Anda di halaman 1dari 27

Tugas Besar Akhir Semester Genap

PERANCANGAN JEMBATAN BETON BERTULANG


Tugas
ini disusun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Perencanaan Beton Jembatan Pada Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Sriwijaya

Disusun oleh:
Mayang sari

(0610 4011

1347)
Muhammad Hakim Ariansyah

(0610 4011

1350)
Sina Wasila

(0610 4011 1358)


Kelas: 6 PJJ A

PROGRAM STUDI D IV PERANCANGAN JALAN DAN


JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2013

Tugas Besar Akhir Semester Genap


PERANCANGAN JEMBATAN BETON BERTULANG

Dibuat untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Perencanaan


Perencanaan Beton Jembatan Semester 6
Perancangan Jalan dan Jembatan Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Sriwijaya

Palembang,
Juli 2013
Dosen Pembimbing,

Bastoni, S.T., M.T.


NIP : 196104071985032002

Merencanakan Jembatan Beton Bertulang (BM 70)

Bentang Jembatan
: 23 m
Lebar jalur lalu-lintas
: 6.00 m ( Berdasarkan BM.70)
Lebar Trotoar
: 2 x 0.50 m
Lebar total (jarak antar dua tepi luar sandaran) : 7.92 m
Jumlah Gelagar
: 4 buah
Lantai Kendaraan :
1.
Tebal plat lantai
:
ts > 200mm
ts > (100 + 40 . L) = (100 + 40. 1,7 ) 0.2 m = 168 mm
Jadi, Tebal plat lantai kendaraan diambil 200 mm = 20 cm
(SNI-T-12-2004 hal 38)
2.
Tebal lapis aspal
: 0,07 + 0,05 m = 2%
3.
Jarak antar Gelagar: 1,7 m

4.
Lebar Perkerasan : 6 m (2 lajur)
5.
fc
: 30 mpa = 300 kg/cm2
6.
Fy tulaangan
: 400 mpa = 40000 kg/cm2
Trotoar :
1. Lebar trotoar
: 2 x 0,5 m
2. Tebal trotoar
: 0,25 m (tebal di atas plat lantai)
Tiang sandaran :
1. Tinggi
: 1.5 m
2. Lebar
: 0.3 m
3. Tebal
: 0.1 m
4. Mutu Baja tulangan
: U24 (Fy = 240 mpa)
Pipa Sandaran :
1. Dimensi Pipa
: 3
Perkerasan Jalan :
(5 cm , 2%)
Berat jenis Bahan :
1. Beton bertulang : 2400 kg/m3 = 24 KN/m3
2. Baja
: 7850 kg/m3 = 78.5 KN/m3
3. Aspal
: 2200 kg/m3 = 22 KN/m3
4. Air Hujan
: 1000 kg/m3 = 10 KN/ m3
Balok diafragma :
1. Mutu baja tulangan = fc = 30 Mpa

Perhitungan Konstruksi Bangunan Atas

Perhitungan Bangunan Atas

Perhitungan Pipa Sandaran


Bahan
- Baja tuang BJ 37 = 240 Mpa = 2400 N/m2
- BJ Besi
= 7850 Kg/m2
- Dipakai pipa sandaran 3
Penampang pipa sandaran
- 1 inchi =
2,54 cm
- DL
=
7,62 cm (Diameter luar)
- DD
=
6,62 cm (Diameter dalam)

A1

x ( Dl 2Dd 2 )

x ( 7,6226,622 )

= 11,184 cm2

Jarak antar tiang sandaran


Pembebanan

Sandaran

untuk

pejalan

kaki

harus

direncanakan

untuk

dua

pembebanan rencana daya layan yaitu q = w = 0,75 KNm. Bebanbeban ini bekerja secara bersamaan dalam arah horizontal dan vertikal
pada masing-masing sandaran pada ketinggian 90 cm dari lantai
trotoar. Tidak ada ketentuan bebam ultimate untuk sandaran. (SNI-T02-2005 hal 56)

Perhitungan momen

Mtotal

1/8 . w . L2

1/8 . 0,75 KN/m . 2 m2

0,375 KNm = 375000 Nmm

Modulus lentur plastis terhadap sumbu x (zx)


Zx

= . A1 . D/2
= . 11,184 cm2 x

7,62 cm
2

= 21,305 cm3
= 21305 mm3 x 2
= 42610 mm3
Momen nominal Penampang (Mn) untuk penampang kompak ;
Mn

= Zx . Fy = 42610 mm3 . 240 Mpa


= 10226400 Nmm

Mn = 0,9 . 10226400 Nmm


= 9203760 Nmm

Jadi, M total = 375000 Nmm < Mn = 9203760 Nmm (OK


AMAN)
Perhitungan Tiang sandaran
-Berat Jenis Bahan
BJ Beton Tumbuk = 24 KN/m3

Pembebanan
1. Beban Mati (Pd)
Berat sendiri tiang
Luasan A =
Berat A
Beton

1
.
2 .

Berat B

= Luasan A . Berat jenis


= 0,008835 m2 . 1 m . 24 KNm3
=

0,212KN
Luasan B = 15 x 50=750 cm

7,5 =88,357 cm

= Luasan B . Berat jenis Beton


= 0,0750 m2 . 1 m . 24 KN/m3
= 1,8 KN

Luasan C

15+ 30
x 72,5=1631,25 cm 2
2

Berat C
= Luasan C . Berat jenis Beton
= 0,1631 m2 . 1 m . 24 KNm3
= 3,914 KN

20 x 30=600 cm 2

Luasan D

Berat D

= Luasan D . Berat jenis

Beton

= 0,06 m2 . 1 m . 24 KNm3
= 1,44
KN

Berat sendiri Pipa :


Volume Pipa = Luasan pipa . 200 cm =
11,184 cm2 . 200 cm
= 2237 cm3
= 2,237 . 10-3 m3
Berat pipa
= 2,237 . 10-3 m3 . 77 KNm3 = 0,172 KN
Berat Pipa 1-2 = 0,172 KN . 2 = 0,344 KN
Berat Beton + Berat Pipa 1 dan 2 = 1,8 KN - 0,344 KN = 1,456 KN
( Luasan B)

Perhitungan Momen

2.

Beban Hidup (Pl)


= 0,75 KN
Beban Ultimate = 0,75 KN . 2 = 1.5 KN
Perhitungan Momen
1. Akibat beban hidup (ML)
ML
= Beban Hidup (PL) . Jarak dari titik tangkap
= 1.5 KN . (0,9 m + 0,45 m) =2,025 KNm
2. Akibat beban mati (Md)
Mbaja = (Berat pipa 1 . Jarak dari titik tangkap) + (Berat pipa 2 .
Jarak dari titik tangkap)
= (0,172 . 0,17 m) + (0,172 . 0,17 ) = 0,058 KNm
Mbeton = (Berat A . jarak titik tangkap) + (Berat B. jarak titik
tangkap) + (Berat C . jarak titik tangkap) + (Berat D .
Mbeton

jarak titik tangkap)


= (0,212 KN . 0,17 m)+( 1,8 KN . 0,17)+

( 3,914 KN . 0,148 m)+(1,44 KN . 0,101m )


= 1,0627 KNm
Mu tiang sandaran = 1,1 M baja +1,3 . Mbeton +ML
= 1,1 . 0,058 KNm + 1,2 . 1,0627 KNm + 1,35
KNm
Vu

= 2,689 KN
= 2 x Beban Hidup (PL)
= 2 x 1,5 = 3KN = 3000 N

Perhitungan Tulangan Sandaran


1.
2.
3.
4.
5.

Mutu beton (fc)


Mutu Baja (fy)
Diameter Tulangan pokok
Diameter sengkang
Tebal selimut Beton

= 30 Mpa
= 400 Mpa
= 12 mm
= 8 mm
= 40 mm

6. 1

= 0,85

Tiang sandaran atas direncanakan dengan ukuran 15/20

Jarak tulangan tekan dengan serat luar (d)


D
= Lebar tiang sandaran p 0,5 . Diameter tulangan yang
dipakai
= 200 mm 40 mm 0,5 (12) mm - 8mm = 146 mm

Penulangan Lentur
Tulangan Pokok
Rasio tulangan
Kperlu = MU/ Diameter b . (d)2
Dimana : k =2,689 x 106 / 0,80 x 150 x (146)2 =1,051
Rasio Penulangan keseimbangan (b):

0,85 fc'
600
0,85 x30
600
x0,85 x

x0,85 x
0,022
fy
600 fy
400
600 400

max 0,75 xb 0,75 x0,022 0,017


min

1,4
1,4
.
0,0035
fy
400

Rasio Penulangan perlu :

0,85. fc'
2k 0,85.30
2.1,05124

1 1
0,00268
. 1 1
.
fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,002689 min 0,0035


pakai 0,0035
As Perlu = min x b x d
=0,0035 x 150 x 146 = 76,65 mm2
Digunakan tulangan tarik 2 12 ( As = 226,195 mm 2)
As ada
= 2 x (1/4 x x 2)
= 2 x (1/4 x x 122)
= 226,195 mm2 > 76,65 mm2

B min

= (2. Selimut beton)+(2. sengkang)+(n. tulangan tarik)

+ ((n-1).25)
=(2x40)+(2x8)+(2x12)+((2-1)x25)
= 145 mm < b=150 mm (OK AMAN)

Penulangan Geser
Vu = 3000 N
Vc = 1/6 x
=1/6 x

fc '

30 '

. b.d
. 150 . 146 = 16323,30 N

Vc = x 16323,30 N = 8161,65 N > Vu= 3000 N


Vc = x 8161,65 N = 4080,825 N > Vu = 3000 N
Tidak diperlukan tulangan geser, cukup dipasang sengkang praktis.
Digunakan 8 150 mm yang dipasang disepanjang tiang.
Tiang sandaran bawah :
Jarak tulangan tarik dengan serat terluar (d)
D = lebar tiang sandaran p 0.5 tulangan pokok tulangan
sengkang
= 300 mm 40 mm 0,5 (12) mm 8 mm = 246 mm
Tulangan Pokok
Rasio tulangan
Kperlu = MU/ Diameter b . (d)2
Dimana : k =2,689 x 106 / 0,80 x 1000 x (246)2 =0,055
Rasio Penulangan keseimbangan (b):

min

1,4
1,4
.
0,00350
fy
400

Rasio Penulangan perlu :

0,85. fc'
2k 0,85.30
2.0,055

1 1
0,00014
. 1 1
.
fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,00014 min 0,00350


pakai 0,00350
As Perlu = min x b x d
=0,00350x 1000 x 246 = 861 mm2

=
=

ASada

=
=

2 b
xd x
4
As

1000
x 122 x
=131,355
4
861

mm =130 mm

2 b
xd x
4
As

1000
x 122 x
=869,97
4
130

mm2

Maka , tulangan yang dipakai 12 130 ( AS = 869,97 mm 2)


Tulangan Pembagi/suhu dan susut
(SNI T-12-2004 : 39)
Astulangan pembagi = 50 % x As
= 50 % x 869,97 mm2
= 434,985 mm2
Perhitungan Lantai Trotoar
a. Pembebanan
-Beban terpusat
Beban Pipa sandaran
= 0,344
kN
Beban tiang sandaran
= 1,0627 kN +
Total
= 1,406 kN
-Beban Mati
-Beban sendiri lantai Trotoar
= tebal trotoar x lebar trotoar x berat beton
= 0,25 m x 0,5 m 24 kN/m3 x 1m
= 3 kN
-beban sendiri lantai Kendaraan
= tebal lantai x lebar trotoar x berat beton
= 0,20 m x 0,5 m 24 kN/m3 x 1m
= 2,4 kN +
Total
= 6,4 kN
-Beban Hidup
Beban pejalan kaki
= beban pejalan kaki x lebar trotoar
= 5 kN/m2 x 1m x 1m
= 5 kN
Beban air Hujan
= tebal air hujan x lebar trotoar x berat air
= 0,05 m x 10 kN/m2 x 1m x 1m
= 0,5 kN +
Total
= 5,49 kN

Pembebanan teraktor
Beban pipa sandaran
Beban tiang sandaran
Berat trotoar
Beban lantai kendaraan = 2,4

= 0,344 kN x 1,1
= 1,0627 KN x 1,3
= 3 kN x 1,3
kN x 1,3

=
=
=
=

0,378 kN
1,381 kN
3,9 kN
3,12 kN

Beban Pejalan kaki


Beban air Hujan

= 5 kN x 1,8
= 0,5 kN x 2

= 9 kN
= 1 kN

Rasio tulangan
Kperlu = MU/ Diameter b . (d)2
Dimana : k =2,689 x 106 / 0,80 x 1000 x (246)2 =0,055
Rasio Penulangan keseimbangan (b):

min

1,4
1,4
.
0,00350
fy
400

Rasio Penulangan perlu :

0,85. fc'
2k 0,85.30
2.0,055

1 1
0,00014
. 1 1
.
fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,00014 min 0,00350


pakai 0,00350
As Perlu = min x b x d
=0,00350x 1000 x 246 = 861 mm2

=
=

ASada

=
=

2 b
xd x
4
As

2 1000
x 12 x
=131,355
4
861

mm =130 mm

2 b
xd x
4
As

1000
x 122 x
=869,97
4
130

mm2

Maka , tulangan yang dipakai 12 130 ( AS = 869,97 mm 2)


Tulangan Pembagi/suhu dan susut
(SNI T-12-2004 : 39)
Astulangan pembagi = 50 % x As
= 50 % x 869,97 mm2
= 434,985 mm2

Lantai Kendaraan

Bahan yang digunakan


Fc = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Berat jenis aspal
= 22 kN/m3
Berat jenis Beton
= 24 kN/m3
Berat jenis air hujan = 10 kN/m3
Data-data dilapangan
Tebal aspal = 5 cm + 5 cm = 10 cm
Tebal perkerasan aspal yang digunakan pada jembatan adalah
desain harus ditambahkan sebesar 5 cm untuk overlay.
Lantai kendaraan :
SNI-T-12-2004 (Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan)
Ts > 200 mm
Ts > (100 + 40xl) = (100 + 40 x 1,7 m) = 168 mm
(SNI T-12-2004 hal.38)
Jadi, tebal plat lantai kendaraan diambil 200 mm = 20 cm
Tinggi air hujan rencana = 5 cm
Jarak antara Gelagar = 170 cm = 1,7 m
Lebar lantai kendaraan = 700 cm = 7 m
Pembebanan :
- Akibat beban mati
- Akibat beban hidup
- Akibat beban angin
b. Pembebanan dan perhitungan plat lantai
Akibat beban mati
1. Berat aspal = (0,05 m + 0.05m )x 6 m x 22 KNm3x2=
2.

KNm
Berat pelat lantai = 0,2 m x 6m x 24 KNm3 x 1,3

KNm
3. Berat air hujan = 0,05 m x 6m x 10 KNm3 x 2
a. q

DLult

26,4
37,44

=6
KNm
= 69,84 KNm

Plat lantai kendaraan dianggap pelat satu arah.

Momen tumpuan :

Mxmax =

Momen lapangan :

1
xqD xL2
10
1
10

Mxmax =
x 69,84 x (1,7
=

m)2,
= 20,18376 KNm

Mymax

1
xqD xL2
16
1
16

x 69,84 x (1,7

m)2,
= 12,614 KNm

1
xMxmax
3
Mymax

1
x 20,18376
3
6,727KNm

1
xMxmax
3

1
x12,614
3
4,204 KNm

Dari pernyataan diatas diambil yang terbesar sebagai Mux maksimum


adalah 20,18376 KNm.

Akibat beban hidup


Berasal dari kendaraan bergerak (muatan T) :

a1

b1

Gambar

Penyaluran Tegangan Dari Roda Akibat Bidang Kontak


a1 = 20 cm ; b1 = 50 cm
Pembebanan oleh truk = 112,5 KN (RSNI 2005)
Faktor beban dinamis (DLA) = 30 % = 0,3
a = 20 + (2x12) + (20) = 64 cm = 0,64 m
b = 50 + (2x15) + (20) = 94 cm = 0,94 m
Beban truk (T)

Tulangan (Tu)
Tu = 1,8 x ((1+DLA)xT)
Tu = 1,8 x ((1+0,3)x112,5) =263,25 kN

q=

Tu
axb

263,25KN
0,64 x 0,94
= 437,583 KN/m2

Tinjauan Kondisi Ban


Kondisi 1
Pada saat 1 (satu) roda tengah dibentang :

Luasan 1

tx
Lx

0,94
1,7
=

= 0,553 = 0,6

Fxm = 0,1312

ty
Lx

0,64
1,7
=

= 0,376 = 0,4

Fym = 0,0735

Dari Tabel Bitner di dapat :

Mx = Fxm . qu . tx . ty
= 0,1312 x 437,583 x 0,64 x 0,94 = 37,379 KNm

My = Fym . qu . tx . ty
= 0,0735 x 437,583 x 0,64 x 0,94 = 20,941 KNm

Kondisi 2

Pada saat 1

(satu)

roda

tengah

dibentang :

Luasan

tx
Lx

2,69
1,7
=

= 1,582 = 1

Fxm = 0,0897

0,64
1,7
=

= 0,376 = 0,4

Fym = 0,0525

Dari Tabel Bitner di dapat :

Mx = Fxm . qu . tx . ty

ty
Lx

= 0,0897 x 437,583 x 0,64 x 2.69 = 67,574KNm

My = Fym . qu . tx . ty

0,0525

x 437,583 x 0,64 x 2,69 = 39.55 KNm

Luasan 2

tx
Lx

0.81
1,7

ty
Lx

0,64
1,7

=
= 0,476 = 0.5
Fxm = 0,1444

=
= 0,376 = 0,4
Fym = 0,0786
Dari Tabel Bitner di dapat :
Mx
= Fxm . qu . tx . ty
2
= 0,1444 x 437,583 x 0,64 x 0.81= 32.756 KNm

My

= Fym . qu . tx . ty

= 0,0786 x 437,583 x 0,64 x 0,81 = 17,829 KNm

Momen Akhir :

Mx = Mx1 Mx2 = 67,574 32,756 = 34,818


My = My1 My2 = 39,55 17,829 = 21,721

Kondisi 3
Pada saat kendaraan Berpapasan :

Tx = 1 +

0,94 = 1,94 m

Luasan 1

1,94
1,7

tx
Lx

=
= 1,1= 1
Fxm = 0,0897

tx
Lx

0.06
1,7
=

0,036

0.05
Fxm = 0,2353

Luasan 2

ty
Lx

0,64
1,7
=

= 0,376

0,4
Fym = 0,0525

ty
Lx

0,64
1,7
=

= 0,376

0,4
Fym = 0,0946

Dari Tabel Bitner di dapat :

Mx = Fxm . qu . tx . ty

= 0,0897 x 437,583 x 0,64 x 1,94 = 48,734 KNm

My = Fym . qu . tx . ty

x 437,583 x 0,64 x 1,94 = 28,523 KNm

Tx = 1 0,94 = 0,06 m
Dari Tabel Bitner di dapat :

Mx

= Fxm . qu . tx . ty

= 0,2353x 437,583 x 0,64 x 0.06 = 3,954 KNm

My

= Fym . qu . tx . ty

= 0,0945 x 437,583 x 0,64 x 0,81 = 1,588 KNm

Momen Akhir :

Mx = Mx1 Mx2 = 48,734 3, 954 = 44,78


My = My1 My2 = 28,523 1,588 = 28,935

Jadi, dari 3 kondisi di atas didapatkan momen ultimate :

Mux = 44,78 KNm


Muy = 28,935 KNm

Kombinasi Pembebanan Momen tumpuan

0,0525

N
o.

N
o.

Total

Mati

beban

(KNm)

(KNm)

Jenis

Beban

Beban

Jenis

Beban

Beban

Mati

a
B
n
e
H
b
i
a
d
n
u
H
p
i

(KNm)

1.

2.

ux
M

83

uy
M

6,727

14

x
M

1.

64,96

28,93p

3
35,66

2
57,39

5
12,6

(KNm)
44,78

28,93

Penulangan tumpuan
Penulangan arah X

Mux = 64,963 KNm


Diameter tulangan = 16 mm
Fc = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
P = 50 mm

(KNm)

(KNm)
44,78d
u

beban

20,1

4,204
5
y
Kombinasi Pembebanan Momen Lapangan
2.

Total

33,13
9

Tebal pelat = 200


d = h p 0,5 dia Tulangan
d = 200 50 (0,5 . 16 )
d = 142 mm

K . perlu Mux / .bd 2


K . perlu 64,963 106 / 0,80 1000 1422 4,027

1,4
1,4
.
0,0035
fy
400

0,85. fc'
2k
0,85.30
2.4,027

1 1
0,01101
. 1 1
.
fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,01101 min 0,0035


pakai 0,01101

Luas tulangan ( As)

As b d

Aspakai 0,01101 1000mm 142mm 1563,42mm2

1
1
Asperlu .D 2 162 201,061mm2
4
4

1563,42mm2
7,775
201,06mm2

1000mm
128,6mm 129mm
7,775

Tulangan dipakai :
= D16 129 (Aspakai = 1563,42
mm2 > Asperlu = 201,061 mm2)
Cek terhadap Asmin

A s min =

bd
fy

. (RSNI T 12 2004

hal 39)

A s min =

1000.142
=355 mm2
400

Aspakai = 1563,42 mm2 > Asmin = 380 mm2 ( OK! )

Penulangan Arah y
Muy = 35,662 KNm
Diameter tulangan = 12 mm
Fc = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
P = 40 mm
Tebal plat = 200 mm
d = h p diameter tul. arah y 0,5 dia Tulangan
d = 200 50 12 - (0,5 x 12 ) = 132 mm

K . perlu Mux / .bd 2


K . perlu 35,662 106 / 0,80 1000 1322 2,558

0,85. fc'
2k
0,85.30
2 x 2,558

. 1 1
. 1 1

fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,00675

min

1,4 1,4
=
=0,0035
fy 400

perlu

>

Jadi, dipakai perlu = 0,00675


Luas tulangan ( As)

Aspakai

min

1
1000mm
.. .122.
856,797 mm
4
132mm

As b d
Asperlu 0,00675 1000mm 132mm 891mm2

891mm2
7,878
1
2
12
4
1000mm
126,935mm 120mm
7,878

Tulangan dipakai = D12 120


(Aspakai = 856,797 mm2 < Asperlu = 891mm2)
Cek terhadap Asmin

bd
A
s
=
min

fy

A s min =

. (RSNI T 12 2004 hal 39)

1000.226
=565 mm 2
400

Aspakai = 856,797 mm2 > Asmin = 891 mm2 . Ok!

16-

19 - 250 mm

h=300 mm

Nhb

h =

200

12

19 - 100 mm

-12

Penulangan Lapangan

Penulangan arah x

Mux = 57,394 KNm


Diameter tulangan = 16 mm

Fc = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
P = 50 mm
Tebal pelat = 200 mm
d = h p 0,5 dia
d = 200 50 (0,5 . 16 )
d = 165,5 mm

K . perlu Mux / .bd 2


K . perlu 57,394 106 / 0,80 1000 165,52 2,619

Rasio Penulangan keseimbangan (b):

min

1,4
1,4
.
0,0035
fy
400

0,85. fc'
2k
0,85.30
2.2,619

1 1
0,00692
. 1 1
.
fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,00692 min 0,0035


pakai 0,00692

Luas tulangan ( As)

As b d

Aspakai 0,00692 1000mm 165,5mm 1145,26mm2

1
1
Asperlu .D 2 162 201,061mm2
4
4
1145,26mm2
n
5,696
201,06mm2

1000mm
175,561mm 176mm
5,696

Tulangan dipakai :

= D16 176 (Aspakai = 1145,26


mm2 > Asperlu = 201,061 mm2)
Cek terhadap Asmin

A s min =

bd
fy

A s min =

1000.165,5
=413,75 mm2
400

hal 39)

. (RSNI T 12 2004

Aspakai = 1145,26 mm2 > Asmin = 413,75 mm2 ( OK! )

Penulangan Arah y

Muy = 33,139 KNm

Diameter tulangan = 12 mm;

Fc = 30 Mpa

Fy = 400 Mpa

Tebal plat = 200 mm

d = h p diameter tul. arah y 0,5 dia Tulangan

d = 200 50 12 - (0,5 x 12 ) = 132 mm

= 50 mm

K . perlu Mux / .bd 2


K . perlu 33,139 106 / 0,80 1000 132 2 2,377

Rasio Penulangan keseimbangan (b) :

min

1,4 1,4
=
=0,0035
fy 400

0,85. fc'
2k
0,85.30
2 x 2,377

1 1

. 1 1
.
fy
0,85. fc'
400
0,85.30

0,0066

perlu

>

min

Jadi, dipakai

Luas tulangan ( As)

Aspakai

perlu

= 0,0066

1
1000mm
. .12 2.
856,797mm
4
132mm

As b d
Asperlu 0,0066 1000mm 132mm 871,2mm2

871,2mm2
7,703
1
2
12
4
1000mm
129,819mm 130mm
7,703

Tulangan dipakai = D12 130

(Aspakai = 856,797 mm2 < Asperlu = 871,2mm2)

Cek terhadap Asmin

A s min =

bd
fy

A s min =

1000.132
=330 mm2
400

. (RSNI T 12 2004 hal 39)

Aspakai = 856,797 mm2 > Asmin = 330 mm2 . Ok!

16-

19 - 250 mm

12-130

19 - 100 mm

140
h=300 mm

Nhb

h =
200

BELOM DIGAMBAR PENULANGAN LANTAI KENDARAAN!!!!!

Perhitungan Balok Diarfragma

Diketahui :

Fc = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa

Diameter tulangan Pokok = 18 mm

Diameter tulangan sengkang = 12 mm

Tebal selimut beton = 50 mm

Ukuran balok = 300 x 800

Pembebanan :

Balok diafragma sendiri

= Luasan balok x Berat jenis beton

= (0,3 m x 0,8 m ) x 24 KN/m3

= 5,76 KN/m

Qu

= 1,3 x 5,76 KN/m

= 7,488 KN/m

Perhitungan momen

= 1/8 x qu x l2

Mmax tumpuan

= 1/8 x 7,488 KN/m x (8,5)2

= 67,626 KNm

= 1/12 x qu x l2

Mmax Lapangan

= 1/12 x 7,488 KN/m x (8,5)2

= 45,084 KNm

Penulangan

= h P diameter sengkang diameter tulangan tekan

= 800 40 12 (1/2 x 16 )

= 740 mm

Penulangan tumpuan

Kperlu = Mux / diameter b.d2

Kperlu = 67,626 x 106/0,80 x 300 x 740 = 0,515

Rasio Penulangan keseimbangan (

b=

0,85 f c '
600
0,85 x 30
600
x 0,85 x
=
x 0,85 x
=0,0325
fy
600+ fy
400
600+400

max=0,75 x

min=

b=0,75 x 0,0325=0,0243

1
1
=
=0,0025
fy 400

0,0013

0,85 f c '
2k
0,85 f c '
2.0,5146
x 1 1
=
x 1 1
=
'
fy
fy
0,85 .30
0,85 . f c

0,0013<

1
min=0,0025
400

pakai=0,0025
As Perlu = min x b x d
=0,0025 x 300 x 740 = 555mm2
Digunakan tulangan tarik 2 12 ( As = 226,195 mm 2)
As ada
= 3 x (1/4 x x 2)
= 3 x (1/4 x x 122)
= 226,195 mm2 > 76,65 mm2
B min = (2. Selimut beton)+(2. sengkang)+(n. tulangan tarik)

+ ((n-1).25)

=(2x40)+(2x8)+(2x12)+((2-1)x25)
= 145 mm < b=150 mm (OK AMAN)

Anda mungkin juga menyukai