PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000
kelahiran hidup. Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang
diterima Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa jumlah ibu yang
meninggal karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019
orang. Sedangkan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan
estimasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak.
Salah satu penyebab keterlambatan dalam pemasangan infus yang
dapat menambahkan tingkat angka AKI ( angka kematian ibu) di Indonesia
adalah Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini
(50%), dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi
postpartum. penanganan syok salah satunya dengan pemberian cairan infus
Pemasangan infus merupakan tindakan kebidanan yang dilakukan
pada pasien dengan cara memasukkan cairan melalui intra vena ( pembuluh
balik ) melalui transkutan dengan silet tajam yang kaku seperti angiokateler
atau dengan jarum yang disambungkan. Dan yang dimaksud dengan
pemberian cairan intravena adalah memasukkan cairan atau obat langsung
kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan
menggunakan infus set ( Potter,2011 ).
Pemasangan infus sebagai kompetensi bidan , bila pemasangan infus
dilakukan tidak sesuai standar maka akan menyebabkan infeksi nosokomial.
Dimana mikroorganisme berupa bakteri/virus yang sumber infeksinya berasal
daripasien, petugas kesehatan ( bidan ), pengunjung rumah sakit, dan
lingkungan rumah sakit. Dari keempat sumber penularan tadi, pada umumnya
pada
mahasiswa
adalah
pengetahuan
Green
1980
dalam
Sesuai dengan tujuan peneliti maka ruang lingkup pada penelitian ini
adalah meneliti faktor yang mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam
keterampilan pemasangan infus, data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengisian kuesioner,
sedangkan data sekunder diambil dari hasil observasi daftar tilik pemasangan
infus. Sasaran ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan semster 4 tingkat 2.
Waktu penelitian pada bulan januari tahun 2016. Tempat penelitian di STIKes
Mitra Ria Husada . Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah survei kuantitatif panalitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis
data di sajikan dalam bentuk Univariat dan Bivariat menggunakan program
SPSS.