Anda di halaman 1dari 19

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. Pengkajian
I.

Data Umum
1.

Nama KK

: Tn. B. B (70 tahun).

2.

Pendidikan

: SR

3.

Pekerjaan

: Petani

4.

Alamat

: RT 05, RW 03 Kelurahan

5.

Susunan anggota keluarga

No Nama

Sex/

Hub

Pendi

Kel

dikan

1.

A.B.

Umur
P
L
42

2.

D.L

19

Y.B

thn.
12 -

3.

Imunisasi
BCG

Anak

thn
Cucu
Cucu

SD
SMA
SMP

thn
Genogram keluarga

Keterangan:
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Klien (Lansia)
: Perempuan
: Perempuan meninggal

DPT

Polio

Hep Campak

: Tingal serumah
6.

Tipe keluarga
Keluarga ini tergolong keluarga single parent (orang tua tunggal) karena terdiri
dari Ayah saja, ibu (pasangannya) sudah meninggal dan tinggl bersama seorang
anak perempuan dan dua cucu laki-laki.

7.

Suku bangsa
Suami dan istri berasal dari suku Timor dan berbangsa Indonesia, tidak ada
budaya yang mempengaruhi kehidupan keluarga dalam berperilaku sehat.

8.

Agama
Keluarga inti menganut agama Kristen Protestan, keluarga rajin ke tempat ibadah
(Gereja) setiap minggu dan selalu mengikuti ibadah lingkungan sesuai jadwal,
tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi status kesehatan dan kehidupan
keluarga.

9.

Status sosial ekonomi keluarga


Penghasilan keluarga sebesar Rp 300.000/bulan, ditanggung oleh anak lakilakinya, untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya berobat Tn BB tidak menambah
penghasilan lagi karena faktor usia, apabila ada kebutuhan mendadak/tidak
terduga keluarga dapat menjual ternak yang dimiliki (ayam 6 ekor, babi 1 ekor,
kambing 2 ekor dan sapi 2 ekor).

10.

Aktivitas rekreasi keluarga


Aktivitas rekreasi keluarga tidak pernah dilakukan, kegiatan yang dilakukan
hanya berkunjung dan bercerita/bercanda bersama tetangga/keluarga, terdekat dan
dianggap sudah sebagai rekreasi.

II.

Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tn. BB adalah keluarga lansia.. Tn BB memilik 1 orang istri sudah meninggal, 7
orang anak, 2 sudah meninggal dan 5 sudah berkeluarga, tinggal terpisah dari
orang tua Keluarga Tn. BB berada pada tahapan keluarga lansia beresiko.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi;
Keluarga belum memenuhi kebutuhan akan adaptasi yang terjadi karena kondisi
fisik fisik yang lemah dan sakit-sakit dan penghasilan yang kurang mencukupi.

3. Riwayat kesehatan keluarga inti:


Saat pengkajian pada keluarga didapatkan yang menderita sakit adalah Tn. BB,
keluarga sering batuk-batuk, badan capek-capek, pusing, kepala sakit, badan
bagian kanan kram-kram, keluarga sudah membawa Tn. BB berobat ke sarana
kesehatan (Pustu Naimata dan RSUD Kupang).
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga tidak tahu penyakit yang diderita Tn. BB adalah penyakit turunan,
keluarga mengatakan Tn. BB menderita penyakit darah tinggi.
III.

Data Lingkungan Keluarga


1. Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki keluarga adalah 4 air, letak 10 m dari jalan raya, luas rumah
63 m (9x 7) dengan jumlah ruang 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang makan, 1
bangunan dinding bebak untuk dapur, 1 kamar mandi 1 kamar WC. Tipe
bangunan rumah permanen (tembok belum plester) keadaan lantai keramik,
bagian dapur lantai tanah, ventilasi cukup, jendela jumlah 6, selalu dibuka setiap
hari.
Sumber air

: Sumur gali

Penerangan

: Menggunakan listrik

Kondisi WC : Jenis plengsengan, terbuka, berbau, kebersihan cukup, jarak


dengan sumur 10 m.
5
4

Denah rumah
1
2

7m

9m

Keterangan:
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Kamar makan
4. Dapur
5. KM/WC

2. Karakteristik tetanggga dan komunitas rumah tangga


Keluarga Tn. BB bertetangga dengan 3 KK yang masih ada hubungan (kerabat),
Tn. BB berhubungan dan komunikasi baik dengan tetangga, Tn. BB tidak biasa
mengikuti kegiatan di masyarakat, bila ada yang mengikuti biasanya anakanaknya.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. BB belum pernah pindah tempat (rumah) sampai sekarang. Kegiatan
sehari-hari Tn. BB adalah bertani.
4. Perkumpulan dan interaksi keluarga dengan masyarakat
Keluarga Tn, BB selalu mengikuti perkumpulan keluarga di rumahnya, sedangkan
kegiatan di lingkungan biasayan anak-anak Tn. BB yang mengikutinya.
5. Sitem pendukung keluarga
Keluarga Tn. BB tidak mempunyai buku tabungan, bila ada kebutuhan mendadak
yang membutuhkan dana besar keluarga selalu menjual ternak.
IV.

Struktur Keluarga

1. Struktur peran keluarga


Tn. BB masih berperan sebagai kepala keluarga, tetapi untuk kebutuhan seharihari Tn. BB mendapat biaya dari (uang) dari anak-anaknya, peran ibu untuk
melakukan pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh anak perempuannya.
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. BB tidak menganut suatu nilai atau norma kepercayaan yang
bertentangan dengan kesehatan dan kehidupan di tengah masyarakat, misalnya
bila sakit berobat ke dukun.
3. Pola komunikasi keluarga

Dalam menyelesaikan masalah keluarga Tn. BB selalu bermusyawara bersama


dan sering memberi kepercayaan kepada anak laki-lakinya untuk mengambil
keputusan.
4. Struktur kekuatan keluarga
Tn. BB hidup selalu rukun dengan keluarga dan saling memotivasi dan
mendukung untuk berperilaku sehat yaitu selalu memanfaatkan sarana kesehatan
untuk berobat.
V.

Fungsi Keluarga

1. Fungsi ekonomi
Upaya keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bergantung pada
biaya/keuangan yang diberikan anak laki-lakinya.
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Salah satu anak Tn. BB menduduki jabatan dalam pemerintahan masyarakat Desa
sebagai ketua RW III, Kelurahan Naimata.
3. Fungsi pendidikan
Keluarga

memandang

pendidikan

sangat

penting

sehingga

mampu

menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA sesuai kemampuan keluarga.


4. Fungsi sosialisasi
Keluarga selalu berinteraksi dengan anggota masyarakat yang lain dan taat pada
norma atau peraturan yang berlaku di masyarakat.
5. Fungsi pemenuhan kebutuhan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tidak mengetahui tentang penyebab kekambuhan
penyakit dan komplikasi penyakit hipertensi, Tn. BB selalu bekerja berat, diit
kurang teratur, jarang kontrol tekanan darah ke Puskesmas.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat.
Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat Tn. BB ke
Puskesmas/RS bila sakit.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang sakit, anak-anak Tn.
BB tidak mengetahui perawtan lansia dengan hipertensi.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga mampu memlihara kebersihan rumah dan lingkungan, sarana air
minum (sumur) tersedia WC, jaraknya jauh dari sumber air minum, kandang
bersih dan jauh dari rumah.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Puskesmas
pembantu), jarak antara puskesmas pembantu dengan rumah dekat ( 50 m).
6. Fungsi religius
Keluarga Tn. BB selalu aktif mengikuti kegiatan di Gereja dan selalu
berpartisipasi dalam kegiatan gereja di masyarakat.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi, kegiatan menyenangkan yang dilakukan
adalah berkunjung ke rumah kerabat dan anak-anak Tn. BB.
8. Fungsi reproduksi
Tn. BB mengatakan sudah usia lanjut dan istrinya sudah meninggal jadi tidak
pernah melakukan hubungan sex.

9. Fungsi afeksi
Tn. BB mengatakan selalu memberi teguran/nasehat pada anak-anak/cucunya bila
melakukan kesalahan, tetapi karena usia dan kelemahan fisik Tn. BB memberi
kepercayaan kepada anak laki-lakinya untuk mengawasi saudara-saudaranya.
VI.

Stress Dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek
Tn. BB mengatakan stres dengan saran dokter tentang pantangan merokok dan
makan sirih pinang.
2. Stressor jangka panjang

Tn. BB mengatakan stres dengan usia yang sudah tua dan penyakit yang diderita
sering kambuh.
3. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap stressor
Tn. BB merasa pasrah dan menaruh harapan pada anak laki.-lakinya untuk
membantunya.
4. Strategi koping yang digunakan
Sering jalan-jalan dan bekerja mencari, memotong rumput untuk makanan ternak.
VII.

Pemeriksaan Fisik
1. Tn. BB
a. Pemeriksaan fisik secara umum:

Kepala

: Rambut berwarna uban,

Mata

: Conjungtiva pucat, tidak

tumbuh jarang, keadaan kotor.

ikterik, tidak ada katarak, tidak dapat melihat jauh.


Leher

Tidak

ada

pembesaran

kelenjar tiroid.
Dada : Inspeksi bentuk simetris, tidak ada

peradangan.

Palpasi tidak ada pembesaran


Auskultasi bunyi vesikuler
Perut

: Inspeksi tidak ada asites

Palpasi tidak ada nyeri perabah, masa/tumor.


Auskultasi 10 x/mnt
Perkusi bunyi timpani
Ektremitas : Tidak ada kelainan, reflek

hamar positif.

Pemeriksaan TTV : Suhu : 36,50C


Nadi : 84 x/mnt
RR : 20 x/mnt.
TD : 150/80 mmHg

2. Ny. AB
Tidak ada keluhan
3. Ny. DL. Tidak ada keluhan
4. An. YB tidak ada keluhan.
VIII.

Harapan Keluarga
Keluarga Tn. BB sangat berterima kasih atas kunjungan rumah dan perawatan
keluarga dan sangat mengharapkan pemberian pendidikan kesehatan.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


I. Analisa dan Sintesa Data
N

Data Penunjang

Masalah

Penyebab

o
1.

Data subyektif:

Resiko terjadi

Ketidakmampuan

Tn. BB mengatakan badan capek-capek, pusing, kepala

komplikasi

keluarga untuk

sakit, badan bagian kanan kram-kram, tidak dapat melihat

pecahnya

merawat anggota

jarak jauh, sering bekerja mencari rumput.

pembuluh

keluarga yang sakit.

Data Obyektif:

darah

Usia 70 tahun

(stroke)

K/u Lemah

Dibiarkan ke kebun bekerja

2.

otak

Penyakit hipertensi sudah 2 tahun.


Data Subyektif:

Defisit

Ketidakmampuan

Tn. BB mengatakan tidak tahu penyakit dan penyebab

pengetahuan

keluarga

penyakit darah tinggi serta perawatannya.

tentang

masalah kesehatan.

Data Obyektif:

penyakit

Tingkat pendidikan Tn. BB buta huruf

hipertensi.

Saat dikaji tetang diet hipertensi anggota keluarga

mengenal

Tn. BB tidak tahu.


-

Saat

ditanya

tentang

penyuluhan

keluarga

mengatakan belum pernah mendapat penyuluhan


tentang penyakit hipertensi.

II. Rumusan Diagnosa Keperawatan


1.

Resiko terjadi komplikasi pecahnya pembuluh darah otak (stroke)


b.d ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit d/d:
Data subyektif :

Tn. BB mengatakan badan capek-capek, pusing, kepala sakit, badan bagian


kanan kram-kram, tidak dapat melihat jarak jauh, sering bekerja mencari
rumput.
Data Obyektif:

Usia 70 tahun

K/u Lemah

Dibiarkan ke kebun bekerja

Letak kamar WC jauh dari rumah

Riwayat hipertensi sudah 2 tahun.

2.

Defisit

pengetahuan

tentang

penyakit

hipertensi.b.d

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan d/d:


Data Subyektif:
Tn. BB mengatakan tidak tahu penyakit dan penyebab penyakit darah tinggi
serta perawatannya.
Data Obyektif:
-

Tingkat pendidikan Tn. BB buta huruf

Saat dikaji tentang diet hipertensi anggota keluarga Tn. BB tidak tahu.

Saat ditanya tentang penyuluhan keluarga mengatakan belum pernah


mendapat penyuluhan tentang penyakit hipertensi

III. Penentuan (Skoring) dan Prioritas Diagnosa Keperawatan


No
Dx.
1.

Kriteria
Sifat masalah:
Ancaman kesehatan.

Perhitungan

Skore

2/3 x 1

2/3

Pembenaran
Tn. BB sering bekerja tanpa pengawasan anggota
keluarga lain.

2.

Kemungkinan masalah

x2

Penyediaan sarana yang murah dan mudah.

2/3 x 1

2/3

Keluarga mempunyai kesibukan yang cukup,

dapat dirubah:
3.

Sebagian
Potensial

masalah

untuk dicegah.
4

sehingga tersedia waktu yang cukup untuk

Cukup
Menonjolkan masalah:

0/2 x 1

Tidak dirasakan

merawat Tn. BB
Keluarga merasa

keadaan

tersebut

sudah

berlangsung lama, jadi tidak pernah terjadi


Total

2 1/3

cederah.
Prioritas 2

No

Kriteria

Perhitungan

Skore

Pembenaran

Dx.
1.

Sifat masalah:

2/3 x 1

2/3

Tn. BB sering kurang peduli terhadap diet

Ancaman kesehatan.
2.

Kemungkinan masalah

hipertensi. Masih makan makanan tinggi garam


2/2 x 2

dapat dirubah:
3.

Mudah
Potensial

perlu dibeli.
masalah

3/3 x 1

untuk dicegah.:
4

Keluarga

mempunyai

banyak

waktu

untuk

merawat Tn. BB

Tinggi
Menonjolkan masalah:
Masalah

tanpa pengawasan
Penyediaan sarana yang mudah dan murah tidak

0/2x 1

tidak

Keluarga tidak tahu resiko yang akan terjadi pada


lansia hipertensi.

dirasakan.
Total

3 2/3

Prioritas 1

C. Intervensi Keperawatan
No
1.

Dx. Keperawatan
Defisit

pengetahuan

penyakit

Goal
tentang

hipertensi.b.d

Ketidakmampuan

keluarga

Setelah

Objektif

dilakukan

dilakukan

asuhan

Setelah

Kriteria

melakukan

penyuluhan
kesehatan

pada

mengenal masalah kesehatan d/d:

BB

kunjungan

hari

Data Subyektif:

pengetahuan

Tn. BB mengatakan tidak tahu

Tn.

penyakit dan penyebab penyakit

penyakit

darah tinggi serta perawatannya

bertambah.

Data Obyektif:
-

BB

keluarga

pertama

diharapkan

tentang

keluarga

sudah

hipertensi

memahami
penyakit

Pengeta
huan

keperawatan pada Tn.


diharapkan

1.

hipertensi

dan perawatannya.

Tingkat pendidikan Tn.

ditanya

penyuluhan

pernah

mendapat penyuluhan tentang

penyakit hipertensi

2.

Keluarga
tanda

dan

penyakit

hipertensi.

gejala
3.

Keluarga akan membawa Tn.

Tanda
dan

Keluarga mampu menjelaskan

hipertensi.
4.

Diet
penyakti

di puskesmas.

hipertensi.

Keluarga akan menjadwalkan


Keluarga

akan

mengontrol

Keluarga

akan

mengawasi

gejala

penyakit

BB untuk mengontrol T/D tiap bulan

diet hipertensi pada Tn. BB.

Penyeb
ab

mampu

latihan pada Tn. BB

penyakit

hipertensi.

Perilaku

Penger
tian

penanganan pada penyakit hipertensi.

keluarga
belum

Jelaskan tentang:

mampu

2.
tentang

dan keluarga.
1.

penyakit hipertensi.

Tn. BB tidak tahu.

mengatakan

penyakit

Keluarga

menyebutkan

Saat dikaji tetang diet

Saat

pengertian

hipertensi.

hipertensi anggota keluarga


-

mampu

mengidentifikasi penyebab penyakit

BB buta huruf
-

Keluarga
hipertensi

tentang

Intervensi
tingkat

pengetahuan Tn. BB

menyebutkan

Kaji

jadwal/waktu Tn. BB minum obat


hipertensi.

No
2.

Dx. Keperawatan
Resiko terjadi komplikasi

Goal
Setelah

Objektif
Setelah

pecahnya pembuluh darah otak

dilakukan

melakukan

(stroke) b.d ketidakmampuan

asuhan

kunjungan

keluarga

keperawatan

rumah

anggota keluarga yang sakit

keluarga Tn. BB

diharapkan:

d/d:

keluarga

Data subyektif :

mencegah resiko

Keluarga sudah

Tn. BB mengatakan badan

terjadi pada Tn.

membawa Tn.

keadaan

capek-capek, pusing, kepala

BB

BB berobat ke

menyebabkan

RS/Pustu.

komplikasi pecahnya pembuluh

untuk

merawat

sakit, badan bagian

kanan

kram-kram,

dapat

melihat

jarak

tidak
jauh,

dapat

ke

Kriteria

Intervensi
Kaji tingkat pengetahuan Tn. BB dan

Pengetahuan
Keluarga

mampu

menyebutkan
3

tanda-tanda

terjadinya komplikasi pecahnya

keluarga.
Jelaskan tentang:
1.

pecahnya pembuluh darah otak

pembuluh darah otak (stroke).


Keluarga

mampu

mengidentifikasi

keadaan-

yang

(stroke).
2.

sering

Keluarga

bekerja mencari rumput.

mampu

Data Obyektif:

merawat

BB .

Tn.

3.

pecahnya pembuluh
Anjurkan

keluarga

membawa Tn. BB ke Puskesmas/RS


bila ada keluhan b.d penyakit
hipertensinya.

Keluarga membawa Tn.


BB

tanda-tanda

darah otak (stroke).

terjadinya

Perilaku

Observasi
komplikasi

dapat

darah otak (stroke).

Tanda-tanda komplikasi

untuk

Puskesmas/RS.

berobat

ke

4.

Anjurkan keluarga untuk


mengawasi aktivitas Tn. BB.

Usia 70 tahun

Keluarga

Keluarga akan membantu

Tn.

BB

untuk

mengawasi/m

Dibiarkan ke kebun bekerja

endampingi

mengawasi/mengontrol keluhan

semua

penyakit Tn. BB.

Letak kamar WC jauh dari

aktivitas

Riwayat hipertensi sudah 2


tahun.

BB.

aktivitasnya.

Tn.

Keluarga

cara-cara

terjadinya komplikasi

mampu

Diskusi dengan Tn. BB


tentang

melakukan

K/u Lemah

rumah

5.

mencegah
pecahnya

pembuluh darah otak (stroke).

akan
6.

Diskusikan
keluarga

untuk

dengan
menyiapkan

lingkungan yang nyaman dan aman


untuk Tn. BB.

D. IMPLEMENTASI
No.

DX Keperawatan

Tgl. + Waktu
I

20 November

Defisit

pengetahuan

2006 jam

tentang

penyakit

14.00

Implementasi
1.

Mengkaji tingkat pengetahuan Tn. BB dan keluarga


(anak dan cucu);

Evaluasi
Jam 15.00
S: Keluarga (anak dan cucu) Tn. BB mengatakan

Tn. BB buta huruf

sudah

hipertensi.b.d

Anak A. B. Tamat SMP

diberikan.

Ketidakmampuan

Cucu D. L tamat SMA

keluarga

mengenal

masalah kesehatan.

2.

Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang:

mengerti

tentang

penjelasan

yang

O: Keluarga mampu menjawab pertanyaan dengan


baik tentang penyakit hipertensi.

Menjelaskan pengertian dan penyebab

Menjelaskan pengertian

Menyebutkan tanda dan gejala

Menjelaskan penyebab

Menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi.

Menyebutkan tanda dan gejala

Menjelaskan penanganan dan perwatan di

Menjelaskan komplikasi yang yang

rumah.

dapat terjadi.

Menjelaskan
perwatan di rumah

A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan.

penanganan

dan

No.

DX Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

Tgl. +
Waktu
20

II

November

Resiko

2006 jam

komplikasi

09.00

1.

Memonitor tekanan darah Tn. BB


150/80 mmHg.

terjadi
2.

pecahnya
pembuluh

S: Tn. BB mengatakan tidak ada keluhan, pusing, kepalas sakit, tengkuk

Mengobservasi

tanda

dan

gejala

keluarga

Keluarga mengatakan tidak ada tanda-tanda cedera: Luka dan nyeri

tidak ditemukan.

pada Tn. BB.

kelumpuhan (-).

untuk 4.

keluarga
sakit.

Mengobservasi keadaan rumah dan


rapih, halaman bersih, kamar WC/Mandi

yang

bersih.
5.

6.

Keluarga mengatakan lingkungan dan rumah aman bagi Tn. BB


Keluarga mengatakan Tn. BB banyak istirahat, dan sudah menaati
program diet.

lingkungan sekitar: rumah bersih dan

merawat anggota

tegang dan kelumpuhan.

cedera fisik dan cedera otak pada Tn. BB

darah 3.
Mengkaji keluhan Tn. BB Pusing (-),
otak (stroke) b.d
kepala sakit (-), tengkukuk tegang (-),
ketidakmampuan

Jam 10..00

Keluarga mengatakan selalu mendampingi Tn. BB melakukan


aktivitasnya.
O: Tidak ditemukan adanya tanda-tanda cedera fisik dan otak pada Tn.
BB

Menganjurkan

Tn.

BB

banyak

Keadan rumah dan bersih dan rapih.

istirahat, hindari pekerjaan berat, taati

A: Masalah teratasi

diet.

P: Intervensi dipertahankan.
Menganjurkan

mendampingi

Tn.

keluarga
BB

melakukan

aktivitasnya.

No.

DX Keperawatan

Implementasi

Evaluasi

Tgl. +
Waktu
22

II

November

Resiko

2006 jam

komplikasi

09.00

1.

Memonitor tekanan darah Tn. BB


150/80 mmHg.

terjadi
2.

Tn. BB.

Mengobservasi

tanda

dan

gejala

cedera fisik dan cedera otak pada Tn. BB

pecahnya

tidak ditemukan.

pembuluh

darah 3.
Mengkaji keluhan Tn. BB Pusing (-),
otak (stroke) b.d
kepala sakit (-), tengkukuk tegang (-),
kelumpuhan (-).

ketidakmampuan
keluarga

untuk 4.

cedera pada Tn. BB.


O: Tidak ditemukan adanya tanda-tanda cedera pada Tn. BB
Keluarga mampu menjelaskan tentang perawtan di rumah untuk
mencegah cedera pada Tn. BB.
A: Masalah tidak terjadi

Mengobservasi keadaan rumah dan

P: Intervensi dipertahankan

rapih, halaman bersih, kamar WC/Mandi

yang

sakit.

Keluarga mengatakan mengerti tentang cara mencegah terjadinya

lingkungan sekitar: rumah bersih dan

merawat anggota
keluarga

S: Keluarga mengatakan tidak ada tanda-tanda cedera: Luka, nyeri pada

bersih.
5.

Menganjurkan

Tn.

BB

banyak

istirahat, hindari pekerjaan berat, taati


diet.
6.

Menganjurkan
mendampingi

No.

Tn.

keluarga
BB

melakukan

aktivitasnya.
Implementasi

DX Keperawatan

Evaluasi

Tgl. +
Waktu
24

II

November

Resiko

2006 jam

komplikasi

1.

Memonitor tekanan darah Tn. BB


140/70 mmHg.

terjadi
2.

Mengobservasi

Jam: 10.00
Tn. BB mengatakan tidak ada keluhan, pusing, kepalas sakit, tengkuk

tanda

dan

gejala

tegang dan kelumpuhan.

09.00

pecahnya
pembuluh

darah

otak (stroke) b.d

Keluarga mengatakan tidak ada tanda-tanda cedera: Luka dan nyeri

tidak ditemukan.

pada Tn. BB.

3.

ketidakmampuan
keluarga

cedera fisik dan cedera otak pada Tn. BB


Mengkaji keluhan Tn. BB Pusing (-),
kepala sakit (-), tengkukuk tegang (-),

Keluarga mengatakan Tn. BB banyak istirahat, dan sudah menaati

kelumpuhan (-).

program diet.

untuk 4.

Mengobservasi keadaan rumah dan

merawat anggota

lingkungan sekitar: rumah bersih dan

keluarga

rapih, halaman bersih, kamar WC/Mandi

sakit.

yang

bersih.
5.

6.

Keluarga mengatakan lingkungan dan rumah aman bagi Tn. BB

Keluarga mengatakan selalu mendampingi Tn. BB melakukan


aktivitasnya.
O: Tidak ditemukan adanya tanda-tanda cedera fisik dan otak pada Tn.
BB

Menganjurkan

Tn.

BB

banyak

Keadaan rumah dan halaman bersih.

istirahat, hindari pekerjaan berat, taati

Keluarga mampu melakukan perawatan pada Tn. BB dan mampu

diet.

mengambil keputusan untuk membawa Tn. BB ke RS/Puskesmas


Menganjurkan

mendampingi
aktivitasnya.

Tn.

keluarga
BB

melakukan

A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan dan dilanjutkan oleh keluarga secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai