Anda di halaman 1dari 3

EVIDENCE BEST PRACTICE

THE EFFECT OF NURSING INTERVENTIONS ON THE


INTRACRANIAL PRESSURE IN PAEDIATRIC TRAUMATIC
BRAIN INJURY
Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Advance Critical Care in Nursing

Disusun Oleh :
ERIK PERDIAN
NPM. 220110120006

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016

The Effect of Nursing Interventions on The Intracranial Pressure in


Paediatric Traumatic Brain Injury
Artikel penelitian yang di publish pada tahun 2011 oleh British
Association of Critical Care Nurses merupakan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Lyvonne N Tume, Paul B Baines dan Paulo JG Lisboa mengenai efek
intervensi keperawatan terhadap peningkatan tekanan intrakranial pada anak
dengan traumatic brain injury. Latar belakang pada penelitian ini adalah tidak
diketahuinya efek fisiologis dari banyak intervensi keperawatan yang dilakukan di
Paediatric Intensive Care (PIC). Hal ini menyebabkan kurangnya dasar bukti /
Evidance Based terhadap banyaknya tindakan keperawatan di Paediatric
Intensive Care (PIC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh lima intervensi asuhan keperawatan intensif pada pasien yang
mengalami peningkatan tekanan intrakranial pada pasien anak-anak dengan
moderate to severe traumatic brain-injured (TBI) di ruang Paediatric Intensive
Care (PIC). Pada penelitian ini dipilih lima intervensi keperawatan yaitu
endotracheal suctioning dan manual ventilation (ETSMV), turning via a logrolling (LR), perawatan mata, perawatan oral dan memandikan pasien. Tindakan
tersebut dilakukan 72 jam pertama setelah injury.
Prosedur intervensi keperawatan : endotracheal suctioning dan manual
ventilation (ETSMV) pada anak dengan TBI menggunakan pedoman yang sudah
ada. Sebelum dilakukan pasien diberikan pra-oksigenasi dengan oksigen 100%
selama 1-2 menit sebelum proses suctioning (di ventilator), cermati untuk
pertimbangan kebutuhan profilaksis sedasi / Endotrakeal Lidocaine (ET) di
berikan 2 menit sebelum prosedur. Tekanan penghisapam antara 12 -20 kpa,
durasi penghisapan tidak lebih dari 30 detik dan posisi pasien terlentang dengan
head-up tilt 10-200. Turning via a log-rolling (LR), prosedur ini dilakukan seperti
yang dijelaskan oleh Advanced Paediatric Life Support Group Guidelines.
Tindakan ini dilakukan oleh minimum empat orang untuk melakukan perubahan
posisi, sambil menjaga tulang belakang sejajar lengkap dengan lekukan tubuh.
Prosedur perawatan mata dilakukan menggunakan dengan air steril dan penerepan
gel untuk melindungi kornea dari ulserasi. Intervensi perawatan oral dilakukan
dengan membersihkan area mulut dan bibir serta diberikan pelembab pada bibir

untuk menjaga kelembapannya. Membersihkan tubuh anak dilakukan setiap 12


jam bila memungkinkan. Intervensi ini dilakukan dengan anak berbaring
terlentang (tidak bergerak) dan menggunakan prinsip mandi bayi tanpa merubah
posisi.
Hasil penelitian : pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dua dari
lima intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien anak dengan moderate
to severe traumatic brain-injured (TBI) memengaruhi tekanan intrakranial pasien
yaitu endotracheal suctioning dan manual ventilation (ETSMV) dan Turning via
a log-rolling (LR) serta pada hasil pengamatan perubahan ICP pada pasien di
dapatkan beberapa pasien mengalami peningkatan ICP sampai dengan 20 mmHg
setelah dilakukan intervensi. Rekomedasi untuk praktik ketika akan melakukan
intervensi ETSMV dan LR pada anak dengan TBI, perawat harus memikirkan
tindakan intervensi dengan hati-hati. General guidance would be as follows :

To try to reduce baseline ICP to < 20mmHg before turning or suctioning,

where possible;
To limit the duration of these interventions as short as possible;
To allow enough time between suctioning and turning for the children to

return to their baseline ICP or at least to an ICP < 20 mmHg;


To treat aggressively an ICP > 20 mmHg that persists for more than 5 min
after the intervention.

Anda mungkin juga menyukai