Anda di halaman 1dari 3

SATU TAHUN TEST AKTIVASI SIRINE TSUNAMI BMKG OLEH PUSDALOPS BPBD PROVINSI

SUMATERA BARAT

Pada hari Jumat, tanggal 26 Desember 2014 jam 10:00 WIB untuk pertama kalinya BPBD Provinsi
Sumatera Barat melakukan aktivasi/pembunyian sirine tsunami dari ruang pusat kendali sirine regional
Sumatera Barat di kantor Pusdalops BPBD provinsi Sumatera Barat yang sebelumnya secara rutin setiap
tanggal 26 dilakukan test aktivasi dari ruang warning center Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG di
Jakarta. Setelah gempabumi besar yang disertai tsunami melanda wilayah provinsi Aceh pada tanggal 26
Desember 2004 dan telah menelan korban lebih dari 250.000 jiwa baik dari Indonesia maupun dari
negara-negara sekitar Samudera Hindia, maka Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
memandang perlunya membangun sirine tsunami diwilayah-wilayah yang rawan terhadap tsunami dan
salah satunya adalah diwilayah Sumatera Barat. Saat ini diwilayah Sumatera Barat telah terpasang
sebanyak 6 (enam) unit sirine tsunami yang terpasang di enam wilayah kabupaten/kota yaitu ;
Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam
dan Kabupaten Pasaman Barat. Kegiatan test rutin aktivasi sirine ini sangat bermanfaat untuk
kewaspadaan dan kesiapsiagaan baik personil di BPBD Provinsi maupun BPBD Kabupaten/kota di
Sumatera Barat juga bermanfaat bagi masyarakat rawan tsunami sebagai salah satu bentuk sosialisasi
untuk selalu meningkatkan kewaspadaan bilamana tsunami sewaktu-waktu terjadi. Bagi
operator/personil di BPBD yang melakukan test aktivasi rutin ini akan semakin meningkatkan
kepercayaan dan kehandalan operator dalam pengoperasian perangkat sirine ini bilamana ada warning
tsunami maka mereka secara profesional sudah mengerti langkah-langkah dalam melakukan aktivasi
sirine. Test rutin ini juga bermanfaat dalam pengecekan beroperasinya perangkat sirine secara berkala
setiap bulannya serta untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara BPBD dengan BMKG
khususnya Stasiun Geofisika Padang Panjang.

Gambar 1. Peta lokasi Sirine Tsunami BMKG di wilayah Sumatera Barat

Adapun hasil catatan BMKG Stasiun


tasiun Geofisika Padang Panjang setelah satu tahun test aktivasi sirine
tsunami oleh BPBD Provinsi Sumatera Barat, sebagai berikut :

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Monitoring Sistem Sirine Tsunami

Keterangan:
: Status Berbunyi
X : Status Tdk Berbunyi

Jumlah Test Aktivasi Sirine Tsunami Yang Berbunyi


Periode Desember 2014-Desember
2014
2015
12
10
8
6
4
2
0

Padang

Kota Pariaman
Painan
Agam

Padang Pariaman
Sasak

(Grafik 1. Prosentase Hasil Test Aktivasi Sirine Tsunami Provinsi Sumatera Barat)
Berdasarkan dari tabel dan grafik tersebut diatas, dari periode desember 2014 s/d desember 2015
terlihat bahwa lima unit sirine diwilayah Sumatera Barat yakni sirene di Kota Padang, Kota Pariaman,
Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 12 kali diaktivasi
berstatus berbunyi (prosentase 100%), sedangkan untuk sirine di Sasak Kabupaten Pasaman Barat hanya
6 kali berstatus berbunyi
erbunyi (prosentase 50%).

Dalam setiap kali melakukan test aktivasi sirine tsunami Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang
berkoordinasi dengan Pusdalops BPBD Provinsi Sumatera Barat, dan melakukan beberapa langkah
persiapan sebagai berikut :
1. Mengirim SMS pemberitahuan tentang akan dilaksanakan kegiatan test aktivitasi sirine tsunami
setiap tanggal 26 tiap bulan nya melalui DVB (Digital Video Broadcast) kemudian akan tersebar ke
seluruh DVB Kab/Kota di Propinsi Sumatera Barat dan dishare juga melalui media sosial seperti
facebook dengan alamat link https://m.facebook.com/BMKG-Padang-Panjang-364625103727520/
dan group Whatsapp PRB SUMBAR
2. Berkoordinasi dengan stakeholder BPBD propinsi Sumatera Barat untuk melaksanakan test aktivasi
sirene tsunami.
3. Stasiun Geofisika Padang Panjang melakukan pendampingan kepada operator Pusdalops BPBD
untuk melakukan test aktivasi sirine tsunami di 6 lokasi Sirine di Sumatera Barat.
Dari hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan aktivasi sirine oleh Pusdalops Provinsi Sumatera Barat
selama 1 tahun ini dapat disimpulkan bahwa ;

1. Perlunya perawatan korektif di setiap lokasi sirine di Sumatera Barat khususnya sirine yang
prosentase aktifnya kurang dari 100% yaitu sirine di Sasak, Pasaman Barat.
2. Masih adanya operator di Pusdalops BPBD yang belum familier dalam melakukan langkah-langkah
test aktivasi sirine

::: BMKG Padang Panjang

Anda mungkin juga menyukai