Anda di halaman 1dari 14

Health Education

ASI Eksklusif
oleh:
Ayu Rhyma Melati
14014101183

Residen Pembimbing:
dr. Shekina H. E. Rondonuwu
Supervisor Pembimbing:
Dr. dr. Hesti Lestari, SpA(K)

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
RSUP PROF DR. R. D. KANDOU
MANADO
2016

LEMBAR PENGESAHAN
Health Education dengan judul ASI Eksklusif telah dikoreksi, dibacakan, dan
disetujui pada tanggal 20 Januari 2016.

Mengetahui
Residen Pembimbing

dr. Shekina H. E. Rondonuwu

Supervisor Pembimbing

Dr. dr. Hesti Lestari, Sp.A (K)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................

DAFTAR ISI.....................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................

BAB II

PEMBAHASAN
A. ASI eksklusif.............................................................................

B. Kandungan ASI.........................................................................

C. Manfaat ASI..............................................................................

D. Langkah-langkah menyusui......................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

11

ii

BAB I
PENDAHULUAN

ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi serta
mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang
dibuat manusia ataupun susu hewan, seperti susu sapi. ASI mengandung lebih dari
200 unsur-unsur pokok antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih.
Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang antara satu dengan yang
lainnya. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan. Memberikan
makan bayi dengan ASI tidak hanya memberinya awal kehidupan yang sehat dan
bergizi, tetapi juga merupakan cara yang hangat, penuh kasih sayang dan
menyenangkan serta bayi merasa aman, terlindung dan disayangi. Manfaat utama
dari ASI eksklusif bagi bayi adalah sebagai nutrisi terbaik, meningkatkan daya
tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, dan meningkatkan jalinan kasih sayang.1
Di negara berkembang, sekitar 10 juta bayi mengalami kematian, dan
sekitar 60% dari kematian tersebut seharusnya dapat ditekan salah satunya adalah
dengan menyusui, karena Air Susu Ibu (ASI) sudah terbukti dapat meningkatkan
status kesehatan bayi. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian anak,
United Nation Children Found (UNICEF) dan World Health Organization (WHO)
merekomendasikan agar anak sebaiknya disusui hanya ASI selama paling sedikit
6 bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan dan
pemberian ASI seharusnya dilanjutkan sampai umur dua tahun.2

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003


menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi di bawah
usia dua bulan cukup banyak yaitu sekitar 64% dari total bayi yang ada. Namun
persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Yaitu, hanya
46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5 bulan. Selain itu, satu
dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan.3
Rendahnya pemberian ASI Eksklusif oleh ibu menyusui di Indonesia
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rendahnya
pengetahuan dan sikap ibu, sedangkan faktor eksternal meliputi kurangnya
dukungan keluarga, masyarakat, petugas kesehatan maupun pemerintah,
gencarnya promosi susu formula, faktor sosial budaya serta kurangnya
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Para pemangku
kepentingan bidang kesehatan menyimpulkan bahwa sebab dasar rendahnya
cakupan ASI Eksklusif adalah akses bayi terhadap ASI Eksklusif yang rendah.
Akses yang rendah tersebut sangat dipengaruhi oleh potensi spesifik ibu sebagai
figur utama, yaitu perilaku ibu. Hasil kajian beberapa variabel dalam kaitannya
dengan perilaku ibu menyimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan kepercayaan
berpengaruh terhadap keputusan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada
bayinya.4

BAB II
PEMBAHASAN

A. ASI eksklusif
Dalam program ASI eksklusif, bayi sampai berumur enam bulan hanya
boleh diberikan ASI saja, tanpa pemberian cairan lain (kecuali obat sirup) dan
makanan padat lain. Pemberian ASI saja pada bulan-bulan pertama kehidupan
dikaitkan dengan kematangan atau kesiapan dari sistem pencernaan bayi.
Pencernaan bayi yang masih belum sempurna seluruhnya pada enam bulan
pertama kehidupannya menjadi alasan utama hanya diberikan ASI. ASI
merupakan satu-satunya makanan yang cocok untuk pencernaan bayi. Tingkat
kekentalan, kandungan zat gizi, dan suhu ASI sangat cocok bagi pencernaan
bayi. Selain itu, hanya ASI yang tingkat higienisnya terjamin karena keluar
langsung dari tempat yang steril di dalam payudara ibu.3,5-7
Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) bisa dimulai saat bayi
berumur enam bulan. Hal ini penting untuk menunjang pemenuhan zat gizi
pada bayi, terutama zat besi dan seng. Namun, tekstur dan jumlah makanan
pendamping ini harus dimulai dari makanan yang cair dan dalam jumlah
sedikit terlebih dahulu. Seiring umur bayi yang terus meningkat, makanan
pendamping ASI juga ditingkatkan tekstur dan jumlahnya sedikit demi
sedikit.2,8

B. Kandungan ASI
1.

Karbohidrat (Laktosa)
Karbohidrat yang terkandung di dalam ASI ialah laktosa. Laktosa
sangat penting sebagai sumber energi bagi otak. Kandungan laktosa di
dalam ASI hampir dua kali lipat dibandingkan dengan laktosa yang
terkandung di dalam susu formula. Kandungan laktosa meningkat secara
drastis pada ASI transisi, yaitu ASI yang diproduksi pada hari ke-7
sampai 14 setelah melahirkan.7

2.

Lemak
Decoxahexoid Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) merupakan
asam lemak tak jenuh yang banyak terkandung di dalam ASI. Kedua
asam lemak ini sangat penting dalam proses pembentukan sel-sel otak
yang optimal. Kadar DHA dan AA yang tinggi pada ASI sangat
mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Oleh sebab itu, anak-anak yang
diberikan ASI eksklusif mempunyai IQ yang lebih tinggi dibandingkan
dengan yang tidak. Selain mengandung DHA dan AA, ASI juga
mengandung omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat) yang
merupakan substansi pembentuk dari DHA dan AA.6

3.

Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda
dengan protein yang terdapat dalam susu formula. Ada dua jenis protein
yang terkandung dalam ASI dan susu formula, yaitu protein whey dan
casein. Protein dalam ASI mengandung 65% whey dan 35% casein,
sehingga lebih mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan susu formula

lebih banyak mengandung protein casein (sekitar 80%), sehingga lebih


sulit dicerna oleh usus bayi.
ASI juga mengandung suatu zat bernama taurin, yaitu suatu protein
seperti putih telur, yang hanya terdapat di dalam ASI. Taurin di dalam
tubuh berfungsi sebagai neurotransmitter di dalam otak dan berperan
dalam proses pematangan sel otak.6,7
4.

Vitamin dan zat antibodi


Selain mengandung banyak macronutrients (karbohidrat, lemak,
protein). ASI juga mengandung banyak micronutrients, seperti vitamin
K, vitamin A, vitamin B, vitamin D, vitamin E, dan lain-lain.6,7
Zat antibodi, seperti immunoglobulin, lisosim, laktoferin, faktor
bifidus, serta sistem komplemen C3 dan C4, juga banyak terkandung di
dalam ASI. Zat-zat antibodi ini sangat penting dalam pertahanan tubuh
bayi dari infeksi, baik oleh bakteri, virus, jamur, maupun parasit.3

C. Manfaat ASI
1.

Manfaat ASI bagi bayi


ASI bagi bayi memiliki banyak keuntungan dan manfaat apabila
diberikan kepada bayi, yaitu :
a.

ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi
dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.3,6

b.

ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi dimana laktosa ini
di dalam tubuh merupakan sumber energi utama bagi otak.7

c.

ASI mengandung zat antibodi yang dapat melindungi bayi dari


berbagai penyakit infeksi, seperti diare, batuk, pilek, dan penyakit
telinga.3

d.

ASI lebih aman dari kontaminasi zat-zat berbahaya, karena diberikan


langsung melalui payudara ibu yang steril.3

e.

Temperatur ASI lebih sesuai dengan temperatur tubuh bayi.3

f.

Risiko alergi pada bayi sangat kecil karena ASI tidak mengandung
beta-lactoglobulin.3,6

g.

ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik.7

h.

ASI dapat dipakai sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih


sayang antara ibu dan bayi.3

i.
2.

Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi.3

Manfaat ASI bagi ibu


Selain bermanfaat bagi bayi, ASI juga bermanfaat bagi ibu. Beberapa
manfaat ASI bagi ibu, yaitu :
a.

Menyusui dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Apabila


bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya
perdarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang.
Karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang
berguna untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga
perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan
angka kematian ibu yang melahirkan.10,11

b.

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup


berhasil, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Selama ibu

memberi ASI eksklusif 98% tidak akan hamil pada enam bulan
pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi
berusia 12 bulan.2,10
c.

Manfaat pemberian ASI lainnya bagi ibu ialah dapat mengurangi


terjadinya

kanker. Beberapa

penelitian

menyusui

akan

kemungkinan

mengurangi

menunjukkan
terjadinya

bahwa
kanker

payudara dan kanker indung telur (ovarium). Pada umumnya bila


semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur dua
tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan
berkurang sampai sekitar 25%. Sedangkan, pada penelitian lain
didapatkan hasil bahwa ibu yang menyusui berkurang sampai 2025%.2,10
d.

Pemberian ASI juga lebih praktis, ekonomis, murah, menghemat


waktu dan memberi kepuasan pada ibu.3,10

D. Langkah-langkah menyusui
1.

2.

Posisi badan ibu dan badan bayi.12


a. Ibu berbaring atau duduk dengan santai
b. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
c. Badan bayi menghadap ke badan ibu.
d. Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara
e.
f.

ibu.
Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu

g.

garis dengan leher dan lengan bayi.


Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat

bayi dengan lengan ibu.


Posisi mulut bayi dan puting payudara ibu.12

a.

Payudara dipegang dengan ibu jari di atas jari yang lain menopang di
bawah (bentuk huruf C) atau dengan menjepit payudara dengan jari

b.

telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), di belakang areola.


Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan

c.

cara menyentuh pipi dan sisi mulut dengan puting payudara.


Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan

d.

lidah ke bawah.
Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan

e.

bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala.


Posisikan puting payudara di atas bibir atas bayi dan berhadapan

f.

dengan hidung bayi.


Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit mulut

g.

bayi.
Usahakan sebagian areola masuk ke mulut bayi, sehingga puting
susu berada di antara pertemuan langit-langit yang keras dan langit-

h.

langit lunak.
Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan

i.

memerah sehingga ASI akan keluar dari payudara.


Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik,

j.

payudara tidak perlu dipegang atau disanggah lagi.


Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan
hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal
ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara

k.

dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu.


Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengeluselusbayi.

BAB III
PENUTUP

Program pemberian ASI saja tanpa disertai pemberian cairan dan makanan
padat lain, atau lebih dikenal dengan program ASI eksklusif sangat penting untuk
dilakukan. Depkes dan WHO telah merekomendasikan dan mempromosikan
program ini secara aktif.
Banyak manfaat yang bisa didapat dari ASI, baik bagi bayi maupun bagi
ibu. Manfaat ASI bagi bayi ialah mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan
oleh bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya, tidak menyebabkan alergi,
serta dapat mencegah penyakit-penyakit infeksi. Sedangkan, manfaat bagi ibu
ialah untuk menjarangkan kehamilan, mencegah kanker, dan mengurangi
perdarahan pasca melahirkan.

10

DAFTAR PUSTAKA
1.

Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Irawati,
Ramadhani D, Indriyani F, Dany F, Nuryanto I, Rianti SS, dkk, alih bahasa.
Jakarta: EGC Medical Publisher; 2008. h. 1092-5.

2.

World Health Organisation. 10 facts on breastfeeding. Februari 2014. [diakses


tanggal : 14 Mei 2015]. Tersedia dari :
http://www.who.int/features/factfiles/breastfeeding/en/

3.

Mustofa A, Prabandari H. Pemberian ASI eksklusif dan problematika ibu


menyusui. Jurnal Studi Gender dan Anak. 2010;2:215-26.

4.

Dinas Kesehatan. Pentingnya ASI eksklusif. [diakses tanggal : 14 Mei 2015].


Tersedia dari : http://dinkes.pamekasankab.go.id/index.php/berita/174pentingnya-asi-ekslusif

5.

Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan analisis ASI eksklusif. Jakarta


Selatan: Pusat Data dan Informasi. 2014.

6.

Yuliarti N. Keajaiban ASI. Yogyakarta: Penerbit ANDI; 2010.

7.

Badriul. Bedah ASI. Jakara: Balai Penerbit FKUI; 2008.

8.

Depkes RI. Buku panduan manajemen laktasi. Jakarta: Dit.Gizi Masyarakat;


2003.

9.

Glasier A. Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Jakarta: EGC;


2005.

10. Maulana H. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC; 2007


12. Program Manajemen Laktasi. Buku bacaan manajemen laktasi. Jakarta;
2004.h.3-5

11

Disampaikan Oleh :
Ayu R. Melati SKed
Fakultas Kedokteran
Universitas
Sam Ratulanggi
RSUP Prof. dr. R. D.
Kandou Manado

Dalam program Asi


eksklusif, bayi sampai
berumur
enam
bulan
hanya boleh diberikan
ASI
saja,
tanpa
pemberian
cairan
lain
(kecuali obat sirup) dan
makanan padat lain.
Pemberian
makanan pendamping ASI
(MPASI) bias dimulai saat
bayi
berumur
enam
bulan.

Kandungan
ASI
Karbohidrat
Lemak
Protein
Vitamin
dan
antibody

Masukan
ASI
dalam
kantung plastik polietilen
(misal plastik gula); atau
wadah
plastik
untuk
makanan atau yang bisa
dimasukkan
dalam
microwave,
wadah
melamin, gelas, cangkir
keramik.
Jangan masukkan dalam
gelas plastik minuman
kemasan maupun plastik
styrofoam.
Beri tanggal dan jam
pada
masing-masing
wadah.
Dinginkan
dalam
refrigerator
(kulkas).
Simpan sampai batas
waktu yang diijinkan ( +
2 minggu).
Jika hendak dibekukan,
masukkan dulu dalam
refrigerator
selama
semalam,
baru
masukkan ke freezer

zat

ASI
merupakan
makanan
alamiah
yang baik untuk bayi,
praktis,
ekonomis,
mudah dicerna untuk
memiliki
komposisi,
zat gizi yang ideal
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kemampuan
pencernaan bayi.
Cuci
yang bersih
ASI tangan
mengandung
zat
pelindung
dengan
sabun, (antibodi)
ASIsedikit ASI
tidak
perah
dan oleskan
menyebabkan
alergi
disekitar putting
pada bayi.
duduk
dan berbaring
dengan
Menjalin
hubungan
santai.
psikologis antara ibu
dandiletakkan
bayi.
Bayi
menghadap

ke ibu dengan posisi sanggah


seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja,
kepala dan tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu,
sehingga
hidung
bayi
berhadapan dengan puting
susu,
dekatkan badan bayi ke badan
ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting
susunya
dan
menunggu sampai mulut bayi
terbuka lebar.
Segera dekatkan bayi ke
payudara sedemikian rupa
sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu.
11

Suatu
rasa
kebanggaan
dari ibu
Perkembangan
psikis
dan
emosional
antara ibu dan
anak.
Rahim
ibu
kembali
keukuran
sebelum hamil
Mempercepat
berhentinya
pendarahan
setelah
melahirkan
Menjarangkan
kehamilan
Mengurangi
kemungkinan
kanker
payudara.

Putting susu datar atau


terbenam (pijat dengan
ibu jari dan telunjuk
pada
puting
susu
menuju ke arah yang
berlawanan)
Putting susu tidak lentur
(lakukan latihan seperti
cara mengatasi putting
susu yang terbenam).
Putting susu lecet
kalau
lecet
tidak
terlalu berat, ibu bisa
terus menyusui bayi.
putting susu diolesi
ASI
dan
biarkan
mengering
Menggunakan
BH
yang tidak terlalu
ketat.
apabila nyeri hebat,
atau
luka
makin
berat, putting susu
yang
sakit
diistirahatkan sampai
memungkinkan
untuk
kembali
menyusui bayi
Selama putting susu
yang
bersangkutan
diistirahatkan,
ASI
dikeluarkan oleh ibu

Anda mungkin juga menyukai