Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN GARUT


ABSTRAK
Kabupaten Garut memiliki potensi wilayah yang beragam, baik potensi
peternakan, pertanian maupun industri. Dalam usaha pengembangan potensi
daerah ini, pendekatan secara teknologi dalam mendapatkan informasi masih
kurang.
Dengan pendekatan teknologi diharapkan informasi potensi wilayah dapat
diterima dengan lebih optimal, dan pengembangan daerah wisata dapat
direncanakan dengan baik. Kondisi ini dapat dipenuhi dengan adanya Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang dapat menyediakan data atribut dari suatu objek
peta beserta data spasialnya.
Peranan SIG dalam pengembangan potensi dapat digunakan sebagai alat
bantu pengambilan tindakan terhadap daerah yang potensial untuk
pengembangan lebih lanjut. GIS yang disajikan dengan berbasis web pada
perancangan ini juga dapat digunakan sebagai alat pemberian informasi kepada
masyarakat luas.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi

Maksud dari penelitian ini adalah untuk


membangun sistem informasi geografis
berbasis web identifikasi potensi wilayah
Kabupaten Garut.

investor yang ingin mengembangkan


potensi.
2. Memudahkan dalam memperoleh informasi
data spasial dan data non spasial secara
cepat tentang persebaran lokasi-lokasi
potensi wilayah sentra industri, pertanian
dan peternakan dilengkapi dengan peta
spasial pendukung seperti jalan, batas
kecamatan dan pasar tradisional pada peta.
3. Agar data dari potensi tersebut bisa
diperbaharui sewaktu-waktu sesuai dengan
perubahan data potensi.
4. Dengan penggambaran melalui peta digital
diharapkan informasi yang didapatkan lebih
terintegrasi antara data spasial dengan data
non spasial.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam


penelitian ini adalah :

1.4 Manfaat

1. PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi Masalah
Bagaimana cara membangun Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web Untuk Identifikasi
Potensi Wilayah Kabupaten Garut.
Objek
penelitian dilakukan di Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Kabupaten Garut.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Menyediakan data dan informasi berbasis


web
agar
sebaran
potensi
pertanian,peternakan dan industri bisa
dikenali oleh masyarakat luas ataupun

Manfaat yang didapat dalam pembangunan


sistem informasi geografis ini antara lain :

1. Dapat membantu memudahkan mencari


lokasi-lokasi berpotensi.
2. Dapat mempercepat proses pencarian
informasi potensi.
3. Dapat mengenalkan potensi yang ada
kepada masyarakat luas.
4. Dapat memudahkan pembacaan peta dari
sebaran potensi yang ada.

2. MODEL, ANALISA, DESAIN,


DAN IMPLEMENTASI
2.1 Model
1. Tahap pengumpulan data
a. Studi Kepustakaan.
b. Observasi.
c. Wawancara.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
a. Requirements analysis and definition
b. System and software design
c. Implementation and unit testing
d. Integration and system testing
e. Operation and maintenance

2.2 Analisis Masalah


Kabupaten Garut memiliki 42 kecamatan,
jenis komoditas yang paling menonjol sebagai
potensi dari Kabupaten Garut itu sendiri
adalah komoditas pertanian, peternakan dan
industri
rumahan.
Namun
sayangnya
pengolahan dan pengembangan potensi ini
kurang terkoordinir sehingga pertumbuhannya
menjadi lambat. Hal ini dikarenakan sulitnya
untuk
mendapatkan
informasi-informasi
mengenai potensi apa yang pantas untuk
dikembangkan dan berada di daerah manakah
potensi itu berada. Karena kekurangan
informasi ini lah sehingga pihak pengembang
atau investor sulit untuk mengidentifikasi
daerah-daerah yang berpotensi.

2.3 Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (Geographic
Information System) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah database.

2.4 Diagram Alir Manajemen Basis


Data Web SIG
DATA
SPASIAL
PETA
GARUT

DATA
TEKS
DAN
ANGKA

REGISTRASI
PETA
MASUKAN
DATA

DIGITASI
PETA

BASIS DATA
NON
SPASIAL

BASIS DATA
SPASIAL

Gambar 1. Pembuatan data Spasial dan Non


Spasial

Secara garis besar ada dua jenis data dalam


pembangunan SIG yaitu data spasial
(keruangan) dan data non spasial (data
atribut). Kedua data ini harus saling
terintegrasi agar bisa menampilkan informasi
yang dibutuhkan. Kedua jenis data ini harus
disimpan dalam satu hirarchi database.

BASIS
DATA
SPASIAL

SISTEM
MANAJEME
N BASIS
DATA

BASIS
DATA
NON
SPASIAL

ANALISIS
SISTEM

SIG

Gambar 2. Diagram perencanaan manajemen


database.

2.5 Diagram Alir Pembangunan


Web SIG
Hal terpenting dalam pengolahan data spasial
adalah pada saat registrasi peta dan digitasi,
karena berhubungan dengan keakuratan posisi
objek pada peta. Hal pertama yang dilakukan
adalah registrasi dokumen peta dasar terlebih
dahulu, jika registrasi selesai, selanjutnya
adalah melakukan digitasi sesuai dengan peta
dasar yang sudah diregistrasi. Digitasi
dilakukan dengan beberapa layer sesuai
deangan keperluan dan kelengkapan peta dan
masing-masing layer tersebut kemudian
disimpan dalam basis data.

Mulai

Pilih layer
spasial
hasil
digitasi
yang akan
diinputkan
data
atributnya

Input
Data
atribut

Disimpan
dalam Basis
Data
MapInfo

Basis
data Non
Spasial

Mulai

Gambar 4. Diagram alir pengolahan data non


spasial.

Peta Garut
lengkap
Dalam format
.JPEG

Registrasi
Peta

Input
Registrasi
Peta

Lakukan
digitasi sesuai
peta dasar

Disimpan
dalam Basis
Data MapInfo

Basis
data
Spasial
(vektor)

Gambar 3. Diagram alir pengolahan data


spasial.

Jika digitasi selesai dilakukan, maka


selanjutnya adalah dengan menginputkan datadata atribut dari setiap objek pada masingmasing layer, dan data atribut tersebut
disimpan juga dalam basis data MapInfo
bersama dengan data spasial.

Langkah selanjutnya yang harus


dilakukan jika kita ingin membuat SIG
berbasis web adalah dengan mengkonversi file
hasil digitasi dan input data atribut tadi untuk
mendapatkan database dalam format mysql.
Karena penulis melakukan digitasi dengan
menggunakan
MapInfo,
maka
harus
dikonversi terlebih dahulu pada format ESRI
(.shp), setelah itu kemudian file-file format
ESRI (.shp) tersebut di translate ke dalam
format database mysql dengan menggunakan
ArcView. Jika format database mysql sudah
didapatkan maka selanjutnya ditampilkan ke
dalam browser dengan coding.

Basis data
Spasial dan non
spasial

Translate ke
format ESRI
shape (.shp)

SIG Potensi
Wilyah
Kabupaten
Garut

Translate database
ke format mysql

Tampilkan dalam
basis web dengan
coding

Gambar 5. Diagram alir proses konversi data.

2.6 Desain
4. DFD (Data Flow Diagram)

1. ERD (Entity Relationship Diagram)


Terdiri atas

Id_industri

produksi

longitude

Admin
Id_berita

Isi_berit a

kategori

pengirim

judul

posdate

1
Admin

pertanian

Terdiri atas

layerID

shape
namefield

pria
potensi

scale

latmin

transfactor

Userna me
password

tb_admin

image
N
N

peternakan

tb_desa

Terdiri atas
tipejalan

Id_jalan

lebar

geom etri

3.0
Olah
Peternakan

2.0
Ol ah Pertanian

panjang

xmin
xmax
ymin

jalan

Login valid

height

data_spatial_eksisting

width

Login valid

latmax

title
lonmin
lonm ax

Login valid

populasi
latitude
peternakan

memiliki

projectID

Login valid

memiliki

longitude

Login valid

1
Id_ternak

Login valid

project

Login valid

kategori

memiliki

memiliki

Login valid

kategori

Luas _kec

layer

1.0
Login

4.0
Olah Industri

5.0
Olah Berita
6.0
Olah Pasar
Tradisional

Terdiri atas

varc har( 8)
AMA
char(50)
USERNAME = USERNA ME
doubl e
doubl e

LON M IN
LON M AX
LATMIN

doubl e

LAT MAX

char( 10)
char( 10)

PROJECTID = PROJECTID

project

varc har(50)

Data_later
USERNAME = USE RNAME

10.0
Olah Kategori

BER ITA

char(10)
char( 10)

TRANSFAC TOR

layer

varc har(8) U
varc har(41) N

doubl e

WID TH
HEIGH T
SCALE

data_jalan

Info_data_industri

USER NAME
TITLE

tb_jalan

8.0
Olah Jalan

peta_digital

USER NAME
SSR PASS

char( 10)

tb_pasar_tradisioanal

Info Data_jalan

Data_koordinat_pertanian

ADM IN

PROJEC T

data_koordinat pasar tradisional

Info_data_pasar_tradisional

tb_keca matan

Pengunjung

PROJEC TID

data_pasar_
tradisional

tb_industri

Login valid

Data_kecamatan

Info_data_kecamatan

Info_data_pertanian

Data_kategori

cari_data_pertanian

Data_kategori

2. Relasi tabel

cari_data_industri

Gambar 1. ERD (Entity Relationship Diagram)

cari_data_peternakan
Info_data_peternakan

tb_pertanian

Data_berita

7.0
Olah Desa dan
Keca matan

tb_peternakan

data_kecamatan

Terdiri atas

pasar

Data_industri

Jum_kios

Data_kategori

Data_pertanian

namapas ar
ruasjalan

Data_peternakan

ymax

data_jalan

Info_data_jalan

memiliki

wanita
populasi

mengelola

1 1

Id_kat

data_koordinat indutri

memiliki

layerID
1

Alam at_kntr

ID_BER ITA

char(10)

USER NAME
KAT EGOR I

varc har( 8)
varc har(20)

JU DUL

varc har( 50)

ISI_BER ITA
PEN GIR IM

char(10)
varc har( 20)

POSD ATE

date

Data_kategori
Tb_kategori

data_koordinat peternakan

9.0
Tampil
Data Spasial

Data_project

LAYER
LAYERID = LAYERID
LAYERID = LAYERID

LAYER ID
PROJEC TID

char( 10)
char( 10)

SHAPE
NAMEFIELD

char( 10)
char(50)

LAYERID = LAYERID

LAYERID = LAYERID

LAYERID = LAYERID

Gambar 4. DFD level 1

PER TANIA N

PET ERNAKA N
ID_TERNAK

int(11)

ID_DESA
ID_KEC

int(11)
int(11)

LAYER ID

char( 10)

ID_KAT
LON GIT UDE

char(10)
doubl e

LAT ITUDE

doubl e

TERNAK

char( 15)

POPU LASI
IMAGE

decimal (10)
varc har( 100)

ID_TANI
ID_KEC

int(11)
int(11)

LAYER ID
ID_KAT

char( 10)
char(10)

ID_DESA

int(11)

KEC AMAT AN
ID_KEC
LAYER ID
ID_KEC = ID_KEC

LON GIT UDE

doubl e

LAT ITUDE
PER TANIAN

doubl e
char(15)

GEOMETR I
XM IN
XMA X

LAYERID = LAYERID

int(11)
char( 10)

PASAR

char( 10)

ID_PASAR
ID _DESA

char( 10)
char( 10)

ID_KEC

JUM _PR OD UKSI

deci mal (10)

YMIN

IMAGE

varc har(100)

YMAX

char( 10)

KEC AMAT AN

char(30)

ALAMA T_KN TR

varc har(100)

PRIA
WAN ITA

deci mal (10)


deci mal (10)

POPU LASI

decimal (10)

JU M _LOS
JU M _PKL

LUAS_KEC

deci mal (10,5)

IMAGE

ID_KEC = ID_KEC

ID_KAT = ID_KAT

char( 10)

LAYER ID
LON GIT UDE
ID_KEC = ID_KEC
ID_KEC = ID_KEC LAT ITU DE
NAMA_PAS AR
JU M _KIOS

int(11)
int(11)
int(11)
char(10)
doubl e
doubl e
char(20)

5. Menu web admin

deci mal (10)


deci mal (10)
deci mal (10)
varc har( 100)

webSIG
ID_KAT = ID_KAT

IND USTR I

KAT EGOR I

ID_IN DUSTRI

int(11)

ID_DESA
ID_KEC

int(11)
int(11)

ID_KAT

int(11)

LAYER ID
LON GIT UDE

POTEN SI
KAT EGOR I

varc har(20)
varc har( 20)

LAT ITUDE

doubl e

IND USTR I

char( 20)

JALAN
ID_JALAN
LAYER ID
GEOMETR I

char(10)
doubl e

ID_KEC = ID_KEC

INVESTASI

deci mal (10)

JU M _PR OD U KSI
SAT UAN

deci mal (10)


varc har( 15)

N ILAI_PR OD U KSI

deci mal (10)

UN ITU SAH A

deci mal (10)

IMAGE

int(11)
char(10)
char( 10)

XM IN

char(10)

XMA X

char( 10)

YMIN

char(10)

YMAX
RUAS_JALAN

char( 10)
char(30)

TIPE_JALAN

char(8)

LEBAR _JALAN

decimal (10)

PAN J ANG_JALAN

decimal (10)

Kecamatan

Jalan

Pertanian

Peternakan

Industri

Pasar

Berita

varc har( 100)

DESA
ID_DESA = ID_DESA
ID_DESA = ID_DESA

ID_DESA = ID_DESA

ID_KEC

int(11)

ID_DESA
DESA

int(11)
varc har(30)

ID_DESA = ID_DESA

Gambar 2. Relasi table


view

tambah

edit

hapus

3. Diagram Konteks
Gambar 5. Arsitektur menu web admin.

Administrator
(Dinas)

Validasi data_admin
Info data_pertanian
Info data_industri
Info data_peternakan
Info data_pasar_tradisional
Info_kategori
Info data_berita

Data Admin
Data_pertanian
Data_industri
Data_peternakan
Data_pasar_tradisional
Data_kategori
Data_berita

SIG Potensi Wilayah Kab.Garut

info data_pertanian
info data_peternakan
info data_industri
Info data_pasar_ttradisional
info data_berita
Peta_digital
Detail atribut objek peta

Pengunjung
Input_Cari
Input_Cari
Input_Cari
Input_cari

Data,koordinat objek pasar

kecamatan

nama

pertanian

Info_data_pasar_tradisional

memiliki

mengelola

Data_berita

userpass

Info_data_berita

N
username

image

Info_data_industri

Terdiri atas

produksi

Data_kecamatan

N
N

industri

latitude

Data_admin

longitude

Info_data_kecamatan

Id_tani

ymax

Info_data_peternakan

ymin

kecamatan

desa

Data,koordinat objek pertanian

memiliki

desa

Info_data_pertanian

Berit a

xmax
Id_des a

Data,koordinat objek industri

image

Validasi_data_admin

unitusaha

investasi

xmin

Data,koordinat objek peternakan

industri
geom etri

Data_kategori

Nilai_produksi

Info_data_kategori

Id_kec

satuan

latitude

data_pertanian
data_peternakan
data_industri
data_pasar_tradisional

Gambar 3. Diagram konteks

Kategori

Logout

6. Menu web pengunjung

2. Tampilan peta hasil registrasi dan digitasi

webSIG

Home

Profil

Berita

Detail
Berita

Detail Peta

Pertanian

Peternakan

Industri

Lihat Info
dan Photo

Lihat Info
dan Photo

Lihat Info
dan Photo

Gambar 6. Arsitektur menu web pengunjung.


Gambar 8. Peta hasil registrasi dan digitasi

2.8 Implementasi
Perangkat lunak yang digunakan
pada sistem komputer dalam
membangun
Website SIG identifikasi potensi wilayah ini
adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional
SP 2.
2. XAMPP untuk local internet dan
penyimpanan database.
3. Macromedia Dreamweaver
8 untuk
penulisan kode program.
4. Adobe Photoshop untuk mengedit gambar
yang akan disertakan pada web.
5. Map Info Profesional 9
6. Arc View 3.0
7. Ekstensi Opensvgmapserver101
8. Internet Explorer sebagai browser.
9. SVG Viewer sebagai plugin untuk
membaca data geometri.

3. Database SIG hasil konversi dari .TAB ke


format ESRI (.shp)

1. Tampilan peta dasar yang akan diregistrasi

Gambar 9. Data Spasial dalam format ESRI

Gambar 7. Peta dasar

7. Tampilan halaman detail peta


4. Database SIG hasil konversi dari format
ESRI ke format mysql.

Gambar 13. Halaman deatil peta

8. Tampilan info objek peta


Gambar 10. Database SIG mysql

5. Tampilan halaman utama pengunjung

Gambar 11. Halaman index pengunjung.

6. Tampilan halaman potensi

Gambar 14. Halaman info peta

9. Tampilan menu admin

Gambar 15. Halaman menu admin


Gambar 12. Halaman Potensi

3. HASIL DAN DISKUSI


3.1 Fasilitas SIG Potensi Wilayah
Sistem informasi yang dibangun mempunyai
kemampuan sebagai berikut :
a. Menghasilkan
peta
sebaran
lokasi
komoditas pertanian, peternakan dan
industri disertai objek pendukung lainnya
seperti jalan, batas kecamatan dan letak
pasar tradisional yang mempengaruhi
kegiatan distribusi komoditas potensi.
b. Menghasilkan peta klasifikasi komoditas
pertanian, peternakan, dan industri beserta
data atribut dari objek potensi yang ada
pada peta tersebut dan dapat diakses secara
langsung dari peta tersebut.
c. Menghasilkan peta jangkauan distribusi
komoditas tersebut.
d. Menghasilkan peta wilayah yang belum
memiliki potensi.
e. Dapat melakukan analisis dari gabungan
berbagai data untuk menghasilkan suatu
kesimpulan atau hasil analisis secara
geografis.

membentuk basis data SIG. Dengan demikian,


perancangan basisdata merupakan hal yang
penting dalam SIG untuk menentukan
efektifitas
dan
efisiensi
proses-proses
masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.

Gambar 16. Cara Kerja SIG

4. KESIMPILAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan

3.2 Perangkat Lunak

1.

WebSIG ini akan berjalan normal pada


spesifikasi software sebagai berikut :
a.

Sistem Operasi Windows

b.

Internet Eksplorer with SVG ViewerIE

c.

Atau Mozilla
ViewerFirefox

Firefox

with

SVG

SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan


sebuah
format standar
dokumen
yang
disediakan untuk membuat content grafis
berdasarkan vektor melalui web. Dengan
konsep vektor ini, tampilan yang dihasilkan
dapat diatur sekalanya dan diproses dengan
komputasi grafis sehingga jika dilakukan
proses pembesaran(zoom) hasilnya tetap
bagus.

2.

3.

3.3 Cara Kerja SIG


SIG menghubungkan sekumpulan
unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di
dalam satuan yang dikenal sebagai layers.
Contoh layers misalnya sungai, bangunan,
jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan dan
lain-lain.
Kumpulan
dari
layers
ini

4.

Sistem yang dibangun dapat memberikan


gambaran sebaran potensi wilayah di
Kabupaten Garut dengan berbasis web
sehingga potensi wilayah Garut bisa
diketahui oleh masyarakat luas dan selain
itu kita bisa mengetahui wilayah mana
yang dominan memiliki potensi dan
wilayah mana yang tidak.
Dengan
adanya
sistem
informasi
geografis ini maka informasi sebaran
potensi dapat diperoleh dengan cepat dan
mampu menghasilkan output dalam
bentuk peta digital.
Pada sistem ini database dari setiap objek
peta dapat diperbaharui oleh admin
sesuai dengan kebutuhan dan data real
agar data menjadi lebih up to date dan
cukup membantu bagi masyarakat
ataupun
investor
yang
ingin
mengembangkan potensi serta cukup
membantu dalam perencanaan kegiatan
dan pendistribusian hasil komoditas
potensi.
Dengan penyajian melalui pemetaan data
spasial beserta data non spasial dalam
sistem ini, menjadikan data lebih saling
terintegrasi.

4.2 Saran
1.

2.

3.

Penambahan entitas atau tabel lain yang


mendukung selain dari entitas yang
tersedia dalam sistem ini akan
menjadikan sistem lebih berdaya guna.
Karena keterbatasan tools yang dimiliki
oleh saya dalam membangun sistem
informasi geografis ini, diharapkan untuk
kedepannya dalam hal registrasi peta
dilakukan lebih dari empat titik acuan,
serta menggunakan alat seperti GPS
untuk mengetahui titik tersebut dengan
terjun langsung ke lapangan agar nilai
error dari keakuratan kordinat bisa lebih
di minimalisir.
Dalam
pengolahan
data
spasial
diharapkan bisa lebih ditingkatkan
dimana
admin
bisa
langsung
memanipulasi data spasial tidak hanya
data point saja.

Anda mungkin juga menyukai