Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah ini
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Turbocharger,
yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk lebih mengetahui
tentang sistem asupan udara pada mata kuliah Motor Diesel.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Hasan Aulia
DAFTAR ISI
i.
ii.
iii.
Bab I. Pendahuluan
iv.
v.
vi.
Tujuan .......................................................................................................... 4
Kesimpulan .................................................................................................. 20
Saran ............................................................................................................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua motor bakar menghasilkan gas buang, yang mana energi pada gas buang
tersebut terbuang begitu saja. Agar energi pada gas buang tersebut tidak terbuang sia-sia,
maka gas buang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan atau memutar turbin gas.
Gas buang tersebut menggerakkan atau memutar turbin, dan poros dari turbin tersebut
dikopel dengan poros kompresor. Apabila turbin berputar karena tekanan dari gas buang,
maka kompresor akan ikut berputar. Kompresor tersebut digunakan untuk menekan udara
yang masuk ke karburator ke ruang bakar. Gabungan antara turbin dengan kompresor ini
disebut turbocharger.
Dalam pengoperasian mesin diesel, daya yang dibangkitkan sangat tergantung pada
kualitas udara dan kuantitas bahan bakar yang tersedia atau terbakar. Jika diinginkan daya
yang lebih besar maka dapat dilakukan dengan memperbesar volume silinder dan ruang
bakar, tapi cara ini akan mengakibatkan bertambahnya dimensi mesin yang tentunya kurang
efisien jika mesin tersebut terdapat pada ruangan yang terbatas.
Jika penambahan udara ke dalam ruang silinder tanpa merubah ukuran volume
silinder, maka dapat dilakukan dengan metode pengisian lanjut (supercharging).
Menurut Wiranto Arismunandar (1994:114), pengisian lanjut yang digerakkan dengan daya
yang dihasilkan oleh mesin itu sendiri atau dengan jalan memanfaatkan energi gas buang
untuk menggerakkan turbin yang menggerakkan blower, sehingga blower tersebut akan
memasukkan udara ke dalam silinder dan pengisian lanjut ini dinamakan turbocharger.
Tekanan udara masuk ke silinder berisar antara 1,2 2,2 kg/cm2.
Turbocharger adalah salah satu komponen tambahan pada motor pembakaran dalam,
yang berfungsi untuk meningkatkan mass flow yang masuk ke dalam engine, sehingga power
yang dihasilkan dapat meningkat. Komponen utamanya terdiri dari turbin dan kompresor.
Turbin pada turbocharger digerakkan oleh gas exhaust engine, kemudian putaran turbin yang
dihasilkan menggerakkan kompresor untuk meningkatkan mass flow yang masuk ke engine.
Untuk peletakan komponen turbocharger yaitu, turbin diletakan pada exhaust manifold dan
kompresor diletakkan pada intake manifold.
Engine mobil yang dilengkapi dengan turbocharger akan memiliki power yang lebih
besar dibandingkan dengan mobil yang tidak dilengkapi turbocharger. Hal ini disebabkan
karena pemampatan udara meningkatkan mean effective pressure pada engine. Selain itu
turbocharger mengirimkan lebih banyak udara ke dalam engine sehingga pembakaran terjadi
lebih sempurna.
Dalam penambahan turbocharger biasanya diikuti dengan penggantian material dari
engine untuk mengatasi tekanan tinggi yang dihasilkan saat combustion. Oleh karena itu
ingin dilakukan perancangan kompresor, dimana tekanan yang dihasilkan sesuai dengan
engine yang ada dan tanpa melakukan penggantian material.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi turbocharger?
2. Apa saja komponen-komponen pada turbocharger?
3. Bagaimana cara kerja turbocharger?
4. Bagaimana cara perawatan pada turbocharger?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang turbocharger.
2. Mahasiswa dapat mengenal komponen-komponen turbocharger.
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja turbocharger.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan pada turbocharger.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Turbocharger
Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin
yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang kendaraan. Biasanya digunakan di mesin
pembakaran dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga dan efisiensi mesin dengan
meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Kunci keuntungan dari turbocharger
adalah mereka menawarkan sebuah peningkatan yang lumayan banyak dalam tenaga mesin
hanya dengan sedikit menambah berat.
Turbocharger ditemukan oleh seorang insinyur Swiss Alfred Bchi. Patennya untuk
turbocharger
diaplikasikan
untuk
dipakai
tahun
1905.[1] Lokomotif
dan
kapal
1. Turbin
Turbin
adalah
sebuah
komponen
mekanik
yang
berfungsi
untuk
Fluida yang dikonversikan energi panasnya menjadi tenaga putaran poros pada
sistem turbochargertentu saja adalah udara gas buang dari hasil pembakaran motor
bakar. Gas buang ini masih menyimpan cadangan energi berbentuk panas dan tekanan
yang masih cukup bermanfaat.
Turbin pada turbocharger tersusun atas rotor dan casing. Turbin ini biasa
bertipe
sentrifugal
dengan
sentrifugal. Gas buang masuk melalui sisi casing, mengalir mengikuti bentuk keong
dan masuk ke sudu melalui tepi rotor. Selanjutnya gas buang mengalir mengikuti
bentuk sudu turbin sekaligus mengalami proses penyerapan energi panas dan tekanan
menjadi putaran sudu, dan berakhir ke sisi tengah rotor untuk keluar ke sisi exhaust.
2. Kompresor
Kompresor pada turbocharger, berfungsi untuk mengubah energi mekanis
putaran porosturbocharger menjadi energi kinetik aliran udara. Kompresor berada
pada satu poros dengan turbin, sehingga pada saat gas buang mesin mulai memutar
turbin, kompresor juga akan ikut berputar dengan kecepatan putaran yang sama.
Energi mekanis yang dihasilkan turbin akan langsung digunakan sebagai tenaga
penggerak kompresor.
10
terbuat
dari
perunggu.
Pada
perkembangan
selanjutnya bearing modern turbocharger adalah berupa ball bearing dengan bahan
keramik. Penggunaan ball bearing lebih banyak dipilih karena lifetime turbocharger
menjadi lebih baik.
11
CHRA
juga
menjadi
tempat
sirkulasi
sistem
pelumasan
oli
dan
5. Wastegates
Sebuah mesin kendaraan bermotor selalu bekerja pada rentang rpm putaran
mesin yang bervariasi. Berbagai variasi rpm tersebut tentu saja menghasilkan jumlah
gas buang yang bervariasi pula. Semakin tinggi putaran mesin, akan semakin banyak
kuantitas gas buang dan temperatur gas buang pun juga semakin tinggi. Jika semua
gas
buang
mesin
masuk
ke
turbin turbocharger,
dapat
kita
bayangkan
putaran turbocharger pasti menjadi tidak terkontrol. Pada kondisi ini jika mesin
kendaraan
terlalu
lama
pada
putaran
tinggi,
maka
hal
ini
dapat
menyebabkan overheating pada turbin dan kompresor bahkan hingga mencapai titik
lebur komponen-komponen turbocharger. Bahkan pada keadaan ekstrim, kondisi ini
dapat langsung merusak piston motor bakar dengan meninggalkan lubang meleleh
pada piston tersebut.
13
manifold,
atau
bahkan
dapat
menyebabkan surging
/stall pada turbocharger. Tentu saja hal ini dapat merusak berbagai komponen mesin.
Blow-off valve memiliki konstruksi yang mirip dengan wastegates. Pada saat
mesin berakselerasi maupun beroperasi stasioner, katup ini akan menutup. Ia akan
membuka pada saat mesin mengurangi kecepatan putarannya, sehingga tekanan udara
yang berlebih cukup kuat untuk mendorong pegas blow-off valve ini.
7. Saluran Pipa
Penggunaan turbocharger tidak dapat dipisahkan dengan saluran pipa yang
menghubungkan berbagai komponen mesin. Saluran pipa turbocharger dapat
dikelompokan menjadi dua bagian, yakni saluran panas dan saluran dingin. Pipa
14
saluran
panas
mengalirkan
gas
buang
dari
ruang
bakar
ke
sisi
inlet
turbin turbocharger, serta membuang gas buang keluaran turbin menuju sistem
exhaust (knalpot). Sedangkan pipa saluran dingin mengalirkan udara atmosfer masuk
ke kompresor, udara bertekanan dari outlet kompresor ke intercooler, serta
mengalirkan udara dingin bertekanan dariintercooler ke intake manifold motor bakar.
Dikarenakan perbedaan tipe fluida yang melewati kedua saluran tersebut, tentu saja
karakteristik material yang digunakan oleh keduanya juga berbeda. Sisi gas buang
harus
menggunakan
material
yang
tahan
terhadap
temperatur,
tekanan
15
Gas buang yang melewati kipas turbin akan menyebabkan turbin berputar. Semakin
banyak gas buang yang melewati kipas turbin akan semakin kencang kipas ini berputar.
Dibagian lain turbin ini terdapat kipas kompresor memompa udara ke ruang bakar.
Peningkatan tekanan udara dalam intake manifold akan diikuti oleh kenaikan
temperaturnya, sehingga untuk dapat menambah jumlah (volume) udara yang masuk,
dilakukan penurunan temperature udara. Penurunan temperature akan diikuti oleh turunya
tekanan, sehingga kompresor dapat menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder.
Penurunan temperature udara dilakukan dengan menggunakan pendingin yang disebut
dengan intercooler.
Kontruksi turbocharger terdiri dari sebuah turbin gas dan sebuah kompresor,
keduanya dipasang satu poros. Turbin gas berfungsi sebagai pemutar kompresor dengan
memanfaatkan energi panas gas buang.
16
Gas buang dari exhaust manifold disalurkan menuju rumah sudu turbin gas hingga
turbin berputar. Putaran turbin disalurkan kekompresor melalui poros penghubung hingga
kompresor juga berputar. Putaran turbocharger bisa mencapai 100.000 rpm lebih, putaran
yang begitu tinggi yang menghasilkan jumlah udara yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pengisian alami.
D. Pengaruh Turbocharger Terhadap Output Tenaga
Penggunaan sistem turbocharger mempunyai keuntungan atau tujuan yang kurang
lebih sama dengan supercharger, untuk memperbaiki efisiensi volumetrik mesin dengan
memecahkan salah satu batasan kardinalnya. Tekanan udara pada atmosfir tidak lebih dari 1
atm (14,7psi), sehingga dengan adanya sistem turbocharger akan terdapat atau terjadi batas
mutlak antara tekanan dalam katup masuk dan jumlah aliran udara yg akan memasuki ruang
pembakaran. Turbocharger meningkatkan tekanan pada titik dimana udara akan memasuki
silinder, kadar udara (oksigen) yg besar dipaksakan masuk ketika tekanan pada inlet manifold
meningkat.
Tambahan aliran kadar udara (oksigen) yang memasuki ruang pembakaran akan
membuat mesin mampu mengendalikan tekanan ruang bakar dan perbandingan bahan bakar
dan udara yg seimbang saat mesin berada pada RPM tinggi. Dengan adanya sistem
turbocharger ini ketika RPM tinggi kadar udara yang akan memasuki ruang pembakaran akan
diperbanyak oleh blower yang berputar akibat hubungan poros blower dengan turbin yang
dipasangkan pada saluran pembuangan motor diesel. Hal ini akan meningkatkan tenaga dan
torsi yg dikeluarkan oleh mesin.
17
18
19
pencegahan
yaitu
pemeliharaan
pada
waktu
beroperasi
dan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem turbocharger adalah komponen mesin yang merupakan penyempurnaan
teknologi untuk memperbaiki dari siklus pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Pada
sistem turbocharger mempunyai beberapa komponen utama yaitu turbin penggerak beserta
rumah turbin (turbin housing), poros penghubung, blower (kompresor) beserta compressor
housing, dan pada penyempurnaan akhirnya ada pula yang ditambahken dengan sistem
intercooler atau aftercooler. Dengan adanya sistem turbocharger ini dipastikan proses
pembakaran mesin akan lebih sempurna, karena dengan ditambahkannya sistem ini udara
yang memasuki ruang bakar akan lebih banyak dibandingkan dengan mesin tanpa
turbocharger. Dengan adanya penambahan udara yang memasuki ruang bakar maka bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder tidak perlu jauh-jauh mencari oksigen karena
otomatis jika kadar udara yang masuk ruang bakar lebih banyak maka oksigen pun juga akan
lebih banyak.
Dengan adanya penambahan kadar oksigen tersebut maka proses pembakaran akan
lebih sempurna dan meningkatkan daya atau tenaga yang dihasilkan. Selain itu dengan
adanya sistem turbocharger ini sisa bahan bakar yang tidak terbakar atau yang biasa disebut
HC akan berkurang karena bahan bakar akan mudah untuk mencari oksigen saat pembakaran
sehingga gas buang yang dihasilkan tidak banyak mengandung asap hitam. Sistem
turbocharger ini juga dapat mengurangi daya panas yang dihasilkan dari pembakaran karena
sebagian panas yang dikeluarkan oleh mesin akan keluar melalui saluran pembuangan dan
akan dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang terhubung dengan kompresor sehingga
dapat pula meredam bunyi yang timbul akibat ledakan saat pembakaran.
21
B. Saran
Dalam setiap langkah ataupun usaha yang mempunyai keuntungan pasti kan tedapat
pula kerugian didalamnya. Sama seperti pada sistem ini juga terdapat beberapa kekurangan
yang akan timbul jika tidak dapat merawatnya dengan baik. Sehingga dalam menggunakan
sistem ini juga perlu dilakukan perawatan yang lebih terhadap komponen-komponen yang
ada didalamnya agar jangka waktu atau umur pemakaian akan lebih lama dan benar-benar
mempunyai manfaat dalam penggunaannya.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnalmesin.petra.ac.id/index.php/mes/article/download/15933/15925.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15883-2106100158-chapter1pdf-1.pdf
https://www.academia.edu/9770650/Turbocharger
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbocharger
http://irianpoo.blogspot.co.id/2012/12/turbocharger_3.html
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-turbocharger/
http://dokumen.tips/documents/perawatan-turbocharger.html
23