi
rumah pasien - Melaporkan dan mencatat.
- Memastikan dan men-define kasusnya dan secara aktif mencari kasus lainnya dan kontak
pasien yang bisa dihubungi - Mengadakan studi komplementer
- Mengambil spesimen - Mengunjungi RS dan tempat penyedia kesehatan lainnya (untuk
mendapatkan informasi mengenai diagnosa kasus, tx, dst)
- Menginisiasi peningkatan surveillance (menentukan endemisitasan H5N1, populasi burung,
jumlah kasus H5N1 pada manusia) - Menerapkan pencegahan dan pengukuran kontrol
- Melakukan pemeriksaan kesehatan hewan dan lingkungan - Menganalisa data
12. PERIODE INKUBASI DAN PERIODE INFEKSIUS H5N1 rata-rata periode
inkubasinya adalah 3 hari (1-7 hari). Periode infeksi pada manusia adalah 1 hari sebelum,
hingga 3-5 hari sesudah gejala dan pada anak-anak dapat mencapai 21 hari. Periode infeksi

SOOCA MOCEAN-COMMED
pada usia 12 tahun bisa mencapai selama 7 hari bebas panas dan pada anak-anak kurang dari
12 tahun bisa mencapai 21 hari setelah onset gejala pertama.
13. SUMBER INFEKSI H5N1
- Hewan: Kontak langsung dengan binatang unggas/binatang ternak yang mati atau sakit atau
mengolah produk unggas yang sakit
- Lingkungan: udara atau peralatan yang terkontaminasi dengan virus baik dari fese atau
secret yang berasal dari unggas yang terinfeksi H5N1
- Manusia: transmisi antar manusia jarang terjadi
- Makanan: mengkonsumsi daging unggas atau produk unggas yang mentah di daerah dengan
kasus suspek atau di daerah tersebut telah terkonfirmasi bahwa ada hewan atau manusia yang
terinfeksi H5N1 1 bulan yang lalu.
14. TRANSMISI H5N1
- Transmisi droplet nuclei merupakan model transmisi utama. Sebuah droplet yang besar
dihasilkan ketika pasien batuk/bersin/atau berbicara dengan jarak kurang dari 1 meter dari
orang sehat- transmisi dengan kontak bisa terjadi langsung ataupun tidak langsung
- Transmis airbone. Sebuah droplet nuclei yang ukuranya < 5 mikrometer bisa menyebar
lebih jauh. Droplet nuclei juga bisa dihasilkan oleh pasien yang menjalani tindakan medis
seperti: intubasi endotracheal, nebulizer, bronchoscopy, suction, tracheostomy, dst.
15. KASUS SUSPECT, PROBABLE, DAN TERKONFIRMASI
-Berdasarkan keputusan dari hasil penginvestigasian adalah jika ada kontak dekat < 7 hari
dengan kondisis kasus suspect, probable, dan terkonfirmasi dari kasus H5N1 atau disekitar
area yang banyak dengan unggas yang mati (ayam, burung, bebek, dan angsa) yang terduga
atau terbukti terinfeksi dengan H5N1
A. Kasus suspect: seseorang yang menderita demam dengan temperature > 38oC yang
disertai 1 atau lebih gejala: batuk, sakit tenggorokan, demam, nafas pendek.
B. Kasus Propable: kasus yang memiliki karakteristik khas dari penyakitnya, tanpa ada
konfirmasi laboratorium. Kasus probable memiliki beberapa criteria kasus suspect dengan
disertai 1 atau beberapa criteria sebagai berikut:
- Peningkatan 4x dari H5 antibody titer selama fase akut dan convalescent period,
menggunakan test HI dengan erythrocyte kuda dan ELISA
- Hasil dari limited laboratory untuk H5 influenza (H5-spesific antibody detection dalam
specimen single serum) menggunakan tes penetralan (dikirim ke laboratorium) ATAU
- seseorang yang sudah meninggal karena penyakit respiratori akut yang tidak dapat
dijelaskan berdasarkan epidemiologi waktu, tempat, dan paparan terhadap kasus propable
atau kasus H5N1 yang belum terkonfirmasi
C. Kasus konfirmasi: orang yang memenuhi criteria untuk kasus suspect dan kasus probable
dan disertai 1 kriteria positif dari tes H5N1:
a.H5 PCR positif
b. Peningkatan > 4-fold titer antibody neutralisasi terhadap H5N1 dari
specimen convalescent dibandingkan dengan specimen akut (diambil < 7 hari setelah
munculnya penyakit) convalescent neutralisasi titer antibody juga harus > 1/80
c. isolasi virus H5N1 d. microneutralisasi titer antibody H5N1 > 1/80 dalam serum
specimen yang diambil > 14 hari setelah onset penyakit dengan hasil pemeriksaan serologis
penyakit adalah positif.

SOOCA MOCEAN-COMMED
16. CARA MERUJUK PASIEN KASUS DARI PUSKESMAS KE RUMAH SAKIT
RUJUKAN H5N1
- Sebuah puskesmas yang merujuk pasien ke rumah sakit rujukan H5N1 harus menyertakan
data:
a. riwayat kontak dengan unggas, b. Kondisi Umum, c. Vital Signs (suhu, PR, RR, BP),
d. data pemeriksaan fisik, e. sudah diberi oseltamivir atau tidak. Dan juga disertai dengan
data: pemeriksaan pulse oxymetri, pemeriksaan radiologi PA / Lateral, pemeriksaan leukosit.
17. KRITERIA MENENTUKAN OUTBREAK suatu kejadian dikatakan outbreak, jika
memenuhi beberapa kriteria
- Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di
suatu daerah
- Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu dalam jam, hari, atau
minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
- peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis penyakitnya
- jumlah penderita baru dalam periode waktu satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya
- Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
- Angka kematian kasus suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
- Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali
atau lebih dibandingkan satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
#Semua kasus H5N1 ditemukan di Taman Regency pada bulan December 2009. Sebelum
2009, tidak pernah ada kasus H5N1. Karena itu kondisi di taman regency memenuhi kriteria
oertama dari outbreak/wabah

SOOCA MOCEAN-COMMED
19. KONTROL DAN PREVEMSI H5N1
#DALAM LINGKUNGAN MASYARAKAT
- setiap orang yang bekerja dengan melibatkan unggas/ternak dan produk unggas/ternak harus
menggunakan alat perlindungan (masker, kacamata, sarung tangan)
- Bahan yang berasal langsung dari GIT hewan unggas/ternak seperti feses harus
diperlakukan dengan baik (ditanam/dibakar) sehingga tidak menjadi sumber transmisi di
sekitar lingkungan
- peralatan di perusahaan peternakan unggas harus dicuci dengan desinfektan
- kandang dan feces unggas tidak boleh dibuang sembarangan dari lahan peternakan
- mengkonsumsi produk unggas yang dimasak sampai matang pada suhu 80oC selama 1
menit, termasuk juga telur yang harus dimasak matang pada suhu 64oC selama 5 menit
- menjaga kebersihan lingkungan - menjaga kebersihan personal/pribadi
- ketika mengalami influenza, tidak boleh masuk ke peternakan - jika bertugas dipeternakan
harus menggunakan sarung tangan dan masker
- setiap pekerja peternakan, yang memotong/menyembelih unggas dan terpapar influenza
harus segera berobat ke klinik kesehatan/puskesmas/rumah sakit untuk memeriksa kondisi
kesehatannya
# BAGI PARA PEKERJA KESEHATAN
- setiap pekerja kesehatan harus mengaplikasikan Standar operasional prosedur untuk
mencegah transmisi H5N1 dengan menggunakan peralatan perlindungan pribadi (glove,
gown, masker, google), mencuci tangan sesuai prosedur yang benar, dan menggunakan bahan
desinfektan dan sterilisasi.

BLOCK COMMED
CASE 1
H5N1
Dr. Sari sudah bekerja sebagai kepala puskesmas di kawasan taman regency, provinsi jawa
timur. Satu hari, di bulan desember 2009, Mr. Sunardi, 46 Tahun, datang ke ugd Puskesmas
Bungah dengan keluhan utama nafas pendek, batuk berdahak, dan demam selama 3 hari. Dia
juga mengeluh sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung meler, malaise dan nyeri otot. Dia
sudah mengkonsumsi obat yang dia beli secara bebas di apotek, tapi kondisinya tidak
membaik.

SOOCA MOCEAN-COMMED

SOOCA MOCEAN-COMMED

Anda mungkin juga menyukai