Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN

SINERGITAS LEADING SECTOR DALAM PERCEPATAN


PELAYANAN IMB DI KOTA PALOPO

Oleh :

Ir.ANTHONIUS DENGEN,M.Si.
NIP. 19661231 199403 1 130
NDH : 45

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA


PUSAT KAJIAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR II
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN XLII
TAHUN 2016

I.

Judul Proyek Perubahan


Judul Proyek Perubahan ini adalah SINERGITAS LEADING SECTOR DALAM
PERCEPATAN PELAYANAN IMB DI KOTA PALOPO.

II.

Deskripsi Singkat Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas sebagai
Target Area Perubahan
II.1.
Dasar Hukum
1.
Undang Undang

Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan

Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2.

Undang Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

3.

Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Nomor

4437)

sebagaimana telah diubah dan terakhir dengan Undang Undang Nomor


12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4.

Undang Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi


Daerah;

5.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang


Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

6.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang


Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang


Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan;

8.

Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 7 Tahun 2008 tentang Garis


Sempadan Bangunan pada Masing masing Jalan, Sungai dan Pantai;

9.

Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi


Perizinan Tertentu;

10.

Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang RTRW


Kota Palopo Tahun 2012-2013;

11.

Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 3 Tahun 2013 tentang


Bangunan Gedung;

12.

Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 3 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palopo;

II.2.

Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Walikota Palopo Nomor 55Tahun 2013 tentang Uraian
Tugas Pejabat Struktural pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo,
maka Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang Tata
Ruang, Cipta Karya, Perumahan Permukiman dan Penyehatan Lingkungan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok diatas, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
mempunyai fungsi :
a.

Perumusan kebijakan teknis Operasional di bidang Tata Ruang dan Cipta


Karya sesuai dengan Rencana Strategis Pemerintah Daerah;

b.

Perencanaan, pembinaan, pemanfaatan, dan pengendalian Kebijakan Teknis


dibidang Tata Bangunan dan Perizinan;

c.

Perumusan, Perencanaan, Pembinaan, Koordinasi dan Pengendalian Teknis


di Bidang Cipta Karya;

d.

Perumusan, Perencanaan, Pembinaan dan Pengendalian Teknis dibidang


Penataan Ruang dan Pengendalian,

e.

Perumusan, Perencanaan, Pembinaan dan Pengendalian Teknis dibidang


Perumahan dan Permukiman;

f.

Penyelenggaraan Urusan Kesekretariatan;

g.

Perencanaan, Penyelenggaraan dan Pembinaan Unit Pelaksana Teknis


Dinas;

h.

Perencanaan,

Penyelenggaraan

dan

Pembinaan

Kelompok

Jabatan

Fungsional;
II.3.

Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo berdasarkan
Perda Kota Palopo Nomor 05 Tahun 2013 terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Tata Bangunan dan Perizinan;
d. Bidang Cipta Karya;
e. Bidang Penataan Ruang dan Pengendalian;
f. Bidang Perumahan Permukiman;
g. UPTD Satuan Tugas Pengawas Bangunan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo
III.

Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah telah mengesahkan Undangundang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Undang-undang tersebut,
diharapkan pemerintah mampu melayani setiap warga Negara untuk memenuhi hak dan
kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik, dalam memberikan kepastian
hukum dalam hubungan antara masyarakat dan penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Perizinan Tertentu yang didalamnya mengatur tata cara pemberian Izin Mendirikan
Bangunan, Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang RTRW Kota

Palopo serta Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bangunan
Gedung, maka Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya diamanatkan untuk melakukan proses
pemberian Izin Mendirikan Bangunan.
Izin mendirikan bangunan yang kemudian disingkat dengan IMB adalah izin yang
digunakan untuk mendirikan bangunan yang dikeluarkan oleh Walikota Palopo melalui
BPMP2T Kota Palopo yang didahului pemrosesan pemeriksaan aspek teknis melalui
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo yang merupakan unsur pelaksana
pemerintah daerah di bidang penataan ruang dan keciptakaryaan. Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya Kota Palopo dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Masalah waktu dan alur pemrosesan merupakan salah satu hal yang paling sering
dikeluhkan oleh masyarakat dalam memperoleh IMB, dimana waktu yang dibutuhkan
terkadang masih sangat lama disertai dengan alur proses IMB yang sedikit
membingungkan bagi masyarakat. Hal inilah yang harus menjadi skala prioritas
perubahan untuk menjadi lebih baik, sehingga masyarakat lebih nyaman dan aman
dalam mengurus sendiri IMB mereka karena waktu yang lebih singkat dan alur proses
yang lebih jelas, dan pada akhirnya akan mendorong pula masyarakat untuk sadar dan
taat aturan.
III.1.

Identifikasi Permasalahan
Keluhan masyarakat mengenai masalah waktu dan alur pemrosesan IMB
disebabkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Proses penerbitan Izin Prinzip bagi bangunan yang dipersyaratkan, saat ini
ditangani sepenuhnya baik dari sisi teknis maupun administrasi oleh pihak
BPMP2T yang bukan merupakan leading sector teknis pemberian izin
prinsip.
2. Tenggat waktu penyelesaian proses Izin Prinsip oleh BPMP2T tidak terukur
sehingga berpengaruh pada waktu pemrosesan IMB
3. Tidak tersedianya loket pelayanan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya,
sehingga ada kebingungan pada masyarakat saat datang untuk mengurus
IMB-nya.
4. Minimnya informasi mengenai alur dan proses penerbitan IMB

5. Tidak tersedianya sistem informasi sebagai salah satu faktor percepatan


pelayanan IMB
6. Masih lemahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk taat dan sadar hukum
terutama mengenai pentingnya memiliki IMB
7. Waktu yang dibutuhkan untuk proses penerbitan IMB masih relatif lama yaitu
III.2.

14 (empat belas) hari.


Penentuan Masalah Dominan / Prioritas
Kualitas Pelayanan Publik yang prima, menjadi tujuan dalam berbagai program
dan kegiatan yang dilakukan pemerintah maupun Dinas Tata ruang dan Cipta
Karya Kota Palopo. Tujuan tersebut sampai saat ini belum mendapatkan hasil
yang memuaskan. Sehingga proyek perubahan ini fokus pada pembahasan
tentang SINERGITAS LEADING SECTOR DALAM PERCEPATAN PELAYANAN
IMB DI KOTA PALOPO.

IV.

Identifikasi Kondisi Eksisting Organisasi


IV.1. Kondisi saat ini (eksiting)
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas, terutama pada proses
penerbitan Izin Mendirikan Bangunan yang sesuai dengan penataan ruang,
kondisi eksisting pada Dinas adalah sebagai berikut :
a. Adanya perbedaan paham antara pihak BPMP2T dan Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya Kota Palopo mengenai siapa yang seharusnya melakukan
proses penerbitan Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang.
b. Waktu pemrosesan aspek teknis dan administrasi IMB masih membutuhkan
waktu yang relatif lama yaitu 14 (empat belas) hari.
c. Tidak adanya sistem informasi yang memadai

untuk

melakukan

inventarisasi data proses adminsitrasi dan teknis IMB


d. Tidak adanya sistem reward atau penghargaan bagi pemohon yang dengan
sadar mengurus sendiri Izin Mendirikan Bangunan (IMB)-nya, sehingga
mengurangi minat masyarakat untuk datang mengurus sendiri Izin
IV.2.

Mendirikan Bangunan (IMB)-nya.


Kondisi yang diharapkan
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo sebagai sentral pelayanan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) harus menunjukkan kinerja yang baik dan mampu
menerapkan strategi peningkatan pelayanan yang tepat, sehingga mendorong

masyarakat agar taat dan sadar aturan mengenai IMB. Sehingga visi dan misi
IV.3.

IV.4.

IV.5.

IV.6.

Dinas dalam menciptakan harmonisasi penataan ruang dapat segera terwujud.


Faktor Internal
1. Adanya sumber daya untuk melakukan perubahan peningkatan pelayanan
2. Tersedianya sarana dan prasarana peningkatan kualitas pelayanan
3. Tersedianya format / instrumen dalam meningkatkan kualitas pelayanan
Faktor Eksternal
1. Adanya dukungan dari stakeholder
2. Adanya potensi sumber daya untuk berubah dan meningkatkan kinerjanya
3. Adanya regulasi terhadap peningkatan kinerja Dinas untuk mewujudkan
mutu pelayanan
Faktor Pendukung
1. Adanya sumber daya untuk melakukan perubahan peningkatan pelayanan
2. Adanya dukungan dari stakeholder untuk meningkatkan kinerja
3. Adanya keinginan masyarakat yang tinggi akan pentingnya mutu pelayanan
Faktor Penghambat
1. Adanya kecenderungan keegoisan semua leading sector yang terlibat,
karena tidak memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing, sehingga
terjadi ketumpangtidihan pelaksanaan kewenangan masing-masing leading
sector.
2. Kesiapan masyarakat dalam mengubah pola-pola kebiasaan lama dalam
proses pengurusan Izin Mendirikan Bangunan.
3. Kesiapan SDM masing masing leading sector dalam melaksanakan

V.

perubahan yang diadakan.


Identifikasi Harapan Organisasi Yang Akan Datang
V.1.
Tujuan
Proyek perubahan dengan mengangkat judul SINERGITAS LEADING SECTOR
DALAM PERCEPATAN PELAYANAN IMB DI KOTA PALOPO akan memberi
dampak positif terhadap kinerja leading sector dalam rangka meningkatkan mutu
V.2.

pelayanan publik khususnya pelayanan penerbitan IMB di Kota Palopo.


Visi
Visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo adalah Terwujudnya
harmonisasi tata ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan

V.3.

Misi
Untuk mewujudkan visi, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo
melakukan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kinerja penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang yang


berkualitas dan implementatif
2. Meningkatkan kualitas prasarana, sarana dan utilitas dasar lingkungan
permukiman (yang bersifat khusus, tradisional, strategis, cagar), ruang
publik, dan bangunan gedung.
3. Meningkatkan pembinaan dan pengendalian pembangunan perumahan dan
permukiman, bangunan gedung serta sarana prasarana kebersihan.
4. Meningkatkan pembangunan dan pengelolaan air minum, air limbah,
drainase permukiman dan persampahan melalui peningkatan peran serta
masyarakat

5. Meningkatkan perbaikan kualitas perumahan dan permukiman melalui


kegiatan perbaikan berbasis pada masyarakat dan kemitraan dengan
swasta.
V.4.

Sasaran
Dalam menyelesaikan proyek perubahan ini, yang menjadi sasaran dan sebagai
piloting adalah Bidang Tata Bangunan dan Perizinan di Dinas Tata Ruang dan

V.5.

Cipta Karya Kota Palopo


Jangka Panjang
Peningkatan mutu pelayanan melalui percepatan proses IMB yang menjadi
tujuan utama dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik harus
menjadi komitmen bersama, baik pemerintah, leading sector perizinan maupun
masyarakat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dalam waktu 5 (lima) tahun
direncanakan akan melakukan tahapan sebagai berikut :

No
.
1.
2.
3.
4.

Aktivitas
Pembentukan Tim percepatan pelayanan
IMB
Pembuatan Telaahan staf mengenai
Leading Sector Izin Prinsip
Perubahan Alur, Mekanisme dan Waktu
proses IMB
Pembuatan Loket Pelayanan Satu Pintu di

Tahun ke2
3
4

5.
6.
7.

8.
9.
10.
V.6.

Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya


Pembuatan Sistem Informasi IMB
Pembuatan
sarana
penyebarluasan
informasi Izin Mendirikan Bangunan
Penyusunan dan penerbitan SK Walikota
mengenai pemberian reward kepada
masyarakat yang taat aturan
Melakukan supervisi terhadap kinerja
Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Pembuatan Laporan

Jangka Menengah
Dengan komitmen bersama pelaku di bidang pelayanan IMB dan seluruh
stakeholder untuk mewujudkan percepatan pelayanan yang disertai dengan
peningkatan mutu pelayanan, maka kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka
menengah adalah sebagai berikut :
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.
V.7.

Aktivitas

Tahun ke2

Pembentukan Tim percepatan pelayanan


IMB
Pembuatan Telaahan staf mengenai
Leading Sector Izin Prinsip
Perubahan Alur, Mekanisme dan Waktu
proses IMB
Pembuatan Loket Pelayanan Satu Pintu di
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
Pembuatan Sistem Informasi IMB
Pembuatan
sarana
penyebarluasan
informasi Izin Mendirikan Bangunan
Penyusunan dan penerbitan SK Walikota
mengenai pemberian reward kepada
masyarakat yang taat aturan
Melakukan supervisi terhadap kinerja
Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Pembuatan Laporan

Jangka Tahunan
Program kerja dalam jangka waktu 1 (satu) tahun untuk mewujudkan percepatan
pelayanan IMB disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan akan dilakukan
sebagai berikut :

No
.
1.

2.

3.

4.

5.
6.

7.

8.

9.

10.

V.8.

Aktivitas

Bulan ke
1

Tahun 2016
7

10

11

12

Pembentukan Tim
percepatan
pelayanan IMB
Pembuatan
Telaahan
staf
mengenai Leading
Sector Izin Prinsip
Perubahan
Alur,
Mekanisme
dan
Waktu proses IMB
Pembuatan Loket
Pelayanan
Satu
Pintu di Dinas Tata
Ruang dan Cipta
Karya
Pembuatan Sistem
Informasi IMB
Pembuatan sarana
penyebarluasan
informasi
Izin
Mendirikan
Bangunan
Penyusunan dan
penerbitan
SK
Walikota mengenai
pemberian reward
kepada
masyarakat yang
taat aturan
Melakukan
supervisi terhadap
kinerja
Sumber
Daya Manusia
Pelaksanaan
Monitoring
dan
Evaluasi
Pembuatan
Laporan

Jangka 60 (Enam Puluh) Hari Kerja


Pentahapan (milestones) dalam rangka penyelesaian proyek perubahan yang
akan dilakukan selama 60 (enam puluh) hari adalah sebagai berikut :
No

Aktivitas

Durasi (Hari)

.
I.
1.
2.
3.
II.
1.
3.
4.
5.
6.
7.

III.
1.

Persiapan
Pembentukan Tim
Rapat Tim
Penyusunan
instrumen
pelaksanaan
proyek
perubahan
Pelaksanaan
Pembuatan Telaahan Staf mengenai Leading Sector
Izin Prinsip
Perubahan Alur, Mekanisme dan Waktu proses IMB
Pembuatan Loket Pelayanan Satu Pintu di Dinas Tata
Ruang dan Cipta Karya
Pembuatan Sistem Informasi IMB
Pembuatan sarana penyebarluasan informasi Izin
Mendirikan Bangunan
Penyusunan dan penerbitan SK Walikota mengenai
pemberian reward kepada masyarakat yang taat
aturan
Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

1
1
2

49

VI. Area Organisasi yang Bermasalah


VI.1. Analisis GAP
Mutu pelayanan perizinan khususnya dalam hal kejelasan alur dan percepatan
waktu proses perizinan idealnya tidak tertinggal jauh dari Kabupaten/Kota yang
ada di Indonesia, karena anggaran yang dialokasikan dari APBD Kota Palopo
pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya sebagai Leading Sector Penerbitan IMB
untuk mendukung pelaksanaan pelayanan perizinan setiap tahunnya 20% dari
alokasi APBD pada Dinas, sehingga besar harapan, mutu pelayanan terutama
dalam hal kejelasan alur dan percepatan waktu proses perizinan di Kota Palopo
dapat sejajar dengan wilayah lain, tetapi kenyataannya tertinggal jauh. Hal ini
menjadi tantangan untuk mencari solusi dan strategi supaya mutu pelayanan
perizinan
VI.2.

IMB di

Kota Palopo

dapat

meningkat

dan sejajar

dengan

Kabupaten/Kota di Indonesia.
Masalah Utama
Dari hasil analisis dan dugaan sementara, mutu pelayanan perizinan IMB di Kota
Palopo tertinggal jauh dari wilayah lain adalah dikarenakan tidak adanya
sinergitas antar leading sector yang terkait dalam proses perizinan IMB serta
tidak tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut.

Penetapan waktu proses penerbitan IMB selaam 14 hari belum memberi


pengaruh yang signifikan terhadap mutu pelayanan. Oleh karena itu perlu
mendapat penanganan dan perhatian agar komitmen leading sector meningkat,
VI.3.

sehingga Mutu Pelayanan Prima dapat terwujud.


Area Perubahan Terpilih
Berdasarkan masalah yang dihadapi dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui percepatan pelayanan IMB di Kota Palopo, maka akan
difokuskan pada sinergitas antar leading sector serta penyiapan sarana dan
prasarana pendukung proses pelayanan IMB. Sehingga judul dalam Proyek
Perubahan ini adalah SINERGITAS LEADING SECTOR DALAM PERCEPATAN

VI.4.

PELAYANAN IMB DI KOTA PALOPO.


Manfaat yang Ingin Dicapai
Dengan tercapainya tujuan perubahan maka akan menciptakan sinkronisasi
yang harmonis dalam peningkatan pelayanan antar leading sector, terbukanya
informasi mengenai Izin Mendirikan Bangunan sehingga masyarakat dapat
mengetahui secara jelas dan pasti informasi tersebut, kemudian tentu dengan
adanya sistem reward dan percepatan waktu pemrosesan IMB mejadi hanya 3
(tiga) hari, maka akan mendorong masyarakat untuk antusias dalam mendukung
upaya pemerintah dalam hal

tertib perizinan bangunan demi mewujudkan

penataan ruang yang baik sesuai aturan perundang-undangan.

VII. Identifikasi Stakeholder


Proyek Perubahan ini dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal dan harapan yang sudah
ditentukan dengan stakeholder sebagai berikut :
1. Promoters :
- Sekretaris Daerah (Stakeholder Eksternal) ++
2. Defenders :
- Sekretaris Dinas TRCK (Stakeholder Internal) ++
- Kabid Tata Bangunan dan Perizinan Dinas TRCK (Stakeholder Internal) ++
- Kabid Penataan Ruang dan Pengendalian Dinas TRCK (Stakeholder Internal) ++
- Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas TRCK (Stakeholder Internal) ++
3. Latents :
- Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Stakeholder Internal) ++
4. Apathetics :
- BPMP2T (Stakeholder Eksternal) +
- Diskominfo (Stakeholder Eksternal) +

Badan Lingkungan Hidup (Stakeholder Eksternal) +


LSM (Stakeholder Eksternal) +
RT/RW (Stakeholder Eksternal) +
Camat (Stakeholder Eksternal) +
Lurah (Stakeholder Eksternal) +
Masyarakat (Stakeholder Eksternal) +
Staf (Stakeholder Internal) +

Keterangan : ++ = Sangat Berpengaruh + = Berpengaruh

VIII. Alternatif/Pilihan/Terobosan/Inovasi, Rencana Solusi Pemecahan Masalah Organisasi


dan Rencana Kerja / Action Plan
VIII.1. Alternatif/Pilihan/Terobosan/Inovasi
Peningkatan dan percepatan pelayanan yang diharapkan dapat memberi
dampak positif terhadap mutu pelayanan prima, maka dalam proyek perubahan
ini akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pembuatan telaahan staf mengenai penanganan Izin Prinsip Pemanfaatan
Ruang, dimana Telaahan Staf ini dirumuskan kemudian diserahkan kepada
Pimpinan tertinggi dalam hal ini Walikota Palopo untuk mengambil keputusan.
2. Perubahan alur pemrosesan administrasi dan teknis Izin Mendirikan
Bangunan guna memangkas waktu pelayanan yang selama ini 14 (empat
belas) hari menjadi 3 (tiga) hari dan juga meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Pembuatan loket satu pintu proses penerbitan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palopo
4. Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Izin Mendirikan Bangunan (e-IMB) guna
mensinkronkan data IMB dengan leading sector terkait dan mempermudah
pengecekan alur proses pengadministrasian berkas IMB
5. Merumuskan pengaturan pemberian reward terhadap masyarakat yang patuh
terhadap peraturan daerah mengenai IMB melalui usulan penerbitan SK
Walikota mengenai pemberian reward kepada masyarakat taat pajak
VIII.2. Rencana Solusi Pemecahan Masalah Organisasi
Pemberian layanan yang prima dan berkulitas tidak bisa ditawar-tawar lagi dan
sudah menjadi keharusan dilakukan oleh semua leading sector terkait.
Oleh karena itu untuk mewujudkan mutu pelayanan prima akan direncanakan
solusi sebagai berikut :

1. Proses pemberian Izin Prinsip harus dikembalikan ke Dinas Tata Ruang dan
Cipta Karya sebagai leading sector teknis perizinan IMB
2. Alur proses IMB harus jelas dan dengan waktu yang singkat yaitu hanya
dalam waktu 3 (tiga) hari.
3. Loket Pelayanan Satu Pintu di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya harus
diadakan di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
4. Aplikasi Sistem Informasi Izin Mendirikan
diwujudkan
5. Surat Keputusan Walikota Palopo

Bangunan

(e-IMB)

harus

mengenai pemberian reward kepada

masyarakat yang taat dan patuh akan aturan mengenai IMB harus segera
dibuat.
VIII.3. Rencana Kerja / Action Plan
Proyek perubahan tentang

SINERGITAS

LEADING

SECTOR

DALAM

PERCEPATAN PELAYANAN IMB DI KOTA PALOPO akan berjalan dengan baik


dan bisa diselesaikan dengan rencana kerja sebagai berikut :
No.
1.

2.

MILESTONE
KEGIATAN
Proses Persiapan Tim Rapat Awal Kegiatan
Surat
Pelaksana
Proyek Pembuatan
Keputusan
Perubahan
Pembentukan
Tim
Percepatan Pelayanan
IMB
Melaksanakan
Rapat
Koordinasi Tim
Memberikan
Arahan
dan Pembagian Tugas
Tim
Proses
pembuatan Persiapan
data-data
Telaahan
Staf dasar hukum telaahan
mengenai
Leading staf
Membuat
Konsep
Sector Izin Prinsip
Telaahan Staf
Mengajukan Telaahan
Staf kepada Walikota
Menerima hasil evaluasi
Telaahan
staf
dari
Walikota
Rapat
Koordinasi
dengan Leading Sector
terkait mengenai hasil
evaluasi dan petunjuk
Walikota
terhadap
telaahan
staf
Izin
Prinsip

WAKTU
..... s/d ..... 2016
..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016


..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016


..... s/d ..... 2016
..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

3.

4.

5.

6.

Proses
Perubahan Persiapan dasar hukum
Alur, Mekanisme dan dan
data-data
Waktu proses IMB
pendukung
Rapat
Koordinasi
Perumusan Perubahan
Alur, Mekanisme dan
Waktu Proses IMB
Membuat laporan hasil
rapat
dan
konsep
percepatan
alur,
mekanisme dan waktu
proses IMB
Proses
Pembuatan Pembuatan
Konsep
Loket Pelayanan Satu Ruang
pemilihan
Pintu di Dinas Tata Proses
pekerjaan
Ruang dan Cipta Karya pelaksana
pembuatan loket
Pembangunan loket
Penunjukan
Staf
penanggung
jawab
pelayanan satu pintu
Penetapan tugas dan
tanggung jawab staf
pelayanan
Pelatihan
staf
pelayanan
Proses
Pembuatan Persiapan
bahan
Sistem Informasi IMB
pendukung pembuatan
Sistem Informasi IMB
Koordinasi
dengan
leading sector terkait
mengenai
Sistem
Informasi
sekaitan
dengan sinergi koneksi
data
antar
leading
sector
Penyiapan
prasarana
pendukung penerapan
Sistem Informasi pada
loket pelayanan satu
pintu
Proses
Pembuatan Persiapan
bahan
Sarana
pendukung pembuatan
Penyebarluasan
Pamflet dan brosur
pemilihan
Informasi
Izin Proses
pelaksana
pekerjaan
Mendirikan Bangunan
pembuatan pamflet dan
brosur

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016


..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016


..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016


..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

7.

Pembagian pamflet dan


brosur
di
tiap
Kecamatan, Kelurahan
dan Rumah Ibadah

..... s/d ..... 2016

Pelaporan
dan Monitoring dan Evaluasi
Finalisasi
hasil pelaksanaan
proyek
kegiatan perubahan
perubahan

..... s/d ..... 2016

Melaksanakan
Rapat
Koordinasi Tim dan
Evaluasi Final Kegiatan
Perubahan
Menyusun
Laporan
Akhir dan Persentase
Hasil Kegiatan

..... s/d ..... 2016

..... s/d ..... 2016

Palopo, 12 Mei 2016


Reformer,
Ir.ANTHONIUS DENGEN,M.Si.
NIP. 19661231 199403 1 130
DISETUJUI :
Atasan Langsung,

Mentor,

Drs. BURHAN NURDIN, M.Si.


NIP. 19711215 199202 1 003

Drs. BURHAN NURDIN, M.Si.


NIP. 19711215 199202 1 003

Anda mungkin juga menyukai