Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

TEKNIK DIGITAL
PENCACAH ASINKRON MODULO 10 MENGGUNAKAN KODE BINER
DAN JK FLIP-FLOP

Disusun Oleh :
Nama

: Kifni Taufik Darmawan

Kelas

: E.1

NIM

: 08520241008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008

A.

TUJUAN
Praktikum yang dilaksanakan mempunyai yujuan yaitu :

1. Untuk menyusun rangkaian pencacah modulo 10 menggunakan kode biner dan JK Flipflop
2. Untuk menyusun rangkaian pencacah modulo 10 menggunakan kode biner dan JK Flipflop dengan ditambahkan reset.
B.

DASAR TEORI
Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpanan data sementara sebelum

data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpanan dasar ialah flip-flop. Setiap flip-flop menyimpan
sebuah bit data, sehingga untuk menyimpan n-bit data diperlukan n-buah flip-flop yang disusun
sedemikian rupa dalam bentuk register.
Dalam metode seri, bit-bit dipindahkan secara berurutan satu persatu : b0, b1, b2, b3, dan
seterusnya. Dalam metode paralel, bit-bit dipindahkan secara serempak sesuai dengan cacah jalur
paralel (empat jalur untuk empat bit ) secara sinkron dengan sebuah pulsa clock. Ada empat cara
dimana register dapat digunakan untuk menyimpan dan memindahkan data dari suatu bagian ke
bagian yang lain :
1. Serial Input Paralel Output (SIPO)
2. Serial Input Serial Output (SISO)
3. Paralel Input Paralel Output (PIPO)
4. Paralel Input Serial Output (PISO)
Pencacah asinkron mempunyai sifat kerja saling menunggu,maka akan terjadi penundaan
antara respon dari tiap-tiap Flip-flop. Pada Flip-flop modern penundaan ini sangat kecil (10-40
ns), tapi dalam beberapa hal penundaan ini dapat menyulitkan karena cara bekerjanya. Jenis
pencacah ini juga umum dikenal sebagai ripple counter.

C.

ALAT / INSTRUMENT PRAKTIKUM


Praktikum yang dilaksanakan membutuhkan beberapa alat / instrument antara lain :
1. 4 buah JK Flip-Flop
2. 4 buah indikator
3. 2 buah clock
4. 1 buah seven segment
5. 1 buah VCC
6. 1 buah Ground
7. 4 buah LED
8. 1 buah Logic gate

D.

LANGKAH KERJA

1. Menentukan jumlah flip-flop yang diperlukan.


2. Membuat lay out.
3. Membuat tabel transisi untuk kode Biner dengan memperhatikan bit terakhir dari modulo
(keefektifan).
4. Menentukan formula masukan.
5. Menentukan masukan flip-flop.
6. Menuliskan resume formula masukan.
7. Mengimplementasikan formula masukan pada rangkaian yang sesuai dengan lay out yang
telah dibuat sebelumnyamenggunakan rangkaian JKFF.

E.

HASIL LAPORAN
Menentukan jumlah JK flip-flop yang diperlukan dengan rumus :
2n-1 < modulo < 2n
2n-1 < 10 < 2n
Diperoleh nilai n ( jumlah JK flip-flop yang diperlukan ) = 4 buah JK flip-flop

Membuat lay out rangkaian pencacah :

Membuat tabel transisi untuk kode Biner dengan memperhatikan keefektifan bit terakhir
pada modulo :

URUTAN DESIMAL

OUTPUT AWAL

OUTPUT BERIKUT

INPUT YANG DIPERLUKAN

B3 B3 B1 B0

B3 B2 B1 B0

J3 K3

J2 K2

J1 K1

J0 K0

0000

0001

XX

XX

XX

1X

0001

0010

0X

XX

1X

X1

0010

0011

XX

XX

XX

1X

0011

0100

0X

1X

X1

X1

0100

0101

XX

XX

XX

1X

0101

0110

0X

XX

1X

X1

0110

0111

XX

XX

XX

1X

0111

1000

1X

XX

X1

X1

1000

1001

XX

XX

XX

1X

1001

0000

1X

XX

0X

X1

Tabel Transisi diperoleh dari penggunaan tabel eksitasi untuk JK flip-flop sebagai berikut :

Q+1

Menentukan formula masukan :

Berdasarkan tabel transisi, langkah 3 dapat digunakan untuk mencari variabel masukan-masukan
flip-flop ( J3K3, J2K2, J1K1, J0K0 ) menggunakan Karnaugh Map.

Menentukan masukan JK flip-Flop :

J3 = fungsi ( B3, B2, B1, B0 )


B3 B2

00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

B1 B0

Diperoleh J3 = B2.B1

K3 = fungsi ( B3, B2, B1,B0 )


B3 B2
B1 B0

Diperoleh K3 = 1
J2 = fungsi ( B3, B2, B1,B0 )

B3 B2

00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

01

11

10

B1 B0

Diperoleh J2 = 1

K2 = fungsi ( B3, B2, B1,B0 )

B3 B2
B1 B0

Diperoleh K2 = 1

J1 = fungsi ( B3, B2, B1,B0 )

B3 B2

00

B1 B0
00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

01

11

10

Diperoleh J1 = B3

K1 = fungsi ( B3, B2, B1,B0 )

B3 B2
B1 B0

Diperoleh K1 = 1

J0 = fungsi ( B3, B2, B1,B0 )

B3 B2

00

B1 B0
00

01

11

10

00

01

11

10

00

01

11

10

Diperoleh J0 = 1

K0 = fungsi ( S3, S2, S1, S0 )


S3 S2
S1 S0

Diperoleh K0 = 1

Menentukan resume formula masukan :

1.

J0=K0=1

2.

J 1 = B3

K1=1

3.

J2=K2=1

4.

J 3 = B1.B2

Implementasi formula dalam rangkaian pencacah asinkron modulo 10 kode biner dengan
JK flip-flop :

Implementasi formula dalam rangkaian pencacah asinkron modulo 10 kode biner dengan
JK flip-flop dan reset :

K3 = 1

F.

ANALISIS DATA

Analisis rangkaian pencacah asinkron modulo 10 kode menggunakan kode biner dan JK Flipflop :

Seven segment akan menunjukkan angka 0 9 secara ritmik dan teratur.

Analisis rangkaian pencacah asinkron modulo 10 kode menggunakan kode biner dan JK Flipflop ditambah reset :

Seven segment akan menunjukkan angka 0 9 secara ritmik dan teratur.

G.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.

Rangkaian pencacah dapat disusun dengan menggunakan metode sebagai berikut :


Menentukan jumlah flip-flop yang diperlukan
Membuat lay out
Membuat tabel transisi untuk kode biner yang disesuaikan dengan keefektifan bit
terakhir pada modulo.
Menentukan formula masukan
Menentukan masukan flip-flop
Menuliskan resume formula masukan

Mengimplementasikan formula masukan pada rangkaian yang sesuai dengan lay out
yang telah dibuat sebelumnya.

2.

Hasil rangkaian pencacah modulo 10 kode biner menggunakan JK flip-flop adalah


sebagai berikut :

3.

Hasil rangkaian pencacah modulo 10 kode biner menggunakan JK flip-flop dengan


ditambah reset adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai