Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN KOLAM KECAMATAN


LOAJANAN

NAMA : Heri siswanto


NPM: 14.11.1001.3443.354
PRODI : MANAJEMEN PAGI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SAMARINDA 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
nikmat dan rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan Proposal Kewirausahaan yang
berjudul Usaha budidaya Ikan Patin Kolam diSamarinda.
Penulis berharap semoga dengan tersusunnya proposal ini akan sangat
bermanfaat khususnya bagi penulis yang bergerak dalam usaha perikanan untuk dapat
mengembangkan usahanya sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
hidupnya dapat tercapai.
Penulis

menyadari

banyak

kekurangan

dalam

penyusunan

proposal

kewirausahaan ini, oleh karma itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi
pembaca umumnya.

Samarinda, Januari 2016


Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

I. Pendahuluan
5

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan

1.3. Rumusan Masalah.


II. Kondisi Lapangan

6
8

2.1. Sumber daya Alam

..

2.2. Sumber Daya Manusia

..

2.3. Tingkat Persiapan Teknologi (oleh pelaku utama)

11

2.3.1. Penggunaan Bibit

11

2.3.2. Penggunaan Pakan

11

11

2.4. Pemasaran dan Kondisi Pasar

III. Perumusan Masalah dan Rencana Kegiatan

13

3.1. Analisa Masalah

13

3.2. Rencana Kegiatan

14

3.2.1. Pengembangan Teknologi (Proses Produksi)..

14

3.2.2. Pemasaran.

15

3.2.3. Analisa Usaha

16

3.2.4. Jadwal Kegiatan

17

18

3.3. Penyebaran luas usaha

3.3.1. Target sasaran penyuluhan


3.3.2. Target Luar Usaha

18

18

3.3.3. Danpak yang diharapkan


IV. Penutup

19

4.1. Daftar Pustaka

20

4.2. Daftar Lampiran.

20

DAFTAR TABEL
NO
1
2
3
4

TEKS

HALAMAN

Jumlah Penduduk menurut Pendidikan


Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan
Jumlah Rumah Tangga Perikanan di Kec.
Pringgarata
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pembesaran Ikan
Patin

9
10
10
17

DAFTAR GAMBAR
NO
1

TEKS

HALAMAN

Rantai Pemasaran Ikan Patin di Kec. Pringgarata

12

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kecamatan Loajanan merupakan salah satu dari Kecamatan yang ada di
Kab. Kutai Kartanegara yang merupakan daerah pengairan tehnis sepanjang
tahun, dengan kondisi ini sangat memungkinkan untuk pengembangan budidaya
perikanan air tawar baik system budidaya kolam , minapadi, keramba maupun
usaha pembenihan atau pembibitan.
Loa Janan merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia.

Kecamatan Loa Janan terletak antara 11649' BT 11708' BT dan 034'


LS 045' LS dengan luas wilayah mencapai 644,2 km2. Secara administratif,
kecamatan ini terbagi dalam 8 desa dengan jumlah penduduk mencapai 43.689
jiwa (2005).

Posisinya yang sangat strategis karena terletak di antara 3 kota utama


Kalimantan Timur yakni Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong menyebabkan
kecamatan ini berkembang sangat pesat dari segi perekonomian. Disamping
dilewati Jalan Raya Samarinda-Balikpapan yang merupakan jalur utama
distribusi barang dan jasa di Kalimantan Timur, Kecamatan Loa Janan juga
dibelah oleh Sungai Mahakam yang merupakan jalur transportasi utama menuju
wilayah pedalaman.

Kecamatan Loa Janan terkenal sebagai daerah pusat industri pengolahan


kayu dengan beroperasinya beberapa pabrik kayu lapis di tepi Sungai Mahakam,
serta sebagai daerah penghasil lada (dikenal dengan nama sahang) dan kakao
terbesar di Kalimantan Timur.
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan
Patin dalam kolam di Kecamatan Loa Janan adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui potensi, masalah dan cara pemecahan masalah dalam usaha
pembesaran ikan Patin di Kolam di Kecarnatan Loa Janan.
b. Merancang program usaha budidaya ikan Patin di kolam air mengalir dengan
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di
Kecamatan Loa Janan secara optimal.

1.3. Perumusan Masalah


Dari data yang ada mengenai usaha budidaya ikan system kolam di
Kecamatan Loa Janan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ;
1. Permintaan pasar akan ikan patin untuk konsumsi belum dapat di penuhi
karena belum ada yang produksi, masih dalam tahap percobaan di kecamatan
Loa Janan rendah disebabkan karena :
a. RTP yang menusahakan budidaya ikan patin belum banyak.
b. Padat tebar rendah
c. Pakan yang diberikan belum sesuai dngan anjuran kualitas frekwensi
pemberian
d. Ukuran bibit yang ditebar 3-5 cm sehingga saat panen belum mencapai
ukuran yang diinginkan oleh konsumen.

2. Harga produk yang dihasilkan oleh pembudidaya masih belum stabil dan
mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan karena penetapan harga jual lebih
didominasi oleh pedagang pengumpul (perantara) karena pembudidaya
memiliki kecendrungan untuk menjual produk dilokasi usaha dan menunggu
konsumen / pembeli.
3. Dengan potensi alam yang dimiliki khususnya kolam sangat berpotensi untuk
berkembang biak baru sedikit yang dimanfaatkan.

II. KONDISI LAPANGAN


2.1 Sumber Daya Alam (SDA)
Loa Janan merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia.
Kecamatan Loa Janan terletak antara 11649' BT 11708' BT dan
034' LS 045' LS dengan luas wilayah mencapai 644,2 km2. Secara
administratif, kecamatan ini terbagi dalam 8 desa dengan jumlah penduduk
mencapai 43.689 jiwa (2005).
Posisinya yang sangat strategis karena terletak di antara 3 kota utama
Kalimantan
menyebabkan

Timur

yakni

kecamatan

Balikpapan,
ini

Samarinda

berkembang

sangat

dan
pesat

Tenggarong
dari

segi

perekonomian. Disamping dilewati Jalan Raya Samarinda-Balikpapan yang


merupakan jalur utama distribusi barang dan jasa di Kalimantan Timur,
Kecamatan Loa Janan juga dibelah oleh Sungai Mahakam yang merupakan
jalur transportasi utama menuju wilayah pedalaman.
Kecamatan Loa Janan terkenal sebagai daerah pusat industri
pengolahan kayu dengan beroperasinya beberapa pabrik kayu lapis di tepi
Sungai Mahakam, serta sebagai daerah penghasil lada (dikenal dengan nama
sahang) dan kakao terbesar di Kalimantan Timur.
Khusus untuk pengembangan perikanan sistim budidaya kolam air
adalah sangat berpotensi untuk dikembangkan . Seperti yang telah diuraikan
diatas bahwa Kecamatan Loa janan merupakan salah satu kecamataan yang
ada di Kecamatan Loa Janan dan terletak di bagian tengah Kutai Kartanegara

yang merupakan daerah berpengaiaran tehnis sepanjang tahun sehingga sangat


memungkinkan untuk pengembangan sektor perikanan.

2.2. Sumber Daya Manusia


Kecamatan Loa Janan dengan luas wilayah 644 km terletak antara
116 49 Bujur Timur 117 08 Bujur Timur serta diantara 034 Lintang
Selatan 045 Lintang Selatan. Di sebelah utara kecamatan ini berbatasan
dengan Kota Samarinda, sebelah selatan berbatasan dengan Kota Balikpapan,
sebelah timur berbatasan dengan Kec. Samboja dan Kota Samarinda, dan di
sebelah barat berbatasan dengan Kec. Loa Kulu. Loa Janan Ulu merupakan
ibukota Kecamatan Loa Janan yang berada 17 meter diatas permukaan laut.
Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah, sekarang kecamatan
ini dibagi menjadi 8 desa/kelurahan dan 193 Rukun Tetangga (RT). Penduduk
Loa Janan tahun 2010 meningkat lebih dari enam belas ribu jiwa
dibandingkan dengan tahun 2000. Dimana penduduk Loa Janan berdasarkan
hasil Sensus Penduduk tahun 2000 tercatat 39.272 jiwa, sedangkan pada tahun
2010 meningkat menjadi 56.071 jiwa. Sehingga pertumbuhan penduduk Loa
Janan sekitar 3,63 persen pertahun. Kepadatan penduduk Kecamatan Loa
Janan pada tahun 2010 sekitar 87,04 jiwa/km2. Tetapi persebarannya tidak
merata di seluruh wilayah. Bakungan dengan luas wilayah 208,33 km2
berpenduduk sekitar 7.642 jiwa. Sehingga kepadatan penduduk di Bakungan
adalah 36,68 jiwa/km2. Tani Harapan dengan luas wilayah 31,25 km2
berpenduduk sekitar 1.842 jiwa. Sehingga kepadatan penduduk di Tani
Harapan adalah 58,94 jiwa/km2. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan
dengan Loa Janan Ulu dengan luas wilayah 11,9 km2 berpenduduk sekitar
11.412 jiwa. Sehingga kepadatan penduduk di Loa Janan Ulu adalah 958,99
jiwa/km2. Rasio jenis kelamin penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan pada tahun 2010 sebesar 108,08. Hal ini berarti bahwa diantara

100 penduduk perempuan di Kecamatan Loa Janan terdapat sekitar 106


penduduk laki-laki.
Tabel I. PENDUDUK LOA JANAN MENURUT DESA/KELURAHAN,
JENIS KELAMIN DAN RASIO JENIS KELAMIN TAHUN 2010

Sektor pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman pangan, perkebunan,
peternakan dan perikanan merupakan potensi sumberdaya alam yang
terbarukan (renewable resources). Adapun hasil dari sektor ini merupakan
kebutuhan dasar dalam pemenuhan terhadap kecukupan gizi masyarakat
sehingga dapat mengetahui tingkat ketahanan pangan di suatu daerah, selain
itu juga sebagai salah satu bahan dasar dalam sektor industri
Berdasarkan sistem usahanya sub sektor perikanan dibedakan menjadi dua
yaitu perikanan tangkap (nelayan) dan perikanan budidaya, sedangkan
berdasarkan lokasi usaha perikanan tangkap terbagi menjadi penangkapan di

10

perairan laut dan perairan umum (sungai, danau) sementara perikanan


budidaya terbagi menjadi budidaya di tambak, kolam dan karamba. Data dari
Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan bahwa nilai
produksi perikanan di Loa Janan pada tahun 2010 mencapai 30,68 milyar
rupiah, dengan produksi ikan sekitar 1.240,30 ton dan diusahakan oleh sekitar
764 rumah tangga. Produksi ikan dari hasil penangkapan sekitar 4,50 ton yang
bernilai sekitar 0,14 milyar rupiah dan hasil budidaya sekitar 1.235,80 ton
yang bernilai sekitar 30,54 milyar rupiah.
2.3 Tingkat Persiapan Teknologi (oleh pelaku utama)
Teknologi yang digunakan oleh para pembudidaya ikan pati kolam
mengalir di Kecamatan LoaJanan saat ini sebagian besar masih secara semi
intensif, terutama dalam penggunaan bibit dan penggunaan pakan.
2.3.1 Penggunaan bibit
Bibit yang digunakan rata-rata berukuran kecil yaitu 3-5 cm dengan
padat tebar 750-1000 ekor per kolam.Dengan penggunaan bibit yang kecil dan
padat tebar yang rendah maka produksi yang diharapkan belum mampu
memenuhi permintaan pasar/konsumen.
2.3.2 Penggunaan pakan
Pakan yang digunakan sebagian besar berupa pellet cap bintang namun
kwantitas/jumlah yang diberikan dan frekwensi pemberian masih belum
sesuai yaitu 1-1,5 kw perkolam dengan frekwensi 1-2 kali sehari.

2.4 Pemasaran dan kondisi pasar


Pemasaran ikan patin untuk konsumsi yang dilakukan oleh
pembudidaya di Kecamatan Loa Janan sebagian besar dipasarkan kekota
Samarinda, rumah makan/restoran, dan kolam-kolam pemancingan. Kegiatan
pemasaran dilakukan melalui jasa perantara yaitu pedagang pengumpul.

11

Harga ikan patin yang dipasarkan berkisar antara Rp. 15.000 sampai Rp.
18.000,- per kilogram.

Untuk lebih jelasnya rantai pemasaran ikan patin di kecamatan Loa Janan
dapat dilihat pada skema gambar 1.

Produsen

Pedagang
Pengumpul

Rumah Makan /
Restoran
Kolam
Pemancingan
Konsumen

Gambar 1. Rantai Pemasaran Ikan Patin di kecamatan Loa Janan


Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa kondisi pasar saat ini sangat
stabil baik harga maupun permintaan pasar, dengan kondisi pasar saat ini
sangat mendukung para pembudidaya untuk berproduksi maksimal namun
kemampuan berproduksi dari para pembudidaya masih sangat rendah,
sedangkan permintaan konsumen tinggi sehingga belum mampu dipenuhi oleh
para pembudidaya.

12

III. PERUMUSAN MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN


3.1 Analisa masalah
Dari beberapa uraian diatas baik tentang kondisi alam,sumberdaya
manusia, tingkat persiapan tebrionogi, kondisi pasar dan peluang pasar dapat
dianalisa masalahnya sebagai berikut:
a. Kondisi alam wilayah kecamatan Loa Janan sangat mendukung untuk
usaha budidaya ikan khususnya budidaya ikan patin sistim Kolam air
mengalir karena wilayah kecamatan Loa Janan berpengairan tehnis
sepanjang tahun dan memiliki peraian umum.
b. Jumlah penduduk yang bergerak disektor pertanian cukup besar
namun yang bergerak disektor perikanan masih kecil khususnya
budidaya Ikan Patin di Kolam karena sector pembagian wilayah
penghasilan
c. Dari kesiapan tehnologi oleh pelaku utama saat ini sebagian besar
masih rnembudiayakan secara semi intensif sehingga produksi yang
dihasilkan masih rendah padahal perrnintaan pasar / konsumen cukup
tinggi, penerapan toknologi oleh pelaku utama diharapkan dari semi
intensif menjadi intensif.

13

d. Kondisi pasar saat ini sangat stabil baik perimintaan maupun harga,
hal ini sangat mendukung usaha budidaya dan perlu dimanfaatkan oleh
para pelaku usaha
e. Pemasaran

hasil

produksi

masih

didominasi

oleh

pedagang

pengumpul, untuk itu perlu ditumbuhkan jiwa kewirausahaan pada


para pelaku utama.
3.2 Rencana Kegiatan
3.2.1 Pengembangan tehnologi (proses produksi)
Dalam pengembangan tehnologi budidaya ikan patin di kolam air
mengalir hal yang sangat perlu diperhatikan adalah kesiapan sarana dan
prasarana serta proses produksi dari budidaya itu sendiri.
a. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan hal pokok yang harus dipenuhi dalam
kegiatan budidaya. Ketersediaan sarana dan prasarana produksi akan
mempengaruhi kelancaran dan harga pokok produk yang dihasilkan. Sarana
dan prasarana yang digunakan dalam usaha pembesaran ikan patin pada
kolam air mengalir adalah kolam permenen dengan ukuran 2 are dan sanitasi
air mengalir.
b. Proses produksi
Proses produksi pembesaran ikan Patin system kolam air mengalir
meliputi persiapan Kolam, penebaran benih, pemeliharaan dan pemanenan.
Uraian ringkas proses produksi ikan Patin sebagai berikut
1. Persiapan Kolam
Persiapan Kolam merupakan langkah awal dalam usaha pembesaran
ikan Patin sehingga proses pemeliharaan dapat berjalan secara optimal dan
dapat mencapai produksi yang diharapkan. Persiapan kolam air mengalir yang

14

dilakukan dalam usaha pembesaran ikan Patin meliputi persiapan pemupukan


kolam dan system sanitasi air mengalir.
2. Penebaran benih
Penebaran benih ikan dilakukan pada pagi hari dengan padat
penebaran 750-1000 ekor/satu Kolam. Ukuran benih yang ditebar pada awal
pemeliharaan adalah 3-5 cm/ekor. Sebelum dilakukan proses penebaran
terlebih dahulu dilakukan proses aklimatisasi agar benih rnudah beradaptasi
dengan lingkungan yang baru. Proses aklimatisasi suhu dilakukan dengan cara
mengapungkan kantong-kantong benih pada permukaan air kolam. kemudian
kantong benih dibuka dan sedikit demi sedikit air kolam dimasukkan ke dalam
kantong sampai benih keluar dengan sendirinya.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan Patin untuk mencapai ukuran yang diinginkan oleh
konsumen dilakukan selama kurang lebih 80-90 hari. Selama masa
pemeliharaan ikan patin diberikan pakan berupa pellet cap Bintang dengan :
pemberian pakan sebanyak tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan sore
4. Pemanenan
Pemanenan ikan patin ukuran konsumsi pada kolam air mengalir
dilakukan pada pagi atau sore hari. Pemanenan dilakukan setelah masa
pemeliharaan mencapai 80-90 hari.. Metoda pemanenan yang digunakan
adalah metoda panen total.
3.2.2 Pemasaran
Rencana kegiatan pemasaran yang akan dilaksanakan adalah sesuai
dengan permintaan konsumen yaitu dipasarkan ke wilayah Kabupaten Kutai
Timur, Kota Samarinda, Kota Balikpapan, rumah makan/restoran serta kolam
kolam pemancingan. Pengangkutan ikan patin ke lokasi pemasaran dilakukan

15

dengan metoda pengangkutan secara terbuka menggunakan kendaraan roda


dua atau roda empat
3.2.3 Analisa Usaha
Untuk melaksanakan kegiatan usaha pembesaran ikan patin system
kolam air mengalir maka sangat perlu dilakukan perhitungan dan analisa
usaha yang matang oleh para pelaku utama, hal ini mutlak dilakukan untuk
mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan baik biaya investasi maupun
biaya operasional / biaya habis terpakai serta prediksi harga produk saat itu
sehingga diketahui apakah usaha kita menguntungkan atau tidak. Perhitungan
analisa usaha budidaya ikan patin sistem kolam air mengalir adalah sebagai
berikut: dari jumlah bibit yang ditebar sebanyak 2.000 ekor akan mengalami
mortalitas sebesar 10% sehingga jumlah ikan yang dipanen adalah 1800 ekor.
Jumlah pakan yang dihabiskan sebanyak 1000 kg dengan asumsi konfersi
pakan (FK) 1,5: 1. Artinya 1,5 kg pakan akan menjadikan 1 kg daging ikan,
sehingga didapatkan perkiraan hasil panen 667 kg.
Perhitungan analisa usaha dalam 1 kali proses produksi untuk 2 buah
kolam adalah sebagai berikut :
I

II

INVESTASI
Rehab Kolam ukuran 20x10 m
- Sewa alat berat (pc 200) 1 unit @
Rp.10.000.000
- Solar 400 liter @ Rp.6.500
- Jarring 400 meter @ Rp.5000
- Paralon 4 buah @ Rp.50.000
- Keranjang plastic 2 buah @ Rp. 75.000
- Sorok 2 buah @ Rp. 100.000
- Hava 2 Buah @ Rp. 200.000
- Ember Plastik 2 Buah @ Rp. 10.000
Jumlah
Biaya operasional / biaya habis pakai
- bibit ikan patin 2000 ekor @ Rp. 1.600
- Pakan ikan (pellet 1000 kg @ Rp. 5.000)

16

RP. 10.000.000
Rp. 2.600.000
Rp. 2.000.000
Rp. 200.000
Rp. 150.000
Rp. 200.000
Rp. 400.000
Rp. 20.000
Rp. 15.570.000
Rp. 3.200.000
Rp. 5.000.000

Obat-obatan (antibiotic dan vitamin)


Ongkos angkut bibit + Pakan dan upah
tenaga kerja +sewa mobil

Rp. 200.000
Rp. 2.800.000

Jumlah
Jumlah Total Biaya modal
Hasil penjualan Produksi
667 Kg @ Rp. 25.000
Keuntungan / Laba
Hasil penjualan total Total Biaya oprasional
R/C (Revenue / Cost)
Rp. 16.675.000/ Rp. 11.200.000

III
IV
V

Rp. 11.200.000
Rp. 26.770.000
Rp. 16.675.000
Rp. 5.475.000

3.2.4 Jadwal Kegiatan


Table 4. Jadwal pelaksanaan kegiatan Budidaya Ikan Patin system
kolam air mengalir di kecamatan pringgarata.
Jadwal Pelaksanaan (Bulan / Minggu )
No
1.

Jenis Kegiatan

Mei

Juni

Agustus
3

September
4

Persiapan
-

Pemilihan
Lokasi
budidaya

Persiapan
Kolam

2.

Penebaran Bibit

3.

Pemeliharaan

Juli

Pemberian
Pakan

X x x x x x x X x x x x x x

Pengelolaan
Kualitas air

X x x x x x x X x x x x x x

Sampling
pertumbuhan

X x x x x x x X x x x x x x

Panen dan sortasi

17

Pemasaran Hasil

3.3. Penyebaran Kegiatan Usaha


3.3.1. Target sasaran penyuluhan
Target sasaran penyuluhan dalam kegiatan ini adalah :
1. Peningkatan jumlah RTP budidaya ikan patin system kolam air
mengalir.
2. Tumbuhnya kelompok-kelompok pembudidaya ikan patin sistem
kolam air mengalir dikecamatan pringgarata
3. Terjadinya

peningkatan

pengetahuan

dan

ketrampilan

para

pembudidaya dalam penerapan tekhnologi budidaya ikan patin


4. Tumbuh dan berkembangnya dinamika kelompok pembudidaya kolam
air mengalir
5. Tumbuhnya jiwa wirausaha yang handal pada para pelaku utama /
pembudidaya.
6. Terjadinya peningkatan produksi ikan patin
7. Terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya para
pembudidaya ikan patin
8. Peningkatan gizi masyarakat.
3.3.2. Target Luar usaha
Target luar usaha yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :
a. Tumbuh dan berkembangnya para pembenih pembenih ikan (UPR)
di kecamatan Pringgarata yang akan menyediakan benih bagi para

18

pembudidaya baik dalam kecamatan

maupun luar kecamatan

Pringgarata dengan mutu dan kualitas terjamin.


b. Dikenalnya kecamatan pringgarata sebagai pusat kegiatan perikanan
air tawar baik pembenihan maupun pembesaran.

3.4. Dampak Ynag diharapkan


Dampak yang diharapkan dalam kegiatan kewirausahaan ini adalah :
1. Tumbuh dan berkembangnya jiwa kewirausahaan bagi para penyuluh
lainnya
2. Tertariknya para penyandang dana untuk menginvestasikan modalnya
di kecamatan pringgarata dalam bidang perikanan.
3. Terciptanya kemitraan usaha antara produsen / pembudidaya dengan
pihak ke tiga ( Pengusaha, Bank dll)
4. Terjadinya peningkatan penerimaan asli daerah (PAD) untuk
Kabupaten Lombok Tengah.

19

IV. PENUTUP
Demikian proposal kewirausahan ini di susun dalam rangka
peningkatan kinerja dan profesionalisme penyuluh di Kabupaten Lombok
Tengah. Keterkaitan koordinatif fungsional dalam rangka penyuluhan
perikanan terbangun dalam tata hubungan yang didasarkan atas prinsip
keterlibatan semua unsur melalui proses pengambilan keputusan secara wajar,
untuk itu semoga proposal ini dapat dipertimbangkan oleh Tim verifikasi
pusat guna peningkatan kinerja penyuluh di daerah. terima kasih.

4.1. Daftar Pustaka


a. Program Penyuluhan Perikanan Kecamatan Pringgarata, 2008.
b. Monografi Wilayah Kecamatan Pringgarata, 2008.

20

21

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN
KOLAM
2 Unit Kolam Ukuran 20 x 10 m.
No
1

Uraian Kegiatan
Rehab Kolam
- Sewa alat berat (pc
200)
- solar
- jaring
- Paralon
Jumlah I
Pemberian Saprotan
- Bibit ikan patin
- Pakan Ikan
- Obat-obatan
(Vitamin dan
Antibiotik)
Jumlah II
Pembelian alat
perlengkapan
- Keranjang plastik
- Sorok
- Hava
- Ember plastic
Jumlah III
Biaya lain-lain
- ongkos angkut
benih / pellet
- Ongkos Jaga
(Pemeliharaan)/ 3
bulan
- Sewa Mobil pick up

Volume
1 unit

Harga
Satuan (Rp.)

Total Harga
(Rp.)

10.000.000

10.000.000

400 liter
400 meter
4 buah

6.500
5.000
50.000

2.600.000
2.000.000
200.000
14.800.000

2.000 ekor
1000 Kg
2 Paket

1.600
5.000
100.000

3.200.000
5.000.000
200.000
8.400.000

2 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah

75.000
100.000
200.000
10.000

150.000
200.000
400.000
20.000
770.000

1 orang

400.000

400.000

1 orang

700.000

2.100.000

1 unit

300.000

300.000

Jumlah IV
Total Jumlah I, II, III, IV

2.800.000
26.770.000
Samarinda, 2 januari 2016

( Heri Siswanto)
NPM:141110013443354
22

Anda mungkin juga menyukai