Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Sistem Periodik Unsur (SPU)

Mencari keteraturan adalah salah satu aspek terpenting dalam kegiatan ilmu. BOYLE sebagai
pelopor ilmu kimia modern yang pertama memberikan definisi bahwa unsure kimia adalah zat
yang tidak dapat dibagi lagi menjadi dua unsure atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang
dapat menyimpulkan bahwa unsure-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan
diantara sifat unsure-unsur itu. Akhirnya ditemukan bahwa kemiripan ini muncul karena teratur
dan secara periodic jika unsure-unsur ini diatur menurut bobot atom. Keteraturan ini, pada tahun
1869, dikenal sebagai keperiodikan yang dinyatan alam suatu daftar sebagai susunan berkala
atau system periodic.
1. Lavoasier
Lavoasier pada 1769 membagi unsure-unsur dalam nonlogam dan logam. PAda waktu itu baru
dikenal kurang lebih 21 unsur. Setelah ditemukan unsure-unsur yang lebih banyak tidak mungkin
bagi Lavosier untuk mempertahankan pendapatnya.
2. John Wolfgang Dobereiner
Adalah Dobereiner orang pertama yang menemukan adanya hubungan antara sifat dan bobot
atomnya. Pada tahun 1817 ia mengamati beberapa kelompok unsure yang mempunyai kemiripan
sifat yang disebut dengan triade (kelompok unsure dengan jumlah setiap kelompok 3 buah
unsure). Salah satu kelompok 3 unsur itu adalah klor, brom dan Iod. Dobereiner menemukan
bahwa bobot atom tengah adalah rata-rata dari bobot atom sampingnya. Misalkan pada atom
brom dengan bobot 81,25, merupakan rata-rata dari bobot atom klor yaitu 35,5 dan bobot atom
yod yaotu 127 dengan kata lain bobot atom yod ditambah bobot atom klor keudian dibagi 2
adalah 80.

Kemudian dibawah ini adalah tabel periodic yang dirancang oleh Dobereiner.

Kelemahan dari teori ini, ternyata persamaan sifat tidak hanya ditemukan pada 3 unsur saja.
Dikemudian hari ditemukan kemiripan unsure lain yang lebih dari 3 buah unsure. Selain itu
beberapa unsure yang mirip tidak dapat menjelaskan sifat-sifat ini dengan menggunakan tabel
TRIADE rancangan Dobereiner.
3. Begeyer De Charcourtois
Pada 1863, ia menunjukan fakta bahwa jika unsure-unsur disusun menurut penurunan bobot
atom, diperoleh secara periodic unsure yang sifatnya mirip. Ia mengelompokan unsure-unsur
dengan membuat kurva pada permukaan badan silinder yang disebut dengan TELLURIC
SCREW
4. J.A.K NEWLANDS
Pada 1964 dia menyusun unsure-unsur yang telah dikenal pada waktu itu menurut kenaikan
bobot atau massa atom. Ditemukan pengulangan sifat pada setiap unsure kedelapan. Oleh karena
itu unsure pertama, unsure kedelapan, unsure kelima belas dan seterusnya memiliki kemiripan
dan merupakan kelompok seperti oktaf pada nada music. Oleh karena itu keteraturan ini
dikenal dengan nama HUKUM OKTAF.

Ternyata dikemudian hari ditemukan unsure-unsur golongan VIII A yang tidak dapat dijelaskan
oleh Newlands, selain itu ternyata sifat-sifat yang berlaku juga hanya untuk atom-atom yang
berbobot rendah sehingga untuk atom-atom yang berbobot besar tidak dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori ini.
5. Lothar Meyer
Meyer pada 1869 menemukan hubungan yang lebih jelas antar sifat unsur dengan bobot atom.
Meyer mengukur volume atom setiap unsure dalam keadaan padat. Volume atom setiap unsure
adalah bobot atom unsure dibagi dengan kerapatannya.
6. Dimitri Ivanovic Mendeleyev
Jika Meyer menyusun daftar unsure berdasar sifat fisika. Medeleyev lebih menemukan sifat
kimia unsur-unsur. Salah satu kelebihan Mendelayev adalah ia telah memperhitungkan unsurunsur yang belum ditemukan. Mendeleyev kemudian mengemukakan tentang adanya hubungan
antara sifat-sifat dengan bobot atom unsur-unsur. Ia menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan

kenaikan bobot atom dan unsur-unsur dengan sifat-sifat hampir sama ditempatkan dalam satu
golongan.
Ia mengamati adanya beberapa sifat yang berkala dan kemudian mengemukakan hukum berkala,
yang menyatakan bahwa sifat unsur-unsur merupakan fungsi berkala bobot atom. Daftar ini
dikenal dengan DAFTAR PERIODIK MENDELEYEV atau juga dikenal dengan SPU PENDEK.
Namun ditemukan kejanggalan, dimana pada unsur Telurium dengan Yod serta Kalium dengan
argon yang penempatanya tidak sesuai dengan kenaikan bobot atom. Kemudian masih banyak
ruang kosong karena jumlah atom yang dikenal masih sedikit.

7. Henry G.J Moseley


Moseley pada tahun 1914 memperkenalkan system periodic yang hingga kini masih dipakai
dalam dunia kimia. Sistem periodic panjang, kemudian lebih dikenal sebagai SISTEM
PERIODIK MODERN yang penyusunannya sungguh sangat berbeda dengan system periodic
pendahulunya. Sistem periodic disusun berdasarkan kenaikan nomor atom sedangkan para
pendahulunya adalah kenaikan nomor massa. Selain itu system periodic ini juga mempunyai
kelebihan dibandingkan pendahulunya, dalam satu golongan (atas ke bawah) memiliki kemiripan
sifat kimia dan fisika. Kemudian ada juga sifat keperiodikan yang mana ada kecenderungan sifat
fisika dan kimia di setiap periode (dari kiri ke kanan) atau terjadinya kenaikan golongan akan
menyebabkan perubahan yang teratur (akan disampaikan di bab selanjutnya). Satu lagi
keunggulan, yaitu terdapatnya ruangan kosong yang sudah diramalkan dan suatu saat akan
ditemukan atomnya. Selain itu system periodic ini juga mengikuti aturan Hund dan aturan Auf
Bau yang membahas tentang konfigurasi (penataan) electron didalam kulit (orbital) atom. Salah
satu yang mengispirasi teori ini adalah adanya kulit-kulit (orbital) yang ada dalam atom yang
dinyatakan bohr dalam postulatnya.

Periode
Dalam system periodic ini dikenal istilah PERIODE, yaitu jumlah baris dari kiri ke kanan
(horizontal) sebanyak 7 buah, yang ditulis dengan periode 1 hingga periode 7. Makna lain,
periode menyatakan jumlah kulit atau orbital yang dimiliki oleh suatu atom. Misalkan saja atom
Li terletak pada periode ke dua, sehingga dipastikan memiliki kulit atom sejumlah 2 buah.
Kemudian ada 2 kelompok terpisah Lantanida dan aktinida (transisi dalam). Untuk lanthanide
merupakan periode ke 6 mengikuti atom Lanthanum (La), sedangkan actinida merupakan
periode ke 7 mengikuti atom Actinium (Ac). Untuk jumlah atom dalam setiap periode cenderung
berbeda, ini tergantung jumlah electron dalam setiap atom, sehingga mempengaruhi jumlah kulit
dalam atom.
Periode
atom

1
2

2
8

3
8

4
1

5
1

6
3

7
32 (**)

(**) pada periode ke 7 masih terdapat perbedaan diantara imuwan dunia, ada yang mengatakan
belum penuh dan sudah penuh. Namun faktanya adalah telah ditemukannya atom dengan nomor
atom 117 dan 118 (dijelaskan di bab lain) yang melengkapi SPU modern, meskipun atom ini
disintesis dan hanya bertahan beberapa menit saja, karene ketidak stabilanya, ini memberikan
gambaran bahwa sebenarnya apa yang diramalkan Moseley di masa lalu akan ditemukanya
unsur-unsur tersebut terjawab.
Golongan

Moseley dalam SPU-nya dikenal dengan istilah golongan, yaitu jumlah baris dari atas ke bawah
(vertical) sebanyak 18 buah yang ditulis IA, IIA, IIIB, dst.. (sesuai aturan keilmuan Amerika)
ataupun ditulis dari golongan 1 hingga 18 (sesuai aturan keilmuan Eropa). Di Indonesia, secara
luas digunakan aturan dengan penulisan golongan dengan menggunakan angka romawi,
meskipun tidak dipersalahkan jika menggunakan tata cara penulisan dengan menggunakan angka
latin.
Makna dari golongan adalah kemiripan sifat dari unsur-unsur anggota dalam golongan tersebut.
Misalkan golongan VIIIA, semua unsur dalam golongan tersebut sangat mirip secara fisika
maupun kimia. Misalkan semua secara fisik berwujud gas, sangat stabil (tidak mudah bereaksi)
dan unsurnya merupakan monoatomik (beridiri sendiri). Meskipun begitu ada beberapa
pengecualian, misalkan pada golongan IA, terdapat atom H (non logam) yang sangat berbeda
dengan atom lain yang bersifat logam, atau He yang atom terakhirnya 2 masuk dalam golongan
VIIIA, hal seperti ini juga ditemui juga pada beberapa golongan yang lain.
Makna lain dari golongan adalah kesamaan jumlah electron valensi. Elektron valensi
merupakan electron kulit terakhir pada konfigurasi di setiap atom. Inilah kejeniusan seorang
Moseley yang mampu menghubungkan electron valensi dengan kesamaan sifat fisika dan kimia.
Dalam sisitem periodic ini, golongan secara umum dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu
Golongan Utama (A) dan golongan atom-atom transisi (B).
Golongan Utama (golongan A)
Golongan utama berisi atom-atom representative (berisi unsur utama), makna dari unsur-unsur
utama adalah adanya unsur-unsur yang jumlahnya ditemukan muka bumi adalah dominan atau
melimpah ruah ditemukan di alam semesta. Terdapat 8 golongan utama yaitu golongan IA
hingga golongan VIIIA, setiap golongan utama ini memiliki nama sendiri yang biasanya diambil
dari nama atom teratas atau sifat utama dari golongan tersebut.
No

Golongan

Nama Golongan

Atom

.
1
2
3
4
5
6
7
8

IA
II A
III A
IV A
VA
VI A
VII A
VIII A

Alkali (Alkaline)
Alkali Tanah
Alumunium
Carbon
Nitrogen
Oksigen/ Kalkogen
Halogen
Gas Mulia/ Inert/nol

7
6
6
6
6
6
6
7

Golongan Transisi (Golongan B)


Golongan Transisi disebut juga golongan tambahan atau juga disebut golongan logam transisi
karena semua anggotanya adalah logam. Makna dari Transisi adalah letaknya di tabel periodic
yang berada diantara unsur utama logam (Alkali dan alkali tanah) dan unsur non logam dalam
system periodic unsur, selain itu jumlah yang ditemukan di alam semesta untuk untuk unsur-

unsur transisi cukup kecil. Tidak diberikan nama khusus untuk golongan transisi. Namun,
golongan transisi dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu transisi luar dan transisi dalam.
a.

Transisi Luar, transisi luar adalah unsur-unsur transisi yang berada di tabel utama yaitu

golongan IB hingga VIIIB


b. Transisi Dalam, merupakan unsur-unsur yang letaknya di bawah tabel utama, yang
seharusnya letaknya adalah di dalam tabel periodic sesuai urutan nomor atom yang ada. Namun
Moseley memindahkan ke bawah karena alasan estetika dan kemudahan dalam mempelajari.
Dikenal dengan deret Lanthanida dan actinia. Disebut Lanthanida karena sebenarnya posisinya
adalah setelah Lanthanum (La), coba diamati nomor atom-nya, kemudian sama alasanya dengan
Actinida karena mengikuti atom Actinium (Ac). Untuk golongan, Moseley, memasukan kedua
deret ini kedalam golongan IIIB, sesuai golongan dari unsur Lanthanum dan Actinium.
Untuk jumlah atom dalam golongan transisi dijelaskan dalam tabel di bawah ini :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Golongan
IB
II B
III B
IV B
VB
VI B
VII B
VIII B

Jumlah Atom
4
4
32
4
4
4
4
12

Anda mungkin juga menyukai