PROSES CO2
CO2 PLANT
CO2 Plant Pusri dibuat oleh Perusahaan Gases Industriales Buenos Aries
Argentina dengan kapasitas produksi 55 Ton CO2 per hari.
Prinsip pembuatan CO2 cair ini adalah semua gas-gas yang ada dapat
dicairkan pada penmdinginan temperature dan tekanan tertentu dibawah titik
kritis dari gas tersebut . Titik kritis gas CO2 adalah :
Tekanan kritis
Compressor CO2 tk-2 dimana tekanan nya dinaikkan sampai 21,1 kg/cm 2.
PROSES CO2
di CO2 Chiller sampai
I. D E S I G N
System recovery CO2 ini di- design untuk memproduksi 55 ton / hari CO2 cair
dengan kemurnian 99,95 % CO2. Gas CO2 sebagai bahan baku diambil dari
aliran over head Stripper CO2 Ammonia Plant.
ALIRAN PROSES.
Aliran proses secara umum dapat dilihat pada gambar yang disertakan dalam
buku ini.
Gas CO2 dari aliran over head CO2 Stripper CO2 dialirkan kedalam Water
Scrubber (T-1) dari sini gas dikompressi oleh CO2 kompressor tingkat pertama
PROSES CO2
(C1A) .Kemudian gas dialirkan ke water cooled Exchanger ( E-2 ) dan KO drum
( D2 ).
Selanjutnya mengalir ke dalam suatu Scrubber yang didalamnya berisi Potasium
Permanganate, KMnO4 ( D4A dan B ).
Kedua Scrubber ini dipasang secara seri, guna kedua alat ini adalah untuk
menghilangkan Impuritis / kotoran misalnya gas SO2, Hydrocarbon dll.
Gas yang telah di scrubb ( dimurnikan ) ini mengalir ke Compressor CO2 tingkat
dua ( C1-B ) setelah itu diikuti lagi dengan Water cooled Exchanger ( E-4 ) dan
juga KO Drum ( D-6 ).
Gas yang telah di Compressi ini dialirkan melalui sepasang Dryer ( D-8A dan
B ) kedua Dryer ini bekerja bergantian , bila yang satu dipakai yang lainnya di
regenerasi untuk stand by. Dryer ini berfungsi untuk menyerap uap air yang
terkandung dalam aliran gas CO2 , sehingga gas CO2 yang keluar dari Dryer
mengandung uap air maximum 10 ppm.
Kemudian gas mengalir melalui filter kawat kasa yang halus yang terdapat
didalam Dryer , masuk
Stripper Reboiler
( E-6 )
dan
memberikan panas ( memanaskan CO2 cair dalam shell side Stripper Reboiler )
untuk proses Stripping
( pemisahan gas cair ) pada D-14 .
Gas kemudian dikondenser ( dicairkan ) didalam Tube Side Primary CO 2
Condeser (E-7), dari ini CO2 sudah mencair dan kemudian dialirkan kebagian atas
Stripping Tower (D-14), dalam alat ini terjadi proses stripping dimana gas gas
yang tidak dapat dikondensir ( misalnya gas inert ) dan keluar dari sistim ini
melalui Tube Side Vent Condenser ( E-8 ) yang terletak dibagian atas stripper.
Bila gas gas yang tidak dapat dikodensir ini di Vent karena terakumulasi
didalam sistim maka ada CO 2 cair yang teruap dan hal ini menyebabkan CO 2 cair
akan menjadi lebih dingin sampai 29 oC didalam tube side dari Product Chiller
( E-9 ) hasil CO2 cair kemudian dikirim ke Storage Tank.
Untuk Regenerasi Dryer sebagai dari gas kering yang keluar dari dryer A
dan B dipanaskan oleh Heater ( D-13 ) dengan pemanas listrik gas yang telah
terpakai untuk regenerasi dryer dialirkan inlet E-2 untuk di Recavery.
PROSES CO2
Semua sistim pendinginan untuk mencairkan gas CO 2 dari E-5 sampai E-9
memakai sistim pendinginan ( Repigerasi ) dengan sistim sirkulasi tertutup dan
sebagai refrigent dipakai Ammonia.
Aliran proses pendinginannya sbb : gas NH 3 dari Shell Side Primary CO2
Condensor di kompressikan oleh kompressor NH 3 tingkat pertama (C-2A) masuk
kedalam NH3 Inter Stage Drum (D-9), kemudian gas dari D-9 ini dikompressikan
lagi oleh kompressor NH3 tingkat kedua (C-2B) masuk kedalam Shell Side NH 3
Condeser Receiver (E-11).
NH3 cair dari Condeser Receiver dimasukan kedalam interstage Drum (D9). NH3 cair dari drum ini kemudian dialirkan kemudian diekspansikan ke Shell
Side Vent Condenser (E-8) dan ke Shell Side Combination Primary CO 2
condenser (E-7) dan CO2 Product Sub Cooler (E-9).
Uap NH3 dari Shell Side Primary CO2 Condenser (E-7) kemudian
dikompressi kembali oleh kompressor NH 3 tingkat pertama dan selanjutnya terjadi
siklus seperti diatas.
II. Deskripsi Proses
Pabrik Recovery CO2 ini akan lebih mudah bila kita bagi dalam 3 seksi
sbb :
A. Proses Pemurnian dan Kompressi
B. Proses Pengeringan dan Pencairan Gas
C. Proses Siklus Refrigerasi (pendinginan)
Gambar proses flow sheet terlampir pada buku ini, sebaiknya pada
waktu membanca deskripsi proses ini juga diikuti mempelajari gambar tsb.
1. Proses Pemurnian dan Kompressi
Proses ini mencakup kompressi aliran gas CO 2 dan pemurniannya,
pemurnian dilakukan dengan cara mengalirkan gas tsb. Kedalam suatu
larutan potassium permaganate (KmnO4).
1.
PROSES CO2
Kompressor ini terdiri dari dua tingkat, dan digerakan oleh motor listrik
400 HP. Tekanan suction tingkat pertama 1-2 psig (0,07-0,014 kg/cm 2) dan
temperaturenya tidak lebih dari 38oC. Setiap tingkat kompressi (C-1A dan
C-1B) selalu diikuti oleh Water Cooled Exchanger dan sebuah Knook Out
Drum (D-2 dan D-6).
Uap air yang mengembun didalam knook out drum dibuang melalui Valve.
Pengembalian uap/gas CO2 dari storage tank CO2 cair. Diatur oleh valve No
24, masuk ke Suction Kompressor tingkat dua untuk dikompressikan
kembali
dan
untuk
mengatur
tekanan
dan
temperature
didalam
Storage Tank.
2.
larutan
Potassium
Permaganganate
(KmnO 4)
didalam
Permanganate serubber (D 4-A dan B). proses dalam Scrubber ini adalah
menghilangkan material (gas-gas) yang dapat teroksidasi. Sebuah Alixing
Tank (MT-1), Pompa (P-2) dan pipa-pipa sirculasi merupakan bagian dari
sistem ini.
Material
yang
tidak
diinginkan
didalam
gas
CO 2
(misalnya
PROSES CO2
Gas CO2 pada 300 psig (21,1 kg/cm 2.G)dan 30oC masuk kedalam CO2 Chiller
(E-5), disini didinginkan sampai 7oC.
temperature 7oC adalah temperature kritis dimana water content dalam gas
CO2 tidak melebihi kemampuan penyerapan air oleh dryer.
2.
Bila temperature lebih dari7 oC, gas CO2 akan mengandung uap air lebih
banyak dan tidak dapat diserap oleh Dryer. Permukaan cairan dalam
Separator (D-7), harus selalu diperiksa untuk di Drain. Aliran gas CO 2
selanjutnya masuk kesalah satu dryer (D8-A atau B), yang berisi Alumina
Dessicant sebagai bahan penyerap air. Dryer lainnya sedang dilakukan
regenerasi Alumina Dessicant akan menyerap uap air yang terbawa aliran
gas CO2 sampai kadar air dibawah
10 ppm. Kadar air ini secara terus menerus di record (dicatat) oleh Moisture
Analyzer (MR-1).
Pemeriksaan kadar uap air dilakukan setelah gas melalui saringan kawat
kasa halus (mesh-filter). Guna saringan ini adalah untuk mencegah partikelpartikel alumina dessicant terbawa aliran gas.
3.
Gas CO2 kering dari Dryer dilewatkan ke Tube Side Stripper Reboiler (E-6),
dan gas ini akan memberikan panas (memanaskan CO 2 cair dalam Shell
Side Stripper Reboiler)untuk proses Stripping (proses pemisahan gas cair),
dan gas CO2 terdinginkan sampai -14,4oC.
Aliran gas didinginkan lebih lanjut dan kemudian terkondensir didalam Tube
Side CO2 Primary Condenser (E-7), keluar dari alat ini mempunyai
temperatur 21oC. Temperatur ini berubah-ubah tergantung banyaknya gas
inert yang terbawa aliran gas.
Dari pengalaman operasi nanti, akan diketahui temperatur operasi yang
sesungguhnya keluar dari alat ini. Dengan adanya pipa by-pass yang bekerja
6
PROSES CO2
secara manual yang terdapat dalam exchanger ini, maka temperatur dapat
dikontrol/dijaga dengan baik.
Mungkin saja aliran keluar yang masuk kedalam CO 2 Stripper (D-14) terlalu
dingin sehingga semua uap dari Stripper Reboiler terkondensir dan tidak ada
proses Stripping. Bila hal ini terjadi maka produk CO 2 cair akan banyak
mengandung impurities (gas inert).
5.
Selama opersi normal, aliran CO2 cair yang kebagian atas Stripper (D-14)
dan mengalir melalui packing Raching-Rings, dan terjadilah proses
stripping oleh uap yang mengalir keatas.
Campuran Gas Inert dan CO 2 mengalir melalui tube0tube Vent Condenser )
E-8). Dalam alat ini CO2 akan terkondensir dan gas inert akan mengalir
melalui bagian atas Vent Condenser (E-8). Pressure Controller (PCV-1 dan
PIC-1) mengukur tekanan sistem ruang uap didalam Stripper Reboiler (E-6)
dan mengaturnya pada 285 psig (20,1 kg/cm 2.G).
Pengaturan tekanan ini dilakukan dengan cara mengatur venting gas inert ke
atmosfir.produk yang telah di stripping pada temperatur 18 oC, mengalir
secara over-flow dari E-6 melalui sebuah sekat yang terletak diujung Stripper
Reboiler.
Dari Stripper Reboiler didinginkan terus sampai 29 oC dalam CO2 Product
Sub Cooler (E-9). Temperatur ini dapat diatur oleh hand by-pass di sub
cooler. Flow rate produk CO2 cair diatur oleh permukaan zat cair didalam
Stripper Reboiler (LC-1) dan valve pengatur (LCV-1), yang terletak pada
down stream dari produk sub cooler perlu mendapat perhatian bahwa
operator harus selalu melakukan test selama +- 5 menit dengan alat ORSAT
paling sedikit satu kali tiap shift untuk mengetahui kwalitas dari product CO 2.
CO2 cair untuk ditest dapat diambil melalui pipa CO 2 cair yang akan masuk
kedalam Storage Tank. Kemurnian CO2 cair produk minimum 99,95 %.
6.
Produk CO2 cair disimpan kedalam Storage Tank pada tekanan 220 Psig
(15,5 kg/cm2.G) dan temperatur 30oC. Tekanan didalam Storage Tank diatur
dengan cara mengalirkan uap CO2 dari Storege Tank ke Suction Kompressor
CO2 tingkat dua.
PROSES CO2
Perhatian :
Bila melakukan Venting CO2 cair dengan cepat, akan mengakibatkan
pendinginan
dengan
cepat
(Superrfrigeration)
dan
akan
PROSES CO2
Dalam drum ini terdapat bundle tube CO2 Chiller / cooler E-5, untuk
memisahakan uap air yang terbawa aliran gas CO2 , uapmair ini tidak boleh
terdinginkan sampai dibawah 5o C untuk menghindarkan pembekuan uap air.
Temperatur ini diatur dengan mengatur tekanan didalam NH3 Interstage Flush
Drum ( D-9 ) dengan cara mengatur pembukaan valve N0. 158.
4. Uap ammonia dari NH3 Interstage Flush drum ( D-9 )di Kompressikan dan di
E-11
Level Control Valve ( LCV- 2 ) mengatur level ammonia didalam Shell side
Primary CO Condenser ( E- 7 ) dengan cara mengatur aliran Ammonia cair dari
Interstage Flush drum ( D-9 ) ke Shell side CO2 Vent Condenser ( E-8 ).
Dari E-8, NH3 mengalir ke shell side Primary CO2 Condenser . Ammonia
mengambil panas didalam Vent Condenser E-8 dan juga didalam Primary CO2
Condenser ( E-7 ), serta Co2 Sub cooler ( E-9 ). Uap Ammonia dari Shell side
E-7/9 , kemudian di Kompressikan kembali oleh Kompressor NH3 tingkat
pertama dan seterusnya merupakan lingkaran ( siklus ) proses seperti diatas.
High level shut down ( HLSD-3 dan 4 ) berfungsi untuk mencegah Ammonia
cair masuk kedalam Kompressor.
PROSES CO2
10