Anda di halaman 1dari 86

HALAMAN SAMPUL

LAPORAN PELAKSANAAN PBL I DI RW O2 KELURAHAN LILIBA


KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG

OLEH:
ALEXANDRINA M. GONSALVES
ALOYSIUS SENGAJI
AMILIANTI BOIMAU
ANI PAJI JERA
AGELITA JOHN MESSAKH
ARFAN KAFTARU
DEMSI DALLE
INDHYRA MARLINA RAGA
SARCI PANDIE
WIWIN LOKAT

NIM. 1407010153
NIM. 1307012210
NIM. 1307012207
NIM. 1407010195
NIM. 1407010131
NIM. 1307012285
NIM. 1307012213
NIM. 1407010011
NIM. 1407010150
NIM. 1407010175

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN PBL I


DI RW O2 KELURAHAN LILIBA
KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG

Disusun oleh:
1. ALEXANDRINA M. GONSALVES NIM. 1407010153
2. ALOYSIUS SENGAJI
NIM. 1307012210
3. AMILIANTI BOIMAU
NIM. 1307012207
4. ANI PAJI JERA
NIM. 1407010195
5. ANGELITA JOHN MESSAKH
NIM. 1407010131
6. ARFAN KAFTARU
NIM. 1307012285
7. DEMSI DALLE
NIM. 1307012213
8. INDHYRA MARLINA RAGA
NIM. 1407010011
9. SARCI A. I. PANDIE
NIM. 1407010150
10. WIWIN S. P. R. LOKAT
NIM. 1407010175

Telah

disetujui

untuk

diajukan

dalam

seminar

Hasil

PBL

pada

tanggal..

Kupang,..
Dosen Pembimbing Lapangan,

Anna H. Talahatu, SPI, Msi


NIP : 19810313 200801 2 016
LAPORAN PELAKSANAAN PBL I DI RW O2 KELURAHAN LILIBA
KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG

Disusun oleh:
1. ALEXANDRINA M. GONSALVES NIM. 1407010153
2. ALOYSIUS SENGAJI
NIM. 1307012210
3. AMILIANTI BOIMAU
NIM. 1307012207
4. ANI PAJI JERA
NIM. 1407010195
5. AGELITA JOHN MESSAKH
NIM. 1407010131
6. ARFAN KAFTARU
NIM. 1307012285
7. DEMSI DALLE
NIM. 1307012213
8. INDHYRA MARLINA RAGA
NIM. 1407010011
9. SARCI PANDIE
NIM. 1407010150
10. WIWIN LOKAT
NIM. 1407010175
Telah dipertahankan dalam seminar Hasil PBL I dan disetujui untuk diperbanyak.
Kupang,.
Dosen Pembimbing Lapangan,

ANNA H. TALAHATU,SPI,Msi
NIP: 19810313 200801 2 016
Mengetahui
Ketua Panitia PBL I

AGUS SETIOBUDY, SKM,. M, Kes


NIP: 19780926 200312 1 002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan penyertaan-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I.
Kami menyadari bahwa program PBL ini memberikan sumbangan berarti
dalam menerapkan teori yang telah diperoleh dikampus dan mengaplikasikannya
ditengah tengah masyarakat. Selain itu, kami juga memperoleh pengalaman yang
berharga karena dapat melihat secara langsung keadaan masyarakat khususnya yang
berhubungan dengan masalah kesehatan.
Dalam pelaksanaan PBL I sampai dengan penulisan laporan ini, kemi tidak
berjalan sendirian, tetapi berkat dorongan dan bantuan serta motivasi dari berbagai
pihak, maka kami dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, selayaknya kami
menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Engelina Nabuasa, MS, selaku Dekan FKM Undana yang telah
memberikan ijin untuk mengikuti kegiatan PBL I
2. Bpk. Agus Setyobudi, S.KM., M.Kes, selaku Ketua Panitia PBL I
3. Ibu Anna H. Talahatu, S.PI., M. Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, pengawasan, serta
bimbingan kepada kami selama pelaksanaan PBL I.
4. Bpk. Camat Oebobo yang telah memberikan ijin kepada kami untuk
melaksanakan kegiatan PBL I di wilayah kerjanya.
5. Bpk. Amramsius Yolah, S.Sos, selaku Lurah Liliba beserta staf yang telah
menerima dan memberi data dalam pelaksanaan kegiatan PBL I.
6. Bpk, Rony Lotu, SH, selaku ketua RW 02 Kelurahan Liliba beserta
masyarakat RT 01, RT 04, dan RT 05 yang telah membantu dan bekerjasama
dengan kami dalam melaksanakan kegiatan PBL I.
7. Pihak Pustu Liliba yang telah bersedia membantu kami dalam melancarkan
kegiatan PBL I ini.
8. Orang tua kami yang telah mendukung kami baik melalui doa, materi, dan
spirit sejak awal hingga akhir kegiatan PBL I.

9. Rekan-rekan seangkatan 2014 yang telah terjun langsung ke masyarakat untuk


melaksanakan kegiatan PBL I, sehingga semuanya dapat berjalan dengan
baik.
10. Rekan-rekan seangkatan kelompok II PBL I: Alexandrina, Aloysius,
Amilianti, Anny, Angelita, Arfan, Demsi, Indhira, Sarci, dan Wiwin atas
semua kerja sama yang dalam suka dan duka, telah bersama-sama menjalani
saat-saat yang menyenangkan selama kegitan PBL I.
11. Senior-senior yang telah memberikan dukungan untuk kelancaran kegiatan
PBL I.
Seperti bunyi pepatah Tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan
penulisan laporan kami ini. Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari pembaca
yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan ini. Kiranya
laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua terutama demi
meningkatkan kesehatan masyarakat.

Kupang, April 2016

Tim Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................I
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................II
KATA PENGANTAR................................................................................................IV
DAFTAR ISI..............................................................................................................VI
DAFTAR TABEL.....................................................................................................VII
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................XIII
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................XIV
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG...........................................................................................1
1.2
TUJUAN............................................................................................................5
1.2.1 Tujuan Umum..............................................................................................5
1.2.2 Tujuan Khusus.............................................................................................5
BAB II METODE PENULISAN
2.1
2.2
2.3
2.4

LOKASI DAN WAKTU PBL I............................................................................6


SUMBER DATA.................................................................................................6
METODE PENGUMPULAN DATA.......................................................................6
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA................................................................7

BAB III ANALISIS SITUASI UMUM KELURAHAN DAN ANALISIS


SITUASI KHUSUS RW
3.1
3.2

ANALISIS SITUASI UMUM KELURAHAN LILIBA..............................................8


ANALISIS SITUASI KHUSUS RW 02 KELURAHAN LILIBA..............................15

BAB IV HASIL KEGIATAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I


4.1 DATA DASAR KESEHATAN KELUARGA RW 02 KELURAHA LILIBA....................22
4.2 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DI RW 02 KELURAHAN LILIBA.................66
4.3 RENCANA INTERVENSI MASALAH KESEHATAN DI RW 02 KELURAHAN LILIBA
..................................................................................................................................67
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN..........................................................................................................68

5.2 SARAN...............................................................................................................69

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1

Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Pendapatan Utama RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................22


Tabel 4. 2 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Utama dalam Keluarga
di RT 01,04,05,/RW 02 Kelurahan LilibaTahun 2016....................................23
Tabel 4. 3 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Utama dalam Keluarga
di RT 01,04,05,/RW 02 Kelurahan LilibaTahun 2016....................................24
Tabel 4. 4 Distribusi Keluarga Berdasarkan Banyaknya Tanggungan dalam
Rumah Tangga di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.........24
Tabel 4. 5 Distribusi Keluarga Berdasarkan Total Pengeluaran atau Belanja
dalam Rumah Tangga per bulan di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................25
Tabel 4. 6 Distribusi Keluarga Berdasarkan Total Pengeluaran atau Belanja
pangan dalam Rumah Tangga per minggu di RT 01,04,05/RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016...........................................................................26
Tabel 4. 7 Distribusi Keluarga Berdasarkan Total Pengeluaran atau Belanja non
pangan dalam Rumah Tangga di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................27
Tabel 4. 8 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak atau Posisi Rumah di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016...............................................27
Tabel 4. 9 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Bangunan Rumah di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016...............................................28
Tabel 4. 10 Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT 01,04,05/RW
02 Kelurahan Liliba Tahun 2016......................................................................29
Tabel 4. 11 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan Lantai Rumah di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................29

Tabel 4. 12 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Ventilasi di RT


01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................30
Tabel 4. 13 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Ventilasi di RT .................
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.

30

Tabel 4. 14 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Jamban di RT


01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun 2016..............................................31
Tabel 4. 15 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jenis
Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun 2016.....................31
Tabel 4. 16 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jenis
Lantai Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun 2016.........32
Tabel 4. 17 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan
Ketersediaan Air di Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................32
Tabel 4. 18 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan
Kepemilikan septi tank di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................33
Tabel 4. 19 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jarak
septic tank ke sumur (yang memiliki) di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan
Liliba Tahun 2016...............................................................................................34
Tabel 4. 20 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Frekuensi
Membersihkan Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................34
Tabel 4. 21 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Tempat Sampah di
RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.........................................35
Tabel 4. 22 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di RT
01,04,05/RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016.

36

Tabel 4. 23 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Penutup Tempat


Sampah di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016......................36
9

Tabel 4. 24 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi


Pengolahan/Pemusnahan Sampah di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................37
Tabel 4. 25 Distribusi Keluarga Berdasarkan Mekanisme Pemusnahan dan
Pengolahan Sampah di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.37
Tabel 4. 26 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan SPAL di RT 01,04,
05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016..........................................................38
Tabel 4. 27 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk SPAL di RT 01,04,05/RW
02 Kelurahan Liliba Tahun 2016......................................................................39
Tabel 4. 28 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan atau Jenis SPAL di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................39
Tabel 4. 29 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kelancaran SPAL di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................40
Tabel 4. 30 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan SPAL di
RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.........................................40
Tabel 4. 31 Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................41
Tabel 4. 32 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Fisik Dinding Sumur di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................42
Tabel 4. 33 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Fisik Bibir Sumur di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................42
Tabel 4. 34 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Fisik Lantai Sumur di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................43
Tabel 4. 35 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan Sumur
Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016........................43
Tabel 4. 36 Distribusi Keluarga Berdasarkan Berwarna atau Tidaknya Air
Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016........................44
Tabel 4. 37 Distribusi Keluarga Berdasarkan Berkeruh atau Tidaknya Air
Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016........................44
10

Tabel 4. 38 Distribusi Keluarga Berdasarkan Berasa atau Tidaknya Air Sumur


di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.....................................45
Tabel 4. 39 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Hewan Tenak di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................46
Tabel 4. 40 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Hewan Tenak di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................46
Tabel 4. 41 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang di RT 01,04,05/RW
02 Kelurahan Liliba Tahun 2016......................................................................47
Tabel 4. 42 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jarak Kandang Dari Rumah di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016................................................47
Tabel 4. 43 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan Kandang
di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.....................................48
Tabel 4. 44 Distribusi Anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi di RT
01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.......................49
Tabel 4. 45 Distribusi Anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi di RT
01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 ......................49
Tabel 4. 46 Distribusi Anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi di RT
01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 ......................50
Tabel 4. 47 Distribusi Anggota keluarga dalam pemberian ASI pada bayi di
RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 ................50
Tabel 4. 48 Distribusi Anggota keluarga dalam pemberian ASI pada bayi di
RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 ................51
Tabel 4. 49 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Tempat Penimbangan
Balita di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 .51
Tabel 4. 50 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Imunisasi Lengkap di RT
01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.......................52
Tabel 4. 51 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Makanan Pokok Seharihari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016....52

11

Tabel 4. 52 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pola Makan Keluarga Per


Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016....53
Tabel 4. 53 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pengkonsumsian Sayur
dan Buah Setia Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................53
Tabel 4. 54 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Porsi Makan Sayur dan
Buah Per Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................54
Tabel 4. 55 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Pangan Rumah
Tangga dalam 1 Minggu Terakhir di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016...........................................................................55
Tabel 4. 56 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Konsumsi Protein Nabati
1 Minggu Terakhir di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................55
Tabel 4. 57 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Konsumsi Protein Hewani
1 Minggu Terakhir di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................56
Tabel 4. 58 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan di RT 01,
RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.............................57
Tabel 4. 59 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan di RT 01,
RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.............................57
Tabel 4. 60 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Frekuensi Merokok di RT
01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.......................58
Tabel 4. 61 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Siapa Saja yang Merokok
di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.............58
Tabel 4. 62 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Frekuensi Batang Rokok
Per Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.
..............................................................................................................................59

12

Tabel 4. 63 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Perilaku Merokok


Keluarga Apakah Didalam Rumah atau Tidak di RT 01, RT 04, dan RT 05 /
RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016...............................................................60
Tabel 4. 64 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Asuransi
Kesehatan di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................60
Tabel 4. 65 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Fasilitas Kesehatan Yang
Sering Dikunjungi di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................61
Tabel 4. 66 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Keterjangkauan Fasilitas
Kesehatan di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................62
Tabel 4. 67 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jarak Rumah ke Fasilitas
Kesehatn di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun
2016......................................................................................................................63
Tabel 4. 68 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jumlah Anggota
Keluarga yang Sakit di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016..........................................................................................................64
Tabel 4. 69 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pernah atau Belum
Pernah Mendapat Penyuluhan Kesehatan di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW
02 Kelurahan Liliba Tahun 2016......................................................................65

13

DAFTAR GAMBAR
FOTO 1 : SAAT PENGISIAN DATA KUISIONER
FOTO 2 : ARAHAN SEBELUM MINLOK
FOTO 3 : PEMATERI MENYAMPAIKAN MATERI MINLOK
FOTO 4 : DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN BERSAMA DENGAN KETUA
RW 02 DAN KETUA RT 04 KELURAHAN LILIBA
FOTO 5 : DOSEN PEMIMBING LAPANGAN MENJELASKAN KEPADA
MASYARAKAT TENTANG KEGIATAN PBL I
FOTO 6 : MAHASISWA MEMBAGIKAN KONSUMSI
FOTO 7 : MASYARAKAT BERPARTISIPASI DALAM PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH KESEHATAN
FOTO 8 : BERSAMA DENGAN KETUA RW DOSEN PEMBIMBING
LAPANGAN SERTA WARGA

14

DAFTAR LAMPIRAN

1.
2.
3.
4.
5.

LAMPIRAN 1 : STRUKTUR KERJA ORGANISASI KELURAHAN LILIBA


LAMPIRAN 2 : PETA KELURAHAN LILIBA
LAMPIRAN 3 : PETA RW 02 KELURAHAN LILIBA
LAMPIRAN 4 : LEMBAR KUESIONER
LAMPIRAN 5 : DAFTAR HADIR LAPANGAN OLEH DOSEN PEMBIMBING

6.
7.
8.
9.
10.

LAPANGAN
LAMPIRAN 6 : DAFTAR HADIR LAPANGAN OLEH KETUA RW 02
LAMPIRAN 7 : DAFTAR HADIR KONSULTASI
LAMPIRAN 8 : DAFTAR HADIR MINLOK
LAMPIRAN 9 : MATERI PRESENTASI MINLOK
LAMPIRAN 10 : JADWAL KEGIATAN

15

16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi

serta

memiliki

peran

Pembangunan

kesehatan

meningkatkan

kualitas

penting
harus
sumber

dalam

upaya

dipandang
daya

penanggulangan

sebagai

manusia.

suatu

Dalam

kemiskinan.

investasi

pengukuran

untuk
Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain
pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status
kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan,
prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup. Angka kematian bayi menurun
dari 46 (1997) menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup (20022003) dan angka
kematian ibu melahirkan menurun dari 334 (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran
hidup (2002-2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (1999) menjadi
66,2 tahun (2003). Umur harapan hidup meningkat dari 65,8 tahun (Susenas 1999)
menjadi 66,2 tahun (2003).Prevalensi gizi kurang (underweight) pada anak balita,
telah menurun dari 34,4 persen (1999) menjadi 27,5 persen (2004).
Bila dilihat permasalahan gizi antar provinsi terlihat sangat bervariasi yaitu
terdapat 10 provinsi dengan prevalensi gizi kurang diatas 30% dan bahkan ada yang
diatas 40% yaitu di provinsi Gorontalo, NTB, NTT dan Papua. Kasus gizi buruk
umumnya menimpa penduduk miskin/tidak mampu. Di sisi lain masalah baru gizi
seperti kegemukan, terutama di wilayah perkotaan cenderung meningkat karena
perubahan gaya hidup masyarakat. Angka kesakitan yang tinggi terjadi pada anak-

anak dan usia di atas 55 tahun, dengan tingkat morbiditas lebih tinggi pada wanita
dibanding pria. Sepuluh penyakit dengan prevalensi tertinggi adalah penyakit gigi dan
mulut, gangguan refraksi dan penglihatan, Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
gangguan pembentukan darah (anemia) dan imunitas, hipertensi, penyakit saluran
cerna, penyakit mata lainnya, penyakit kulit, sendi dan infeksi nafas kronik. Selain itu
Indonesia juga menghadapi emerging diseases seperti demam berdarah dengue
(DBD), HIV/AIDS, Chikungunya, SARS, Avian Influenza serta penyakit-penyakit
re-emerging diseases seperti malaria dan TBC.
Kondisi umum kesehatan seperti dijelaskan di atas dipengaruhi oleh berbagai
faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan
kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas
pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan
dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas
yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan
di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia
adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132
unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat di semua
kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih
menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat,
terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun
sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal.
Di bidang obat dan perbekalan kesehatan telah ditetapkan standar Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan jenis obat generik yang mencakup 220 obat.
Penggunaan obat generik dan obat tradisional cenderung mengalami kenaikan, dan 95
persen kebutuhan obat nasional telah dipenuhi dalam negeri. Demikian juga dengan
vaksin dan sebagian alat-alat kesehatan. Walaupun demikian ketersediaan, mutu,
keamanan obat dan perbekalan kesehatan masih belum optimal serta belum dapat

dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu Obat Asli Indonesia (OAI)
belum sepenuhnya dikembangkan dengan baik meskipun potensi yang dimiliki sangat
besar. Pengawasan terhadap keamanan dan mutu obat dan makanan telah dilakukan
lebih luas meliputi produk pangan, suplemen makanan, obat tradisional, kosmetika,
produk terapetik/obat, dan NAPZA disertai dengan penyidikan kasus tindak pidana.
Dalam hal tenaga kesehatan, Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua
jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah
inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat, tetapi masih jauh dari target
Indonesia Sehat 2010 dan variasinya antar daerah masih tajam. Dengan produksi
SDM kesehatan dari institusi pendidikan saat ini, target tersebut sulit untuk dicapai.
Pada tahun 2003, rasio tenaga dokter 17.47, dokter spesialis 5.2, Perawat 108.53, dan
Bidan 28.40 per 100,000 penduduk.
Dalam aspek manajemen pembangunan kesehatan, dengan diterapkannya
desentralisasi kesehatan, permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya sinkronisasi
kegiatan antara Pusat dan Daerah, peningkatan kapasitas SDM daerah terutama dalam
perencanaan, peningkatan sistem informasi, terbatasnya pemahaman terhadap
peraturan perundangan serta struktur organisasi kesehatan yang tidak konsisten.
Merujuk pada Sistem Kesehatan Nasional, maka pembangunan dan upaya
tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan salah satu
unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Derajat kesehatan dapat dicapai
melalui

upaya-upaya

perbaikan

sanitasi

lingkungan,

pengendalian

dan

pemberantasan penyakit menular, pendidikan kesehatan, pengorganisasian

pelayanan atau perawatan kesehatan serta pengembangan unsur-unsur sosial untuk


menjamin taraf kehidupan yang layak.
Pendekatan masyarakat yang komprehensif untuk mempertahankan dan
meningkatkan status kesehatan penduduk sangat dibutuhkan. Hal tersebut
dilakukan dengan membina lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat
hidup sehat, membina perilaku hidup sehat, menggalakkan upaya promotif dan
preventif serta memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih
efektif dan efisien.
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) sebagai salah satu institusi
kesehatan yang bergerak dalam bidang promotif dan preventif mempunyai
tanggung jawab dalam meningkatkan derajat kesehatan di negeri ini. Salah satu
mata kuliah yang menjadi mata kuliah wajib dalam mencapai gelar SKM yaitu
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). PBL merupakan proses belajar untuk
mendapatkan kemampuan professional kesehatan masyarakat yang merupakan
kemampuan spesifik seorang tenaga profesi kesehatan masyarakat, yaitu :
1. Menerapkan diagnosa kesehatan melalui komunikasi yang intinya mengenali,
merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat.
2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat yang
bersifat promotif dan preventif.
3. Bertindak sebagai manajer yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola,
pendidik, dan peneliti.
4. Melakukan pendekatan pada masyarakat.
5. Bekerja dalam tim multidisipliner.

PBL ini terdiri dari tiga tahapan mengikuti siklus perencanaan dan evaluasi,
yaitu PBL I, PBL II, dan PBL III. PBL I merupakan inti dari PBL lain karena
merupakan fondasi awal di dalam menyusun program berikutnya. Kegagalan atau
ketidakmaksimalan kegiata PBL I akan mencerminkan pelaksanaan PBL II dan III.
Selanjutnya PBL II akan menitikberatkan pada prioritas masalah dan intervensi
program dan PBL III adalah untuk evaluasi program hasil kegiatan PBL dan
melakukan perbaikan-perbaikan jika dianggap perlu.

1.2

Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Mahasiswa/i mampu melaksanakan analisis situasi melalui
identifikasi pada suatu daerah, dari identifikasi tersebut kemudian
merumuskan dan memecahkan serta mengevaluasi masalah kesehatan
masyarakat yang ada.

1.2.2

Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus PBL I adalah mahasiswa/i mampu :
a.

Melakukan

pengumpulan

data

bidang

kesehatan

b.

masyarakat
Melakukan kompilasi data dengan menampilkan data

c.

dalam bentuk tabel, grafik, maupun narasi.


Mengidentifikasi masalah berdasarkan data yang telah

dikumpulkan.
d.
Menentukan prioritas masalah dan alternatif pemecahan
masalah dengan menggunakan pendekatan ilmiah.

BAB II
METODE PENULISAN
2.1

Lokasi dan Waktu PBL I


Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) dilaksanakan di wilayah Kecamatan

Oebobo, Kelurahan Liliba Secara khusus kelompok kami mendapat lokasi PBL I di
wilayah RW 02 yang meliputi RT 01, RT 04 dan RT 05. Waktu pelaksanaan PBL I
dimulai dari tanggal 10 Maret sampai tanggal 26 Tahun 2016 yang dilaksanakan
setiap hari kamis sampai sabtu, serta pelaksanaan minilokakarya pada tanggal 18
April 2016.

2.2

Sumber Data
Data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini berupa Data
Primer dan Data Sekunder. Data primer adalah data yang didapat langsung
dari sumber informasi yaitu masyarakat Kelurahan Liliba, RW 02, RT 01, RT
04 dan RT 05. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen yang ada di kantor KelurahanLiliba dan Puskesmas
Pembantu (Pustu) yang ada diwilayah tersebut.

2.3

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan PBL I

ini adalah dengan menggunakan metode :


1) Pengamatan/Observasi
Yaitu dengan mengamati berbagai hal/objek yang berkaitan dengan
keadaan rumah dan lingkungan masyarakat setempat.

2) Wawancara
Yaitu pengambilan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan
responden, dalam hal ini orang tua/orang dewasa sebagai sumber
informasi untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dengan
bantuan kuisioner yang telah disiapkan oleh kelompok.
3) Dokumentasi
Yaitu pengambilan data melalui proses dokumentasi mengenai keadaan
lingkungan yang ada di lapangan.

2.4

Pengolahan dan Analisis Data


Data diolah dengan bantuan kalkulator dan komputer kemudian di
analisis secara deskriptif dan di sajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk
mendapatkan prioritas masalah dan prioritas alternative pemecahan masalah.

BAB III
ANALISIS SITUASI UMUM KELURAHAN DAN ANALISIS
SITUASI KHUSUS RW
3.1

Analisis Situasi Umum Kelurahan Liliba


3.1.1 Keadaan Geografis
Luas wilayah Kelurahan Liliba adalah 1.300 Ha.
Adapun batas wilayah kelurahan Liliba :
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Oesapa Selatan
b) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Oebufu dan Kelurahan
Tuak Daun Merah
c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Penfui
d) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Naimata.
3.1.2 Keadaan Demografi
Untuk menjelaskan keadaan demografi di wilayah ini digunakan data
sekunder penduduk yang didapatkan dari Kantor Lurah LilibaData
tersebut menggambarkan distribusi penduduk di wilayah kerja Kelurahan
Liliba menurut umur dan jenis kelamin, agama, pendidikan, dan jenis
pekerjaan.
a) Umur dan Jenis Kelamin
Distribusi penduduk di Kelurahan Liliba berdasarkan kelompok
umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam tabel 3.1. :

Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis


Kelamin di Kelurahan Liliba KecamatanOeboboBulan
Desember tahun 2015
Kelompok
Umur

Jumlah Penduduk (jiwa)


Jumlah
%
(jiwa)
Laki-Laki
Perempuan
N
%
N
%
0-5
921
5,34
927
5,37
1848
10,71
6-10
759
4,40
737
4,27
1496
8,67
11-15
698
4,04
735
4,26
1433
8,30
16-20
840
4,87
765
4,43
1605
9,30
21-25
766
4,44
761
4,41
1527
8,85
26-30
915
5,30
785
4,55
1700
9,85
31-35
826
4,79
771
4,47
1597
9,25
36-40
824
4,77
765
4,43
1589
9,21
41-45
795
4,61
705
4,09
1500
8,69
46-50
608
3,52
587
3,40
1195
6,92
51-55
438
2,54
399
2,31
837
4,85
56-60
229
1,33
288
1,67
517
3,00
60+
200
1,16
213
1,23
413
2,39
TOTAL
8819 51,10 8438 48,90
17257 100,00
Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Bulan Desember
Tahun 2015
Berdasarkan tabel 3.1, terlihat bahwa distribusi penduduk
terbesar di Kelurahan Liliba berada pada kelompok umur antara 0-5
tahun dengan jumlah penduduk sebanyak 1848jiwa atau 10,71 % yang
terdiri dari laki-laki 921 jiwa dan perempuan 927 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk yang paling sedikit adalah penduduk dengan
kelompok umur 60+ tahun yaitu sebanyak 413 jiwa atau 2,39% yang
terdiri dari laki-laki 200 jiwa dan perempuan 213 jiwa.

10

b) Golongan Agama
Penduduk Kelurahan Liliba terdiri dari bermacam-macam
golongan agama. Distribusi penduduk di Kelurahan Liliba
menurut golongan agama dapat disajikan dalam tabel 3.2 :
Tabel 3.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongan Agama di
Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Bulan Februari
tahun 2016.

Jumlah (jiwa)
Golongan Agama

Laki-Laki
N
%

Perempuan
N
%

Jumla
h
(jiwa)

Islam

757 4,39 331 1,92


1088
6,30
503 29,1
Kristen Protestan
4939 28,62
9969
0
5
57,77
289 16,7
Kristen Katolik
3079 17,84
5969
0
5
34,59
Hindu
140 0,81
91
0,53
231
1,34
Budha
0
0
0,00
0
0,00
0,00
Lain-Lain
0
0
0,00
0
0,00
0,00
881 51,0
100,0
Total
8440
7
9
48,91 17257
0
Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo
tahun 2016
Berdasarkan tabel 3.2, terlihat bahwa penduduk Kelurahan
Liliba paling banyak menganut agama Kristen Protestan yaitu
sebanyak 9969 jiwa atau 57,77 % dan yang paling sedikit menganut
agama Hindu yakni 231 jiwa atau 1,34 %.
c) Tingkat Pendidikan
Penduduk Kelurahan Liliba memiliki latar belakang tingkat
pendidikan yang beragam. Distribusi penduduk di Kelurahan
Liliba menurut tingkat pendidikan dapat disajikan dalam tabel 3.3:

11

Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan danJenis


Kelamin di Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Bulan
Februari tahun 2016.

Jumlah (jiwa)
Jumlah
%
Tingkat Pendidikan
Laki-Laki
Perempuan
N
%
N
%
126
Belum Sekolah
1270
2530
0
7,30
7,36
14,66
100
TK
1259
2263
4
5,82
7,30
13,11
104
SD
1099
2139
0
6,03
6,37
12,39
SMP
924
1203
2127
5,35
6,97
12,33
235
SMA
1349
3699
0
13,62
7,82
21,43
D-3 (DIPLOMA)
707
810
1517
4,10
4,69
8,79
109
S1(Sarjana Strata 1)
1088
2184
6
6,35
6,30
12,66
S2(Sarjana Strata 2) 179
141
320
1,04
0,82
1,85
S3(Sarjana Strata 3)
36
4
40
0,21
0,02
0,23
Buta Huruf
9
8
17
0,05
0,05
0,10
Lainnya
207
214
421
1,20
1,24
2,44
881
Total
8445
17257
2
51,06
48,94
100,00
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo
tahun 2016
Berdasarkan tabel 3.3, terlihat bahwa tingkat pendidikan
penduduk Kelurahan Liliba yang terbesar adalah belum sekolah
dengan jumlah 2.530 jiwa atau 14, 66%, sedangkan tingkat pendidikan
yang terkecil adalah buta huruf sebanyak 17 orang atau 0,10% .
d) Jenis Pekerjaan

12

Penduduk Kelurahan Liliba memiliki jenis pekerjaan yang


beragam. Distribusi penduduk di Kelurahan Liliba menurut jenis
pekerjaannya dapat disajikan dalam tabel 3.4 :
Tabel 3.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan jenis pekerjaan di
kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Bulan Februari
tahun 2016.

Mata
Pencaharian

Jumlah Penduduk (jiwa)


LakiPerempuan
Laki
N
%
N
%
1135 6,58
937
5,43
127
0,74
9
0,05
195
1,13
26
0,15
131
0,76
99
0,57
209
1,21
204
1,18
179
1,04
129
0,75
14
0,08
6
0,03
138
0,80
211
1,22
358
2,07
165
0,96
175
1,01
0,00

Jumlah
(Jiwa)

PNS
2072
12,01
TNI
136
0,79
POLRI
221
1,28
PNS TNI/POLRI
230
1,33
Guru
413
2,39
Dosen
308
1,78
Dokter
20
0,12
Mantri/Bidan
349
2,02
Petani/Nelayan
523
3,03
Pengemudi
175
1,01
Montir/Tukang
204
1,18
0,00
204
1,18
Service
Pedagang
806
4,67
497
2,88
1303
7,55
Pensiunan PNS
216
1,25
193
1,12
409
2,37
Pensiunan TNI
110
0,64
0,00
110
0,64
Pensiunan POLRI 125
0,72
1
0,01
126
0,73
Pengusaha
154
0,89
143
0,83
297
1,72
Lain-Lain
2347 13,60 2970 17,21
5317
30,81
Belum Kerja
2205 12,78 2839 16,45
5044
29,23
Jumlah
8828 51,16 8429 48,84
17257
100,00
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo
tahun 201.

13

Berdasarkan tabel 3.4, terlihat bahwa jenis pekerjaan terbanyak


penduduk di Kelurahan Liliba adalah pengusaha atau lain-lain dengan
jumlah 6900 orang atau 46.05 %, sedangkan jenis pekerjaan terkecil
adalah pensiunan TNI yaitu sebanyak 67 orang atau 0,45%..
3.1.3 Ketersediaan Fasilitas Umum
`Untuk data mengenai jenis tempat-tempat umum digunakan data
sekunder dari Kantor Kelurahan Liliba tahun 2016. Data tersebut
menggambarkan bahwa jenis tempat-tempat umum yang tersedia di
Kelurahan Liliba bermacam-macam, selengkapnya dapat disajikan dalam
tabel 3.5 :
Tabel 3.5 Distribusi Tempat-Tempat Umum di Kelurahan Liliba
Kecamatan Oebobo Bulan Februari Tahun 2016.

Jenis Fasilitas Umum

Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Ibadah
Fasilitas Olahraga
Fasilitas Perekonomian
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pelayanan jasa

8
12
2
73
33
155

2,82
4,24
0,70
25,79
11,67
54,78

lainnya
Total
283
100,00
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Liliba Kecamatan
Oebobo tahun 2016.
Berdasarkan tabel 3.5, tampak jelas bahwa jenis fasilitas umum
yang terdapat di Kelurahan Liliba adalah sarana pelayanan kesehatan
berjumlah 3 buah yaitu, 1 puskesmas/pustu,1 Apotik dan 1 Balai
kesehatan; sarana pendidikan berjumlah 24 buah yaitu, 11 PAUD,4
TK,5 SD/MI, 3 SLTP/MTS, dan 1 SLTA/MA; sarana olahraga
berjumlah 2 buah yaitu, 1 lapangan sepak bola,dan 1 lapangan volley;

14

sarana perekonomian berjumlah 123 buah yaitu 3 toko, 60 kios, 4


PT/CV/Fa,

counter

HP,

Jasa

Meubel

Air,16

Rumah

Makan/Warung, 20 Asrama/Kos, 3 Wartel/Warnet,6 Rental Computer,


dan 3 Jasa Pembengkelan ; sarana peribadatan berjumlah 13 buah
yaitu: 11 gereja protestan, 1 gereja katolik, dan 1 masjid.

3.2.3 Sepuluh Penyakit Terbesar Dalam 3 Bulan Terakhir


Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di RW 02
dapat dilihat pada tabel 3.6:
Tabel 3. 6 Disribusi 10 Penyakit Terbesar di Kecamatan Oebobo
menurut Puskesmas Oepoi Tahun 2015
N
O

JUMLAH
NAMA PENYAKIT

1.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
2.
Faringitis
3.
Gastritis
4.
Hipertensi
5.
Penyakit Pada Sistem Otot dan Jaringan
6.
Tonsilitis
7.
Dermatitis
8.
Dyspepsia
9.
Penyakit Kulit Karena Infeksi
10.
Penyakit Kulit Karena Alergi
Sumber: Data sekunder Puskesmas Oepoi

PENDERITA
(JIWA)
7.405
1.905
1.412
926
814
646
578
555
420
393

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa penyakit yang


menduduki peringkat pertama dalam sepuluh penyakit terbesar yang
ada di Kecamatan Oebobo hingga akhir tahun 2015 adalah penyakit
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) sebanyak 7.405 jiwa.

15

3.2

Analisis Situasi Khusus RW 02 Kelurahan Liliba


3.2.1 Keadaan Geografi
Batas-batas wilayah RW 02
1) Sebelah Timur berbatasan dengan RW 12
2) Sebelah Baratberbatasan dengan RW 04
3) Sebelah Utaraberbatasan dengan RW 03
4) Sebelah Selatanberbatasan dengan RW 13
Batas-batas wilayah RW 02/ RT 01
1) Sebelah Timurberbatasan dengan RW 13/RT 02
2) Sebelah Baratberbatasan dengan RW 04/RT 08
3) Sebelah Utaraberbatasan dengan RW 02/RT 04
4) Sebelah Selatanberbatasan dengan Kecamatan Maulafa
Batas-batas wilayah RW 02/ RT 04
1) Sebelah Timurberbatasan dengan RW 02/RT 05
2) Sebelah Baratberbatasan dengan RW 04/RT 08
3) Sebelah Utaraberbatasan dengan RW 03/RT 28
4) Sebelah Selatanberbatasan dengan RW 02/RT 01
Batas-batas wilayah RW 02/ RT 05
1) Sebelah Timurberbatasan dengan RW 12/RT 10
2) Sebelah Baratberbatasan dengan RW 02/ RT 04
3) Sebelah Utaraberbatasan dengan RW 03/RT 35
4) Sebelah Selatanberbatasan dengan RW 13/RT 02
3.2.2 Keadaan Demografi
Dari hasil kegiatan PBL 1 di RW 02 yang terdiri dari 3 RT yaitu
RT 01, RT 04 dan RT 05. Dengan jumlah KK RT 01 adalah 55 KK, RT 04
berjumlah 65 KK dan RT 05berjumlah41 KK. Dengan jumlah
keseluruhannya terdapat 161 KK.
a) Jenis Kelamin
Adapaun distribusi penduduk menurut jenis kelamin di RW 02
dapat dilihat pada tabel 3.7 :
Tabel 3. 7Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di RW 02
Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo April 2016.
Jenis
Kelamin

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen
(%)

16

Laki-laki
103
123
101
327
Perempuan
111
142
88
341
Total
214
265
189
668
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

48,95
51,05
100,00

Berdasarkan tabel 3.7, menujukan bahwa sebagian


besar masyarakat di RW 02 Kelurahan Liliba terbanyak pada
jenis kelamin perempuan dengan jumlah 341 orang dengan
presentase sebesar 48,95 % sedangkan jumlah penduduk
berjenis kelamin perempuan sebanyak 327 orang dengan
presentase sebesar 51,05 %.
b) Kelompok Umur
Adapun distribusi penduduk berdasarkan golongan agama di RW
02 dapat dilihat pada tabel 3.8 :
Tabel 3. 8 Distribusi penduduk menurut Kelompok Umur di RW
02 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo April 2016.

Kelompo
k Umur
0-4
59
1014
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69

RT 01 RT 04 RT 05
4
9
27
19
24
14
19
24
27
11
8
4
6
6

20
21
25
21
29
26
21
18
11
24
17
11
7
6

6
16
21
24
22
14
19
20
14
7
4
5
3
6

Jumlah

Persen (%)

30
46
73
64
75
54
59
62
52
42
29
20
16
18

4,49
6,89
10,93
9,58
11,23
8,08
8,83
9,28
7,78
6,29
4,34
2,99
2,40
2,69

17

70-74
6
4
0
10
75 ke atas
6
4
8
18
Total
214
265
189
668
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

1,50
2,69
100,00

Berdasarkan tabel 3.8, menunjukan bahwa jumlah penduduk di


Kelurahan Liliba RW 02 terbanyak pada kelompok umur antara
20-24 tahun dengan presentase 11,23 %. Sedangkan penduduk
dengan kelompok umur paling sedikit adalah 70-74 tahun dengan
presentase 1,50 %.
c) Golongan Agama
Adapun distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di
RW 02/ RT 01, RT 04, dan RT 05 dapat dilihat pada tabel 3.9:
Tabel 3. 9 Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di RW 02
Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo April 2016.
Agama
Islam
Katolik
Kristen Protestan

RT 01
12
39

RT 04
29
36

RT 05
6
28

Jumlah
47
103

Persen (%)
7,04
15,42

163

200

155

518

77,54

668

100,00

Total
214
265
189
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Berdasarkan tabel 3.9, menunjukan bahwa jumlah penduduk di


RW 02 Kelurahan Liliba

terbanyak menganut agama Kristen

proteskan berjumlah 518 orang dengan presentase sebesar 77,54 %.


Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit menganut agama islam
dengan jumlah 47 orang dengan presentase sebasar 7,04 %
d) Tingkat Pendidikan
Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di RW 02/
RT 01, RT 04, dan RT 05 dapat dilihat pada tabel 3.10 :

18

Tabel 3.10 Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan di


RW 02 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo April
2016.
Tingkat
Pendidikan
Tidak/Belum
sekolah
Paud/TK
SD
SMP/SLTP

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen (%)

13

23

15

51

7,63

0
52
45

8
64
58

0
73
34

8
189
137

1,20
28,29
20,51

SMA/SLTA
77
81
55
213
Diploma
3
2
2
7
Strata I
21
27
10
58
Strata II
3
2
0
5
Total
214
265
189
668
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

31,89
1,05
8,68
0,75
100,00

Berdasarkan tabel 3.10, menunjukan bahwa jumlah penduduk


di RW 02 Kelurahan Liliba

berdasarkan tingkat pendidikan yaitu

terbanyak pada tingkat SMA/SLTA berjumlah 213 orang dengan


presentase sebesar 31,89 %. Sedangkan jumlah penduduk paling
sedikit berada pada tingkat pendidikan Diploma berjumlah 7 orang
dengan presentase sebasar 1,05 %
e) Jenis Pekerjaan
Adapun distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di RW
02 dapat dilihat pada tabel 3.11 :
Tabel 3.11 Distribusi penduduk menurut jenis pekerjaan di RW
02 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo April 2016.
Jenis Pekerjaan
PNS
Petani

RT 01
14
4

RT 04
19
14

RT 05
6
9

Jumlah
39
27

Persen (%)
5,84
4,04

19

Wiraswasta

52

18

25

95

14,22

Pegawai Swasta

10

14

32

4,79

TNI/POLRI
Pendeta
Pensiunan
Tukang
Dosen
Guru
Sopir
IRT

1
2
5
3
2
5
0
37

4
2
4
12
0
2
4
51

0
1
2
3
0
0
1
27

5
5
11
18
2
7
5
115

0,75
0,75
1,65
2,69
0,30
1,05
0,75
17,22

101
202
4
668

15,12
30,24
0,60
100,00

Belum/tidak kerja
27
35
39
Pelajar/mahasiswa
52
83
67
Perawat
0
3
1
Total
214
265
189
Sumber: Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Berdasarkan tabel 3.11, menunjukan bahwa jumlah penduduk


di RW 02 Kelurahan Liliba

berdasarkan jenis pekerjaan

yaitu

terbanyak pada jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa berjumlah 202


orang dengan presentase sebesar 30,24 %. Sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada pada jenis pekerjaan dosen berjumlah
2 orang dengan presentase sebasar 0,30 %.
3.1.4 Sembilan Penyakit Terbesar Di Wilayah Kerja Kelurahan Liliba
Tabel 3. 12 Distribusi Frekuensi Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pembantu
Kelurahan Liliba Bulan Januari-Maret 2016

No.
1
2
3
4

Jenis penyakit
ISPA
Sinusitis
Gastritis
Febris

Jumlah
35 kasus
1 kasus
19 kasus
4 kasus

20

5
6
7
8
9

Penyakit pada sistem otot dan jaringan


9 kasus
Tonsilitis
1 kasus
Diare
3 kasus
Penyakit kulit karena infeksi
1 kasus
Penyakit kulit karena alergi
4 kasus
Total
77 kasus
Sumbe: Data Sekunder Puskesmas Pembantu Liliba Tahun 2016
Berdasarkan tabel 3.12, dapat diketahui bahwa masyarakat di keluran
Liliba paling banyak menderita penyakit ISPA yakni sebesar 35 kasus dan
paling sedikit menderita penyakit kulit karena infeksi, tonsilitis dan sinusitis
yaitu 1 kasus.

BAB IV
HASIL KEGIATAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN I

4.1 Data Dasar Kesehatan Keluarga RW 02 Keluraha Liliba


4.1.1 Faktor Sosial Ekonomi
1. Sumber Pendapatan Utama Keluarga
Tabel 4.1 Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Pendapatan Utama RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Sumber

RT

RT

RT

Jumlah

Pendapatan
01
04
05
Keluarga
Ayah
36
49
27
112
Ibu
3
5
4
56
Anak
2
5
4
56
Ayah dan Ibu
14
6
6
98
TOTAL
55
65
41
162
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Persen
(%)
69,14
34,57
34,57
60,49
100

Berdasarkan data pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar


masyarakat di kelurahan liliba RW 02 frekuensi sumber pendapatan dari Ayah
yaitu sebanyak 112 KK dengan presentasi 69,14% . sedangkan Frekuensi
yang paling sedikit adalah dari Ibu dan Anak yaitu 56 KK dengan presentasi
34,57%.

21

22

2. Pekerjaan utama
Tabel 4. 2 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Utama dalam

Keluarga di RT 01,04,05,/RW 02 Kelurahan LilibaTahun 2016.

Jenis Pekerjaan
PNS
Petani
Wiraswasta

RT 01
14
4
52

RT 04
19
14
18

RT 05
6
9
25

Jumlah
39
27
95

Persen (%)
5,84
4,04
14,22

Pegawai Swasta

10

14

32

4,79

TNI/POLRI
Pendeta
Pensiunan
Tukang
Dosen
Guru
Sopir
IRT

1
2
5
3
2
5
0
37

4
2
4
12
0
2
4
51

0
1
2
3
0
0
1
27

5
5
11
18
2
7
5
115

0,75
0,75
1,65
2,69
0,30
1,05
0,75
17,22

Belum/tidak kerja
27
35
39
101
Pelajar/mahasiswa
52
83
67
202
Perawat
0
3
1
4
Total
214
265
189
668
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

15,12
30,24
0,60
100,00

Berdasarkan tabel 3.12, menunjukan bahwa jumlah penduduk


di RW 02 Kelurahan Liliba berdasarkan jenis pekerjaan yaitu terbanyak pada
jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa berjumlah 202 orang dengan presentase
sebesar 30,24 %. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada pada jenis
pekerjaan dosen berjumlah 2 orang dengan presentase sebasar 0,30 %.

3. Total pendapatan per bulan

23

Tabel 4. 3 Distribusi Keluarga Berdasarkan Pekerjaan Utama dalam

Keluarga di RT 01,04,05,/RW 02 Kelurahan LilibaTahun 2016.


Total Pendapatan
RT 01
RT 04
RT 05
sebulan
< RP. 100.000
7
5
1
Rp 100.000 -500.000
7
21
16
Rp 600.000 - 1.000.000
8
7
12
> Rp. 1.000.000
33
32
12
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen ( % )

13
44
27
77
161

8,07
27,33
16,77
47,83
100

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa paling banyak
keluarga memilikipendapatan sebulan lebih dari Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak
77 KK (47,83%), yang memiliki pendapatan sebesar Rp. 100.000- Rp.
500.000 yaitu sebanyak 44 KK (27,33%), yang berpendapatan lebih dari Rp.
600.000 Rp. 1.000.000 sebanyak 27 KK (16,77%) sedangkan yang memiliki
pendapatan terkecil yaitu kurang dari Rp. 100.000 per bulan sebanyak 13 KK
(8,07%).
4. Banyaknya tanggungan
Tabel 4. 4 Distribusi Keluarga Berdasarkan Banyaknya Tanggungan dalam

Rumah Tangga di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun


2016.

Banyaknya
Tanggungan
1

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

21

Persen
(%)
13,21

24

2
8
10
7
3
7
19
5
4
30
27
25
TOTAL
53
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

25
31
82
159

15,72
19,5
51,57
100

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah


tanggungan dalam satu rumah tangga terbanyak adalah 4 orang yaitu
sebanyak 82 jiwa (51,57%) dan jumlah tanggunganpaling sedikit adalah 1
orang, yaitu sebanyak 21 jiwa (13,21%).

5. Total pengeluaran rumah tangga per bulan


Tabel 4. 5 Distribusi Keluarga Berdasarkan Total Pengeluaran atau Belanja

dalam Rumah Tangga per bulan di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan


Liliba Tahun 2016.

Banyaknya
RT 01
RT 04
RT 05
Pengeluaran/bulan
< RP. 100.000
5
11
2
Rp 100.000 -500.000
16
26
23
Rp 600.000 11
7
8
1.000.000
> Rp. 1.000.000
23
21
8
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen ( % )

18
65
26

11,18
40,37
16,15

52
161

32,3
100

Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa total


pengeluaran belanjan per rumah tangga setiap bulannya yaitu Rp. 100.000500.000 sebanyak 65 KK (40,37%), yang memiliki pengeluaran sebesar Rp
>Rp. 1.000.000sebanyak 52 KK (32,30%), Rp.600.000- 1.000.000 sebanyak

25

26 KK (16,25%) sedangkan yang memiliki pengeluaran terkecil yaitu kurang


dari Rp. 100.000 per bulan sebanyak 18 KK (11,18%).
6. Pengeluaran untuk pangan per minggu
Tabel 4. 6 Distribusi Keluarga Berdasarkan Total Pengeluaran atau Belanja

pangan dalam Rumah Tangga per minggu di RT 01,04,05/RW 02


Kelurahan Liliba Tahun 2016.

Pengeluaran
RT 01 RT 04 RT 05
pangan/minggu
<Rp.50.000
10
18
10
Rp.50.000 - Rp.100.000
16
26
12
Rp.110.000 - Rp.200.000
10
4
12
>Rp.200.000
19
17
7
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen (%)

38
54
26
43
161

23,6
33,54
16,15
26,71
100

Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa paling banyak
keluarga memiliki pengeluaran untuk membeli pangan/minggu lebih dari Rp.
50.000 Rp. 100.000 yaitu sebanyak 54 KK (33,54%), yang memiliki
pengeluaran sebesar >Rp.200.000 yaitu sebanyak 43 KK (26,71%), yang
berpengeluaran <Rp. 50.000 sebanyak 38 KK (23,60%) sedangkan yang
memiliki

pengeluaran

terkecil

untuk

pangan

yaitu

Rp.110.000

Rp.200.000per minggu sebanyak 26 KK (15,15%).


7. Pengeluaran untuk non pangan per minggu

Tabel 4. 7 Distribusi Keluarga Berdasarkan Total Pengeluaran atau Belanja


non pangan dalam Rumah Tangga di RT 01,04,05/RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016

26

Pengeluaran non
RT 01 RT 04 RT 05
pangan/minggu
<Rp.50.000
9
20
6
Rp.50.000 - Rp.100.000
17
22
13
Rp.110.000 - Rp.200.000
14
5
14
>Rp.200.000
15
18
8
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen (%)

35
52
33
41
161

21,74
32,3
20,5
25,47
100

Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa paling banyak
keluarga memiliki pengeluaran untuk membeli non pangan/mingguRp.50.000 Rp.100.000 yaitu sebanyak 52 KK (32,3%), yang memiliki pengeluaran
sebesar>Rp.200.000 yaitu sebanyak 41 KK (25,47%), yang berpengeluaran
<Rp. 50.000 sebanyak 35 KK (21,74%) sedangkan yang memiliki pengeluaran
terkecil untuk non pangan yaitu Rp.110.000 - Rp.200.000per minggu sebanyak
33 KK (20,5%).

4.1.2 Faktor Lingkungan


4.1.2.1 Perumahan
1. Letak/Posisi rumah
Tabel 4. 8 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak atau Posisi Rumah di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016

Letak/Posisi Rumah
Pinggir Jalan
Dekat kali / Sungai
Lainnya
TOTAL

RT 01
46
6
3
55

RT 04
58
0
7
65

RT 05
28
0
13
41

Jumlah
132
6
23
161

Persen (%)
81,99
3,73
14,29
100

27

Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02


Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat RW 02 di Kelurahan Liliba memiliki posisi rumah di pinggir jalan
yaitu sebanyak 132 KK (81,99%) sedangkan yang

lainnya yaitu 23 KK

(14,29%), dan paling sedikit adalah dekat kali/sungai yakni 6 KK (3,73%).


2. Jenis bangunan rumah
Tabel 4. 9 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Bangunan Rumah di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Jenis Bangunan
RT 01 RT 04 RT 05
Permanen
34
45
29
Semi Permanen
21
19
10
Daraurat
0
1
2
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
108
50
3
161

Persen (%)
67,08
31,06
1,86
100

Berdasarkan data pada tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar
masyarakat RW 02, memiliki jenis bangunan rumah permanen yakni 108 KK
(67,08%), sedangkan rumah semi permanen hberjumlah 50 KK (31,06%), dan
darurat yakni 3 KK (1,86%).

3. Luas rumah
Tabel 4. 10 Distribusi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Luas Rumah (m2)

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen (%)

28

15 -50
51 - 86
87 -122
123 - 158
159 -194
195 - 230
231 - 266
267 - 302
TOTAL

21
22
9
0
1
2
0
2
57

35
38
15
0
3
2
1
1

35
0
3
1
0
0
0
0

95

39

91
60
27
1
4
4
1
3
191

47,64
31,41
14,14
0,52
2,09
2,09
0,52
1,57
100,00

4. Bahan lantai rumah


Tabel 4. 11 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan Lantai Rumah di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Bahan Lantai rumah RT 01 RT 04 RT 05
Keramik
29
25
15
Semen
26
36
25
Tanah
0
4
1
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
69
87
5
161

Persen (%)
42,86
54,04
3,11
100

Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pada


masyarakat RW 02 Kelurahan Liliba, sebagian besar bahan lantai rumah
adalah semen dengan jumlah 87 KK (54,04%) sedangkan yang berlantai
keramik yakni 69

KK (42,86%), dan yang berlantai tanah jumlah 5KK

(3,11%)
5. Kepemilikan Ventilasi rumah
Tabel 4. 12 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Ventilasi di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Kepemilikan
Ventilasi

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen
(%)

29

Ada
49
56
40
Tidak ada
6
9
1
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

145
16
161

90,06
9,94
100

Berdasarkan data pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa sebanyak 145
KK (90,06%) memiliki ventilasi, sedangkan sebanyak 16 KK (9,94%) tidak
memiliki ventilasi.
6. Bentuk ventilasi
Tabel 4. 13 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Ventilasi di RT
01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Bentuk Ventilasi
RT 01 RT 04 RT 05
Ada, satu arah
31
45
22
Ada ,dua arah
25
47
19
Tidak ada
1
3
0
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
98
91
4
193

Persen ( % )
50,78
47,15
2,07
100,00

Berdasarkan data pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pada


masyarakat RW 02 Kelurahan Liliba, sebagian besar memiliki ventilasi
berbentuk satu arah dengan jumlah 98 KK (50,78 %) sedangkan masyarakat
yang tidak memiliki ventilasi sebanyak 4 KK (2,07 %).
4.1.2.2 WC
1. Kepemilikan jamban
Tabel 4. 14 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Jamban di RT

01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Kepemilikan
Jamban

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen (%)

30

Milik Sendiri
52
59
36
Pemakaian Bersama
3
6
5
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

147
14
161

91,3
8,7
100

Berdasarkan data pada tabel 4.14, dapat diketahui bahwa kepemilikan


jamban milik sendiri yaitu berjumlah 147 KK dengan presentasi 91,3% dan
kepemilikan jamban dengan pemakaian bersama berjumlah 14 KK dengan
presentasi 8,7%.
2. Tipe atau jenis jamban
Tabel 4. 15 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jenis
Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Jenis Jamban
RT 01 RT 04 RT 05
Jongkok
34
49
34
Cemplung
3
1
0
Duduk
17
14
7
Lainnya
1
1
0
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
117
4
38
2
161

Persen (%)
72,67
2,48
23,6
1,24
100

Berdasarkan data pada tabel 4.15 dapat diketahui bahwa pada


masyarakat

RW 02 Kelurahan Liliba, semua masyarakat yang memiliki

jamban jenis jongkok yakni 117 KK (72,67%), yang memiliki jamban duduk
yakni 38 KK (23,6%), dan yang memiliki jamban cemplung yakni 4 KK
(2,48%).
3. Jenis lantai jamban
Tabel 4. 16 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jenis

Lantai Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan Liliba Tahun


2016.

31

Bahan lantai Jamban RT 01 RT 04 RT 05


Keramik
28
24
17
Semen
25
40
22
Tanah
2
1
2
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
69
87
5
161

Persen (%)
42,86
54,04
3,11
100

Berdasarkan data pada tabel 4.16 dapat diketahui bahwa masyarakt


RW 02 lebih banyak menggunakan bahan lantai jamban semen dengan
jumlah 87 KK (54,04%) dan yang kedua adalah menggunakan bahan jamban
keramik yaitu 69 KK (42,86%) dan yang paling sedikit menggunakan bahan
lantai jamban tahan dengan jumlah 5 KK (3,11 %).
4. Ketersediaan air di jamban
Tabel 4. 17 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan
Ketersediaan Air di Jamban di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan
Liliba Tahun 2016

Ketersediaan Air di RT 01 RT 04 RT 05
jamban
Tersedia
46
46
32
Tidak Tersedia
8
17
9
TOTAL
52
63
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen (%)

121
34
156

77,56
21,79
100

Berdasarkan data pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa masyarakat di


RW02 Kelurahan liliba, ketersediaan air di jamban Cukup yaitu berjumlah
121 KK dengan hasil presentasi 77,56%, sedangkan ketersediaan air jamban
yang tidak cukup berjumlah 34 KK denganhasil presentasi 21,79%.

32

5. Kepemilikan saptic tank


Tabel 4. 18 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan

Kepemilikan septi tank di RT 01,04,05/RW 02, Kelurahan


Liliba Tahun 2016.
Kepemilikan septic
RT 01
RT 04
RT 05
tank
Ada
53
57
41
Tidak Ada
2
8
0
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen (%)

151
10
161

93,79
6,21
100

Berdasarkan data pada tabel 4.18 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat RW 02, yang memiliki septik tank yakni151 KK (93,79%),
sedangkan rumah yang tidak memiliki septik Tank yakni, 10 KK (6,21%).
6. Jarak septic tank ke sumber air minum
Tabel 4. 19 Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan Jarak

septic tank ke sumur (yang memiliki) di RT 01,04,05/RW 02,


Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Jarak Septik Tank
RT 01 RT 04 RT 05
<10 meter
15
20
15
>10meter
33
27
26
TOTAL
48
47
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
50
86
136

Persen (%)
31,06
53,42
84,47

Berdasarkan data pada tabel 4.19 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat RW 02, memiliki jarak septik tank >10 meter yakni 86 KK
(53,42%), sedangkan yang jarak septik tank <10 meter berjumlah 50 KK
(31,06%).

33

7. Frekuensi pembersihan jamban


Tabel 4. 20

Distribusi Keluarga yang Memiliki Jamban Berdasarkan

Frekuensi Membersihkan

Jamban di RT 01,04,05/RW 02,

Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Frekuensi Pembersihan
RT 01 RT 04 RT 05
jamban
Seminggu sekali
14
18
9
Lebih dari sekali dalam
29
29
24
seminggu
Lebih dari 2 minggu sekali
5
6
5
Lainnya
7
12
3
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

41
82

Persen
(%)
25,47
50,93

16
22
161

9,94
13,66
100

Jumlah

Berdasarkan data pada tabel 4.20 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat RW 02, membersihkan jamban paling banyak lebih dari
sekali dalam seminggu yakni 82 KK (50,47%), yang membersihkan jamban
dalm seminggu sekali yaitu 41 KK (25,47%), selain itu lagi ada yang
membersihkan

jamban lainnya yaitu 22 KK (13,66 %), dan ada lagi

membersihakan jamban lebih dari 2 minggu sekali dengan jumlah 16 KK


(9,94 %).

4.1.2.3 Tempat Sampah


1. Kepemilikan tempat sampah
Tabel 4. 21 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Tempat Sampah di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Kepemilikan Tempat

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen ( % )

34

Sampah
Ya
39
26
31
Tidak
16
39
10
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

96
65
161

59,6
40,4
100

Berdasarkan data pada tabel 4.21 dapat diketahui bahwa masyarakat di


kelurahan Liliba RW 02 yang memiliki tempat sampah sebanyak 96 KK
dengan persentase 59,6%. Sedangkan yang tidak memiliki tempat sampah
sebanyak 65 KK dengan persentase 40,4%.
2. Jenis tempat pembuangan samapah

Tabel 4. 22 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di RT


01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.

Bentuk Tempat Sampah

RT 01

RT 04

Bak Sampah dari kayu/semen


4
3
Lubang Sampah
16
7
Keranjang
17
14
Lainnya
4
4
TOTAL
41
28
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

RT 05

Jumlah

Persen (%)

7
9
8
7
31

14
32
39
15
100

14
32
39
15
100

Berdasarkan data pada tabel 4.22 dapat diketahui bahwa masyarakat di


Kelurahan Liliba Rw 02 yang memiliki bentuk tempat sampah paling banyak
yaitu menggunakan keranjang sebanyak 39 KK dengan persentase 39,00%.
Sedangkan yang paling sedikit adalah menggunakan bak sampah dari semen/
kayu yaitu 14 KK dengan persentase 14,00% .
3. Kepemilikan penutup sampah

35

Tabel 4. 23 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Penutup Tempat

Sampah di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Kepemilikan Tutup
Tempat Sampah

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen ( % )

Ada

13

12,5

91
104

87,5
100

38
25
28
Tidak
TOTAL
45
28
31
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Berdasarkan data pada tabel 4.23 dapat diketahui bahwa masyarakat di


kelurahan Liliba Rw 02

yang memiliki penutup

tempat sampah

yaitu

sebanyak 91 KK dengan persentase 87,50%. Sedangkan yang tidak memiliki


penutup tempat sampah sebanyak 13 KK dengan persentase 12,50%.

4. Frekuensi pengolahan sampah per minggu


Tabel 4. 24 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi
Pengolahan/Pemusnahan Sampah di RT 01,04,05/RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016
Frekuensi sampah
dibuang/dibersihkan/dibaka RT 01 RT 04 RT 05
r dalam seminggu
1 kali
11
23
1
2 kali
19
12
15
3 kali
14
6
15
4 kali
4
16
1
7 kali
6
8
8
TOTAL
54
65
40
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen
(%)

35
46
35
21
22
159

22,01
28,93
22,01
13,21
13,84
100

Berdasarkan data pada tabel 4.24 dapat diketahui bahwa frekuensi


pengolahan/pemusnahan sampah yang paling banyak dibakar/dibuang/dibersi

36

hkan di RW 02 Kelurahan Liliba yaitu 2x seminggu dengan jumlah KK


sebanyak 46 KK (28,93 %). Sedangkan frekuensi yang paling sedikit adalah
4x seminggu dengan jumlah KK sebanyak 21 KK (13,21%).
5. Mekanisme pemusnahan dan pengolahan sampah
Tabel 4. 25 Distribusi Keluarga Berdasarkan Mekanisme Pemusnahan dan

Pengolahan Sampah di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba


Tahun 2016.

Mekanisme
Pemusnahan/Pengolahan
RT 01 RT 04 RT 05
Sampah
Ditanam (landfill)
7
62
0
Dibakar (incinerator)
42
1
38
Lainnya
5
2
3
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen
(%)

69
81
10
160

43,13
50,63
6,25
100

Berdasarkan data pada tabel 4.25 dapat diketahui bahwa frekuensi


pemusnahan dan pengolahan sampah masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02
yang paling banyak yaitu dengan cara dibakar dengan jumlah KK sebanyak
81 KK (50,63 %). Sedangkan yang paling sedikit adalah mekanisme
pemusnahan dan pengolahan sampah dengan cara lainnya yaitu sebanyak 10
KK (6,25 %).

4.1.2.4 Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)


1. Kepemilikan SPAL
Tabel 4. 26 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan SPAL di RT

01,04, 05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.

37

Kepemilikan SPAL

RT 01

RT 04

RT 05

Ada
37
36
20
Tidak ada
17
29
21
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
93
67
160

Persen
(%)
58,125
41,875
100

Berdasarkan data pada tabel 4.26 dapat diketahui bahwa masyarakat di


RW 02 Kelurahan Liliba yang memiliki SPAL adalah sebanyak 93 KK
(58,125 %). Sedangkan yang tidak memiliki SPAL yaitu 67 KK (41,875 %)
2. Bentuk SPAL.
Tabel 4. 27 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk SPAL di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Bentuk SPAL

RT 01

RT 04

RT 05

Selokan
8
13
4
Resapan
27
12
9
Lubang Penampungan
4
11
7
TOTAL
39
36
20
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
25
48
22
95

Persen
(%)
26,32
50,53
23,16
100

Berdasarkan data pada tabel 4.27 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di RW 02 Kelurahan Liliba memiliki SPAL berbentuk
resapan sebanyak 48 KK dengan persentase 50,52%. Sedangkan yang paling
sedikit adalah SPAL berbentuk lubang penampung yaitu 22 KK dengan
persentase 23,15%.

3. Jenis bahan SPAL


Tabel 4. 28 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bahan atau Jenis SPAL di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.

38

Bahan SPAL

RT 01

RT 04

RT 05

Alami/Tanah
26
22
11
Buatan (pipa&semen atau
13
14
9
beton)
TOTAL
39
36
20
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

59

Persen
(%)
62,11

36

37,89

95

100,00

Jumlah

Berdasarkan data pada tabel 4.28 dapat diketahui bahwa masyarakat di


RW 02 Kelurahan Liliba yang memiliki bahan atau jenis SPAL berbentuk
alami/tanah sebanyak 59 KK dengan persentase 62,10%. Sedangkan yang
memiliki bahan atau jenis SPAL berbentuk buatan (pipa & semen atau beton)
sebanyak 36 KK dengan persentase 37,89%.
4. Kelancaran SPAL
Tabel 4. 29 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kelancaran SPAL di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016


Kelancaran SPAL

RT 01

RT 04

RT 05

Ya
39
35
18
Tidak
18
1
2
TOTAL
57
36
20
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen (%)

92
21
113

81,42
18,58
100

Berdasarkan data pada tabel 4.29 dapat diketahui bahwa masyarakat di


RW 02 Kelurahan Liliba yang memiliki kelancaran SPAL sebanyak 92 KK
dengan persentase 81,41%. Sedangkan yang tidak memiliki kelancaran SPAL
yaitu 21 KK dengan persentase 18,58%.

5. Frekuensi pembersihan SPAL

39

Tabel 4. 30 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan SPAL

di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Frekuensi SPAL dibersihkan
RT 01 RT 04 RT 05
per minggu
1 kali
18
5
0
2 kali
7
3
0
3 kali
8
1
0
4 kali
0
1
0
7 kali
3
14
0
36
24
TOTAL
0
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02
Berdasarkan

tabel

4.30

menunjukkan

Jumlah

Persen (%)

23
10
9
1
17
60

38,33
16,67
15,00
1,67
28,33
100

bahwa

sebagian

besar

masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 SPAL nya dibersihkan 1x dalam


seminggu yaitu sebanyak 23 KK dengan persentase 38,33%. Sedangkan yang
paling sedikit SPAL nya dibersihkan 4x seminggu yaitu sebanyaj 21 KK
dengan persentase 1,67%.

4.1.2.5 Sarana Air Bersih


1. Sumber air bersih dalam rumah tangga
Tabel 4. 31

Distribusi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Sumber Air Bersih
RT 01 RT 04 RT 05
PDAM
10
11
8
Tangki
20
21
10
Sumur
24
32
21
PDAM dan Tangki
1
1
2
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
29
51
77
4
161

Persen (%)
18,01
31,68
47,83
2,48
100

40

Berdasarkan data pada tabel 4.31 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 sumber air bersih diperoleh dari
sumur yaitu sebanyak 77 KK dengan persentase 47,82%. Sedangkan yang
paling sedikit sumber air bersihnya diperoleh dari PDAM dan Tangki
sekaligus yaitu 4 KK dengan persentase 2,48%.
2. Bentuk fisik dinding sumur
Tabel 4. 32 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Fisik Dinding Sumur di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Dinding sumur
RT 01 RT 04 RT 05
Tembok
22
28
8
Tanah
3
1
15
TOTAL
25
29
23
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
58
19
77

Persen (%)
75,32
24,68
100

Berdasarkan data pada tabel 4.32 dapat diketahui bahwasebagian besar


masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 yang memiliki sumur, bentuk fisik
dinding sumur tembok yaitu 58 kk dengan persentase 75,32,82%. Sedangkan
yang paling sedikit bentuk dinding sumur

tanah yaitu 19 kk dengan

persentase 24,67%.

3. Bentuk fisik bibir sumur


Tabel 4. 33 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Fisik Bibir Sumur di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Bibir Sumur
RT 01 RT 04 RT 05
Ada dan disemen
22
28
21
Ada dan tidak disemen
2
1
2
Tidak ada
1
0
0
TOTAL
25
29
23
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
71
5
1
77

Persen (%)
92,21
6,49
1,30
100

41

Berdasarkan data pada tabel 4.33 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 memiliki bentuk fisik bibir
sumur yaitu ada dan disemen sebanyak 71 KK dengan persentase 92,20%.
Sedangkan yang paling sedikit tidak memiliki bibir sumur yaitu sebanyak 1
KK dengan persentase 1,29%.
4. Bentuk fisik lantai sumur
Tabel 4. 34 Distribusi Keluarga Berdasarkan Bentuk Fisik Lantai Sumur di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Lantai Sumur
RT 01 RT 04 RT 05
Ada dan disemen
22
25
16
Ada dan tidak disemen
2
4
2
Tidak ada
1
0
5
TOTAL
25
29
23
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
63
8
6
77

Persen (%)
81,82
10,39
7,79
100

Berdasarkan data pada tabel 4.34 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 memiliki bentuk fisik lantai
sumur yaitu ada dan disemen sebanyak 63 KK dengan persentase 81,81%.
Sedangkan yang paling sedikit tidak memiliki lantai sumur yaitu sebanyak 6
KK dengan persentase 7,79%.
5. Frekuensi pembersihan sumur
Tabel 4. 35 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan Sumur

Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Frekuensi Pembersihan
Sumur
Satu kali sebulan
Dua kali sebulan
dua bulan sekali
TOTAL

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen (%)

2
13
11
26

1
26
6
33

15
0
8
26

18
39
25
82

21,95
47,56
30,49
100,00

42

Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02


Berdasarkan data pada tabel 4.35 menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 yang membersihkan sumur selama
dua kali sebulan yaitu sebanyak 39 KK dengan persentase 45,88%.
Sedangkan yang paling sedikit membersihkan sumur satu kali sebulan yaitu
sebanyak 18 KK dengan persentase 21,17%.
6. Kualitas air sumur : Warna
Tabel 4. 36 Distribusi Keluarga Berdasarkan Berwarna atau Tidaknya Air

Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Karakteristik Air
RT 01 RT 04 RT 05
sumur warna
Ya
1
1
3
Tidak
24
28
20
TOTAL
25
29
23
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

persen (%)

5
72
77

6,49
93,51
100

Berdasarkan data pada tabel 4.36 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 memiliki karakteristik air
sumur

yang tidak berwarna yaitu 72 KK dengan persentase 93,51%.

Sedangkan yang paling sedikit karakteristik air sumur yangtidak berwarna


yaitu 5 KK dengan persentase 6,49%.
7. Kualitas air sumur : Keruh
Tabel 4. 37 Distribusi Keluarga Berdasarkan Berkeruh atau Tidaknya Air

Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Karakteristik Air
sumur keruh
Ya
Tidak

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

persen(%)

3
20

1
28

3
20

7
68

9,33
90,67

43

TOTAL
23
29
23
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

75

100

Berdasarkan data pada tabel 4.37 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 memiliki karakteristik air
sumur yang tidak keruh yaitu sebanyak 68 KK dengan persentase 90,67 %.
Sedangkan yang paling sedikit memiliki kualitas air sumur keruh yaitu
sebanyak 7 KK dengan persentase9,33 %.

8. Kualitas air sumur : Berasa


Tabel 4. 38 Distribusi Keluarga Berdasarkan Berasa atau Tidaknya Air

Sumur di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Karakteristik Air sumur
RT 01
RT 04
RT 05
Berasa
Ya
2
1
23
Tidak
23
28
18
TOTAL
25
29
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

persen(%)

26
69
95

27,37
72,63
100

Berdasarkan data pada tabel 4.38 dapat diketahui bahwa sebagian


besar masyarakat di Kelurahan Liliba RW 02 memiliki karakteristik air
sumur yang tidak berasa yaitu sebanyak 69 KK dengan persentase 72,63 %.
Sedangkan yang paling sedikit memiliki kualitas air sumur berasa yaitu
sebanyak 26 KK dengan persentase 27,37 %.

4.1.2.6 Ternak
1. Kepemilikan hewan ternak

44

Tabel 4. 39 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Hewan Tenak di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Jenis Ternak

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Babi
12
13
5
30
Ayam
14
14
11
39
Bebek
0
1
0
1
Ikan
3
0
0
3
lainnya
13
8
0
21
Tidak ada
15
59
25
99
57
95
41
TOTAL
193
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Persen
(%)
15,54
20,21
0,52
1,55
10,88
51,30
100

Berdasarkan data tabel 4.39 dapat disimpulkan bahwa jumlah KK di


RW 02 yang memiliki hewan ternak paling banyak yaitu ayam sebanyak 39
KK (20,21 %). Sedangkan yang tidak memiliki hewan ternak sebanyak 99
KK (51,30 %).
2. Kepemilikan kandang
Tabel 4. 40 Distribusi Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Hewan Tenak di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016


Kepemilikan
RT 01
RT 04 RT 05
Kandang
Ada
27
27
29
Tidak
30
68
12
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
83
110
193

Persen
(%)
43,01
56,99
100

Berdasarkan data tabel 4.40 dapat disimpulkan bahwa jumlah KK di


RW 02 yang memiliki kandang adalah sebanyak

83 KK (43,01%).

Sedangkan yang tidak memiliki kandang adalah sebanyak


(56,99%).

110 KK

45

3. Letak kandang
Tabel 4. 41 Distribusi Keluarga Berdasarkan Letak Kandang di RT

01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Letak Kandang

RT 01

RT 04

Di dalam lingkungan rumah


19
18
Di luar lingkungan rumah
8
11
TOTAL
27
29
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

RT 05

Jumlah

10
7
17

47
26
73

Persen
(%)
64,4
35,6
100

Berdasarkan data tabel 4.41 dapat disimpulkan bahwa jumlah KK di


RW 02 yang memiliki letak kandang didalam lingkungan rumah adalah 47 KK
(64,4%). Sedangkan yang memiliki letak kandang diluar lingkungan rumah
adalah 26 KK (35,6%).

4. Jarak kandang dari rumah


Tabel 4. 42 Distribusi Keluarga Berdasarkan Jarak Kandang Dari Rumah di

RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Jarak kandang dari
RT 01 RT 04 RT 05
rumah
< 5 meter
11
6
6
5-9 meter
6
5
3
10 meter
0
15
0
> 10 meter
10
3
1
TOTAL
27
29
10
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
23
14
15
14
66

Persen
(%)
34,8
21,2
22,7
21,2
100

Berdasarkan data tabel 4.42 dapat disimpulkan bahwa jumlah KK di


RW 02 yang memiliki kandang dengan terdekat yaitu 5 meter sebanyak 23

46

KK (34,8 %), sedangkan yang terjauh yaitu 10 meter sebanyak 14 KK (21,2


%)

5. Frekuensi pembersihan kandang


Tabel 4. 43 Distribusi Keluarga Berdasarkan Frekuensi Pembersihan

Kandang di RT 01,04,05/RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Frekuensi membersihkan
RT 01 RT 04 RT 05
kandang
6
7
2
Seminggu Sekali
Lebih dari Sekali
15
15
6
Seminggu
3
3
1
Sebulan Sekali
2
2
0
Lebih dari Sebulan Sekali
1
0
Setiap hari
0
27
TOTAL
27
9
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

15

Persen
(%)
23,8

36

57,1

7
4
1
63

11,1
6,3
1,6
100

Jumlah

Berdasarkan data tabel 4.43 dapat disimpulkan bahwa jumlah KK di


RW 02 yang terbanyak terletak pada KK yang membersihkan kandang lebih
dari seminggu sekali yaitu 36 KK (57,1 %), sedangkan yang tersedikit
sebanyak 1 KK (1,6 %)

4.1.3 Perilakua Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


1. Keluarga yang menderita penyakit infeksi

47

Tabel 4. 44 Distribusi Anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi di

RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Anggota keluarga
yang sakit infeksi
RT 01
RT 04
RT 05
Ya
10
19
10
Tidak
45
46
31
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
39
122
161

Persen (%)
24,2
75,8
100

Dari tabel 4.34 dapat disimpulkan bahwa yang menderita penyakit


infeksi sebanyak 39 orang (24,2 %), sedangkan yang tidak menderita sakit
infeksi sebanyak 122 orang (75,8 %).
2. Penderita penyakit infeksi
Tabel 4. 45 Distribusi Anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi di

RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 .


Orang yang
menderita penyakit
RT 01 RT 04 RT 05
infeksi
Bayi
2
2
0
Balita
2
4
1
Anak-anak
2
8
4
Orang tua
5
6
5
TOTAL
11
20
10
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen (%)

4
7
14
16
41

9,8
17,1
34,1
39
100

Dari tabel 4.45 dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita penyakit


infeksi terbanyak diderita oleh Orang Tua sebanyak 16 orang (39 %)
sedangkan penderita penyakit infeksi terendah adalah 4 orang bayi (9,8%).
3. Kepemilikan anak balita
Tabel 4. 46 Distribusi Anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi di

RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016 .


Memiliki Anak Balita
Ya

RT 01
15

RT 04
24

RT 05
7

Jumlah
46

Persen (%)
28,6

48

Tidak
40
41
34
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

115
161

71,4
100

Dari tabel 4.46 dapat disimpulkan bahwa yang memiliki anak balita
adalah 46 KK (28,6 %) sedangkan yang tidak memiliki anak balita sebanyak
115 KK (71,4 %)

4. Pemberian ASI pada bayi


Tabel 4. 47 Distribusi Anggota keluarga dalam pemberian ASI pada bayi

di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016


.
Pemberiaan ASI 6
RT 01 RT 04 RT 05
bulan
Ya
12
19
6
Tidak
3
5
1
TOTAL
15
24
7
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
37
9
46

Persen
(%)
80,4
19,6
100

Dari tabel 4.47 jumlah keluarga yang memberikan ASI lebih dari 6
bulan sebanyak 37 Ibu (80,4 %) sedangkan yang tidak memberikan ASI
sampai 6 bulan sebanyak 9 Ibu (19,6%).

5. Penolongan persalinan
Tabel 4. 48 Distribusi Anggota keluarga dalam pemberian ASI pada bayi

di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016


.
Penolong
Persalinan

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen (%)

49

Dokter
8
13
1
Perawat
0
0
2
Bidan
7
10
4
Dukun
0
1
0
TOTAL
15
24
7
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

22
2
21
1
46

47,80
4,30
45,70
2,20
100

Dari tabel 4.48 Dapat dilihat bahwa sebanyak 22 Ibu (47,80%) yang
melakukan persalinan dengan ditolong oleh Dokter, sedangkan seorang Ibu
(2,20%) yang melakukan persalinan ditolong oleh Dukun.

6. Tempat penimbangan balita


Tabel 4. 49 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Tempat Penimbangan

Balita di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba


Tahun 2016 .
Tempat penimbangan
RT 01 RT 04 RT 05
Balita
RS
7
8
3
Puskesmas
2
5
2
Posyandu
2
6
2
Pustu
4
5
0
TOTAL
15
24
7
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
18
9
10
9
46

Persen
(%)
39,1
19,6
21,7
19,6
100

Dari tabel 4.49 Dapat diketahui bahwa penimbangan bayi terbanyak


terdapat di Rumah Sakit sebanyak 18 Bayi (39,1%), sedangkan terendah pada
pustu sebanyak 9 Bayi (19,6%).
7. Imunisasi lengkap

50

Tabel 4. 50 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Imunisasi Lengkap di

RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016


Imunisasi
RT 01 RT 04 RT 05
Jumlah
Lengkap
Ya
16
24
7
47
Tidak
41
71
34
146
TOTAL
57
95
41
193
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Persen
(%)
24,4
75,6
100

Dari tabel 4.50 Dapat dilihat bahwa yang melakukan imunisasi


lengkap adalah 47 Bayi (24,4%), sedangkan yang tidak melakukan imunisasi
lengkap sebanyak 146 bayi (75,6%).
8. Makanan pokok sehari-hari
Tabel 4. 51 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Makanan Pokok

Sehari-hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan


Liliba Tahun 2016.
Makanan
Pokok SehariRT 01 RT 04
RT 05
hari
Nasi
52
60
33
Jagung
1
2
1
Umbi Umbian
2
3
7
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen
(%)

145
4
12
161

90,1
2,5
7,5
100

Dari tabel 4.51 Dapat dilihat bahwa yang banyak mengkonsumsi


makanan pokok berupa nasi sebanyak 144 KK (90,1%), sedangkan konsumsi
makanan pokok berupa jagung hanya sebanyak 4 KK (2,5%).
9. Pola makan keluarga

51

Tabel 4. 52 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pola Makan Keluarga

Per Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba


Tahun 2016.
Pola Makan
RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
Per Hari
1x
4
0
0
4
2x
5
24
13
42
3x
46
39
27
112
>4x
0
2
1
3
TOTAL
55
65
41
161
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Persen
(%)
2,5
26,1
69,6
1,9
100

Dari tabel 4.52, menunjukan bahwa pola makan terbanyak adalah pola
makan 3x sehari sebanyak 112 KK (69,6%), sedangkan paling sedikit adalah
pola makan >4x seharo sebanyak 3 KK (1,9%).
10. Kosumsi Sayur dan Buah
Tabel 4. 53 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pengkonsumsian

Sayur dan Buah Setia Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02


Kelurahan Liliba Tahun 2016.

Mengonsumsi
sayur dan buah
RT 01
RT 04
RT 05
setiap hari
Ya
16
5
3
Tidak
0
1
0
Jarang
39
59
38
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen
(%)

24
1
136
161

14,9
0,6
84,5
100

52

Berdasarkan Tabel 4.53 menunjukan bahwa terdapat 136 KK (84,5%)


yang jarang mengonsumsi sayur dan buahan setiap hari, sedangkan hanya 1
KK (0,6%) yang tidak selalu mengonsumsi sayur dan buahan setiap hari.

11. Porsi Makan Sayur dan Buah


Tabel 4. 54 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Porsi Makan Sayur

dan Buah Per Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan


Liliba Tahun 2016.
Porsi Konsumsi Sayur
dan Buah Per hari
1 porsi buah, 1 porsi sayur
2 porsi buah, 2 porsi sayur

Jumla
h
17

Persen
(%)
10,56

2,48

3
137
161

1,87
85,09
100

RT 01

RT 04

RT 05

13

3 porsi buah, 2 porsi sayur


1
2
0
1 Porsi Sayur Saja
39
60
38
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Berdasarkan tabel 4.54 dapat diketahui bahwa terdapat 137 KK


(85,09%) yang mengonsumsi 1 porsi sayur saja setiap hari , sedangkan hanya
3 KK (1,87%) yang mengonsumsi 3 porsi buah dan 2 porsi sayur setiap hari .
12. Jenis pangan rumah tangga dalam 1 minggu terakhir
Tabel 4. 55 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Pangan Rumah

Tangga dalam 1 Minggu Terakhir di RT 01, RT 04, dan RT 05 /


RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.

Jenis Makanan
Makanan pokok, laukpauk

Frekuensi
RT 01
RT 04
RT 05
3
2
0

Jumla
h
5

Persen
(%)
3,1

53

6
15
7
Mkanan pokok, sayuran
Makanan pokok, lauk34
44
31
pauk, sayuran
9
2
3
Makanan pokok, laukpauk, sayuran, buah
3
2
0
Makanan pokok, laukpauk, sayuran, buah, susu
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

28
109

17,4
67,7

14

8,7

3,1

161

100

Berdasarkan tabel 4.55 di atas, menunjukan bahwa dari 161 KK yang


hanya mengkonsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah, susu adalah
5 KK (3,1%), sedangkan yang mengkonsumsi hanya makanan pokok, laukpauk, serta sayuran seabanyak 109 KK ( 67,7%).
13. Kosumsi Protein Nabati
Tabel 4. 56

Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Konsumsi Protein


Nabati 1 Minggu Terakhir di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016.

Protein nabati
1 minggu
terakhir
1x
2x
3x
>3x
TOTAL

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen
(%)

7
17
19
12
55

23
15
13
14
65

10
18
7
6
41

40
50
39
32
161

24,8
31,1
24,2
19,9
100

Dari tabel 4.56 diatas menunjukan bahwan sebanyak 32 KK (19,9%)


yang mengkonsumsi lebih dari 3x protein nabati dalam seminggu terakhir,

54

sedangkan sebanyak 50 KK (31,1%) yang hanya mengkonsumsi 2x protein


nabati seminggu terakhir
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

14. Kosumsi Protein Hewani


Tabel 4. 57 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Konsumsi Protein
Hewani 1 Minggu Terakhir di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Protein hewani 1 RT 01
RT 04
RT 05
Jumlah
minggu terakhir
1x
9
29
11
49
2x
18
15
12
45
3x
14
6
9
29
>3x
14
15
8
37
TOTAL
55
65
40
160
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Persen
(%)
30,6
28,1
18,1
23,1
100

Berdasarkan tabel 4.57 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari


160 KK yang mengkonsumsi protein hewani sebanyak 3x dalam seminggu
terakhir adalah 29 (18,1%), sedangkan yang mengkonsumsi protein hewani
sebanyak 1x dalam semingguu terakhir adalah 49 KK (30,6%).
15. Sumber pangan
Tabel 4. 58 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan di RT

01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Sumber
Pangan
Pasar
Kebun

RT 01

RT 04

RT 05

53
1

52
6

36
2

Jumla
h
141
9

Persen (%)
88,1
5,6

55

Keluarga
0
7
3
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

10
160

6,3
100

Dari tabel 4.58 diatas menunjukan bahwa sebanyak 9 KK (5,6%) yang


mengkonsumsi sumber pangan dari kebun sendiri, sedangkan sebanyak 141
KK (88,1 %) yang hanya mengkonsumsi 2x protein nabati seminggu terakhir.

16. Aktifitas fisik


Tabel 4. 59 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Sumber Pangan di RT

01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.


Aktifita
s Fisik

Jenis

RT 01

RT 04

RT 05

Lari
6
4
2
Jogging
2
3
1
Badminton
0
3
3
Senam
0
1
2
Renang
0
1
1
Ya
Fitnes
0
3
3
Tidak
49
80
29
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
12
6
6
3
2
6
158
193

Persen
(%)
6,2
3,1
3,1
1,6
1
3,1
81,9
100

Dari tabel 4.59 diatas menunjukan bahwa yang melakukan aktifitas


fisik berupa lari sebanyak 12 orang (6,2%), sedangkan yang tidak melakukan
aktifitas fisik sebanyak 158 orang (81,9%).

17. Frekuensi merokok


Tabel 4. 60 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Frekuensi Merokok di

RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.

56

Keluarga yang
RT 01
RT 04
RT 05
merokok
Ya
26
42
22
Tidak
31
53
19
TOTAL
48
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumla
h
90
103
154

Persen
(%)
58,4
66,9
100

Berdasarkan tabel 4.60 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari


154 KK, terdapat sebanyak 90 (58,4%) KK yang merokok, sedangkan
sebanyak 103 (66,9%) KK yang tidak merokok.
18. Anggota keluarga yang merokok
Tabel 4. 61 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Siapa Saja yang
Merokok di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba
Tahun 2016.

Anggota
RT 01
RT 04
RT 05
Keluarga
Ayah
21
35
15
Anak Laki-Laki
4
6
6
Saudara
1
1
1
TOTAL
26
42
22
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
71
16
3
90

Persen
(%)
78,9
17,8
3,3
100

Berdasarkan tabel 4.61 di atas, maka dapat disimpulkan dari 90 KK


yang merokok, terdapat sebanyak 71 (78,9%) Ayah yang merokok, lalu
sebanyak 16 (17,8%) anak laki-laki yang merokok, dan sebanyak 3 (3,3%)
saudara yang merokok dalam keluarga.

19. Frekuensi batang rokok per hari

57

Tabel 4. 62 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Frekuensi Batang

Rokok Per Hari di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan


Liliba Tahun 2016.
Frekuensi batang
RT 01 RT 04
RT 05
rokok per hari
< 5 batang/hari
12
3
12
5 - 10 batang/hari
5
15
3
10 - 16 batang/hari
7
16
5
>16 batang/hari
4
8
2
TOTAL
28
42
22
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
27
23
28
14
92

Persen
(%)
29,3
25
30,4
15,2
100

Berdasarkan tabel 4.62 di atas, maka dapat disimpulkan dari 92 orang


yang merokok, terdapat sebanyak 27 (29,3%) orang yang merokok kurang
dari 5 batang/hari, sebanyak 23 (25%) yang merokok 5-10 batang/hari,
sebanyak 28 (30,4%) orang yang merokok sebanyak 10-16 batang/hari, dan
sebanyak 14 (15,2%) orang yang merokok lebih dari 16 batang/hari.

20. Perilaku Merokok keluarga


Tabel 4. 63 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Perilaku Merokok

Keluarga Apakah Didalam Rumah atau Tidak di RT 01, RT 04,


dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Pola Merokok
RT 01
RT 04
RT 05
Dalam Rumah
Ya
43
59
26
Tidak
14
36
15
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
128
65
193

Persen
(%)
66,3
33,7
100

58

Berdasarkan tabel 4.63 di atas, maka dapat disimpulkan dari 193 orang
yang merokok, terdapat sebanyak 128 orang yang merokok didalam rumah
(66,3 %), sedangkan yang tidak meroko didalam rumah sebanyak 65 orang
(33,7%).

21. Kepemilikan asuransi kesehatan


Tabel 4. 64 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Asuransi

Kesehatan di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba


Tahun 2016.

ASKES
Ya

Bentuk

RT 01

RT 04

RT 05

Jamkesma
11
5
5
s
Jamkesda
1
1
1
Askes
19
11
4
Jamsostek
1
1
0
Lainnya
15
33
24
Tidak
10
44
7
TOTAL
57
95
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

21

Persen
(%)
10,9

3
34
2
72
61
193

1,6
17,6
1
37,3
31,6
100

Jumlah

Berdasarkan tabel 4.64 di atas, maka dapat disimpulkan dari 193 KK,
terdapat sebanyak 21 (10,9%) KK yang mempunyai Jamkesmas, sebanyak 3
(1,6%) KK yang mempunyai Jamkesda, sebanyak 34 (17,6%) KK yang
memiliki Askes, sebanyak 2 (1%) KK yang memiliki Jamsostek, dan sebanyak
72 (37,3%) KK yang memiliki bentuk asurani kesehatan lainnya, namun
terdapat 61 (31,6%) KK yang tidak memiliki bentuk Asuransi Kesehatan.

59

4.1.4 Pelayanan Kesehatan


1. Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi
Tabel 4. 65 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Fasilitas Kesehatan

Yang Sering Dikunjungi di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02


Kelurahan Liliba Tahun 2016.

Fasilitas Kesehatan
RT
RT 04
RT 05
sering dikunjungi
01
Rumah Sakit
15
14
38
Puskesmas
22
36
3
Poliklinik
3
1
0
Lainnya
13
14
0
TOTAL
53
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
67
61
4
27
159

Persen
(%)
42,1
38,4
2,5
17
100

Berdasarkan tabel 4.65 di atas, maka dapat disimpulkan dari 159 KK,
terdapat sebanyak 67 (42,1%) KK yang mengunjungi Rumah Sakit, sebanyak
61 (38,4%) KK yang mengunjungi puskesmas, sebanyak 4 (2,5%) KK yang
mengunjungi Poliklinik, sedangkan sebanyak 27 (17%) KK mengunjungi
fasilitas kesehatan lainnya

2. Keterjangkauan fasilitas kesehatan

60

Tabel 4. 66 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Keterjangkauan

Fasilitas Kesehatan di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02


Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Fasilitas kesehatan
RT 01 RT 04
RT 05
yang dapat dijangkau
Ya
51
62
41
Tidak
6
33
0
TOTAL
52
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah
154
39
158

Persen
(%)
97,47
24,68
100

Berdasarkan tabel 4.66 di atas, maka dapat disimpulkan dari 158 KK,
terdapat sebanyak 154 (97,47%) KK yang dapat menjangkau fasilitas
kesehatan, sebanyak 39 (24,68%) KK yang tidak dapat menjangkau fasilitas
kesehatan.
3. Jarak rumah ke fasilitas kesehatan
Tabel 4. 67 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jarak Rumah ke

Fasilitas Kesehatn di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02


Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Jarak rumah
ke faskes (m)
20
30
50
60
70
80
100
150
200
300
500

RT 01

RT 04

RT 05

0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1

1
1
5
2
1
1
7
1
10
3
1

1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
6

Jumla
h
2
1
6
2
2
1
7
2
11
5
8

Persen (%)
1,25
0,63
3,75
1,25
1,25
0,63
4,38
1,25
6,88
3,13
5,00

61

700
0
0
3
800
0
0
2
1000
13
5
9
1500
1
14
1
2000
5
1
2
3000
21
1
5
4000
4
3
1
5000
3
1
3
7000
3
3
2
8000
0
1
1
9000
0
1
0
10000
2
1
0
15000
0
1
0
TOTAL
54
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

3
2
27
16
8
27
8
7
8
2
1
3
1
160

1,88
1,25
16,88
10,00
5,00
16,88
5,00
4,38
5,00
1,25
0,63
1,88
0,63
100

Berdasarkan tabel 4.67 di atas, maka dapat disimpulkan dari 160 KK,
terdapat sebanyak 27 (16,887%) KK yang rumahnya berjarak 1000 dan 3000
meter dari fasilitas kesehatan, sedangkan sebanyak 1 (0,63%) KK yang
berjarak 30, 80, 9000, dan 15000 meter dari fasilitas kesehatan.

4. Jumlah anggota keluarga yang sakit.


Tabel 4. 68 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Jumlah Anggota
Keluarga yang Sakit di RT 01, RT 04, dan RT 05 / RW 02
Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Dalam 3 bulan
terakhir apa ada
anggota keluarga yang
sakit
Ya
Tidak

RT 01

RT 04

RT 05

Jumlah

Persen
(%)

20
35

29
36

10
31

59
102

36,65
63,35

62

TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

161

100

Berdasarkan tabel 4.68 di atas, maka dapat disimpulkan dari 161 KK,
terdapat sebanyak 59 (36,65%) KK yang pada 3 bulan terkhir ada anggota
keluarga yang sakit, sedangkan sebanyak 102 (63,35%) KK yang pada 3 bulan
terakhir ada anggota keluarga yang sakit.

5. Penyuluhan/informasi kesehatan
Tabel 4. 69 Distribusi Anggota Keluarga Berdasarkan Pernah atau Belum

Pernah Mendapat Penyuluhan Kesehatan di RT 01, RT 04, dan


RT 05 / RW 02 Kelurahan Liliba Tahun 2016.
Apa pernah
mendapat
penyuluhan/informas RT 01 RT 04 RT 05
i kesehatan dari
instansi kesehatan
Pernah
3
8
0
Belum Pernah
52
57
41
TOTAL
55
65
41
Sumber : Data Primer Kelurahan Liliba RW 02

Jumlah

Persen
(%)

11
150
161

6,83
93,17
100

Berdasarkan tabel 4.69 di atas, maka dapat disimpulkan dari 161 KK,
terdapat

sebanyak

11

(6,83%)

KK

yang

pernah

mendapat

penyuluhan/informasi kesehatan dari instansi, sedangkan sebanyak 150


(93,17%) KK yang tidak pernah mendapat penyuluhan/informasi kesehatan
dari instansi.

63

4.2 Penentuan Prioritas Masalah di RW 02 Kelurahan Liliba


Berdasarkan

data-data

yang

diperoleh

setelah

melakukan

pengumpulan dan analisis data, maka terdapat 7 (tujuh) masalah kesehatan yang
ada di wilayah RW 002 yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengelolaan sampah yang belum baik (88,75 %)


Kurangnya ketersediaan penutup sampah (87,5 %).
Tanpa asupa susu dan buahan (67,70 %).
Jarak kandang dengan rumah < 5 meter (68,18 %).
Pola hidup tanpa berolahraga rutin (73,20 %).
Pola Merokok dalam rumah (80 %).
Kurangnya penyuluhan mengenai kesehatan (90,83 %)
Dari ke-7 masalah kesehatan masyarakat di atas, maka dengan

menggunakan metode USG dalam kegiatan Mini Lokakarya dengan peserta


yang terdiri dari Mahasiswa, Ketua RW, Ketua RT, dan Tokoh Masyarakat
setempat memberikan pilihan terhadap masalah kesehatan yang ada beserta
alasannya. Kemudian diperoleh suatu kesepakatan bahwa masalah yang ada di
RW 002 Kelurahan Liliba adalah masalah Kurangnya Asupan susu dan
buahan.
Buah dan sayur merupakan bahan pangan yang sangat memberi
manfaat bagi tubuh. Tarutama untuk mendukung kebutuhan akan vitamin.
Vitamin merupakan kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam
golongan protein, karbohidrat maupun lemak. (Moch, agus Krisno Budiyono.
2004:51 dalam (Hamidah, 2015)) . Kebutuhan vitamin ini relatif kecil, namun
peranannya dalam tubuh sangat penting. Peranannya termasuk dalam

64

kelompok zat pengatur pemeliharaan dan pertumbuhan. Disamping itu,


vitamin adalah senyawa organik yang mudah rusak oleh pengolahan dan
penyimpanan. Karenanya jumlah asupan sayuran dan buah ini relatif tinggi
agar orang mendapatkan kemanfaatannya.
Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh secara cukup, karenanya
harus diperoleh dari makanan. Vitamin D merupakan contoh vitamin yang
dapat diprodusi didalam kulit, asalkan tubuh mendapatkan sinar matahari
dalam jumlah yang cukup. Sinar matahari akan mengubah provitamin D
menjadi vitamin D. Oleh karena itu, apabila masalah asupan sayur dan buah
tidak diperhatikan maka akan berpeluang besar untuk mengurangi asupan
vitamin dan berpengaruh kepada status gizi masyarakat.
Dengan demikian masalah tersebut menjadi prioritas yang kemudian
akan diintervensi oleh mahasiswa/i FKM PBL I yang bertugas dalam wilayah
tersebut.

4.3 Rencana Intervensi Masalah Kesehatan di RW 02 Kelurahan Liliba


Berdasarkan prioritas masalah yang diangkat maka dapat dilakukan
rencana intervensi terkait dengan masalah tersebut antara lain:
a) Melakukan Penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi buah dan
sayuran kepada masyarakat.
b) Melakukan Prektek pengolahan pemanfaatan pangan local untuk
memperbaiki pola makan keluarga. Dengan sasaran khususnya yaitu
pada ibu hamil, balita, dan ibu menyusui.

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
1. Berdasarkan data dasar kesehatan keluarga ditemukan tujuh masalah
kesehatan yang dihadapi Masyarakat RW 02/RT 01, RT 04, dan RT 05
Kelurahan Liliba, diantaranya :
a) Kurangnya ketersediaan penutup tempat sampah.
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Pengolahan sampah hanya dengan di bakar.


Letak kandang berada dalam lingkungan rumah.
Kurangnya asupan sayuran dan buahan.
Kurangnya aktifitas fisik.
Pola merokok dilakukan didalam rumah.
Kurangnya penyuluhan mengenai kesehatan. .

2. Berdasarkan hasil Minilokakarya yang dilaksanakan bersama masyarakat


dengan menggunakan metode USG (Urgency/Mendesak, Seriousness/Serius,
Growth/perkembangan masalah) maka yang merupakan prioritas masalah
kesehatan masyarakat yang ditemukan di RW 02/RT 01, RT 04 dan RT 05
Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo adalah masalah Kurangnya asupan
sayuran dan buahan.
3. Untuk alternatif penyelesaian masalah digunakan pula metode brainstorming (
curah pendapat ) sehingga diperoleh 2 prioritas alternatif penyelesaian dari
masalah kurangnya asupan sayuran dan buahan, yaitu :
a) Melakukan Penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi buah dan
sayuran kepada masyarakat
b) Melakukan Prektek pengolahan pemanfaatan pangan local untuk
memperbaiki pola makan keluarga. Dengan sasaran khususnya yaitu
pada ibu hamil, balita, dan ibu menyusui.

65

66

5.2 Saran
a. Bagi Masyarakat RW 02 Kelurahan Liliba
Agar lebih memperhatikan pola menu makanan keluarga, dengan
memanfaatkan bahan local sebagai makanan tambahan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Sasaran dari alternatif penyelesaian
masalah ini yaitu pada ibu rumah tangga sebagai pengatur menu makan dalam
rumah tangga, ibu hamil agar janin yang dikandung memiliki asupan yang
sehat, dan anak-anak agar mengetahui asupan yang baik untuk pertumbuhan.
b. Bagi Instansi tempat pelaksanaan PBL I
Diharapkan

agar instansi tempat pelaksanaan PBL I melakukan kontrol

terhadap jalannya kegiatan melalui setiap pertemuan RW atau RT maupun


Kelurahan agar kegiatan PBL bertujuan menemukan kemudian akan disusul
dengan intervensi mendapat respon positif dari masyarakat.
c. Bagi Mahasiswa
Menerapkan ilmu yang telah dipelajari secara bertanggung jawab
dalam menemukan dan mengatasi masalah kesehatan yang dijumpai dalam
masyarakat secara bijaksana.

67

68

69

70

71

Anda mungkin juga menyukai