BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
tumor
payudara
sedini
mungkin
(Widiastuti,
2009).
kanker dapat ditemukan lebih awal. Kanker payudara yang diobati pada
stadium dini kemungkinan sembuh mendekati 95% ( Dep Kes RI, 2009 ).
2.1.3 Tanda yang harus di waspadai
Menurut Dep Kes RI (2009) Tanda
2.1.4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
keluar cairan seperti susu atau darah dari salah satu putting
7.
8.
9.
2.1.5
menyulitkan pemeriksaan
(Kumalasari, 2012).
Menurut Kumalasari (2012) Beberapa tahapan yang dilakukan
dalam tekhnik SADARI adalah sebagai berikut :
1. Melihat perubahan di hadapan cermin
a. Tahap 1.
Perhatikan payudara melalui kaca sementara kedua lengan
lurus kebawah. Perhatikan secara teliti mengenai hal hal berikut :
1) Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris ?
2) Apakah bentuknya membesar atau mengeras ?
3) Apakah arah putingnya lurus ke depan ? atau berubah arah ?
4) Apakah ada dimpling ( putingnya tertarik kedalam) ?
5) Apakah putting atau kulitnya ada lecet ?
6) Apakah kulitnya tampak kemerahan ? kebiruan ? kehitaman ?
7) Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori melebar ( seperti
kulit jeruk ) ?
8) Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya
kerutan / cekungan atau puckering ?
10
11
d. Tahap 4
1)
2)
2)
3)
4)
12
b. Tahap 2
Pemeriksaan payudara dengan vertikal strip
1)
2)
3)
c. Tahap 3
Pemeriksaan payudara dengan cara memutar (sirkular)
1)
2)
Bergeraklah
sekeliling
payudara
dengan
memperhatikan
4)
13
d. Tahap 4
Pemeriksaan cairan di putting payudara
Gunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk
melihat adanya cairan abnormal dari putting payudara.
e. Tahap 5
Memeriksa ketiak
Letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak
dengan teliti, apakan teraba benjolan abnormal atau tidak ?
2.2 Remaja
2.2.1
Pengertian
14
15
yang
mengalaminnya,
karena
itu
perlu
pengertian,
Kumalasi
(2012),
Seiring
dengan
tumbuh
dan
16
menjadi semakin
penting.
5. Mencapai kemandirian emosional.
6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang
sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat.
7. Memahami dan menginternalisasi nilai orang dewasa dan orang
tua
17
Remaja laki
Remaja laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila
telah mengalami mimpi basah. Mimpi basah biasanya terjadi pada
remaja lakiusia antara 10-15 tahun. Mimpi basah sebetulnya
merupakan salah satu cara tubuh laki ejakulasi. Ejakulasi terjadi
18
b.
Remaja wanita
Pada remaja wanita sebagai tanda kematangan organ
reproduksi adalah ditandai dengan datangnya menstruasi (
menarche ). Menstruasi adalah proses peluruhan lapisan dalam atau
endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah dari
uterus melalui vagina. Hal ini berlangsung terus sampai menjelang
masa menapouse yaitu ketika seorang berumur sekitar 40-50 tahun.
2.
19
Remaja perempuan
1). Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki
bertambah besar.
2). Pinggul lebar, bulat dan membesar
3). Tumbuh bulu halus disekitar ketiak dan vagina
4). Tulang wajah mulai memanjang dan membesar
5). Pertumbuhan payudara, puting susu membesar dan menonjol, serta
kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih
bulat.
6). Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori
bertambah besar, kelenjar lemak, dan kelenjar keringat menjadi
lebih aktif.
7). Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan
dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk
pada bahu, lengan, dan tungkai.
8). Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
20
b.
c.
Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih senang
pergi bersama dengan temannya daripada tinggal dirumah.
2. Perkembangan intelegensia
Pada perkembangan ini menyebabkan remaja :
a.
Cenderung
mengembangkan
cara
berpikir
abstrak,
suka
memberikan kritik.
b.
Pengertian perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Jadi yang dimaksud perilaku manusia pada
hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang
21
22
a.
b.
atau
saling
menghargai
dalam
hidup
berdampingan.
7) Kebutuhan aktualisasi diri, misalnya:
a) Ingin dipuja atau disanjung oleh orang lain.
b) Ingin sukses atau berhasil dalam mencapai cita-cita.hh
23
Bentuk perilaku
Menurut Sunaryo (2006), bentuk perilaku ada dua macam, yaitu:
1. Perilaku pasif (respons internal)
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan tidak
dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap, belum ada tindakan
yang nyata. Contoh
a. Berpikir
b. Berfantasi
c. Berangan
d. Mengetahui manfaat tentang SADARI
e. Memotivasi remaja agar mau melaksanakan SADARI secara
teratur sistematik untuk mencegah kanker payudara .
2. Perilaku Aktif (respons eksternal)
Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku
yang dapat diamati langsung dan berupa tindakan yang nyata,
contohnya:
a. Melakukan penyuluhan tentang SADARI agar remaja bisa
melakukan SADARI dengan benar dan teratur
b. Penerapan pelaksanaan SADARI sesuai jadwal dengan baik dan
benar.
c. Mengerjakan soal ulangan.
d. Membaca buku tentang pelaksanaan SADARI
24
2.3.4
Perceived
susceptibility
kerentanan
yang
dirasakan
yang
berarti
penyakit
tersebut
bila
mereka
membiarkan
masalah
b.
c.
25
Judul/penuli
s/ tahun
Design
Faktor
- cross
Faktor Yang sectional
Berhubungan
Dengan
Perilaku
Pemeriksaan
Payudara
Sendiri
(Sadari) Pada
Siswa
SMAN
62
Jakarta / Sari
Septiani
/
2012
Tingkat
pengetahuan
remaja putri
tentang
periksa
payudara
sendiri
(SADARI) di
madrasah
aliyah negeri
( MAN ) 1
surakarta.
/karunia
hadphasa
putri /2012
Gambaran
cross
perilaku
sectional
mahasiswi
Populasi/sampel/
tekhnik
sampling
434/100/ simple
random sampling
/120/simple
random sampling
70/simple random
sampling
Hasil
Saran
untuk
penulis
berikutnya
Responden
dalam
penelitian
ini
dikategorikan
menjadi
dua kelompok, yaitu
kelompok di bawah 15
tahun dan di atas 15
tahun. Persentase kedua
kelompok
tersebut
hamper sama (51% vs
49%). Hampir seluruh
responden
memiliki
pengetahuan yang baik
tentang kanker payudara
(98%), namun hanya 58%
yang memiliki sikap
positif terhadap kanker
payudara. Delapan puluh
satu presen responden
mengakui bahwa mereka
tidak terpapar oleh media
tentang informasi terkait
kanker payudara. Selain
itu dukungan dari orang
tua juga dirasakan oleh
responden masih sangat
kurang. Karena sebagian
besar responden tidak
mendapatkan dukungan
yang baik dari orang tua.
Hasil tingkat pengetahuan
remaja putri di MAN I
Surakarta tentang sadari
dalam
kategori
baik
sebanyak 14 responden
(11,7%) sedangkan dalam
kategori cukup yaitu
sebanyak 87 responden
(72,5%),
dan
untuk
kategori kurang sebanyak
19 responden (15,8%).
Penelitian
menunjukkan
mahasiswi
ini
bahwa
Fakultas
26
FK
USU
angkatan
2005
Terhadap
pemeriksaan
payudara
sendiri
(sadari) /fuji
khairunnisa/2
006
Pengetahuan
dan
sikap
mahasiswi
terhadap
SADARI
dalam
deteksi dini
kanker
payudara/
ainul
musrifin/200
6
Risiko
terjadinya
kanker
payudara
Case
control
Kedokteran Universitas
Sumatera Utara angkatan
2005 memiliki tingkat
pengetahuan
dengan
kategori sedang (51,4%)
dan sisanya termasuk
kategori pengetahuan baik
(48,6%)., sikap mereka
termasuk dalam kategori
baik (97,1%) dan sisanya
termasuk dalam kategori
sedang(2,9%), tindakan
mereka termasuk dalam
kategori baik (58,6%) dan
sisanya termasuk kategori
sedang
(32,9%)
dan
kategori kurang (8,6%).
Perilaku mereka termasuk
dalam
kategori
baik
(57,1%) dan sisanya
termasuk dalam kategori
sedang (42,9%)
209/75/ purposive Hasil penelitian ini dapat
sampling
dideskripsikan
bahwa
pengetahuan Mahasiswi
terhadap SADARI dalam
deteksi
dini
kanker
payudara sebagian besar
(65,33%)
responden
berpengetahuan
cukup
dan sikap mahasiswi
terhadap SADARI
Dalam deteksi dini kanker
payudara
sebesar
(69,33%)
responden
dalam kategori
Sikap baik. Adapun saran
berdasarkan hasil analisis
tersebut diantaranya,
Mengembangkan
pengetahuan
SADARI
secara
teori
maupun
praktek,
melakukan
SADARI secara rutin
dalam kehidupan seharihari, memperluas populasi
sampel
penelitian
sehingga diharapkan hasil
yang lebih menyeluruh
Purposive
Hasil
penelitian
Ini
sampling
menunjukkan tidak ada
hubungan
antara
pengetahuan
(p=0,480)
27
ditinjau dari
Pengetahuan,
sikap
dan
perilaku
pencegahan
/irnasetyowati
/2007
28
Proses
Output
Pelaksanaan
SADARI
Deteksi dini
kanker
payudara
meningkat
Outcome
Kejadian
kanker
payudara
menurun