Anda di halaman 1dari 19

2.2.

Proses Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
1. Identitas
1) Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
Klien tentang :nama penyakit, nama klien, panggilan perawat, panggilan
klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang akan dibicarakan.
2) Usia dan No RM

Lihat RM.

3) Alamat.
4) Pekerjaan.
5) Diagnosa medisnya.
2. Alasan Masuk
Tanyakan kepada klien / keluarga :
1) Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke Rumah Sakit saat ini ?
2) Bagaimana gambaran gejala tersebut ?
3) Apa yang sudah dilakukan oleh klien dan keluarga dan bagaimana hasilnya ?
3. Faktor Prestisipasi / Riwayat Penyakit Sekarang
1) Tanyakan apakah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.
2) Riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa.
3) Tanyakan penyebab munculnya gejala tersebut.
4) Apa saja yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
5) Apakah ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
6) Bagaiman hasilnya ?

4. Faktor Predisposisi
Riwayat penyakit masa lalu

16

1) Tanyakan kepada Klien / keluarga apakah klien pernah mengalami


gangguan jiwa dimasa lalu. Bila iya tanyakan bagaimana hasil pengobatan
sebelumnya.
2) Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami
dan atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal, apakah klien
sebagai pelaku dan atau korban, dan atau saksi. Beri penjelasan secara
singkat dan jelas tentang kejadian yang dialami klien.
3) Tanyakan kepada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga Iainnya
yang mengalami gangguan jiwa, apabila ada anggota keluarga lama yang
mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien
dengan anggota keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang dialami serta
riwayat pengobatan dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota
keluarga tersebut.
4) Tanyakan kepada

klien/keluarga

tentang

pengalaman

yang

tidak

menyenangkan (kegagalan, kehilangan/ perpisahan/ kematian, trauma


selama tumbuh kembang) Yang pernah dialami klien pada masa lalu.
5. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ;
1) Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan klien.
2) Ukur tinggi badan dan berat badan klien.
3) Tanyakan apakah berat badan naik atau turun beri tanda sesuai hasil.

17

4) Tanyakan kepada klien/keluarga, apakah ada keluhan fisik yang dirasakan


oleh klien, bila ada beri tanda di kotak ya dan bila tidak beri tanda V pada
kotak tidak.
5) Kaji atau lakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut sistem dan fungsi organ
dan jelaskan sesuai dengan keluhan yang ada.
6. Psikososial
1)

Konsep Diri, meliputi :


Citra Tubuh : tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh
yang disukai dan tidak disukai.
Identitas diri, tanyakan tentang : perorganisasian prinsip dari kepribadian
yang bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi,
dan keunikan individu. Kepuasan klien terhadap status dan posisinya
(sekolah, tempat kerja, kelompok). Kepuasan klien sebagai laki-laki atau
perempuan.
Peran, tanyakan : tugas atau peran yang diemban dalam keluarga atau
kelompok atau masyarakat. Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas
atau peran tersebut.
Idel Diri, tanyakan : harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas atau
peran. Harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
masyarakat). Harapan klien terhadap penyakitnya.
Harga Diri, tanyakan : penilaian atau penghargaan tentang nilai personal
yang diperoleh dengan menganalisis seberapa baik prilaku seseorang
sesuai dengan ideal dirinya. Bagaimana persepsi klien terhadap dirinya

18

dalam hubungan dengan orang lain sesuai kondisi tersebut diatas,


bagaimana penilaian atau penghargaan orang lain terhadap diri dan
lingkungan klien.
2) Genogram
Buatlah genogram minimal tiga gcncrasi yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga. Contoh :

= perempuan
= laki-laki
= cerai/putus hubungan
= meninggal
= orang yang tinggal serumah

= Konflik

= Perkawinan

= Menghindar

= klien

= Sangat Dekat
= Dekat

45

= umur klien

= Pisah

Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan


pola asuh. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
3) Hubungan sosial

19

Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya, tempat
mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan. Tanyakan pada klien
kelompok apa saja yang diikuti dalarn masyarakat.Tanyakan pada klien sejauh
mana ia terlibat dalam kelompok dimasyarakat.
4) Spiritual.
Nilai dan keyakinan : Tanyakan tentang : Pandangan dan keyakinan, terhadap
gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianut. Pandangan
masyarakat setempat tentang gangguan jiwa.
Kegiatan ibadah : Tanyakan: Kegiatan ibadah dirumah secara individu dan
kelompok. Pendapat klien/ keluarga tentang kegiatan ibadah.

Masalah

keperawatan ditulis sesuai dengan data

7. Status Mental
1) Penampilan.
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat / keluarga :
Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak
rapih. Misalnya : rambut acak-acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tidak
dikunci, baju terbalik, baju tidak diganti-ganti. Penggunaan pakaian tidak sesuai
misalnya : pakaian dalam, dipakai diluar baju. Cara berpakaian tidak seperti
biasanya jika. penggunaan pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/
kondisi).
2) Pembicaraan

20

Cara bicara digambarkan dalam frekuensi (kecepatan, cepat atau lambatnya),


volume (keras atau lembut), jumlah (sedikit, membisu, ditekan) dan
karakteristiknya (gugup, kata-kata bersambung, aksen tidak wajar).
3) Aktivitas motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/ keluarga.
Kelambatan :
Hipokinesa, hipoaktivitas = gerakan atau aktivitas yang berkurang.
Substupor katatonik = reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang, gerakan dan
aktivitas menjadi lambat.
Katalepsi = mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu juga bila hendak
diubah orang lain.
Fleksibilitas serea = mempertahankan posisi yang dibuat orang lain.
Peningkatan :
Hiperkinesa, hiperaktivitas = gerakan atau aktivitas yang berlebihan.
Gaduh gelisah katatonik = aktivitas motorik yang tidak bertujuan yang berkalikali seakan tidak dipengaruhi rangsang luar.
Tik = gerakan involunter sekejap dan berkali-kali mengenal sekelompok otot yang
relatif kecil.
Grimasen = gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol
klien.
Tremor = jari- jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan
merentangkan jari-jari.

21

Kompulsif = kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan seperti berulang kali


mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan sebagainya.
4) Alam perasaan
Alam perasaan merupakan laporan dari klien tentang status emosionalnya dan
cermin situasi kehidupan klien. Prilaku depresi dan mania lebih lanjut dapat
ditelusuri.
5) Afek-Emosi
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat atau keluarga.
Adekuat = efek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ada.
Inadekuat = emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulasi yang ada
Datar = tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan.
Tumpul = hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.
Labil = emosi yang cepat berubah-ubah.
Tidak sesuai = emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang
ada.
6) lnteraksi selama wawancara
Jelaskan keadaan yang ditampilkan klien saat wawancara seperti bermusuhan,
tidak kooperatif, udah tersinggung, kontak mata kurang (tidak mau menatap lawan
bicaranya), defensif (selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
dirinya) atau curiga (menunjukkan sikap atau perasaan tidak percaya kepada
orang lain atau interaksi selama wawancara)

22

Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat dan keluarga :
Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas. Kontak

mata

kurang (tidak mau menatap lawan bicara), Defensif (selalu berusaha


mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya), Curiga (menunjukan sikap/
perasaan tidak percaya pada orang lain).
7) Persepsi.
Apakah ada halusinasi ?

Kalau ada termasuk jenis apa ? Halusinasi adalah

pencerapan tanpan adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas dari luar diri klien
terhadap pancaindra pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun (kesan atau
pengalaman yang salah)
Jenis Halusinasi :
Halusinasi Visual atau penglihatan : pengalaman sensori yang salah pada
penglihatan seperti orang, binatang,.
Halusinasi Suara atau akustik atau pendengaran : pengalaman sensori yang salah
terhadap suara manusia, hewan, musik, atau kejadian alam lainnya.
Halusinasi pengecapan atau gastorik : bisa mengecap atau merasakan sesuatu
padahal tidak sedang makan.
Halusinasi penciuman atau olfactory : merasa mencium sesuatu bau yang khusus
dimana orang lain tidak menciumnya.
Halusinasi perabaan atau taktil : bisa merasakan suatu perabaan sentuhan,
tiupan,disinari, dipanasi, padahal tidak ada yang menyentuhnya.

23

Halusinasi kinetika atau phantom limb : anggota badanya bergerak dalam suatu
ruangan, atau anggota badanya bisa merasakan sesuatu gerakan seperti pada klien
amputasi.
Halusinasi viseral : seperti ada rasa-rasa tertentu yang terjadi didalam atau organ
tubuhnya.
Halusinasi histerik : timbul pada neurosa histerik karena adanya konflik
emosional.
Halusinasi hipnogogik : sensorik-persepsi yang bekerja salah tepat sebelum tidur.
Halusinasi perintah isisnya adalah menyuruh klien untuk melakukan sesuatu,
seperti membunuh dirinya, mencabut tanaman dan lain-lain.
Apakah ada ilusi ? kalau ada deskripsikan. Ilusi adalah pencerapan yang sungguhsungguh terjadi dengan adanya suatu rangsangan(objek) yang jelas atau nyata dari
luar diri klien pada panca indra pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun,
karena adanya gangguan pancaindra, maka interprestasi atau penilaiannya yang
salah terhadap rangsangan atau objek tersebut. Contoh ilusi seperti bunyi angin
didepannya memanggil dirinya, daun pisang jatuh dilihatnya sebagai penjahat
yang menyelinap
Apakah ada depersonalisasi, perasaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa
pribadinya tidak seperti biasanya, tidak menurut kenyataan.
Desealisasi, perasaan aneh tentang lingkungannya dan tidak menurut kenyataan.

8) Proses pikir
Data diperoleh dari observasi dan saat wawancara.

24

Arus pikir
Koheren = kalimat atau pembicaraan dapat dipahami dengan baik.
Inkoheren = kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami.
Sirkumstansial = pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
Tangensial = pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan.
Kehilangan asosiasi = pembicaraan tak ada hubungan antara satu

kalimat

dengan kalitnat lainnya, dan klien tidak menyadarinya.


Flight of ideas = pembicaraan.yang meloncat dari satu topik ke topik lainnya,
masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
Bloking = pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian
dilanjutkan kembali.
Perseverasi = pembicaraan yang diulang berkali-kali.
Longorea = pembicaraan cepat tidak terkontrol
Neologisme = membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum.
Asosiasi sosial : mengucapkan perkataan yang mempunyai pesamaan bunyi.
Main kata-kata : membuat sajak secara tidak wajar.
Afasi : membuat sajak secara tidak wajar.
Jelaskan apa yang dikatan oleh klien pada saat wawancar dan masalah
keperawatan sesuai dengan data.
lsi pikir.
Data didapatkan melalui wawancara.
Obsesi : pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya.

25

Phobia : ketakutan yang phatologis/ tidak logis terhadap objek/ situasi tertentu.
Ekstansi : kegembiraan yang luar biasa
Fantasi : isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diinginkan.
Ide Of reference : pembicaraan orang lain, benda-benda atau suatu kejadian yang
dihubungkan dengan dirinya.
Pikiran magis keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang
dihubungkan dengan dirinya.
Preokupasi : pikiran yang terpaku pada satu ide
Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing.
Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri sendiri
tentang suatu hal yang perna atau yang tidak pernah dilakukan.
Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri sendiri
tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukan.
Mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal dalam hidupnya.

Waham.
Agama : keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan
secara berulang tetapt tidak sesuai dengan kenyataan.
Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara
berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kebesaran

klien

mempunyai

keyakinan

yang

berlebihan

terhadap

kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan


kenyataan.

26

Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang
dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal yang
dinyatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kejajaran : yakni bahwa ada orang atau kelompok yang mengganggu, dimatamatai atau kecelekan sedang dibicarakan orang banyak.
Dosa : keyakinan bahwa ia telah berbuat dosa atau kesalahan yang besar yang
tidak bisa diampuni.
Waham yang bizar
Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam
pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
9) Tingkat kesadaran
Kuantitas atau penurunan kesadaran.
Komposmentis : sadar diri.
Apatis : Individu mulai mengantuk acuh tak acuh terhadap rangsangan yang
masuk, diperlukan rangsang yang kuat untuk menarik perhatian.
Somnolen : jelas sudah mengantuk, diperlukan rangsang yang kuat lagi untuk
menarik perhatian

27

Sopor : ingatan, orientasi, dan pertimbangan sudah hilang.


Subkoma dan koma : tidak ada respon terhadap rangsang yang keras.
Kualitatif
Tidak berubah : mampu mengadakan hubungan dan pembatasan dengan
lingkungannya dan dirinya (sesuai dengan kenyataan).
Berubah : tidak mampu mengadakan hbungan dan pembatasan dengan
lingkungannya dan dirinya pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan.
Gangguan tidur : dapat berupa imsonia, somnambulisme, mimpi buruk
(nightmare), narkolapsi.
Meninggi : keadaan dengan respons yang meninggi terhadap rangsang seperti
suara terasa lebih keras, warna terlihat lebih terang dan lain-lain.
Hipnosa : kesadaran yang sengaja diubah menurun atau menyempit.
Disosoasi : tingkah laku atau kejadian yang memisahkan dirinya secara
psikologik dengan kesadaran, contoh : trans, fugue, dan lain-lain.
10) Memori.
Data diperoleh melalui wawancara.
Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi lebih dari satu bulan
Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang
terjadi dalam minggu terakhir.
Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja
terjadi.
Amnesia : sebutkan macamnya amnesia retrograde atau anterograde
Paramnesia : ingatan yang keliru karena distorsi pemanggilan kembali, contoh :
Hipermnesia : penahanan dalam ingatan dan pemanggilan kembali yang
berlebihan.

28

Konfabulasi : pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukkan


cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.
Jelaskan sesuai dengan data terkait dan masalah keperawatan sesuai dengan data.
11) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Data diperoleh melalui wawancara
Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lain.
Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan diulang/ tidak
dapat menjelaskan kembali pembicaraan.
Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan/ pengurangan pada
benda-benda nyata.
12) Kemampuan penilaian
Gangguan kemampuan penilaian ringan: dapat mengambil keputusan yang
sederhana dengan bantuan orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien
untuk memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika
diberi penjelasan, klien dapat mengambil keputusan.
Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil keputusan
walaupun dibantu orang lain. Contoh : berikan kesempatan pada klien untuk
memilih mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Jika diberi
penjelasan klien masih tidak mampu mengambil keputusan.
13) Daya tilik diri atau insight.
Data diperoleh melalui wawancara
Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala penyakit (perubahan
fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan

29

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang lain/ lingkungan yang


menyebabkan kondisi saat orang lain/ lingkungan yang menyebabkan kondisi saat
ini.
8. Kebutuhan Persiapan Pulang
1) Makan
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, jumlah, variasi, macam (suka/
tidak suka/ pantang) dan cara makan dan Observasi kemampuan klien
dalam menyiapkan dan membersihkan alat makan.
2) BAB/BAK,
Observasi kemampuan klien untuk BAB / BAK (Pergi, menggunakan dan
membersihkan WC dan Membersihkan diri dan merapikan pakaian)
3) Mandi
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci
rambut, gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut). Dan Observasi
kebersihan tubuh dan bau badan.
4) Berpakaian
Observasi kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan
pakaian dan alas kaki, Observasi penampilan dandanan klien. Tanyakan
dan observasi frekuensi ganti pakaian. Nilai kemampuan yang harus
dimiliki klien: mengambil, memilih dan mengenakan pakaian.
5) lstirahat dan tidur
Observasi dan tanyakan tentang: Lama dan waktu tidur siang / tidur
malam. Persiapan sebelum tidur seperti: menyikat gigi, cuci kaki dan
berdoa. Kegiatan sesudah tidur, seperti: merapikan tempat tidur, mandi/
cuci muka dan menyikat gigi.
6) Penggunaan obat

30

Observasi dan tanyakan kepada klien dan keluarga tentang : Penggunaan


obat: frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara. Observasi reaksi obat.
7) Pemulihan kesehatan
Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang : Apa, bagaimana, kapan dan
kemana, perawatan dan pengobatan lanjut. Siapa saja sistem pendukung
yang dimiliki (keluarga, teman, institusi dan lembaga pelayanan
kesehatan) dan cara penggunaannya.
8) Kegiatan di dalam rumah
Tanyakan kemampuan klien dalam : Merencanakan, mengolah dan
menyajikan makanan. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu,
mengepel). Mencuci pakaian sendiri. Mengatur kebutuhan biaya seharihari
9) Kegiatan di luar rumah
Tanyakan kemampuan klien : Belanja untuk keperluan sehari-hari. Dalam
melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki, menggunakan kendaraan
pribadi, kendaraan umum). Kegiatan lain yang dilakukan klien di luar
rumah (bayar listrik/ telpon/ air, kantor pos dan bank).
9. Mekanisme Koping
Data didapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Beri tanda
pada kotak koping yang dimiliki klien, baik adaptif maupun maladaptif.
10. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Data didapatkan melalui wawancara pada kilen atau keluarganya. Pada tiap
masalah yang dimiliki klien beri uraian spesifik, singkat dan jelas.
11. Pengetahun
Data didapatkan melalui wawancara pada klien. Pada tiap item yang dimiliki
oleh klien simpulkan dalam masalah.

31

12. Aspek Medik


Tuliskan diagnosa medik

klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang

merawat. Tuliskan obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka
dan terapi lain.
(Kusmawati dan Hartono, 2010)

2.2.2

Pemeriksaan Penunjang

Biasanya dilakukan untuk penyakit fisik, dapat menyebabkan gejala revesible


seperti

kondisi

defisiensi/

toksik,

penyakit

neurologis,

gangguan

metabolik/endokrin.
1. CT Scan : dapat menunjukkan struktur abnormalitas otak pada beberapa
kasus skizofrenia (mis. Atropi lobus temporal) : pembesaran ventrikel dengan
rasio ventrikel-otak meningkat yang dapat dihubungkan dengan derajat gejala
yang dapat dilihat.
2. Pemindar PET (Positron Emission Tomography) : Mengukur aktivitas
metabolik dari area spesifik otak dan dapat menyatakan aktivitas metabilok
yang rendah dari lobus frontal, terutama pada area prefrontal dari kortek
serebral.
3. MRI : Memberi gambaran otak tiga dimensi, dapat memperlihatkan gambaran
yang lebih kecil dari lobus frontal rata-rata, atrofi lobus temporal ( terutama
hipokampus, girus parahipokampus, dan girus temporal superior)

32

4. RCBF (Region Cerebral Blood Flow) : memetakan aliran darah dan


menyatakan intensitas aktivitas pada daerah otak yang bervariasi.
5. BEAM (Brain Elektrikal Aktivity Mapping) : menunjukkan respon
gelombang otak terhadap rangsangan yang bervariasi disertai dengan adanya
respons yang terhambat dan menurun, kadang-kadang dilobus temporal dan
sistem limbik.
6. ASI (Addiction

Severity

Indeks)

Menentukan

masalah-masalah

ketergantungan (ketergantungan zat), yang mungkin dikaitkan dengan


penyakit mental, mengindikasikan area pengobatan yang diperlukan.
7. Uji Psikologis (Mis. MMPI) : Menyatakan Kerusakan pada satu area atau
lebih. Catatan : tipe paranoid biasanya menunjukkan sedikit atau tidak ada
kerusakan.
(Doenges, 2007)

2.2.3

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dna lingkungan berhubungan
dengan Halusinasi Pendengaran.
2. Perubahan Persepsi Sensori Berhubungan dengan menarik diri
3. Isolasi sosial berhubungan dengan harga diri rendah
(Kusumawati dan Hartono, 2010)

2.2.4

Diagnosa Banding
1. Psikiatrik
1) Gangguan ansietas umum (General anciety Disorder / GAD)
2) Gangguan panik
3) Fobia-fobia
4) Gangguan obsesi kompulsi (Obsessive-compulsine Disorder / PTSD)
5) Gangguan strees akut
6) Depresi
7) Penyalahgunaan Zat terutama gejala putus obat
8) Gangguan kepribadian (personality Disorder/PD)
9) Demensia
2. Medis
1) Hipoglikemia

33

2) Hipertiroidisme
3) Faekromositoma
4) delirium
(Hibbert. et. al, 2009)

34

Anda mungkin juga menyukai