Dibuat oleh
NIM
Proyek fiktif, Tidak Netral dalam studi kelayakan , dan KKN dalam proses
konstruksi :
Pada tahun 2009 di
wilayah Sumatera Utara dan Nangroe Aceh
Darussalam terjadi kasus proyek fiktif sebesar 313 milyar rupiah yang
melibatkan kontraktor besar PT. NK. Proyek tersebut fiktif setelah dilakuan
penyelidikan. Modus yang dilakukan dalam kasus tersebut adalah puhak PT. NK
membentuk kerjasama join operasi (JO) dengan PT. TS menjadi PT. NS. Setelah JO
terbentuk guna melengkapi administrasi PT. NK hasil JO meminta memasukkan
surat penawaran seolah-olah ada lelang. Dan setelah berjalannya waktu hingga
lelang dilakukan maka PT. NS keluar sebagai pemenang lelang. Sampai
berakhirmya masa kontrak baik atas nama PT. NS, PT. NK, ataupun PT. TS tidak
melakukan pekerjaan konstruksi tersebut.
Sumber : http://www.gresnews.com/berita/hukum/11099-adakan-proyek-fiktifkepala-cabang-nindya-karya-diancam-pidana-20-tahun/0/
Penipuan data survey, mark up volume, biaya konstruksi, dan saving proyek :
Sebuah biro konsultansi teknik ditunjuk oleh sebuah instansi untuk
melakukan sebuah perencanaan sebuah lahan menjadi pusat perbelanjaan
dengan dana anggaran 20 milyar rupiah. Ketika survey dilakukan ditemukan
beberapa kendala. Demi mengejar cepatnya waktu, data survey yang melebihi
batas toleransi pun dimasukkan dan diabaikan resikonya.
Ketika memasuki tahap perencanaan, karena perencana ini kenal baik
dengan oknum instansi terkait dan oknum instansi tersebut berharap fee dari
pemborong maka oknum instansi tersebut meminta kepada perencana agar
membuat sper dalam perhitungan volume dengan alasan agar tidak mepet. Akan
tetapi sper yang dilakukan cukup besar, misal kebutuhan suatu item cukup 5
meter dibuatlah 8 meter.
Tidak cukup denga itu, oknum tersebut juga meminta jatah yang cukup
besar dari perencana. Karena perencana tidak mau rugi, maka perencana
kerjasama lagi denga oknum tersebut dengan mark up beberapa harga satuan.
Dengan mark up harga satuan yang beberapa ini jika dikalikan dengan jumlah
item pekerjaan dan volume maka akan timbul penggelembungan anggaran.