Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KASUS

MENNEG PAN AKAN BUAT KONTRAK KERJA PNS

Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Pendidikan
Dosen : Prof. DR. H. Djaman Satori, M.A.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.

LINLIN HERLINA (NIM : 82321516018)


SUNARDI (NIM : 82321516033)
MAYA SHOFA (NIM : 82321516020)
DEDE UJI (NIM : 82321516006)
SAIDI (NIM : 82321516030)
KELAS ASP 16

PROGRAM PASCA SARJANA - UNIVERSITAS GALUH


Jl. R.E. Martadinata No. 150 Telp. (0265) 776944 Fax. (0265) 776030

CIAMIS
2016
ANALISIS KASUS

MENNEG PAN AKAN BUAT KONTRAK KERJA PNS

Prosedur Analisis Kasus:


1. Deskripsi Kasus
(1). Subjek Pelaku-Orang atau Institusi
(2). Peran, Kegiatan, Saling kaitan antara Subjek Pelaku
(3) Setting/context
2. Analisis SWOT
3. Penentuan Maslah Utama
4. Penentuan Alternatif Solusi
5. Rekomendasi Solusi
1. DESKRIPSI KASUS
(1). Subjek Pelaku :
-

Kementrian Negara Pendayaagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN)


Deputi III Menneg PAN Bidang SDM Aparatur Sunaryo Sumardji

Miftah Toha, guru besar Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta
Deddy Supriady Bratakusumah, Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan
SPIMNAS Bidang Kepemimpinan Lembaga Administrasi NegaraS

(2). Peran, Kegiatan, Saling kaitan antara Subjek Pelaku :


-

Menneg PAN akan membuat kontrak kerja bagi PNS di pusat maupun

daerah
Menneg PAN sedang menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai
penilaian prestasi kerja PNS yang di dalamnya terdapat peraturan

menegenai Sasaran Kerja Individu (SKI)


Banyak yang harus dilakukan Menneg PAN: bagaimana memperbaiki
kinerja pegawai negeri dalam melakukan pelayanan publik, bagaimana
mengubah perilaku pejabat untuk menghindarkan tindak pidana korupsi,
menata jumlah pegawai negeri supaya disesuaikan dengan pekerjaan yang

ada.
Pemerintah seharusnya mempunyai program untuk meningkatkan

profesionalitas dan produktivitas kinerja pegawai negeri sipil.


Untuk merekrut CPNS, pemerintah harus punya standar baku untuk
menyeleksi para CPNS yang mesti dinilai berdasarkan kompetensi,
keahlian, serta profesionalitas mereka sehingga menghasilkan PNS yang

benar-benar dapat diandalkan oleh masyarakat.


Menneg PAN harus mencari sistem birokrasi dan kelembagaan yang

cocok untuk Indonesia


Harus ada reformasi birokrasi, harus ditinjau ulang mengenai pembagian
tugas PNS di setiap lembaga. Pemerintah memang harus meninjau

berapa PNS yang benar-benar dibutuhkan dalam setiap institusi sehingga


-

tidak ada lagi yang menganganggur.


Pemerintahan selama ini memang

menyelesaikan berbagai masalah yang muncul seputar birokrasi.


Pemerintah belum terlalu memerhatikan PNS, padahal PNS merupakan

tidak

secara

komprehensif

pilar keempat dalam pemerintahan setelah Yudikatif, Legislatif, dan


eksekutif.
Dari pernyataan- pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan seputar PNS dan untuk meningkatkan
produktivitas dan profesionalitas PNS harus dibuat peraturan pemerintah.
Peraturan pemerintah tersebut tidak hanya berisi tentang penilaian prestasi kerja
namun juga harus berisi tentang standar perekrutan dan penyeleksian CPNS.
Tujuannya agar para PNS dapat bekerja lebih profesional sesuai dengan
kompetensi dan keahliannya.

(3). Setting/contex : Menneg PAN dalam upayanya meningkatkan profesionalitas


dan Produktivitas Pegawai Negeri Sipil (PNS). Berita Kompas, Kamis (04
November 2004)
2. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi

kekuatan

(strengths),

kelemahan

(weaknesses),

peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis.

Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi,
menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga,
menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan,
mengetahui sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita, mengetahui posisi
sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain, dan mengetahui kemampuan
sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para
pesaingnya.
Hubungan antara Strength, Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam analisis
SWOT dapat digambarkan melalui bagan berikut ini :
HUBUNGAN
O (PELUANG)

T (ANCAMAN)

S (KEKUATAN)
Sebuah lembaga harus dapat
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang dan sebaliknya
memanfaatkan peluang dan
menjadikannya sebagai
sebuah kekuatan (Strength).
Menggunakan kekuatan
untuk menghindari
ancaman.

W (KELEMAHAN)
Peluang digunakan untuk
menekan berbagai macam
kelemahan-kelamahan yang
ada atau dengan kata lain
menghilangkan kelemahan
dengan memanfaatkan
peluang
Suatu lembaga, sebelum
datangnya sebuah ancaman
lembaga tersebut harus bisa
menutupi kelemahankelemahan yang ada pada
dirinya dengan kekuatan
dan peluang.

Analisis SWOT untuk studi kasus ini adalah sebagai berikut:


PENINGKATAN PROFESIONALISME DAN PRODUKTIVITAS PNS
KEKUATAN

KELEMAHAN

(STRENGTH)

(WEAKNESS)
1.Profesionalisme kurang
2. Kualifikasi pendidikan
belum mencukupi

1. Jumlah PNS yang banyak

PELUANG

STRATEGI SO

STRATEGI WO

(OPPORTUNITY)

Memberikan kesempatan
kepada seluruh PNS untuk
mengembangkan
profesionalisme dan
produktivitas setinggi
mungkin untuk
meningkatkan karir dengan
pola reward and
punishment.

1. Memberikan
pembinaan pada PNS
untuk meningkatkan
profesionalisme
2. Pendidikan dan
pelatihan bagi PNS
sesuai dengan
bidangnya

STRATEGI ST

STRATEGI WT

1. Jabatan tinggi
2. Penghasilan besar
3. Status sosial
meningkat

ANCAMAN
(THREAT)
1. KKN
2. Apatisme dan
ketidakpercayaan
dari masyarakat

1. Penegakan hukum/aturan Meningkatkan


dengan sebaik-baiknya.
kompetensi dan
2. Penempatan pegawai
produktivitas PNS agar
sesuai dengan keahliannya
mendapat kepercayaan
dari masyarakat

3. PENENTUAN MASLAH UTAMA :


Masalah Utama untuk kasus ini adalah :
Meningkatkan Profesionalitas dan Produktivitas Pegawai Negeri Sipil

FISHBONE DIAGRAM
Fishbone diagram (diagram tulang ikan karena bentuknya seperti tulang ikan)
sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram
diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari

Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7 basic quality tools). Fishbone
diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab
masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas
(Tague, 2005, p. 247).
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika
masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram
ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user
friendly, tools yang user friendly disukai orang-orang di industri manufaktur di
mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi
menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para. 16).
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari
satu efek atau

masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi

brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan,


mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap
kategori

mempunyai

sebab-sebab

yang

perlu

diuraikan

melalui

sesi

brainstorming.

Meningkatkan
Profesionalitas dan
Produktivitas Pegawai
Negeri Sipil

Anda mungkin juga menyukai