Anda di halaman 1dari 17

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN

Nomor 33 P/HUM/2012

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


AGUNG

gu

MAHKAMAH

Memeriksa dan mengadili perkara permohonan keberatan Hak Uji Materiil terhadap

Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 18, Peraturan Menteri Komunikasi Dan

Informatika RI, No. 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan

Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To


dalam perkara antara :

am

1.

KETUA

DPP

ub
lik

ah

Air), pada tingkat pertama dan terakhir telah mengambil putusan sebagai berikut
LP3NKRI (LEMBAGA

PENYELENGGARA

PEMANTAU

PEMERINTAHAN

NEGARA

ah
k

ep

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA) DIY, tempat


kedudukan di Desa Srikayangan Wates Kulonprogo,
DIREKTUR INCODE (INSTITUT OF COMMUNITY

In
do
ne
si

2.

Yogyakarta;

A
gu
ng

AND MEDIA DEVELOPMENT) DIY, tempat kedudukan di


Citra Kedaton 2 Nomor 29, Condong Catur, Depok, Sleman,
Yogyakarta;

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Dirmansyah, SH.,


Advokat, beralamat di Suryowijayan MJ I/15 RT. 01 RW. 01,
Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 Juli 2012,
selanjutnya disebut sebagai Para Pemohon;

MENTERI

KOMUNIKASI

lik

ah

melawan :
DAN

INFORMATIKA

ub

REPUBLIK INDONESIA, dalam hal ini memberikan kuasa


kepada:

Drs. Syukri Batubara, MH., jabatan Direktur Jenderal

ep

ka

1.
2.

D. Susilo Hartono, SH., MH., jabatan Kepala Biro Hukum;

3.

Sutarman, SH., jabatan Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan

es

ah

Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

on

Hal. 1 dari 4 hal. Put. No. PK/Pdt/

In
d

gu

ng

Pos dan Informatika;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Ir. Woro Indah Widiastuti, jabatan Direktur Telekomunikasi

4.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Khusus, Penyiaran Publik, dan Kewajiban Universal, Ditjen

ng

Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

5.

Ir. Anang Achmad Latif, M.Sc., jabatan Kepala Sub

gu

Direktorat

Pengembangan

Infrastruktur,

Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

6.

Lelwati, SH., jabatan Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama,


Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

7.

Amir Sholeh, SH., jabatan PLH Kepala Bagian Bantuan

8.

ub
lik

Hukum, Biro Hukum;

ah

Ditjen

Indra Maulana, SH., LLM, jabatan Kepala Sub Bagian

am

Penelaahan dan Bantuan Hukum, Ditjen Penyelenggaraan


Pos dan Informatika;
9.

Malkan, SH., jabatan Kepala Sub Bagian Pertimbangan

10.

ep

ah
k

Hukum, Biro Hukum;

Heri Sunarto, SH., jabatan Kepala Sub Bagian Dokumentasi

In
do
ne
si

11.

Hukum, Biro Hukum;

Febri Ivana Tarigan, SH., MH., jabatan Staf Bagian Hukum

A
gu
ng

dan Kerjasama, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

12.

Lailah, SH., MH., jabatan Staf Bagian Hukum dan


Kerjasama, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

13.

Mohan Rifqo Virhani, SH., jabatan Staf Bagian Hukum dan


Kerjasama, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

14.

Zeni Damayanti Hasibuan, SH., jabatan Staf Bagian Hukum


dan Kerjasama, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

Prananto Nindyo Adi N, SS., M. Hum, jabatan Staf Biro

lik

ah

15.

Hukum;

Muhammad Imaduddin, SH., jabatan Staf Biro Hukum;

ub

16.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 872/M.KOMINFO/HK.

ep

ka

06.01/12/2012 tanggal 11 Desember 2012, selanjutnya disebut


sebagai Termohon;

ah

Mahkamah Agung tersebut;

es

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

on
In
d

gu

ng

Tentang Duduk Perkara:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa Para Pemohon keberatan dengan surat permohonannya

tertanggal 23 Juli 2012 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung pada

Nomor : 33 P/HUM/2012, telah

ng

tanggal 6 Agustus 2012 dan diregister dengan

mengajukan permohonan keberatan Hak Uji Materiil dengan dalil-dalil yang pada
pokoknya sebagai berikut :

Bahwa Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

gu

1.

Nomor

22/Per/M.Kominfo/11/2011 tentang

Penyelenggaraan

Penyiaran

Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To air)

terutama pasal-pasal sebagai berikut : Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal

ub
lik

pembuatannya;

am

2.

Bahwa dengan adanya peraturan menteri tersebut maka masyarakat sangat


Tidak ada kejelasan untuk Lembaga Penyiaran Komunitas;

Berkurangnya jatah pembagian frekuensi;

Pengelolaan frekuensi diserahkan pada swasta;

Tidak ada jaminan bagi Lembaga Penyiaran Swasta Lokal untuk mendapat

ep

ah
k

dirugikan antara lain:

In
do
ne
si

ah

18. Tidak sejalan dengan undang-undang yang seharusnya menjadi landasan

kanal digital terestrial;

Tidak adanya kepastian tarif penggunaan frekuensi digital terestrial;

Tidak adanya aturan penggunaan set top box sebagai penerima saluran

A
gu
ng

digital terestrial tak berbayar (free to air);

Halaman Tambahan pada II Romawi Permohonan Keberatan Uji Materi:


Fakta Yuridis

Berbunyi sebagai berikut:


11.

Peraturan menteri tersebut menjadi kepastian hukum bagi industri

lik

ah

televisi tidak terjamin karena mengubah model bisnis industri


televisi yang telah dibangun sesuai Undang-Undang No. 32 Tahun 2002

ub

termasuk peraturan dibawahnya yaitu dengan menyerahkan pengelolaan


frekuensi untuk penyiaran kepada swasta, sehingga saluran untuk siaran
12.

ep

ka

dikuasai swasta;

Tidak ada kejelasan tentang posisi lembaga penyiaran (televisi)

es
on

Halaman 3 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

ah

komunitas karena tidak jelasnya pengaturan frekuensi untuk komunitas;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Tidak

adanya

jaminan

bahwa

penyiaran

televisi

13.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

lokal

untuk

mendapatkan saluran karena saluran yang ada nantinya akan dikuasai


14.

ng

swasta dengan penguasaan sebagai operator Multiplekser;

Tidak adanya kepastian tarif penggunaan saluran, karena tarif akan

ditentukan oleh swasta dan selama ini tarif ditentukan oleh pemerintah

gu

dan sebagai PNPB;

15.

Aturan tentang spesifikasi teknik terhadap penggunaan set-top-box tidak

didasarkan kajian mendalam, sehingga aturannya selalu berubah dan


kenyataannya sudah dua kali berubah tanpa ada penjelasan yang pasti

ub
lik

ah

sehingga tidak ada kepastian teknik yang mengakibatkan pemborosan,


hal ini mengabaikan rencana teknik dasar penyiaran seperti yang diatur

am

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002;


16.

Struktur perijinan yang belum ada mengakibatkan tidak jelasnya status


hukum bagi penyelenggara multipleksing yang telah diatur undang-

17.

ep

ah
k

undang;

LPPPS (Lembaga Penyiaran Penyelenggara Siaran dan Lembaga

In
do
ne
si

Penyiaran Penyelenggara Multipleksing) tidak dikenal dalam UndangUndang Nomor 32 Tahun 2002;

A
gu
ng

Halaman Tambahan Alasan Permohonan Berbunyi sebagai berikut:


8.

Menteri dalam mengeluarkan Peraturan Nomor 22 Tahun 2011 melebihi


kewenangannya seperti diatur Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002;

9.

Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2011 tidak menjamin kepastian


hukum dan kepastian berusaha;

10.

Ada kecenderungan monopoli sumber daya frekuensi dan saluran


penyiaran sebagai akibat tidak jelasnya pengendalian oleh pemerintah

lik

penyiaran adalah hak publik untuk memperoleh informasi dan


3.

ub

berkomunikasi;

Bahwa dengan demikian juga Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika


Republik Indonesia Nomor 23/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Rencana

ep

ka

ah

padahal frekuensi adalah milik publik yang dikuasai negara dan saluran

Induk (Masterplan) frekuensi radio untuk keperluan televisi siaran digital

ah

terestrial pada pita frekuensi radio 478 - 694 MHz sangat berkaitan dengan

es
on
In
d

gu

ng

peraturan menteri sebelumnya;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bahwa pasal-pasal dari peraturan menteri tersebut disamping merugikan

4.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

masyarakat juga melanggar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang

ng

Penyiaran, terutama : Pasal 3, Pasal 6 (2) (3), Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16,
Pasal 17, Pasal 33, Pasal 52;
5.

Bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, Bab VI,

gu

Pasal 52 juga mengatur : Ayat 1. Setiap Warga Negara Indonesia memiliki


hak, kewajiban dan tanggung jawab dalam berperan serta mengembangkan

penyelenggaraan penyiaran nasional; Ayat 2. Organisasi nirlaba, lembaga


swadaya masyarakat, perguruan tinggi dan kalangan pendidikan dapat

ub
lik

ah

mengembangkan kegiatan leterasi dan atau pemantauan lembaga penyiaran;


Ayat 3. Masyarakat sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat mengajukan keberatan

am

terhadap program dan atau isi siaran yang merugikan. Isi Pasal 52 tersebut
sudah mencerminkan kehendak Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 e ayat 3
dan ditentang dan dirusak oleh penjelasan umum poin 4 Undang-Undang

ep

ah
k

Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;


6.

Bahwa sehubungan dengan hal tersebut jelas peraturan menteri tersebut

In
do
ne
si

memaksakan kehendak sehingga juga bertentangan dengan undang-undang


yang lebih tinggi dan Undang-Undang Dasar 1945;

Bahwa peraturan menteri tersebut tidak dibuat atas perintah undang-undang di

A
gu
ng

7.

atasnya;

Kesimpulan

Dalam kesimpulan ini pada dasarnya adalah bahwa pasal-pasal didalam

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 22/Per/

M.Kominfo/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial

lik

Pasal 18, dan Peraturan Menteri Komunikasi

dan Informatika Republik Indonesia Nomor 23/Per/M.Kominfo/11/2011 tentang

ub

Rencana Induk (Masterplan) frekuensi radio untuk keperluan televisi siaran digital
terestrial pada pita frekuensi radio 478 694 MHz yaitu tidak mencerminkan

ep

kehendak dan amanah, sehingga melanggar Pasal 3, Pasal 6 (2) (3), Pasal 13, Pasal
14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 33, Pasal 52 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002
tentang Penyiaran serta Pasal 28 E ayat 3 dan Pasal 28 F, Undang-Undang Dasar

es
on

Halaman 5 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

1945;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free air) : Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10,

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Maka berdasarkan seluruh dalil-dalil/alasan-alasan keberatan tersebut di atas,

maka Para Pemohon memohon kepada Mahkamah Agung RI dalam hal ini Majelis

ng

Hakim Mahkamah Agung untuk memutuskan sebagai berikut:


1.

Mengabulkan permohonan untuk seluruhnya;

2.

Menyatakan bahwa : Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 18, Peraturan

gu

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 22/PER/

M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital


Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free air) dan Peraturan Menteri
Komunikasi

dan

Informatika

Republik

Indonesia

Nomor

23/PER/

ub
lik

ah

M.KOMINFO/11/2011 tentang Rencana Induk (Masterplan) Frekuensi Radio


Untuk Keperluan Televisi Siaran Digital Terestrial Pada Pita Frekuensi Radio

am

478 694 Mhz adalah bertentangan dan tidak sesuai dengan amanah undangundang yang lebih tinggi;
3.

Menyatakan Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 18 tidak sah dan tidak

4.

ep

ah
k

berlaku untuk umum;

Memerintahkan pemerintah untuk segera mencabut Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10,


hukum;

Menghukum pihak pemerintah untuk membayar biaya yang timbul dalam

A
gu
ng

5.

In
do
ne
si

Pasal 18 demi hukum dan peraturan tersebut tidak mempunyai kekuatan

perkara tersebut;

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonannya, Para

Pemohon telah mengajukan bukti-bukti sebagai berikut :


1

Foto Copy Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah


Tangga

(ART)

Lembaga

Pemantau

Penyelenggara

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (LP3

lik

ah

NKRI) (P-1);

Foto Copy Akta Salinan Pendirian Perhimpunan No.

Foto

Copy

Peraturan
Republik

ep

ka

Informatika

ub

01/2008 tanggal 4 Februari 2008 (P-2);

M.KOMINFO/11/2011

Menteri

Indonesia

tentang

Komunikasi
Nomor

dan

22/PER/

Penyelenggara-

an

ah

Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap

es
on
In
d

gu

ng

Tidak Berbayar (free to air) (P-3);

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Foto

Copy

Informatika

Peraturan

Republik

Indonesia

gu

ng

M.KOMINFO/11/2011

Menteri
tentang

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Komunikasi
Nomor

dan

23/PER/

Rencana

Induk

(Masterplan) Frekuensi Radio Untuk Keperluan Televisi


Siaran Digital Terestrial Pada Pita Frekuensi Radio 478
694 MHz (P-4);

Foto Copy Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (P-5);


6

Foto Copy Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

ub
lik

ah

36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (P-7);

Menimbang, bahwa atas permohonan keberatan dari Para Pemohon tersebut,

am

Termohon mengajukan jawaban pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut;


I.

Pokok Permohonan Para Pemohon

Bahwa Para Pemohon dalam permohonan mengajukan permohonan

ah
k

ep

keberatan uji materi terhadap Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 18
Permenkominfo No. 22/PER/M.KOMINFO/ 11/2011 yang dianggap oleh Para

In
do
ne
si

Pemohon bertentangan dengan Pasal 3, Pasal 6 ayat (2) dan (3), Pasal 13, Pasal
14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 33, dan Pasal 52 Undang-Undang No. 32 Tahun

A
gu
ng

2002

tentang Penyiaran;

Bahwa sebelum Termohon menjawab Permohonan Keberatan Hak Uji

Materiil terhadap Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 18


Permenkominfo

No.

22/PER/M.KOMINFO/11/2011,

Termohon

menyatakan menolak seluruh dalil/alasan Permohonan Para Pemohon;


Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon
substansi
Pemohon,

permohonan
maka

keberatan

terlebih

yang

dahulu

diajukan

patut

apakah permohonan keberatan a quo

ka

lik

Bahwa sebelum Mahkamah Agung mempertimbangkan tentang


oleh

Para

mempertimbangkan

ub

1.

ah

II.

memenuhi persyaratan

peraturan

ep

formal, yaitu apakah obyek keberatan Hak Uji Materiil merupakan


perundang-undangan

yang

menjadi

wewenang

ah

Mahkamah Agung untuk mengujinya dan apakah Para Pemohon

es

berkualitas dan mempunyai kepentingan serta kedudukan hukum

on

Halaman 7 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

(legal standing) untuk mengajukan permohonan, sebagaimana

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

diatur dalam Pasal 1 ayat (1), (2), dan (4) Peraturan Mahkamah

Agung RI. No. 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil jo. Pasal 31A ayat

ng

(2) Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;

2.

Bahwa dalam surat permohonannya, Para Pemohon tidak dapat

gu

menjelaskan apa kepentingannya dan apa yang dimohonkannya,


serta tidak jelas kerugian apa yang dialaminya terkait dengan

permohonan uji material yang diajukannya terhadap Pasal 3, Pasal 5,


Pasal

9,

Pasal

10,

dan

Pasal

18

Permenkominfo

ub
lik

ah

22/PER/M. KOMIN FO/ 11/2011;

No.

Hal ini terbukti setelah memperhatikan dalam permohonannya

am

Para Pemohon mendalilkan kedudukan hukum/legal standingnya


adalah berdasarkan ketentuan Pasal 52 Undang-Undang No. 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran, yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:
Setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak, kewajiban, dan
tanggung

ep

ah
k

(1)

jawab

dalam

berperan

serta

mengembangkan

In
do
ne
si

(2)

penyelenggaraan penyiaran nasional;


Organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi,

A
gu
ng

dan kalangan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan literasi


dan/atau pemantauan Lembaga Penyiaran;

(3)

Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat

mengajukan keberatan terhadap program dan/atau isi siaran


yang merugikan;

3.

Bahwa faktanya, Pasal 52 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang

ah

Para Pemohon dalam hal terkait dengan

lik

Penyiaran menurut hukum hanya memberikan legal standing terhadap

program dan/atau isi siaran yang merugikan, namun tidak terkait sama
terhadap

kebijakan-kebijakan

pengaturan

ub

sekali

dibidang

penyiaran sebagaimana menjadi inti permohonan dalam perkara


4.

ep

ka

ini;

Bahwa melihat pada ketentuan Pasal 1

ah

Mahkamah Agung No.

01

Tahun 2011,

ayat (3)

Peraturan

dinyatakan bahwa

berlakunya

suatu

peraturan

perundang-

on
In
d

gu
A

es

terhadap

ng

keberatan

permohonan keberatan adalah suatu permohonan yang berisi

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

undangan yang diduga bertentangan dengan suatu

peraturan

perundang-undangan tingkat lebih tinggi, yang diajukan kepada

ng

Mahkamah Agung untuk mendapat putusan. Kemudian ketentuan Pasal


31A ayat (2) Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan

Kedua atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

gu

Agung
hanya

dapat

haknya

menentukan

bahwa

dilakukan

dirugikan

oleh

oleh

permohonan

pihak

berlakunya

yang

peraturan

undangan dibawah undang-undang, yaitu:

perundang-

a.

Perorangan Warga Negara Indonesia;

b.

Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup

ub
lik

ah

menganggap

am

dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip


Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam
undang-undang; atau
5.

Badan hukum publik atau badan hukum privat;

ep

ah
k

c.

Bahwa lebih lanjut berdasarkan Pasal 31A ayat (3) Undang-

In
do
ne
si

Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas


Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,

A
gu
ng

diatur bahwasanya agar seseorang atau pihak dapat diterima


sebagai

Pemohon

standing),

maka

yang

memiliki

dalam

kedudukan

permohonannya

hukum

tersebut

kurangnya harus memuat:

(legal

sekurang-

a.

Nama dan alamat pemohon;

b.

Uraian mengenai perihal yang menjadi dasar permohonan


dan menguraikan dengan jelas bahwa:

materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian peraturan


perundang-undangan

dibawah

lik

ah

1.

undang-undang

dianggap

2.

pembentukan

ub

bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi; dan/atau


peraturan

perundang-undangan

tidak

c.

ah

6.

ep

ka

memenuhi ketentuan yang berlaku; dan


Hal-hal yang diminta untuk diputus;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas,

maka menurut

es

Termohon perlu dipertanyakan kepentingan Para Pemohon apakah sudah

on

Halaman 9 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

tepat sebagai pihak yang menganggap hak dan/atau kewenangannya

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dirugikan oleh berlakunya ketentuan Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10,


dan Pasal 18 Permenkominfo No. 22/PER/M.KOMINFO/11/2011;

ng

Juga apakah terdapat kerugian dari Para Pemohon yang bersifat


spesifik

(khusus)

dan

aktual

atau

setidak-tidaknya

bersifat

potensial yang menurut penalaran yang wajar dapat dipastikan

gu

akan terjadi, dan apakah ada hubungan sebab akibat (causal


yang dimohonkan untuk diuji;

7.

Menurut Termohon, permohonan Para Pemohon tidak jelas dan

ah

tidak

fokus

(obscuur

menjelaskan

dan

libels),

utamanya

dalam

menguraikan/

ub
lik

verband) antara kerugian dengan berlakunya peraturan menteri

mengkonstruksikan

adanya

kerugian

hak

am

dan/atau kewenangan Para Pemohon atas berlakunya peraturan


pemerintah a quo, selain itu Para Pemohon dalam seluruh uraian
permohonannya hanya mendalilkan pada asumsi-asumsi semata;
baik

material

ep

ah
k

Dengan demikian menurut Termohon, tidak terdapat kerugian


maupun

immaterial

dari

Para

Pemohon

atas

In
do
ne
si

berlakunya Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 18


Permenkominfo No. 22/PER/M.KOMINFO/11/2011, karena pada
Para

Pemohon

A
gu
ng

kenyataannya

tidak

dapat

membuktikan

mempunyai legal standing sesuai dengan Pasal 31A ayat (2)

Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua


atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung terkutip di atas;

Oleh karena itu, menurut Termohon adalah tepat dan sudah

sepatutnyalah jika Majelis Hakim Mahkamah Agung secara bijaksana


tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);
disampaikan

putusan

Mahkamah

Ill.

Agung

Nomor 37

P/HUM/2011

ep

tertanggal 22 Desember 2011;

ub

Untuk dapat menjadi pertimbangan pula bagi Majelis dapat

Keberatan Terhadap Pokok Permohonan


1.

ah

ka

lik

ah

menyatakan permohonan Para Pemohon ditolak atau setidak-tidaknya

Bahwa Para Pemohon menyatakan Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10,

es

dan Pasal 18 Permenkominfo No. 22/PER/ M.KOMINFO/11/2011

on
In
d

gu

ng

Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

tidak Berbayar (Free to Air) bertentangan dengan Pasal 3, Pasal 6 ayat


(2) dan (3), Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 33, dan Pasal 52
2.

ng

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;

Bahwa Pasal 1 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung No. 01

Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil mengatur yang dimaksud

gu

dengan permohonan keberatan adalah suatu permohonan yang

berisi keberatan terhadap berlakunya suatu peraturan perundang-

undangan yang diduga bertentangan dengan suatu peraturan


perundang-undangan

tingkat

lebih

tinggi

yang

diajukan

ke

ub
lik

ah

Mahkamah Agung untuk mendapat putusan. Para Pemohon dalam

perkara ini menganggap pasal-pasal dalam Permenkominfo No. 22/PER/

am

M.KOMINFO/11/2011

bertentangan

dengan

ketentuan-ketentuan

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;


3.

Bahwa Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

ep

ah
k

Peraturan Perundang-undangan dalam Pasal 7 ayat (1) mengatur tentang


jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

In
do
ne
si

1945;

1.

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

3.

Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang;

4.

Peraturan Pemerintah;

5.

Peraturan Presiden;

6.

Peraturan Daerah Provinsi; dan

7.

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;

A
gu
ng

2.

4.

Bahwa Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

lik

ah

Peraturan Perundang-undangan menentukan eksistensi aturan-aturan


dibawah undang-undang, antara lain peraturan menteri dan kekuatan

ub

mengikatnya yang lahir karena 2 (dua) alasan yaitu lahir dari perintah
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan lahir berdasarkan

ep

ka

kewenangan. Pengaturan dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2) tersebut
selengkapnya sebagai berikut:

ah

(1)

Jenis

peraturan

perundang-undangan

selain

sebagaimana

es

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang

on

Halaman 11 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah

Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,

ng

Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, Badan, Lembaga,


atau Komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-

gu

Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang,

(2)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota,
Kepala Desa atau yang setingkat;

Peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat

ub
lik

ah

(1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum


mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-

am

undangan

yang

lebih

kewenangan;
Dengan

demikian

sepanjang

dibentuk

ah
k

atau

peraturan

ep

perundang-undangan

tinggi

dengan

dibentuk

dibawah

berdasarkan
peraturan

memenuhi

syarat

sebagaimana ditentukan oleh Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang No. 12


dimaksud sah menurut hukum;

Bahwa sebagaimana tertuang dalam bagian konsiderans menimbangnya

A
gu
ng

5.

In
do
ne
si

Tahun 2011 tersebut di atas maka secara formal keberadaan peraturan

huruf e, Permenkominfo No. 22/PER/ M.KOMINFO/11/2011 dibentuk


berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah No. 50

Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran


Swasta sebagai peraturan pelaksana dari Undang-Undang No. 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran, yang berbunyi sebagai berikut:
(1)

Lembaga Penyiaran Swasta diselenggarakan melalui sistem

lik

ah

terestriaI dan/atau melalui sistem satelit dengan klasifikasi


sebagai berikut:

Penyelenggaraan penyiaran melalui sistem terestrial meliputi:

ub

a.

1. Penyiaran radio AM/MW secara analog atau digital;

ep

ka

2. Penyiaran radio FM secara analog atau digital;


3. Penyiaran televisi secara analog atau digital;
Penyelenggaraan penyiaran melalui sistem satelit meliputi:

es

b.

ah

4. Penyiaran multipleksing;

on
In
d

gu

ng

1. Penyiaran radio secara analog atau digital;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2. Penyiaran televisi secara analog atau digital;

ng

3. Penyiaran multipleksing;

ah

(3)

Dalam menyelenggarakan penyiaran multipleksing Lembaga

Penyiaran Swasta hanya dapat menyiarkan 1 (satu) program


siaran;
Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

penyiaran

melalui

sistem

terestrial

penyelenggaraan
dan

sistem

ub
lik

gu

(2)

satelit

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf

am

b diatur dengan Peraturan Menteri;


6.

Bahwa oleh karena secara formal Permenkominfo No. 22/PER/


M.KOMINFO/11/2011

menurut

hukum

sah

sesuai

dengan

ah
k

ep

perintah dari Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2005 sebagai peraturan


yang kedudukannya lebih tinggi. Sehingga Para Pemohon seharusnya
22/PER/M.KOMINFO/11/

In
do
ne
si

dapat membuktikan jika ada materi pengaturan dari Permenkominfo No.


2011 yang bertentangan dengan perintah

A
gu
ng

pengaturan dari Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2005;

7.

Bahwa setelah mempertimbangkan surat permohonan Para Pemohon,


maka jelas bahwasanya Para Pemohon tidak dapat menjelaskan apa

kepentingannya dan tidak jelas pula apa yang dimohonkan serta


selanjutnya tidak jelas kerugian apa yang dialaminya terkait dengan

permohonan uji material atas Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, dan

Pasal 18 Permenkominfo No. 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 terhadap

lik

Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta maupun terhadap Pasal 3, Pasal

ub

6 ayat (2) dan (3), Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 33, dan
Pasal 52 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran;
Kesimpulan
Berdasarkan

hal-hal

ep

IV.

sebagaimana

dikemukakan

di

atas,

Termohon

menyimpulkan bahwa Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 18


Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

No.

22/PER/

es

Peraturan

ah

ka

ah

Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

on

Halaman 13 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

Penerimaan

Tetap

tidak

Berbayar

(Free

Terestrial

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

to

Air)

tidak bertentangan dengan Pasal 3, Pasal 6 ayat (2) dan (3), Pasal 13,

ng

Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 33, dan Pasal 52 Undang-Undang No. 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran;

Dengan demikian perkenankan Termohon mengajukan permohonan agar Yang

gu

Terhormat Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia yang

memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai


1.

Menerima jawaban Termohon secara keseluruhan;

2.

Menyatakan permohonan uji materiil yang diajukan Para Pemohon tidak

ub
lik

ah

berikut:

am

dapat diterima;
3.

Menolak permohonan uji materiil Para Pemohon untuk seluruhnya;

4.

Menyatakan Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 18


Peraturan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

No.

22/PER/

ep

ah
k

M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi


Digital Terestrial Penerimaan Tetap tidak Berbayar (Free to Air) tidak
Pasal

3,

Pasal

ayat

(2)

dan

In
do
ne
si

dengan

bertentangan

(3), Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 33, dan Pasal 52

A
gu
ng

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dan tetap


berlaku;

Tentang Pertimbangan Hukumnya:

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan keberatan hak uji

materiil dari Para Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa objek permohonan keberatan Hak Uji Materiil adalah

lik

Informatika RI Nomor 22/PER/M.KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan


Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To

ub

Air);

Menimbang, bahwa sebelum Mahkamah Agung mempertimbangkan


substansi permohonan keberatan yang diajukan Para Pemohon, maka terlebih dahulu

ep

ka

ah

Pasal 3, Pasal 5, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 18, Peraturan Menteri Komunikasi dan

akan mempertimbangkan mengenai kepentingan Para Pemohon dalam mengajukan


permohonan Hak Uji Materiil a quo;

es

Menimbang, bahwa Para Pemohon mendalilkan kedudukan hukum/ legal

on
In
d

gu

ng

standing dari Para Pemohon didasarkan pada ketentuan Pasal 52 Undang-Undang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran yang pada pokoknya berbunyi sebagai

(1)

ng

berikut:

Setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak, dan tanggung jawab dalam

gu

berperan serta mengembangkan penyelenggaraan penyiaran nasional;

ah

(3)

Organisasi nirlaba, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, dan


kalangan pendidikan, dapat mengembangkan kegiatan literasi dan/atau
pemantauan Lembaga Penyiaran;

Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mengajukan

ub
lik

(2)

keberatan terhadap program dan/atau isi siaran yang merugikan;

am

Menimbang, bahwa pada dasarnya Pasal 52 Undang-Undang Nomor 32


Tahun 2002 tentang Penyiaran tersebut hanya memberikan perlindungan hukum
tentang legal standing terhadap warga negara dalam hal terkait dengan program atau

ah
k

ep

isi siaran yang merugikannya. Sedangkan Para Pemohon Hak Uji Materiil in litis
hanya keberatan terhadap kebijakan-kebijakan pengaturan dibidang penyiaran

In
do
ne
si

sebagaimana tertera didalam permohonan uji materiil a quo;


Menimbang, bahwa terkait dengan hal tersebut, dapat dipandang secara

A
gu
ng

yuridis bahwa Para Pemohon tidak mempunyai kepentingan yang dirugikan dengan

objek Hak Uji Materiil sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 31A ayat (2)

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung yang menghendaki

bahwa permohonan Hak Uji Materiil dilakukan oleh pihak yang menganggap
haknya dirugikan oleh berlakunya peraturan perundang-undangan dibawah undang-

lik

Menimbang, bahwa oleh karenanya permohonan keberatan Hak Uji Materiil


yang diajukan oleh Para Pemohon harus dinyatakan tidak dapat diterima;

ub

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan keberatan Hak Uji Materiil dari
Para Pemohon dinyatakan tidak dapat diterima, maka Para Pemohon dihukum

ep

membayar biaya perkara ini;

Memperhatikan Undang-undang No. 48 Tahun 2009, Undang-Undang


Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang

on

In
d

ng
gu
A

Halaman 15 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

es

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

undang;

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

2009 dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2011 serta peraturan

ng

perundang-undangan lain yang bersangkutan;

permohonan keberatan hak uji materiil dari Para Pemohon: 1.

Menyatakan

LP3NKRI

gu

KETUA

MENGADILI:

(LEMBAGA

PEMANTAU

PENYELENGGARA

ah

DIY, 2.

DIREKTUR INCODE (INSTITUT OF COMMUNITY AND

MEDIA DEVELOPMENT) DIY tersebut tidak dapat diterima;

Menghukum Para Pemohon keberatan Hak Uji Materiil untuk membayar biaya

ub
lik

PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA)

perkara sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah);

am

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung


pada hari Senin tanggal 25 Februari 2013 oleh H. Yulius, SH., MH. Hakim Agung

ep

yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. H. M.

ah
k

Hary Djatmiko, SH., MS. dan Dr. H. Supandi, SH., M.Hum Hakim-Hakim Agung
sebagai Anggota Majelis dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari

In
do
ne
si

itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan

A
gu
ng

dibantu oleh Hari Sugiharto, SH. MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh
kedua belah pihak.
Anggota Majelis :

Ketua Majelis :

ttd./Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH., MS.

ttd./H. Yulius, SH., MH.

Panitera Pengganti :

ub

Rp.
6.000,Rp.
5.000,Rp. 989.000,Rp. 1.000.000,-

lik

ttd./Hari Sugiharto, SH. MH.

ep

Biaya-biaya :
1. M e t e r a i
2. R e d a k s i
3. Administrasi HUM
Jumlah :

ah

ka

ah

ttd./Dr. H. Supandi, SH., M.Hum

Untuk salinan

es
on

a.n. Panitera

In
d

gu

ng

MAHKAMAH AGUNG RI.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Panitera Muda Tata Usaha Negara,

ASHADI, SH.

es
on

Halaman 17 dari 16 halaman. Putusan Nomor 33 P/HUM/2012

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

NIP. : 220000754

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 17

Anda mungkin juga menyukai