Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah ini
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Turbocharger,
yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk lebih mengetahui
tentang sistem asupan udara pada mata kuliah Motor Diesel.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Padang, 16 Mei 2016

Hasan Aulia

DAFTAR ISI

i.

Kata Pengantar .............................................................................................. .......... 1

ii.

Daftar Isi .................................................................................................................. 2

iii.

Bab I. Pendahuluan

iv.

v.

vi.

Latar Belakang ............................................................................................. 3

Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

Tujuan .......................................................................................................... 4

Bab II. Pembahasan

Pengertian Turbocharger ............................................................................. 5

Komponen - Komponen Turbocharger ....................................................... 7

Prinsip Kerja Turbocharger ......................................................................... 14

Pengaruh Turbocharger Terhadap Output Tenaga ...................................... 16

Keuntungan Dan Kerugian dari Sistem Turbocharger ................................ 16

Perawatan Turbocharger ............................................................................. 18

Bab III. Penutup

Kesimpulan .................................................................................................. 20

Saran ............................................................................................................ 21

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 22

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua motor bakar menghasilkan gas buang, yang mana energi pada gas buang
tersebut terbuang begitu saja. Agar energi pada gas buang tersebut tidak terbuang sia-sia,
maka gas buang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan atau memutar turbin gas.
Gas buang tersebut menggerakkan atau memutar turbin, dan poros dari turbin tersebut
dikopel dengan poros kompresor. Apabila turbin berputar karena tekanan dari gas buang,
maka kompresor akan ikut berputar. Kompresor tersebut digunakan untuk menekan udara
yang masuk ke karburator ke ruang bakar. Gabungan antara turbin dengan kompresor ini
disebut turbocharger.
Dalam pengoperasian mesin diesel, daya yang dibangkitkan sangat tergantung pada
kualitas udara dan kuantitas bahan bakar yang tersedia atau terbakar. Jika diinginkan daya
yang lebih besar maka dapat dilakukan dengan memperbesar volume silinder dan ruang
bakar, tapi cara ini akan mengakibatkan bertambahnya dimensi mesin yang tentunya kurang
efisien jika mesin tersebut terdapat pada ruangan yang terbatas.
Jika penambahan udara ke dalam ruang silinder tanpa merubah ukuran volume
silinder, maka dapat dilakukan dengan metode pengisian lanjut (supercharging).
Menurut Wiranto Arismunandar (1994:114), pengisian lanjut yang digerakkan dengan daya
yang dihasilkan oleh mesin itu sendiri atau dengan jalan memanfaatkan energi gas buang
untuk menggerakkan turbin yang menggerakkan blower, sehingga blower tersebut akan
memasukkan udara ke dalam silinder dan pengisian lanjut ini dinamakan turbocharger.
Tekanan udara masuk ke silinder berisar antara 1,2 2,2 kg/cm2.
Turbocharger adalah salah satu komponen tambahan pada motor pembakaran dalam,
yang berfungsi untuk meningkatkan mass flow yang masuk ke dalam engine, sehingga power
yang dihasilkan dapat meningkat. Komponen utamanya terdiri dari turbin dan kompresor.
Turbin pada turbocharger digerakkan oleh gas exhaust engine, kemudian putaran turbin yang
dihasilkan menggerakkan kompresor untuk meningkatkan mass flow yang masuk ke engine.

Untuk peletakan komponen turbocharger yaitu, turbin diletakan pada exhaust manifold dan
kompresor diletakkan pada intake manifold.
Engine mobil yang dilengkapi dengan turbocharger akan memiliki power yang lebih
besar dibandingkan dengan mobil yang tidak dilengkapi turbocharger. Hal ini disebabkan
karena pemampatan udara meningkatkan mean effective pressure pada engine. Selain itu
turbocharger mengirimkan lebih banyak udara ke dalam engine sehingga pembakaran terjadi
lebih sempurna.
Dalam penambahan turbocharger biasanya diikuti dengan penggantian material dari
engine untuk mengatasi tekanan tinggi yang dihasilkan saat combustion. Oleh karena itu
ingin dilakukan perancangan kompresor, dimana tekanan yang dihasilkan sesuai dengan
engine yang ada dan tanpa melakukan penggantian material.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi turbocharger?
2. Apa saja komponen-komponen pada turbocharger?
3. Bagaimana cara kerja turbocharger?
4. Bagaimana cara perawatan pada turbocharger?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang turbocharger.
2. Mahasiswa dapat mengenal komponen-komponen turbocharger.
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja turbocharger.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan pada turbocharger.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Turbocharger
Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin
yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan. Biasanya digunakan di mesin
pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan efisiensi mesin dengan
meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbocharger
adalah mereka menawarkan sebuah peningkatan yang lumayan banyak dalam tenaga mesin
hanya dengan sedikit menambah berat.
Turbocharger ditemukan oleh seorang insinyur Swiss Alfred Bchi. Patennya untuk
turbocharger

diaplikasikan

untuk

dipakai

tahun

1905.[1] Lokomotif

dan

kapal

bermesin diesel dengan turbocharger mulai terlihat tahun 1920an.


Sebuah kerugian dalam mesin bensin adalah rasio kompresi harus direndahkan (agar
tidak melewat tekanan kompresi maksimum dan untuk mencegah knocking mesin) yang
menurunkan efisiensi mesin ketika beroperasi pada tenaga rendah. Kerugian ini tidak ada
dalam mesin diesel diturbocharge yang dirancang khusus. Namun, untuk operasi pada
ketinggian, pendapatan tenaga dari sebuah turbocharger membuat perbedaan yang jauh
dengan keluaran tenaga total dari kedua jenis mesin. Faktor terakhir ini membuat mesin
pesawat dengan turbocharger sangat menguntungkan; dan merupakan awal pemikiran untuk
pengembangan alat ini.
Komponen mesin ini memiliki tiga bagian penting: roda turbin, roda kompressor dan
rumah as. Roda turbin yang bersudu-sudu ini berputar memanfaatkan tekanan gas buang
keluar, kemudian melalui as terputarnya roda turbin ini berputar pula roda kompressor
dengan sudu-sudunya sehingga memompa udara masuk dalam massa yang padat. Mengingat
komponen ini sering berputar melebihi 80,000 putaran per menit maka pelumasan yang baik
sangat diperlukan.

Turbo atau istilah kerennya TURBOCHARGER, merupakan sebuah kompresor gas


yg digunakan untuk Induksi Paksa (Forced Induction) dari mesin pembakaran dalam (Internal
Combustion Engine).
Turbocharger merupakan komponen mesin yang digunakan untuk memperbaiki
proses pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar pada mesin pembakaran dalam.
Turbocharger ditemukan oleh Insinyur Swiss yang bernama Alfred Buecchi pada awal abad
ke-20, merupakan suatu alat yang memanfaatkan gas buang hasil pembakaran untuk
menggerakkan turbin dan dipasang seporos dengan blower yang disebut compressor.
Turbocharger berputar dengan kecepatan tinggi menghasilkan udara dengan tekanan lebih
untuk dimanfaatkan menaikkan tekanan udara masuk pada motor bakar.
Pada awal mula perakitan, Turbocharger direferensikan sebagai "Turbosupercharger".
sebuah supercharger yg menggunakan compressor udara untuk diinduksikan/didorong secara
paksa kedalam mesin. secara logika, menambahkan turbin untuk memutar supercharger akan
mengubah istilahnya menjadi "Turbosupercharger". namun, istilah tersebut kemudian,
disingkat menjadi "TurboCharger". hal ini, membuat kebingungan karena terkadang istilah
"turbosupercharger" masih sering digunakan untuk menunjukkan mesin yg menggunakan
crankshaft-drive supercharger dan exhaust-driven turbocharger bersama-sama atau sering
pula disebut "twincharging".

Turbocharger merupakan sebuah peralatan untuk menambah jumlah asupan udara


yang masuk ke dalam silinder dengan memanfaatkan energi gas buang hasil dari pembakaran.
Turbocharger merupakan peralatan untuk mengubah sistem pemasukan udara dari konsep
natural atau alami menjadi sistem induksi paksa. Jika sebelumnya udara yang akan
dimasukkan ke dalam silinder hanya mengandalkan kevakuman yang dibentuk dari
pergerakan piston saat bergerak dari TMA ke TMB atau saat langkah hisap, maka dengan
turbocharger udara ditekan masuk kedalam silinder menggunakan kompresor yang diputar
oleh turbin yang digerakkan oleh tenaga dari gas buang hasil pembakaran.
Untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna, maka diperlukan tambahan udara
yang dialirkan ke dalam silinder sejumlah aliran bahan bakar tertentu, Bila kepekatan udara
bertambah sebelum ditambahkan ke dalam silinder, seluruh bahan bakar terbakar dan daya
mesin akan bertambah. Untuk itu mesin diesel yang dilengkapi dengan turbocharger
bertujuan untuk memadatkan udara masuk ke dalam silinder mesin. Sehingga daya mesin
lebih besar dibandingkan mesin dengan dimensi yang sama.

B. Komponen - Komponen Turbocharger

1. Turbin
Turbin

adalah

sebuah

komponen

mekanik

yang

berfungsi

untuk

mengkonversikan energi panas fluida yang melewatinya menjadi energi mekanis


putaran poros turbin. Setiap turbin selalu melibatkan fluida yang mengandung energi
panas yang mengalir melewati sudu-sudu turbin. Setiap sudu turbin berdesain
membentuk nozzle-nozzle sehingga disaat fluida melewatinya, fluida akan terekspansi
diikuti dengan perubahan energi panas menjadi mekanis.

Fluida yang dikonversikan energi panasnya menjadi tenaga putaran poros pada
sistem turbochargertentu saja adalah udara gas buang dari hasil pembakaran motor
bakar. Gas buang ini masih menyimpan cadangan energi berbentuk panas dan tekanan
yang masih cukup bermanfaat.
Turbin pada turbocharger tersusun atas rotor dan casing. Turbin ini biasa
bertipe

sentrifugal

dengan

casing berbentuk volute mirip

seperti casing pompa

sentrifugal. Gas buang masuk melalui sisi casing, mengalir mengikuti bentuk keong
dan masuk ke sudu melalui tepi rotor. Selanjutnya gas buang mengalir mengikuti
bentuk sudu turbin sekaligus mengalami proses penyerapan energi panas dan tekanan
menjadi putaran sudu, dan berakhir ke sisi tengah rotor untuk keluar ke sisi exhaust.
2. Kompresor
Kompresor pada turbocharger, berfungsi untuk mengubah energi mekanis
putaran porosturbocharger menjadi energi kinetik aliran udara. Kompresor berada
pada satu poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang mesin mulai memutar
turbin, kompresor juga akan ikut berputar dengan kecepatan putaran yang sama.
Energi mekanis yang dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai tenaga
penggerak kompresor.

Kompresor turbocharger bertipe sentrifugal dan tersusun atas dua bagian


utama yakni sudu-sudu rotor dan casing. Pada saat impeller rotor kompresor mulai
berputar dengan kecepatan tinggi, udara atmosfer akan mulai terhisap dan masuk ke
kompresor melalui sisi inlet. Udara ini akan diakselerasi oleh impeller secara radial
menjauhi poros kompresor. Pada saat udara terakselerasi hingga ke casingkompresor
yang juga berfungsi sebagai diffuser, kecepatan aliran udara akan turun dan tekanan
statiknya akan meningkat. Peningkatan tekanan udara ini akan diikuti dengan
kenaikan temperatur juga. Selanjutnya, udara terkompresi ini dikeluarkan untuk
menuju ke intercooler.
3. Center Housing & Rotating Assembly (CHRA)
Masing-masing turbin dan kompresor pada turbocharger tersusun atas bagian
rotor dan rumah casing. Keduanya berada pada satu poros yang ditopang oleh sebuah
sistem bearing (bantalan) di tengah-tengah antara turbin dan kompresor. Untuk
kebutuhan assembly, casing turbin dan kompresor disatukan oleh sebuah sistem
bernama Center Housing & Rotating Assembly (CHRA). Karena sistembearing juga
terletak pada CHRA, maka sistem lubrikasi turbocharge juga berpusat pada CHRA.

10

Putaran poros turbocharger dapat mencapai 100.000 rpm. Dengan putaran


secepat itu, dibutuhkan bearing dengan kualitas baik. Thrust bearing tradisional
dari turbocharger biasanya

terbuat

dari

perunggu.

Pada

perkembangan

selanjutnya bearing modern turbocharger adalah berupa ball bearing dengan bahan
keramik. Penggunaan ball bearing lebih banyak dipilih karena lifetime turbocharger
menjadi lebih baik.

11

CHRA

juga

menjadi

tempat

sirkulasi

sistem

pelumasan

oli

dan

pendinginan. Turbocharge bekerja pada temperatur yang sangat tinggi. Turbin


menggunakan gas buang motor bakar yang bertemperatur tinggi, kompresor akan
menghasilkan udara terkompresi yang juga bertemperatur tinggi. Maka untuk
menunjang keawetan bearing maka dibutuhkan sistem pelumasan dan pendingan
yang baik.
4. Intercooler
Udara yang mengalami kenaikan tekanan di dalam sebuah ruangan dengan
volume konstan, akan diikuti pula dengan kenaikan temperaturnya. Dalam
termodinamika, proses ini disebut dengan proses isokhorik atau isovolumetrik. Setiap
kompresor pasti diikuti dengan proses isokhorik ini, tak terkecuali kompresor
pada turbocharger. Hal ini ditandai dengan naiknya temperatur udara terkompresi
yang keluar dari kompresor turbocharger. Atas dasar inilah dibutuhkan sebuah sistem
pendingin udara bernama intercoolersebelum udara bertekanan tersebut masuk
ke intake manifold.

Intercooler merupakan sebuah heat exchanger yang umumnya menggunakan


udara atmosfer sebagai media cooler. Udara terkompresi masuk ke sisi tubing kecil
yang tersusun atas plat-plat tipis aluminium mirip konstruksi radiator. Udara atmosfer
mengalir dengan bantuan kipas melewati sela-sela tubing dan menyerap panas udara
terkompresi melalui permukaan tubing.
12

5. Wastegates
Sebuah mesin kendaraan bermotor selalu bekerja pada rentang rpm putaran
mesin yang bervariasi. Berbagai variasi rpm tersebut tentu saja menghasilkan jumlah
gas buang yang bervariasi pula. Semakin tinggi putaran mesin, akan semakin banyak
kuantitas gas buang dan temperatur gas buang pun juga semakin tinggi. Jika semua
gas

buang

mesin

masuk

ke

turbin turbocharger,

dapat

kita

bayangkan

putaran turbocharger pasti menjadi tidak terkontrol. Pada kondisi ini jika mesin
kendaraan

terlalu

lama

pada

putaran

tinggi,

maka

hal

ini

dapat

menyebabkan overheating pada turbin dan kompresor bahkan hingga mencapai titik
lebur komponen-komponen turbocharger. Bahkan pada keadaan ekstrim, kondisi ini
dapat langsung merusak piston motor bakar dengan meninggalkan lubang meleleh
pada piston tersebut.

Wastegates digunakan untuk mengatasi kondisi di atas. Komponen ini


berfungsi sebagai bypass valveuntuk membuang gas buang motor bakar pada kondisi
tertentu untuk tidak masuk ke dalam turbin turbocharger melainkan langsung
menuju exhaust. Pada kondisi mesin stabil, wastegates akan menutup. Sedangkan
pada saat proses akselerasi, dimana tekanan gas buang meningkat, wastegate sakan
membuka sehingga putaran turbin turbocharger tidak mengalami hentakan yang
berlebihan. Wastegates bekerja berdasarkan pegas-pegas keong yang dapat diatur

13

ketegangannya, sehingga mekanik dapat mengatur ketegangannya untuk mendapatkan


kinerja terbaik dari turbocharger.
6. Blow-Off Valve
Blow-off valve sejatinya adalah pressure relief valve yang berfungsi untuk
membuang udara terkompresi ke atmosfer pada saat tekanan udara keluar
kompresor turbocharger terlalu besar. Pada saat sopir sebuah mobil dengan
turbocharger mengurangi tekanan pedal akselerasi, katup intake manifold akan
menutup sehingga udara bertekanan dari turbocharger tidak dapat masuk ke ruang
bakar. Jika turbocharger tidak dilengkapi dengan blow-off valve, maka tekanan udara
terkompresi akan terus naik, dimungkinkan akan bocor keluar, merusak bagianbagian intake

manifold,

atau

bahkan

dapat

menyebabkan surging

/stall pada turbocharger. Tentu saja hal ini dapat merusak berbagai komponen mesin.

Blow-off valve memiliki konstruksi yang mirip dengan wastegates. Pada saat
mesin berakselerasi maupun beroperasi stasioner, katup ini akan menutup. Ia akan
membuka pada saat mesin mengurangi kecepatan putarannya, sehingga tekanan udara
yang berlebih cukup kuat untuk mendorong pegas blow-off valve ini.
7. Saluran Pipa
Penggunaan turbocharger tidak dapat dipisahkan dengan saluran pipa yang
menghubungkan berbagai komponen mesin. Saluran pipa turbocharger dapat
dikelompokan menjadi dua bagian, yakni saluran panas dan saluran dingin. Pipa
14

saluran

panas

mengalirkan

gas

buang

dari

ruang

bakar

ke

sisi

inlet

turbin turbocharger, serta membuang gas buang keluaran turbin menuju sistem
exhaust (knalpot). Sedangkan pipa saluran dingin mengalirkan udara atmosfer masuk
ke kompresor, udara bertekanan dari outlet kompresor ke intercooler, serta
mengalirkan udara dingin bertekanan dariintercooler ke intake manifold motor bakar.
Dikarenakan perbedaan tipe fluida yang melewati kedua saluran tersebut, tentu saja
karakteristik material yang digunakan oleh keduanya juga berbeda. Sisi gas buang
harus

menggunakan

material

yang

tahan

terhadap

temperatur,

tekanan

tinggi,backpressure, dan tegangan (stress). Sedangkan sisi udara terkompresi


diguanakan material yang kuat untuk tekanan tinggi.

C. Prinsip Kerja Turbocharger


Prinsip kerja turbocharger yaitu, pada saat motor diesel dihidupkan, gas buang yang
mengalir keluar melalui exhaust manifold juga akan melalui turbin gas sebelum ke udara luar.
Gas buang yang keluar akan memutar turbin sekaligus kompresos karena terhbung dengan
poros penghubung. Dengan demikian kompresor menghisap udara luar lewat saringan udara
dan menekannya keintake manifold.

15

Gas buang yang melewati kipas turbin akan menyebabkan turbin berputar. Semakin
banyak gas buang yang melewati kipas turbin akan semakin kencang kipas ini berputar.
Dibagian lain turbin ini terdapat kipas kompresor memompa udara ke ruang bakar.
Peningkatan tekanan udara dalam intake manifold akan diikuti oleh kenaikan
temperaturnya, sehingga untuk dapat menambah jumlah (volume) udara yang masuk,
dilakukan penurunan temperature udara. Penurunan temperature akan diikuti oleh turunya
tekanan, sehingga kompresor dapat menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder.
Penurunan temperature udara dilakukan dengan menggunakan pendingin yang disebut
dengan intercooler.

Kontruksi turbocharger terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor,
keduanya dipasang satu poros. Turbin gas berfungsi sebagai pemutar kompresor dengan
memanfaatkan energi panas gas buang.

16

Gas buang dari exhaust manifold disalurkan menuju rumah sudu turbin gas hingga
turbin berputar. Putaran turbin disalurkan kekompresor melalui poros penghubung hingga
kompresor juga berputar. Putaran turbocharger bisa mencapai 100.000 rpm lebih, putaran
yang begitu tinggi yang menghasilkan jumlah udara yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pengisian alami.
D. Pengaruh Turbocharger Terhadap Output Tenaga
Penggunaan sistem turbocharger mempunyai keuntungan atau tujuan yang kurang
lebih sama dengan supercharger, untuk memperbaiki efisiensi volumetrik mesin dengan
memecahkan salah satu batasan kardinalnya. Tekanan udara pada atmosfir tidak lebih dari 1
atm (14,7psi), sehingga dengan adanya sistem turbocharger akan terdapat atau terjadi batas
mutlak antara tekanan dalam katup masuk dan jumlah aliran udara yg akan memasuki ruang
pembakaran. Turbocharger meningkatkan tekanan pada titik dimana udara akan memasuki
silinder, kadar udara (oksigen) yg besar dipaksakan masuk ketika tekanan pada inlet manifold
meningkat.
Tambahan aliran kadar udara (oksigen) yang memasuki ruang pembakaran akan
membuat mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar dan perbandingan bahan bakar
dan udara yg seimbang saat mesin berada pada RPM tinggi. Dengan adanya sistem
turbocharger ini ketika RPM tinggi kadar udara yang akan memasuki ruang pembakaran akan
diperbanyak oleh blower yang berputar akibat hubungan poros blower dengan turbin yang
dipasangkan pada saluran pembuangan motor diesel. Hal ini akan meningkatkan tenaga dan
torsi yg dikeluarkan oleh mesin.

E. Keuntungan Dan Kerugian dari Sistem Turbocharger


a. Keuntungan dari Sistem Turbocharger
1. Peningkatan kekuatan untuk rasio berat
Sebuah turbocharger dapat meningkatkan daya dan torsi mesin diesel sebesar
30% -40% dari versi konvensional.

17

2. Mengurangi kebisingan mesin


Turbin casing berfungsi sebagai kumpulan penyerapan kebisingan mesin gas
buang. Demikian pula, bagian inlet kompresor mengurangi kebisingan yang
dihasilkan oleh induksi udara dalam intake manifold. Akibatnya, mesin turbocharger
biasanya tenang dari pada konvensional lainnya.
3. Pengurangan asap
Mesin turbocharger menghasilkan fase pembakaran lebih efisien dan bersih,
yang mengurangi produksi asap pada mesin.
4. Membantu dalam meredam gas buang
Turbocharger dapat meredam bunyi letupan yang dihasilkan oleh gas buang
yang keluar, karena pada turbocharger tersebut dilengkapi dengan alat peredam suara
(silencer).
5. Efisiensi mekanis motor dapat dinaikkan
Kerugian-kerugian mekanis akibat terjadinya gesekan mempunyai hubungan
dengan ukuran dan jumlah putaran motor. Pembesaran kerugian gesekan karena
adanya penggunaan turbocharger hanya disebabkan karena bertambahnya putaran
motor saja. Oleh karena adanya motor diesel yang dilengkapi dengan turbocharger
mempunyai tingkat efisiensi mekanis yang lebih besar, bila dibandingkan dengan
motor diesel yang tanpa turbocharger pada daya yang sama. Hal ini karena pada
motor diesel yang menggunakan turbocharger tidak perlu memperbesar konstruksi
utama motornya.
6. Dapat bekerja ditempat yang mempunyai ketinggian
Semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan laut, maka akan semakin
rendah tekanan atmosfirnya. Hal ini berarti kerapatan udara yang akan masuk
kedalam silinder pembakaran motor akan berkurang dan sebagai akibatnya bahan
bakar yang dapat dibakar didalam silinder akan berkurang juga, sehingga dapat
menyebabkan tenaga motor berkurang dari semula. Penurunan ini akan lebih kecil
pada motor yang dilengkapi dengan sistem turbocharger.

18

7. Tidak menyerap tenaga dari poros utama


Dalam penggunaan sistem turbocharger, tidak ada hubungan langsung secara
mekanis dengan tenaga mesin yang dibutuhkan sehingga tenaga blower atau
kompresor tidak mengakibatkan kerugian pada daya mesin.
b. Kerugian dari Sistem Turbocharger
Adapun kelemahan ataupun kerugian menggunakan sistem turbocharger:
1. Bila turbocharger mengalami gangguan maka dapat berpengaruh terhadap daya
mesin.
2. Minyak pelumas lebih boros karena digunakan juga untuk melumasi komponenkomponen yang terdapat pada turbocharger.
3. Menambah pekerjaan bagi operator mesin, karena harus terus memperhatikan kerja
dari turbocharger .
4. Motor membutuhkan kualitas minyak tinggi dan perubahan minyak lebih sering,
Karena mengalami kondisi kerja yang lebih keras bantalan dari turbin dan kompresor
perlu diperhatikan karena sering bekerja pada suhu yang sangat tinggi.
5. Motor dengan turbocharger memerlukan bahan yang lebih baik dan pelumasan serta
sistem pendinginan yang lebih efisien.
F. Perawatan Turbocharger
Hal-hal yang perlu dijaga selama mengoperasikan turbocharger yaitu :
1. Memastikan minyak pelumas, melumasi bagian turbin yang ada dalam turbocharger.
2. Menghindari keadaan-keadaan yang tiba-tiba pada putaran mesin.
3. Mengamati suara blower yang bekerja dan memastikan tidak ada suara-suara aneh
yang terjadi pada blower.
4. Bila terdapat suara aneh atau ketidak seimbangan pada mesin turbocharger, turunkan
putaran (beban) atau mematikan mesin. Kemudian periksa akan sumber suara
tersebut.

19

5. Hindarilah penurunan putaran mesin secara tiba-tiba sehingga mesin seakan-akan


ingin berhenti kecuali dalam keadaan memaksa atau darurat.
Hindari putaran mesin yang pelan pada jangka waktu yang lama, ini akan
menyebabkan blower kotor dan efisiensi berkurang. Selain itu membuat turbin kotor dan juga
memaksa gas buang akan menerobos melalui seal-seal masuk kedalam bagian blower.
Setelah menjalankan mesin pada putaran tinggi atau beban penuh, jalankan mesin
secara idle (pelan tanpa beban) selama kurang lebih 3 menit sampai dengan 5 menit sebelum
mesin dimatikan, bila ini tidak dilaksanakan, akan dapat merusak bantalan poros turbin.
1. Pemeliharaan terencana
a) Pemeliharaan

pencegahan

yaitu

pemeliharaan

pada

waktu

beroperasi

dan

pemeliharaan pada waktu tidak beroperasi.


b) Pemeliharaan korektif yaitu pemeliharaan reparasi kecil dan overhaule.
2. Pemeliharaan tidak terencana
Pemeliharaan tidak terencana dilakukan secara mendadak pada waktu kerusakan atau
juga pemeliharaan darurat.
3. Ketentuan Operasi Diesel Turbocharger
Dalam pengoperasian diesel turbocharger ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu :
a) Poros turbocharger adalah bagian yang sangat penting dalam turbocharger dan untuk
itu perlu perhatian khusus dalam pemeliharaan poros tersebut.
b) Berhati-hatilah tentang pengotoran dan pembuihan minyak lumas.
c) Bila saringan udara telah terpakai dalam jangka waktu lama tanpa dibersihkan, ini
akan menjadi penyebab utama penghalang aliran udara.
d) Periksalah plat-plat zink (anti karat) setiap bulan, bila setengahnya sudah termakan
karat gantilah.
e) Jangan memberi air pendingin terlalu banyak, dan juga jangan membiarkan air
pendingin terlalu panas.
20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem turbocharger adalah komponen mesin yang merupakan penyempurnaan
teknologi untuk memperbaiki dari siklus pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Pada
sistem turbocharger mempunyai beberapa komponen utama yaitu turbin penggerak beserta
rumah turbin (turbin housing), poros penghubung, blower (kompresor) beserta compressor
housing, dan pada penyempurnaan akhirnya ada pula yang ditambahken dengan sistem
intercooler atau aftercooler. Dengan adanya sistem turbocharger ini dipastikan proses
pembakaran mesin akan lebih sempurna, karena dengan ditambahkannya sistem ini udara
yang memasuki ruang bakar akan lebih banyak dibandingkan dengan mesin tanpa
turbocharger. Dengan adanya penambahan udara yang memasuki ruang bakar maka bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak perlu jauh-jauh mencari oksigen karena
otomatis jika kadar udara yang masuk ruang bakar lebih banyak maka oksigen pun juga akan
lebih banyak.
Dengan adanya penambahan kadar oksigen tersebut maka proses pembakaran akan
lebih sempurna dan meningkatkan daya atau tenaga yang dihasilkan. Selain itu dengan
adanya sistem turbocharger ini sisa bahan bakar yang tidak terbakar atau yang biasa disebut
HC akan berkurang karena bahan bakar akan mudah untuk mencari oksigen saat pembakaran
sehingga gas buang yang dihasilkan tidak banyak mengandung asap hitam. Sistem
turbocharger ini juga dapat mengurangi daya panas yang dihasilkan dari pembakaran karena
sebagian panas yang dikeluarkan oleh mesin akan keluar melalui saluran pembuangan dan
akan dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang terhubung dengan kompresor sehingga
dapat pula meredam bunyi yang timbul akibat ledakan saat pembakaran.

21

B. Saran
Dalam setiap langkah ataupun usaha yang mempunyai keuntungan pasti kan tedapat
pula kerugian didalamnya. Sama seperti pada sistem ini juga terdapat beberapa kekurangan
yang akan timbul jika tidak dapat merawatnya dengan baik. Sehingga dalam menggunakan
sistem ini juga perlu dilakukan perawatan yang lebih terhadap komponen-komponen yang
ada didalamnya agar jangka waktu atau umur pemakaian akan lebih lama dan benar-benar
mempunyai manfaat dalam penggunaannya.

22

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnalmesin.petra.ac.id/index.php/mes/article/download/15933/15925.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15883-2106100158-chapter1pdf-1.pdf
https://www.academia.edu/9770650/Turbocharger
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbocharger
http://irianpoo.blogspot.co.id/2012/12/turbocharger_3.html
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbocharger/
http://dokumen.tips/documents/perawatan-turbocharger.html

23

Anda mungkin juga menyukai