Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Wilayah Perencanaan
Tantangan
Tujuan Perencanaan
Konsep Perencanaan
Sasaran
Strategi
Indikasi Program
Proyeksi Penduduk, Supply
Demand Infrastruktur, dan
Kebutuhan Lahan
Struktur dan Pola Ruang
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Generalisasi Masalah
1. Kurangnya Ketersediaan Sarana-Prasarana
2. Resiko Terhambatnya Aksesibilitas
3. Produktivitas Pertanian dan Perkebunan yang Rendah
dan Kurang Berdaya Saing
4. Kinerja Pemerintah yang Belum Optimal
Penjabaran
Masalah
Penerapan Konsep:
1. Mewujudkan mixed land use yang
compact,
2. Membentuk
perencanaan
komprehenif dengan membentuk
spesialisasi wilayah
3. Menerapkan prinsip konservasi
alam
4. Penyediaan sarana transportasi
yang terintegrasi
5. Pembangunan yang efektif dan
efisien
6. Penerapan walkable city (pada
fokus srea)
7. Mengggandeng stakeholder
1
Terwujudnya
penggunaan lahan yang
sesuai dengan
karakteristik fisik wilayah
Arahan Penggunaan
Lahan
2
Terciptanya Pusat-pusat
Aktivitas yang Mampu
Memenuhi Kebutuhan
Masyarakat
Bondokenceng dan
Sekitarnya
Terciptanya Struktur
Ruang
Dan Pola Ruang Yang
Sesuai
3
Terwujudnya Sistem
Transportasi Publik yang
Terintegrasi
Jaringan Transportasi
Intermodal
4
Terwujudnya Sistem
Regulasi yang Terpadu
5
Terciptanya SDM yang
Kompeten
6
Terwujudnya
Pengembangan
Ekonomi Lokal yang
Berdaya Saing
Analisis Klaassen
Indentifikasi potensi lokal
343,126
294,651
245,007
233,436
253,024
r = 3,093
222,713
r = 0,411
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
Jumlah Penduduk
Identifikasi pusat
permukiman dapat diketahui
melalui analisis Skalogram
berdasarkan beberapa
indikator ketersediaan sarana
penunjang permukiman
perkotaan yaitu sarana
pendidikan, kesehatan,
perekonomian dan
transportasi. Berikut adalah
rencana pusat permukiman
Bondokenceng sampai
dengan 2035.
Penambahan Sarana
Sarana
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Kesehatan
Puskesmas
Peribadatan
Masjid
Gereja
Penunjang lain
TPS
Penambahan Sarana
64
40
40
3
12
7
10
Rencana TPS
Rencana Puskesmas
Rencana SMA
Rencana SMP
Mewujudkan Kota Kendal yang Unggul dan Berdaya Saing sebagai Pusat Pelayanan
Regional yang Atraktif dan Terintegrasi Pada Tahun 2035
SUPERBLOK
Konsep penataan ruang yang
memaksimalkan fungsi lahan
pada lahan yang terbatas
Strategi
Perancangan
Superblok
Identity Branding
Mix of Uses
Massing Framework
Efficient
Vehicular
Circulation
Penerapan perancangan
Memaksimalkan
penggunaan
lahan di perkotaan yang terbatas
Menciptakan kemudahan dalam
aksesibilitas terhadap fasilitasfasilitas perkotaan
Pengembangan sistem transportasi
publik yang efisien
Lokasi yang investable dengan
membuat kota yang memiliki
attractive value
Membangun pusat aktivitas dan
permukiman secara vertical
pengembangan industri - industri
kecil dalam suatu wadah
Mewujudkan Kota Kendal yang Unggul dan Berdaya Saing sebagai Pusat Pelayanan
Regional yang Atraktif dan Terintegrasi Pada Tahun 2035
Terciptanya Pusat
Pelayanan Publik yang
Optimal
Terwujudnya sistem
transportasi yang terpadu,
efektif, dan efisien
Terciptanya sistem
perekonomian yang
mendukung pusat
pemerintahan yang
optimal
1. Meingkatkan
pelayanan transportasi
untuk memperlancar
mobilitas masyarakat
2. Melakukan Rekayasa
Transportasi yang
ramah lingkungan dan
terintegrasi dengan
sistem transportasi
regional (Integrated
transportation)
3. Meningkatkan
partisipasi masyarakat
dalam perencanaan
transportasi kota
1. Meningkatkatkan
minat masyarakat
dalam berwirausaha
untuk meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
1. Kerjasama dalam
mengembangkan
sentra-sentra idustri
kecil dan permodalan
usaha sehingga
tercipta iklim usaha
kecil yang kondusif
1. Mengoptimalkan
potensi lokal melalui
pemberdayaan
masyarakat untuk
meningkatkan daya
tarik investor
20000
16412
17293
18220
19197
20227
15000
10000
5000
0
2015
2020
2025
2030
2035
Kelurahan
Pakauman
202.224
80
Patukangan
488.827
80
Pegulon
752.001
80
Kebondalem
379.287
80
Kalibuntu Wetan
361.841
80
4.523
Sijeruk
402.733
80
5.034
Total
Sumber
Carrying Capacity
2.528
Wei, Yigang (2015)
dalam "Using Urban
Carrying Capacity as a
Benchmark for
Sustainable Urban
Development: An
Empirical Study of
Beijing"
6110
9.400
4.741
32.336
Jaringan drainase
Jaringan listrik
Jaringan persampahan
Justifikasi Pemilihan:
Terdapat rencana pintu keluar jalan tol di Kecamatan
Pegandon
Terdapat stasiun di Kelurahan Pegandon
Masih banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk lahan
terbangun
Mewujudkan Pegandon-Ngampel yang terintegrasi dan berdaya saing sebagai pusat permukiman
yang menghidupkan lansekap lokal pada tahun 2035
Pusat Permukiman :
Terwujudnya fungsi kawasan perkotaan sebagai pusat permukiman yang optimal
Terintegrasi :
Terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan efisien
Berdaya Saing :
Terciptanya SDM yang kompeten dalam bidang teknologi dan komunikasi
Lansekap Lokal :
Terciptanya pengembangan ekonomi berbasis lansekap lokal
Walkability
Connectivity
Mixed use and diversity
Mixed housing
Quality architecture and
urban design
Traditional Neighbourhood
Structures
Increased density
Smart Transportation
Sustainability
Quality of life
Mewujudkan Pegandon-Ngampel yang terintegrasi dan berdaya saing sebagai pusat permukiman
yang menghidupkan lansekap lokal pada tahun 2035
Terciptanya pengembangan
ekonomi berbasis lansekap lokal
Mengembangkan sistem
transportasi umum lokal yang
terintegrasi dengan regional
Melakukan penataan trayek
angkutan umum lokal
Meningkatkan kualitas
pelayanan kereta dan
memperluas cakupan
pelayanan
Membangun sekolah-sekolah
kejuruan dalam bidang
pertanian dan industri
Meningkatkan ketrampilan
masyarakat melalui pelatihan
informal
Proyeksi Penduduk
Fokus Area Pegandon- Ngampel
21500
21000
20799
20500
20377
20000
19963
19558
19500
19161
19000
18772
18663
18500
18833
18249
18000
17778
17500
17000
16500
16000
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2020
2025
2030
2035
Standar
(m/jiwa)
Dawungsari
669.667
80
Margomulyo
1.675.649
80
Pegandon
989.644
80
Sumbersari
1.173.847
80
Tegorejo
1.310.289
80
Kelurahan
TOTAL
Sumber
Carrying Capacity
8.371
20.946
12.371
14.673
16.379
72.739
= 0,001 X 581,91 Ha
= 0,001 X 5.819.132 m2
= 581,132 l/menit
= 96,98 l/detik
Open Space
OS = Inf / Q 1Ha
= 96,98 / 0,921
= 105,26 HA
KDB
FAR =
Luas Lantai Dasar = KDB x total luas
= 0,80 x 581,91
= 465,528 Ha
Ketinggian Bangunan (FAR)
FAR
= A / Luas lantai dasar
= 581,91 / 465,528
= 1,25
FAR 1,25 pada tabel LUI = 6 lantai
Jaringan Jalan
Trayek BRT
Jaringan Drainase
Jaringan Listrik
Jaringan Persampahan