Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA ANAK

EVI NURFITRIANI
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Jl. A.H Nasution No.105, Bandung
Abstrak:
Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa saja dapat
mengalami gangguan kesehatan, begitu pula pada anak dikarenakan sangat rentan
terhadap berbagai macam penyakit. Penyakit kulit sering menyerang anak-anak, kulit
merupakan organ terluar dan merupakan organ perlindungan pertama pada anak
sehingga, jika terjadi sesuatu pada anak organ yang lebih dahulu terkena adalah kulit.
Apabila terjadi gangguan penyakit kulit pada anak maka orang tua lebih
mempercayakannya kepada pakar atau dokter ahli yang sudah mengetahui lebih
banyak tentang kesehatan.
Tujuan dari dibuatnya Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anak adalah untuk
merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa penyakit kulit
pada anak serta memberikan solusi untuk penyakit kulit pada anak. Sistem pakar
ini berbasis web menggunakan pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis
data. Dengan Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu
proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan berupa
gejala menuju pada konklusi yaitu kesimpulan jenis penyakit serta solusi
berdasarkan gejala yang diderita. Hasil pengujian yang dilakukan oleh pakar
menghasilkan bahwa materi pengetahuan yang dipakai dalam sistem ini berdasarkan
pengetahuan pakar. Selain itu akurasi hasil diagnosa mendekati akurat, dan kelayakan
sistem yaitu layak.
Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa program sistem
pakar ini layak untuk digunakan oleh user.
Kata kunci : Sistem Pakar, Kulit, Anak

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kulit sering menyerang
anak-anak, kulit merupakan organ
terluar
dan
merupakan
organ
perlindungan pertama pada anak
sehingga, jika terjadi sesuatu pada
anak organ yang lebih dahulu terkena

adalah kulit. Apabila terjadi gangguan


penyakit pada anak maka orang tua
lebih mempercayakannya kepada
pakar atau dokter ahli yang sudah
mengetahui lebih banyak tentang
kesehatan. Adanya pakar atau dokter

ahli, terkadang terdapat kelemahannya


seperti jam kerja praktek yang terbatas,
banyaknya pasien sehingga harus
menunggu antrian dan jarak/lokasi dari
pakar dengan pasien. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka akan dibuat
sistem pakar yang berjudul Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Pada
Anak.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah, maka fokus penulisan tugas
akhir ini adalah merancang suatu
sistem pakar yang dapat mendiagnosa
jenis penyakit kulit pada anak.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan perancangan sistem pakar
diagnosa penyakit kulit pada anak ini
yaitu:
1. Administrator dapat mengolah datadata penyakit kulit pada anak, jadi
ketika ada penyakit baru yang
teridentifikasi administrator dapat
melakukan penambahan data.
2. Sistem dapat mendiagnosa penyakit
kulit pada anak dan memberikan
solusinya berdasarkan gejala yang
dirasakan pasien atau user dengan
menggunakan
metode
forward
chaining.
3. Sistem dapat menyediakan layanan
pengaksesan
informasi
yang
dibutuhkan pasien atau user, seperti
informasi jenis-jenis penyakit dan
informasi untuk layanan diagnosa
beserta solusinya.
1.4. Batasan Masalah
Batasan masalah-masalah yang
digunakan adalah:

1. Diagnosa yang digunakan hanya


pada usia balita (kurang dari 5
tahun) saja.
2. Menggunakan metode inferensi
forward chaining.
3. Interaksi antara sistem dan user
menggunakan pertanyaan berupa
gejala
yang
sudah
tampak
berdasarkan kondisi fisik, kulit dan
perilaku anak, dimana user akan
diminta untuk memilih gejala pada
setiap
pertanyaan
berdasarkan
kondisi anak tersebut.
4. Output yang dihasilkan dari
software yang akan dibangun
adalah jenis penyakit kulit anak
beserta solusinya.
5. User yang dapat
melakukan
konsultasi adalah user yang
sebelumnya
telah
mendaftar
terlebih dahulu.
6. Administrator mempunyai hak
akses
untuk
melakukan
penambahan, penghapusan dan
pengeditan semua data-data aturan
atau rule-rule.
7. Pakar hanya sebagai sumber
pengetahuan sehingga pakar tidak
mempunyai hak akses terhadap
sistem yang akan dibangun.
II. LANDASAN TEORI
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan
buatan
adalah
kecerdasan yang ditujukan oleh suatu
sistem buatan. Kecerdasan buatan
diciptakan dan dimasukan kedalam
komputer agar dapat melakukan
pekerjaan seperti yang dapat dilakukan
oleh manusia. Rich- Knight (1991)
mendefinisikan kecerdasan buatan
sebagai studi tentang bagaimana
membuat komputer melakukan hal-hal

yang pada saat ini dapat dilakukan


lebih baik oleh manusia. Pakar adalah
seorang narasumber yang sangat
menguasai suatu bidang tertentu
melebihi orang lain sehingga banyak
orang yang akan bertanya dan mencari
informasi melalui seorang pakar.
Sistem adalah suatu kumpulan
komponen-komponen yang saling
berhubungan untuk menjalankan suatu
fungsi dan tujuan tertentu. Menurut
Kursini (2006), sistem pakar adalah
sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer
yang dirancang untuk meyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang
pakar.Berikut adalah ciri-ciri sistem
pakar menurut Bunafit (2008):
1. Terbatas pada bidang tertentu.
2. Dapat memberikan penalaran untuk
data yang lengkap atau tidak pasti.
3. Dapat mengemukakan rangkaian
alasan yang diberikannya dengan
cara yang dapat dipahami.
4. Berdasarkan pada rule atau aturan
tertentu.
5. Output bersifat nasihat atau solusi.
6. Knowledge base dan interface
engine terpisah
Representasi Pengetahuan
Reprensentasi pengetahuan adalah
suatu teknik untuk merepresentasikan
basis pengetahuan yang diperoleh
kedalam suatu data dengan data yang
lainnya.
Pengetahuan
dapat
direpresentasikan dalam berbagai
model. Beberapa model representasi
pengetahuan antara lain:
1. Logika
Logika merupakan suatu pengkajian
ilmiah tentang serangkaian penalaran,
sistem kaidah dan prosedur yang
membantu proses penalaran.

2. Kaidah Produksi
Menurut
Hanifah
(1998),
Kaidah produksi dituliskan dalam
bentuk jika-maka (if-then). Kaidah
produksi if-then menghubungkan
antesenden dengan konsekuensi yang
diakibatkannya.
3. Pohon Keputusan
Pohon (tree) keputusan adalah
suatu metode struktur yang terdiri dari
node (simpul) yang menyimpan
informasi atau pengetahuan dan
cabang yang menghubungkan node.
4. Tabel Keputusan (Decision Table)
Decision table digunakan ketika
rule atau aturan yang ada saling bebas.
Baris-baris dalam decision table dapat
mengandung
pertanyaan
dengan
beberapa alternatif jawaban, hasil
sementara, dan solusi
Metode Inferensi
Metode inferensi merupakan
suatu cara penarikan kesimpulan yang
dilakukan oleh mesin inferensi untuk
menyelesaikan masalah. Ada dua
metode inferensi yang umun dalam
sistem pakar, yaitu:
1. Forward Chaining (Runut Maju)
Forward chaining adalah suatu
metode pengambilan keputusan yang
dimulai dari bagian premis (fakta)
menuju konklusi (kesimpulan akhir).
Jika klausa premis sesuai dengan
situasi (bernilai TRUE), maka proses
akan menyatakan konklusi.
PHP
Bahasa
pemrograman
PHP
adalah bahasa pemrograman yang
bekerja dalam sebuah web server. Web
server menemukan file yang diminta
user, file tersebut diserahkan ke mesin

PHP untuk diproses. Bila PHP


mendeteksi adanaya interaksi dengan
database, maka PHP akan melakukan
permintaan pada database server dan
hasil dari database server diproses
lebih lanjut. Setalah semua file
diproses, maka hasilnya (berupa suatu
kode HTML) diserahkan ke web
server, selanjutnya web server
mengirimkan kode HTML kepada
pemakai. PHP memiliki 8 (delapan)
tipe data yaitu : Integer, Double,
Boolean, String, Object, Array, Null,
Nill dan Resour
MYSQL
Menurut
Abdul
(2009),
MySQL adalah sebuah perangkat
lunak sistem manajemen basis data
SQL (database management system)
atau DBMS yang multithread, multiuser. MySQL adalah database yang
paling banyak digunakan oleh
programmer web, dengan alasan
bahwa program MySql merupakan
database yang sangat kuat dan
cukup stabil untuk digunakan sebagai
media penyimpanan data.
III. METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan sistem diagnosa
penyakit kulit pada anak akan
digunakan metode pengembangan
sistem RUP (Rational Unified
Process). Rational Unified Process
merupakan suatu metode rekayasa
perangkat lunak yang dikembangkan
dengan mengumpulkan berbagai best
practises yang terdapat dalam industri
pengembangan perangkat lunak. Ciri
utama
metode
RUP
adalah
menggunakan use-case driven dan
pendekatan iteratif untuk siklus
pengembangan perangkat lunak. RUP

menggunakan konsep object oriented,


dengan aktifitas yang berfokus pada
pengembangan
model
dengan
menggunakanUnifi edModel Language
(UML).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Desain Data
Dari hasil analisis sistem yang
dilakukan pada pembuatan perangkat
lunak
ini,
data-data tersebut
dikelompokkan sesuai dengan class
tertentu untuk memudahkan dalam
pembuatan.program. Selain itu ada
beberapa data yang disimpan pada
tabel.
A. Untuk menyimpan data tertentu
pada pembuatan perangkat lunak ini
dibutuhkan sembilan tabel yaitu :
1. Tabel Penyakit untuk menyimpan
data jenis-jenis penyakit kulit
2. Tabel gejala digunakan untuk
menyimpan daftar gejala yang
mungkin terjadi pada pasien.
Tabel 1. Tabel Penyakit

3. Tabel relasi digunakan untuk


menghubungkan
antara
tabel
penyakit dan gejala
4. Tabel hasil analisa digunakan untuk
menyimpan
data
hasil
peneulusuran, data yang disimpan
termasuk identitas pasien
5. Tabel Tmp_Penyakit digunakan
untuk
menyimpan
daftar
kemungkinan
panyakit
saat
menjawab setiap gejala yang
ditanyakan
Tabel 2. Tabel Penyakit

6. Tabel tmp_gejala digunakan untuk


menyimpan daftar kode gejala yang
telah dijawab ya, sedangkan
untuk jawaban tidak akan
dibuang
7. Tabel tmp_analisa digunakan untuk
menyimpan daftar relasi yang kode
penyakitnya mungkin terjadi,
8. Tabel Tabel tmp_hasil dibuat untuk
menyimpan data user dari form
pendaftaran
9. Tabel admin digunakan untuk
menyimpan data login sebagai

admin
password

yaitu

username

dan

B. Pada pembuatan perangkat lunak


sistem pakar, dibuat suatu sistem
yang dapat menggantikan seorang
pakar yang mana sistem menjadi suatu
perangkat
lunak
yang
dapat
memberikan kesimpulan konsultasi
dari pasien.
Desain Proses
Pada
desain
proses
akan
dijelaskan menggunakan
decision
tree yang berhubungan dengan tabel
dan sering digunakan dalam analisis
sistem
(sistem non AI). Sebuah
decision tree dapat dianggap sebagai
suatu semantic network hirarki yang
diikat oleh serangkaian aturan (rule).
Tree ini mirip dengan pohon
keputusan yang digunakan pada teori
keputusan. Tree dibentuk oleh simpul
(mode)yang mempresentasikan tujuan
(goal) dan hubungan (link) yang
dapat mempresentasikan keputusan
(decision). Akar (root) dari pohon
berada disebelah kiri dan daun
(leaves) berada di sebalah kanan.
Keuntungan utama dari decision tee
yaitu tree dapat menyederhanakan
proses akuisi pengetahuan. Tree yang
digunakan
pada
penelitian
ini
merupakan suatu forward chaining
tree. Hal tersebut berkaitan dengan
masalah diagnosis yang dibahas
dalam penelitian sistem pakar pada
diagnosa penyakit kulit pada anak.
Pada
forward
chaining tree
penelusuran
informasi
dilakukan
secara forward (kedepan) seperti
yang umumnya digunakan pada
masalah-masalah diagnosis lainnya.
Dari pernyakit kulit yang diketahui,

kemudian
mencoba
melakukan
penelusuran ke depan untuk mencari
fakta-fakta yang cocok berupa gejalagejala penyebab penyakit kulit yang
bersangkutan. Pada tree tersebut
dapat dilihat bagaimana suatu gejala
penyakit atau kesimpulan gejala
penyakit merujuk kepada suatu jenis
penyakit tertentu, dan bagaimana
beberapa gejala yang sama dapat
merujuk kepada beberapa penyakit
yang berbeda.
Pada penelusuran
dengan metode
forward chaining
dapat dilihat bahwa penelusuran
kedepan untuk mengenali penyebab
dan jenis penyakit yang dialami oleh
pasien.
4.2 Kebutuhan Antarmuka
Agar data yang dibutuhkan oleh
sistem dan data-data yang dihasilkan
oleh sistem dapat diketahui oleh
user
maka
pada
pembuatan
perangkat lunak ini membutuhkan
beberapa form. Form-form yang
dibutuhkan
pada
pembuatan
perangkat lunak adalah sebagai berikut
1. Form utama yang digunakan
menampilkan menu-menu dari
perangkat lunak.
2. Form daftar user (pemakai)
untuk menggunakan
perangkat
lunak
sistem pakar dan untuk
konsultasi/diagnosa penyakit kulit.
3. Form yang digunakan untuk
melakukan proses identifikasi jenis
penyakit yaitu form aplikasi
konsultasi pasien
4. Form yang digunakan untuk
menampilkan semua data pasien
yang telah terdaftar di perangkat
lunak sistem pakar.

5. Form bantuan terhadap user dan


penggunaan perangkat lunak sistem
pakar oleh pasien
4.3 Design Antarmuka
Menu utama terdiri dari menu yaitu
File Pakar (masuk, ubah penyakit,
tambah penyakit,ubah gejala,tambah
gejala, rule, keluar), konsultasi,
bantuan program, daftar. Yang mana
masuk,
ubah penyakit, tambah
penyakit,ubah gejala,tambah gejala,
rule, dan keluar. Menu
utam
merupakan menu untuk admin.
4.4 Desain ERD
ERD bisa diartikan sebagai
diagram hubungan antar tabel atau
entitas.
ERD
pada
intinya
menerangkan hubungan antara tabel
atau entitas yang ada pada Database
Relational..
4.5 Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok
obyek-obyek
dengan
property,
perilaku (operasi) dan relasi yang
sama. Sehingga dengan adanya class
diagram dapat memberikan pandangan
umum sebuah sistem. Adapun class
diagram pada Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Kulit Pada Anak yaitu
sebagai berikut:

Gambar 3. Sequence Diagram Admin


Gambar 1.. Class Diagram
4.6 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah suatu
diagram
yang
menggambarkan
interaksi
aksi
antar
obyek
dan
mengindikasikan komunikasi diantara
obyek-obyek
obyek tersebut. Sequence juga
menunjukkan serangkaian pesan yang
dipertukarkan oleh obyek
obyek-obyek yang
melakukan suatu tugas atau aksi
tertentu.

Gambar 2. Sequence Diagram Konsul

4.7 Implementasi Sistem


User Interface
a. Halaman Beranda
Menu beranda adalah tampilan
awal pada saat program dijalankan
yang
menjelaskan
tentang
pembuatan program.
b. Halaman Bantuan
Menu bantuan adalah menu yang
berisi bagaimana cara penggunaan
beserta pilihan menu-menu
menu
yang
terdapat pada Sistem Diagnosa
Penyakit Kulit Pada Anak.
c. Halaman Data Penyakit
Daftar penyakit berisi semua data
tentang jenis penyakit kulit yang
telah
dimasukkan
dalam
database
d. Halaman Konsultasi
Pada saat user membuka menu
konsultasi maka akan tampil
halaman
untuk memasukkan
identitas user,
user setelah itu user
baru dapat memulai proses
diagnosaa penyakit kulit padi
menjawab semua pertanyaan
yang tampil sampai
dapat

mengidentifikasi penyakit berup


berupa
hasil analisa.

d. Ubah Gejala
Pada ubah
gejala
menampilkan semua daftar
penyakit, kemudian admin
memilih untuk mengubah
penyakit atau menghapus
penyakit.

akan
gejala
dapat
gejala
gejala

Gambar 4. Halman Konsultasi


e.

Halaman Artikel
Halaman artikel adalah halaman
untuk user yag ingin mengetahui
informasi-informasi
informasi
seputar
kesehatan. Pada halaman artikel
user dapat melihat berita yang
telah di upload oleh admin.

Admin Interface
a. Masuk Admin
V.
Setelah admin membuka menu
admin
maka
akan
muncul
halaman utama menu admin, untuk
melakukan manipulasi data maka
admin harus memilih menu masuk
terlebih dahulu. Jika admin ingin
menambah jenis penyakit kulit
beserta , definisi dan solusinya
maka admin harus membuka
tambah penyakit,
b. Ubah Penyakit
Pada ubah
penyakit
akan
menampilkan
semua
daftar
penyakit, kemudian admin dapat
memilih untuk mengubah nama
penyakit atau menghapus nama
penyakit.
c. Tambah Gejala
Pada input gejala juga sama
dengan input penyakit yaitu
terdapat penambahan kode secara
otomatis, bedanya jika di input
gejala, admin hanya mengisi kolom
gejala baru.

e. Laporan Gejala
Pada halaman ini admin dapat
melihat laporan gejala berdasarkan
penyakit yang dipilih
f. Relasi
Relasi
diperlukan
untuk
menambah relasi antara jenis
penyakit dan gejala penyakit
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian implementasi dan
pengujian program aplikasi diagnosa
penyakit kulit pada anak dapat
disimpulkan sebagai berikut, bahwa:
1. Proses pembuatan program aplikasi
Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Kulit Pada Anak mencakup
beberapa
langkah yan
yang harus
diperhatikan, antara lain yaitu:
akuisisi pengetahuan, representasi
pengetahuan, penyusunan basis
data, mesin
inferensi, diagram
UML,
desain
interface,
implementasi dan pengujian.
2. Penggunan
metode
fordward
chaining
dengan
proses
penulusuran
uran dapat digunakan untuk
pembuatan Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Kulit Pada Anak
3. Admin dapat melakukan manipulasi
data aturan atau rule

Saran
1.

2.

3.

4.

Perlu meningkatkan pengetahuan


agar program dapat memiliki
akuisis pengetahuan yang cukup
untuk membantu penelusuran oleh
user.
Akuisi pengetahuan
melibatkan banyak pengalaman
serta
keahlian
pakar
saat
melakukan pengembangan basis
pengetahuan.
Aplikasi sistem pakar ini dapat
menggunakan presentasi dalam
kesimpulan akhir penyakit.
Aplikasi sistem pakar ini dapat
dikembangkan dengan sistem lain
supaya data lebih akurat. Seperti
sistem pemeriksaan hasil dari alat
lain.
Aplikasi sistem pakar ini dapat
menggunakan metode representasi
pengetahuan lain seperti metode
backward chaining.

DAFTAR PUSTAKA
Dhany, Shany. 2009. Perancanagn
Sistem Pakar untuk Diagnosa
Penyakit pada Anak. Laporan
Penelitian. Medan: Universitas
Sumatera Utara
Hamdani. 2010. Sistem Pakar untuk
Diagnosa Penyakit Mata pada
Manusia. Laporan Pnelitian.
Lampung: Universitas Negeri
Lampung
Smith, T., and Sue D. 2005.
Pertolongan Pertama Dokter Di
Rumah Anda. Edisi Baru.
Jakarta: Dian Rakyat.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 1985. Ilmu Kesehatan

Anak.
Jilid
1.
Jakarta:
Infomedika.
Taryana. 2007. Metode RUP. Laporan
Penelitian. Bandung: STMIK
LIKMI
Turban, E. 2005. Decicion Support
Systems and Intelligent Systems.
Yogyakarta:
Penerbit
Andi
Yogyakarta..

Anda mungkin juga menyukai