Disusun oleh :
Nama
: Riza Fauzi
Kelas
: 2B
NIM
: 141311057
Prodi/Jurusan
: D3 Elektronika/Teknik elektro
I.
Tujuan
1.1. Merancang sistem kendali digital plant flow menggunakan ziegel nichols I
1.2. Mentuning sistem kendali plant flow
Ziegel Nichols I
Metoda Ziegler-Nichols
Metoda ini merupakan metoda tuning PID controller untuk menentukan nilai
proportional gain Kp, integral time Ti, dan derivative time Td berdasarkan
karakteristik respon transient dari sebuah plant atau sistem.
Dari respon open loop yang dihasilkan, lalu menentukan nilai nilai dari T dan L
yang digambarkan pada gamabr dibawh ni :
Setelah menentukan nilai L dan T, dapat mencari nilai nilai dari Kp Ki Kp Ti dan
Td dengan menggunakan rumus seperti tabel dibawh ini :
2.2
Modul ini bekerja untuk mengeluarkan tegangan sebesar -15V sampai dengan
+15V, dengan adanya potensiometer maka tegangan dapat diatur dari 0 sampai +15V
atau dari 0V sampai -15V. Pada modul ini dapat digunakan sebagai sumber untuk
modul yang lain dengan besar tegangan dari -15V sampai +15V.
2.3
a.
2
3
1
A. pada set point terdapat 2 pilihan, pilihan pertama yaitu 0-10 V (sebelah kiri) dan
pilihan yang kedua yaitu -10V sampai +10V. Pada -10V sampai +10V, 0 V
terletak ditengah dan apabila memilih 0 sampai 10V maka yang ditengah adalah
5 V. Modul ini berfungsi untuk mengatur keadaan yang diinginkan.
B. Pada titik 3 berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan set point, apabila
saklar kebawah akan terkoneksi.
jalur
jumper.menghubungkan
ground
pada
modul
set
point
dengan
dihubungkan dengan jumper, menghubungkan jalur -15 V dari PS dan jalur -15
dari RVG dihubungkan dengan jumper. Ketika diukur dengan mulimeter pada set
point dengan pilihan 0 sampai 10V maka tegangan keluaran menghasilkan 0-10 V
dengan mengatur knop, dan pada pilihan -10V sampai +10V maka tegangan
keluaran menghasilka -10V - +10V dengan mengatur knop. Modul ini bekerja
ketika diberi tegangan +- 15 V.
2.4
1
2
mulitimeter sekitar +5V dan ketika titik 2 dihubungkan dengan ground dengan
mengatur knop pada garis ke 5 maka tegangan yang dibaca pada multimeter sekitar 5V.
Modul power amplifier ini berfungsi sebagai penguat daya, untuk melipatgandakan
tegangan positif mauun tegangan negatif. Modul ini bekerja ketika diberi tegangan
pada power supply sebesar +15V dan -15V.
2.5
Modul PID
Pada modul ini terdapat blok sum yaitu berfungsi sebagai penjumlahan atau
pengurangan nilai yang masuk keblok sum, pada modul ini juga terdapat blok PID
yang didalamnya terdapat Kp, Ki, dan Kd yang berfungsi sebagai kendali pada sistem
untuk mengatur overshoot, settling time, eror steady state dan rise time. Modul ini
bekerja ketika diberi tegangan pada powersupply sebesar +15V dan -15V.
2.6
Pada modul ini terdapat 1 tangki penampungan air, dimana tangki itu untuk
menampung air yang dipompa dengan motor kemudian akan dialirkan melalui selang
menuju sensor yang akan mengukur dari kecepatan aliran air tersebut, kemudian
aliran tersebut akan kembali ke tangki melalui selang yang berbeda. Modul ini bekerja
ketika diberi tegangan +15V dan -15V.
3.2
3.3
3.4
Modul PID
3.5
3.6
Arduino
3.7
Matlab
4.2
4.3
Gambar 1. Modul (power supply, set point, penguat amplifier dan plant flow)
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Mengatur set point sesuai dengan tegangan keluaran pada plant flow, tetapi tidak
melebihi dari tegangan keluaran pada plant flow
4.10 Menjalankan rangkaian gambar 2 pada simulink matlab dan menyiapkan stopwatch
untuk menghitung waktu asli respon plant flow
4.11 Setelah menjalankan rangkaian gambar 2, menghidupakan saklar pada set point
dan melihat respon pada layar laptop. Mulai menghitung waktu asli dengan
menggunakan stopwatch. Pada saat respon sudah mencapai steady state
menghentikan rangkaian gambar 2 pada simulink matlab dan menghentikan waktu
pada stopwatch. Grafik respon plant flow dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini :
4.12 Setelah mendapatkan grafik respon plant flow, lalu bisa melanjutkan untuk mencari
titik potong dengan menggunakan cara teknik penarikan garis dengan metode
ziegel nichols I. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.
4.13 Tujuan untuk mencari titik potong pada grafik respon adalah untuk mencari nilai L
dan T. Nilai T dan nilai L dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Pada percobaan ini didapatkan nilai nilai titik potong sebagai berikut :
Menghitung nilai L
Menghitung nilai T
4.14 Setelah mengetahui nilai L dan T, selanjutnya menghitung nilai Ti, Td, Kp, Ki, Kd,
dan Kp.
Untuk menghitung nilai Ti, Td, Kp, Kd, dan Ki dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
Nilai Kp :
Nilai Ti :
Nilai Td :
Nilai Ki :
Nilai Kd :
4.15 Setelah mendapatkan nilai Ti, Td, Kp, Kd, dan Ti. Selanjutnya memasang modul
PID diantara modul set point dan modul penguat. Seperti gambar 4 dibawah ini :
4.16 Memasukkan nilai Ti, Td, dan Kp pada modul PID dan menghidupkan semua
saklar pada modul PID.
4.17 Menghubungkan keluaran plant flow ke modul PID dan menyambungkan keluaran
plant flow ke arduino pada analog in 5.
4.18 Menjalankan rangkaian pada simulink matlab, dan respon akan keluar pada layar
laptop setelah memasang kontroller.
titik 1
titik 2
titik 3
Kp
45,43
47,44
51,25
2,01
3,81
2,2746
0,34
0,6447
2,2749
Ti
Td
Ki
Kd
4,02
1,005
0,5658
2,286
0,6801
0,17
3,345
0,3868
Hasil respon pertama setelah adanya controller (PID) yang telah dimasukkan nilai Kp, Ti
dan Td pada modul PID.
(waktu matlab)
Waktu sebenarnya
50t=129,6
a.
Untuk memperkecil nilai rise time maka dapat mengurangi nilai Ti = 0,5, maka
didapatkan nilai rise time sebagai berikut dengan :
Nilai titik potong 90% nilai steady state = 41,4
Nilai titik potong 10% nilai steady state = 30,8
Rise Time :
(waktu matlab)
Waktu sebenarnya
b.
Gambar 7. Grafik respon tunning kedua dengan menurunkan nilai Ti sebesar 0,4
Untuk mendapatkan nilai rise time yang lebih kecil dapat menurunkan nilai Ti
sebesar 0,4. Dan didapatkan nilai rise time sebagai berikut :
Rise time :
Waktu sebenarnya
(waktu matlab)
Pada setiap desain kendali banyak faktor yang dapat mempengaruhi grafik respon,
salah satu faktornya adalah gangguan pada set point yang dapat merubah grafik
respon dari kendali plant flow, dapat dilihat pada gambar dibawah ini ketika set
point diganggu
Selain dari set point diganggu, faktor yang mempengaruhi dari respon kendali plant
flow yang lain adalah ketika saluran selang diganggu, terlihat grafik respon ketika
saluran pipa diganggu sebgai berikut:
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Hasil tuning terbaik ketika nilai Ti = 0,4 karena mempunyai nilai rise time yang
kecil.
Ketika ada gangguan dengan mengganggu saluran selang maka grafik respon akan
berusaha untuk menuju set point yang telah ditentukan.
Ketika ada gangguan dengan mengubah nilai set point maka gafik respon akan selalu
menyusaikan dengan nilai set point yang diatur.