ANALISA HIDROLOGI
3.1
Metoda perhitungan yang umum dipakai dalam analisa debit banjir dari curah
hujan maksimum harian rencana dan selanjutnya dengan analisa frekuensi
dapat dihitung besarnya curah hujan harian maksimum rencana. Penentuan
curah hujan maksimum dengan periode ulang tertentu dihitung dengan
menggunakan analisa frekuensi. Data curah hujan yang diperlukan adalah data
hujan harian maksimum pada tiap tahun, sekurang-kurangnya selama 10 tahun
berturut-turut. Data curah hujan harian maksimum selama 12 tahun dapat
dilihat pada Tabel 3-1.
Tabel 3-1 Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun Senapelan/Sukajadi
(mm/hari)
3.2
X t X K Sdev
dimana
Xt
= hujan rata-rata
Sdev
= simpangan baku
Perhitungan faktor frekuensi (K) dari beberapa metoda yang digunakan adalah
sebagai berikut :
A. Faktor frekuensi Normal:
C1 * W C 2 * W 2
2
3
1 D1 * W D 2 * W D 3 * W
K W
dimana :
CO = 2,515517
C1 = 0,802853
C2 = 0,010328
D1 = 1,432788
D2 = 0,189269
D3 = 0,001308
1
P2
W L n
* 0.5
P = peluang (probabilitas)
2
K2
Cs
1 Cs
Cs
K*
6
dimana :
K
CS
2
K3
Csl
1 Csl
Csl
K*
6
dimana :
2
K 4 0.45 0.7797 Ln L n T
T
p = peluang (probalilitas)
3.3
3.4
Untuk mendapatkan pola distribusi yang paling sesuai, maka dilakukan uji
kecocokan distribusi frekwensi. Metode yang digunakan dalam menguji
kecocokoan pola distribusi data hujan yag ada di lakukan dengan metode
sebagai berikut :
a. Metode Chi- Kuadrat
Uji Chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan
distribusi peluang yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi
statistik sampel data yang dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini
menggunakan parameter 2. Parameter 2 dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
k
2hitung =
i 1
EF OF 2
EF
keterangan :
EF
K (P + 1)
keterangan :
Dk
Derajat kebebasan
1 + (3.322 . log n)
b. Metode Smirnov-Kolmogorov.
Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorof, sering disebut juga uji kecocokan
non parametrik, karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi
distribusi tertentu. Uji ini digunakan untuk menguji simpangan/selisih
terbesar antara peluang pengamatan (empiris) dengan peluang
teoritis, atau dalam bentuk persamaan dapat di tulis seperti berikut:
maks
Pe PT
Keterangan:
maks
Pe
Weibull:
m
N 1
=
PT
Dari hasil uji kecocokan diketahui bahwa semua metode distribusi lolos
pengujian kecocokan. Untuk selanjutnya berdasarkan Uji Smirnov-Kolmogrov
diketahui bahwa distribusi terbaik (dengan selisih terbesar) ddidapatkan dari
distribusi Log Pearson III. Untuk selanjutnya, akan digunakan analisa hujan yang
mengikuti distribusi Log Pearson III.
Tabel 3-3 Hasil Uji Kecocokan Smirnov-Kolmogorov
3.5
Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu di mana air tersebut terkonstentrasi. Indtensitas curah hujan
dinotasikan dengan huruf I yang memiliki satuan mm/jam. Karena data hujan
yang ada tidak tersedia dalam bentuk jam-jaman, maka digunakan Metode
Mononobe (Sosrodarsono, 1980) dengan persamaan:
R 24
I T
24 t c
3/2
Dengan,
I
Metode Talbot
Metode Sherman
Metode Ishiguro
I=
a
t +a
dengan:
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
t = lamanya curah hujan (menit)
Tabel 3-6 Nilai Koefisien Ishiguro
3.6
WAKTU KONSENTRASI
Waktu Konsentrasi (tc), adalah waktu yang diperlukan oleh air hujan yang jatuh
untuk mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran saluran (titik
kontrol), setelah tanah menjadi jenuh dan depresi depresi kecil terpenuhi.
Untuk menentukan waktu konsentrasi (tc) digunakan rumus berikut:
tc = to + td
2
to = [ 3 x 3,28 x L x
td =
L
V x 60
nd
So ] (menit)
(menit)
dimana :
nd = Angka Kekasaran Manning
So = Kemiringan Lahan
L = Panjang lintasan aliran di atas permukaan lahan (m)
DEBIT RENCANA
Dari peta daerah tangkapan hujan kemudian dapat dilihat luas daerah
tangkapan dan panjang saluran yang selanjutnya digunakan untuk menghitung
debit. Besaran debit dihitung dengan menggunakan rumus Metoda Rasional:
Q = 0,002778*C*I*A
Dengan,
Q = debit, m3/s
C = koefisien limpasan
A = luas daerah tangkapan hujan (Ha)
3.8
DIMENSI SALURAN
R 2 / 3 S1 / 2
V=
n
( Artficial/Lining )
Dimana :
Q = Debit dalam m3/dtk
V = Kecepatan Aliran dalam saluran
A = Luas Penampang Basah (m2)
R = Radius Hidrolik (m)
S = Kemiringan Saluran
n = Angka kekasaran Manning
10