OLEH:
ALEXANDRINA M. GONSALVES
ALOYSIUS SENGAJI
AMILIANTI BOIMAU
ANI PAJI JERA
AGELITA JOHN MESSAKH
ARFAN KAFTARU
DEMSI DALLE
INDHYRA MARLINA RAGA
SARCI PANDIE
WIWIN LOKAT
NIM. 1407010153
NIM. 1307012210
NIM. 1307012207
NIM. 1407010195
NIM. 1407010131
NIM. 1307012285
NIM. 1307012213
NIM. 1407010011
NIM. 1407010150
NIM. 1407010175
Disusun oleh:
1. ALEXANDRINA M. GONSALVES NIM. 1407010153
2. ALOYSIUS SENGAJI
NIM. 1307012210
3. AMILIANTI BOIMAU
NIM. 1307012207
4. ANI PAJI JERA
NIM. 1407010195
5. ANGELITA JOHN MESSAKH
NIM. 1407010131
6. ARFAN KAFTARU
NIM. 1307012285
7. DEMSI DALLE
NIM. 1307012213
8. INDHYRA MARLINA RAGA
NIM. 1407010011
9. SARCI A. I. PANDIE
NIM. 1407010150
10. WIWIN S. P. R. LOKAT
NIM. 1407010175
Telah
disetujui
untuk
diajukan
dalam
seminar
Hasil
PBL
pada
tanggal..
Kupang,..
Dosen Pembimbing Lapangan,
Disusun oleh:
1. ALEXANDRINA M. GONSALVES NIM. 1407010153
2. ALOYSIUS SENGAJI
NIM. 1307012210
3. AMILIANTI BOIMAU
NIM. 1307012207
4. ANI PAJI JERA
NIM. 1407010195
5. AGELITA JOHN MESSAKH
NIM. 1407010131
6. ARFAN KAFTARU
NIM. 1307012285
7. DEMSI DALLE
NIM. 1307012213
8. INDHYRA MARLINA RAGA
NIM. 1407010011
9. SARCI PANDIE
NIM. 1407010150
10. WIWIN LOKAT
NIM. 1407010175
Telah dipertahankan dalam seminar Hasil PBL I dan disetujui untuk diperbanyak.
Kupang,.
Dosen Pembimbing Lapangan,
ANNA H. TALAHATU,SPI,Msi
NIP: 19810313 200801 2 016
Mengetahui
Ketua Panitia PBL I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan penyertaan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I.
Kami menyadari bahwa program PBL ini memberikan sumbangan berarti
dalam menerapkan teori yang telah diperoleh dikampus dan mengaplikasikannya
ditengah tengah masyarakat. Selain itu, kami juga memperoleh pengalaman yang
berharga karena dapat melihat secara langsung keadaan masyarakat khususnya yang
berhubungan dengan masalah kesehatan.
Dalam pelaksanaan PBL I sampai dengan penulisan laporan ini, kemi tidak
berjalan sendirian, tetapi berkat dorongan dan bantuan serta motivasi dari berbagai
pihak, maka kami dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, selayaknya kami
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Engelina Nabuasa, MS, selaku Dekan FKM Undana yang telah
memberikan ijin untuk mengikuti kegiatan PBL I
2. Bpk. Agus Setyobudi, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Panitia PBL I
3. Ibu Anna H. Talahatu, S.PI., M. Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, pengawasan, serta
bimbingan kepada kami selama pelaksanaan PBL I.
4. Bpk. Camat Oebobo yang telah memberikan ijin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan PBL I di wilayah kerjanya.
5. Bpk. Amramsius Yolah, S.Sos, selaku Lurah Liliba beserta staf yang telah
menerima dan memberi data dalam pelaksanaan kegiatan PBL I.
6. Bpk, Rony Lotu, SH, selaku ketua RW 02 Kelurahan Liliba beserta
masyarakat RT 01, RT 04, dan RT 05 yang telah membantu dan bekerjasama
dengan kami dalam melaksanakan kegiatan PBL I.
7. Pihak Pustu Liliba yang telah bersedia membantu kami dalam melancarkan
kegiatan PBL I ini.
8. Orang tua kami yang telah mendukung kami baik melalui doa, materi, dan
spirit sejak awal hingga akhir kegiatan PBL I.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................II
KATA PENGANTAR................................................................................................IV
DAFTAR ISI..............................................................................................................VI
DAFTAR TABEL.....................................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................XIII
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................XIV
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG...........................................................................................1
1.2
TUJUAN............................................................................................................5
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................................5
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................................5
BAB II METODE PENULISAN
2.1
2.2
2.3
2.4
5.2 SARAN...............................................................................................................69
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
30
36
11
12
13
DAFTAR GAMBAR
FOTO 1 : SAAT PENGISIAN DATA KUISIONER
FOTO 2 : ARAHAN SEBELUM MINLOK
FOTO 3 : PEMATERI MENYAMPAIKAN MATERI MINLOK
FOTO 4 : DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN BERSAMA DENGAN KETUA
RW 02 DAN KETUA RT 04 KELURAHAN LILIBA
FOTO 5 : DOSEN PEMIMBING LAPANGAN MENJELASKAN KEPADA
MASYARAKAT TENTANG KEGIATAN PBL I
FOTO 6 : MAHASISWA MEMBAGIKAN KONSUMSI
FOTO 7 : MASYARAKAT BERPARTISIPASI DALAM PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH KESEHATAN
FOTO 8 : BERSAMA DENGAN KETUA RW DOSEN PEMBIMBING
LAPANGAN SERTA WARGA
14
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
LAPANGAN
LAMPIRAN 6 : DAFTAR HADIR LAPANGAN OLEH KETUA RW 02
LAMPIRAN 7 : DAFTAR HADIR KONSULTASI
LAMPIRAN 8 : DAFTAR HADIR MINLOK
LAMPIRAN 9 : MATERI PRESENTASI MINLOK
LAMPIRAN 10 : JADWAL KEGIATAN
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi
serta
memiliki
peran
Pembangunan
kesehatan
meningkatkan
kualitas
penting
harus
sumber
dalam
upaya
dipandang
daya
penanggulangan
sebagai
manusia.
suatu
Dalam
kemiskinan.
investasi
pengukuran
untuk
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain
pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status
kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan,
prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi menurun
dari 46 (1997) menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (20022003) dan angka
kematian ibu melahirkan menurun dari 334 (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran
hidup (2002-2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (1999) menjadi
66,2 tahun (2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (Susenas 1999)
menjadi 66,2 tahun (2003).Prevalensi gizi kurang (underweight) pada anak balita,
telah menurun dari 34,4 persen (1999) menjadi 27,5 persen (2004).
Bila dilihat permasalahan gizi antar provinsi terlihat sangat bervariasi yaitu
terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang diatas 30% dan bahkan ada yang
diatas 40% yaitu di provinsi Gorontalo, NTB, NTT dan Papua. Kasus gizi buruk
umumnya menimpa penduduk miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi
seperti kegemukan, terutama di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena
perubahan gaya hidup masyarakat. Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada anak-
anak dan usia di atas 55 tahun, dengan tingkat morbiditas lebih tinggi pada wanita
dibanding pria. Sepuluh penyakit dengan prevalensi tertinggi adalah penyakit gigi dan
mulut, gangguan refraksi dan penglihatan, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
gangguan pembentukan darah (anemia) dan imunitas, hipertensi, penyakit saluran
cerna, penyakit mata lainnya, penyakit kulit, sendi dan infeksi nafas kronik. Selain itu
Indonesia juga menghadapi emerging diseases seperti demam berdarah dengue
(DBD), HIV/AIDS, Chikungunya, SARS, Avian Influenza serta penyakit-penyakit
re-emerging diseases seperti malaria dan TBC.
Kondisi umum kesehatan seperti dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai
faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan
kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas
pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas
yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan
di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia
adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132
unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat di semua
kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih
menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat,
terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun
sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal.
Di bidang obat dan perbekalan kesehatan telah ditetapkan standar Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan jenis obat generik yang mencakup 220 obat.
Penggunaan obat generik dan obat tradisional cenderung mengalami kenaikan, dan 95
persen kebutuhan obat nasional telah dipenuhi dalam negeri. Demikian juga dengan
vaksin dan sebagian alat-alat kesehatan. Walaupun demikian ketersediaan, mutu,
keamanan obat dan perbekalan kesehatan masih belum optimal serta belum dapat
dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu Obat Asli Indonesia (OAI)
belum sepenuhnya dikembangkan dengan baik meskipun potensi yang dimiliki sangat
besar. Pengawasan terhadap keamanan dan mutu obat dan makanan telah dilakukan
lebih luas meliputi produk pangan, suplemen makanan, obat tradisional, kosmetika,
produk terapetik/obat, dan NAPZA disertai dengan penyidikan kasus tindak pidana.
Dalam hal tenaga kesehatan, Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua
jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah
inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat, tetapi masih jauh dari target
Indonesia Sehat 2010 dan variasinya antar daerah masih tajam. Dengan produksi
SDM kesehatan dari institusi pendidikan saat ini, target tersebut sulit untuk dicapai.
Pada tahun 2003, rasio tenaga dokter 17.47, dokter spesialis 5.2, Perawat 108.53, dan
Bidan 28.40 per 100,000 penduduk.
Dalam aspek manajemen pembangunan kesehatan, dengan diterapkannya
desentralisasi kesehatan, permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya sinkronisasi
kegiatan antara Pusat dan Daerah, peningkatan kapasitas SDM daerah terutama dalam
perencanaan, peningkatan sistem informasi, terbatasnya pemahaman terhadap
peraturan perundangan serta struktur organisasi kesehatan yang tidak konsisten.
Merujuk pada Sistem Kesehatan Nasional, maka pembangunan dan upaya
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Derajat kesehatan dapat dicapai
melalui
upaya-upaya
perbaikan
sanitasi
lingkungan,
pengendalian
dan
PBL ini terdiri dari tiga tahapan mengikuti siklus perencanaan dan evaluasi,
yaitu PBL I, PBL II, dan PBL III. PBL I merupakan inti dari PBL lain karena
merupakan fondasi awal di dalam menyusun program berikutnya. Kegagalan atau
ketidakmaksimalan kegiata PBL I akan mencerminkan pelaksanaan PBL II dan III.
Selanjutnya PBL II akan menitikberatkan pada prioritas masalah dan intervensi
program dan PBL III adalah untuk evaluasi program hasil kegiatan PBL dan
melakukan perbaikan-perbaikan jika dianggap perlu.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Mahasiswa/i mampu melaksanakan analisis situasi melalui
identifikasi pada suatu daerah, dari identifikasi tersebut kemudian
merumuskan dan memecahkan serta mengevaluasi masalah kesehatan
masyarakat yang ada.
1.2.2
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus PBL I adalah mahasiswa/i mampu :
a.
Melakukan
pengumpulan
data
bidang
kesehatan
b.
masyarakat
Melakukan kompilasi data dengan menampilkan data
c.
dikumpulkan.
d.
Menentukan prioritas masalah dan alternatif pemecahan
masalah dengan menggunakan pendekatan ilmiah.
BAB II
METODE PENULISAN
2.1
Oebobo, Kelurahan Liliba Secara khusus kelompok kami mendapat lokasi PBL I di
wilayah RW 02 yang meliputi RT 01, RT 04 dan RT 05. Waktu pelaksanaan PBL I
dimulai dari tanggal 10 Maret sampai tanggal 26 Tahun 2016 yang dilaksanakan
setiap hari kamis sampai sabtu, serta pelaksanaan minilokakarya pada tanggal 18
April 2016.
2.2
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini berupa Data
Primer dan Data Sekunder. Data primer adalah data yang didapat langsung
dari sumber informasi yaitu masyarakat Kelurahan Liliba, RW 02, RT 01, RT
04 dan RT 05. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada di kantor KelurahanLiliba dan Puskesmas
Pembantu (Pustu) yang ada diwilayah tersebut.
2.3
2) Wawancara
Yaitu pengambilan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan
responden, dalam hal ini orang tua/orang dewasa sebagai sumber
informasi untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dengan
bantuan kuisioner yang telah disiapkan oleh kelompok.
3) Dokumentasi
Yaitu pengambilan data melalui proses dokumentasi mengenai keadaan
lingkungan yang ada di lapangan.
2.4
BAB III
ANALISIS SITUASI UMUM KELURAHAN DAN ANALISIS
SITUASI KHUSUS RW
3.1
10
b) Golongan Agama
Penduduk Kelurahan Liliba terdiri dari bermacam-macam
golongan agama. Distribusi penduduk di Kelurahan Liliba
menurut golongan agama dapat disajikan dalam tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongan Agama di
Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Bulan Februari
tahun 2016.
Jumlah (jiwa)
Golongan Agama
Laki-Laki
N
%
Perempuan
N
%
Jumla
h
(jiwa)
Islam
11
Jumlah (jiwa)
Jumlah
%
Tingkat Pendidikan
Laki-Laki
Perempuan
N
%
N
%
126
Belum Sekolah
1270
2530
0
7,30
7,36
14,66
100
TK
1259
2263
4
5,82
7,30
13,11
104
SD
1099
2139
0
6,03
6,37
12,39
SMP
924
1203
2127
5,35
6,97
12,33
235
SMA
1349
3699
0
13,62
7,82
21,43
D-3 (DIPLOMA)
707
810
1517
4,10
4,69
8,79
109
S1(Sarjana Strata 1)
1088
2184
6
6,35
6,30
12,66
S2(Sarjana Strata 2) 179
141
320
1,04
0,82
1,85
S3(Sarjana Strata 3)
36
4
40
0,21
0,02
0,23
Buta Huruf
9
8
17
0,05
0,05
0,10
Lainnya
207
214
421
1,20
1,24
2,44
881
Total
8445
17257
2
51,06
48,94
100,00
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo
tahun 2016
Berdasarkan tabel 3.3, terlihat bahwa tingkat pendidikan
penduduk Kelurahan Liliba yang terbesar adalah belum sekolah
dengan jumlah 2.530 jiwa atau 14, 66%, sedangkan tingkat pendidikan
yang terkecil adalah buta huruf sebanyak 17 orang atau 0,10% .
d) Jenis Pekerjaan
12
Mata
Pencaharian
Jumlah
(Jiwa)
PNS
2072
12,01
TNI
136
0,79
POLRI
221
1,28
PNS TNI/POLRI
230
1,33
Guru
413
2,39
Dosen
308
1,78
Dokter
20
0,12
Mantri/Bidan
349
2,02
Petani/Nelayan
523
3,03
Pengemudi
175
1,01
Montir/Tukang
204
1,18
0,00
204
1,18
Service
Pedagang
806
4,67
497
2,88
1303
7,55
Pensiunan PNS
216
1,25
193
1,12
409
2,37
Pensiunan TNI
110
0,64
0,00
110
0,64
Pensiunan POLRI 125
0,72
1
0,01
126
0,73
Pengusaha
154
0,89
143
0,83
297
1,72
Lain-Lain
2347 13,60 2970 17,21
5317
30,81
Belum Kerja
2205 12,78 2839 16,45
5044
29,23
Jumlah
8828 51,16 8429 48,84
17257
100,00
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo
tahun 201.
13
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Ibadah
Fasilitas Olahraga
Fasilitas Perekonomian
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pelayanan jasa
8
12
2
73
33
155
2,82
4,24
0,70
25,79
11,67
54,78
lainnya
Total
283
100,00
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan
Oebobo tahun 2016.
Berdasarkan tabel 3.5, tampak jelas bahwa jenis fasilitas umum
yang terdapat di Kelurahan Liliba adalah sarana pelayanan kesehatan
berjumlah 3 buah yaitu, 1 puskesmas/pustu,1 Apotik dan 1 Balai
kesehatan; sarana pendidikan berjumlah 24 buah yaitu, 11 PAUD,4
TK,5 SD/MI, 3 SLTP/MTS, dan 1 SLTA/MA; sarana olahraga
berjumlah 2 buah yaitu, 1 lapangan sepak bola,dan 1 lapangan volley;
14
counter
HP,
Jasa
Meubel
Air,16
Rumah
JUMLAH
NAMA PENYAKIT
1.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
2.
Faringitis
3.
Gastritis
4.
Hipertensi
5.
Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan
6.
Tonsilitis
7.
Dermatitis
8.
Dyspepsia
9.
Penyakit Kulit Karena Infeksi
10.
Penyakit Kulit Karena Alergi
Sumber: Data sekunder Puskesmas Oepoi
PENDERITA
(JIWA)
7.405
1.905
1.412
926
814
646
578
555
420
393
15
3.2
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen
(%)
16
Laki-laki
103
123
101
327
Perempuan
111
142
88
341
Total
214
265
189
668
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
48,95
51,05
100,00
Kelompo
k Umur
0-4
59
1014
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
RT 01 RT 04 RT 05
4
9
27
19
24
14
19
24
27
11
8
4
6
6
20
21
25
21
29
26
21
18
11
24
17
11
7
6
6
16
21
24
22
14
19
20
14
7
4
5
3
6
Jumlah
Persen (%)
30
46
73
64
75
54
59
62
52
42
29
20
16
18
4,49
6,89
10,93
9,58
11,23
8,08
8,83
9,28
7,78
6,29
4,34
2,99
2,40
2,69
17
70-74
6
4
0
10
75 ke atas
6
4
8
18
Total
214
265
189
668
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
1,50
2,69
100,00
RT 01
12
39
RT 04
29
36
RT 05
6
28
Jumlah
47
103
Persen (%)
7,04
15,42
163
200
155
518
77,54
668
100,00
Total
214
265
189
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
18
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen (%)
13
23
15
51
7,63
0
52
45
8
64
58
0
73
34
8
189
137
1,20
28,29
20,51
SMA/SLTA
77
81
55
213
Diploma
3
2
2
7
Strata I
21
27
10
58
Strata II
3
2
0
5
Total
214
265
189
668
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
31,89
1,05
8,68
0,75
100,00
RT 01
14
4
RT 04
19
14
RT 05
6
9
Jumlah
39
27
Persen (%)
5,84
4,04
19
Wiraswasta
52
18
25
95
14,22
Pegawai Swasta
10
14
32
4,79
TNI/POLRI
Pendeta
Pensiunan
Tukang
Dosen
Guru
Sopir
IRT
1
2
5
3
2
5
0
37
4
2
4
12
0
2
4
51
0
1
2
3
0
0
1
27
5
5
11
18
2
7
5
115
0,75
0,75
1,65
2,69
0,30
1,05
0,75
17,22
101
202
4
668
15,12
30,24
0,60
100,00
Belum/tidak kerja
27
35
39
Pelajar/mahasiswa
52
83
67
Perawat
0
3
1
Total
214
265
189
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
yaitu
No.
1
2
3
4
Jenis penyakit
ISPA
Sinusitis
Gastritis
Febris
Jumlah
35 kasus
1 kasus
19 kasus
4 kasus
20
5
6
7
8
9
BAB IV
HASIL KEGIATAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I
RT
RT
RT
Jumlah
Pendapatan
01
04
05
Keluarga
Ayah
36
49
27
112
Ibu
3
5
4
56
Anak
2
5
4
56
Ayah dan Ibu
14
6
6
98
TOTAL
55
65
41
162
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Persen
(%)
69,14
34,57
34,57
60,49
100
21
22
2. Pekerjaan utama
Tabel 4. 2 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Utama dalam
Jenis Pekerjaan
PNS
Petani
Wiraswasta
RT 01
14
4
52
RT 04
19
14
18
RT 05
6
9
25
Jumlah
39
27
95
Persen (%)
5,84
4,04
14,22
Pegawai Swasta
10
14
32
4,79
TNI/POLRI
Pendeta
Pensiunan
Tukang
Dosen
Guru
Sopir
IRT
1
2
5
3
2
5
0
37
4
2
4
12
0
2
4
51
0
1
2
3
0
0
1
27
5
5
11
18
2
7
5
115
0,75
0,75
1,65
2,69
0,30
1,05
0,75
17,22
Belum/tidak kerja
27
35
39
101
Pelajar/mahasiswa
52
83
67
202
Perawat
0
3
1
4
Total
214
265
189
668
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
15,12
30,24
0,60
100,00
23
Jumlah
Persen ( % )
13
44
27
77
161
8,07
27,33
16,77
47,83
100
Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa paling banyak
keluarga memilikipendapatan sebulan lebih dari Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak
77 KK (47,83%), yang memiliki pendapatan sebesar Rp. 100.000- Rp.
500.000 yaitu sebanyak 44 KK (27,33%), yang berpendapatan lebih dari Rp.
600.000 Rp. 1.000.000 sebanyak 27 KK (16,77%) sedangkan yang memiliki
pendapatan terkecil yaitu kurang dari Rp. 100.000 per bulan sebanyak 13 KK
(8,07%).
4. Banyaknya tanggungan
Tabel 4. 4 Distribusi Keluarga Berdasarkan Banyaknya Tanggungan dalam
Banyaknya
Tanggungan
1
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
21
Persen
(%)
13,21
24
2
8
10
7
3
7
19
5
4
30
27
25
TOTAL
53
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
25
31
82
159
15,72
19,5
51,57
100
Banyaknya
RT 01
RT 04
RT 05
Pengeluaran/bulan
< RP. 100.000
5
11
2
Rp 100.000 -500.000
16
26
23
Rp 600.000 11
7
8
1.000.000
> Rp. 1.000.000
23
21
8
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen ( % )
18
65
26
11,18
40,37
16,15
52
161
32,3
100
25
Pengeluaran
RT 01 RT 04 RT 05
pangan/minggu
<Rp.50.000
10
18
10
Rp.50.000 - Rp.100.000
16
26
12
Rp.110.000 - Rp.200.000
10
4
12
>Rp.200.000
19
17
7
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen (%)
38
54
26
43
161
23,6
33,54
16,15
26,71
100
Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa paling banyak
keluarga memiliki pengeluaran untuk membeli pangan/minggu lebih dari Rp.
50.000 Rp. 100.000 yaitu sebanyak 54 KK (33,54%), yang memiliki
pengeluaran sebesar >Rp.200.000 yaitu sebanyak 43 KK (26,71%), yang
berpengeluaran <Rp. 50.000 sebanyak 38 KK (23,60%) sedangkan yang
memiliki
pengeluaran
terkecil
untuk
pangan
yaitu
Rp.110.000
26
Pengeluaran non
RT 01 RT 04 RT 05
pangan/minggu
<Rp.50.000
9
20
6
Rp.50.000 - Rp.100.000
17
22
13
Rp.110.000 - Rp.200.000
14
5
14
>Rp.200.000
15
18
8
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen (%)
35
52
33
41
161
21,74
32,3
20,5
25,47
100
Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa paling banyak
keluarga memiliki pengeluaran untuk membeli non pangan/mingguRp.50.000 Rp.100.000 yaitu sebanyak 52 KK (32,3%), yang memiliki pengeluaran
sebesar>Rp.200.000 yaitu sebanyak 41 KK (25,47%), yang berpengeluaran
<Rp. 50.000 sebanyak 35 KK (21,74%) sedangkan yang memiliki pengeluaran
terkecil untuk non pangan yaitu Rp.110.000 - Rp.200.000per minggu sebanyak
33 KK (20,5%).
Letak/Posisi Rumah
Pinggir Jalan
Dekat kali / Sungai
Lainnya
TOTAL
RT 01
46
6
3
55
RT 04
58
0
7
65
RT 05
28
0
13
41
Jumlah
132
6
23
161
Persen (%)
81,99
3,73
14,29
100
27
lainnya yaitu 23 KK
Jumlah
108
50
3
161
Persen (%)
67,08
31,06
1,86
100
Berdasarkan data pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat RW 02, memiliki jenis bangunan rumah permanen yakni 108 KK
(67,08%), sedangkan rumah semi permanen hberjumlah 50 KK (31,06%), dan
darurat yakni 3 KK (1,86%).
3. Luas rumah
Tabel 4. 10 Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen (%)
28
15 -50
51 - 86
87 -122
123 - 158
159 -194
195 - 230
231 - 266
267 - 302
TOTAL
21
22
9
0
1
2
0
2
57
35
38
15
0
3
2
1
1
35
0
3
1
0
0
0
0
95
39
91
60
27
1
4
4
1
3
191
47,64
31,41
14,14
0,52
2,09
2,09
0,52
1,57
100,00
Jumlah
69
87
5
161
Persen (%)
42,86
54,04
3,11
100
(3,11%)
5. Kepemilikan Ventilasi rumah
Tabel 4. 12 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Ventilasi di RT
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen
(%)
29
Ada
49
56
40
Tidak ada
6
9
1
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
145
16
161
90,06
9,94
100
Berdasarkan data pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa sebanyak 145
KK (90,06%) memiliki ventilasi, sedangkan sebanyak 16 KK (9,94%) tidak
memiliki ventilasi.
6. Bentuk ventilasi
Tabel 4. 13 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Ventilasi di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Bentuk Ventilasi
RT 01 RT 04 RT 05
Ada, satu arah
31
45
22
Ada ,dua arah
25
47
19
Tidak ada
1
3
0
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
98
91
4
193
Persen ( % )
50,78
47,15
2,07
100,00
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen (%)
30
Milik Sendiri
52
59
36
Pemakaian Bersama
3
6
5
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
147
14
161
91,3
8,7
100
Jumlah
117
4
38
2
161
Persen (%)
72,67
2,48
23,6
1,24
100
jamban jenis jongkok yakni 117 KK (72,67%), yang memiliki jamban duduk
yakni 38 KK (23,6%), dan yang memiliki jamban cemplung yakni 4 KK
(2,48%).
3. Jenis lantai jamban
Tabel 4. 16 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jenis
31
Jumlah
69
87
5
161
Persen (%)
42,86
54,04
3,11
100
Ketersediaan Air di RT 01 RT 04 RT 05
jamban
Tersedia
46
46
32
Tidak Tersedia
8
17
9
TOTAL
52
63
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen (%)
121
34
156
77,56
21,79
100
32
Jumlah
Persen (%)
151
10
161
93,79
6,21
100
Jumlah
50
86
136
Persen (%)
31,06
53,42
84,47
33
Frekuensi Membersihkan
41
82
Persen
(%)
25,47
50,93
16
22
161
9,94
13,66
100
Jumlah
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen ( % )
34
Sampah
Ya
39
26
31
Tidak
16
39
10
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
96
65
161
59,6
40,4
100
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen (%)
7
9
8
7
31
14
32
39
15
100
14
32
39
15
100
35
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen ( % )
Ada
13
12,5
91
104
87,5
100
38
25
28
Tidak
TOTAL
45
28
31
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
tempat sampah
yaitu
Jumlah
Persen
(%)
35
46
35
21
22
159
22,01
28,93
22,01
13,21
13,84
100
36
Mekanisme
Pemusnahan/Pengolahan
RT 01 RT 04 RT 05
Sampah
Ditanam (landfill)
7
62
0
Dibakar (incinerator)
42
1
38
Lainnya
5
2
3
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen
(%)
69
81
10
160
43,13
50,63
6,25
100
37
Kepemilikan SPAL
RT 01
RT 04
RT 05
Ada
37
36
20
Tidak ada
17
29
21
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
93
67
160
Persen
(%)
58,125
41,875
100
RT 01
RT 04
RT 05
Selokan
8
13
4
Resapan
27
12
9
Lubang Penampungan
4
11
7
TOTAL
39
36
20
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
25
48
22
95
Persen
(%)
26,32
50,53
23,16
100
38
Bahan SPAL
RT 01
RT 04
RT 05
Alami/Tanah
26
22
11
Buatan (pipa&semen atau
13
14
9
beton)
TOTAL
39
36
20
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
59
Persen
(%)
62,11
36
37,89
95
100,00
Jumlah
RT 01
RT 04
RT 05
Ya
39
35
18
Tidak
18
1
2
TOTAL
57
36
20
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen (%)
92
21
113
81,42
18,58
100
39
tabel
4.30
menunjukkan
Jumlah
Persen (%)
23
10
9
1
17
60
38,33
16,67
15,00
1,67
28,33
100
bahwa
sebagian
besar
Jumlah
29
51
77
4
161
Persen (%)
18,01
31,68
47,83
2,48
100
40
Jumlah
58
19
77
Persen (%)
75,32
24,68
100
persentase 24,67%.
Jumlah
71
5
1
77
Persen (%)
92,21
6,49
1,30
100
41
Jumlah
63
8
6
77
Persen (%)
81,82
10,39
7,79
100
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen (%)
2
13
11
26
1
26
6
33
15
0
8
26
18
39
25
82
21,95
47,56
30,49
100,00
42
Jumlah
persen (%)
5
72
77
6,49
93,51
100
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
persen(%)
3
20
1
28
3
20
7
68
9,33
90,67
43
TOTAL
23
29
23
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
75
100
Jumlah
persen(%)
26
69
95
27,37
72,63
100
4.1.2.6 Ternak
1. Kepemilikan hewan ternak
44
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Babi
12
13
5
30
Ayam
14
14
11
39
Bebek
0
1
0
1
Ikan
3
0
0
3
lainnya
13
8
0
21
Tidak ada
15
59
25
99
57
95
41
TOTAL
193
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Persen
(%)
15,54
20,21
0,52
1,55
10,88
51,30
100
Jumlah
83
110
193
Persen
(%)
43,01
56,99
100
83 KK (43,01%).
110 KK
45
3. Letak kandang
Tabel 4. 41 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang di RT
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
10
7
17
47
26
73
Persen
(%)
64,4
35,6
100
Jumlah
23
14
15
14
66
Persen
(%)
34,8
21,2
22,7
21,2
100
46
15
Persen
(%)
23,8
36
57,1
7
4
1
63
11,1
6,3
1,6
100
Jumlah
47
Jumlah
39
122
161
Persen (%)
24,2
75,8
100
Jumlah
Persen (%)
4
7
14
16
41
9,8
17,1
34,1
39
100
RT 01
15
RT 04
24
RT 05
7
Jumlah
46
Persen (%)
28,6
48
Tidak
40
41
34
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
115
161
71,4
100
Dari tabel 4.46 dapat disimpulkan bahwa yang memiliki anak balita
adalah 46 KK (28,6 %) sedangkan yang tidak memiliki anak balita sebanyak
115 KK (71,4 %)
Jumlah
37
9
46
Persen
(%)
80,4
19,6
100
Dari tabel 4.47 jumlah keluarga yang memberikan ASI lebih dari 6
bulan sebanyak 37 Ibu (80,4 %) sedangkan yang tidak memberikan ASI
sampai 6 bulan sebanyak 9 Ibu (19,6%).
5. Penolongan persalinan
Tabel 4. 48 Distribusi Anggota keluarga dalam pemberian ASI pada bayi
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen (%)
49
Dokter
8
13
1
Perawat
0
0
2
Bidan
7
10
4
Dukun
0
1
0
TOTAL
15
24
7
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
22
2
21
1
46
47,80
4,30
45,70
2,20
100
Dari tabel 4.48 Dapat dilihat bahwa sebanyak 22 Ibu (47,80%) yang
melakukan persalinan dengan ditolong oleh Dokter, sedangkan seorang Ibu
(2,20%) yang melakukan persalinan ditolong oleh Dukun.
Jumlah
18
9
10
9
46
Persen
(%)
39,1
19,6
21,7
19,6
100
50
Persen
(%)
24,4
75,6
100
Jumlah
Persen
(%)
145
4
12
161
90,1
2,5
7,5
100
51
Persen
(%)
2,5
26,1
69,6
1,9
100
Dari tabel 4.52, menunjukan bahwa pola makan terbanyak adalah pola
makan 3x sehari sebanyak 112 KK (69,6%), sedangkan paling sedikit adalah
pola makan >4x seharo sebanyak 3 KK (1,9%).
10. Kosumsi Sayur dan Buah
Tabel 4. 53 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pengkonsumsian
Mengonsumsi
sayur dan buah
RT 01
RT 04
RT 05
setiap hari
Ya
16
5
3
Tidak
0
1
0
Jarang
39
59
38
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
Persen
(%)
24
1
136
161
14,9
0,6
84,5
100
52
Jumla
h
17
Persen
(%)
10,56
2,48
3
137
161
1,87
85,09
100
RT 01
RT 04
RT 05
13
Jenis Makanan
Makanan pokok, laukpauk
Frekuensi
RT 01
RT 04
RT 05
3
2
0
Jumla
h
5
Persen
(%)
3,1
53
6
15
7
Mkanan pokok, sayuran
Makanan pokok, lauk34
44
31
pauk, sayuran
9
2
3
Makanan pokok, laukpauk, sayuran, buah
3
2
0
Makanan pokok, laukpauk, sayuran, buah, susu
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
28
109
17,4
67,7
14
8,7
3,1
161
100
Protein nabati
1 minggu
terakhir
1x
2x
3x
>3x
TOTAL
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen
(%)
7
17
19
12
55
23
15
13
14
65
10
18
7
6
41
40
50
39
32
161
24,8
31,1
24,2
19,9
100
54
Persen
(%)
30,6
28,1
18,1
23,1
100
RT 01
RT 04
RT 05
53
1
52
6
36
2
Jumla
h
141
9
Persen (%)
88,1
5,6
55
Keluarga
0
7
3
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
10
160
6,3
100
Jenis
RT 01
RT 04
RT 05
Lari
6
4
2
Jogging
2
3
1
Badminton
0
3
3
Senam
0
1
2
Renang
0
1
1
Ya
Fitnes
0
3
3
Tidak
49
80
29
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
12
6
6
3
2
6
158
193
Persen
(%)
6,2
3,1
3,1
1,6
1
3,1
81,9
100
56
Keluarga yang
RT 01
RT 04
RT 05
merokok
Ya
26
42
22
Tidak
31
53
19
TOTAL
48
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumla
h
90
103
154
Persen
(%)
58,4
66,9
100
Anggota
RT 01
RT 04
RT 05
Keluarga
Ayah
21
35
15
Anak Laki-Laki
4
6
6
Saudara
1
1
1
TOTAL
26
42
22
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
71
16
3
90
Persen
(%)
78,9
17,8
3,3
100
57
Jumlah
27
23
28
14
92
Persen
(%)
29,3
25
30,4
15,2
100
Jumlah
128
65
193
Persen
(%)
66,3
33,7
100
58
Berdasarkan tabel 4.63 di atas, maka dapat disimpulkan dari 193 orang
yang merokok, terdapat sebanyak 128 orang yang merokok didalam rumah
(66,3 %), sedangkan yang tidak meroko didalam rumah sebanyak 65 orang
(33,7%).
ASKES
Ya
Bentuk
RT 01
RT 04
RT 05
Jamkesma
11
5
5
s
Jamkesda
1
1
1
Askes
19
11
4
Jamsostek
1
1
0
Lainnya
15
33
24
Tidak
10
44
7
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
21
Persen
(%)
10,9
3
34
2
72
61
193
1,6
17,6
1
37,3
31,6
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.64 di atas, maka dapat disimpulkan dari 193 KK,
terdapat sebanyak 21 (10,9%) KK yang mempunyai Jamkesmas, sebanyak 3
(1,6%) KK yang mempunyai Jamkesda, sebanyak 34 (17,6%) KK yang
memiliki Askes, sebanyak 2 (1%) KK yang memiliki Jamsostek, dan sebanyak
72 (37,3%) KK yang memiliki bentuk asurani kesehatan lainnya, namun
terdapat 61 (31,6%) KK yang tidak memiliki bentuk Asuransi Kesehatan.
59
Fasilitas Kesehatan
RT
RT 04
RT 05
sering dikunjungi
01
Rumah Sakit
15
14
38
Puskesmas
22
36
3
Poliklinik
3
1
0
Lainnya
13
14
0
TOTAL
53
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Jumlah
67
61
4
27
159
Persen
(%)
42,1
38,4
2,5
17
100
Berdasarkan tabel 4.65 di atas, maka dapat disimpulkan dari 159 KK,
terdapat sebanyak 67 (42,1%) KK yang mengunjungi Rumah Sakit, sebanyak
61 (38,4%) KK yang mengunjungi puskesmas, sebanyak 4 (2,5%) KK yang
mengunjungi Poliklinik, sedangkan sebanyak 27 (17%) KK mengunjungi
fasilitas kesehatan lainnya
60
Jumlah
154
39
158
Persen
(%)
97,47
24,68
100
Berdasarkan tabel 4.66 di atas, maka dapat disimpulkan dari 158 KK,
terdapat sebanyak 154 (97,47%) KK yang dapat menjangkau fasilitas
kesehatan, sebanyak 39 (24,68%) KK yang tidak dapat menjangkau fasilitas
kesehatan.
3. Jarak rumah ke fasilitas kesehatan
Tabel 4. 67 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jarak Rumah ke
RT 01
RT 04
RT 05
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
5
2
1
1
7
1
10
3
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
6
Jumla
h
2
1
6
2
2
1
7
2
11
5
8
Persen (%)
1,25
0,63
3,75
1,25
1,25
0,63
4,38
1,25
6,88
3,13
5,00
61
700
0
0
3
800
0
0
2
1000
13
5
9
1500
1
14
1
2000
5
1
2
3000
21
1
5
4000
4
3
1
5000
3
1
3
7000
3
3
2
8000
0
1
1
9000
0
1
0
10000
2
1
0
15000
0
1
0
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
3
2
27
16
8
27
8
7
8
2
1
3
1
160
1,88
1,25
16,88
10,00
5,00
16,88
5,00
4,38
5,00
1,25
0,63
1,88
0,63
100
Berdasarkan tabel 4.67 di atas, maka dapat disimpulkan dari 160 KK,
terdapat sebanyak 27 (16,887%) KK yang rumahnya berjarak 1000 dan 3000
meter dari fasilitas kesehatan, sedangkan sebanyak 1 (0,63%) KK yang
berjarak 30, 80, 9000, dan 15000 meter dari fasilitas kesehatan.
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Persen
(%)
20
35
29
36
10
31
59
102
36,65
63,35
62
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
161
100
Berdasarkan tabel 4.68 di atas, maka dapat disimpulkan dari 161 KK,
terdapat sebanyak 59 (36,65%) KK yang pada 3 bulan terkhir ada anggota
keluarga yang sakit, sedangkan sebanyak 102 (63,35%) KK yang pada 3 bulan
terakhir ada anggota keluarga yang sakit.
5. Penyuluhan/informasi kesehatan
Tabel 4. 69 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pernah atau Belum
Jumlah
Persen
(%)
11
150
161
6,83
93,17
100
Berdasarkan tabel 4.69 di atas, maka dapat disimpulkan dari 161 KK,
terdapat
sebanyak
11
(6,83%)
KK
yang
pernah
mendapat
63
data-data
yang
diperoleh
setelah
melakukan
pengumpulan dan analisis data, maka terdapat 7 (tujuh) masalah kesehatan yang
ada di wilayah RW 002 yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Berdasarkan data dasar kesehatan keluarga ditemukan tujuh masalah
kesehatan yang dihadapi Masyarakat RW 02/RT 01, RT 04, dan RT 05
Kelurahan Liliba, diantaranya :
a) Kurangnya ketersediaan penutup tempat sampah.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
65
66
5.2 Saran
a. Bagi Masyarakat RW 02 Kelurahan Liliba
Agar lebih memperhatikan pola menu makanan keluarga, dengan
memanfaatkan bahan local sebagai makanan tambahan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Sasaran dari alternatif penyelesaian
masalah ini yaitu pada ibu rumah tangga sebagai pengatur menu makan dalam
rumah tangga, ibu hamil agar janin yang dikandung memiliki asupan yang
sehat, dan anak-anak agar mengetahui asupan yang baik untuk pertumbuhan.
b. Bagi Instansi tempat pelaksanaan PBL I
Diharapkan
67
68
69
70
71