reaksi.
3.1.3 Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi manajemen kesehatan
Pola ini menggambarkan pemahaman orang tua tentang kesehatan dan
kesejahteraan, dan bagaimana kesehatan anak. Misalnya jika ada
keluarga yang sakit maka langsung di bawa ke mantri/ bidan terdekat.
2. Pola nutrisi / metabolik
9
10
11
Prabedah
1) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan gangguan dalam pemberian makan
2) Risiko infeksi yang berhubungan dengan kelainan
3) Risiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan stres
akibat hospitalisasi
4) Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan pembedahan
b.
Post-bedah
1) Ketidakefektifan jalan napas yang berhubungan dengan efek anestesia,
edema pascaoperasi, serta produksi lendir yang berlebihan
12
Dx
hasil
Tujuan:
Intervensi
Rasional
Setelah
dot botol
dilakukan
tindakan keperawatan
menstimulasi tindakan
selama
stripping
belakang lidah.
(menekan
7x24
diharapkan
jam
berat
badan seimbang.
bayi
dot
Bayi mempertahankan
ditandai
nutrisi
yang
oleh
untuk
Kriteria Hasil:
status
botol
mengeluarkan susu).
semi-Fowler, b. Posisi ini mencegah
atau
selama
per nasal
pemberian
makan.
c. Sendawakan
setelah
bayi
setiap c. Bayi
perlu
pemberian 15 hingga
disendawakan
30 ml susu, tetapi
jangan
dot
sering
pindahkan
botol
dengan
terlalu
dapat
menyebabkan
selama
menelan
udara
pemberian makan.
banyak
lebih
sehingga
13
atau
sehingga menyebabkan
pemberian makan tidak
komplet.
kurang untuk setiap d. Pemberian makan yang
kali makan.
lebih
lama
dapat
melelahkan
e. Apabila bayi tidak
makan
tanpa
tersedak
bayi
sehingga
dapat
menyebabkan
atau
teraspirasi, letakkan
beri
makan
aspirasi;
dengan
menggunakan spuit
serta
mengurangi
slang
karet
risiko
menggunakan
lunak.
Tujuan:
a.
Setelah
dilakukan
sebanyak 5-10 ml
tindakan keperawatan
serta
dapat
selama
pemberian makan.
susu
mengumpul
3x24
diharapkan
jam
tidak
saluran
terjadi infeksi
pada
mencegah
di
eustasia,
yang
gilirannya
dapat
mencegah pertumbuhan
Kriteria Hasil:
Bayi tidak
Menunjukkan tanda-
bakteri
b.
Buang
atau
susu
mengering
formula
yang
mengarah
dapat
pada
yang
terjadinya infeksi.
dengan b. Merontokkan
dan
14
tanda
infeksi
yang
menggunakan
oleh
suhu
aplikator
yang
kurang
dari
berujung
kapas
ditandai
tubuh
di
lapangan
basah.
c.
setiap
pemberian
makan,
letakkan
bayi
ayunan
bayi
di
atau
baringkan bayi di
tempat
tidurnya
dengan
posisi
miring
kanan
dengan
kepala
tempat
tidur
ditinggikan 300.
d.
Kaji bayi untuk
menentukan bila ada
tanda
infeksi,
termasuk
drainase
obat
dalam
botol,
Setelah
dan
berkerak
Beri
dari
bakteri
sehingga
mengurangi
infeksi.
c. Mengatur
risiko
posisi
bayi
menimbulkan
pneumonia.
terjadi
akibat
eustasia
yang
normal
dapat
antibiotik
sesuai program.
Tujuan:
Setelah
a. Beri
dilakukan
pada
kesempatan
orang
tua
a. Kesempatan
meningkatkan
tindakan keperawatan
untuk
dan
selama
menggendong serta
orang
perawatan
3x24
diharapkan :
jam
ini
ikatan
mempersiapkan
tua
dalam
bayi
di
15
Orang
tua
dapat
rumah.
mengajukan
mempraktikkan
tugas
perawatan sebelum
dapat
melibatkan
perawatan
dalam
bayi
gaya
ke
hidup
mereka
penampilan
pemberian
pemulangan.
b. Anjurkan orang tua
untuk
bayi
memungkinkan mereka
mempersiapkan
anggota
b. Mempersiapkan
keluarga,
termasuk
saudara
kandung
dan
beradaptasi
dengan
penampilan
bayinya,
dan
memungkinkan
menyambut
kehadiran bayi di
bayi
yang
mendesak.
rumah. Nasihatkan
mereka
untuk
menjelaskan
ke
seluruh
anggota
keluarga,
tentang
penampilan
bayi
dengan
menggunakan
istilah
sederhana,
c. Orang
memperlihatkan
kepada
mereka
gambar,
dan
meminta
mereka
mengunjungi
bayi
di rumah sakit.
c. Anjurkan orang tua
tua
memiliki
bahwa
perlu
pemikiran
bayi
merupakan
yang
mereka
individu
normal,
yang
untuk
yang
memperlakukan
bayi
perawatan
layaknya
sedang
di
sakit
rumah
16
anggota
keluarga
yang
adekuat,
menjaga
dan
kebutuhan
keluarga.
d. Meminta bantuan orang
lain dalam perawatan
bayi
dan
pemberian
meminta
beristirahat,
serta
berfokus
pada
bantuan
dari
kebutuhan
mereka
anggota
keluarga
sendiri.
e. Kelompok
pendukung
dan
memberi
kesempatan
perawatan bayi.
pengalaman
e. Rujuk orang tua ke
kelompok
dengan
pendukung
yang
tepat
serta
pusat
kraniofasial,
jika
ada.
dan
meningkatkan
keterampilan
serta
koping
keterampilan
penyelesaian
masalah.
Pusat
kraniofasial
memiliki
pangalaman
dalam
memberi
pemahaman
dilakukan
tindakan keperawatan
penyuluhan.
Tujuan:
Setelah
a. Kaji
17
selama
3x24
diharapkan
jam
tidak
tentang
pembedahan
dan
berpatisipasi
dalam
pasca
pra
bedah
atau bayi
pembedahan.
b. Jelaskan
kepada
dan
anak
b. Penjalasan
yang
demikian
mempersiapkan
pembedahan,
tua
termasuk
perioperasi
dan
yang
diharapkan
prosedur
pembedahan
itu
tentang
orang
prosedur
hasil
sendiri,
lama
sehingga
pembedahan,
serta
mengurangi kecemasan.
penampilan
anak
yang
kebutuhan
perawatan
kebutuhan
diharapkan
saat pascaoperasi.
c. Demonstrasikan
kepada
orang
tua
teknik
pemberian
dipraktikkan
setelah pembedahan
(meletakkan
slang
mengalirkan
melalui
restrain
benar
pada
sehingga
dapat
c. Mendemonstrasikan
teknik pemberian makan
yang
benar
pengguanaan
dan
restrain
sehingga
18
Post-bedah
N
O
1
Intervensi
Hasil
Tujuan:
Rasional
a. Kaji
Setelah
status
a. Tanda
distres
dilakukan
tindakan
keperawatan
mengindikasikan
selama
3x24
jam
untuk
pneumonia,
suara
efektif
abnormal,
Kriteria Hasil :
retraksi,
mendengkur,
pernapasan
pernapasan
yang
ditandai
oleh
memepertahankan
pernapasan lancar, serta
frekuensi teratur
mendeteksi
napas
yang
sianosis,
antibiotik.
cuping
b. Pengaturan-kembali
posisi
membutuhkan terapi
atau
hidung.
b. Atur ulang
2
yang
Setelah
pembedahan
posisi
dapat
meningkatkan
drainase sekresi paru.
celah
diletakkan
dengan
baik
ayunan
bayi
dalam
di
atau
posisi
terlentang
miring
atau
dengan
kepala ditinggikan.
c. Tempatkan bayi atau
anak
dalam
lembap,
tenda
sesuai
dilembapkan
membantu
mencairkan
sehingga
sekresi
dapat
19
program.
lebih
Pertahankan
bayi
mudah.
Menutupi
tubuh
tegak
mengurangi
d. Pertahankan
atau
anak
bayi
risiko
dalam
Tujuan:
Setelah
dilakukan
menyebabkan terlalu
banyak tekanan pada
tindakan
keperawatan
perbaikan
selama
7x24
jam
alur
penggunaan
seimbang dengan
dan
karet
Kriteria Hasil :
lunak
yang
ditempatkan
mempertahankan
nutrisi
ditandai
slang
yang
dari
oleh
dapat
terhadap
dan
metode
alur
mengalami
kemajuan dari diet
baru,
terus
garpu
jahitan.
jahitan;
di
adekuat
beradaptasi
diet
celah
mengalami peningkatan
sendok
berat badan
pemberian
untuk
makan,
bukan garpu.
b. Mula-mula anjurkan
pemberian
dengan
makan
frekuensi
b. Bayi
atau
anak
membutuhkan
pemberian
makan
sambil
beradaptasi terhadap
metode
pemberian
20
makan.
kecil;
kemudian lanjutkan
dengan
3
asupan
cairan sesuai-usia.
a. Lakukan perawatan a. Perawatan alur jahitan
Tujuan:
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
ini
setelah
tercapainya kebersihan,
selama
3x24
pemberian
makan,
mencegah
diharapkan
jam
integritas
kulit baik
dan
sesuai
kebutuhan :
Bersihkan
Kriteria Hasil :
sutura
kerusakan
risiko
garis
dengan
mengurangi
dan
jumlah
menggunakan
sekitar
alur
yang
mengakibatkan
integritas
kulit
yang
ditandai
oleh
berujung
kapas
basah.
Oleskan
salep
antibiotik sesuai
tanda pemulihan
infeksi,
berkerak
pada
mengurangi
materi
aplikator
sutura,
pemisahan
program
untuk
melembabkan
mulut
dan
mencegah
pemisahan
sutura.
Pantau tanda dan
gejala infeksi.
Beri sedikit air
setelah
pemberian makan
untuk
membersihkan
mulut dari setiap
pembesaran
parut.
di
jahitan,
mungkin
jaringan
21
pertumbuhan
bakteri.
b. Setelah pembedahan
bayi
anak
baik,
anak
atau
miring
pembedahan
menggesekkan
bibirnya
tidur,
posisi
mengurangi
risiko
telungkupkepala
tidur
ditinggikan.
c. Antisipasi perlunya
anak
mengurangi
menangis.
ruptur.
c. Menangis
menyebabkan tegangan
pada alur jahitan, yang
dapat
untuk
menyebabkan
ruptur.
atau
anak
tindakan
keperawatan
iritabilitas, kehilangan
usianya
selama
3x24
selera
mengespresikan
diharapkan
jam
nyeri
berkurang.
makan,
dan
mempertahankan
tingkat
yang
kenyamanan
ditandai
rasa
jam
kata-kata;
setelah
petunjuk
untuk
kegelisahan setiap 2
pembedahan.
Kriteria Hasil :
linen
tempat
tempat
dilakukan
pada
atau telentang-bukan
pertahankan
Setelah
berbaring
setelah
berbaring
Tujuan:
atau
bayi
sesuai program.
c. Lakukan
aktivitas
pengalihan, misalnya,
oleh
permainan,
kartu,
videotapes,
dan
anak,
22
yang berkurang
Tujuan:
persepsinya
nyeri.
terhadap
dilakukan
keperawatan
pemberian makan
padat,
berikut
tua
Gunakan sendok,
cairan
dapat
tentang
bukan
garpu,
mengurangi
risiko
untuk
memberi
trauma
makan
lunak,
jahitan.
Setelah
tindakan
mengekspresikan
pemahaman
Kriteria Hasil :
Orang
tau
melakukan
ini
a. Menggunakan
sendok
makanan
dan
pada
serta
spuit
Menggunakan
berujung
karet
sedotan
mampu
atau
prosedur
(jika
mengkuk
spuit
alur
dapat
membahayakan alur
jahitan.
memungkinkan)
perawatan di rumah.
untuk
bayi
memberi
atau
cairan.
Jangan
anak
biarkan
anak
menggunakan
b. Perawatan
sedotan.
b. Ajarkan orang tua
cara merawat alur
jahitan :
Gunakan larutan
salin
dan
jahitan
dapat
memastikan
kebrsihan
sehingga
mengurangi
infeksi,
risiko
dan
mengurangi
aplikator
pembentukan
kerak
untuk
yang
dapat
membersihkan
menyebabkan
alur jahitan.
Oleskan
salep
jaringan
berujung
alur
kapas
membesar;
parut
infeksi
23
antibiotik
sesuai
membutuhkan
program
untuk
intervensi medis.
menutup insisi.
Periksa area insisi
bedah
untuk
melihat
tanda
infeksi, misalnya,
kemerahan,
pembengkakan,
dan
drainase
purulen,
dan
laporkan temuan
tersebut
kepada
dokter.
Beri air sedikitsedikit
setelah
pemberian
makan,
untuk
membuang
sisa
susu
yang
menempel,
mengingat
ini
anak
cara
melalui
ini,
merupakan media
mencegahnya
menggosokkan bibir
pertumbuhan
bakteri
dan
infeksi.
c. Setelah pembedahan
celah
bibir,
instruksikan
orang
menyebabkan
posisi
bayi
atau
jahitan.
24
atau
dalam
daerah
abdomen-dengan
penting,
karena
perkembangan
dapat
mempredisposisi
untuk
mengantisipasi
perlunya bayi atau
anak
mengurangi
yang
lebih
kepada
orang
tua
pentingnya
pada
kehilangan
pendengaran.
Pemeriksaan
perawatan
tidak
termasuk
perlunya
inspeksi
dan
bulan
dan
pemeriksaan
rutin
membantu
mempertahankan
kesehatan optimal.
serta imunisasi.
3.4 Implementasi
Setelah rencana keperawatan disusun, selanjutnya dilakukan dalam
tindakan yang nyata untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Tindakan
tersebut harus dijelaskan secara terperinci sehingga dapat dengan mudah
diterapkan.
3.5 Evaluasi
NO.
EVALUASI
rutin
imunisasi
pendengaran setiap
2-4
sering,
tangisan.
e. Jelaskan
lanjut,
25
DX
Pra-Bedah
1.
2.
Perawatan dapat dikatakan berhasil apabila bayi tidak menunjukkan tandatanda infeksi yang ditandai oleh suhu tubuh kurang dari 37,80 C dan tidak ada
tanda-tanda draynase telinga, batuk, ronchi kasar di lapangan paru, atau
iritabilitas
3.
Orang tua mengajukan pertanyaan yang tepat tentang kondisi bayi, dapat
melibatkan perawatan bayi ke dalam gya hidup normal mereka, serta
mengekspresikan perasaan mereka tentang penampilan bayi
4.
Orang
tua
mengalami
penurunan
rasa
cemas
yang
ditandai
oleh
Perawatan dapat dikatakan berhasil apabila bayi atau anak tetap bebas dari
komplikasi pernapasan yang ditandai oleh memepertahankan pernapasan
lancar, serta frekuens
2.
Perawatan
dapat
dikatakan
berhasil
apabila
bayi
atau
anak
dapat
Perawatan dapat dikatakan berhasil apabila bayi atau anak tidak menderita
kerusakan pada integritas kulit yang ditandai oleh insisi tetap utuh, tidak ada
tanda infeksi dan tanda pemulihan
26
Perawatan
4.
dapat
dikatakan
berhasil
apabila
bayi
atau
anak
dapat
5.