Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
Lapisan-lapisan dinding abdomen
terdiri dari (luar ke dalam):1
1. Kulit
2. Fascia superficialis, terdiri dari
fascia camperi dan fascia scarpae
3. Otot dinding anterior abdomen,
antara lain: muskulus obliquus
externus abdominis, muskulus
obliquus internus abdominis,
muskulus transversus abdominis
4. Fascia transversalis
5. Fascia extraperitoneal
6. Peritoneum parietale
Dibagian bawah terdapat saluran-saluran, antara lain:
1.
Canalis inguinalis merupakan saluran oblik yang mnembus bagian bawah dinding
anterior abdomen dan terdapat pada kedua jenis kelamin. Pada laki-laki, saluran ini
merupakan tempat lewatnya struktur-struktur yang berjalan dari testis ke abdomen
dan sebaliknya. Pada perempuan, saluran ini dilalui oleh ligamentum teres uteri
(rotundum) yang berjalan dari uterus ke labium majus pudendi. Selain itu, saluran ini
dilewati oleh nevus ilioinguinalis baik laki-laki maupun perempuan.
Canalis inguinalis panjangnya sekitar 1.5 inci (4cm) pada orang dewasa dan
terbentang dari anulus inguinalis profundus (lubang berbentuk oval terletak sekitar
1.3cm diatas

ligamentum inguinale

pada

pertengahan antara sias dan symphisis pubica)


pada fascia transversalis, berjalan ke bawah
dan

medial

sampai

anulus

inguinalis

superficialis (lubang berbentuk segitiga) pada


aponeurosis

obliquus

externus

abdominis.

Canalis inguinalis terletak sejajar dan tepat


diatas ligamentum inguinale.1
Dinding canalis inguinalis, terdapat dinding
anterior, dinding posterior, dinding inferior/dasar, dan dinding superior/atap. Dinding
anterior canalis inguinalis dibentuk oleh aponeurosis muskulus obliquus externus
1

abdominis. Dinding posterior canalis inguinalis dibentuk oleh fascia transversalis.


Dinding inferior canalis inguinalis dibentuk oleh lipatan pinggir bawah aponeurosis
muskulus obliquus externus abdominis yang disebut ligamentum inguinale dan ujung
medialnya disebut ligamentum lacunare. Dinding superior canalis inguinalis dibentuk
oleh serabut-serabut terbawah muskulus obliquus internus abdominis dan muskulus
transversus abdominis yang melengkung.1
Fungsi canalis inguinalis, pada laki-laki, memungkinkan struktur-struktur yang
terdapat di dalam funiculus spermaticus berjalan dari atau ke testis menuju abdomen
dan sebaliknya. Pada perempuan, canalis inguinalis yang lebih kecil memungkinkan
ligamentum teres uteri berjalan dari uterus menuju ke labium majus.1
Adanya canalis inguinalis pada bagian bawah dinding anterior abdomen pada laki-laki
dan perempuan merupakan suatu tempat lemah. Tataletak canalis inguinalis untuk
mengatasi kelemahan ini:1
a) Dinding anterior canalis inguinalis diperkuat oleh serabut-serabut muskulus
obliquus internus abdominis tepat di depan anulus inguinalis profundus
b) Dinding posterior canalis inguinalis diperkuat oleh conjoined tendon tepat di
belakang anulus inguinalis superficialis
c) Pada waktu batuk dan mengedan (miksi, defekasi, dan partus), serabut-serabut
paling bawah muskulus obliquus internus abdominis dan muskulus transversus
abdominis yang melengkung berkontraksi sehingga atap yang melengkung
menjadi datar dan turun mendekati lantai. Atap mungkin menekan isi canalis
inguinalis ke arah dasar sehingga sebenarnya canalis inguinalis menutup.
d) Bila diperlukan mengedan dengan kuat, seperti pada defekasi dan partus,
secara alamiah orang cenderung dalam posisi jongkok, articulatio coxae fleksi,
dan permukaan anterior tungkai atas mendekati permukaan anterior dinding
abdomen. Dengan cara ini, bagian bawah dinding anterior abdomen dilindungi
2.

oleh tungkai atas.


Funikulus spermatikus berawal pada anulus inguinalis profundus yang terletak lateral
terhadap arteria epigastrica inferior dan berakhir di testis. Struktur-struktur pada
funikulus spermatikus adalah sebagai berikut: 1. Vas deferens, 2. Arteria testikularis,
3. Vena testikularis, 4. Pembuluh limfatik testis, 5. Saraf-saraf otonom, 6. Prosessus
vaginalis (sisa), 7. Arteria cremasterica, 8. Arteria ductus deferentis, dan 9. Ramus
genitalis nervus genitofemoralis yang menyarafi

3.

muskulus cremaster.1
Trigonum Hesselbach merupakan daerah dengan
batas:

Inferior: Ligamentum Inguinale.


2


Lateral: Vasa epigastrika inferior.

Medial: Tepi m. rectus abdominis.


Dasarnya dibentuk oleh fascia transversalis yang diperkuat serat

aponeurosis

m.transversus abdominis. Hernia yang melewati trigonum Hesselbach disebut sebagai


hernia direk, sedangkan hernia yang muncul lateral dari trigonum ini adalah hernia
indirek.1
Hernia adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang
lemah (defek) yang diliputi oleh dinding2. Adapun klasifikasi hernia adalah3,4,5:
1. Menurut waktu
a. Hernia kongenital
b. Hernia akuisita/didapat
2. Menurut lokasi/letaknya
a. Hernia inguinalis
Tipe

Deskripsi

Tempat

Hubungan

Dibungkus oleh

Onset biasanya

keluar

dengan vasa

fascia spermatica

pada waktu

epigastrica

interna

inferior
Lateral

Ya

Hernia

Penojolan melewati cincin

keluar

ingunalis

inguinal dan biasanya

melalui dua

dan bisa pada

lateralis

merupakan kegagalan

pintu dan

waktu dewasa.

penutupan cincin ingunalis

saluran, yaitu

interna pada waktu embrio

annulus dan

setelah penurunan testis


Hernia

Keluarnya langsung

ingunalis

menembus fascia dinding

medialis

abdomen

Kongenital

kanalis
inguinalis
melalui

Medial

Tidak

Dewasa

segitiga
Hasselbach

b. Hernia femoralis
c. Hernia umbilikalis
3. Secara klinis
a. Hernia reponibilis:
bila isi hernia dapat keluar masuk. Keluar saat berdiri atau mengedan,
masuk ketika berbaring atau bila didorong masuk perut
b. Hernia ireponibilis:

bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut.
Ini biasanya disebabkan oleh pelekatan isi kantong kepada peritoneum
kantong hernia.
c. Hernia strangulasi:
hernia ireponibel yang disertai gangguan vaskularisasi
d. Hernia inkarserata:
hernia ireponibel yang disertai gangguan pasasse
Etiologi dari hernia inguinalis antara lain prosesus vaginalis persisten, tekanan intra
abdominal yang meninggi, kelemahan
otot-otot abdomen.3
Diagnosis
ditegakkan

hernia

berdasarkan

dapat

pemeriksaan

fisik, gejala klinis maupun pemeriksaan


khusus (finger test, Zieman test, thumb
test). Bila benjolan tidak tampak, pasien
dapat disuruh mengejan atau batuk
dengan menutup mulut.
Komplikasi yang bisa terjadi bila
tidak dilakukan tindakan adalah bisa
terjadi inkarserta dimana Isi hernia yang tercekik oleh cincin hernia menimbulkan gejala
obstruksi usus dan menyebabkan gangguan dari pasase usus, selain itu juga bisa terjadi
strangulata dimana jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi
hernia. Pada permulaan, terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedem organ atau struktur di
dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. Timbulnya oedem menyebabkan
jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya peredaran darah jaringan
terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan
serosanguinus.
Penatalaksanaan terbagi menjadi 2 yaitu
1. Konservatif/reposisi bimanual
2. Operasi:
a. herniotomi: dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlengketan, kemudian direposisi.
Kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin kemudian dipotong.
4

b. hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan


memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting artinya
dalam mencegah terjadinya residif dibandingkan herniotomi.

Anda mungkin juga menyukai