Kebidanan
Kebidanan
OLEH :
SITI AMINAH AZAHRAH
015.03.0006
penemuan yang setiap waktu terjadi dan para peneliti terus berusaha dalam
penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam beraktivitas. Ilmu kedokteran
khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari peralatan ataupun
teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan
untuk bisa memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali
teori-teori serta keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis
kesehatan reproduksi. Wilayah keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi
mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana demi kesehatan,
kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan kodratnya sebagai
perempuan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan
atau spesialais tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istriistri atau perempuan sebagai ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan,
dan kesejahteraan meraka. Untuk itu, penulis dalam makalah ini bermaksud ingin
memberikan beberapa pengertian yang mudah-mudahan makalah ini bermanfaat
untuk khalayak pembaca khususnya para perempuan. Oleh karena itu penulis
mengambil judul pada makalah ini, yaitu KESEHATAN REPRODUKSI.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan disajikan sebagai berikut:
1. Apa pengertian Kesehatan Reproduksi?
2. Apa saja Hak yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi?
3.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian Kesehatan Reproduksi.
2. Untuk mengetahui hak yang terkait dengan Kesehatan Reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesehatan Reproduksi
1. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU
No. 23 Tahun 1992). Definisi ini sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya
berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial,
ditambahkan lagi (sejak deklarasi Alma Ata-WHO dan UNICEF) dengan syarat
baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik secara
ekonomis maupun sosial.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam
segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta
proses-prosesnya. Kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai
kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan
berbuat atau tidak berbuat sesuatu (Pasal 30). Hak wanita dalam UU
HAM sebagai hak asasi manusia (Pasal 45).
Tap No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan