Anda di halaman 1dari 22

neraca perdagangan&pembayaran

Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Yang menjadi kaitannya dengan neraca pembayaran dan perdagangan adalah
perekonomian terbuka. Khususnya masalah export dan import. Yang biasa menjadi
masalah neraca pembayaran adalah defisit neraca pembayaran yang maksudnya adalah
pembayaran keluar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri.
Negara dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dengan membuat
kebijakan kebijakan. Yaitu Kebijakan Fiskal dan kebijakan Moneter. Ada perbedaan
antara kedua kebijakan tersebut. Jika kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah yang
dilakukan pemerntah untuk membuat perubahan di bidang perpajakan dan
pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengauhi pengeluaran agregat
dalam perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter untuk mempengaruhi penawaran
uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat.
1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdangangan dan neraca pembayaran

Dampak terhadap neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Pengaruh neraca perdagangan dan neraca pembayaran terhadap perekonomian

Langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah neraca perdagangan dan


neraca pembayaran

Peran serta masyarakat dalam menyelesaikan masalah neraca perdagangan dan neraca
pembayaran

1.3 Tujuan

untuk mengetahui akibat dari masalah neraca perdagangan dan pembayaran

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masalah neraca perdagangan dan


pembayaran

untuk mengetahui dampak dari masalah neraca perdagangan dan pembayaran

untuk mengetahui langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah

untuk mendorong masyarakat serta berperan aktif dalam menyelesaikan masalah

1.4 Metode Penulisan


Menggunakan

penulisan

kompetensi

dasar

beserta

standar

kompetensi

pembelajaran sekolah menengah atas.

Bab 2
Pembahasan
2.1 Permasalahan
Neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar US$641,1 juta pada April 2012, seiring
penurunan ekspor ke sejumlah negara yang menjadi pasar tradisional Indonesia. Badan
Pusat Statistik mencatat ekspor Indonesia pada April hanya US$15,98 miliar atau turun
7,36% dari Maret, sedangkan impor mencapai US$16,62 miliar atau naik 1,82% dari
Maret. Namun, Kepala BPS Suryamin mengatakan defisit itu bukan yang pertama kali
terjadi karena Indonesia pernah mengalami defisit pada April dan Juli 2008 serta Juli
2009. Bahkan pada April 2008, defisit neraca perdagangan mencapai US$724,9 juta
karena dampak krisis Amerika Serikat. Ekspor nonmigas ke ASEAN pada April turun
11,65% menjadi US$2,45 miliar. Begitu pula ke Uni Eropa yang turun 5,28% menjadi
US$1,46 miliar. Ekspor ke negara utama lain pun turun, misalnya China 0,02%; Jepang
15,16%; AS 12,8%; Korsel 28,5% dan Taiwan 10,44%. India menurun. Ekspor bahan
bakar mineral pada April turun 6,82% menjadi US$2,41 miliar, sementara lemak dan
minyak hewan/nabati turun 19,23% menjadi US$1,76 miliar.Dengan terjadinya surplus
perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah negera lebih banyak
dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi
negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan ketegangan perdagangan antar negara
yang mengalami defisit dengan egara yang mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan

oleh hubungan perdagangan antara AS dan China. Perdagangan Amerika Serikat


Amerika Serikat telah mengalami defisit sejak tahun 1960. Defisit perdagangan ini pada
akhirnya memaksa AS untuk menghentikan standar emas pada tahun 1971. Sejak tahun
1997 defisit perdagangan AS telah mengalami peningkatan eksponensial. Kali terakhir
AS mengalami surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu. Tercatat bahwa pada
bulan April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka 40.3 miliar dolar AS. Defisit
perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan dibandingkan defisit perdagangan
yang terjadi pada bulan Maret, yaitu hanya sebesar 40.0 miliar dolar.

Defisit

perdagangan AS yang terbesar terjadi dengan China.Pada bulan April defisit


perdagangan AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau nyaris 50% dari
defisit perdagangan total AS. Perdagangan Indonesia Membaik Setelah Sempat
Terhantam Kondisi sektor perdagangan internasional Indonesia tampak mengalami
peningkatan yang cukup baik pada tahun 2010 ini. Surplus perdagangan Indonesia
sempat mengalami hantaman serius pada tahun 2008 lalu. Seiring dengan krisis
keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut perdagangan internasional
Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus perdagangan total. Sejak tahun
2005 2007 perkembangan surplus perdagangan Indonesia selalu positif. Dari posisi
27.9 miliar dolar di tahun 2005, pada tahun 2007 surplus perdagangan Indonesia
mencapai angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan tetapi pada tahun 2008 surplus
perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar 7.8 miliar dolar AS. Di tahun 2009
terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar dolar AS. Sementara itu di
tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan. Pada periode Januari hingga April 2010
surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 8.8 miliar dolar, mengalami kenaikan
dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009
Kajian materi :
Definisi neraca perdagangan dan pembayaran:
Neraca Perdagangan Indonesia.
Neraca perdagangan Indonesia merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengetahui peningkatan atau penurunan nilai yang diterima oleh negara Indonesia, di
dalam perdagangan. Peningkatan yang ada pada neraca perdagangan Indonesia, apalagi
jika mengalami surplus, akan berdampak pada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi

yang cukup baik.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak pada

pengurangan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan.


Sedangkan pengurangan yang terjadi pada nilai neraca perdagangan Indonesia,
memperlihatkan perdagangan sedang mengalami kemunduran, yang dalam jangka
pendek akan berdampak pada berkurangnya devisa yang diperoleh oleh Indonesia, dan
dalam jangka panjang akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi.
Jadi secara garis besar, neraca perdagangan Indonesia memperlihatkan kekurangan
dan kelebihan ekspor serta impor suatu komoditi dalam perdagangan, yang akan
berimbas pada naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi.
Neraca pembayaran Indonesia.
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional
yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri
dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau
dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.
Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur
kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan
(double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan
satu lagi sebagai debit.
Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta
adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu
peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat
sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi
pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya
beli eksternal atau penggunaan dana.
Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan
debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk
menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita
memperoleh danadana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total
kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat;
namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan
defisit. Tabel 1.1. berikut merangkum definisi diatas.Satu-satunya kesulitan riil dalam
memahami bagaimana tiap transaksi mempengaruhi neraca pembayaran terletak pada

interpretasi dari aset finansial dan hutang kepada pihak luar negeri. Contoh berikut
membantu pemahaman tersebut diatas.
Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman
ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri
(Inggris).Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit
entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan
aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam
sterling merupakan suatu aset.Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti
memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca perdagangan dan


pembayaran
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional
antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan Kurs Devisa
Jika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs
rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing
mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat
laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat.
c.

Perubahan Tingkat Pendapatan


Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor
akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.

d. Perubahan Tingkat Bunga


Jika investasi dari luar negeri banyak mengalir ke dalam negeri, maka tingkat bunga
yang berlaku rendah karena hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi
adalah berbanding terbalik. Sebaliknya, jika investasi yang terjadi menurun, maka
tingkat bunga yang berlaku tinggi.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi neraca perdagangan meliputi:

a.

Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak, insentif, dll) ekspor dalam
perekonomian vis--vis mereka dalam perekonomian impor

b. Biaya dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan input lainnya
c.

Bursa pergerakan nilai

d. Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan


e. Hambatan non-tarif seperti lingkungan, kesehatan atau standar keselamatan
f.

Ketersediaan devisa yang memadai yang dapat digunakan untuk membayar impor, dan

g. Harga pokok produksi di rumah (dipengaruhi oleh respon dari pasokan)


Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca
pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut
bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
1

Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan
pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala
tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian
dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
3

Kurs Valuta Asing

Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan
untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan
tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
4 Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga
pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.
Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang
beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika
suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga
turun, maka nilai investasi akan meningkat.
5 Sektor Moneter

Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang
dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah
dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing
dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang
dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada
pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan
valuta asing.

2.3 Dampak terhadap perekonomian


Terjadi ketidakstabilan ekonomi negara dalam jangka pendek maupun jangka panjangh,
defisit sebagai akibat import yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam
kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri
denganbarang import, harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan hargaharga import bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun
mengurangi kegairahan pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan
membangun kegiatan usaha yang baru.

2.4 Pengaruh masalah neraca perdagangan dan pembayaran terhadap


kegiatan ekonomi
Secara umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait pengaruh neraca
pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu
mengenai proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran, karena pengaruh dari
pada neraca pembayaran terlihat secara jelas pada proses penyeimbangan kembali
neraca pembayaran .Didalam proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran
tersebut terdiri dari 3 komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs, dan sektor moneter.
1. Tingkat harga
Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang beredar
di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah
uang yang beredar. Pertambahan uang yang beredar menyebabkan kenaikan harga, dan
sebaliknya berkurangnya uang yang beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus
neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan
inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun
dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor.

Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong


berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan
terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan
derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing
akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya saing
produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing
tersebut.
2. Tingkat kurs
Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk defisit dan
revaluasi untuk surplus. Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau mengurangi
ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing.
3. Sektor moneter
Pendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa timbulnya
ketidakseimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan portopolio yaitu
saldo kas yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang diinginkan masyarakat.
Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan inilah yang menyebabkan
timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta
asing. Ketidakseimbangan neraca pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala
moneter, oleh karena itu mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs
tetap tidak akan ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat
dilakukan dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran.
Pengaruh timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan
berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran.
Neraca pembayaran luar negeri merupakan suatu alat yang diperuntuhkan untuk
mencatat secara sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional yang mencakup:
perdagangan, investasi, dan pinjaman yang terjadi antara penduduk dalam negeri pada
suatu negara dengan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu biasanya satu
tahun dan dinyatakan dalam dolar AS.
Dalam neraca pembayaran internasional defisit menimbulkan beberapa akibat buruk
terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit terjadi akibat impor yang
berlebihan yang menyebabkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Ketika
harga valuta asing meningkat, maka akan menyebabkan harga-harga barang impor

bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun dapat mengurangngi
kegairahan

perusahaan-perusahaan

untuk

melakukan

penanaman

modal

dan

membangun kegiatan usaha baru. Dengan demikian, sama halnya dengan masalah
pengangguran dan inflasi, masalah defisit dalam neraca pembayaran dapat
menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek
dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap negara harus berusaha menghindari
berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.

2.5 Langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah neraca


perdagangan dan pembayaran
Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai berikut:
a.

Kebijakan agar investasi dilakukan dengan porsi agar bisa ekspor sehingga neraca
perdagangan kita lebih terkendali.

b.

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan


dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat.

c.

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral


dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran
agregat.

d.

Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk


meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih
banyak dan lebih murah.

e. Kebijakan Neraca Pembayaran


Merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran
guna memengaruhi nilai tukar.

2.6 Peran serta masyarakat dalam menghadapi masalah neraca


perdagangan dan pembayaran

Lebih hemat dalam menggunakan sumber daya alam.


Sumber daya alam sangat berpengaruh dengan masalah ekonomi.

Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktifitas.

Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan:
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai neraca perdagangan dan
pembayaran adalah:
1.

Neraca perdagangan Indonesia merupakan suatu alat yang digunakan untuk


mengetahui peningkatan atau penurunan nilai yang diterima oleh negara Indonesia, di
dalam perdagangan.

2.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak pada pengurangan


pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

3.

Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang
meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan
penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau
dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara.

3.2 Saran:
Pemerintah hendaknya berusaha untuk memperkecil masalah neraca perdagangan
dan pembayaran dengan cara menerapkan instrumen-instrumen kebijakan dibidang
ekonomi baik itu kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal.

Daftar pustaka
http://blog.umy.ac.id/kukuh/permasalahan-makro-ekonomi-yang-sering-dihadapisuatu-negara/
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/08/pengertian-neraca-pembayaran.html
http://mayhamsah-makalah.blogspot.com/2011/06/ekonomi.html

http://yulindaa.wordpress.com/2012/06/01/neraca-perdagangan-internasionaltulisan-softskill-akuntansi-internasional/
http://orocimarrue.blogspot.com/2012/05/contoh-kasus-neraca-perdagangan.html
http://27acintya08dhika95.wordpress.com/kebijakan-pemerintah-dalam-bidangekonomi/
http://www.antaranews.com/berita/326869/pemerintah-keluarkan-kebijakan-neracapembayaran
http://dannysulistiyano11.wordpress.com/2011/03/11/neraca-pembayaran/

NERACA PEMBAYARAN
Posted on March 11, 2011 by dannysulistiyano11

1.PENDAHULUAN
Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada
kegiatan ekonomi negara telah lama di yakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Mahzab
Menkan Tilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-enambelas dan
ketujuh belas berpendapat bahwa perdagangan yang lebih mengenai pentingnya
peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Teori Ricardo mengenai ke
untungan yang dapat diperoleh dari melakukan spesialisasi dan perdangangan luar
negeri merupakan pandangan yang telah menjadi landasan dari teori perdagangan luar
negeri dan pengaruh dari kegiatan tersebut.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai aspek mengenai neraca
pembayaran, kurs valuta asing dan kegiatan perekonomian terbuka.

2.NERACA PEMBAYARAN
A. Definisi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran
yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke
negara-negara lain. Pembayaran-pembayaran yang dilakukan tersebut meliputi
penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa; aliran masuk
penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri; dan aliran
ke luar dan lairan masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang di luar
negeri).
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan
neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor
dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara
keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari
luar negeri. Defisit neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi

penerimaan dari luar negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan defisit
tersebut.
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap
kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan
akan mengakibatkan penurunan dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing
akan meningkat dan menyebabkan harga-harga barang impor bertambah mahal.
Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusahapengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha baru.
Dengan demikian, sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, masalah
defisit dalam neraca pembayaran dapat menimbulkan efek yang buruk ke atas prestasi
kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karenanya setiap
negara harus berusaha menghindari berlakunya defisit dalam neraca pembayaran.
Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengani hubungan
ekonomi di antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran akan
memberikan informasi mengenai nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor
dan impor adalah kegiatan yang selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana
peranan kegiatan tersebut dalam perekonomian dapat diamati dari perkembangan
neraca pembayaran. Defisit dalam neraca pembayaran, yang disebabkan oleh impor
yang melebihi ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan
masalah pengangguran yang lebih serius akan dihadapi. Masalah lain yang mungkin
timbul adalah kehilangan kepercayaan orang terhadap prospek ekonomi negara akan
mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak akan ditanam di negara tersebut. Keadaan
seperti ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi di masa depat. Akibat-akibat
buruk seperti ini menyebabkan berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah
defisit dalam neraca pembayaran.
Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara. Seterusnya neraca
pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu
negara ke negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan. Neraca
keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran, berarti mutasimutasi keungan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari luar negeri.
Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu waktu
tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang menimbulkan

defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor yang lebih besar dari ekspor.
Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh pengaliran modal yang terlalu besar ke
luar negeri.
Neraca pembayaran mengukur transaksi ekonomi yang terjadi antar-negara baik barang
maupun jasa, baik asset riil maupun reset finanisal, ataupun pembayaran transfer
karena neraca ini mencerminkan volume transaksi yang terjadi selama periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun, maka neraca pembayaran mengukur aliran atau flow.
Beberapa transaksi yang termasuk dalam neraca pembayaran tidak menggunakan
pembayaran dalam bentuk uang. Sebagai contoh, jika masalah Time mengirim mesin
press cetak ke cabangnya di Australia, tidak terjadi pembayaran dalam bentuk uang;
tetapi karena telah terjadi transaksi ekonomi antar negara, maka transaksi ini harus
dimasukkan dalam neraca pembayaran. Demikian juga, jika CARE mengirim makanan
ke Afrika, atau jika Pentagon mengirim bantuan militer ke Israel, transaksi ini juga
harus dimasukkan dalam neraca pembayaran. Jadi ingat, meskipun kita membicaran
neraca pembayaran, istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah neraca transaksi
ekonomi.
Neraca pembayaran disusun sesuai prinsip double entry bookkeeping, yaitu pembukuan
ke salah satu sisi neraca disebut debit, pembukuan ke sisi yang satunya disebut kredit.
Seperti akan kita lihat, neraca pembayaran tersusun atas beberapa rekening; defisit
dalam satu atau beberapa rekening harus diimbangi dengan surplus pada rekening yang
lain. Jadi, debit total harus seimbang atau sama dengan kredit total, sehingga sesuai
dengan istilah balance atau neraca. Neraca pembayaran memberikan perbandingan
dalam periode waktu tertentu, satu tahun misalnya, antara pembayaran memberikan ke
luar atau outflow keluar negeri yang dibukukan sebagai debit, yang dibukukan sebagai
kredit. Bagian selanjutnya akan menggambarkan rekening utama dalam neraca
pembayaran.

B. Ciri-ciri Neraca Pembayaran


Sebagai suatu neraca pembukuan, neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua
bagian: passive dan aktiva. Dalam bagian passive di catat transaksi-transaksi yang

menyebabkan negara itu melakukan pembayaran ke negara-negara lain. Dan dalam


bagian aktiva dicatatkan transaksi-transakit yang menyebabkan negara itu menerima
pembayaran dari negara lain. Selanjutnya suatu neraca pembayaran dibedakan pula
menjadi dua jenis pembukuan, yaitu transaki berjalan atau current account dan lalu
lintas modal atau capital account.
1. Transaksi berjalan. Dalam transaksi berjalan atau current account dicatat transaksitransaksi berikut:
a. Ekspor dan impor barang-barang. Ia dinamakan juga dengan istilah perdagangan
nyata.
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang produksi industri,
neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu
perdagangan dalam barang-barang tampak dinamakan neraca perdagangan. Apabila
nilai neraca itu positif berarti ekspor barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila
negatif maka impor barang melebihi ekspornya.
b. Ekspor dan impor jasa-jasa. Transaksi ini dikenal sebagai perdagangan tak nyata.
Yang termasuk dalam golongan ini adalah transaksi-transaksi dalam kegiatan
pengangkutan, kegiatan perjanalan luar negeri, pendapatan dari investasi modal, dan
beberapa kegiatan jasa lainnya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya
ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya negatif bila negara itu
lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan menjual jasanya ke luar negeri.
c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
Transaksi ini meliputi pembayaran dimana penerimanya tidak perlu membayar dalam
bentuk uang atau jasa.
Contoh: bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Aprika.
Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah di luar negara
merupakan contoh lainnya.

2. Lalu lintas modal. Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua
golongan transaksi: (i) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari negaranegara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan pemerintah.
Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam golongan transaksi ini.
b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung,
investasi portfolio dan amortasi. Investasi langsung adalah investasi untuk
mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi dalam
bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali
saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk
negara-negara lain.
Sementara transaksi perjalanan mencatat transaksi internasional yang berkaitan
dengan barang, jasa, dan transfer unilateral, sedangkan transaksi modal atau capital
account mencatat transaksi internasional yang berkaitan dengan aliran asset keuangan,
seperti peminjaman, pemberian pinjaman, dan investasi. Sebagai contoh, investor
Amerika membeli asetluar negeri agar mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi dan juga untuk mendiversifikasikan portofolio mereka. Bila ekonomi berbicara
tentang kapital atau modal, yang dimaksud biasanya adalah sumber daya fisik dan
manusiawi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Tetapi kadangkala
istilah kapital atau modal digunakan sebagai istilah lain dari uang, yaitu uang yang
digunakan untuk mendapatkan aset keuangan seperti saham, obligasi, saldo bank, dan
uang yang digunakan untuk melakukan investasi langsung dalam pabrik dan peralatan
luar negeri. Aliran ke luar modal Amerika atau U.S. capital outflow terjadi bila orang
Amerika membeli aset luar negeri. Aliran modal masuk Amerika atau U.S. capital
inflow terjadi bila luar negeri membeli aset Amerika.

3.PENDAPATAN PERKAPITA
A.Definisi pendapatan perkapita

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu


negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional
suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga
merefleksikan PDB per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin
makmur negara tersebut.
B.Pendapatan perkapita di indonesia
PDB per kapita atas dasar harga berlaku adalah Rp27 juta per tahun. Ini angka
nominal PDB dibagi jumlah penduduk. Kalau disetarakan dengan kurs dolar AS 8.900,
per kapita adalah US$3004,9. Untuk 2009, itu Rp23,9 juta atau US$2.349,6, ungkap
Kepala BPS, Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Senin (7/2).
Pada 2009, pendapatan per kapita mencapai Rp23,9 juta atau US$2.349,6. Sementara,
untuk Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita juga meningkat dari Rp23,1 juta atau
US$2.267,3 di 2009 menjadi Rp26,3 juta atau US$2.920,1 di 2010 atau terjadi
peningkatan sebesar 13,9%.
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan di 2010 mencapai
Rp2.310,7 triliun, sedangkan di 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp2.177,7
triliun dan Rp 2.082,5 triliun. Dan bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB di 2010
naik sebesar Rp819 triliun, yaitu dari Rp5.603,9 triliun di 2009 menjadi sebesar
Rp6.422,9 triliun di 2010.

4.Gross National Product (GNP)


A.Definisi GNP
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara

yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
Produk Nasional Bruto (PNB) adalah total nilai dollar dari semua barang akhir dan jasa
yang dihasilkan untuk konsumsi masyarakat selama periode waktu tertentu. Hal itu
naik atau turun mengukur aktivitas ekonomi berdasarkan output tenaga kerja dan
produksi dalam suatu negara. Angka digunakan untuk mengumpulkan data meliputi
pembuatan barang nyata seperti mobil, mebel, dan roti, dan penyediaan jasa yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan
perbaikan otomatis. jasa yang digunakan dalam produksi produk akhir tidak dipisahkan
karena mereka adalah tercermin dalam harga akhir dari barang atau jasa. GNP tidak
termasuk tunjangan untuk penyusutan dan pajak tidak langsung bisnis seperti
penjualan dan properti.

2.2. Susunan GNP


Menurut Winardi (1983), susunan GNP sangat tergantung pada beberapa
faktor, seperti :
1. Struktur Ekonomi
Pada bagian ini, setiap negara memiliki struktur ekonomi untuk meningkatkan GNPnya yang masih didasarkan pada berbagai kegiatan ekonomi seperti masih berperannya
sektor-sektor tertentu secara lebih dominan misalnya masih berorientasi pada kegiatan
sektor pertanian atau pada kegiatan sektor industri atau pada sektor jasa. Namun sering
terlihat bahwa banyak negara yang mengkombinasikan struktur ekonomi negaranya
dalam meningkatkan GNP.
2. Kebutuhan Kebutuhan
Suatu perekonornian negara akan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang
diperuntukkan bagi kepentingan bangsa atau rakyatnya dengan pengecualian bila ada
kegiatan ekspor-impor yang dilakukan olwh negara yang bersangkutan.

3. Pembentukan Modal
Masa depan suatu bangsa akan sangat bergantung pada apa yang disebut dengan
tabungan pemerintah dimana setiap negara akan berusaha meningkatkan tabungan
dengan harapan akan memperbesar barang barang modalnya dimana makin besar
tabungan suatu negara maka semakin besar produksi barang modal.
Dengan demikian dari beberapa pengertian pendapatan nasional (GNP)
maka dapat dirumuskan atau dikatakan bahwa :
1. Penclapatan Nasional Bruto adalah semua barang dan jasa yang diproduksi atau
dihasilkan didalam negeri (domestik) ditambah dengan pendapatan netto luar negeri.
2. Pendapatan Nasional Netto adalah semua produk nasional bruto dikurangi dengan
seluruh penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses
produksi selama satu tahun.
Untuk itu GNP dibagi dalam empat kategori pokok, masing-masing adalah
sebagai berikut :
1. Konsumsi Masyarakat (C)
2. Investasi Swasta ( I )
3. Pengeluaran Pemerintah (G)
4. Ekspor Netto (X)
Dimana rumus GNP dapat diturunkan sebagai berikut :
GNP (Y) = C + I + G + ( X M)
Perlu diingat bahwa GNP hanya menghitung nilai berupa uang, barang jadi (final goods)
dan jasa (sevices) pada masing-masing kategori di atas. Dalam perhitungan ini barangbarang antara (intermediate goods) tidak dihitung atau dimasukkan dalam perhitungan
GNP, hal ini berhubungan dengan nilai barang- barang tersebut yang sudah termasuk
dalam nilai barang-barang jadi (final goods).

GNP bukan merupakan unit-unit fisik, hal ini berkaitan dengan dapat menimbulkan
persoalan dalam hal menyesuaikan perubahan-perubahan harga dari tahun ke tahun
sehingga persoalan GNP dapat dengan cepat dan tepat menentukan perubahanperubahan dalam hasil produksi atau output yang dihasilkan.
Selanjutnya GNP tidak menunjukkan perubahan-perubahan dalam kualitas
ouput maupun besarnya komposisi dari output.
5.GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)
A.Definisi GDP
Nilai moneter semua barang jadi dan jasa yang diproduksi dalam batas-batas suatu
negara dalam periode waktu tertentu, meskipun PDB biasanya dihitung secara tahunan.
Ini mencakup semua konsumsi swasta dan publik, pengeluaran pemerintah, investasi
dan ekspor kurang impor yang terjadi dalam suatu wilayah tertentu.
GDP = C + G + I + NX PDB = C + G + I + NX
dimana:
C adalah sama dengan semua konsumsi swasta, atau belanja konsumen, dalam
perekonomian suatu bangsa
G is the sum of government spending G adalah jumlah dari pengeluaran
pemerintah
I is the sum of all the countrys businesses spending on capital Aku adalah jumlah
dari semua itu usaha pengeluaran negara pada modal
NX is the nations total net exports, calculated as total exports minus total imports.
NX adalah bangsa yang bersih ekspor, dihitung sebagai ekspor total dikurangi total
impor. (NX = Exports Imports) (NX = Ekspor Impor).
PDB umumnya digunakan sebagai indikator kesehatan ekonomi suatu negara, serta
ukuran standar suatu negara hidup. Critics of using GDP as an economic measure say
the statistic does not take into account the underground economy transactions that,
for whatever reason, are not reported to the government. Kritik menggunakan GDP

sebagai ukuran ekonomi mengatakan statistik tidak memperhitungkan ekonomi bawah


tanah transaksi itu, karena alasan apapun, tidak dilaporkan kepada pemerintah.
Others say that GDP is not intended to gauge material well-being, but serves as a
measure of a nations productivity, which is unrelated. Lain mengatakan bahwa PDB
tidak dimaksudkan untuk mengukur materi kesejahteraan, tetapi berfungsi sebagai
ukuran produktivitas suatu bangsa, yang tidak berhubungan.
B.GDP di Indonesia

Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia kontraksi 1,4


persen pada kuartal keempat tahun 2010 dari kuartal
sebelumnya. From 2000 until 2010, Dari 2000 sampai
2010, triwulanan PDB Pertumbuhan rata-rata Indonesia
adalah 1,34 persen mencapai tinggi historis sebesar 4,23
persen pada bulan September 2000 dan rekor rendah
-3,87 persen pada Desember 2002. Indonesia merupakan
perekonomian nasional terbesar di Asia Tenggara.
Memiliki berbasis ekonomi pasar di mana pemerintah
memainkan peran penting dengan memiliki lebih dari 164
perusahaan milik negara. Pemerintah mengelola harga
barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik.
6.KESIMPULAN
Kesimpulam dari hasil makalah tersebut adalah tentang neraca pembayaran,
pendapatan perkapita, GNP, dan GDP. Neraca pembayaran adalah hasil pembukuan
yang dibuat untuk mengetahui aliran dana atau pembayaran dari negara luar ke dalam
negeri ataupun sebaliknya. Pendapatan perkapita adalah hasil perhitungan dari
pendapatan setiap negara setiap tahunnya. GNP adalah hasil penjualan barang atau jasa
dari hasil nasional. GDP adalah nilai moneter dari suatu barang atau jasa dalam lingkup
nasional saja dalam suatu waktu periode.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_perkapita
Sadono sukirno, Pengantar Makro Ekonomi
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1214742/bps-pendapatan-perkapita-indonesianaik-13

Anda mungkin juga menyukai