Angina
Angina
DEFINISI
PENYEBAB
UNSTABLE ANGINA
Pada umumnya penderita unstable angina harus dirawat, agar pemberian
obat dapat diawasi secara ketat dan terapi lain dapat diberikan bila perlu.
Penderita mendapatkan obat untuk mengurangi kecenderungan
terbentuknya bekuan darah, yaitu:
- Heparin (suatu antikoagulan yang mengurangi pembentukan bekuan
darah)
- Penghambat glikoprotein IIb/IIIa (misalnya absiksimab atau tirofiban)
- Aspirin.
Juga diberikan beta-blocker dan nitrogliserin intravena untuk mengurangi
beban kerja jantung.
Jika pemberian obat tidak efektif, mungkin harus dilakukan arteriografi
koroner dan angioplasti atau operasi bypass.
Operasi bypass arteri koroner
Pembedahan ini sangat efektif dilakukan pada penderita angina dan
penyakit arteri koroner yang tidak meluas.
Pembedahan ini bisa memperbaiki toleransi penderita terhadap
aktivitasnya, mengurangi gejala dan memperkecil jumlah atau dosis obat
yang diperlukan.
Pembedahan dilakukan pada penderita angina berat yang:
yang terbuat dari gulungan kawat (stent) dimasukkan ke dalam arteri. Pada
50% penderita, prosedur ini tampaknya bisa mengurangi resiko terjadi
penyumbatan arteri berikutnya.
PROGNOSIS
Faktor penentu dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada penderita
angina adalah umur, luasnya penyakit arteri koroner, beratnya gejala dan
yang terpenting adalah jumlah otot jantung yang masih berfungsi normal.
Makin luas arteri koroner yang terkena atau makin buruk penyumbatannya,
maka prognosisnya makin jelek.
Prognosis yang baik ditemukan pada penderita stable angina dan penderita
dengan kemampuan memompa yang normal (fungsi otot ventrikelnya
normal). Berkurangnya kemampuan memompa akan memperburuk
prognosis.
PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya angina adalah merubah faktorfaktor resiko:
Berhenti merokok
Mengurangi berat badan
Mengendalikan tekanan darah, diabetes dan kolesterol.
GEJALA ANGINA
Gejala yang timbul secara umum adalah :
- Rasa tidak nyaman, berat, sesak, tertekan, serta rasa terbakar di dada atau punggung dan
sekitarnya.
- Rasa berat, tidak nyaman, baal, nyeri seperti ditusuk-tusuk pada salah satu atau kedua
tangan, sikut atau
pergelangan tangan.
- Rasa tidak nyaman pada bahu, leher, tenggorokan atau rahang.
- Lesu, mual, berkeringat dingin, napas memendek, dan gangguan pencernaan.
Serangan sering timbul tenggelam, biasanya terjadi pada saat melakukan aktivitas yang agak
berat ( naik turun tangga ), emosi memuncak ( marah, sedih ) atau berada di daerah
pegunungan yang berhawa dingin (oksigen rendah ). Hal ini terjadi karena kebutuhan oksigen
untuk aktivitas jantung yang disuplai darah berkurang.
Keluhan yang stabil biasanya berlangsung antara 1 - 15 menit dan hilang dengan sendirinya
setelah beristirahat. Jika keluhan lebih lama, rasa sakit bertambah, dan datang ketika
melakukan aktivitas ringan, maka harus lebih waspada karena menandakan adanya angina
tidak stabil ( unstable angina )
Gejala ini timbul karena kondisi jantung yang sudah parah.
Menurut Dr. D. Manurung dalam simposium menuju sehat 2010, yang diselenggarakan oleh
Perhimpunan Dokter Komplementer dan Alternatif Indonesia (PKKAI), bila angina sudah
diiringi mual, muntah, lemas, gelisah dan sesak napas maka hal tersebut menendakan telah
terjadi Iskemia (jantung kekurangan oksigen) yang berat yang dapat mengakibatkan infark
miokard akut (kerusakan otot jantung mendadak)
ANGINA dan JANTUNG
Jantung merupakan organ yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh, untuk
menjalankan fungsinya dengan baik, asupan darah yang kaya akan oksigen ke jantung harus
terpenuhi. Darah yang mengandung oksigen biasanya mengalir melalui pembuluh darah
arteri koroner jantung, kalau dinding arteri koroner normal, darah akan mengalir dengan
lancar sehingga kebutuhan oksigen otot jantung terpenuhi. Kendati beraktivitas berat dan
keperluan oksigen tetap akan terpenuhi, karena jantung memompa darah lebih kencang lagi.
Terbentuknya plak.
Kebiasaan merokok, usia lanjut, kencing manis, hipertensi, kegemukan, strees, dan
kolesterol tinggi, sering memicu kerusakan dinding arteri koroner. Biasanya pada dinding
yang rusak akan mudah terbentuk timbunan lemak atau plak yang akan menghambat suplai
darah ke jantung yang bisa merusak otot jantung.
Terjadinya Angina
Bila timbunan plak semakin banyak, pembuluh arteri tidak mungkin bisa memenuhi
kebutuhan oksigen, terutama pada saat kebutuhan meningkat. Bila kebutuhan oksigen tidak
terpenuhi akan muncul gejala-gejala serangan angina. Namun gejalanya akan hilang tidak
lama setelah anda beristirahat atau minum obat.
Memastikan Angina
Selain melihat riwayat medis dan fisik, Anda perlu juga melakukan serangkaian pemeriksaan
tambahan, antara lain foto rontgen, pemeriksaan darah, elektrokardiogram (EKG),
echocardiogram dan angiografi. Semua pemeriksaan ini berguna untuk mendapatkan
informasi yang akurat mengenai jantung dan pembuluh darah anda.
Mengatasi Angina
Obat-obatan sangat membantu untuk meredakan serangan angina. Beberapa jenis
diantaranya :
a. Golongan Nitrogliserin.
Jenis obat golongan ini bermanfaat untuk mencegah atau meredakan gejala angina.
Olah raga yang teratur (berhenti bila ada serangan dan minum obat)
Konsumsi makanan rendah lemak, rendah garam dan tinggi serat.
Hindari rokok, kelebihan berat badan dan strees.
Usahakan tekanan darah dan kolesterol selalu berkisar normal.
Kembali
Copyright : Harry J Angga 2002