Anda di halaman 1dari 6

III.

3 Modul 2 Sistem Kendali Pompa Air Otomatis


III.3.1 Sistem Kendali Pompa Air Otomatis
Alat pengisi bak air otomatis merupakan sebuah alat yang menggunakan prinsip
system kendali elektronik. Alat ini bekerja secara otomatis mengisi air dalam bak secara
otomatis dan memberhantikan pengisi bak apabila sudah penuh.
komponen utama system kendali ini yaitu
1. Pompa Air
2. Motor Listrik
3. Sensor Limit Switch & Pelampung
4. Bak Air
Secara diagram blok digambarkan sebagai berikut

Gambar II. Diagram Blok Sistem Kendali Pompa Air Otomatis


III.3.2 Cara Kerja Sistem kendali Pompa Air Otomatis
Tegangan listrik AC mengalir melalui limit switch pada kondisi ON kemudian
menggerakan motor listrik AC, Kemudian motor listrik AC menggerakan pompa sentrifugal
dan memindahkan fluida air ke dalam bak ai, setelah bak air terisi penuh air akan menekan
pelampung dan seterusnya mempengaruhi limit switch menjadi posisi OFF , akibat limit
switch off maka pompa air berhenti untuk mengalirkan air.

Diagram Skematik Sistem Kendali Pompa Air Otomatis


III.3.3 Perawatan & Kerusakan Pada Sistem Kendali Pompa Air
A. Perawatan Sistem Kendali Pompa Air
1. Melakukan pengecekan kelistrikan pada system kendali pompa air
2. Memeriksa dan membersihkan pelampung terutama pada bagian talinya
B. Kerusakan yang sering terjadi
1. Putusnya kabel listrik
2. Terjadinya kebocoran pada pipa
3. Terputusnya tali pengikat pelampung

III.3.4 Tabel Komponen-komponen yang digunakan pada system pompa air otomatis
No
.

Nama Komponen

Fungsi Komponen

Limit Switch

Memutus/menghubungkan
arus listrik

Motor Listrik & Pompa


Sentrifugal

Sebagai penggerak pompa


sentrifugal dan
memindahkan air ke bak
air

Lampu Indikator

Sebagai penanda apakah


ada/tidaknya aliran listrik

Relay

Mengatur arus
menggunakan system
magnetik

Gambar

Bak Air

Sebagai penampung air

Pelampung

Sebagai indikasi penuh


tidaknya air dalam bak
yang informasinya akan
diteruskan kepada
limitswitch

Pipa

Sebagai media peyaluran


air

III.3.5 Aplikasi penggunaan Alalt Sistem pengendali pompa air otomatis


1. Rumah

2. Industri

3. PDAM

4.
5. Gambar Aplikasi Sistem Kendali Pompa Air Otomatis
6.
7.

8. Gambar Sistem Kerja Pelampung

9. III.3.6 Penjelasan dari gambar di atas :


10.
Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi air di dalam
tangki seperti yang terlihat pada gambar. Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis
Pelampung 1 yang difungsikan sebagai batas atas air dan Pelampung 2 yang difungsikan
sebagai batas bawah akan menggantung pada sebuah tali pelampung sehingga
menyebabkan kontak pelampung yang berada di antara 2 dan A1 akan menutup karena
gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya, motor pompa air akan beroperasi.
11.
Ketika pompa air mulai mengisi tangki/bak maka pelampung 2 akan
terangkat ke atas atau terapung seperti yang terlihat dalam gambar pada kondisi (2).
Meskipun pelampung 2 sudah terapung, kontak pelampung tetap pada posisi close, pabrik
sudah merancang dengan sedekian rupa sehingga hal demikian bisa terjadi, pelampung 1
masih mampu untuk menutup kontak pelampung sehingga pompa tetap beroperasi.
12.
Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka Pelampung 2 akan
semakin bergerak ke atas sesuai dengan volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air
telah sampai pada Pelampung 1 seperti terihat dalam gambar untuk kondisi (3) maka
Pelampung 1 akan terangkat ke atas atau terapung bersama-sama dengan pelampung 2.
Akibatnya, kontak pelampung antara 2 dan A1 akan membuka dan motor atau pompa air
akan mati. Jadi, bukan Pelampung 2 yang mendorong Pelampung 1 sehingga kontak
pelampung terbuka (open).
13.
Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau lebih rendah dari
Pelampung 1, maka pelampung 1 akan menggantung pada kontak pelampung seperti lihat
pada gambar untuk kondisi (4). Meskipun Pelampung 1 sudah menggantung, akan tetapi
kontak pelampung masih tetap pada kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup berat
untuk menutup kontak tersebut. Jika air sudah benar-benar berkurang dalam tangki sesuai
dengan batas bawah yang telah ditentukan maka pelampung 2 akan menggantung seperti
pada kondisi (1) bersama-sama dengan pelampung 1. Kolaborasi kedua pelampung tersebut
menghasil berat yang cukup untuk menutup kontak pelampung antara 2 dan A1 sehingga
pompa air dapat berjalan atau beroperasi. Setelah itu ke kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.
14.

Anda mungkin juga menyukai