Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Latar Belakang
Segala kegiatan operasional ANTAM yang dijalankan dengan senantiasa memperhatikan
prinsip-prinsip GCG yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan
Fairness. Untuk mendukung fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk empat Komite
di tingkat Dewan Komisaris yakni Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi dan
Pengembangan SDM (NRPSDM), Komite Manajemen Risiko, dan Komite GCG.
Setiap Komite diketuai oleh anggota Dewan Komisaris, dan tugas serta tanggung jawab masingmasing Komite tercantum dalam masing-masing piagam yang dimiliki. Evaluasi kinerja Dewan
Komisaris dilakukan oleh Komite NRPSDM dengan menggunakan sistem self-assessment atau peer
evaluation sebagaimana ditentukan dalam rapat Dewan Komisaris. Hasil kinerja dilaporkan di
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Evaluasi ini dilakukan menggunakan kriteria yang
disebutkan dalam manual kebijakan perusahaan seperti tingkat kehadiran di rapat Dewan Komisaris
atau rapat Komite. Evaluasi kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Key
Performance Indicators (KPIs) dan hasilnya dilaporkan di dalam RUPS. Contoh dari KPI
diantaranya pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, struktur biaya, solvabilitas/tingkat hutang,
penjualan, kepuasan konsumen, inovasi, proses operasional, risiko operasional, proses peraturan dan
lingkungan, teknologi informasi yang terintegrasi, iklim organisasi, dan kompetensi karyawan.
Tujuan penerapan GCG di ANTAM adalah sebagai berikut:
A.
Meningkatkan kinerja ANTAM dengan proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan berhatihati (prudent) dengan selalu memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan mengendalikan risiko yang timbul, serta menghindari benturan kepentingan.
B.
C.
Mengoptimalkan potensi dan nilai tambah sumber daya alam secara ekonomis dengan pengelolaan
risiko yang lebih efektif.
D.
Memastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara prudent dan terkendali, dan menyusun
laporan keuangan ANTAM secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dengan suatu sistem
pengendalian internal yang handal dan manajemen risiko yang sehat.
E.
Meningkatkan kepercayaan investor, kreditur dan pemegang saham dengan selalu melakukan
pengkinian data/informasi yang materiil dan relevan secara transparan, akurat, berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
F.
Memperhatikan kepentingan stakeholders ANTAM dengan memperjelas hak dan kewajiban masingmasing pihak, serta melaksanakan hubungan usaha yang sehat dan bertanggung jawab.
G.
II. Analisa Prinsip IV OECD Principal: Peranan Stakeholders dalam Corporate Governance
The corporate governance framework should recognise the rights of stakeholders established by
law or through mutual agreements and encourage active co-operation between corporations and
stakeholders in creating wealth, jobs, and the sustainability of financially sound enterprises
A. Hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang dicakup dalam perundang-undangan
seharusnya memiliki kesempatan untuk menuntut (redress) secara efektif atas hakhak yang dilanggar
Analisa:
Dalam rangka melindungi stakeholder, ANTAM menyediakan detail contact melalui website
Perusahaan maupun dalam Laporan Tahunan. Penyediaan detail contact tersebut dapat
memungkinkan stakeholder untuk menyampaikan keluhan atas pelanggaran hak-hak mereka.
Detail contact tersebut meliputi alamat lengkap Perusahaan, nomor telp, fax, email, maupun
website.
stakeholder harus memiliki akses atas informasi yang relevan, memadai dan dapat
diandalkan secara tepat waktu dan berkala
Analisa:
Melalui
Website
Perusahaan
dan
laporan-laporan
yang
published,
ANTAM
dapat secara bebas mengkomunikasikan kepedulian mereka terhadap praktik ilegal atau
tidak etis kepada Dewan Komisaris tindakan tersebut seharusnya tidak mempengaruhi
hak- hak mereka
Analisa:
Individu karyawan dan serikat karyawan di lingkungan ANTAM dapat secara bebas
mengkomunikasikan kepedulian mereka terhadap praktik ilegal atau tidak etis. Hal tersebut
dapat dilihat dalam praktek yang dilakukan ANTAM yaitu antara lain:
1. ANTAM
memiliki
Pedoman
dan
prosedur
penanganan
pelaporan
pelanggaran
Kerangka CG harus dilengkapi dengan kerangka insolvency yang efisien dan efektif serta
penegakan hukum (enforcement) yang efektif atas hak-hak kreditur
Analisa :
Dalam Code of Conduct ANTAM, Perusahaan memiliki Kebijakan perilaku Perusahaan yaitu
terkait dengan hubungan dengan Kreditur, yaitu:
1. That all the elections of Creditors held for the benefit of development of Company business
and be able to create added value for the company. The election process is implemented in
accordance with the principles of GCG while maintainingthe credibility and reputation of
Creditors.
2. The Company continues to provide actual information and can be accounted for and refer
to the applicable disclosure policy of the Company.
3. The Company is committed to fulfill the rights of Creditors in accordance with the
Company policies and the applicale laws and regulations or agreement reached by both
parties.
Selain itu, ANTAM juga menjamin penegakan hukum yang efektif atas hak kreditur seperti
pernyataan mengenai hal-hal yang menjadi perhatian seperti yang dikutip dari Code of Conduct
ANTAM, yaitu:
1. Distribution of inaccurate or incomplete Company information required by Creditors.
2. The ability of the Company to fulfill the rights of Creditors.
3. Anticipation of the possibility of the occurrence of the unexpected (force majeure) both
from the company and the creditor.
4. All applicable laws and regulations related to the rights and obligations of Creditors.
III. ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD
Rangkuman penilaian etika bisnis dan pedoman perilaku ANTAM berdasarkan penerapan Asean
CG Scorecard, adalah sebagai berikut:
A. The rights of stakeholders that are established by law or through mutual agreements are to be
respected.
Dari 13 (enam) pertanyaan, ANTAM memenuhi 12 (dua belas) criteria yang dipersyaratkan.
Satu criteria yang masih harus ditingkatkan implementasinya adalah terkait dengan
penyampaian informasi mengenai mekanisme dan
kontraktor
B. Where stakeholder interests are protected by law, stakeholders should have the opportunity to
obtain effective redress for violation of their rights.
Dari 1 (satu) pertanyaan, ANTAM memenuhi criteria yang dipersyaratkan tersebut.
C. Performance-enhancing mechanisms for employee participation should be permitted to
develop.
Dari 5 (lima) pertanyaan, ANTAM memenuhi 4 (empat) criteria yang dipersyaratkan. Satu
criteria yang masih harus ditingkatkan pelaksanaannya adalah berkaitan dengan perlu
menampilkan informasi yang lebih memadai mengenai besaran rata-rata jam pelaksanaan
training per tahun per pegawai per level jabatan, stakeholder tidak dapat mengukur efektifitas
pelaksanaan training dimaksud.
D. Stakeholders including individual employee and their representative bodies, should be able to
freely communicate their concerns about illegal or unethical practices to the board and their
rights should not be compromised for doing this.
Dari 2 (dua) pertanyaan, ANTAM memenuhi semua criteria yang dipersyaratkan.
Sedangkan untuk pertanyaan penalti, selama tahun 2013, ANTAM tidak melanggar peraturan yang
berkaitan dengan pelanggaran hak kreditur, pelanggan, maupun stakeholder laun dan ANTAM juga
tidak sedang dalam menerima sanksi dari regulator atas hal tersebut diatas.
IV. KESIMPULAN
Sehubungan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang berkaitan dengan etika bisnis dan
implementasi pedoman perilaku, ANTAM senantiasa mendorong Insan ANTAM untuk terus
berperilaku etis sesuai dengan nilai-nilai yang dianut perusahaan. ANTAM telah berkomitmen untuk
bertindak dan berperilaku etis baik dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari maupun
dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut dilihat bahwa setiap Insan ANTAM berkomitmen untuk
menjaga nama baik perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan dengan tetap
mengedepankan Visi dan Misi ANTAM. Berdasarkan analisa atas OECD Principal dan Asean
Corporate Governance Scorecard, ANTAM telah melaksanakan dan mematuhi standar etika bisnis
dan pedoman perilaku. Namun demikian, ANTAM masih harus melakukan peningkatan atas
implementasi tersebut, yaitu dalam hal:
A. Perlu penyampaian informasi mengenai mekanisme dan proses detail pemilihan pemasok dan
kontraktor.
B. Perlu menampilkan informasi mengenai besaran rata-rata jam pelaksanaan training per tahun
per pegawai per level jabatan, stakeholder tidak dapat mengukur efektifitas pelaksanaan training
dimaksud.