mengintegrasikan
pengetahuan
empiris
dengan
estetika,
Sebagai
pengetahuan
tentang
human
care
fokusnya
untuk
Nursing
berbagai
karya
yang
menjelaskan
filsafat
dan
teori
Jean Watson
mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara badan,
pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang
dipersepsikan dan diri yang diwujudkan. Dari beberapa konsep sehat sakit
di atas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
Oleh
karena
itu,
perawat
perlu
mengembangkan
filososfi
humanistic dan system nilai serta seni yang kuat. Filosofi humanistic dan
system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan,
sedangkan dasar seni dapat membantu perawat mengembangkan visi
mereka
serta
nilai-nilai
dunia
dan
keterampilan
berpikir
kritis.
keperawatan
dapat
dilakukan
dan
diperaktikkan
secara
interpersonal.
Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
Respons
asuhan
keperawatan
tidak
ahanya
menerima
seseorang
dari
bila
dimensi
spritualnya
meningkat
ditunjukkan
dengan
penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam
diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggung jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat
membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Theory of Human Caring (Watson), mempertegas jenis hubungan dan
transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk
meningkatkan
dan
melindungi
pasien
sebagai
manusia
yang
memberikan
pelayanan
keperawatan
yang
didasarkan
pada
ilmu
menggunakan
pengetahuan
yang
dimilikinya
dalam
praktik
keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan
Human Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada
unsur teori kemanusiaan. Jean Watson, 1985 (dalam B. Talento, 1995)
membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama, yaitu
kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan
kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan
kebutuhan
yang
tingkatnya
lebih
rendah
tidak
selalu
dianggap
penting.
Kebutuhan
manusia
yang
saling
eliminasi,
kebutuhan
ventilasi,
kebutuhan
psikofisikal
(kebutuhan
sehingga
dalam
upaya
mencapai
kesehatan,
manusia
lingkungan
yang
mendukung,
melindungi,
dan
menganggap
istilah
factors
terlalu
standart
terhadap
dari
memberikan
human
care
essentials,
yang
memunculkan
penyusuaian jiwa, raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam
seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara
spiritual.
Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, soul care bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat.
b. Transpersonal Caring Relationship
Menurut
Watson
(1999),
Transpersonal
caring
relationship
perawat
yang
berkomitmen,
melindungi,
dan
meningkatkan
martabat manusia seperti dirinya atau lebih tinggi dari dirinya. Perawat
merawat dengan kesadaran yang dikomunikasikan untuk melestarikan
sadar
bahwa
mempunyai
hubungan
dan
potensi
untuk
berkaitan
dengan
melindungi,
meningkatkan
dan
Occation
menurut
Watson
(1988,1999)
adalah
kesempatan
(mengenai tempat dan waktu) pada saat perawat dan orang lain datang
pada saat human caring dilaksanakan, dan dari keduanya dengan
fenomena tempat yang unik mempunyai kesempatan secara bersama
datang dalam moment interaksi human to human. Bagi Watson (1988,
1999) bidang yang luar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi
seseorang atau perasaan-perasaan yang dialami seseorang, sensasi
tubuh, pikiran atau kepercayaan spiritual, tujuan-tujuan, harapan-harapan
pertimbangan dari lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya
berdasar pada pengalaman hidup yang dialami seseorang, sekarang atau
transpersonal
jika
memungkinkan
adanya
semangat
dari
keterbukaan
dan
kemampuankemampuan
untuk
jiwa
pengambilan
dan
raga,
keputusan
yang
tentang
membutuhkan
kondisi
bantuan
terhadap
sehat-sakitnya
untuk
1. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan
dari
literature
pengetahuan
konseptual
yang
untuk
dapat
diterapkan,
pembentukan
dan
melibatkan
konseptualisasi
untuk
memecahan
masalah
yang
mengacu
pada
asuhan
Referensi:
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,
Proses & Praktik. Jakarta: EGC.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Soewandi,J. 1991. Ringkasan Sejarah Keperawatan.Jakarta: Batara
http://anangrachyudi-indokuwaitnurse-gate.blogspot.com/2008/12/teorikeperawatan-menurut-jean-watson.html
http://andaners.wordpress.com/2011/03/18/teori-filosofi-keperawatanjean-watson/
http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-konsepcaring-menurut-jean-watson
http://erik-acver-qincai.blogspot.com/2009/02/konsep-dasarkeperawatan.html