STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
NO. DOK.
RUJUKAN KASUS
EMERGENSI
NO REVISI
: 00
HALAMAN
: 1/1
TGL TERBIT :
Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Muara Aman
PUSKESMAS
MUARA AMAN
Sukirman, Amd. Kep
NIP 1968
PENGERTIAN
Puskesmas tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan
kondisi emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi.
TUJUAN
Mencegah kematian dan atau cacat pada pasien kasus emergensi.
KEBIJAKAN
REFERENSI
PROSEDUR
Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Permenkes No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk
menentukan diagnosis utama dan
diagnosis banding.
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus berdasarkan
Standar Operasional Prosedur (SOP).
a. Sebelum dirujuk pastikan :
Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
Perdarahan telah dihentikan
Luka-luka telah ditutup
Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan umum
pasien sadar atau tidak
Air Way ( jalan nafas) :
Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari sumbatan
sekret, darah, benda asing.
Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt (ekstensi
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Muara Aman
kepala), Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw Thrust(dorong
-
rahang bawah kedepan).
Buka mulut.
Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak sadar.
Breathing (pernafasan) :
Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan
Listen (suara nafas), Look (melihat gerakan dada), Feel
( Merasakan ada udara atau tidak).
Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual) dari
mulut kemulut dengan frekwensi 30:2 (30 kali pijat
jantung 2 kali nafas buatan)
Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag,
jukson reese, respirator
Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen melalui :
Nasal Pronge 3 liter
Nasal catheter 3 liter
Mask 6-8 liter
Circulation (sirkulasi darah) :
Periksa bagaimana perdarahannya
Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus dengan
pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
c. Drugs (obat-obatan) :sesuai kasus
d. Membuat catatan rekam medis pasien.
e. Menjelaskan/memberikan Informed
Consernt (persetujuan/penolakan rujukan)
f. Meminta konfirmasi/ Menghubungi rumah sakit yang akan dituju
dengan menggunakan sarana komunikasi dan memastikan
kesiapan fasilitas penerima rujukan
Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk.
Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka
persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.
Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Ngaglik II
penderita bila penderita tidak mungkin dikirim.
g. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar pertama
dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan.
Lembar kedua disimpan sebagai arsip
h. Mobil ambulan disiapkan di depan puskesmas
i. Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed sesuai
dengan kondisi pasien
j. Proses
rujukan
harus
didampingi
tenaga
medis
yang
berkompeten.
k. Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi
vitalnya sampai di tempat rujukan.
l. Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis menghubungi
petugas IGD rumah sakit rujukan.
m. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang berwenang di
fasilitas pelayanan kesehatan tempat kesehatan.
Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang menyatakan bahwa
UNIT TERKAIT
pasien telah diterima dan ditangani di rumah sakit rujukan.
Dokter
Paramedis
REKAMAN HISTORI
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas Ngaglik II
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.