Anda di halaman 1dari 20

BAB I

GAS ALAM (NATURAL GAS)


Gas bumi terdiri dari dua komponen yaitu komponen Hidrokarbon seperti gas
Metana (CH4), Etana(C2H6) dan sejenisnya serta komponen non-hidrokarbon lainnya
seperti gas nitrogen (N2), Carbondioksida (CO2) dan Hidrogen Sulfida (H2S). Gas bumi
yang dihasilkan dipermukaan dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu :

Associated Gas : Yaitu gas yang berasal dari pemisahaan miyak bumi.
Non-associated gas, yaitu gas diproduksi langsung dari reservoir gas.
Kelompok non-associated gas, walaupun di dalam reservoir berbentuk satu fasa,

namun di permukaan bisa berubah menjadi dua fasa (gas dan cairan). Kadar cairan
menjadi patokan selanjutnya untuk membedakan non-associated gas menjadi gas kering
dan gas basah (kondensat). Disebut sebagai gas kering bila GOR > 100,000 SCF/STB,
sebaliknya disebut sebagai gas basah bila GOR < 100,000 SCF/STB. Klasifikasi yang
lebih teliti dapat dilihat pada diagram P.T.

Gambar 1-1
Diagram Presssure-Temperatur (P.T) untuk fluida reservoir

1.1. Sifat - sifat Gas Ideal


Gas dikatakan ideal apabila dia berupa fluida yang memiliki volume molekul
yang jauh lebih kecil dibanding volume fluidanya sendiri sehingga volume molekulnya
dapat diabaikan. Selain itu tidak terjadi tarik-menarik ataupun tolak-menolak antara
molekulnya, dan semua tubrukan yang terjadi antar molekulnya bersifat elastic murni,
artinya tidak ada kehilangan energi dalam sistem fluida tersebut. Dasar untuk
menggambarkan gas ideal adalah hukum-hukum tentang gas ideal, diantaranya yang
sering kita dengar adalah :
A. Hukum Boyle
Bahwa perubahan volume dari suatu gas ideal berbanding terbalik dengan tekanan
pada temperatur konstan.

B. Hukum Charles
Bahwa perubahan volume dari suatu gas ideal berbanding lurus dengan perubahan
temperaturnya pada tekanan tetap.
C. Hukum Avogadro
Bahwa pada tekanan dan temperature yang sama, suatu gas ideal dengan volume
yang sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama.
Dari gabungan antar Hukum Boyle, Charles dan Avogadro, maka didapat suatu
Persamaan Kesetimbangan untuk gas ideal :
PV
1.1
dimana :
P
V
T
n

=
=
=
=

Tekanan, psia
Volume, cuft
Temperatur, oR
Jumlah mol gas

R = Konstanta gas (10.732 psia.cuft/lb.mol.oR)

1.2. Sifat - sifat Gas Nyata


Untuk merumuskan persamaan kesetimbangan untuk gas ideal diatas, kita telah
menggunakan beberapa asumsi. Tetapi untuk merumuskan persamaan gas yang
kondisinya jauh berbeda dengan kondisi ideal seperti gas nyata, asumsi asumsi
tersebut tidak dapat dipakai. Untuk itu dipakai suatu parameter yang lebih di kenal
sebagai factor deviasi gas (Z). Harga faktor deviasi gas ini sangat tergantung pada
perubahan tekanan, perubahan temperatur dan atau komposisi gas. Perhatikan gambar
1-2 dibawah ini :

Gambar 1.2
Hubungan Faktor Deviasi Gas Terhadap Tekanan dan Temperatur
Faktor deviasi gas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume gas pada P dan T
sebenarnya di bagi volume gas pada keadaan ideal.
1.2

Sehingga persamaan kesetimbangan menjadi


PV
1.3
Untuk gas ideal sendiri nilai z adalah 1.
1.3 Sifat - sifat Fisik Gas
1.3.1. Komposisi Gas
Komposisi dari campuran suatu gas digambarkan sebagai fraksi mol, fraksi
volume atau fraksi berat dari setiap komponen.
Fraksi Mol
Fraksi mol yi didefinisikan sebagai :

1.4
dimana :
yi = fraksi mol komponen i
ni = jumlah mol komponen i
ni = total mol dari seluruh komponen campuran
Sehingga berat molekul total untuk suatu campuran adalah :
1.5
Dimana Mi adalah berat molekul tiap tiap komponen, yang harganya dapat dilihat
pada Tabel 1-1.
Fraksi Volume
Fraksi volume didefinisikan sebagai Vl dimana :

1.5
dimana :
Vi = Volume komponen i pada kondisi standar
Vi = Volume total campuran pada kondisi standar
Fraksi Berat
Fraksi berat didefinisikan sebagai , dimana :

1.6
dimana :
I = fraksi berat komponen i
I = berat komponen i

I = berat total komponen dalam campuran


1.3.2. Perkiraan Sifat Fisik Gas
Sifat-sifat fisik gas sangat diperlukan dalam perhitungan. Walaupun pemakaian
data yang didapat dari laboratorium adalah perioritas pertama, namun dalam
perhitungan sifat sifat gas masih di perlukan pemakaian beberapa korelasi yang telah
di uji keakuratannya. Dua besaran yang sangat diperlukan dalam korelasi adalah
Temperatur Pseudokritis dan Tekanan Pseudokritis dan Tekanan Pseudokritis suatu
campuran. Sifat sifat daripada kedua besaran ini dapat diterangkan melalui hubungan
berikut :
1.7
Dan
1.8
dimana :
yi =
Tci =
Pci =
Harga Ppc dan Tpc

fraksi mol komponen i


temperature kritis komponen i, oR [tabel 1.2]
tekanan kritis komponen i, Psia [tabel 1.2]
dapat juga ditentukan dengan menggunakan Gambar 1.3, berikut

dengan terlebih dahulu menghitung harga Specific Gravity Gas(g).


g

Dimana

1.9
adalah berat molekul total dari campuran gas dan harga 28.97 adalah

berat molekul udara.

Tekanan Pseudokritis dan Temperatur Pseudokritisterhadap SG Gas


Sehingga Pseudo Tekanan dan Temperatur adalah :

1.10

1.11
1.3.2.1 Faktor Deviasi Gas (Z)
Apabila gas alam tidak mengandung CO2 dan H2S, maka harga Z dapat langsung
ditentukan dengan menggunakan grafik yang diusulkan Katz dan Standing melalui
hubungan Z = f(Ppr , Tpr). Sedangkan apabila gas alam mengandung senyawa CO 2 dan
H2S, maka harga Z (salah satunya) dapat dihitung dengan menggunakan korelasi Katz
dan Standing sebagai berikut untuk mengoreksi harga Ppc dan Tpc.

1.12

1.13

1.14
dimana :

B = fraksi mol H2S


A = fraksi mol CO2 + B

Sehingga :

Tpr = T/Tpc
Ppr = P/Ppc

Untuk selanjutnya digunakan grafik Katz dan Standing Gambar 1-4.

Grafik Untuk Menentukan (Z) sebagai Fungsi Ppr dan Tpr

1.3.2.2. Faktor Volume Formasi Gas (Bg)


Faktor Volume Formasi Gas (Bg) didefinisikan sebagai perbandingan volume gas
dalam kondisi reservoir dengan volume gas dalam kondisi permukaan. Factor yang
paling mempengaruhi adalah tekanan dan temperatur

1.15
Dengan menggunakan Tsurf = 520oR dan Psurf = 14.7 psia serta Zsurf = 1, maka persamaan
factor volume formasi gas, Bg

dalam satuan Cuft/scf

1.16

dalam satuan bbl/scf

1.17

1.3.2.3 Kompresibilitas Gas (Cg)


Kompresibilitas isothermal dari gas diukur dari perubahan volume per unit
volume dengan perubahan tekanan pada temperature konstan. Atau dalam persamaan
ditulis menjadi :

1.18
Untuk gas ideal

: V = [nRT/P] maka :

1.19

sehingga

1.20

untuk gas nyata

V = [ZnRT/P], dimana Z = f(P) maka :

dimana

1.21

1.22
Persamaan 1.22 dapat dibuat dalam bentuk kritik Cr = C. Ppr

dimana

1.23

Mattar telah membuat korelasi untuk menentukan Cr Tpr yang merupakan fungsi dari Ppr
dan Tpr seperti terlihat pada Gambar 1-5 dan 1-6. Berdasarkan korelasi ini, maka harga
kompresibiliats gas (Cg) dapat ditentukan.

10

Variasi CrTr terhadap perubahan P dan T [1,05Tr1,4 Dan 0,2Pr15,0]


1.3.2.4. Viskositas Gas
Terdapat banyak korelasi yang dapat digunakan untuk menentukan harga viskositas gas
ini. Salah satunya adalah Carr - Kobayashi Burrows.
Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Disediakan data Berat Molekul (Mg) atau Spesifik Grafiti (SG), Temperatur (T)
dan Ppr & Tpr.
2. Tentukan harga 1 dari gambar 1-7 dimana 1 = f (M, T) = f (, T).

11

3. Tentukan
dan

dari gambar 1-8 atau


adalah fungsi dari

dari gambar 1-9, dimana


.

4. Hitung atau g dengan mengalikan langkag (2) dan (3).

Variasi CrTr terhadap perubahan P dan T [1,05Tr1,4 Dan 0,2Pr15,0]

12

13

Gambar 1-9

14

1.6. CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN


1. Pada suatu produksi Gas Alam dilakukan pengujian uji kandungan Hidrokarbon
di laboratorium pada tekanan 2000 psia dan temperature 200

. Komposisi

hasil pengujian yang didapat adalah sebagai berikut :


N2
= 2,36%
iC4H10
= 0,03%
C02
= 1,64%
nC4H10
= 0,03%
H2S
= 18,41%
iC5H12
= 0,01%
CH4
= 77,0%
nC5H12
= 0,01%
C2H6
= 0,42%
C6H14
= 0,01%
C3H8
= 0,05%
C7H16
= 0,03
Tentukan besarnya Pc, Tc, g, Z, Cg,
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

KOMPONEN

FRK MOL, Xi

FRK BRT, Mi

Tci (R)

Pci (psia)

Xi . Mi

Xi . Pci

Xi . Tci

0.0236
0.0164
0.1841
0.77
0.0042
0.0005
0.0003
0.0003
0.0001
0.0001
0.0001
0.0003

28.013
44.01
34.076
16.043
30.07
44.097
58.124
58.124
72.151
72.151
86.178
114.23

N2
C02
H2S
CH4
C2H6
C3H8
iC4H10
nC4H10
iC5H12
nC5H12
C6H14
C7H16

Tabel 1.1

227.3
547.87
672.6
343.32
550.1
666.01
734.96
765.62
829.03
845.6
913.6
1024.1

493
1071
1306
667.8
707.8
616.3
529.1
55.07
490.4
488.6
436.9
360.6

0.6611068
0.721764
6.2733916
12.35311
0.126294
0.0220485
0.0174372
0.0174372
0.0072151
0.0072151
0.0086178
0.034269

11.6348
17.5644
240.4346
514.206
2.97276
0.30815
0.15873
0.16521
0.04904
0.04886
0.04369
0.10818

5.36428
8.985068
123.82566
264.3564
2.31042
0.333005
0.220488
0.229686
0.082903
0.08456
0.09136
0.30723

Tabel 1.2

Tabel 1.2

20.2499063

787.69442

406.19106

Ma

Ppc

Tpc

15

a. Dari table perhitungan diatas didapat


b. Dari table perhitungan diatas didapat
c.
d. Karena campuran kandungan mengandung H 2S dan C02 maka dalam menentukan Z
diperlukan Ppc dan Tpc koreksi.

Maka

Dari gambar Z = f(pPr,Tpr) didapat harga Z = 0,885

e. Untuk harga Ppr diatas, ditentukan Cr Tr dari gambar 1-6. maka diapat
Cr Tr = 0,66

f. Berdasarkan harga Ma dan T dengan gambar 1-7 didapat harga


(sebelum koreksi)
Koreksi untuk 2.36 % mol N2

@ g = 0,69899 : N2

= 0.00023 cp

Koreksi untuk 1.64 % CO2

@ g = 0,69899 : C02 = 0.00010 cp

Koreksi untuk 18.41 % H2S

@ g = 0,69899 : H2S = 0.00040 cp

Jadi harga 1 yang sudah dikoreksi :


1 = 0.0123 + (0.00023 + 0.00010 + 0.00040) = 0.01303 cp
Hitung juga harga Tpr dan Ppr dengan menggunakan Tpc dan Ppc yang belum
di koreksi.

16

Berdasarkan Gambar 1-8 diperoleh harga /1 = 1.28


Jadi : = [/1] x 1 = (1.28) x (0.01303) = 0.01668 cp

17

18

19

20

Anda mungkin juga menyukai