Proses Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
1. Identitas
1) Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
Klien tentang :nama penyakit, nama klien, panggilan perawat, panggilan
klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan dibicarakan.
2) Usia dan No RM
Lihat RM.
3) Alamat.
4) Pekerjaan.
5) Diagnosa medisnya.
2. Alasan Masuk
Tanyakan kepada klien / keluarga :
1) Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke Rumah Sakit saat ini ?
2) Bagaimana gambaran gejala tersebut ?
3) Apa yang sudah dilakukan oleh klien dan keluarga dan bagaimana hasilnya ?
3. Faktor Prestisipasi / Riwayat Penyakit Sekarang
1) Tanyakan apakah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
2) Riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa.
3) Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.
4) Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
5) Apakah ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
6) Bagaiman hasilnya ?
4. Faktor Predisposisi
Riwayat penyakit masa lalu
16
klien/keluarga
tentang
pengalaman
yang
tidak
17
18
= perempuan
= laki-laki
= cerai/putus hubungan
= meninggal
= orang yang tinggal serumah
= Konflik
= Perkawinan
= Menghindar
= klien
= Sangat Dekat
= Dekat
45
= umur klien
= Pisah
19
Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya, tempat
mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan. Tanyakan pada klien
kelompok apa saja yang diikuti dalarn masyarakat.Tanyakan pada klien sejauh
mana ia terlibat dalam kelompok dimasyarakat.
4) Spiritual.
Nilai dan keyakinan : Tanyakan tentang : Pandangan dan keyakinan, terhadap
gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianut. Pandangan
masyarakat setempat tentang gangguan jiwa.
Kegiatan ibadah : Tanyakan: Kegiatan ibadah dirumah secara individu dan
kelompok. Pendapat klien/ keluarga tentang kegiatan ibadah.
Masalah
7. Status Mental
1) Penampilan.
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga :
Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak
rapih. Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tidak
dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti. Penggunaan pakaian tidak sesuai
misalnya : pakaian dalam, dipakai diluar baju. Cara berpakaian tidak seperti
biasanya jika. penggunaan pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/
kondisi).
2) Pembicaraan
20
21
22
Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat dan keluarga :
Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas. Kontak
mata
pencerapan tanpan adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas dari luar diri klien
terhadap pancaindra pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun (kesan atau
pengalaman yang salah)
Jenis Halusinasi :
Halusinasi Visual atau penglihatan : pengalaman sensori yang salah pada
penglihatan seperti orang, binatang,.
Halusinasi Suara atau akustik atau pendengaran : pengalaman sensori yang salah
terhadap suara manusia, hewan, musik, atau kejadian alam lainnya.
Halusinasi pengecapan atau gastorik : bisa mengecap atau merasakan sesuatu
padahal tidak sedang makan.
Halusinasi penciuman atau olfactory : merasa mencium sesuatu bau yang khusus
dimana orang lain tidak menciumnya.
Halusinasi perabaan atau taktil : bisa merasakan suatu perabaan sentuhan,
tiupan,disinari, dipanasi, padahal tidak ada yang menyentuhnya.
23
Halusinasi kinetika atau phantom limb : anggota badanya bergerak dalam suatu
ruangan, atau anggota badanya bisa merasakan sesuatu gerakan seperti pada klien
amputasi.
Halusinasi viseral : seperti ada rasa-rasa tertentu yang terjadi didalam atau organ
tubuhnya.
Halusinasi histerik : timbul pada neurosa histerik karena adanya konflik
emosional.
Halusinasi hipnogogik : sensorik-persepsi yang bekerja salah tepat sebelum tidur.
Halusinasi perintah isisnya adalah menyuruh klien untuk melakukan sesuatu,
seperti membunuh dirinya, mencabut tanaman dan lain-lain.
Apakah ada ilusi ? kalau ada deskripsikan. Ilusi adalah pencerapan yang sungguhsungguh terjadi dengan adanya suatu rangsangan(objek) yang jelas atau nyata dari
luar diri klien pada panca indra pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun,
karena adanya gangguan pancaindra, maka interprestasi atau penilaiannya yang
salah terhadap rangsangan atau objek tersebut. Contoh ilusi seperti bunyi angin
didepannya memanggil dirinya, daun pisang jatuh dilihatnya sebagai penjahat
yang menyelinap
Apakah ada depersonalisasi, perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa
pribadinya tidak seperti biasanya, tidak menurut kenyataan.
Desealisasi, perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak menurut kenyataan.
8) Proses pikir
Data diperoleh dari observasi dan saat wawancara.
24
Arus pikir
Koheren = kalimat atau pembicaraan dapat dipahami dengan baik.
Inkoheren = kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami.
Sirkumstansial = pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
Tangensial = pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan.
Kehilangan asosiasi = pembicaraan tak ada hubungan antara satu
kalimat
25
Phobia : ketakutan yang phatologis/ tidak logis terhadap objek/ situasi tertentu.
Ekstansi : kegembiraan yang luar biasa
Fantasi : isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diinginkan.
Ide Of reference : pembicaraan orang lain, benda-benda atau suatu kejadian yang
dihubungkan dengan dirinya.
Pikiran magis keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
dihubungkan dengan dirinya.
Preokupasi : pikiran yang terpaku pada satu ide
Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing.
Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri sendiri
tentang suatu hal yang perna atau yang tidak pernah dilakukan.
Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri sendiri
tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukan.
Mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal dalam hidupnya.
Waham.
Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
secara berulang tetapt tidak sesuai dengan kenyataan.
Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara
berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kebesaran
klien
mempunyai
keyakinan
yang
berlebihan
terhadap
26
Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang
dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal yang
dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kejajaran : yakni bahwa ada orang atau kelompok yang mengganggu, dimatamatai atau kecelekan sedang dibicarakan orang banyak.
Dosa : keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang besar yang
tidak bisa diampuni.
Waham yang bizar
Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam
pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
9) Tingkat kesadaran
Kuantitas atau penurunan kesadaran.
Komposmentis : sadar diri.
Apatis : Individu mulai mengantuk acuh tak acuh terhadap rangsangan yang
masuk, diperlukan rangsang yang kuat untuk menarik perhatian.
Somnolen : jelas sudah mengantuk, diperlukan rangsang yang kuat lagi untuk
menarik perhatian
27
28
29
30
31
merawat. Tuliskan obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka
dan terapi lain.
(Kusmawati dan Hartono, 2010)
2.2.2
Pemeriksaan Penunjang
kondisi
defisiensi/
toksik,
penyakit
neurologis,
gangguan
metabolik/endokrin.
1. CT Scan : dapat menunjukkan struktur abnormalitas otak pada beberapa
kasus skizofrenia (mis. Atropi lobus temporal) : pembesaran ventrikel dengan
rasio ventrikel-otak meningkat yang dapat dihubungkan dengan derajat gejala
yang dapat dilihat.
2. Pemindar PET (Positron Emission Tomography) : Mengukur aktivitas
metabolik dari area spesifik otak dan dapat menyatakan aktivitas metabilok
yang rendah dari lobus frontal, terutama pada area prefrontal dari kortek
serebral.
3. MRI : Memberi gambaran otak tiga dimensi, dapat memperlihatkan gambaran
yang lebih kecil dari lobus frontal rata-rata, atrofi lobus temporal ( terutama
hipokampus, girus parahipokampus, dan girus temporal superior)
32
Severity
Indeks)
Menentukan
masalah-masalah
2.2.3
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dna lingkungan berhubungan
dengan Halusinasi Pendengaran.
2. Perubahan Persepsi Sensori Berhubungan dengan menarik diri
3. Isolasi sosial berhubungan dengan harga diri rendah
(Kusumawati dan Hartono, 2010)
2.2.4
Diagnosa Banding
1. Psikiatrik
1) Gangguan ansietas umum (General anciety Disorder / GAD)
2) Gangguan panik
3) Fobia-fobia
4) Gangguan obsesi kompulsi (Obsessive-compulsine Disorder / PTSD)
5) Gangguan strees akut
6) Depresi
7) Penyalahgunaan Zat terutama gejala putus obat
8) Gangguan kepribadian (personality Disorder/PD)
9) Demensia
2. Medis
1) Hipoglikemia
33
2) Hipertiroidisme
3) Faekromositoma
4) delirium
(Hibbert. et. al, 2009)
34