Volvulus Ref
Volvulus Ref
PENDAHULUAN
3% dan fleksura
splenik (kolon antara bagian transversal dan asending) 2%. Kondisi ini juga
serupa dengan kondisi di daerah Afrik, Asia bagian selatan dan Amerika selatan.
Di daerah "volvulus belt" di Afrika dan Timur Tengah, kejadian volvulus bahkan
mencapai 50% dari penyebab obstruksi usus besar. Volvulus lainnya dapat terjadi
di gaster dan midgut.1
Volvulus lebih sering terjadi pada anak yaitu akibat abnormalitas mesenterium
yang terlalu panjang, dengan basis yang sempit, usus yang tidak terfiksasi dengan
baik dan malrotasi saat masa embriologi. Volvulus banyak menyerang usia
neonatus 68-71%. Infant dengan malrotasi, sebanyak 40% bermanifestasi klinis
saat minggu pertama kelahiran, 50% pada bulan pertama, sisanya bermanifestasi
lebih dari 1 bulan.1
Gejala klinis tidak terlalu khas untuk mendiagnosis sehingga diperlukan
pemeriksaan penunjang berupa laboratorium dan radiologi untuk menegakan
diagnosis volvulus.1,2
Volvulus merupakan salah satu kegawatan pada bayi dan anak. Volvulus ini
dapat menyebabkan oklusi terhadap proksimal usus dan obstruksi didalam
segmen tersebut (closed loop obstruction) serta berujung kepada strangulasi dan
nekrosis jaringan usus bila tidak tertangani segera. Oleh karena itu volvulus
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Volvulus
Volvulus adalah usus yang terpelintir, paling sering terjadi pada pria usia tua
dan biasanya mengenai kolon sigmoid.3
Volvulus merupakan kelainan berupa puntiran dari segmen usus terhadap
usus itu sendiri,
Gambar 2.1 Volvulus gaster tipe organoaksial (gambar kiri) dan tipe
mesenterikoaksial (gambar kanan)1
terletak
retroperitoneal,
tetapi
bergantung
pada
perpanjangan
sekum yang mobile karena tidak terfiksasi. Volvulus sekum melibatkan distal
ileum dan colon ascending, dimana keduanya saling terpuntir.1,4,8
Pada studi otopsi oleh Anson, sebanyak 10% kolon ascending mempunyai
mesokolon yang mobile, sehingga memudahkan terjadinya volvulus. Selain
mesenterium yang panjang, Anomali dimana terdapat undescended right
colon, sekum yang mudah bergerak (mobile) serta adanya space occupying
lession pada pelvis seperti tumor ovarium merupakan faktor resiko terjadinya
volvulus pada sekum.1,4
Volvulus Sigmoid
Volvulus sigmoid terjadi karena mesenterium yang panjang dengan basis
yang sempit. Konstipasi kronik berat sebagian besar dialami penderita
dengan
gangguan
mental,
pengaruh
obat
neuroleptik,gangguan
(kolon antara bagian transversal dan asending) 2%. Kondisi ini juga serupa
dengan kondisi di daerah Afrika, Asia bagian selatan dan Amerika selatan. Di
daerah "volvulus belt" di Afrika dan Timur Tengah, kejadian volvulus bahkan
mencapai 50% dari penyebab obstruksi usus besar. Volvulus lainnya dapat terjadi
di gaster dan midgut.1
bakteriemia.
Bakteriemia
dan
hipovolemi
ini
kemudian
Gambar 2.3
Berbeda dengan volvulus pada gaster, manifestasi klinis yang khas dari
volvulus sekum adalah tanda tanda obstruksi saluran cerna, disertai distensi
abdomen dan timpani abdomen. Diagnosis volvulus sekum jarang ditegakkan
melalui gejala klinis, 50% ditegakan melalui gambaran radiologi dengan
karakteristik coffee bean atau tear drop (bascule) appearances.1
Pasien dengan volvulus sigmoid, kolon transversal dan sekum menunjukan
gejala yang hampir sama. Manifestasi klinis utama yang sering dikeluhkan
adalah nyeri perut, distensi perut disertai tidak bisa flatus dan buang air besar
(konstipasi kronis). Pada volvulus sigmoid, episode gejala yang pertama dapat
hilang atau sembuh sendiri. Namun gejala tersebut dapat timbul kembali. Setiap
episode volvulus, basis mesokolon akan semakin menyempit sehingga pada
episode berikutnya volvulus lebih mungkin terjadi kembali dan sulit untuk
kembali.1,12
Kasus volvulus pada bayi, manifestasi klinis yang sering terjadi dan
merupakan gejala khas serta ditemukan di 77-100% kasus meliputi adanya
penurunan nafsu makan dan muntah berwarna kehijauan (bilious vomiting).
Pertimbangkan diagnosis yang diarahkan ke volvulus akibat malrotasi midgut
hingga terbukti adanya penyebab lain. Pada anak yang lebih besar, gejala sifatnya
tidak jelas meliputi muntah kronis dengan kram perut. Gejala lain yang muncul
diantaranya adanya gangguan tumbuh kembang, konstipasi kronis, diare lendir
darah dan muntah darah. Anak dengan gejala tersebut seringkali terdiagnosis
dengan iritable bowel syndrome, ulkus peptikum, batu ginjal atau psikogenik.2
Pada pemeriksaan klinis, pasien dapat tampak baik-baik saja, dengan
pemeriksaan abdomen tanpa kelainan, hal ini ditemukan pada 50% pasien,
biasanya karena obstruksi usus sifatnya sangat proksimal. Sisanya didapatkan
tanda distensi abdomen. Pada palpasi abdomen yang dalam, mungkin didapatkan
suatu massa akibat statis makanan di usus dan massa puntiran usus. Pada kasus
yang sudah berulang dan tidak ditangani, kejadian iskemia jaringan usus dan
distensi abdomen masif akibat produksi gas berlebihan seringkali ditemukan,
9
juga disertai dengan sepsis, bahkan syok hipovolemi akibat peritonitis. Pada
pemeriksaan fisik dengan curiga volvulus hendaknya mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya komplikasi berupa peritonitis, sepsis dan syok
hipovolemia.2
Pada volvulus sigmoid, distensi abdomen biasanya bersifat masif, besar dan
mengganggu. Pada perkusi perut didapatkan bunyi hipertimpani karena
penimbunan gas yang berlebihan. Pada inspeksi dan palpasi abdomen, biasanya
kontur sigmoid dapat tampak atau teraba di dinding abdomen seperti ban mobil.
Jika didapatkan tanda-tanda peritonitis maka curiga adanya ruptur pada usus. Jika
perforasi sudah berlanjut menjadi peritonitis maka juga mungkin didapatkan
tanda toksisitas sistemik atau SIRS.
10
Gambar 2.4 Volvulus Gaster; gambar menunjukan distensi gaster mengisi hemitoraks
bagian kiri dan mendesak mediastinum (gambar kiri)
12
Gambar
Gambar 2.5 CT Scan menunjukan gambaran khas The Whirl Sign (panah);
Volvulus intestinal (kanan) 17 dan Volvulus Midgut (kiri)12
13
Gambar 2.7
A. Resusitasi
Prinsip resusitasi adalah dengan mengurangi kehilangan cairan dan
mencegah terjadinya inkarserasi dan strangulasi. Lakukan resusitasi cairan
segera, sementara menunggu untuk dilakukan tindakan operatif. Pipa
nasogastrik direkomendasikan untuk mengurangi muntah serta pipa rektal
untuk dekompresi volvulus usus besar serta untuk mengurangi obstruksi
akibat feses dan gas. Pasien bisa diberikan cairan isotonik (RL atau normal
saline) 20ml/kg.2,16
B. Volvulus Gaster
Pengobatan volvulus gaster akut adalah dengan pembedahan, yaitu
dengan laparotomi, koreksi volvulus dan penilaian terhadap viabilitas gaster.
Hernia diafragmatika dikoreksi melalui abdomen, yaitu dengan memasukan
pipa melalui defek diafragma, menyedot tekanan dalam torak dan pipa
nasogastrik dapat dimanipulasi kedalam gaster yang terdistensi untuk
mengurangi ukuran gaster. Jika tidak berhasil, gastrotomy diperlukan
sebelum memasukan gaster ke dalam abdomen.15
Setelah hernia diatasi, kantung hernia dieksisi dan defek diafragmatika
dijahit dengan jahitan interuptus. Defek yang besar dapat diberikan prostesis
walaupun hal ini tidak dianjurkan. Selanjutnya adalah mencegah terjadinya
volvulus kembali. Beberapa peneliti menyarankan gastropeksi dengan pipa
gastrostomi dan menjahit gaster ke dinding abdomen. Jika ditemukan bagian
yang nekrosis dan terbentuk gangren, maka bagian tersebut harus dihilangkan
dengan gastrektomi total atau parsial.8 Pipa gastrostomi dimasukan untuk
mendekompresi gaster paska operasi.5
C. Volvulus Midgut
Volvulus midgut disebabkan oleh adanya malrotasi akibat kelainan saat
masa embriologis. Penanganan volvulus midgut adalah dengan prosedur
Ladds. Setelah melakukan pembukaan abdomen, usus halus terlihat dan
menutupi kolon dibawahnya. Massa intestinal dirotasi untuk mereduksi
15
diperkenalkan
oleh Atherton,
1883,
walaupun
angka
16
pada umur dibawah 70 tahun, sedangkan untuk umur diatas 70 operasi dilakukan
setelah episode ulangan.1
Penelitian ini juga diinterpretasikan dengan makna lain. Angka kejadian
ulangan pada pasien diatas umur 70 tahun kemungkinan karena pasien meninggal
akibat keadaan lain atau karena tua. Sedangkan yang dibawah 70 tahun dapat
mengalami kejadian ulangan karena masa hidup yang masih lama. Hal lain yang
dipertimbangkan adalah keadaan umum, status kardiorespirasi dan metabolik
pasien.
Akhir-akhir
ini,
penatalaksanaan
volvulus
dengan
operatif,
F. Volvulus Sekum
Prinsip penanganan volvulus sekum adalah dengan mengoreksi volvulus
atau mengurangi volvulus dan fiksasi atau reseksi. Dekompresi dengan
kolonoskopi biasanya menghasilkan kegagalan sehingga tidak dilakukan dan
tidak disarankan.1,17
Penanganan dengan melakukan operasi pada pasien dengan volvulus
sekum menuai banyak kontroversi. Operasi simple dengan melakukan
detorsi volvulus biasanya diikuti dengan kejadian kambuhan, sekitar 4% dari
kasus. Tindakan reseksi dan hemikolektomi dilakukan untuk mencegah
kekambuhan dan direkomendasikan pada pasien yang sudah terdapat ganren.
Jika sekum masih viabel maka selamatkan bagian yang sehat dan untuk
mencegah terjadinya kekambuhan dilakukanlah sekopeksi. Sekopeksi
(cecopexy) dilakukan dengan sederhana yaitu dengan menjahit sekum ke
dinding lateral abdomen yaitu saluran lateral parakolik atau fiksasi
menggunakan lambaian peritoneum, namun angka kejadian kekambuhan
juga dilaporkan pada beberapa penelitian. Reseksi kolon Sekostomi
dianggap sebagai tindakan yang rumit dan menimbulkan komplikasi infeksi
dan nekrosis sehingga tidak disarankan. 1,17
G. Pemberian Antibiotik
Antibiotik spektrum luas direkomendasikan pada pasien dengan curiga
adanya nekrosis jaringan dan infeksi, terlebih jika didapatkan komplikasi
perforasi, peritonitis dan sepsis. Antibiotik spektrum yang disarankan adalah
18
19
Juni 2016.
2. Markowitz, J.E. Volvulus. Tersedia di http://www.emedicine.medscape.com.
Diakses tanggal 17 Juni 2016.
3. Price, S.A, Wilson, L.M. 2012. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku EGC.
4. Sjamsuhidajat, R, de Jong, W. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah . Jakarta : EGC.
5. Hope,
Wiliam
W.
Gastric
Volvulus.
Tersedia
di
http://www.emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 18 Juni 2016.
6. Anonim. Volvulus Gaster. Tersedia di http://www.learningradiology.com
Diakses 17 Juni 2016.
7. Park, Seok Jun., S.J. Cha., BG. Kim., YS. Choi., IT. Chang., GW. Kim.
Intrauterine Midgut Volvulus without Malrotation : Diagnosis from the
Coffee Bean Sign. World J Gastroenterol. 2008; 14: 1456-8
8. Anonim. Modul of Embriology : Intestinal Rotation. Tersedia di
http://www.embryology.ch/anglais/sdigestive/mitteldarm01.html.
tanggal 18 Juni 2016.
20
Diakses
9. Hill,
Mark.
Gastrointestinal
Tract
Abnormalities.
Tersedia
di
21