com
BAB VIA
UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER
A. Maksud
Pemeriksaan ini dimaksudkan unutk menentukan pembagian ukuran
butir (gradasi) dari tanah yang lewat saringan no.10.
B. Alat
Peralatan yang digunakan dalam percobaan pengukuran butiran
dengan hidrometer adalah sebagai berikut:
1. Hidrometer dengan skala konsentrasi (5-60 gram per liter) atau untuk
pembacaan berat jenis campuran (0,995-1,038) gr/cm3,
2. Tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml, dengan diameter 6,5 cm,
3. Termometer 0-50 0C ketelitian 0,5 0C,
4. Pengaduk mekanis dan mangkok dispersi (mechanical stire),
5. Saringan no 10 ; 20 ; 40 ; 60 ; 80 ; 100 ; 140 ; 200,
6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram,
7. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 5) 0C, dan
8. Cawan porselen (mortar) dan pestel (penggerus) berkepala karet atau
dibungkus karet.
C. Benda Uji
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pengukuran butiran
tanah dengan hidrometer adalah sebagai berikut:
1. Jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butiranya
lebih halus dari saringan 2,00 mm (no.10). Benda uji tidak perlu
dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan no 10,
2. Jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran
yang lebih kasar dari saringan no 10. Untuk benda uji jenis ini perlu
mengeringkan contoh tanah di udara terbuka sampai bisa disaring
dengan saringan no 10. mengambil benda uji yang lewat saringan no
10,
3. Air destilasi, dan
4. Bahan dispersi (reagent), dapat berupa water glass (sodium silikat =
Na2 S2O3) atau Calgon (sodium hexameta phospate = NaPO3).
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
D. Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam percobaan pengukuran butiran dengan
hydrometer sebagai berikut:
1. Menaruh contoh tanah dalam tabung gelas (beaker kapasitas 250 cc).
Menuangkan sebanyak 125 cc larutan + reagent yang telah
disiapkan (lihat catatan no. 1). Campur dan aduk sampai seluruh tanah
tercampur dengan air. Membiarkan tanah terendam selama 16 jam,
2. Menuangkan campuran tersebut dalam mangkok pengaduk. Jangan
ada butiran yang tertinggal atau hilang dengan membilas dengan air
(air destilasi) dan menuangkan air bilasan ke alat. Bila perlu ditambah
air, sehingga volumenya sekitar lebih dari separuh penuh. Memutar
alat pengaduk selama lebih dari 1 menit,
3. Kemudian segera dipindahkan suspensi ke gelas silinder pengendap.
Jangan ada tanah tertinggal dengan membilas dan menuangkan air
bilasan ke silinder. menambahkan air destilasi sehingga volumenya
mencapai 1000 cm3,
4. Disamping silinder isi suspensi tersebut, menyediakan gelas silinder
kedua yang diisi hanya dengan air destilasi ditambah reagent
sehingga berupa larutan yang keduanya sama seperti yang dipakai
pada silinder pertama. Mengapungkan hidrometer dalam silinder
kedua ini selama percobaan dilaksanakan,
5. Menutup gelas isi suspensi dengan tutup karet (atau dengan telapak
tangan). menggosok suspensi dengan membolak-balik gelas ke atas
dan ke bawah selama 1 menit, sehingga butir-butir tanah melayang
merata dalam air. Gerakan membolak-balik gelas ini harus sekitar 60
kali. Langsung meletakkan silinder berdiri di atas meja dan bersamaan
dengan silinder, menjalankan stopwatch dan merupakan waktu
pengendapan T= 0,
6. a. Melakukan pembacaan hidrometer pada saat- saat T = 25 , 30 , 60
, 250 , 1440 menit ( setelah T= 0) dengan cara sebagai berikut :
Kira kira 20 atau 25 detik sebelum setiap saat pelaksanaan
pembacaan, mengambil hidrometer dan mencelupkan silinder
kedua secara hati- hati dan pelan- pelan. Dalam suspensi sampai
mencapai kedalaman sekitar taksiran skala yang akan terbaca,
kemudian
melepaskan
(jangan
sampai
timbul
goncangan).
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
distrub
60 gram
11,265 %
53,93 gram
5. Tipe Hidrometer
152 H
m =
7. Reagent
W =
gram
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
1
2
ml /
www.afretnobel.blogspot.com
(Wa)
18,20 gram
(Wb) =
73,97 gram
(Wc) =
68,31 gram
Wb Wc
x100%
Wc Wa
Kadar Air
11,29 %
(Wa)
18,20 gram
(Wb) =
86,58 gram
(Wc) =
79,67 gram
Wb Wc
x100%
Wc Wa
Kadar Air
()
11,24 %
11,265
R1
R2
t0 C
33,5
-5
29
71,533
29
-5
28,5
63,172
30
24
-4
28,5
52,024
60
21,5
-4,2
28,5
47,751
250
17,5
-4,5
29
40,876
1440
14
-3,5
28
32,515
F. Perhitungan
1. Berat benda uji
a. Menghitung berat kering seluruh contoh tanah yang diperlukan
dengan rumus 6.1
W=
Bo
1+ w
..............................................................(6.1)
Dimana :
Bo = berat basah contoh tanah
W = kadar air tanah
b. Menghitung berat bagian tanah lewat saringan no. 200 rumus 6.2
Bz = W B1
..................................................................................................(6.2)
Dimana :
B1 = berat tanah tertahan saringan no. 200
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
L
T
................................................(6.3)
Dimana :
K = konstanta yang besarnya dipengaruhi oleh temperatur
suspensi dan berat jenis butir. Harga K dapat dicari pada
daftar 3.
L = kedalaman efektif, dimana berat jenis suspensi diukur oleh
hodrometer, yang ditentukan olek berat jenis hidrometer
yang dipakai dan pembacaan hidrometer R1. Harga L (cm)
dapat dicari pada daftar 2
T = saat pembacaan dalam menit
b. Menghitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D
terhadap berat kering seluruh tanah yang diperiksa dengan rumus
6.4 ddan 6.5 sebagai berikut :
jika digunakan hidrometer 151 H
G
100.000
P=
X
(R 1) .......................................(6.4)
G 1
w
RXa
100 ...........................................................(6.5)
w
Dimana
R = pembacaan hidrometer terkoreksi ( R1 R2 )
G = berat jenis tanah
D = angka koreksi untuk hidrometer 152 H terhadap berat jenis
butir.
3. Analisa bagian yang tertahan saringan no. 200
Menghitung jumlah bagian yang lewat masingmasing saringan yang
digunakan. Apabila berat bagian yang tertahan pada saringan no. 10,
20, 40, 60, 80, 100, 140, 200 berturut-turut adalah :
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Saringan No.
200
e8
B2
140
e7
e8 + B8
100
e6
e7 + B7
80
e5
e6 + B6
60
e4
e5 + B5
40
e3
e4 + B4
20
e2
e3 + B3
10
e1
e2 + B2
Bo
1+W
53,93 gram
= W B2
= 8,043 gram
= 45,887 gram
= K2 x R
= 1,006
a / W x 100 %
1,006
x100% = 1,858
53,93
R1
33,5
R2
-5
c. Temperatur
t C
29
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
= 34,5
e. Kedalaman
10,65 cm
f. Konstan
0.012452
0.009087
g. Diameter Butir
= K
L
T
= R1 R2 = 38,5
P = K2 . R
= 71,533 %
G. Pembahasan
Untuk menentukan pembagian ukuran butiran (gradasi) dari tanah
dilakukan percobaan dengan alat hidrometer, dimana benda uji yang
digunakan adalah contoh tanah disturb.
Dalam percobaan ini akan diperoleh nilai R1 untuk pembacaan
hidrometer dalam suspensi dan R2 untuk pembacaan hidrometer dalam
cairan. Nilai R1 dan R2 ini nantinya akan digunakan untuk menghitung
persen berat lebih kecil.
Setelah menganalisa pengendapan/hidrometer, maka dilanjutkan
dengan menganalisa saringan butiran pasir dengan menggunakan
saringan No.200, 140, 60, 40, 20, dan saringan No.10. kemudian
menghitung persen berat lolos butiran dari saringan.setelah persen berat
lolos diketahui, maka diplotkan kedalam diagram pembagian butiran
sehingga akan diketahui jenis tanah yang diuji.
(Sumber: Panduan Praktikum Mekanika Tanah).
Catatan :
Bahan dispersi (reagen) yang umum digunakan adalah :
1. Water glass (sodium silikat Na = S2O3),
2. Jumlah yang digunakan pada percobaan adalah sekitar 1 sampai 1,5
cc 400 Baumesodium silikat,
3. Calgon (sodium hexa methapospita, NaIO3) yang digunakan sekitar 20
cc larutan 2 %. Calgon digunakan pada tanah yang bersifat basa (ph >
7), dan
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
hasil
perhitungan
dapat
disimpulkan
dan
mendapatkan
45,887
gram
8,043
gram
14
b. Silt (Lumpur)
25
c. Clay (lempung)
61
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
www.afretnobel.blogspot.com
Diameter
Pembacaan
Pembacaan Pembacaan
Butir
Waktu
Hidrometer
hidrometer
dalam
dalam
(menit)
suspensi
cairan
R1
R2
33,5
-5
29
34,5
10,65
29
-5
28,5
30
30
24
-4
28,5
60
21,5
-4,2
250
17,5
1440
14
hidrometer
Pembacaan Persen
hidrometer
berat
terkoreksi
lebih
R=
kecil P
R1 R2
(%)
0.012452 0.009087
38,5
71,533
11,4
0.012526 0.005981
34
63,172
25
12,2
0.012526 0.002526
28
52,024
28,5
22,5
12,6
0.012526 0.001815
25,7
47,751
-4,5
29
18,5
13,25
0.012526 0.000912
22
40,876
-3,5
28
15
13,80
0.012600 0.000390
17,5
32,515
Temperatur
T0C
meniscus
Konstan
R=R1 + m
www.LaporanTeknikSipil.wordpress.com
terkoreksi
Kedalaman
D=
L
T