Anda di halaman 1dari 10

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

CO2 PLANT
CO2 Plant Pusri dibuat oleh Perusahaan Gases Industriales Buenos Aries
Argentina dengan kapasitas produksi 55 Ton CO2 per hari.
Prinsip pembuatan CO2 cair ini adalah semua gas-gas yang ada dapat
dicairkan pada penmdinginan temperature dan tekanan tertentu dibawah titik
kritis dari gas tersebut . Titik kritis gas CO2 adalah :
Tekanan kritis

= 72,9 Atm = 73,1 kg/cm2.

Temperatur kritis = - 31.1o C


Pada CO2 plant Pusri ini gas CO2 dari pabrik Ammonia dengan temperatur
sekitar 38o C ditekan dan di dinginkan sampai tekanan 15,5 kg/cm 2 dan
temperatur - 29o C dimana kondisi CO2 akan mencair dengan kemurnian 99,5
%.
Bahan baku gas CO2 diambil dari salah satu atau ber-sama-sama dari pabrtik
Ammonia Pusri II, III, IV dan IB melalui suatu sistim pipa interkoneksi yang
bersumber dari aliran overhead stripper CO2. Gas CO2 ini adalah sebagian
kecil dari gas CO2 yangndihasilkan oleh Ammonia Plant yang dikirim ke Urea
plant untuk pembuatan Urea. Pabrik CO2 pada kapasitas 55 Ton / hari
memerlukan gas CO2 = 1.116 M 3 / jam = 26.784 M 3 / hari. Dalam keadaan
normal gas CO2 yang dihasilkan oleh Ammonia Plant Pusri II, III, IV dan IB
akan melebihi dari kebutuhan CO2 yang diperlukan Urea Plant. Gas CO2 yang
berlebih inilah yang diproses dan dicairkan di CO2 Plant.
Gas CO2 dari NH3 plant terlebih dahulu dibersihkan melalui water scrubber
(T-1) gas dikompresi oleh kompresor CO2 tingkat pertama (C-1A) dimana
tekanan gas CO2 sampai ( 3,5 4,2 ) kg/cm 2, gas CO2 kemudian mengalir ke
water cooler exchanger (E-2) dan knock out drum (D2).
Selanjutnya gas CO2 mengalir kedalam suatu scrubber yang didalamnya
berisikan potassium permangnate KMNO4 (D4-A & D4B) kedua alat ini
dipasang seri guna kedua alat ini untuk menghilangkan kotoran-kotoran gas
SO2 Hydrocarbon impurities

dll. Selanjutnya gas CO2 dimasukkan ke

Compressor CO2 tk-2 dimana tekanan nya dinaikkan sampai 21,1 kg/cm 2.

PABRIK CO2 PLANT


selanjut nya gas CO2 mulai di dinginkan

PROSES CO2
di CO2 Chiller sampai

temperature 7o C dan di dinginkan dengan Ammonia sampai temperatur 29 o


C , pada kondisi dimana gas CO2 akan mencair. Product CO2 cair pada
tekanan 15,5 kg/cm2 dan temperature 29o C dikirim ke storage tank
CO2mcair yang mempunyai kapasitas penampungan 155 ton.
Gas CO2 dari Ammonia Plant pada tekanan sekitar 0,5 kg/cm 2 temperatur 38o
C mula-mula masuk ke Water Scrubber dimana kotoran-kotoran dan liquid
yang terkandung didalam nya dipisahkan.
kemudian gas masuk ke Dryer dimana uap air yang terkandung didalam gas
CO2 diserap. Setelah itu gas didinginkan lebih lanjut didalam sistim
pendinginan Stripper Reboiler , Primary CO2 Condenser, dan Product Sub
Cooler sampai temperature 29 o C dimana gas CO2 sebagian besar sudah
mencair. ( liquid ).
Sebagai media pendingin untuk sistim pendinginan digunakan Ammonia cair.
Ammonia cair ini berubah menjadi vapor dengan mengambil panas gas CO2
sehingga CO2 mencair pada temperatur 29 o C . Gas Ammonia kemudian
ditekan oleh Compressor sampai 14.1 kg/cm 2 dan dimasukkan ke Ammonia
Condenser untuk mencairkan gas Ammonia yang selanjutnya dipakai lagi
untuk sistim pendinginan.

I. D E S I G N
System recovery CO2 ini di- design untuk memproduksi 55 ton / hari CO2 cair
dengan kemurnian 99,95 % CO2. Gas CO2 sebagai bahan baku diambil dari
aliran over head Stripper CO2 Ammonia Plant.
ALIRAN PROSES.
Aliran proses secara umum dapat dilihat pada gambar yang disertakan dalam
buku ini.
Gas CO2 dari aliran over head CO2 Stripper CO2 dialirkan kedalam Water
Scrubber (T-1) dari sini gas dikompressi oleh CO2 kompressor tingkat pertama

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

(C1A) .Kemudian gas dialirkan ke water cooled Exchanger ( E-2 ) dan KO drum
( D2 ).
Selanjutnya mengalir ke dalam suatu Scrubber yang didalamnya berisi Potasium
Permanganate, KMnO4 ( D4A dan B ).
Kedua Scrubber ini dipasang secara seri, guna kedua alat ini adalah untuk
menghilangkan Impuritis / kotoran misalnya gas SO2, Hydrocarbon dll.
Gas yang telah di scrubb ( dimurnikan ) ini mengalir ke Compressor CO2 tingkat
dua ( C1-B ) setelah itu diikuti lagi dengan Water cooled Exchanger ( E-4 ) dan
juga KO Drum ( D-6 ).
Gas yang telah di Compressi ini dialirkan melalui sepasang Dryer ( D-8A dan
B ) kedua Dryer ini bekerja bergantian , bila yang satu dipakai yang lainnya di
regenerasi untuk stand by. Dryer ini berfungsi untuk menyerap uap air yang
terkandung dalam aliran gas CO2 , sehingga gas CO2 yang keluar dari Dryer
mengandung uap air maximum 10 ppm.
Kemudian gas mengalir melalui filter kawat kasa yang halus yang terdapat
didalam Dryer , masuk

kedalam tube side

Stripper Reboiler

( E-6 )

dan

memberikan panas ( memanaskan CO2 cair dalam shell side Stripper Reboiler )
untuk proses Stripping
( pemisahan gas cair ) pada D-14 .
Gas kemudian dikondenser ( dicairkan ) didalam Tube Side Primary CO 2
Condeser (E-7), dari ini CO2 sudah mencair dan kemudian dialirkan kebagian atas
Stripping Tower (D-14), dalam alat ini terjadi proses stripping dimana gas gas
yang tidak dapat dikondensir ( misalnya gas inert ) dan keluar dari sistim ini
melalui Tube Side Vent Condenser ( E-8 ) yang terletak dibagian atas stripper.
Bila gas gas yang tidak dapat dikodensir ini di Vent karena terakumulasi
didalam sistim maka ada CO 2 cair yang teruap dan hal ini menyebabkan CO 2 cair
akan menjadi lebih dingin sampai 29 oC didalam tube side dari Product Chiller
( E-9 ) hasil CO2 cair kemudian dikirim ke Storage Tank.
Untuk Regenerasi Dryer sebagai dari gas kering yang keluar dari dryer A
dan B dipanaskan oleh Heater ( D-13 ) dengan pemanas listrik gas yang telah
terpakai untuk regenerasi dryer dialirkan inlet E-2 untuk di Recavery.

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

Semua sistim pendinginan untuk mencairkan gas CO 2 dari E-5 sampai E-9
memakai sistim pendinginan ( Repigerasi ) dengan sistim sirkulasi tertutup dan
sebagai refrigent dipakai Ammonia.
Aliran proses pendinginannya sbb : gas NH 3 dari Shell Side Primary CO2
Condensor di kompressikan oleh kompressor NH 3 tingkat pertama (C-2A) masuk
kedalam NH3 Inter Stage Drum (D-9), kemudian gas dari D-9 ini dikompressikan
lagi oleh kompressor NH3 tingkat kedua (C-2B) masuk kedalam Shell Side NH 3
Condeser Receiver (E-11).
NH3 cair dari Condeser Receiver dimasukan kedalam interstage Drum (D9). NH3 cair dari drum ini kemudian dialirkan kemudian diekspansikan ke Shell
Side Vent Condenser (E-8) dan ke Shell Side Combination Primary CO 2
condenser (E-7) dan CO2 Product Sub Cooler (E-9).
Uap NH3 dari Shell Side Primary CO2 Condenser (E-7) kemudian
dikompressi kembali oleh kompressor NH 3 tingkat pertama dan selanjutnya terjadi
siklus seperti diatas.
II. Deskripsi Proses
Pabrik Recovery CO2 ini akan lebih mudah bila kita bagi dalam 3 seksi
sbb :
A. Proses Pemurnian dan Kompressi
B. Proses Pengeringan dan Pencairan Gas
C. Proses Siklus Refrigerasi (pendinginan)
Gambar proses flow sheet terlampir pada buku ini, sebaiknya pada
waktu membanca deskripsi proses ini juga diikuti mempelajari gambar tsb.
1. Proses Pemurnian dan Kompressi
Proses ini mencakup kompressi aliran gas CO 2 dan pemurniannya,
pemurnian dilakukan dengan cara mengalirkan gas tsb. Kedalam suatu
larutan potassium permaganate (KmnO4).
1.

Kompressi gas CO2 dilakukan oleh kompressor CO2 (Kompressor Ingersoll


Rand).

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

Kompressor ini terdiri dari dua tingkat, dan digerakan oleh motor listrik
400 HP. Tekanan suction tingkat pertama 1-2 psig (0,07-0,014 kg/cm 2) dan
temperaturenya tidak lebih dari 38oC. Setiap tingkat kompressi (C-1A dan
C-1B) selalu diikuti oleh Water Cooled Exchanger dan sebuah Knook Out
Drum (D-2 dan D-6).
Uap air yang mengembun didalam knook out drum dibuang melalui Valve.
Pengembalian uap/gas CO2 dari storage tank CO2 cair. Diatur oleh valve No
24, masuk ke Suction Kompressor tingkat dua untuk dikompressikan
kembali

dan

untuk

mengatur

tekanan

dan

temperature

didalam

Storage Tank.
2.

Antara kompressi tingkat pertama dan kedua aliran gas CO 2 dilewatkan


melalui

larutan

Potassium

Permaganganate

(KmnO 4)

didalam

Permanganate serubber (D 4-A dan B). proses dalam Scrubber ini adalah
menghilangkan material (gas-gas) yang dapat teroksidasi. Sebuah Alixing
Tank (MT-1), Pompa (P-2) dan pipa-pipa sirculasi merupakan bagian dari
sistem ini.
Material

yang

tidak

diinginkan

didalam

gas

CO 2

(misalnya

SO2,hidrocarbon,dll) dapat dihilangkan oleh larutan KmnO 4. Material ini


dapat merubah warna larutan KmnO4 dari ungu tua menjadi coklat kotor.
Bila larutan KmnO4 sudah berwarna cokelat kotor, (biasanya yang A dulu),
larutan drum A (D-4A) dibuang, drain ke pembuangan Permanganate,
larutan dari drum lain (D-4B) dipompakan ke drum A, kemudian larutan baru
dari
Mixing Tank dipompa mengisi drum B. Harap hati-hati, larutan KmnO 4 harus
dicegah jangan sampai terbawa (Carry Ovel) masuk ke kompressor tingkat
dua.Dari pengalaman menunjukan bahwa sedikit saja larutan KmnO 4
terbawa
akan mengakibatkan Suction Valve Kompressor rusak.pipa by-pase
berfungsi untuk keseimbangan tekanan seandainnya ada penurunan
tekanan dibagian

Up Stream Scrubber. Sehingga larutan KmnO 4

dapat dicegah mengalir terbalik masuk ke kompressor tingkat pertama


dengan cara mengatur valve No. 42.
5

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

2. Proses Pengeringan dan Pencairan Gas


Sesudah gas CO2 dimurnikan dan dikompressikan, tahap-rtahap
selanjutnya adalah pendinginan, pengeringan, penyaringan, Penjenuhan
(desuperheating) dan kondensasi sehingga gas mencair, terakhir adalah
pendingin CO2 cair, untuk selanjutnya disimpan kedalam storage tank.
1.

Gas CO2 pada 300 psig (21,1 kg/cm 2.G)dan 30oC masuk kedalam CO2 Chiller
(E-5), disini didinginkan sampai 7oC.
temperature 7oC adalah temperature kritis dimana water content dalam gas
CO2 tidak melebihi kemampuan penyerapan air oleh dryer.

2.

Bila temperature lebih dari7 oC, gas CO2 akan mengandung uap air lebih
banyak dan tidak dapat diserap oleh Dryer. Permukaan cairan dalam
Separator (D-7), harus selalu diperiksa untuk di Drain. Aliran gas CO 2
selanjutnya masuk kesalah satu dryer (D8-A atau B), yang berisi Alumina
Dessicant sebagai bahan penyerap air. Dryer lainnya sedang dilakukan
regenerasi Alumina Dessicant akan menyerap uap air yang terbawa aliran
gas CO2 sampai kadar air dibawah
10 ppm. Kadar air ini secara terus menerus di record (dicatat) oleh Moisture
Analyzer (MR-1).
Pemeriksaan kadar uap air dilakukan setelah gas melalui saringan kawat
kasa halus (mesh-filter). Guna saringan ini adalah untuk mencegah partikelpartikel alumina dessicant terbawa aliran gas.

3.

Gas CO2 kering dari Dryer dilewatkan ke Tube Side Stripper Reboiler (E-6),
dan gas ini akan memberikan panas (memanaskan CO 2 cair dalam Shell
Side Stripper Reboiler)untuk proses Stripping (proses pemisahan gas cair),
dan gas CO2 terdinginkan sampai -14,4oC.

Aliran gas didinginkan lebih lanjut dan kemudian terkondensir didalam Tube
Side CO2 Primary Condenser (E-7), keluar dari alat ini mempunyai
temperatur 21oC. Temperatur ini berubah-ubah tergantung banyaknya gas
inert yang terbawa aliran gas.
Dari pengalaman operasi nanti, akan diketahui temperatur operasi yang
sesungguhnya keluar dari alat ini. Dengan adanya pipa by-pass yang bekerja
6

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

secara manual yang terdapat dalam exchanger ini, maka temperatur dapat
dikontrol/dijaga dengan baik.
Mungkin saja aliran keluar yang masuk kedalam CO 2 Stripper (D-14) terlalu
dingin sehingga semua uap dari Stripper Reboiler terkondensir dan tidak ada
proses Stripping. Bila hal ini terjadi maka produk CO 2 cair akan banyak
mengandung impurities (gas inert).
5.

Selama opersi normal, aliran CO2 cair yang kebagian atas Stripper (D-14)
dan mengalir melalui packing Raching-Rings, dan terjadilah proses
stripping oleh uap yang mengalir keatas.
Campuran Gas Inert dan CO 2 mengalir melalui tube0tube Vent Condenser )
E-8). Dalam alat ini CO2 akan terkondensir dan gas inert akan mengalir
melalui bagian atas Vent Condenser (E-8). Pressure Controller (PCV-1 dan
PIC-1) mengukur tekanan sistem ruang uap didalam Stripper Reboiler (E-6)
dan mengaturnya pada 285 psig (20,1 kg/cm 2.G).
Pengaturan tekanan ini dilakukan dengan cara mengatur venting gas inert ke
atmosfir.produk yang telah di stripping pada temperatur 18 oC, mengalir
secara over-flow dari E-6 melalui sebuah sekat yang terletak diujung Stripper
Reboiler.
Dari Stripper Reboiler didinginkan terus sampai 29 oC dalam CO2 Product
Sub Cooler (E-9). Temperatur ini dapat diatur oleh hand by-pass di sub
cooler. Flow rate produk CO2 cair diatur oleh permukaan zat cair didalam
Stripper Reboiler (LC-1) dan valve pengatur (LCV-1), yang terletak pada
down stream dari produk sub cooler perlu mendapat perhatian bahwa
operator harus selalu melakukan test selama +- 5 menit dengan alat ORSAT
paling sedikit satu kali tiap shift untuk mengetahui kwalitas dari product CO 2.
CO2 cair untuk ditest dapat diambil melalui pipa CO 2 cair yang akan masuk
kedalam Storage Tank. Kemurnian CO2 cair produk minimum 99,95 %.

6.

Produk CO2 cair disimpan kedalam Storage Tank pada tekanan 220 Psig
(15,5 kg/cm2.G) dan temperatur 30oC. Tekanan didalam Storage Tank diatur
dengan cara mengalirkan uap CO2 dari Storege Tank ke Suction Kompressor
CO2 tingkat dua.

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

Perhatian :
Bila melakukan Venting CO2 cair dengan cepat, akan mengakibatkan
pendinginan

dengan

cepat

(Superrfrigeration)

dan

akan

mengakibatkan CO2 cair akan membeku menjadi CO 2 padat.


Harap mendapat perhatian jangan melalukan venting atau dengan arti
lebih luas menurunkan tekanan suatu sistem yang berisi CO cair
terlalu cepat.
C. Proses Siklus Refrigerasi (Pendinginan)
Pendinginan dan kondensasi CO2 dilakukan oleh Refrigerasi
( pendinginan ) Ammonia. System refrigerasi ini tertutup artinya terpisah
dengan system CO2 .
Kapasitas system refrigerasi kira-kira 3.000 lb ( 1.500 kg ) Ammonia cair.
Proses sistim ini adalah sebagai berikut :
1. Gas / uap NH3 dari bagian atas Shell Side CO2 Primary Condenser ( E-7 )
dikompressikan oleh Kompressor NH3 tingkat pertama.
Uap NH3 ini sebelum dikompressikan dilewatkan dulu melalui sebuah demister
.
Tekanan dan temperatur dari suction kompressor adalah masing-masing
:
4,4o C ( - 28o C ) dan 0 1 psig ( 0 0,07 kg/cm 2 ).
Discharge tingkat pertama kompressor di dinginkan oleh tingkat
pertama After
Cooler ( E-10 ) . Harus mendapat perhatian bahwa
tekanan suction dari tingkat pertama ini tidak boleh vacum ( lebih kecil dari
tekanan udara luar )
Dari E-10 gas Ammonia masuk kedalam Interstage Flush Drum ( D-9 ) . Aliran
gas yang superheated ini bercampur dengan ammonia cair yang berasal dari
NH3 Condenser Reseiver ( E-11 ) sehingga tidak super heated lagi . Gas NH3
dari D-9 di kompressikan oleh Kompressor Ammonia timgkat dua . Kondisi
tyekanan dan temperatur dari Kompressor NH3 tingkat kedua inini adalah :
>Suction
: 4.4o C ( 40o F ) dan 50 psig. ( 3,5 kg/cm2
>Discharge : 86o C ( 187o F ) dan 200 psig. ( 13,6 kg/cm2 )
2. Discharge dari tingkat dua kompressor NH3 masuk kadalam Ammonia
Condenser Receiver ( E-11 ) , Gas yang tidak dapat terkondensir ( udara )
dibuang melalui valve pengatur ( fine regulating valve N0. 110 ).
3. Thermostatic level Control Valve ( LCV-1 ) mengatur level di D-9 dengan cara
mengatur aliran NH3 cair dari E-11 ke Drum D-9.

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

Dalam drum ini terdapat bundle tube CO2 Chiller / cooler E-5, untuk
memisahakan uap air yang terbawa aliran gas CO2 , uapmair ini tidak boleh
terdinginkan sampai dibawah 5o C untuk menghindarkan pembekuan uap air.
Temperatur ini diatur dengan mengatur tekanan didalam NH3 Interstage Flush
Drum ( D-9 ) dengan cara mengatur pembukaan valve N0. 158.
4. Uap ammonia dari NH3 Interstage Flush drum ( D-9 )di Kompressikan dan di
E-11
Level Control Valve ( LCV- 2 ) mengatur level ammonia didalam Shell side
Primary CO Condenser ( E- 7 ) dengan cara mengatur aliran Ammonia cair dari
Interstage Flush drum ( D-9 ) ke Shell side CO2 Vent Condenser ( E-8 ).
Dari E-8, NH3 mengalir ke shell side Primary CO2 Condenser . Ammonia
mengambil panas didalam Vent Condenser E-8 dan juga didalam Primary CO2
Condenser ( E-7 ), serta Co2 Sub cooler ( E-9 ). Uap Ammonia dari Shell side
E-7/9 , kemudian di Kompressikan kembali oleh Kompressor NH3 tingkat
pertama dan seterusnya merupakan lingkaran ( siklus ) proses seperti diatas.
High level shut down ( HLSD-3 dan 4 ) berfungsi untuk mencegah Ammonia
cair masuk kedalam Kompressor.

PABRIK CO2 PLANT

PROSES CO2

10

Anda mungkin juga menyukai