pemi
Muh.Dzulfikar
NurAisyah Nuddin
Yesenia pasolon
Muh. Khaidir
Sri Lestari
Darmawati
Sinta
Yelsi
Kasus:
Tn H umur 70 tahun, tinggal di panti wreda, keadaan fisiknya sering
mengalami sesak nafas, sering mengeluh pusing. Kebiasaan makan tidak
teratur, tidak pernah melakukan kegiatan olah raga, dan merokok.Tn. H
memiliki riwayat asma 10 tahun yang lalu. Saat ini Tn. H sedang barada di
ruang gawat darurat RS Karya wreda dan mendapatkan tindakan oksigenasi
karena pada malam sebelumnya mengalami sesak nafas.
1. Jelaskan teori penuaan yang terkait dengan kondisi klien:
Jawab:
A. Teori biologi.
1) Teori genetik dan mutasi (somatic murtatie theori)
Menurut genetic ini menua telah terprogram secara genetic untuk
spesies-spesies tertentu.
Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
diprogram oleh molekul-molekul DNA dan setiap sel pada
4) Run-Out-of-Program:
- Kemampuan organisme dari sejmlah sel membelah dan
spesifik selama kehidupan.
B. Teori system
Reaksi kekebalan sendiri ( Auto Immune Theory)
Kemampuan sel B&T ditandai dengan kehilangan untuk regulasi
diri, sel-sel normal atau yang tua mengenal benda asing , sistem reaksi
dengan membentuk antibody untuk menghancurkan sel-sel ini.
Metab tubuh produksi suatu zat. Jar tubuh lain sensitif
terhadap zat tersebut shg sel mjd lemah c/ produk kelenjar timus
pada usia dewasa berinvolusi terjadilah reaksi Auto imum
C. Cellular
Teori Radikal bebas: Radikal bebas menyebabkan terjadi oksidasi bhn
sel-sel,
jaringan,
usia
dan
masuknya
virus
kedalam
tubuh
dapat
b) Respirasi
Meningkatnya A-P dinding dada.KV menurun
Otot-otot Nafas kehilangan kekuatan dan kaku
Menurun aktifitas silia
Paru-paru kehilangan Elastisitas
Alveoli bertambah ukurannya & jumlah berkurang
02 pada arteri menurun menjadi 75 mmHg
Kemampuan refleks batuk menurun
c) Prubahan yang terjadi pada lansia
a. Perubahan fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistim organ
tubuh, diantaranya sistim pernafasan, pendengaran, penglihatan,
kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastro
intestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.
b. Perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
Pertama-tama perubahan fisik, khsusnya organ perasa.
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan (hereditas)
Lingkungan
Terapi awal :
O2 4-6 liter/menit
Agonis B2
Amnofium bolus IV 5 6 mg
Kortikosteroid hidrokortison 100 200 mg IV
Terapi asmak kronik
Asma ringan : agnosis B2 inhalasi
Asma sedang : anti inflamsi / hr dan agonis B2inhalasi bila perlu
8) Pendidikan terakhir
:
9) Alamat
:
10)Orang yang paling dekat dihubungi:
B. Status Kesehatan Saat ini
Tn H keadaan fisiknya sering mengeluh sesak nafas, pusing.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat asma 10 tahun yang lalu.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Sebelum sakit :
a. BAK
- Frekuensi dan waktu
: 3x sehari, tidak menentu
b. BAB
- Frekuensi dan waktu
:1x sehari, tidak menentu
- Konsistensi
: Lunak
Sesudah sakit :
a. BAK
- Frekuensi dan waktu
b. BAB
- Frekuensi dan waktu
- Konsistensi
3. Personal Higiene
a. Mandi
sore hari
b. Oral Higiene
dengan tidur
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
a. Olahraga
: Tidak pernah
b. Nonton Tv
c. Lain-lain
: Ya
:
Auskultasi
tidak
murmur.
c. Sistem Gastrointestinal
d. Sistem Integumen
terdengar
Baik
Tekstur kulit terlihat kendur,
tidak
mempunyai
riwayat
alergi,
dan
klien
mengerutkan dahi
Nervus VIII (Vestibulococlear) : Fungsi keseimbangan baik
Nervus IX, X (Glasopharingeus, Vagus) : Reflek menelan baik
Nervus XI (Accesorius) : Klien dapat menggerakkan kedua
berfungsi baik
i. Sistem endokrin
Klien
mengatakan
tidak
kemampuan
klien
dalam
beradaptasi baik, hal ini terlihat dari seringnya klien bergaul dengan
sesama teman.
Mekanisme pertahanan diri
klien
mengatakan
senang
II.
Analisa Data
Symptom
Etiologi
Problem
Ds:
- Klien mengeluh
sering
alegen + faktor
sesak nafas.
Klien mengeluh
sering pusing
- Klien merokok
Do:
- Klien tampak
infeksi saluran
pernafasan dan
mengalami
-
infeksi kuman,
menggunakan
histamin,
wheizimg
genetik
mengaktifkan
bernafas
kuping hidung
Bunyi
nafas
Gangguan
pola nafas
tidak
efektif
serotonin, kinin.
brochospasme
penyempitan jalan
nafas
pola nafas tidak
efektif
Gangguan
Ds:
- Klien
makan tidak
teratur, Pola
mengatakan
makan
-
teratur
Klien
mengeluh
pusing
Do:
tidak
sering
pola nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Klien
tampak
kurus.
Klien
tampak
mengalami
penurunan berat
badan
III.
Diagnosa
1. Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
brochospasme di tandai dengan:
Ds :
Klien mengeluh sering mengalami sesak nafas.
Klien mengeluh sering pusing
Klien merokok
Do:
Klien tampak bernafas menggunakan kuping hidung
Bunyi nafas wheizimg
INTERVENSI
Diagnosa
1 tidak
Pola
Tujuan
nafas
Hasil noc:
efektif
- status
Intervens Rasional
i
1. Kaji
kecepatan
1. Untukk
mengetahui
pernafasan
berhubungan
dengan
: jalur
brochospasme
nafas
di
dan
terbuka
Klien mengeluh
untuk
sering
pertukaran
mengalami
sesak nafas.
Klien mengeluh
sering pusing
Klien
gas.
- status
uapaya
tanda-tanda
klien.
2. Untuk
mengetahui
keadaan
tanda-tanda
vital
3. Pantau
pernafasan
yang
pernafasan
bunyi
vital
3. Untuk
mengetahui
bunyi
seperti
nafas
klien
mendengkur.
4. Agar
klien
respirasi 4. Ajarkan
bisa
batuk
pergeraka
tehnik batuk
dengan
n udara ke
efektif
mengatakan ia
merokok
Do:
- Klien tampak
bernafas
dan
pernafasan.
kial bersih 2. Observasi
Ds:
kedalaman
trakeobron
tandai
dengan:
tingkat
irama
keluar
dengan
paru.
terapi
- Status
ahli
pernafasan
menggunakan
ttv: tingkat
untuk
kuping hidung
Bunyi
nafas
suhu, nadi,
memastikan
pernafasan
keadekuatan
wheizing
, dan
tekanan
ventilator
darah
mekanis.
dalam
rentang
normal.
Tujuan/krit
eria hasil:
-
fungsi
Klien dapat
Menunjukkan
pola
pernafasan
efektif
5. Agar
gangguan
pola
nafas
klien
dapat
teratasi.
efektif
Klien dapat
Menunjukkan
status
pernafasan
ventilasi
tidak
terganggu.
Nutrisi
Hasil NOC:
kurang
dari
tubuh
berhubung
pengetahua
n
dasar
tentang
nutrisi
di
tandai
dengan:
Ds:
- Klien
mengatakan
makan
tidak
teratur
Klien
sering
mengeluh
pusing
Do:
-
Klien
transferin,
mengetahui
albumin
tingkat
dan
elektrolit
akan 3. Timbang
pasien
mempertaha
pasien pada
nkan
interval
massa
tubuh
dan
berat
badan
batas
normal.
pasien akan
melaporkan
tingkat
energi
yang
adequat.
yang tepat
4. Ajarkan
pasien
tentang
makanan
nutrisi
klien
3. Untuk
mengetahui
berat
badan
klien
4. Agar
klien
mngetahui
makanan
sehat
yang
dan
bergisi
yang sehat 5. Agar kebutuhan
bergizi dan
nutrisi
klien
tidak
terpenuhi.
mahal.
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
pemberian
tampak
nutrisi
meningkat
dalam
-
status
klien.
m khusunya 2. Untuk
eria hasil:
kurangnya
laboratoriu
menegtahui
selera makan
Tujuan/krit
an dengan
status 1. Untuk
nutrisi klien
2. Pantau nilai
klien
menunjukkan
kebutuhan
1. Kaji
asupan
nutrisi.
kurus.
Klien
tampak
mengalami
penurunan berat
badan
7.
pada lansia.
Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu
diberikan.
Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan
sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah
nafsu makan.
Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
DAFTAR PUSTAKA
yayangnurenida.blogspot.com/2012/02/askep-lansia-dengan-pemenuhan
kebutuhan.html