Anda di halaman 1dari 6

2.

4 Evaluasi Program Kesehatan


2.4.1 Pengertian Evaluasi Program Kesehatan
Evaluasi atau penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam
membandingkan hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah
ditetapkan, dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penyusunan saran,
yang dapat dilaksanakan pada setiap tahap dari pelaksanaan program.
Tujuan evaluasi :
1. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program dan
perencanaan program yang akan datang
2. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya, dan manajemen
(resources) saat ini serta di masa-masa mendatang.
3. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program
2.4.2 Jenis Evaluasi Program
Jenis evaluasi atau penilaian program kesehatan terdiri dari :
a. Penilaian pada tahap awal program
Penilaian pada tahap awal program dilakukan pada saat merencanakan suatu
program, disebut formative evaluation. Tujuannya adalah untuk meyakinkan
bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang
ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut (need assessment).
b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program
Penilaian pada tahap pelaksanaan program dilakukan pada saat program
sedang dilaksanakan, disebut promotive evaluation. Tujuannya adalah untuk
mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai
rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan yang dapat merugikan

pencapaian tujuan program tersebut. Penilaian ini terdiri dari pemantauan


(monitoring), dan penilaian berkala (periodic evaluation).
Tabel 2.4 Perbedaan antara pemantauan dan penilaian berkala.
No

Hal yang dibandingkan Pemantauan

Penilaian Berkala

Frekuensi

Biasanya tiap 2 minggu Biasanya tiap 6 bulan

Pelaksanaan

sampai 1 bulan sekali


sampai 1 tahun sekali
Biasanya dilakukan oleh Dapat dilakukan oleh
kalangan

sendiri kalangan sendiri dan

(internal evaluator)
3

Tujuan

evaluator)
bersifat Biasanya bersifat lebih

Biasanya
terbatas

pihak ketiga (external

yakni

memperbaiki

hanya luas dan bahkan dapat

beberapa merevisi

penyimpangan saja.

program

secara keseluruhan

c. Penilaian pada tahap akhir program


Penilaian pada tahap akhir program dilakukan pada saat program telah
selesai dilaksanakan, disebut summative evaluation. Tujuannya adalah untuk
mengukur keluaran (out put) serta dampak (impact) yang dihasilkan. Peranan
dari ketiga macam penilaian ini sama pentingnya, karena amat berguna untuk
membantu dalam pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya penilaian,
dapat dihindari terjadi hal yang sia-sia, dalam hal administrasi yang terpenting
adalah mencegah terjadinya penghamburan sumber, tata cara dan kesanggupan
(tenaga, dana, sarana, dan metode).

2.4.3 Ruang Lingkup dan Kriteria Evaluasi/Penilaian


a. Menurut Deniston :

1) Kelayakan program : program dinilai layak jika program tersebut telah dapat
dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi.
2) Kecukupan program : program dinilai cukup (adequancy) jika program
tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
3) Efektivitas program : program dinilai efektif jika program tersebut telah dapat
dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
4) Efisiensi program : program dinilai efisien jika program tersebut dapat
dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah dan juga pada
waktu pelaksanaannya tidak memerlukan penggunaan sumber daya yang
besar.
b. Menurut George James
1) Upaya program : jika upaya yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan maka program tersebut, dari sudut upaya, mendapat
penilaian yang baik.
2) Penampilan program : jika penampilan program (performance) yakni dari
hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka
program tersebut, dari sudut penampilannya, mendapat penilaian yang baik.
3) Ketepatan penampilan program : jika ketepatan penampilan program
(adequancy of performance) yakni dari hasil yang dicapai dinilai dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka program tersebut dinilai baik.
4) Efisiensi program : jika hasil yang dicapai dapat mencapai tujuan, berhasil
mengatasi masalah serta penggunaan sumber dayanya terbatas, maka program
tersebut, dari sudut efisiensi mendapat penialain baik.
c. Menurut Milton Roemer :
1) Status kesehatan yang dihasilkan : penilaian dilakukan terhadap tingkat
kesehatan (health status outcomes) yang dihasilkan dari dilaksanakannya
suatu program kesehatan.

2) Kualitas pelayanan yang diselenggarakan : penilaian dilakukan dengan


membandingkan kualitas pelayanan suatu program dengan tolak ukur ataupun
kriteria yang telah ditetapkan.
3) Kuantitas pelayanan yang dihasilkan : dasar penilaian ialah adanya perbedaan
pelayanan yang diselenggarakan. Jika suatu program kesehatan lebih banyak
menekankan pelayanan.
4) pencegahan daripada pelayanan pengobatan maka program tersebut dianggap
lebih baik.
5) Sikap masyarakat terhadap program kesehatan : penilaian dari sikap
masyarakat yang memanfaatkan program kesehatan tersebut. Penilaian ini
bersifat subyektif, oleh karena itu hasilnya sulit dipercaya.
6) Sumber daya yang tersedia : jika sumber daya yang tersedia (dana, tenaga,
dan sarana) memadai, maka program tersebut dinilai cukup baik.
7) Biaya yang dipergunakan : dasar penilaian dengan melakukan perbandingan
antara input dan output. Jika perbedaannya terlalu besar maka program
tersebut dinilai tidak baik.
d. Menurut Blum :
1) Pelaksanaan program : pertanyaan pokoknya adalah apakah program tersebut
terlaksana atau tidak, bagaimana pelaksanaanya serta faktor-faktor penopang
dan penghambat apakah yang ditemukan pada pelaksanaan program.
2) Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan : pertanyaan pokoknya adalah
dalam pelaksanaan program, semua ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi
atau tidak.
3) Efektivitas program : penilaian tentang efektivitas program menunjuk pada
keberhasilan program dalam mencapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi.
4) Efisiensi program : terkait dengan penggunaan dana, sekalipun program dapat
mencapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah, tetapi jika memerlukan
biaya yang besar, maka program disebut dinilai lebih efisien.
5) Keabsahan hasil yang dicapai oleh program : program disebut absah (valid),
apabila pada setiap kali program tersebut dilaksanakan, hasil yang diperoleh
adalah sama.

6) Sistem yang digunakan untuk melaksanakan program : yang dinilai adalah


seluruh faktor yang terdapat dalam program dan atau seluruh faktor yang
diperkirakan mempengaruhi program.
2.4.4 Langkah-langkah Dalam Evaluasi
Langkah-langkah dalam evaluasi sebagai berikut :
1. Pahami dulu program yang akan dinilai, meliputi :
a. Latar belakang dilaksanakannya program
b. Masalah yg mendasari lahirnya program
c. Tujuan yang ingin dicapai
d. Macam kegiatan untuk mencapai tujuan
e. Organisasi dan tenaga pelaksana program
f. Sumber daya yang digunakan
g. Waktu dan pentahapan program
h. Tolak ukur, kriteria keberhasilan dan rencana penialaian program (jika
ada).
2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilaksanakan
3. Susunlah rencana penilaian, yang mengandung keterangan tentang :
a. Tujuan penilaian yang mempunyai tolak ukur atau kriteria sehingga
memudahkan pengambilan keputusan
b. Macam data yang dibutuhkan untuk penilaian
c. Sumber data yang dapat dipercaya, akurat dan lengkap
d. Cara mendapatkan data, yakni dengan cara wawancara, pemeriksaan,
pengamatan, dan atau peran serta
e. Cara menarik kesimpulan, terdapat 5 cara yaitu :
1) membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
2) membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
3) membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
4) membandingkan hasil yang diperoleh dengan sesuatu tolak ukur
5) membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol
4. Laksanakan penilaian
5. Tarik kesimpulan, terdapat 2 macam kesimpulan yang paling sering
dirumuskan :
a. Kesimpulan tentang keberhasilan program, seberapa jauh program telah
berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik berupa keluaran maupun
dampaknya.
b. Kesimpulan tentang nilai program, terdapat 2 nilai program yaitu efektivitas
dan efisiensi. Efektif jika dapat menyelesaikan masalah, efisien jika
penggunaan sumber dana yang sedikit.

6. Susunlah saran-saran, yang bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan


program pada masa yang akan datang.
2.4.5 Kriteria Keberhasilan Program
Kriteria yang dianjurkan WHO dalam evaluasi adalah sebagai
berikut:
A. RelevansiKomponen masukan
B. Adequacy of effort (Kecukupan)

Komponen prosesC. Progres

Komponen masukanD. Pemerataan dan keadilan (Equity)

Komponen

proses dan masukaE. Efisiensi Komponen keluaran terhadap masukan


dan komponen efekF. Efektivitas terhadap keluaran Komponen masukan,
proses, keluaran dan efekG. Kualitas
Loyalitas I. Transformasi J. Dampak

Komponen efekH. Kelayakan,

Anda mungkin juga menyukai