Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
STUDI KOMPARASI FERTILITAS PENDUDUDUK ANTARA DAERAH
PERTANIAN, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DI KAB. SIDOARJO

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :
Muhammad Nur Fahmi
Sigit Rahmanto
Hana Anggita

(120721435478/ 2012)
(120721
(140241600156/2014)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2015
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan kependudukan yang menyangkut ledakan
jumlah penduduk merupakan permasalahan yang sangat krusial
untuk diselesaikan. Permasalahan ledakan penduduk disebabkan
oleh tingginya angka fertilitas. Setidaknya hal inilah yang terjadi
di Negara sedang berkembang. Indonesia sebagai sebuah
Negara berkembang juga mengalami hal yang demikian.
Pertumbuhan penduduk Di Indonesia secara prosentase
memang tidak terlampau besar yakni sebesar 1,3 % pertahun
(Badan Pusat Statistik, 2010), Akan tetapi apabila melihat
besarnya jumlah penduduk Indonesia yakni 237.641.326 jiwa
prosentase tersebut masih terlampau besar untuk Indonesia.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia di dominasi oleh angka
fertilitas. tingginya angka fertilitas dapat dilihat dari Total
Fertility Rate (TFR) Indonesia pada tahun 2010 yakni sebesar
2,41 (Badan Pusat Statistik, 2010). Padahal idealnya TFR sebesar
2,0, pada tahap ini maka akan mencapai tahap zero growth.
Tingginya angka fertilitas disebabkan anggapan bahwa
banyak anak, banyak rezeki. Hal tersebut dilatar belakangi
anggapan masyarakat yang menganggap anak sebagai jaminan
masa depan dan pembantu orang tua dalam mencari nafkah.
(Yoni Iswanto: 2010) Dengan kata lain anak dijadikan sebagai
sebuah investasi oleh orang tua di masa depan. Akan tetapi,
saat ini yang terjadi tidak demikian. Fertilitas dianggap sebagai
permasalahan di Negara berkembang. Hal tersebut disebabkan
naiknya beban kehidupan dengan semakin tingginya fertilitas.
Beban kehidupan yang diterima akibat tingginya fertilitas akan
ditanggung oleh orang tua dan Negara.
Bernald Berelson (1978) berprndapat bahwa fertilita
merupakan masalah yang sangat mendesak di Negara

berkembang, karena cepetnya pertumbuhan penduduk


merintangi perkembangan ekonomi dan social di negara-negara
tersebut. (Masri Singarimbun,1987: 75)
Menurut John C. Caldwell (1982) Tingginya angka fertilitas
sama halnya dengan meningkatnya beban orang tua dalam
mendukung kehidupannya. Semakin meningkatnya beban orang
tua dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya akan
berpengaruh besar terhadap kualitas hidupnya dan keluarganya.
Kualitas hidup keluarga dapat dilihat dari kemudahan untuk
mendapatkan akses pendidikan, kesehatan dan hiburan. Hal
tersebut akan sulit terpenuhi apabila jumlah anak dalam
keluarga besar, karena kesemua akses tersebut memerlukan
biaya yang besar.
Pemenuhan kebutuhan hidup akan terpenuhi tergantung
pekerjaan orang tua. Apabila orang tua bekerja pada sektor
pertanian maka pemenuhan kebutuhan akan sulit tercapai.
Sedangkan apabila orang tua bekerja pada sektor Industri
maupun Perdagangan atau jasa probabilitas pemenuhan
kebutuhan akan lebih meningkat. Hal ini senada dengan
pernyataan Eva Muller (1975) yang menyatakan bahwa besarnya
jumlah anak akan lebih berpengaruh pada masyarakat petani,
hal ini disebabkan biaya pemenuhan kebutuhan anak lebih besar
dari pengahsilan orang tuanya (John C. Caldwell, 1982: 11-12)
Masyarakat Petani (peasant agriculture society) merupakan
masyarakat yang paling rentan terdampak tingginya fertilitas.
Selain factor pemenuhan kebutuhan yang sulit untuk di cukupi,
masyarakat petani juga biasanya memiliki angka fertilitas yang
lebih tinggi dibandingkan masyarakat industry dan perdagngan.
Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Singarimbun (1987)
bahwa masyarakat-masyarakat berkembang pada umumnya

mempunyai suatu tingkat reproduksi yang lebih tinggi daripada


masyarakat industri.
Sidoarjo sebgai salah satu kabupaten yang memiliki
perkembangan cukup pesat memiliki karakteristik wilayah yang
berbeda-beda. setiap wilayah memiliki spesialisasi dibidangnya
masing-masing. Secara garis besar terdapat tiga pembagian
wilayah utama berdasarkan spesialisasi ketenagakerjaannya di
Sidoarjo. Wilayah tersebut adalah pertasnian, industri, dan
perdagangan.
1.2 Luaran Yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari PKM-P ini adalah Jurnal Ilmiah
yang akan diikut sertakan dalam seminar baik tingkat Nasional
maupun Internasional.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuai fertilitas di wilayah pertanian, industry,
dan perdagangan
2. Untuk mengetahui perbedaan dari factor demografi (Umur,
Umur kawin, dan Lama usia perkawinan) yang dapat
mempengaruhi fertilitas
3. Untuk Mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan
masyarakat di wilayah pertanian, industry dan
perdagangan yang dapat mempengaruhi fertilitas
4. Untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial ekonomi
masyarakat di wilayah pertanian, industry dan
perdagangan yang dapat mempengaruhi fertilitas
5. Untuk mengetahui Penggunaan KB di wilayah pertanian,
perindustrian dan perdagangan
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Fertilitas

Secara umum fertilitas dapat diartikan sebagai kelahiran,


akan tetapi istilah tersebut dirasa kurang tepat. Mantra (2012)
mengemukakan bahwa fertilitas adalah sama dengan lahir hidup
(live birth), yaitu peristiwa lepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan. Hal tersebut
dapat diartikan bahwa apabila seseorang melahirkan anak dan
memimiliki tanda-tanda kehidupan walaupun satu detikpun
maka dapat disebut fertilitas.
Fertilitas merupakan sebuah factor yang vital dalam
masalah kependudukan. factor ini memiliki pengaruh yang besar
karena berperan penting dalam mengatur jumlah penduduk. Hal
tersebut berkenaan dengan berapa jumlah anak yang dapat
dilahirkan seseorang ketika dia masih hidup.
Pengukuran fertilitas lebih kompleks dibandingkan dengan
mortalitas (mantra, 2012) karena seseorang hanya dapat
meninggal saru kali, tetapi ia dapat melahirkan lebih dari satu
kali. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas sangat
beragam dan tidak ada faktor dominan yang dapat digunakan
sebagai patokan. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa fertilitas
itu menyangkut jenis berbeda dari kompleksitas masyarakat jika
dibandingkan dengan mortalitas yang membuat analogi
mekanitis antara dua proses vital yang secara teoritis tidak
memadai dan secara intelektual berbahaya ( Calvin, 1985 : 205).
Secara umum setiap ahli demografi hanya dapat
menunjukkan kondisi fertilitas dan faktor yang
mempengaruhinya disatu daerah yang dia teliti saja. Penelitian
tersebut akan berubah apabila melakukannya didaerah lain
(Goldskfider, 1985). Hal tersebut menunjukkan bahwa fertilitas
perlu dikaji perkasus dan secara tidak langsung menunjukkan
kompleksitas dalam pengukuran fertilitas.

Selama ini dijumpai banyak dijumpai teori-teori yang mempengaruhi


fertilitas. Teori-teori tersebut biasanya berlandaskan perspektif keilmuan
penelitinya dan karakteristik daerah penelitiannya. Teori-teori tersebut hanya
dapat menjelaskan satu kasus tanpa bisa mengeneralisasi semua kasus. Salah satu
perspektif keilmuan yang dijadikan sebagai patokan sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi adalah ekonomi.
Ekonomi kependudukan mikro, yaitu dari sudut pandangan orang tua atau
dari satuan keluarga telah menganggap anak sebagai barang konsumsi tahan lama
seperti mobil, rumah, televisi dan sebagainya, yang dapat memberikan kepuasan
dalam waktu yang lama. Setiap orang (dalam hal ini orang tua), telah memiliki
sumber-sumber yang terbatas dan berusaha semaksimal mungkin untuk
mendapatkan kepuasan dengan memilih antara berbagai barang, termasuk pilihan
jumlah anak yang diinginkan. Dengan pendekatan ini sulit diterangkan mengapa
meningkatnya penghasilan justru menyebabkan turunnya fertilitas. Salah satu
jawabannya adalah bahwa dengan meningkatnya penghasilan, orang tua ingin
agar anaknya bependidikan lebih tinggi, sehingga mereka lebih memilih kualitas
dari pada kuantitas anak (Jones dalam Lucas; 1990). Dasar pemikiran yang utama
dari teori transisi demografi adalah bahwa sejalan dengan diadakannya
pembangunan sosial ekonomi, maka keinginan mempunyai anak lebih merupakan
suatu proses ekonomis daripada proses biologi (Robinson dalam Lucas dkk;
1990).
Menurut pendekatan lain yang lebih sesuai dengan keadaan di negara
berkembang, anak dianggap sebagai barang investasi atau aktivaekonomi. Orang
tua berharap kelak menerima manfaat ekonomi dari anak. Manfaat ini akan
nampak jika anak bekerja tanpa upah di sawah atau usaha milik keluarga atau
memberikan sebagian penghasilannya kepada orang tua ataupun membantu
keuangan orang tua (Lucas dkk; 1990). Bila anak dianggap sebagai barang
konsumsi yang tahan lama atau barang investasi, maka perlu dipikirkan berapa
nilainya. Ada dua macam beban ekonomi anak menurut (Robinson dan Horlacher
dalam Lucas dkk ; 1990) yaitu ; beban finansial atau biaya pemeliharaan
langsung, yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan oleh orang tua untuk makanan,
pakaian, rumah, pendidikan dan perawatan kesehatan anak; dan biaya alternatif

(opportunity cost) atau biaya tidak langsung yaitu biaya yang dikeluarkan atau
penghasilan yang hilang karena mengasuh anak. Apabila seorang isteri
melepaskan pekerjaannya ketika anak-anak masih kecil, maka orang tua akan
kehilangan gaji yang seharusnya diterima jika istri bekerja. Bila seorang istri terus
bekerja, ia harus membayar biaya pengasuhan anak dan ini juga merupakan biaya
aternatif.
Menurut (Judith Blake dalam Robinson ;1983) mengatakan masalah
ekonomi adalah masalah sekunder bukan masalah normative, jika kaum miskin
mempunyai anak lebih banyak dari pada kaum kaya, hal ini disebabkan karena
kaum miskin lebih kuat dipengaruhi oleh norma-norma pronatalis dari pada kaum
kaya.
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian studi komparasi fertilitas di wilayah industry,
perdagangan dan peretanian ini dilakukan di Kabupaten Sidoarjo.
Hal ini bertujuan untuk menjelaskan pola dari fertilitas di masingmasing wilayah penelitian serta faktor-faktor dominan yang
dapat mempengaruhi besaran fertilitas di setiap wilayah
tersebut. Faktor-faktor tersebut nantinya akan diklasifikasikan
menjadi beberapa golongan dari yang paling berpengaruh hingga
hanya berpengaruh kecil pada setiap wilayah. Setelah dilakukan
penggolongan faktor-faktor yang ada kesemua faktor tersebut
akan dipetakan sesuai besaran pengaruhnya.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini ingin mendapatkan
gambaran tentang pengaruh faktor demografi, social-ekonomi,
pendidikan, dan kontrasepsi yang mempengaruhi angka fertilitas
pada setiap wilayah studi. Oleh karena itu akan dilakukan
penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelatif dalam bentuk
survei. Selain itu akan dilakukan pemetaan tentang pola fertilitas
berdasarkan faktor yang mempengaruhinya di setiap wilayah.

3.3 Populasi dan Sample


3.4.1 Populasi
Populasi adalah himpunan individu atau objek banyaknya
terbatas atau tidak terbatas (Tika, 2005 : 24). Dalam hal ini
dapat dijelaskan bahwa banyaknya populasi tergantung
seberapa luas dan seberapa banyak jumlah individu atau objek
yang dapat dijadikan sebagai sample penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah wanita usia 15-49 tahun yang sudah atau
pernah menikah di wilayah pertanian, industry dan perdagangan.
Di wilayah pertanian yakni kec. Prambon sebesar 3292 jiwa, di
wilayah industri yakni kec. Waru sebesar 6548 jiwa, di wilayah
perdagangan yakni Kec. Candi sebesar 835 jiwa.
3.4.2 Sample
Sample dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis sample yakni
sample daerah dan sample responden yang ada di Kabupaten
Sidoarjo.
3.4.2.1 Sample Daerah
Penentuan sample daerah dilakukan dengan menggunakan
tekhnik purposive sampling. Dikemukakan K joung (dalam
Marhadi, 2002: 9) bahwa wilayah (region) adalah daerah
geografis yang membentuk kesatuan budaya, nilai-nilai seragam
secara ekonomi dan kemudian juga dalam pemikiran-pemikiran,
dan pendidikan serta dapat dibedakan antara satu daerah
dengan daerah lainnya. Hal inilah yang melatar belakangi
pengambilan sample daerah, dalam hal ini daerah-daerah yang
diteliti terlebih dahulu digolongkan menjadi tiga wilayah yakni
Industri, Pertanian, dan Perdagangan. Berikut penggolongan
wilayah berdasarkan jenis pekerjaan utamanya

N
o

Kecamata
n
(Jiwa)

Petani
(Jiwa)

Pedaga
ng
(Jiwa)

Buruh
Industri
(Jiwa)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8

Sidoarjo
Porong
Buduran
Candi
Tulangan
Tanggulan
gin
Sukodono
Waru
Prambon

9239
7402
2962
15632
20434

869
2745
1815
19579
7496

22120
7852
13570
36518
7520

3756
364
498
21947

5950
1352
7350
3547

19478
6066
53263
5841

Krian

5101

14005

30324

Wonoayu

7120

2896

7596

Sedati

5036

3906

8121

Jabon

2068

1799

10362

Taman

4247

8168

36165

Tarik
Balongben
do

9335

2398

9716

6231

1625

10051

Gedangan

2303

726

8121

Krembung

5666
12934
1

1905

5345

88131

298029

Jumlah

Dari tabel tersebut kemudian diambil sample secara


purposive untuk dijadikan sampel, yaitu sampel yang dipilih
secara cermat dengan mengambil obyek penelitian yang selektif
dan mempunyai cirri-ciri spesifik (Tika, 2005:41). Sample dalam
penelitian ini adalah Kecamatan Prambon, Kecamatan Waru dan
Kecamatan Candi yang memiliki ciri-ciri sebagai wilayah Industri,
pertanian, dan Perdagangan.
3.4.2.2 Sample Responden
Sample responden yang akan diambil dalam penelitian ini
adalah semua wanita pernah kawin usia subur (15-49 tahun) di

Kec. Prambon, Kec. Waru, dan Kec. Candi. Dalam penentuan


samplenya akan digunakan rumus sebagai berikut:
N . Z2. S2
n= N . d 2 +Z 2 . S2 `
keterangan:
1 n

: Jumlah sampel minimal wanita pernah kawin usia

subur (15-49)
2 N
: Nilai distribusi Normal
3 S2
: Ragam responden
2
4 d
: tingkat kesalahan maksimum

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penulisan ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu :
2

Studi kepustakaan (Library Research), yaitu teknik pengumpulan


data dari berbagai literature guna memperoleh peralatan dasar
teori-teori seperti buku-buku, majalah-majalah, buletin-buletin

serta bacaan lain yang relevan dengan masalah yang diteliti.


Studi lapang objek (Field Research), yaitu pengamatan langsung
terhadap

objek yang diteliti dengan menempuh cara sebagai

berikut:
- Observasi : yaitu cara pengumpulan data dengan pengamatan
-

terhadap objek yang diteliti.


Kuisioner : Dilakukan pembagian kuisioner kepada pihak

yang terkait secara langsung


Indepth Interview : dilakukan wawancara langsung dengan
pihak terkait.

3.4 Jenis dan sumber Data


3.3.1 Jenis Data
1

Data Primer : data yang diperoleh dari Masyarakat kota Sidoarjo


berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan
wanita usia 15-49 tahun yang sudah dan atau pernah menikah di

wilayah pertanian, industry dan perdagangan di Kabupaten


Sidoarjo
3.3.2 Sumber Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini akan didapatkan secara
langsung dari hasil pembagian kuisioner dan indepth interview yang dilakukan
kepada wanita pernah kawin usia 15-49 tahun yang ada di wilayah industry,
pertanian, dan perdagangan di kabupaten sidoarjo serta bersumber dari
dokumen yang didapat dari dinas terkait.

3.5
Analisis Data
Dalam penelitian ini tekhnik yang digunakan dalam analissi
data adalah sebagai berikut:
3.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah mentode statistika untuk
mengumpulkan, meringkas, menyajikan, dan
mendeskripsikan.
3.5.2 Analisis Statistik
Analisis data yang digunakan adalah statistik
inferensial dengan menggunakan metode uji T-test dan
korelasi

BAB 4. BIAYA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Tabel 4.1. Biaya Kegiatan
N
o.
1.
2.
3.
4.

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan Penunjang (15-25%)


Bahan habis pakai (30-40%)
Biaya Perjalanan (15-25%)
Lain-lain: Alat tulis, administrasi, publikasi,
sarasehan, laporan dan lainnya (10%)
Total Pengeluaran

3.400.000
5.900.000
2.183.000
1.012.000
12.495.000

Tabel 4.2. Tabel Kegiatan


N
o
.

Agenda

Bulan ke 1
2 3 4

Bulan ke 2
2 3 4

Bulan ke 3
2 3 4

Bulan ke 4
2 3 4

1
.
2
.
3
.
3
.
4
.
5
.
6
.
7
.
8
.
9

Survey Lapangn
Penelitian
Pendahuluan
Administrasi
Perizinan
Studi Literatur
Pengumpulan
Data
Editing Data
Analisis Data
Penulisan Artikel
Revisi Artikel
Laporan Akhir

Daftar Pustaka
Goldsckfider, Calvin. 1971, Population Modernisation and Social structure,
California: University of California.
Hauser, Philip M., and Otis Dudley Duncan, 1959. The Study of Population: An
Investory and Apprasial. Chicago: The University of Chicago Press
Hamim, Syaifullah. 2013. Masalah Kependudukan di Indonesia, (Online),
(http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah kependudukan-diindonesia/), diakses 19 September 2013.
Hull, Ternancee & Hull, Valerie. 1976 Hubungan Antara Status Ekonomi dengan
Fertilitas, Yogyakarta: Lembaga Kependudukan Universitas Gadjah Mada
Iswanto, Yoni. 2011. Studi Komparatif Fertilitas Masyarakat Pertanian dengan
Masyarakat Industri Perak Di Lumajang. (Skripsi) Malang: Universitas
Negeri Malang
Lucas, David dkk. 1987. Pengantar Kependudukan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Mantra, Ida Bagoes. 2000, Demografi Umum, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
M. Herr, David. Kartasapoetra. 1985. Masalah Kependudukan Di Negara-Negara
Berkembang. Jakarta: Bina Aksara
Moertiningsih, Sri dan Omas bulan. 2010. Dasar-Dasar Demografi. Depok:
Sembilan Empat
Pollard AH, dkk. 1982. Teknik Demografi, Yogyakarta : Bina Aksara
Rahardja, Prathama. 2004. Dasar-dasar Demografi. Jakarta: fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Rusli, Said. 1985. Pengantar Ilmu Kependudukan, Jakarta: LP3ES
Sembiring, RK. 1985 : Demografi , Jakarta : Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Jakarta

Singarimbun, Masri, 1996 : Penduduk dan Perubahan, Yogyakarta : Pustaka


Pelajar
Singarimbun, Masri, 1992 Metode Penelitian Survai Jakarta: LP3ES

9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
BIODATA KETUA PELAKSANA
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal
Lahir
6
E-mail
7
No Telepon/HP

Muhammad Nur Fahmi


Laki-Laki
S1 PendidikanGeografi
120721435478
Sidoarjo, 21 September 1994
nurfahmi.33@gmail.com
085733159096

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
MI Hidayatul
Ulum
2000-2006

Jurusan
Tahun
MasukLulus
C. Penghargaan 10 tahun terakhir

SMP
SMPN
1
Krian
2006-2009

SMA
SMA Al-Islam
IPA
2009-2012

N
o
1
.
2

Jenis penghargaan

Institusi pemberi penghargaan

PKMM Didanai Dikti

Dikti

PKMM Didanai Dikti

Dikti

10 Besar Lomba Esai


Nasional
10 Besar Lomba Indept
Reporting
Pelatihan
Pengembangan Bahan
Ajar untuk Guru MA
Kab. Malang

UGM

4
5

UNY
LP2M UM

Tah
un
201
3
201
4
201
3
201
5
201
5

Penelitian Pola Interaksi


LP2M UM
201
Masyarakat Di Geopark
5
Batur, Bali
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKMP.
Malang, 24 April 2015
Pengusul,

(Muhammad Nur
Fahmi)
NIM. 120721435478

BIODATA ANGGOTA
D. Identitas Diri
1
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM
5
Tempat dan Tanggal
Lahir
6
E-mail
7
No Telepon/HP

Sigit Rahmanto
Laki-Laki
S1 Pendidikan Sejarah
120731435994
Lumajang, 1 Desember 1993
Sigit.sejarah@gmail.com
085258861861

E. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

SD
SD
N
Citrodiwangsa
n 1 Lumajang
2000-2006

Jurusan
Tahun
MasukLulus
F. Penghargaan 10 tahun terakhir
N
o
1
.
2

SMP
SMPN
1
Sukodono

SMA
SMA
Lumajang

2006-2009

IPS
2009-2012

Jenis penghargaan

Institusi pemberi penghargaan

PKMM Didanai Dikti

Dikti

PKMM Didanai Dikti

Dikti

Tah
un
201
3
201
4

10 Besar Lomba Esai


UGM
201
Nasional
3
4
10 Besar Lomba Indept
UNY
201
Reporting
5
5
Pelatihan
LP2M UM
201
Pengembangan Bahan
5
Ajar untuk Guru MA
Kab. Malang
6
Penelitian Pola Interaksi
LP2M UM
201
Masyarakat Di Geopark
5
Batur, Bali
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah PKMP.
Malang, 24 April 2015
Pengusul,

(Muhammad Nur
Fahmi)
NIM. 120721435478

Anda mungkin juga menyukai