Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Definisi Ekosistem Secara Umum


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan sebagai suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unsur biosistem yang
melibatkan hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik. Penggabungan
tersebut menimbulkan energi terhadap suatu struktur biotik tertentu dan akan menimbulkan
siklus materi antara organisme dan anorganisme.

2.2 Definisi Ekosistem Menurut Para Ahli


Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik
maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam
suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).
Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan,
dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya
akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam
Setiadi, 1983).
Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme
dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya saling
memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam
ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki
relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara lengkap, sehingga di
dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.

Definisi Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.

Macam- macam Ekosistem Buatan


Ekosistem Tambak

Tambak adalah tempat yang dibuat sedemikian rupa agar mahluk hidup bisa dibudidayakan
dan memungkinkan untuk diambil manfaatnya. Adapun binatang yang populer dibudidayakan
dengan sistem tambak adalah ikat mujair, ikan bandeng, ikan nila, ikan bawal, kepiting,
udang, dan masih banyak lagi lainnya. Organisme ini kemudian yang membentuk ekosistem
yang terbatas pada wilayah tambak tersebut. Pembuatan ekosistem tambak ini tentu bukan
tanpa tujuan. Sebagai ekosistem buatan, tambak diharapkan memenuhi beberapa hal antara
lain:
Sebagai tempat hidup ikan atau habitat buatan bagi mahluk hidup yang hendak
dibudidayakan. Selain itu, tambak juga berfungsi sebagai wadah ataupun tempat timbuhnya
berbagai makanan alamiah yakni plankton, klekap dan lain-lain. Selain itu, tambak juga
sevara tidak langsung menjadi tempat hewan lainnya untuk mencari makanan. Sebut saja
burung-burung air dan masih banyak lagi lainnya.

Fungsi lain ekosistem buatan berupa tambak adalah sebagai tempat terperangkapnya
berbagai macam hewan air yang liar dan bisa menjadi sumber pasma nutfah yang sangat baik
memaksimalkan hasil budidaya di tambak.

Fungsi tambak lainnya adalah untuk menghasilkan sumberdaya dengan nilai ekonomis yang
diharapkan bisa menjadi sumber penghidupan masyarakat.

Ekosistem Hutan Buatan

Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum
ditanam adalah pinus, mahoni, rasamala, dammar, dan jati seperti gambar di atas. Sebagai
contoh dalam pembahasan ekosistem hutan buatan, akan diambil hutan mangrove. Mangrove
berfungsi membantu melindungi pantai dari erosi (abrasi) oleh air laut, angin ribut, dan
gelombang laut. Mereka mencegah erosi garis pantai dengan bertindak sebagai penghalang
dan penangkap material alluvial, sehingga menstabilkan ketinggian daratan dengan
membentuk daratan baru untuk mengimbangi hilangnya sedimen. Akar mangrove yang jalinmenjalin, beserta pneumatofora dan batang mangrove dapat mengurangi kecepatan arus air,
menangkap sedimen untuk menjaga ketinggian daratan pantai dan mencegah siltasi pada
lingkungan laut di sekitarnya. Hutan mangrove juga berperan serupa dalam hal pemerangkap
dan penyaring sedimen dan bahan pencemar, sehingga sedimentasi dan pencemaran di
perairan pesisir jauh berkurang. Mangrove juga berperan dalam mengatur pasokan air tawar
ke sistem perairan pesisir.

Ekosistem Waduk
Waduk atau sering disebut danau buatan yang besar merupakan salah satu perairan umum
yang merupakan perairan buatan (artificial water-bodies), yang dibuat dengan cara
membendung badan sungai tertentu.
Manfaat adanya waduk
Pembangunan waduk/bendungan merupakan salah satu upaya dalam pengelolaan konservasi
sumber daya air. Adapun manfaat dari keberadaan waduk/bendungan adalah sebagai berikut :
Penyediaan air baku penduduk
Keberadaan bendungan/waduk dapat dijadikan cadangan ketersediaan air bagi penduduk
ketika musim kemarau telah tiba.
Suplay air irigasi daerah persawahan

Lahan pertanian membutuhkan air secara terus menerus. Ketersediaan air yang melimpah
menjadikan tanaman dapat supply air dan tidak hanya mengandalkan dari datangnya hujan,
Pengendalian banjir
Melalui bendungan maka laju air dapat dikendalikan sebagai upaya pengendalian banjir di
hilir bendungan.
Pengembangan pariwisata
Keberadaan bendungan/waduk sangat berpotensi dalam pengembangan pariwisata yang
berujung pada peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat
sekitar.
Suplai air untuk kegiatan industri
Kegiatan industri membutuhkan air baku yang relatif banyak. Oleh karena itu dapat
merangsang investor untuk mendirikan industri.

Ekosistem Bendungan

Ekosistem bendungan adalah suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau
penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
Ekosistem Sawah
Sawah masuk ke dalam ekosistem buatan karena keberadaan sawah dibuat oleh manusia
sebagai pemenuh kebutuhan hidup akan makanan. Manusia berperan penting dalam
ekosistem sawah. Baik dalam pembentukan struktur, komponen, dan pengaturan sawah.
Komponen Ekosistem Sawah
Faktor biotik dalam sawah meliputi padi (tanaman utama sawah), tanaman sekunder, hewan,
dan tanaman liar.
Faktor Abiotik

Padi tentu saja membutuhkan tanah dan banyak air. Air di alirkan dalam sistem irigasi sawah
sehingga dapat mengalirinya. Di lingkungan sawah juga terdapat batu, cahaya, sinar
matahari, suhu, ketinggian, dan lainnya. Yang kesemuanya dibutuhkan dalam ekosistem
sawah.

Agroekosistem

Yaitu suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah
tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa
sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.

Ciri- ciri Ekosistem Buatan


Ekosistem buatan memiliki ciri- ciri antara lain:
Komponen ekosistem yang berada di dalamnya mendapatkan energi dari luar. Contoh:
ekosistem aquarium, oksigen dan makanan berasal dari pemberian si pemilik aquarium.
Keanekaragaman hayatinya rendah atau kecil. Contoh: ekosistem sawah.
Hewan dan tanaman dalam ekosistem buatan biasanya akan didominasi oleh manusia si
pembuat ekosistem tersebut.

Manfaat Ekosistem Buatan


Manfaat dari ekosistem buatan antara lain:
Mencegah kelangkaan hewan atau tumbuhan.
Menjaga kelangsungan hidup hewan atau tumbuhan.
Memanfaatkan keadaan lingkungan dengan membuat suatu ekosistem buatan.

Menjadikan suatu lingkungan sebagai tempat wisata yang dapat menghasilkan devisa bagi
negara.

Hal- hal Yang Dapat Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem


Faktor yang disebabkan akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung
meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan
terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak
seimbang.
Faktor yang disebabkan akibat ulah tangan manusia
Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini
beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Penebangan Pohon Secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah ada yang berasal dari kayu?
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti,
kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan
hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat
hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi
langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan
penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya
pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai
jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan
bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak
hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi
langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan
perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah
menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar
banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini
juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

Perburuan Hewan secara Terus Menerus


Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan
ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan
yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan
penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan
harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang
berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan
makanan, hiasan, atau pakaian.
Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak.
Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan
pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu
pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan
atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk
kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia.
Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai
dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang
berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di
tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh
penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu,
jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan
pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain,
seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah.
Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang

digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika
digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah
transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah
tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan
sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

Kegiatan Mencemari Lingkungan


Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan
sehingga lingkungan menjadi tercemar.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam.
Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem buatan. Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem
buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi
pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alamiah dan perubahan yang diakibatkan oleh
kegiatan manusia. Maka dari itu, manusia harus melakukan usaha untuk menyelamatkan
lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

Saran

Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggungjawab yang menuntut
peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh
karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana
untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang
dan mendatang. Penggunaan bahan-bahan kimia juga harus dikurangi agar tidak mencemari
lingkungan yang berakibat tidak baik bagi ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai