Case Psikiatri
Case Psikiatri
Oleh :
Taufik Sofistiawan
NIM. 1508434478
Pembimbing :
dr. RINA AMTARINA, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN
PEKANBARU
2016
LAPORAN KASUS
Dokter muda
Nomor RM
Tahun
Masuk via Poli RSJ tanggal
: Taufik Sofistiawan
: 06.91.20
: 2016
: 18 Juli 2016
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Pekerjaan
Agama
Warga negara
Suku
Pendidikan
Alamat
: Tn. H
: Laki-laki
: 61 tahun
: Sudah menikah
: Tidak bekerja
: Islam
: Indonesia
: Melayu
: SMP
: Bangkinang
KELUARGA TERDEKAT
Keluarga terdekat
: Ny. J
Alamat
: Bangkinang
Hubungan
: Istri pasien
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum
Kesadaran
Nadi
Suhu tubuh
Tekanan darah
Sistem kardiovaskular
Sistem respiratorik
Sistem gastrointestinal
Sistem urogenital
Sistem muskuloskeletal
Kelainan khusus
: Tampak baik
: Komposmentis
: 76x/menit
: Afebris
: 140/100 mmHg
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Tidak ditemukan
STATUS NEUROLOGIKUS
1.
2.
- Reaksi cahaya
: positif/positif
- Reaksi konvergensi
: positif/positif
- Reaksi kornea
: Tidak dilakukan
- Pemeriksaan oftalmoskopik
: Tidak dilakukan
Motorik
- Tonus
: Normotonus
- Turgor
: Normal (kembali cepat)
- Kekuatan
:5 5
5 5
3.
4.
5.
6.
- Koordinasi
- Refleks
Sensibilitas
Susunan saraf vegetatif
Fungsi-fungsi luhur
: Normal
: Normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
: Dalam batas normal
Kelainan khusus
- Kaku
- Tremor
- Nasal stiffness
- Oculorigic crisis
- Tortikolis
- Lain-lain
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
: Tidak ditemukan
ALLOANAMNESIS
Keluhan Utama
Sejak 2 minggu yang lalu pasien mengeluhkan susah tidur. Pasien susah tidur
setelah berhenti mengkonsumsi obat tidur yang diperoleh pasien dari kontrol
rutin di puskesmas Bangkinang. Pasien menjadi sulit tidur di malam hari
karena merasa pikirannya terbebani. Pasien merasa sudah tidak berguna lagi
hidup dan berharap meninggal ketika tidur setiap harinya. Pasien merasa
sudah tidak dapat melakukan apa-apa dan menjadi tidak bersemangat
melakukan aktifitas keseharian.
10 bulan SMRS pasien pertama kali mengeluhkan sulit tidur saat dirawat
dirumah sakit karena hipertensi. Pasien lalu diberi obat tidur Alprazolam
dan seterusnya rutin dikonumsi sebagai obat tidur.
Genogram :
Keterangan :
Pasien
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Oktober 2015
Juli 2016
: Selamat siang Pak, perkenalkan saya dokter muda Taufik, boleh tau dengan
P
D
P
D
P
: 61 Pak.
: Tinggal dimana pak?
: Di Bangkinang Pak.
D
P
: (memperbaiki posisi duduknya) jadi gini pak, saya dah dua minggu ni
susah tidur. Saya sepuluh bulan lalu tu dirawat di rumah sakit bangkinang
karena tensi tinggi. Pas dirawat disana tu saya ndak bisa tidur pak. Sudah
tu saya dikasih Alprazolam baru saya bisa tidur pak. Semenjak itu saya
konsumsi alprazolam terus pak supaya bisa tidur. Tiap kontrol obat tensi
saya dikasi itu. Dua minggu terakhir ni saya coba berhenti minum obat tu
pak, tapi saya ndak bisa tidur. Saya pun takut sekarang kalau-kalau lihat
bendera lebih bendera partai pak.
: Oh, jadi sudah 2 minggu bapak tidak tidur? Tidak tidur samasekali atau
hanya tidur malam yang susah? Terus kok bapak takut sama bendera
partai? Takutnya bagaimana maksudnya?
: iya pak tidur malam yang susah. Pas siang mungkin ada tertidur pas duduk
sebentar, tapi sudah tu ndak ngantuk pak. Saya kalau nengok bendera
partai tu macam lihat bendera orang meninggal pak. Saya dah tak
semangat mau hidup pak. Itu yang jadi pikiran saya selama ini. Rasanya
sudah tidak berguna saya hidup pak, udah ndak bisa kerja, lebih baik
saya mati aja pas tidur harapan saya pak. Tapi saya ndak bisa tidur pak.
: saya takut pak kata orang kecanduan obat. Makanya saya coba berhenti.
bayangan begitu?
: ada dok, tetapi kaya mimpi gitu dok. Melihat orang yang sudah lama
D
P
orang adik-beradik?
: berempat dok, saya paling tua. Yang terakhir perempuan.
: ada dok. Ini kepala saya selama dua minggu ni berdenyut kali rasanya.
Rasa mau pecah pak
: baik nanti kita berikan obatnya pak. Bapak tunggu diluar dulu ya pak.
: iya dok
(Wawancara Selesai)
Deskripsi umum
a. Penampilan
: Komposmentis
6
Keadaan spesifik
a. Mood
: Cemas
b. Afek
: terbatas
c. Keserasian : Serasi
d. Empati
: Dapat diraba rasakan
III.
Pembicaraan
Lancar, spontan, artikulasi jelas, intonasi jelas, jawaban sesuai pertanyaan
IV.
Gangguan persepsi
V.
Pikiran
a. Proses pikir
: Logis
b. Bentuk pikiran/arus pikiran : Koheren
c. Isi pikiran
: Waham tidak ditemukan
- halusinasi
- ilusi
- depersonalisasi
- derealisasi
VI.
Aksis V
: GAF 50-41
ANJURAN TERAPI
Psikoterapi
o Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan
keluhan, isi hati dan perasaan sehingga pasien lega.
o Konseling : memberikan masukan dan penjelasan kepada pasien
tentang keadaan pasien agar dapat kembali beraktifitas
seperti biasa demi membantu proses penyembuhan.
Psikofarmaka
o Fluoxetie 10mg 1X1 (pagi)
o Clozapine 2mg 3 X(1/4-1/2)
o Haloperidol 1.5mg 3X1/2
PROGNOSIS
Dubia ad bonam