Anda di halaman 1dari 61

MATERI PELATIHAN BERBASIS

KOMPETENSI
SEKTOR TELEMATIKA
SUB SEKTOR MULTIMEDIA

MEMBUAT
STORYBOARD UNTUK ANIMASI
TIK.MM02.011.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Kode Modul
TIK.PR03.002.01

PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Judul Modul: Mengoperasikan Bahasa Pemrograman


Data Deskripsi (SQL) Lanjut
Buku Penilaian
05-2007

Versi: 23-

Halaman: 2 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

DAFTAR ISI
Daftar Isi
1
BAB I

PENGANTAR

1.1
1.2

1.3
1.4
BAB II

Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi


Penjelasan Modul
1.2.1 Desain Modul
1.2.2 Isi Modul
1.2.3 Pelaksanaan Modul
Pengakuan Kompetensi Terkini
Pengertian Istilah-istilah

4
4
4
5
5
6
6
8

STANDAR KOMPETENSI
2.1
2.2
2.3

Peta Paket Pelatihan


Pengertian Unit Standar
Unit Kompetensi Yang Dipelajari
2.3.1 Kode dan Judul Unit
2.3.2 Deskripsi Unit
2.3.3 Elemen Kompetensi
2.3.4 Batasan Variabel
2.3.5 Panduan Penilaian
2.3.6 Kompetensi Kunci

8
8
8
9
9
9
10
11
13

BAB III

14

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

14

3.1 Strategi Pelatihan


3.2 Metode Pelatihan
BAB IV

14
15
16

MATERI UNTI KOMPETENSI MEMBUAT STORYBOARD UNTUK


ANIMASI
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5

Tujuan Instruksional Umum


Tujuan Instruksional Khusus
Uraian Singkat Materi :
Beberapa Pengertian dalam Unit Kompetensi ini :
Informasi masing-masing elemen kompetensi
4.5.1 Menentukan syarat-syarat storyboard
4.5.2 Membuat storyboard

16
16
16
17
18
18
18
34

BAB V

54

SUMBER- SUMBER YANG DIPERLUKAN

54

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

54

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 3 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

5.1 Sumber Daya Manusia


5.2 Literatur
5.3 Daftar Peralatan dan Bahan
DAFTAR PUSTAKA

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

54
55
56
57

Halaman: 4 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

BAB I
PENGANTAR
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang
memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan secara
kompeten. Lalu, apa arti kompeten di tempat kerja?

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, berarti Anda
memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu
untuk ditampilkan secara efektif di tempat dimana Anda bekerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui dan ditetapkan.

1.2 Penjelasan Modul


Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses
Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri.
Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu
pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang
pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana
biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan
disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.
Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual
adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri
berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan
yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan
pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini
dilaksanakan pseserta dengan menambahkan unsur-unsur atau
sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri
maupun melalui bantuan dari pelatih.
1.2.1 Desain Modul
Modul ini dirancang untuk dapat digunakan pada
Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh
seorang pelatih.
Pelatihan
individual/mandiri
adalah
pelatihan
yang
dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsurunsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan
dari pelatih.
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 5 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

1.2.2 Isi Modul


Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih
maupun peserta pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam
Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
Kegiatan-kegiatan
yang
akan membantu
peserta
pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta
pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai
jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja
dan berisi:
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan
sebagai pernyataan keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan
untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan
pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan
praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan:
- Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan
peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
- Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta
pelatihan.
- Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama
dalam penyelenggaraan pelatihan.
- Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban
/ tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada
Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan:
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 6 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

- Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama


pelatihan.
- Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku
Kerja.
- Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
- Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
- Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh
pelatih.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini
Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of
Current Competency)?
Jika Anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, Anda dapat
mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti Anda
tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda
mungkin
sudah
memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan, karena Anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi
yang sama atau
c. Mempunyai
pengalaman
lainnya
yang
mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian Istilah-istilah


Berikut adalah pengertian dari beberapa istilah
digunakan dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi, antara lain :

yang

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,
pengetahuan serta ketrampilan/keahlian kerja tertentu yang
diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja
atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut
oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan,
menerapkan suatu standar tertentu.

menetapkan

serta

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti
melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review)
penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 7 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan


terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan
fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada
pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi Kerja
Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang
mencakup aspek pengetahuan , keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja
Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan
kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan / atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sertifikasi Kompetensi Kerja
Sertifikasi kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat
kompetensi yang dilakukan secara sitematis dan obyektif melalui uji
kompetensi sesuai standar kompetensi kerja nasional Indonesia,
standar internasional dan /atau standar khusus.
Sertifikat Kompetensi Kerja
Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan
oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan
bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai
dengan SKKNI.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 8 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Modul yang sedang Anda pelajari ini bertujuan untuk mencapai
satu unit kompetensi. Adapun kompetensi ini termasuk dalam satu
paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:
a. TIK.MM02.011.01
Membuat Storyboard untuk Animasi
2.2 Pengertian Unit Standar
Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apakah yang akan anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ?
Di dalam unit kompetensi ini, Anda akan mempelajari tentang
pembuatan storyboard untuk animasi.
Berapa lama unit kompetensi ini dapat diselesaikan ?
Sistem pelatihan berbasis kompetensi terfokus pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Namun diharapkan
pelatihan ini dapat dilaksanakan dan dicapai dalam jangka waktu
tidak lebih dari seminggu, tiga sampai lima hari. Pelatihan ini
diperuntukkan bagi semua pengguna terutama yang tugasnya
berkaitan dengan persiapan identifikasi, mengidentifikasi dan
memeriksa identifikasi dari perangkat penyusun komputer.
Berapa banyak/kesempatan yang anda miliki untuk mencapai
kompetensi ?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan
Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali
untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang
disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan
menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat:
a. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 9 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

b. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.


c. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria
unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Kode dan Judul Unit
Kode Unit : TIK.MM02.011.01
Judul Unit : Membuat Storyboard untuk Animasi
2.3.2 Deskripsi Unit
Unit kompentensi ini mendeskripsikan ketrampilan dan
pengetahuan untuk menginterpretasikan naskah kreatif,
mengembangkan dan memproduksi storyboard untuk produksi
animasi dalam industri budaya.
2.3.3 Elemen Kompetensi
KRITERIA UNJUK KERJA

ELEMEN KOMPETENSI
01 Menentukan syaratsyarat storyboard

1.1 Orang yang terkait dikoordinasikan


untuk menginterpretasikan dan
memastikan syarat-syarat animasi
sehingga syarat-syarat teknis, produksi
atau skrip / teks terefleksi dalam
storyboard.
1.2 Ikut dalam pertemuan konsep awal agar
syarat-syarat produk animasi dapat
dibahas.
1.3 Anggaran yang ada untuk produksi,
diidentifikasi.
1.4 Batas tanggal produksi dari storyboard
ditentukan.
1.5 Cakupan storyboard direncanakan
dalam:
Outline rincian naskah.
Detail grafik dan visual dalam
naskah.
Batasan produksi.
1.6 Syarat-syarat dan standarisasi
storyboard disepakati dengan personil
yang sesuai.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 10 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

KRITERIA UNJUK KERJA

ELEMEN KOMPETENSI

02 Membuat storyboard

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

2.1 Semua detail dimuat dalam storyboard


dan bahwa storyboard mengikuti
batasan produksi.
2.2 Penggambaran visualisasi dilakukan
dengan akurat pada naskah / teks
dalam storyboard.
2.3 Kesepakatan dilakukan dari personil
terkait atas perubahan pada spesifikasi
storyboard dan / atau syarat-syarat
sebelum pembuatan storyboard selesai.
2.4 Storyboard jelas, dapat dibaca dan
menunjukkan detail yang cukup untuk
membuat elemen produksi animasi lain
berdasarkan storyboard.
2.5 Copy storyboard untuk personil terkait,
dibuat bila diperlukan.
2.6 Storyboard diidentifikasi dengan jelas,
disimpan dan diamankan serta dibuat
back-up copy.

2.3.4 Batasan Variabel


Batasan variabel unit kompetensi ini adalah sebagai berikut:
1. Storyboard
mencerminkan
serangkaian
gaya
yang
dianimasikan, yang meliputi:
1.1
Gambar
1.2
Pengadeganan (puppetry)
1.3
Digital imaging
1.4
Gaya dan teknik grafik dengan ragam yang luas
2. Produksi mungkin melibatkan satu atau lebih media:
2.1
Gambar
2.2
Pengadeganan (puppetry)
2.3
Digital imaging
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 11 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

3. Jenis-jenis produksi mencakup:


3.1.
Feature film
3.2
Film pendek
3.3
Iklan
3.4
Video musik
3.5
Program televisi
4. Personil
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13

relevan mencakup:
Desainer produksi
Pelukis grafis
Supervisor
Kepala bagian
Pengarah fotografi
Sutradara
Produser
Pengarah teknik
Staf teknik lain
Staf spesialis lain
Desainer
Manager studio
Personil produksi animasi

5. Elemen-elemen yang dianimasikan meliputi:


5.1
Karakter
5.2
Latar
5.3
Property seperti furniture
2.3.5 Panduan Penilaian
Panduan penilaian terdiri dari :
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang
Penilaian harus mencakup pengetahuan utama dari
ketrampilan dalam bidang-bidang berikut :
1.1
Visualisasi dan intepretasi konsep kreatif.
1.2
Intepretasi skrip, spesifikasi dan instruksi.
1.3.
Intepretasikan dan komunikasikan spesifikasi
produksi
1.4.
Prinsip dan teknik produksi animasi.
1.5.
Gambar dengan skala.
1.6.
Tulisan laporan.
1.7.
Prinsip dan teknik komunikasi.
1.8.
Prinsip dan teknik animasi.
1.9.
Komposisi dan pembuatan film.
1.10.
Memahami elemen artistic produksi.
1.11.
Mengenali metode dan teknik animasi terakhir.
1.12.
Memelihara integritas design.
1.13.
Teori pewarnaan, garis, dimensi, kedalaman dan
aplikasi pada layar.
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 12 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

1.14.
1.15.
1.16.
1.17.

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Perlakuan berbagai materi, penyelesaian, teknik


melukis dan pewarnaan dengan cahaya.
Kegunaan dan sifat materi yang digunakan dalam
animasi.
Bekerja dengan materi khusus.
Menyajikan infomasi untuk pelanggan dalam dan
luar.

2. Konteks penilaian
2.1.
Penilaian dapat terjadi pada tempat kerja, di luar
kerja atau pada campuran keduanya. Penilaian
diluar tempat kerja harus dilakukan dengan
lingkungan kerja yang disimulasikan mendekati
tempat kerja.
2.2.
Penilaian
dapat
menggunakan
serangkaian
metode
untuk
menilai
kemampuan
dan
penerapan
pengetahuan
penting
yang
mendukung, dan mungkin meliputi:
2.2.1.
Contoh-contoh kerja atau kegiatan kerja
yang disimulasikan.
2.2.2.
Pertanyaan lisan / wawancara yang
djukan untuk mengevaluasi proses yang
digunakan untuk mengembangkan dan
mewujudkan konsep kreatif.
2.2.3.
Proyek / laporan / buku catatan
kemajuan.
2.2.4.
Laporan pihak ketiga dan prestasi otentik
sebelumnya.
2.2.5.
Bukti penilaian yang menggambarkan
proses
yang
digunakan
dalam
mengembangkan
dan
mewujudkan
konsep kreatif.
3. Aspek penting penilaian
Bukti berikut ini penting untuk menilai kompetensi dalam
unit ini:
Konsep intepretasi kreatif animasi yang memenuhi syaratsyarat praktis yang meliputi jenis produksi dan batasan
sumber:
3.1.
Komunikasi lisan dan tulisan efektif dengan
beberapa individu / organisasi.
3.2.
Keterampilan presentasi.
4. Kaitan dengan unit-unit lainnya
4.1
Keterkaitan unit kompetensi untuk penilaian akan
bervariasi dengan projekatau skenario tertentu.
Unit ini penting untuk suatu range pelayanan
teknologi Informasi dan oleh karena itu harus
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 13 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

dinilai secara keseluruhan dengan unit technical /


support.
4.2

Pengembangan
pelatihan
untuk
memenuhi
persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan
hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum,
institusi harus menyediakan pelatihan yang
mempertimbangkan serangkaian konteks industri
seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu.
Batasan variabel akan membantu dalam hal ini.
Untuk sektor tertentu / khusus, pelatihan harus
disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan
sektor tersebut.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 14 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

2.3.6 Kompetensi Kunci


NO

KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI

TINGKA
T

Mengumpulkan, mengorganisir dan


menganalisa informasi

Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisir aktivitasaktivitas

Bekerja dengan orang lain dan kelompok

Menggunakan ide-ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah

Menggunakan teknologi

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 15 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1 Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu Sistem Berbasis Kompetensi berbeda
dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem
ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri,
artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai
dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap
tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum
mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah
Anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan
Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik
yang terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh
Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang
Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 16 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

3.2 Metode Pelatihan


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan.
Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat
digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara
individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda
disarankan
untuk
menemui
Pelatih
setiap
saat
untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama
secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.
Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar
peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 17 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

BAB IV
MATERI UNTI KOMPETENSI
MEMBUAT STORYBOARD UNTUK ANIMASI

4.1 Tujuan Instruksional Umum


o Siswa mampu menceritakan dan menjelaskan tentang
pembuatan storyboard
o Siswa dapat membuat storyboard secara kreatif
4.2 Tujuan Instruksional Khusus
o Siswa dapat menjelaskan persiapan untuk membuat storyboard
o Siswa mengerti ketrampilan yang diperlukan untuk membuat
storyboard
o Siswa mengetahui dan mampu menggunakan pengetahuan
untuk memproduksi sebuah storyboard untuk produk animasi
o Siswa dapat menuangkan seluruh kreatifitas mereka dalam
membuat sebuah storyboard
o Siswa dapat menghasilkan storyboard sesuai dengan yang
diinginkan

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 18 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

4.3 Uraian Singkat Materi :


Membuat Storyboard untuk Animasi
Membuat film animasi 3d, biasanya dimulai dari ide ingin membuat
cerita tentang apa. Jika ide telah didapat maka akan dibuat menjadi
skenario dan kemudian dibuat sketsa model karakternya, peralatan dan
latar yang dipakai dalam skenarionya. Storyboard harus juga dibuat
dikarenakan sangat penting sebagai panduan dalam pembuatan
animasinya. Jika mengerjakan semuanya sendirian atau pekerja yang
dimiliki sedikit, maka akan terasa repot untuk membuat storyboard karena
pembuatan storyboard memerlukan waktu dan proses yang cukup
panjang. Jika di dunia profesional atau studio tingkat menengah, tahap
storyboard ini tidak dilewatkan dan harus dibuat.
Setiap sequence/babak ada scene/adegannya. Kemudian tiap scene
itu merupakan beberapa gabungan dari shot yang telah digabungkan.
Setiap eleman seperti shot size, shot angle, lighting dan lain-lain harus
dijelaskan dalam storyboard sehingga dapat menjelaskan sebuah adegan.
Setiap storyboard harus dikerjakan dengan cermat dan teliti
sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pelaksanaan pengambilan
gambar baik untuk film animasi maupun iklan. Dengan adanya storyboard
sebagai panduan, diharapkan semua kru-kru yang ikut bertanggung jawab
dan berpartisipasi dalam pembuatan sebuah animasi dapat
mengerjakannya sesuai dengan keinginan penulis naskah atau client yang
meminta.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 19 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

4.4 Beberapa Pengertian dalam Unit Kompetensi ini :


Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit
kompetensi ini, yaitu :
a. Animasi, adalah sebuah jenis ilusi optik yang melibatkan tampilan
gerakan yang didapatkan dari penampilan gambar tidak bergerak satu
per satu.
b. Scene, adalah adegan dari yang dilakukan yang didalamnya dapat
terdiri dari beberapa dialog ataupun gerakan.
c. Cel Animation : Gambar dibuat pada lembar transparan (celluloid)
yang akan diletakkan satu di atas lembar lainnya untuk
menggabungkan karakter dan latarnya.
d. Stop Motion Animation : Sebuah model atau boneka (boneka
bayangan digunakan pada awal stop motion) direkam pada sebuah
frame pada satu waktu, dengan sedikit perubahan posisi dibuat
diantara tiap frame.
e. Computer Animation : Komputer digunakan membuat gambar
keseluruhan dan warna dari gerak animasi yang menggunakan
sekumpulan kode matematis atau dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas dari karakter yang digambar dengan tangan.
f. Storyboard adalah penyusun grafik seperti sekumpulan ilustrasi atau
gambar yang ditampilkan secara berurutan untuk tujuan visualisasi
grafik bergerak atau urutan media interaktif, termasuk interativitas
website.
g. Tweening, adalah proses yang menghasilkan frame di pertengahan
pergantian dua frame yang cepat sehingga menghasilkan suatu
gerakan yang secara tidak langsung menghasilkan animasi
h. Motion, adalah gerakan dari suatu animasi
i. Frame, adalah bingkai/kotak dari tiap scene/adegan yang
digambarkan. Frame biasanya berisi satu adegan tidak bergerak dan
jika digabungkan maka dapat menghasilkan suatu gerakan animasi.
4.5 Informasi masing-masing elemen kompetensi
4.5.1 Menentukan syarat-syarat storyboard
1) Pengetahuan kerja
Sekilas Tentang Definisi Animasi
Animasi berarti, secara literal, memasukkan kehidupan ke
dalam sesuatu. Dalam bahasa, animasi kebanyakan dihubungkan
dengan pekerjaan pembuat film. Ilustrator menciptakan gerakan dari
sekumpulan gambar dan kita mendapat ilusi benda itu hidup.
Animasi adalah sebuah jenis ilusi optik yang melibatkan
tampilan gerakan yang didapatkan dari penampilan gambar tidak
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 20 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

bergerak satu per satu. Seringkali animasi digunakan untuk tujuan


entertainment (hiburan). Animasi juga dimasukkan sebagai sebuah
bentuk seni dan juga digunakan untuk tujuan pendidikan.
Animasi kartun sering dianggap sebagai animasi bentuk klasik.
Kartun animasi membuat tampilan pertamanya pada awal abad
20an dan menggunakan 24 gambar berbeda tiap detik. Pada kartun
animasi tradisional, frames digambar dengan tangan.
Animasi bersifat memakan waktu dan sekaligus mahal untuk
diproduksi. Untuk alasan inilah kebanyakan animasi untuk televisi
dan film telah diproduksi oleh studio professional. Pada
kenyataannya, terdapat banyak sumber, seperti program animasi
harga rendah dan jaringan distribusi, sehingga hal itu membuat kerja
animator lebih mudah daripada jaman dulu. Ada tiga jenis animasi
yaitu:
1. Cel Animation : Gambar dibuat pada lembar transparan
(celluloid) yang akan diletakkan satu di atas lembar lainnya
untuk menggabungkan karakter dan latarnya.

2. Stop Motion Animation : Sebuah model atau boneka


(boneka bayangan digunakan pada awal stop motion)
direkam pada sebuah frame pada satu waktu, dengan
sedikit perubahan posisi dibuat diantara tiap frame.
3. Computer Animation : Komputer digunakan membuat
gambar keseluruhan dan warna dari gerak animasi yang
menggunakan sekumpulan kode matematis atau dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dari karakter yang
digambar dengan tangan.
Keuntungan menggunakan animasi ialah:
Menarik dan menahan perhatian
Memperlihatkan gerakan tak terlihat atau proses fisik
Meningkatkan kesan dan ingatan
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 21 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Mengembangkan visualisasi dari konsep yang


dibayangkan, objek dan hubungan diantaranya.

Kekurangan jika memakai animasi ialah:


Memerlukan memori yang besar dan tempat
penyimpanan yang besar
Memerlukan peralatan khusus untuk presentasi yang
berkualitas
Tidak dapat dibandingkan dengan sifat nyata pada video
atau foto yang nyata.
Pengertian Storyboard
Storyboard adalah penyusun grafik seperti sekumpulan
ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan untuk
tujuan visualisasi grafik bergerak atau urutan media interaktif,
termasuk interativitas website.
Sejarah Storyboard
Proses membuat storyboard, pertamanya dikembangkan oleh
studio Walt Disney pada awal 1930, setelah beberapa tahun dari
proses yang sama digunakan di Walt Disney dan studio animasi
lainnya.
Menurut John Canemaker, storyboard pertama di Disney
berasal dari buku komik seperti sketsa cerita yang diciptakan pada
tahun 1920 untuk mengilustrasikan konsep untuk subjek pendek
kartun animasi.
Tetapi menurut Christopher Finch, Disney meminta animator
Webb Smith dengan menciptakan ide menggambar scene pada
lembar kertas yang terpisah dan meggantungkannya pada papan
buletin untuk menceritakan sebuah cerita secara berurutan, dan
akhirnya memunculkan storyboard yang pertama.
Storyboard sekarang lebih banyak digunakan untuk membuat
kerangka pembuatan websites dan proyek media interaktif lainnya
seperti iklan, film pendek atau games ketika dalam tahap
perancangan/desain.
Penggunaan Storyboard
Film
Sebuah storyboard film adalah bagian penting dalam film
sebelum diproduksi untuk membantu sutradara, sinematografer dan
klien iklan komersial televisi memvisualisasi scene dan mencari
masalah potensial sebelum terjadi.
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 22 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Dalam membuat sebuah gambar bergerak, sebuah storybard


menyediakan tampilan visual dari kejadian yang akan terlihat
melalui lensa kamera. Dalam proses membuat storyboard,
kebanyakan detail teknis dimasukkan dalam merangkai film atau
proyek media interaktif yang dapat secara efisien dijelaskan dalam
gambar atau teks tambahan.
Animatics
Dalam pekerjaan animasi dan efek khusus, tahap membuat
storyboard mungkin diikuti istilah sederhana yang disebut
animatics untuk memberikan ide yang lebih bagus tentang
bagaimana sebuah scene terlihat dengan gerakan dan timing
(waktu). Secara sederhana, sebuah animatic adalah serangkaian
gambar tidak bergerak yang diletakkan bersama dan ditampilkan
secara berurutan.
Seringkali storyboards dianimasikan dengan
pembesaran sederhana dan disesuaikan untuk mensimulasikan
gerakan kamera (biasanya menggunakan perangkat lunak non-linear
editing).
Bisnis
Storyboard diadaptasi dari industri film ke bisnis, diawali oleh
Howard Hughes dari Hughes Aircraft. Sekarang digunakan oleh
industri untuk merencanakan kampanye, komersial, sebuah proposal
atau proyek lain yang digunakan untuk meyakinkan atau
dimungkinkan untuk dilakukan.
Media Interaktif
Baru-baru ini istilah storyboard telah digunakan dibidang
pengembangan web, pengembangan perangkat lunak dan
perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan
kejadian interaktif seperti suara dan gerakan biasanya pada
antarmuka pengguna, halaman elektronik dan layar presentasi.
Sebuah storyboard media interaktif dapat digunakan dalam
antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah
website atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk
perencanaan isi. Sebaliknya, sebuah site map (peta) atau flow chart
(diagram alur) dapat lebih bagus digunakan untuk merencanakan
arsitektur informasi, navigasi, links, organisasi dan pengalaman
pengguna, terutama urutan kejadian yang susah diramalkan atau
pertukaran audiovisual kejadian menjadi kepentingan desain yang
belum menyeluruh.
Kelebihan Storyboard
Salah satu keuntungan menggunakan storyboard adalah
dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur
cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas
balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan storyboard secara
kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan.
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 23 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Proses dari pemikiran dan perencanaan visual membuat


sekelompok orang untuk merevisi bersama, meletakkan ide mereka
pada storyboard dan kemudian mengaturnya pada didinding. Hal ini
memicu lebih banyak ide dalam kelompok tersebut.
Storyboard Animasi
Storyboard animasi adalah gambaran pertama tentang
seperti bagaimana sebuah kartun atau animasi akan terlihat.
Storyboard animasi kelihatan seperti serangkaian jalur komik,
dengan gambar individual dari alur cerita, scene, karakter dan emosi
mereka dan bagian utama dari film. Gambar akan merefleksikan ide
awal tentang bagaimana sebuah karakter akan terlihat, bagaimana
latar belakangnya dan dialog, emosi dan sebuah kesan umum dari
proses animasi.

Gambar 1 Contoh storyboard (Menentukan syarat


Storyboard)
Storyboard sangatlah penting, karena mereka membentuk
dasar dari pekerjaan yang akan diwujudkan ke film, menjelaskan
sebagian besar keadaan plot dan perkembangannya. Storyboard
animasi juga mengkoordinasi jalannya film, menggantikan naskah
dan membiarkan tim bekerja pada aspek dan scene yang berbeda di
film.
Film yang telah selesai tidak selalu mencakup semua aspek
dari storyboard, tetapi akan mendokumentasikan pengembangan
awal yang juga sering merupakan langkah awal dari proses animasi.
2) Ketrampilan kerja
- dijelaskan dari tiap KUK, yaitu :
2.1

Orang yang terkait dikoordinasikan untuk menginterpretasikan dan


memastikan syarat-syarat animasi sehingga syarat-syarat teknis,
produksi atau skrip / teks terefleksi dalam storyboard.
Sekilas Tentang Pembuat Storyboard
Pembuat storyboard menginterpretasikan dan mensketsa
idenya untuk membuat storyboard. Mereka bekerja dekat dengan
sutradara, dan mungkin juga dengan penulis naskah, produser, klien
atau
supervisor
storyboard
untuk
memvisualisasikan
dan
menceritakan ceritanya. Seorang pembuat storyboard adalah

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 24 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

sebuah profesi yang khusus di bidang pembuatan storyboard untuk


agen periklanan dan produksi film. Seorang pembuat storyboard
mampu memvisualisasikan cerita apapun dengan sketsa singkat
pada kertas kapanpun dengan gambaran pensil dan spidol warna
yang merupakan teknik tradisional, meskipun sekarang ini Flash,
Photoshop dan aplikasi storyboard lainnya telah menggantikan hal
ini. Aplikasi storyboard yang paling sering digunakan adalah Corel
Painter dan Adobe Photoshop. Beberapa pembuat storyboard
sekarang ini memulai dan menyelesaikan kerja mereka di komputer
dengan perangkat lunak menggambar dan pensil digital seperti
Wacom (Graphic tablet) yang juga menghemat waktu dimana hal ini
juga merupakan suatu prioritas bagi seorang pembuat storyboard.
Pembuat storyboard mempunyai metode dan target yang
berbeda:

Di periklanan, pembuat storyboard tidak hanya harus


menciptakan representasi yang akurat bagaimana iklan TV
akan terlihat tetapi juga membuat seni jual yang dapat
menarik klien untuk membeli konsep tersebut.

Biasanya, ketika seorang pembuat storyboard direkrut


oleh perusahaan film, pembuat storyboard harus
memisahkan scene untuk diambil gambarnya sehingga
dapat difilmkan. Oleh karena itu, pembuat storyboard harus
mengetahui semua teknologi mengenali pembuatan film
sebagaimana menjadi seorang seniman yang baik.

Kadang-kadang, perusahaan perfilman akan merekrut


seorang pembuat storyboard untuk membuat pekerjaan
seni yang indah yang dapat digunakan oleh produser
eksekutif untuk mendapat nilai jutaan dolar/ Pada kasus ini,
pembuat storyboard haruslah seorang seniman atau
ilustrator komersial. Latar belakang pembuatan film
tidaklah penting.

Dan beberapa pembuat storyboard juga harus mampu


menciptakan storyboard yang sepenuhnya akurat dengan
frame/bingkai untuk perencanaan tepat pada pengambilan
gerakan gambar. Kasus ini gambar 2D masih kurang bagus.
Pembuat storyboard harus mampu bekerja dengan
perangkat lunak animasi 3D atau program visualisasi awal
3D yang khusus dirancang untuk simulasi gambar bergerak
kamera pada set gambar model 3D. Di keadaan ini,
pembuat storyboard mungkin tidak akan menggambar
apapun tetapi lebih menggunakan program 3D untuk
mengerjakan semua penggambaran.

Tanggung Jawab
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 25 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Pembuat storyboard mengilustrasikan narasi, rencana


pengambilan
gambar,
dan
mengambar
panel
untuk
mendemonstrasikan gerakan dan menjaga kelanjutan antara tiap
scene. Mereka akan perlu merevisi dan meng-update kerja mereka
untuk merefleksikan perubahan naskah atau komentar dari
sutradara, produser, klien dan yang lainnya.
Pembuat storyboard mungkin perlu untuk mempersiapkan
storyboard untuk produksi, termasuk indikasi dari dialog, penampilan
karakter dan gerakan kamera dan akan diminta untuk mengerjakan
gambaran kasar atau detail, tergantung keperluan dari produksi
biasa. Pembuat storyboard harus memperhatikan teknik yang
berhubungan atau pembatasan budget yang berhubungan dengan
produksi
dan
mereka
akan
bertanggung
jawab
untuk
menyelesaikannya sesuai dengan jadwal.
Ketrampilan
Seorang pembuat storyboard harus mampu menceritakan
sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus
mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus,
komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu
untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka
harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat
perubahan terhadap hasil kerja mereka.
Untuk proyek tertentu, pembuat storyboard memerlukan
ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi
terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk
mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja
konsisten, yang digambar pada model.
Ketrampilan komunikasi dan presentasi yang bagus sangatlah
penting. Bergantung pada proyeknya, kemampuan menggunakan
komputer dasar dan mengenal perangkat lunak yang berhubungan
dengan storyboard mungkin diperlukan.
Kualifikasi/Pengalaman
Pembuat storyboard berasal dari berbagai latar belakang dan
bakatnya sangat alamiah. Beberapa mungkin lulus dari kursus
animasi dimana mereka memperoleh pengertian dasar tentang teori
perfilman dimana karir mereka akan dikembangkan.
Semua pelajaran animasi, juga teknik spesialis, akan
memasukkan pembuatan storyboard sebagai bagian dari silabus,
dan seorang siswa akan mengerti dengan menghasilkan sebuah
storyboard untuk perseorangan atau kelulusan pelajaran.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 26 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Tidak semuanya lulusan baru akan mendapatkan kerja


segera sebagai seorang pembuat storyboard; tetapi lebih mungkin
bekerja sebagai bagian dari sistem studio animasi.
Pekerjaan Dalam Produksi Animasi
Profesi dan Persyaratannya
Animator adalah sebutan untuk orang yang terlibat di dalam
proses pembuatan animasi. Mereka menggunakan gambar-gambar
bergerak untuk menyampaikan maksud sebuah cerita. Bagaimana
orang tersebut pada akhirnya menghasilkan sebuah animasi
bergantung pada bidang di mana dia bekerja. Beberapa bidang yang
tengah berkembang pesat dan banyak membutuhkan tenaga
animator di antaranya adalah motion picture, televisi, video game,
internet, dan advertising.
Seperti layaknya ilustrator, tugas utama seorang animator
adalah menggambar. Bedanya, media gambar mereka tidak lagi
hanya berupa kertas lusuh di atas meja dengan penerang seadanya.
Hampir seluruh proses kerja animator di masa sekarang, mulai dari
membuat sketsa, memberi tekstur warna atau merangkai adegan,
dilakukan dengan komputer. Peranti komputer dengan spesifikasi
terbaru memang menjadi salah satu senjata seorang animator.
Namun selain penguasaan teknikal berupa
software animasi,
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua animator yaitu
dapat membuat ilusi pergerakan. Kemampuan ini memang lebih
cenderung bergantung pada bakat artistik sang animator. Atau dapat
juga diasah melalui jam terbang, yaitu dengan semakin banyak
berlatih sehingga bisa mendapatkan feel yang sesuai.
Kunci lain untuk memasuki dunia animasi yang kompetitif
adalah dengan memiliki show reel atau portfolio yang menarik hati.
Show reel adalah rekaman film animasi pendek hasil karya sendiri
yang bisa ditunjukkan kepada perusahaan musik, stasiun televisi,
komisi animasi, atau agen periklanan. Meskipun dapat ditawarkan ke
berbagai perusahaan yang bergerak di bidang animasi, namun lebih
baik jika target sesuai dengan animasi yang ditunjukkan dalam show
reel. Dan pastikan juga prototype animasi ini tidak terlalu panjang
dan langsung menonjok. Maksudnya, lima detik pertama harus
digunakan sebaik-baiknya sehingga perusahaan bisa segera
membuat keputusan setelah menonton selama satu menit.
Selain bakat yang pastinya tercermin pada show reel,
kandidat animator yang potensial juga akan dinilai berdasarkan
communication skill yang baik, jaringan yang dimiliki, dan komitmen
terhadap proyek yang dapat dilihat dari pengalaman kerjanya.
Keikutsertaan dalam festival atau kompetisi animasi juga akan
menjadi nilai tambah. Animator biasanya juga dituntut dapat flexibel
untuk menangani beberapa proyek sekaligus.
Seorang animator ada yang bekerja dengan animasi 2D
(misalnya film kartun), animasi 3D yang lebih spesifik untuk
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 27 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

membuat model, dan animasi computer generated. Animator juga


terbagi menjadi dua kategori spesialisasi, yaitu:
1. Character Animator
Animator karakter memiliki spesialisasi tugas dalam hal pergerakan
karakter sehingga tokoh yang dibuat tampak benar-benar hidup dan
bernyawa. Sebagai pelengkap, animator juga membuat dialog untuk
proses pengisian suara. Animasi karakter merupakan bidang yang
sangat unik jika dibandingkan dengan bidang animasi lainnya. Di sini
animator tidak hanya membuat pergerakan fisik, tetapi juga harus
mampu menampilkan emosi dan pikiran tokoh yang dilukisnya.
2. Special Effects Animator
Jika animasi hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita, tentu
film yang kita tonton akan terasa aneh atau membosankan. Nah, di
sinilah special effect animator berperan. Segala sesuatu yang
bergerak, selain tokoh cerita, dalam sebuah film animasi menjadi
tanggung jawab para animator ini. Tugas mereka misalnya membuat
animasi mobil, kereta, mesin, atau fenomena-fenomena alam seperti
hujan, salju, dan air. Dalam membuat efek spesial, animator tidak
melulu hanya menggambar atau rendering. Mereka juga dapat
melakukan teknik lain seperti memanipulasi video hasil syuting
langsung menjadi elemen yangmereka butuhkan. Walaupun
komputer memiliki banyak variasi efek, beberapa studio animasi
enggan meninggalkan efek-efek yang digambar dengan tangan.
Keuntungan efek yang masih digambar dengan tangan adalah
dimungkinkannya stylization efek, yaitu gambaran efek-efek yang
bisa disesuaikan dengan gaya artistik arahan sutradara atau art
director film tersebut.
Tim dan Susunannya
Dalam proses pengerjaan sebuah animasi, animator tentu
saja tidak bekerja sendirian, bahkan orang-orang yang dilibatkan
tidak sedikit jumlahnya. Mereka bekerja sama dalam sebuah tim.
Ada dua departemen besar dalam pembuatan animasi, yaitu
departemen animasi dan departemen clean-up. Di bawah ini
merupakan hierarki/jabatan dalam dunia animasi. Animator pemula
biasanya ditempatkan sebagai inbetweener.
1. Director/Sutradara
Sutradara bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh proses
pembuatan animasi dari awal hingga akhir. Jadi seorang sutradara
tidak hanya harus bekerja dengan aktor dan aktris pengisi suara,
penulis cerita, penggubah lagu, layout artist, animator, cleanup staff,
ink and paint staff, serta musisi, tetapi juga mengawasi setiap frame
dari animasi yang akan diproduksinya. Sutradara juga berhak dan
bertanggung jawab dalam pembuatan tiap adegan dan menyetujui
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 28 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

atau tidak sketsa awal (biasanya masih berupa sketsa pensil) yang
memuat keseluruhan gambar sebelum dianimasikan.
2. Pembuat Storyboard/ Storyboard Artist
Storyboard artist adalah orang yang bertugas membuat panel-panel
adegan (storyboard) berdasarkan skrip cerita. Storyboard ini akan
membantu penyusunan konsep dan alur gambar-gambar dalam
animasi. Biasanya storyboard dapat dibuat seperti cerita bergambar
atau komik sederhana.
Storyboard artist memang membuat adegan berdasarkan skrip
cerita awal, tetapi juga berhak membuat perubahan-perubahan yang
perlu dilakukan sehingga gambar-gambar tersebut memiliki nilai
hiburan yang lebih tinggi. Jadi ide-ide seperti lelucon yang lucu atau
adegan dramatis sebagian besar dimulai dari sini.
3. Pembuat Layout / Layout Artist
Setelah storyboard selesai, layout artist menerjemahkan setiap
panel menjadi adegan-adegan yang menarik termasuk komposisi
dan pencahayaan yang sesuai. Mereka juga menyusun hubungan
antar karakter dan membangun lingkungan cerita melalui
background serta properti-properti pendukung lainnya. Layout artist
juga bertanggung jawab menentukan ukuran bidang (dalam hal ini
area yang dilihat oleh kamera/angle kamera) dan perubahannya
dalam sebuah adegan. Ketika animasi kasar telah selesai, tim ini
kemudian menyiapkan sketsa background yang akan dipercantik
oleh background painter.
4. Editorial
Tim ini bertanggung jawab memutuskan frame awal dan akhir
dalam sebuah adegan sebelum adegan tersebut memasuki proses
produksi. Bidang editorial juga bertugas membaca dialog-dialog
para tokoh untuk menentukan musik yang perlu disisipkan pada
sebuah adegan. Staf editorial bekerja dengan adegan-adegan yang
masih terpisah sampai menjadi sebuah film. Untuk
mensinkronisasikan soundtrack, mereka harus menghitung panjang
setiap adegan dan waktu transisinya.
Departemen Animasi
1. Lead/Supervising Animator
Supervising animator diangkat oleh sutradara dan merupakan
tingkatan tertinggi dalam urusan gambar dan animasi. Dia
bertugas merancang karakter, yang bisa dibuat sesuai style-nya,
tetapi juga harus disesuaikan dengan bentuk film yang diinginkan
oleh sutradara dan, jika ada, art director. Supervising animator
dapat memberi masukan untuk cerita dan proses layout, terutama
mengenai bagaimana langkah terbaik membangun sebuah adegan
serta bagaimana karakternya harus dilukiskan. Perhatian utama
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 29 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

seorang supervising animator biasanya diarahkan untuk


memelihara kualitas gambar secara konsisten baik dalam hal akting
maupun hasil jadi yang diproduksi oleh unitnya, melatih animator
yang belum berpengalaman, dan membantu pekerjaan yang
berhubungan dengan tingkat kemampuan animator.
2. Animator
Animator bertanggung jawab terhadap perencanaan dan
pengaturan tempo untuk adegan-adegan yang diserahkan
kepadanya. Gayanya beranimasi harus sesuai dengan karakter
yang telah dibuat oleh supervising animator, dengan konteks cerita,
dan gaya film secara keseluruhan. Hasil animasinya harus cocok
dengan background, serta harus digambar dengan sangat jelas
sehingga tidak membingungkan bagian yang menangani hasil kerja
mereka selanjutnya dan maksud yang ingin disampaikan melalui
gambar-gambar dapat dimengerti.
3. Ruff Inbetweener
Ruff inbetweener adalah orang yang bertugas membantu animator
dengan melengkapi aksi-aksi untuk memperhalus animasi, dan
dengan tingkat kesulitan yang lebih mudah. Hal ini dikarenakan
animator perlu berkonsentrasi penuh terhadap tugas spesialisasi
mereka, seperti karakter atau efek spesial. Gambar-gambar yang
dihasilkan oleh ruff inbetweener harus sesuai dengan rencana yang
telah dibuat oleh animator.
Departemen Clean-up
1. Clean-up Artist
Jabatan ini memiliki nama yang terus berubah. Seperti sekarang,
cleanup artist lebih populer disebut sebagai final animator. Cleanup
artist merupakan bagian utama yang menangani hasil animasi yang
telah diselesaikan oleh animator. Para pekerja di bagian ini
membutuhkan kemampuan menggambar secara konstruksional
yang baik dan cukup kemampuan membuat animasi untuk menjaga
kualitas hasil kerja animator selagi mereka memperindah gambargambar tersebut dengan beraneka warna. Memeriksa animasi
untuk setiap adegan dan menambahkan elemen yang terlupakan
oleh animator bukanlah tanggung jawab mereka. Seorang cleanup
artist yang baik bisa membuat adegan terlihat sungguh-sungguh
bagus dan menarik hati.
2. Senior artist
Senior artist ini bertugas memastikan karakter-karakter dalam
animasi tampak konsisten di sepanjang film. Biasanya satu orang
lead key assistant bertanggung jawab penuh terhadap satu
karakter. Mereka membetulkan gambar yang kurang sesuai dengan
desain awal (karena dikerjakan oleh beberapa animator) serta
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 30 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

menjaga keutuhan animasi. Lead key assistant harus mampu


bekerja dengan bermacam-macam gaya menggambar (line style).
Mereka bekerja sama dengan lead animator dan sutradara untuk
mendesain karakter-karakter dalam animasi. Tentu saja mereka
juga yang mengkoordinir staf clean-up yang bekerja di bawah
mereka, serta menyiapkan dan mendistribusikan hasil kerja mereka
kepada key assistant.
3. Key Assistant
Key assistant akan mengambil adegan dari lead key assistant dan
menyiapkannya untuk assistant animator. Mereka bertugas
membuat garis kunci dari sketsa kasar yang telah dibuat oleh
animator menurut model karakter dan kualitas garis yang telah
ditetapkan. Key assistant harus memiliki keampuan membuat
animasi yang cukup baik untuk meniru gambar supaya dapat
mengikuti perubahan model, jika ada, yang ditentukan oleh lead
key
assistant,
sekaligus
menyesuaikannya
juga
dengan
penempatan, pengaturan tempo, dan akting yang dibuat oleh
animator.
4. Assistant Animator
Tugas utama assistant animator adalah menyelesaikan model
karater yang telah dibuat oleh animator dengan selalu
memperhatikan konsistensi.
5. Breakdown Artist
Breakdown artist bertugas mengikuti rencana dan jarak yang telah
dibuat oleh animator. Mereka merupakan satu dari dua bidang yang
mengerjakan finishing sebuah animasi. Breakdown artist memiliki
cukup kemampuan untuk mengikuti jejak dari gambar yang telah
dibuat oleh animator dengan jarak yang terbatas selagi menjaga
konsistensi dalam konstruksi gambar dan kualitas garis.
6. Inbetweener
Inbetweener bertanggung jawab untuk membuat gambar
final yang menghaluskan aksi para karakter yang telah dilukis oleh
animator. Pekerjaan ini bukan merupakan tugas yang mudah. Satu
kesalahan kecil saja dapat merusak sebuah adegan secara
keseluruhan dan yang tentu mempengaruhi kualitas produk jadinya
nanti. Inbetweener merupakan posisi awal bagi orang yang ingin
berkecimpung di dalam dunia ini. Secara umum, mereka tidak perlu
terlalu berpengalaman dalam menggambar. Para inbetweener
hanya perlu terus belajar dalam mengikuti jejak gambar serta
kualitas garis sebelum bisa naik pangkat menjadi assistant
animator atau key assistant.
2.2

Ikut dalam pertemuan konsep awal agar syarat-syarat produk


animasi dapat dibahas.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 31 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Sebelum memulai suatu proyek, hendaklah dibuat suatu pertemuan


menggambarkan konsep awal sehingga produk animasi yang ingin
dibuat dapat dibahas bersama sehingga tercapai syarat yang
diinginkan.
Membuat konsep awal
Apa, Kenapa dan Bagaimana. Beberapa aturan yang harus diikuti :
1. Mengumpulkan ide sebanyak-banyaknya tanpa kritik dan
penilaian.
2. Mengembangkan ide dari pendapat orang lain.
3. Tulislah ide di papan sehingga tim kerja semua dapat melihat.
4. Atur batas waktu untuk pengenalan konsep awal misalnya 30
menit.
Tahap awal konsep untuk Automobile
o Mengembangkan pelatihan kursus automobiles. Apa yang harus
difokuskan pada isi?
o Tipe mobil, bagian mobil, pembuatan mobil, jenis mobil,
bagaimana cara kerja mobil
o Biarkan tiap orang membacakan idenya satu persatu dan
dituliskan semua di papan
Membuat pemilihan akhir
o Setelah semua ide ditulis, kombinasikan tetapi dengan
persetujuan pemberi ide. Misalnya tipe mobil dan jenis mobil
artinya sama jadi jenis mobil dihilangkan.
o Tiap anggota tim memberi suara untuk ide yang ada
Mendaftar peran masing-masing anggota tim
Dianjurkan membuat daftar tiap tugas anggota tim dan
mengkoordinasikan tim sesuai dengan peranan. Seorang pemimpin
tim harus mampu menjaga keharmonisan tim dan dapat menjaga
komunikasi dengan anggota-anggotanya.
2.3

Anggaran yang ada untuk produksi, diidentifikasi.


Pengeluaran Produksi
Pengeluaran untuk produksi haruslah diperhatikan
karena
merupakan hal yang terpenting dalam sebuah proyek. Contoh daftar:
Akuntan [$20/jam]
Ahli Komputer [$30/jam]
Sutradara [$65/jam berdasar standar per hari]
Dokumenter [$30/jam]
Musisi [$15/jam berdasar standar per hari]
Narator [$10/jam berdasar standar per har]
Perencana [$30/jam]

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 32 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Produser [$65/jam berdasar standar per har]


Editor Produk [$100/jam]
Ahli Rekam [$30/jam]
Koordinator Tempat [$20/jam]
Teks Editor [$20/jam]
Penulis [$30/jam]
Termasuk beberapa peralatan atau bahan lainnya

Perencanaan Keuangan
Ketika kita sedang mengerjakan proyek profesional ataupun pribadi,
maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya
produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya
berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tanpa
anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan
spekulasi, maka persentase kerugian akan menjadi besar. Rencana
anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, aktor dan talent
lainnya (jika pada produksi video, film atau iklan :effect specialist,
graphics designer, musisi, narator, dan animal trainers), begitu pula
dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties,
sewa peralatan, catering dan yang lainnya.
Contoh :
Title:

"Understanding Your
Automobile"

Producer
Jane
:

Crankshaft

Date
:

2/2/07

Type
:

Preliminar
y

Qty Hrs Unit


Concept/Scriptwriting:
Producer
1
RFP
-Content Writing
--

80
10
15

65
---

5,200
1,740
900

Production:
Director
Accountant
Artist
Narrator

65
8
50
4

65
20
30
10

4,225
160
1,500
40

1
1
2
1

Administrative/Miscellaneous:
Equipment Rental
-30
-Consulting Fees
3
12
40
Total...
2.4

Total Cost

430
480
$14,675

Batas tanggal produksi dari storyboard ditentukan.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 33 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Buatlah Batas Waktu untuk Proyek


Perencanaan akan sangat penting untuk keberhasilan penyelesaian
proyek. Ketika tahap pertama dimulai, alur waktu harus selalu dijaga
dan dipantau untuk perencanaan lanjut. Disarankan yang
direncanakan dapat diselesaikan lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Kemudian buatlah jurnal singkat tentang rencana dan yang telah
dicapai.
Contoh bagan yang untuk penjadwalan:
Aktivitas
Februari 2007
......
2 2 2 2 ... ,..
3
1 2 3 4
0
Narasi

Maret 2007
1 2 3 4

Menggamb
ar animasi
.....
.......

Contoh jurnal :
Minggu pertama, 22 Januari 2007
Rapat pertama
Pengembangan konsep
Tema dan topik
Minggu kedua, 29 Januari 2007
Minggu ketiga, 5 Februari 2007
Minggu keempat, 12 Februari 2007
Menjual konsep, menulis proposal diajukan ke studio dan
presentasi
(tidak diperlukan jika bukan untuk diterbitkan umum)
Minggu kelima, 19 Februari 2007
Minggu keenam, 26 Februari 2007
Minggu ketujuh, 4 Maret 2007
Tahap produksi, jika memakai studio harus membawa dan
memperlihatkan semua dokumentasi dan staf studio akan
membantu dalam pemilihan dan perencanaan kedepannya
Minggu kedelapan,11 Maret 2007
Minggu kesembilan, 18 Maret 2007
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 34 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Minggu kesepuluh, 25 Maret 2007


Minggu kesebelas, 1 April 2007
Minggu keduabelas, 8 April 2007
Minggu ketigabelas, 15 April 2007
Minggu keempatbelas, 22 April 2007
Minggu kelimabelas, 29 April 2007
Minggu keenambelas, 6 April 2007
Dirilis
2.5

Cakupan storyboard direncanakan dalam:


Outline rincian naskah.
Detail grafik dan visual dalam naskah.
Batasan produksi.
Rincian dapat dimulai dengan menuangkan ide dikertas
kemudian dirangkai dan dibuat menjadi flowchart.
Membuat flowchart awal (dari contoh membuat iklan
automobile)

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 35 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Beberapa detail dan visualisasi dari ide ditulis sehingga diingat dan
dapat dikembangkan lagi pada tahap selanjutnya. Terakhir batasan
produksi dijabarkan untuk menetapkan lingkup produksi apa yang
ingin dilakukan, film, animasi, iklan, kartun dan lain sebagainya.
2.6 Syarat-syarat dan standarisasi storyboard disepakati dengan personil
yang sesuai.
Dengan adanya standar maka dapat dicapai keseragaman dalam
produksi sehingga memudahkan kerja sama dan penghasilan tujuan
yang ideal.
3) Sikap kerja
- ditetapkan dari KUK yaitu :
1. mengumpulkan orang-orang terkait untuk menghasilkan ide-ide awal.
2. mengikuti pertemuan awal untuk menetapkan konsep awal sesuai
dengan syarat animasi storyboard.
3. memperkirakan biaya pengeluaran dan membuat anggaran keuangan
4. ide-ide awal digambarkan singkat dan jelas, kemudian detail
ditambahkan
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 36 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

5. menetapkan standar dan standar untuk storyboard sehingga semua


format sama.

4.5.2 Membuat storyboard


1) Pengetahuan kerja
Membuat Storyboard
Sebelum
membuat
storyboard,
disarankan
untuk
membuat cakupan storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian
naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual
untuk mempertegas dan memperjelas tema. Batasan produksi
terakhir akan dijelaskan supaya sesuai dengan jenis produksi yang
ditentukan, misalnya storyboard akan digunakan untuk film, iklan,
kartun ataupun video lain.
Untuk mempermudah membuat proyek, maka kita harus
membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline
dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi
membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus
dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat
berjalan. Outline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan
klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi
yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk
memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai
model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron,
drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan
skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting
lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound
atmosfir, dan lain sebagainya. Apabila kurang cukup dengan outline
dan skenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam
rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan
coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan
kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan
mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain
sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah
pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
Format apapun yang dipilih untuk storyboard, informasi
berikut harus dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 37 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

6. Animasi jika ada


7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10.
Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi
Daftar cek storyboard :
Harus ada storyboard untuk tiap halaman, layar atau frame.
Tiap storyboard harus dinomori.
Setiap detail yang berhubungan (warna, grafik, suara, tulisan,
interativitas, visual dicantumkan).
Setiap teks atau narasi dimasukkan dan diperiksa sesuai dengan
nomor storyboard yang berhubungan.
Setiap anggota produksi harus mempunyai salinan atau akses yang
mudah ke storyboard.
2) Ketrampilan kerja
- jelaskan dari tiap KUK, yaitu :
2.1 Semua detail dimuat dalam storyboard dan bahwa storyboard
mengikuti batasan produksi.
Contoh template storyboard :

Multimedia Storyboard
.............................................................................................
project:
date:

.............................................................................................
screen: ___ of ___
links from screens:
links to screens:
screen
description: .............................................................................................
functionality/interactivity:

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 38 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

background:
color schemes:
text attributes:
audio:
video:
stills:

.............................................................................................
Contoh gambaran kasar storyboard untuk tampilan layar :

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 39 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 40 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Atau untuk tampilan layar komputer :

Narasi/teks
Judul:
Storyboar
d

Understanding Your Automobile


Narasi

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 41 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

#1
#2
#3
#4
#5
#6

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Hi! Saya Camry Toyota. Dapat dipanggil
Cam untuk singkatnya. Senang sekali anda
dapat bergabung dengan saya untuk tur
mesin saya di mobil.

Hal yang juga harus diperhatikan dalam produksi storyboard adalah


batas tanggal produksinya. Dikarenakan semua produksi animasi pasti
memiliki deadline, disarankan ketika membuat penjadwalan untuk tiap
tahap proses produksi memiliki sedikit selang hari sehingga bisa
memperbaiki kembali bagian yang kurang, tidak terkecuali untuk tahap
produksi animasi juga. Hal ini dapat mencegah terjadinya
ketidaksesuaian pendapat antara klien dan sutradara karena jika klien
tidak setuju dengan ide cerita atau storyboard yang sudah
digambarkan, akan masih ada waktu untuk memperbaikinya sehingga
akan tercapai kesepakatan dan hasil yang terbaik yang kemudian akan
dilanjutkan ke produksi animasi.
2.2 Penggambaran visualisasi dilakukan dengan akurat pada naskah / teks
dalam storyboard.
Visualisasi seperti dari sudut mana terlihat, penerangan yang
diperlukan, kontras warna, jenis tulisan,dan lain sebagainya dituangkah
dalam naskah storyboard untuk memudahkan kru terkait lain
memahami yang diinginkan pembuat animasi.
2.3 Kesepakatan dilakukan dari personil terkait atas perubahan pada
spesifikasi storyboard dan / atau syarat-syarat sebelum pembuatan
storyboard selesai.
Sebelum dimulai, terlebih dahulu dibuat kesepakatan oleh pihak terkait
yang dapat menjamin keadaan pengembangan animasi dan
storyboardnya sehingga dilakukan perubahan sesuai yang diinginkan
sebelum pembuatan storyboard yang dibuat selesai.
2.4 Storyboard jelas, dapat dibaca dan menunjukkan detail yang cukup
untuk membuat elemen produksi animasi lain berdasarkan storyboard.
Detail storyboard

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 42 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Area 1 : Menggambarkan layar monitor. Area ini


memperlihatkan bagaimana sebuah layar akan
terlihat oleh pembuat. Semua informasi (baik teks
ataupun grafik) akan muncul pada layar yang
diperlihatkan.
Area 2 : Ruang ini diperuntukkan untuk instruksi khusus.
Dapat berupa warna latar, warna teks, komentar
mengenai animasi, segmen audio atau video, resolusi
layar yang diinginkan atau informasi lain yang akan
menjelaskan bagaimana layar ingin terlihat.
Area 3 : Ruang ini digunakan untuk menjelaskan layar mana
yang akan muncul berikutnya.
Area 4 : Area ini digunakan untuk menulis naskah suara yang
nanti akan dipergunakan oleh seorang narator.
Area 5 : Area ini digunakan untuk mengidentifikasi nama dari
produksi dan nomor yang digunakan untuk
mengurutkan layar.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 43 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Contoh lain yang hampir sama (tema tentang memarkir


mobil secara paralel) :

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 44 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 45 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 46 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 47 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 48 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 49 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 50 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 51 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 52 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 53 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 54 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

2.5 Copy storyboard untuk personil terkait, dibuat bila diperlukan.


Dokumentasi
Dokumentasi dapat berfungsi sebagai alat pemasaran dan
harus bersifat menjual kepada penonton. Serta sebagai informasi
tentang keuntungan dasar yang didapatkan juga mengenai
peralatan, perangkat lunak atau perangkat keras yang diperlukan.
Contoh:
Memahami Automobile Anda menyediakan lingkungan
interaktif bagi orang-orang untuk mengenal apa yang ada
didalam mobil anda. Khusus dirancang untuk meningkatkan
kepercayaan diri dalam mendianogsa dan memperbaiki masalah
pada mobil. Pria dan wanita tanpa batasan umur yang merasa
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 55 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

diintimidasi oleh semua kabel dan besi dalam mboil akan


memperoleh kelebihan mengikuti Memahami Automobile Anda

Memahami Automobile Anda memerlukan perangkat lunak dan


perangkat keras berikut:
o Komputer yang memiliki sistem operasi Macintosh 680x0 atau
yang lebih baru dan harddisk dengan 8.0 MB kosong.
o Sedikitnya 8 MB RAM, monitor berwarna dan speaker.

Instruksi bagaimana menggunakan


o Untuk memulai silakan klik dua kali pada gambar Memahami
Automobile Anda. Kemudian klik Start untuk memulai.
o Untuk menggerakan mobilnya silakan klik dan drag untuk
memindahkan ke tempat yang diinginkan di layar.
o Pada segmen pertama, anda akan belajar tentang apa yang
ada pada mesin anda. Dan di akhir segmen akan ada latihan
dan pembahasan ulang tentang yang dipelajari.
o Ingat jika anda ingin mengulang, anda dapat mengklik tombol
previous untuk mengingat kembali apa yang sudah dilihat.
o Jika terjadi masalah silahkah lihat bagian troubleshooting.
Perhatikan jika anda telah mengklik ke gambar yang benar.

Dalam sebuah produksi, mungkin saja akan terdapat ratusan


layar dengan media elemen yang spesifik seperti foto, ilustrasi dan
suara. Tetapi untuk beberapa hal, tidak semuanya dapat mengingat
detail-detail rinci yang ada di dalam satu program. Tanpa
dokumentasi yang jelas dan akurat, tidak akan terdapat jalan lain
untuk memperbaiki produksi di kemudian hari.
.
2.6 Storyboard diidentifikasi dengan jelas, disimpan dan diamankan serta
dibuat back-up copy.
Selain hal di atas, hal lain yang juga penting untuk diperhatikan ialah
proses pendokumentasian produksi. Dokumentasi dapat dilakukan dengan
softcopy (dalam bentuk CD atau disimpan dalam harddisk komputer) dan
hardcopy (dalam bentuk tulisan, gambar tangan atau print out). Setiap
anggota produksi diharus mendapat salinan atau dokumentasi produksi
sehingga jika ada dokumentasi yang hilang dapat dibuat salinannya
kembali.
3) Sikap kerja
- dijelaskan menurut KUK yaitu :
1. menuliskan detail ke dalam storyboard
2. menggambarkan visualisasi dengan benar dalam naskah storyboard
3. membuat kesepakatan dengan kru-kru terkait atas syarat-syarat
pembuatan storyboard animasi sebelum produksi selesai.
4. Membuat copy untuk personel terkait sebagai panduan
5. Mendokumentasikan storyboard dan menyimpannya dengan benar
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 56 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

Halaman: 57 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

BAB V
SUMBER- SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1 Sumber Daya Manusia


Dalam proses pencapaian kompetensi sumber yang dapat
diandalkan adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia
yang dimaksud disiini adalah orang-orang yang dapat mendukung
proses pencapaian kompetensi yang dimaksud, antara lain:
o Pembimbing
Pembimbing Anda merupakan orang yang dapat
diandalkan karena beliau memiliki pengalaman. Peran
Pembimbing adalah untuk:
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru
dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses
belajar Anda.
d. Membantu Anda untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
o Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur
untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan:
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan
merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya
dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu
untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan
selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
o Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga
merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat
mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun
semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat
meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi
Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 58 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

5.2 Literatur
Disamping dengan belajar dengan orang-orang seperti yang
disebutkan diatas, Anda tentu perlu juga terus menambah wawasan
dan pengetahuan Anda dari sumber-sumber bacaan seperti bukubuku yang berkaitan dengan kompetensi yang Anda pilih, jurnaljurnal, majalah, dan sebagainya.
Literatur dalam hal ini tentu bukan saja material berupa
bacaan atau buku melainkan termasuk pula material-material
lainnya yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika
peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Misalnya rekaman dalam bentuk kaset, video, dan sebagainya.
Buku referensi, lembar kerja, tugas-tugas kerja juga dapat
digunakan dalam proses pencapaian kompetensi. Peserta boleh
mencari dan menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih
baik atau sebagai pendukung tambahan atau jika ternyata sumbersumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak
tersedia/tidak ada.
Untuk referensi mengenai materi-materi yang dapat
digunakan, Anda dapat melihat dari Daftar Pustaka yang terlampir
dihalaman terakhir modul ini.

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 59 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

5.3 Daftar Peralatan dan Bahan


1.
2.
NO
1.

Judul/Nama Pelatihan :
Kode Program Pelatihan:
UNIT
KOMPETENSI
Membuat
Storyboard
untuk
animasi

KODE
UNIT
TIK.MM0
2.011.0
1

Membuat Storyboard untuk Animasi


TIK.MM02.011.01

DAFTAR PERALATAN
- Peralatan tulis
- Komputer untuk
mengakses
informasi di website
- Perangkat
komputer berupa 1
unit PC (Personal
Computer) dengan
CD Drive dan
Floppy Disk, mouse
dan keyboard
- Peralatan
menggambar
- Peralatan tulis
- CD untuk mengcopy salinan hasil
kerja

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

DAFTAR
BAHAN

KETERANGA
N

- Buku
manual
atau buku
informasi
- Buku kerja
- Buku
Penilaian

Halaman: 60 dari 61

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi


Sektor Telematika Sub Sektor Multimedia

Kode Modul
TIK.MM02.011.01

DAFTAR PUSTAKA

Vaughan, Tay. (2003). Multimedia: Making It Work. 6. McGraw-Hill


Internat.
McGloughlin, Stephen. (2001). Multimedia: Concepts and Practice.
Prentice Hall Intern.
Hofstetter, Fred T. (2001). Multimedia Literacy. 3. McGraw-Hill
Internat.
Dastbaz, Mohammed. (2003). Designing Interactive Multimedia
Systems. McGraw-Hill Internat.
England, Elaine dan Andy Finney. (1999). Managing Multimedia:
Project Management for Interactive Media. 2. Addison Wesley.
Website :
o http://www.wisegeek.com/what-is-animation.htm
o http://www.mediaknowall.com/animation.html
o http://en.wikipedia.org/wiki/Storyboard
o http://en.wikipedia.org/wiki/Storyboard_artist
o http://www.animecreative.com/animasi_chunlee.pdf
o http://margaretha_lep.blogs.friendster.com/my_blog/2007/03/pro
fession_anim.html
o http://www.mcli.dist.maricopa.edu/authoring/studio/guidebook/st
oryboard.html

Judul Modul: Membuat Storyboard untuk Animasi


Buku Informasi
Versi:
2007

Halaman: 61 dari 61

Anda mungkin juga menyukai