Anda di halaman 1dari 8

AQIQAH DAN QURBAN

I.

PENDAHULUAN
Kedua-dua ibadah ini adalah antara amalan mulia dan penting dalam
Islam karena amat besar fadhilatnya, tetapi malangnya masih ramai orang
yang samar-samar atau kabur kefahaman mereka mengenainya, sehingga
ada yang memandang ringan walaupun mempunyai kemampuan tetapi tidak
mau melakukan penyembelihan qurban dan aqiqah ini. Semoga dengan
penjelasan yang serba sedikit ini dapat membantu kefahaman kita semua
tentang ibadat Qurban serta Aqiqah serta keinginan untuk sama-sama
mencari pahala kedua ibadah ini akan meningkat.

II.

RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Aqiqah dan Bagaimanakah Syarat, Hukum serta Hikmah
Aqiqah?
B. Apa Pengertian Qurban dan Bagaimanakah Syarat, Hukum serta
Hikmah Qurban?
C. Bagaimanakah Pelaksanaan Aqiqah dan Qurban?

III.

PEMBAHASAN
A. Aqiqah
Aqiqah adalah menyembelih hewan pada hari ketujuh dari hari
lahirnya anak1, hukum aqiqah adalah sunnah muakkad bagi orang tua (atau
orang yang wajib memberi nafkah kepada bayi) yang mampu dalam waktu
60 hari. Waktu penyembelihan hewan aqiqah adalah dimulai ketika bayi
sudah lahir sempurna, sedangkan tidak ada batas akhirnya. Jika smpai
baligh anak tersebut belum diaqiqahi maka anak tersebut mengaqiqahi
dirinya sendiri, sebaiknya aqiqah dilakasanakan hari ketujuh.


(
)

Dari 'Aisyah ra Rasulullah SAW telah menyuruh kita supaya menyembelih
aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk bayi perempuan
seekor kambing.
Binatang yang sah menjadi aqiqah sama dengan keaddan binatang
yang sah untuk qurban, macamnya, umurnya, dan jangan bercacat.
Kalau hanya menyembelih seekor saja untuk anak laki-laki, hal itu
sudah memadai. Disunatkan dimasak lebih dahulu, kemudian disedekahkan
kepada fakir miskin. Orang yang melaksanakan aqiqah pun boleh memakan
sedikit dari daging aqiqah sebagaimana qurban, kalau aqiqah itu sunah
(bukan nazar).
Menurut Imam as-Shanani dalam kitabnya Subulus Salam
mengomentari hadits Aisyah dengan perkataannya Hadits aisyah
menunjukkan bahwa jumlah kambing yang disembelih untuk bayi
perempuan ialah setengah dari bayi laki-laki. Adapun

hadits Amr bin

Syuaib dari bapaknya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah bersabda:



Barangsiapa yang anaknya lahir lalu dia ingin menyembelih (aqiqah)
untuknya maka hendaknya dia menyembelih dua kambing yang serupa
sifatnya untuk anak lelaki dan seekor kambing untuk anak perempuan.
[HR Abu Daud (2842). Hadits hasan.]
Setelah menyebutkan dua hadits dan Hadits lainnya al-Hafidz Ibnu
Hajar berkata dalam Fathul Bari semua hadits yang semakna ini menjadi
hujjah bagi jumhur ulama dalam Aqiqah bagi anak laki-laki dengan dua ekor
kambing dan bagi wanita dengan seekor kambing.
1. Adapun syarat-syarat melaksanakan aqiqah yaitu:
binatang Aqiqah & korban sama sahaja.

Dari sudut umur

2. Sembelihan
memecahkan

aqiqah

dipotong

tulang sesuai

mengikut

dengan

sendinya

tujuan

aqiqah

dengan
itu

tidak
sebagai

Fida(mempertalikan ikatan diri anak dengan Allah swt).


3. Sunat dimasak dan dibagi atau dijamu fakir dan miskin, ahli keluarga,
tetangga dan saudara. Berbeda dengan daging qurban, sunat dibagikan
daging yang belum dimasak.
4. Anak lelaki disunatkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan seekor
untuk anak Perempuan secara sunnah mengikuti salat

Hikmah Aqiqah
Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu
sperma itu berlomba-lomba mendatangi panggilan indung telur melalui
signyal kimiawi yang dipancarkan darinya, sejak itu tanpa banyak disadari
oleh manusia, sesungguhnya setan jin sudah mengadakan penyerangan
kepada calon anak mereka. Hal tersebut dilakukan oleh jin dalam rangka
membangun pondasi di dalam janin yang masih sangat lemah itu, supaya
kelak di saat anak manusia tersebut menjadi dewasa dan kuat, setan jin tetap
dapat menguasai target sasarannya itu. Maka sejak itu pula Rasulullah saw.
telah mengajarkan kepada umatnya cara menangkal serangan yang sangat
membahayakan itu sebagaimana yang disampaikan Beliau saw. melalui
sabdanya berikut ini :








*



Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah
bersabda: apabila seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan
isterinya hendaklah dia membaca:
3












Yang artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang. Wahai Tuhanku! Jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah


setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami. Sekiranya hubungan
aantara suami istri itu ditakdirkan mendapat seorang anak.

B. Qurban
Qurban dalam bahasa Arab disebut udhiyah, yang berarti
menyembelih hewan pada pagi hari. Sedangkan menurut istilah, Qurban
adalah beribadah kepada Allah dengan cara menyembelih hewan tertentu
pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik (tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah).
Perintah menyembelih Qurban Firman Allah SWT:
R) oYsr& trOqs39$#

e@|s y7n/t9$!
ptU$#ur
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].
[1605] Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Qurban
dan mensyukuri nikmat Allah.
Sebagian ulama berpendapat bahwa kurban itu wajib, sedangkan
sebagian lain berpendapat sunat.
Alasan yang berpendapat wajib, sesuai dengan firman Allah QS. AlKautsar ayat 1-2.
Sunnah, berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:

( )





Saya disuruh menyembelih qurban dan qurban itu sunat bagi kamu

Sunnah Muakkad, berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:

)








(
Diwajibkan melaksanakan Qurban bagiku dan tidak wajib atas kamu.
4

Binatang yang sah untuk qurban ialah yang tidak bercacat, misalnya
pincang, sangat kurus, sakit, putus telinga, putus ekornya, dan telah berumur
sebagai berikut:
1. Domba yang telah berumur satu tahun lebih atau sudah berganti gigi.
2. Kambing yang telah berumur dua tahun atau lebih.
3. Unta yang telah berumur lima tahun atau lebih.
4. Sapi, Kerbau yang telah berumur dua tahun atau lebih.
Waktu penyembelihan hewan qurban dimulai matahari melambung
dari terbitnya pada hari Idul Adha yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, kira-kira
cukup untuk melaksanakan shalat dua rakaat dan khutbah dua kali yang
cepat (cukup melaksanakan rukun-rukunnya) sampai terbenamnya matahari
pada akhir hari tasyrik yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Namun, yang paling
utama penyembelihan dilaksanakan setelah selesai shalat Idul Adha sekira
matahari sudah kadar satu tombak. Sebaiknya penyembelihan di tempat
yang enak, tidak keras. Dilaksanakan pada siang hari kecuali ada hajat,
maka pada malam hari.
Adapun cara menyembelih hewan qurban adalah sebagai berikut:
1. Cara menyembelih sama dengan penyembelihan yang disyaratkan Islam,
yakni penyembelih harus orang Islam (khusus qurban, sunnah
penyembelih adalah yang berqurban sendiri, jika diwakilkan disunatkan
hadiri pada waktu penyembelihannya).
























( )





Dikabarkan oleh Anas bahwa Rasulullah SAW telah berqurban dengan


dua ekor kambing yang baik-baik, beliau sembelih sendiri, beliau baca
bismillah, dan beliau baca takbir.

2. Alat untuk menyembelih harus benda tajam. Tidak boleh menggunakan


gigi, kuku dan tulang.
3. Memotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya, tetapi
jangan sampai putus lehernya (makruh).

4. Binatang yang disembelih hendaklah digulingkan ke sebelah kiri tulang


rusuknya agar mudah saat penyembelihan.
5. Hewan yang disembelih disunnahkan dihadapkan ke arah Kiblat.
6. Orang yang menyembelih disunatkan membaca:
a) Basmalah
b) Shalawat
c) Takbir
d) Do`a

Hikmah seseorang yang telak melaksanakan qurban ialah:


1. Menambah cintanya kepada Allah SWT
2. Akan menambah keimanannya kepada Allah SWT
3. Dengan berqurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya.
4. Dengan berqurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang lain,
dimana tolong menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas dan
toleransi memang dianjurkan oleh agama Islam.

C. Pelaksanaan Qurban dan Aqiqah


Dari keterangan diatas bisa disimpulkan bahwa aqiqah tidak mesti
dilakukan pada hari ketujuh dan itu semua diserahkan kepada kemampuan
dan kelapangan rezeki orang tuanya, bahkan ia bisa dilakukan pada saat
anak itu sudah besar / baligh.
Orang yang paling bertanggung jawab melakukan aqiqah adalah
ayah dari bayi terlahir pada waktu kapan pun ia memiliki kesanggupan.
Namun jika dikarenakan si ayah memiliki halangan untuk mengadakannya
maka si anak bisa menggantikan posisinya yaitu mengaqiqahkan dirinya
sendiri, meskipun perkara ini tidak menjadi kesepakatan dari para ulama.
Dari dua hal tersebut diatas maka ketika seseorang dihadapkan oleh
dua pilihan dengan keterbatasan dana yang dimilikinya antara kurban atau
aqiqah maka kurban lebih diutamakan baginya, dikarenakan hal berikut :
6

1. Perintah berkurban ini ditujukan kepada setiap orang yang mukallaf dan
memiliki kesanggupan berbeda dengan perintah aqiqah yang pada
asalnya ia ditujukan kepada ayah dari bayi yang terlahir.\
2. Meskipun

ada

pendapat

yang

memperbolehkan

seseorang

mengaqiqahkan dirinya sendiri namun perkara ini bukanlah yang


disepakati oleh para ulama.
Kewajiban aqiqah ada di pundak orang tua. Akan tetapi, jika orang
tuanya tidak mampu maka bila si anak telah mempunyai kelapangan rezeki,
dapat melaksanakan sunah aqiqah itu sendiri.
Dalam pelaksanaannya aqiqah tidak dapat digabung dengan
berkurban. Orang yang membeli hewan untuk aqiqah harus membeli satu
hewan lagi untuk berkurban jika dilakukan pada Hari Raya Idul Adha.
Terkait waktu pelaksanaannya, aqiqah tidak terbatas (Bisa kapan saja).
Tetapi, kurban hanya boleh dilaksanakan pada Dzulhijjah. Sejak usai
shalat Idul Adha hingga hari Tasyriq, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, bersamaan
dengan

jamaah

haji

yang

sedang

wukuf

di

Padang

Arafah.

Pada masa sekarang orang yang berkurban dapat menyerahkan kurbannya


kepada orang yang amanah, dalam hal ini lembaga amil zakat.
Adapun syarat diterimanya hewan kurban oleh Allah SWT ialah
menggunakan harta yang halal saat membeli hewan kurban tersebut. Kedua,
dikerjakan pada waktunya saat Hari Raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq.
Ketiga, harus dilakukan dengan ikhlas. Keempat, menggunakan hewan yang
cukup umur, besarnya, sehat, dan tidak cacat. Hewan tersebut berupa sapi,
kambing, domba, kerbau atau unta.
Walaupun sama-sama menyembelih hewan, tetapi kurban lebih
utama dibandingkan aqiqah (jika sudah dewasa). Hal itu karena berkurban
disebut beberapa kali dalam Alquran. Sedangkan, aqiqah hanya sebagai
bentuk rasa syukur yang hanya terdapat dalam hadis saja.
Karena itu pula, niat aqiqah dan kurban tidak boleh digabungkan.
Soal teknis penyembelihan dan distribusi hewan kurban, ia menyarankan
agar melibatkan lembaga amil zakat. Mereka memiliki data mustahik yang
lebih banyak, . Sehingga, tercapai pemerataan pembagian daging kurban.
7

Pendistribusian daging qurban sebaiknya merupakan daging mentah.


Karena, hak mereka daging tersebut akan dimasak atau dijual kembali. Ini
berbeda dengan aqiqah yang distribusinya dilakukan dengan dimasak
terlebih

dahulu.

Sehingga,

mereka

yang

menerima

dapat

segera

menikmatinya tanpa menyusahkan untuk memasak lagi. Karena, aqiqah


merupakan wujud rasa syukur atas lahirnya seorang anak.

Anda mungkin juga menyukai