ELEKTRONIKA DAYA
KELOMPOK 1:
AUDREY FUADI
(1110952011)
ILHAM WARIO
(1110952045)
(1110952049)
LULUT ABINAWAN R
(1110953007)
RICO AFRINANDO
(1110953009)
DOSEN PEMBIMBING:
MELDA LATIF,MT
Jawaban,
a.
b.
c.
d.
e.
0,213 mH , 0,427 mH
0,345 mH , 0,690 mH
0,563 mH, 1,126 mH
1,5 mH , 3 mH
0,87 mH, 1,74 mH
SOLUSI:
KASUS 1
KASUS 2
2.
-
a. Switch akan hidup maupun mati pada keadaan arus bernilai nol
b. Switch akan hidup maupun mati pada keadaan tegangan nol
c. Switch akan hidup maupun mati pada keadaan tegangan nol, memiliki
peak switch currentnya lebih besar
d. Switch akan hidup maupun mati pada keadaan arus dan tegangan bernilai
nol
e. Switch akan bernilai hidup maupun mati pada keadaan arus dan tegangan
tidak sama dengan nol
Jawab : B. gambar diatas merupakan penjelasan mengenai ZVS.
Z0
50.103
220.109
Z 0 0, 227.1012 0, 47.106
ohm
a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : a
SOAL BAB 10
(a) Tolerance band control (b) constant-off time (c) constant frequency with
turn on at clock time
Pada tolerance band control, kontrol tegangan vc menentukan nilai rata-rata
arus inductor, frekuensi switching bergantung pada
, konversi parameter
dan kondisi operasi. Skema ini hanya bekerja pada saat mode kondisi arus
berlanjut. Sebaliknya, jika mode kondisi arus tidak berlanjut maka inductor
arus akan nol.
. Disini
frekuensi switching tidak tetap dan tergantung pada parameter converter dan
kondisi operasi.
(a) Tipe loop B-H dari Inti Transformator, (b) Transformator 2-belitan (c)
Rangkaian Equivalen
Untuk memberikan isolasi listrik dengan cara eksitasi inti dua arah,
topologi single-phase-switch-mode-inverter dapat digunakan untuk
memproses gelombang persegi AC pada input frekuensi tinggi.
Ditanya : a.
b.
c.
Jawab :
a. Untuk IFM = Io = 400 A dan Tf = 125 oC diberikan IRR = 50 A
B. Harmonisa
C. Lonjakan tegangan
D. Rugi-rugi daya
Penjelasan : Rugi-rugi daya (d) tidak termasuk jenis dari gangguan listrik karena
rugi-rugi daya akibat dari panjang dan pendeknya saluran transmisi. Jadi tidak
berpengaruh pada aliran listrik.
B. Lonjakan tegangan
C. Harmonisa
D. Kelebihan beban
Penjelasan : Gelombang tersebut bisa seperti itu akibat dari harmonisa (d),
karena Harmonisa adalah distorsi periodik dari gelombang sinus tegangan, arus
atau daya dengan bentuk gelombang yang frekuensinya merupakan kelipatan di
luar bilangan satu terhadap frekuensi fundamental (frekuensi 50 Hz atau 60 Hz).
Bentuk gelombang yang terdistorsi merupakan penjumlahan dari gelombang
fundamental dan gelombang harmonisa (h1, h2, dan seterusnya) pada frekuensi
kelipatannya. Semakin banyak gelombang harmonisa yang diikutsertakan pada
gelombang fundamentalnya, maka gelombang akan semakin mendekati
gelombang persegi atau gelombang akan berbentuk non sinusoidal.