Anda di halaman 1dari 5

Makalah ipa

Pemanasan global
D
I
S
U
S
U
N
Nama : eri desty andra
Kelas :XIINKN1
GURU PEMBIMBING : DERI SIMON
Makalah Pemanasan Global
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian
lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.
Suhu bumi yang terus meningkat ternyata menimbulkan banyak dampak negatif bagi
kehidupan makhluk hidup. Gas CO2 yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil (BBF)
telah menyebabkan suhu bumi meningkat dan menimbulkan pemanasan global. Selain itu,
banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.
Untuk itu, kami akan memuat dan meliput segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemanasan global, antara lain penyebab, akibat, hingga solusinya agar kita lebih mengetahui
tentang pemanasan global termasuk mengapa akhir-akhir ini bumi kita terasa panas dan banyak
dampak yang ditimbulkan.

B.
1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

RUMUSAN MASALAH
Apa yang dimaksud dengan pemanasan global (global warming)?
Apa saja yang menyebabkan terjadinya pemanasan global?
Apa saja dampak-dampak dari pemanasan global?
Bagaimana cara mengatasi/mengurangi dampak negatif pemanasan global?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Mengetahui dan memahami maksud dari pemanasan global.
Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global.
Mengetahui dan memahami dampak-dampak dari pemanasan global.
Mengetahui dan memahami solusi untuk mengatasi/mengurangi dampak negatif pemanasan
global.
BAB II
PEMANASAN GLOBAL
(Global Warming)
A. PENGERTIAN
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 0.18 C (1.33 0.32
F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains
nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan
global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 C (2.0 hingga 11.5 F) antara tahun 1990 dan 2100.
Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda
mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim
yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu
tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas
panas dari lautan.
B. PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang
berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna lahan. Kegiatan tersebut dapat
menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin lama makin banyak jumlahnya di atmosfer.

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah
kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan. Gas rumah kaca yang
paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan
sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua.
Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika
mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan,
menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan
yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan global yang
mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di bumi tidak dapat dihindari.
Penyebab pemanasan global lainnya adalah adanya efek umpan balik. Sebagai contoh
adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca
seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke
atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.
(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan
balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang
di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya
(albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair
dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau
air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan
cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak
radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es
yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan
balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal
ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan dengan
kerusakan hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan dan perbaikan tercermin
pada kedua faktor tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah perubahan tata lahan.
Pembabatan lahan penyerap karbon harus segera dihentikan untuk menekan pemanasan global.
C. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global juga memberikan sedikit dampak positif. Peningkatan suhu rata-rata
menyebabkan proses fotosintesis meningkat yang berimplikasi pada peningkatan produksi
pangan.
Namun, terlalu banyak dampak negatif yang diakibatkan oleh pemanasan global.
Berbagai penilitian, konferensi, dan seminar telah dilakukan untuk menanggapi kondisi iklim
yang semakin memburuk. Adapun dampak-dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut.
Naiknya suhu samudra (Pasifik & Hindia). Hal ini berdampak serius pada ekologi samudra,
terutama mengancam kehidupan terumbu karang. Selain itu, suhu lautan yang berubah berakibat
pada perubahan arah angin yang secara acak yang akan menyebabkan cuaca sulit diramal.
Mencairnya salju dan es. Laporan terbaru dari para ahli menunjukkan salju dunia sudah
berkurang 10%.
Naiknya permukaan air laut. Kondisi ini akan mengancam Indonesia sebagai negara
kepulauan dengan garis pantai nomor 2 terpanjang di dunia.
Musim kemarau yang panjang dan tak beraturan.
Musim hujan yang singkat dengan intensitas tinggi.
Terjadinya perubahan iklim.
Air tanah menjadi langka.
Mempengaruhi gejala El Nino, memungkinkan kekuatan El Nino yang rata-rata terjadi 4
tahun sekali semakin dahsyat. Hal ini diduga kuat sebagai penyebab peningkatan intensitas
terjadinya badai yang terjadi akhir-akhir ini.
Mengancam flora & fauna tertentu pada kepunahan. Hasil penelitian pada 2003 silam
memaparkan bahwa 50 tahun terakhir ada 1700 jenis hewan dan tumbuhan yang secara bertahap
beralih ke dua kutub. Jika tidak mengurangi kecepatan pemanasan global, maka akan banyak
makhluk hidup mengalami kepunahan.
Dalam aspek estetis, hilangnya beberapa tempat yang memberikan pemandangan indah.
D. SOLUSI BAGI PEMANASAN GLOBAL
Melihat begitu banyaknya dampak-dampak negatif serta kerugian yang ditimbulkan,
harus diambil tindakan guna mengurangi/mengatasi pemanasan global. Beberapa solusi yang
ditawarkan adalah sebagai berikut.
Menghilangkan karbon. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti menanam pepohonan,
menggunakan bahan bakar rendah emisi, menyuntikkan gas karbon dioksida ke sumur-sumur
minyak, perdagangan karbon, dan lain-lain.
Meratifikasi Protokol Kyoto. Protolol Kyoto merupakan sebuah persetujuan internasional
mengenai pemanasan global. Perjanjian ini bertujuan untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam
gas rumah kaca - karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-12.
Melakukan konservasi hutan.
Melakukan reboisasi pada 10 negara yang memiliki hutan hujan tropis.

Mengganti/mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat


pemakainnya. Salah satu alternatifnya adalah mengembangkan bioenergi melalui tanaman jarak.
Dalam ruang lingkup global, usaha-usaha tersebut harus dilakukan oleh negara-negara
maju dan negara-negara berkembang secara bertahap secara berkesinambungan. Yang dapat kita
lakukan untuk membantu menekan pemanasan global, antara lain: memakai listrik seperlunya,
memilih alat-alat elektronik hemat energi, menanam pohon untuk menyerap karbon, dan
menghemat pemakaian BBM. Usaha ini memang terlihat sederhana. Namun, jika dilakukan
secara global, maka bukan mustahil dampak negatif pemanasan global dapat teratasi seluruhnya.
Hal yang terpenting adalah dibutuhkan kesadaran dan kearifan dari seluruh manusia di
muka bumi untuk menyelamatkan bumi itu sendiri. Tanpa dua hal tersebut, harapan untuk
menempati lingkungan yang aman dan nyaman sulit kita wujudkan. Sifat ini harus ditanamkan
pada pelajar sebagai generasi penerus yang menentukan kemana arah bumi di masa depan,
kesejahteraan atau kehancuran.
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dari pembahasan materi pemanasan global diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pemanasan global merupakan permasalahan global yang harus segera diatasi.
Penyebab utama terjadinya pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca dan efek
umpan balik positif.
Pemanasan global memberikan banyak sekali dampak negatif terhadap kelangsungan hidup
organisme di bumi.
B. SARAN-SARAN
Kami menyarankan kepada segenap lapisan masyarakat, terutama kepada pelajar yang
akan memegang tongkat estafet dalam mengelola bumi di masa yang akan datang, untuk lebih
bijaksana dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya alam haruslah berwawasan lingkungan.
Selain itu, kita harus menanamkan segala kebiasaan yang mampu menekan pemanasan
global seperti: menghemat listrik, menggunakan alat elektronik yang hemat listrik dan ramah
lingkungan, menghemat BBM, dan melakukan penghijauan disekitas lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yushistira.


Ford, Harry. 2005. Topik Paling Seru: CUACA. Jakarta: Erlangga
Penataan Ruang. - . Abstrak Makalah: Antisipasi Dampak Pemanasan Global Dari Aspek Teknis
Penataan Ruang. Jakarta: Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.

Anda mungkin juga menyukai