Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Tambak adalah tempat yang dibuat sedemikian rupa agar mahluk hidup bisa dibudidayakan
dan memungkinkan untuk diambil manfaatnya. Adapun binatang yang populer dibudidayakan
dengan sistem tambak adalah ikat mujair, ikan bandeng, ikan nila, ikan bawal, kepiting,
udang, dan masih banyak lagi lainnya. Organisme ini kemudian yang membentuk ekosistem
yang terbatas pada wilayah tambak tersebut. Pembuatan ekosistem tambak ini tentu bukan
tanpa tujuan. Sebagai ekosistem buatan, tambak diharapkan memenuhi beberapa hal antara
lain:
Sebagai tempat hidup ikan atau habitat buatan bagi mahluk hidup yang hendak
dibudidayakan. Selain itu, tambak juga berfungsi sebagai wadah ataupun tempat timbuhnya
berbagai makanan alamiah yakni plankton, klekap dan lain-lain. Selain itu, tambak juga
sevara tidak langsung menjadi tempat hewan lainnya untuk mencari makanan. Sebut saja
burung-burung air dan masih banyak lagi lainnya.
Fungsi lain ekosistem buatan berupa tambak adalah sebagai tempat terperangkapnya
berbagai macam hewan air yang liar dan bisa menjadi sumber pasma nutfah yang sangat baik
memaksimalkan hasil budidaya di tambak.
Fungsi tambak lainnya adalah untuk menghasilkan sumberdaya dengan nilai ekonomis yang
diharapkan bisa menjadi sumber penghidupan masyarakat.
Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum
ditanam adalah pinus, mahoni, rasamala, dammar, dan jati seperti gambar di atas. Sebagai
contoh dalam pembahasan ekosistem hutan buatan, akan diambil hutan mangrove. Mangrove
berfungsi membantu melindungi pantai dari erosi (abrasi) oleh air laut, angin ribut, dan
gelombang laut. Mereka mencegah erosi garis pantai dengan bertindak sebagai penghalang
dan penangkap material alluvial, sehingga menstabilkan ketinggian daratan dengan
membentuk daratan baru untuk mengimbangi hilangnya sedimen. Akar mangrove yang jalinmenjalin, beserta pneumatofora dan batang mangrove dapat mengurangi kecepatan arus air,
menangkap sedimen untuk menjaga ketinggian daratan pantai dan mencegah siltasi pada
lingkungan laut di sekitarnya. Hutan mangrove juga berperan serupa dalam hal pemerangkap
dan penyaring sedimen dan bahan pencemar, sehingga sedimentasi dan pencemaran di
perairan pesisir jauh berkurang. Mangrove juga berperan dalam mengatur pasokan air tawar
ke sistem perairan pesisir.
Ekosistem Waduk
Waduk atau sering disebut danau buatan yang besar merupakan salah satu perairan umum
yang merupakan perairan buatan (artificial water-bodies), yang dibuat dengan cara
membendung badan sungai tertentu.
Manfaat adanya waduk
Pembangunan waduk/bendungan merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan konservasi
sumber daya air. Adapun manfaat dari keberadaan waduk/bendungan adalah sebagai berikut :
Penyediaan air baku penduduk
Keberadaan bendungan/waduk dapat dijadikan cadangan ketersediaan air bagi penduduk
ketika musim kemarau telah tiba.
Suplay air irigasi daerah persawahan
Lahan pertanian membutuhkan air secara terus menerus. Ketersediaan air yang melimpah
menjadikan tanaman dapat supply air dan tidak hanya mengandalkan dari datangnya hujan,
Pengendalian banjir
Melalui bendungan maka laju air dapat dikendalikan sebagai upaya pengendalian banjir di
hilir bendungan.
Pengembangan pariwisata
Keberadaan bendungan/waduk sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata yang
berujung pada peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat
sekitar.
Suplai air untuk kegiatan industri
Kegiatan industri membutuhkan air baku yang relatif banyak. Oleh karena itu dapat
merangsang investor untuk mendirikan industri.
Ekosistem Bendungan
Ekosistem bendungan adalah suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau
penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
Ekosistem Sawah
Sawah masuk ke dalam ekosistem buatan karena keberadaan sawah dibuat oleh manusia
sebagai pemenuh kebutuhan hidup akan makanan. Manusia berperan penting dalam
ekosistem sawah. Baik dalam pembentukan struktur, komponen, dan pengaturan sawah.
Komponen Ekosistem Sawah
Faktor biotik dalam sawah meliputi padi (tanaman utama sawah), tanaman sekunder, hewan,
dan tanaman liar.
Faktor Abiotik
Padi tentu saja membutuhkan tanah dan banyak air. Air di alirkan dalam sistem irigasi sawah
sehingga dapat mengalirinya. Di lingkungan sawah juga terdapat batu, cahaya, sinar
matahari, suhu, ketinggian, dan lainnya. Yang kesemuanya dibutuhkan dalam ekosistem
sawah.
Agroekosistem
Yaitu suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah
tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa
sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.
Menjadikan suatu lingkungan sebagai tempat wisata yang dapat menghasilkan devisa bagi
negara.
digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika
digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah
transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah
tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan
sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.
Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem buatan. Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem
buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi
pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh
kegiatan manusia. Maka dari itu, manusia harus melakukan usaha untuk menyelamatkan
lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Saran
Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggungjawab yang menuntut
peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh
karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana
untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang
dan mendatang. Penggunaan bahan-bahan kimia juga harus dikurangi agar tidak mencemari
lingkungan yang berakibat tidak baik bagi ekosistem.