Darto Saharso
Divisi Neuropediatri
Bag./SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/RSU Dr. Soetomo Surabaya
BATASAN
Nama lainnya adalah Mongolism atau Trisomi 21, yaitu kelainan kromosom berupa trisomi
21, ditandai dengan gejala khas berupa gangguan mental dan gambaran dismorfik wajah.
PATOFISIOLOGI
Angka kejadian sindroma down adalah 1 : 800 kelahiran. Dan usia ibu pada saat hamil
merupakan faktor resiko yang penting untuk menentukan kemungkinan bayi lahir dengan
sindroma down, yaitu:
Adanya ekstra kromosom nomor 21 memberikan pengaruh pada banyak sistem organ,
sehingga membentuk spektrum fenotip sindroma down yang luas, antara lain:
1. Adanya kromosom 21q 22.3 menyebabkan:
a. Keterlambatan mental
b. Gambaran wajah khas (Mongolism)
c. Anomali jari tangan
d. Kelainan jantung bawaan
GEJALA KLINIS
Obesitas
Anamnesis:
o Riwayat sering menderita ISPA
o Muntah sekunder karena atresia duodenal dan gangguan buang air besar
karena Hirschsprungs Disease
o
Kejang (5-10%), pada bayi terbanyak berupa spasme infantil dan pada anak
besar bersifat tonik klonik
Pemeriksaan fisik:
o
Lidah yang cenderung menjulur, fisura pada lidah, anak bernafas dengan
mulut, berliur, agenesis dan malformasi gigi
Telinga kecil, over folded helix, gangguan pendengaran (66-89%) mencapai >
15-20 db.
Pemeriksaan laboratorium:
o Studi sitogenetik: Karyotyping penderita dan orang tua penderia (untuk
kepentingan konseling genetik)
o Pemeriksaan lainnya:
Pemeriksaan radiologi:
X-foto kepala: brakisefali, mikrosefali, hipoplastik tulang-tulang wajah dan sinus
X-foto tangan: hipoplastik tulang falangs tengah
Pemeriksaan lainnya:
EKG: untuk mendeteksi kemungkinan kelaian jantung bawaan
ABR: untuk menentukan derajad gangguan pendengaran/ketulian
DDST: untuk deteksi dini gangguan tumbuh kembang
DIAGNOSIS BANDING
Trisomi 18
Hipotiroid
PENATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan untuk memperbaiki sindroma down. Prinsip pengobatan medis
digunakan untuk memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang usia penderita dengan
cara:
Rehabilitasi medis
PROGNOSIS
Kematian biasanya disebabkan kelainan jantung bawaan. Adanya penurunan kadar IgG
menyebabkan penderita rentan terhadap infeksi. Dengan penatalaksaanan multidisiplin
penderita diharapkan dapat mandiri dan tidak tergantung dari orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Haddow JE, Palomaki GE, Knight GJ : Prenatal screening for Downs syndrome with
use of maternal serum markers. N. Engl J Med, 1992 Aug 27; 327 (9) : 588-93.
2. Pueschel, M.ed. New perspective on Down syndrome : Baltimore Paul Broozes, 1987.
3. Holtzen, DM. The molecular genetics of Down syndrome, moelec genetic, M.ed,
1992 ; 2 : 105-20.
4. Ucapan terima kasih kepada : dr. Erny, Sp.A atas bantuan dalam penyusunan pedoman
diagnosis & terapi, Neurologi anak.