Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Petroleum System
Berikut Fakta Menarik Tentang Industri Migas Saat ini Sehingga Kegiatan
Ekplorasi Migas Menjadi Sangat Vital dan Urgent:
Proyeksi kebutuhan energi dari tahun 2010 hingga tahun 2050 ternyata masih
didominasi oleh bahan bakar migas.
Dari kurva dan diagram diatas terlihat terjadi peningkatan kebutuhan energi global
maupun nasional dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan penduduk
yang diprediksi meningkat 1/3 dari total populasi sekarang. Selain energi dari migas,
terjadi peningkatan signifikan jumlah penggunaan energi alternatif (nuklir dan energi
terbarukan lainnya) namun belum bisa menggantikan kebutuhan energi fosil/migas.
Secara persentase terlihat adanya penurunan minyak dan gas dari 61% menjadi 44%
pada tahun 2050, penurunan persentase secara signifikan terjadi pada minyak(oil) dari
49% menjadi 24% sedangkan gas relatif stabil. Meskipun demikian secara keseluruhan
kebutuhan energi di masa mendatang masih sangat didominasi oleh energi migas dan
cenderung terus menigkat secara kuantitas/jumlah.
Cadangan, Produksi, Serta Sumberdaya Migas Indonesia
Sebelum berbicara tentang angka angka terlebih dahulu dipahami makna istilah berikut
ini:
Berdasarkan kurva profil produksi migas di Indonesia terlihat trend produksi minyak
bumi Indonesia mencapai puncak(peak oil) pada tahun 1977 dan tahun 1995, dan
semenjak saat itu (setelah tahun 1995) terjadi kecenderungan trend penurunan produksi
minyak (decline) hingga sekarang ini. Hal Ini berbanding terbalik dengan produksi gas
yang cenderung meningkat terus menerus hingga tahun 2001 angkanya melebihi
produksi minyak bumi dan trend peningkatan ini terus terjadi hingga saat ini. Sehingga
total produksi hidrokarbon(migas) Indonesia belakangan ini didominasi oleh gas alam
dan masih ada beberapa lapangan gas yang sementara dalam tahap
pengembangan(belum produksi).
Kebutuhan Energi Nasional
Pemerintah dan Komisi VII DPR menyepakati produksi lifting gas bumi dalam RAPBN-P
2015 sebesar 1,221 juta barel setara minyak per hari(MMBoe/d) dan target lifting minyak
menjadi sebesar 825.000 barel per hari sehingga total target lifting lifting migas(minyak
+ gas) adalah 2,046 juta barel setara minyak per hari(MMBoe/d) atau setara 746,79 juta
barel setara minyak per tahun. Namun, kebutuhan BBM secara nasional 1,5 juta barel
per hari sehingga masih defisit 625.000 barel per hari yang harus diimpor setara 228,12
juta barel per tahun dan untuk pasokan gas masih terpenuhi karena terjadi surplus
produksi. Trend produksi dan konsumsi migas nasional dapat dilihat pada gambar kurva
dibawah ini.
Gambar 5. Kurva Produksi vs komsumsi yang menunjukan produksi dan komsumsi minyak bumi berbanding
terbalik.*
Ketua Umum IPA 2014, Lukman Mahfoedz (dalam Konfrensi IPA ke 38 di JCC 21/5/14)
menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan 6% per tahun,
akan menyebabkan permintaan energi yang semakin besar di masa mendatang.
Kebijakan energi nasional memproyeksikan konsumsi energi tiga kali lipat pada tahun
tahun 2025 dimana kebutuhan migas menjadi 7,7 juta barel setara minyak per
hari(MMbeo/d).
Namun melihat kenyataan sekarang dengan memproduksi minyak yang hampir sejuta
barel sehari atau sekitar 2,04 juta setara minyak (minyak + gas), maka Indonesia telah
memproduksi migas sekitar 746,79 juta barrel setara minyak(MMBoe/year). Untuk
mempertahankan produksi migas maka Indonesia harus mendapatkan
cadangan(reserves) sebesar 746,79 juta barrel setara minyak(MMBoe) dalam satu
tahun, ini dikenal dengan istilah Oil & Gas Reserves Replacement Ratio minimal 1:1
atau 100%. Kenyataannya Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini hanya menemukan
sekitar 50 juta barel ekivalen setahunnya. Artinya hanya menemukan seper limabelas
dari yang dibutuhkan. Jadi kalau ingin memenuhi cadangan yang seharusnya kita miliki
harus dengan kerja keras minimal 15 kali dari yang sekarang.
Gambar 6. Rasio Penemuan Cadangan terhadap Jumlah Produksi Migas (Oil & gas Reserves Replacement
ratio/RRR)*
Dari total cekungan sedimen yang ada, diestimasi volume hidrokarbon/minyak bumi
memiliki potensi sumberdaya(resources) sekitar 87,22 miliar barel, cadangan (reserves)
sebesar 7,76 miliar barel dan yang telah diproduksi 346 juta barel per tahun. Estimasi
volume potensi sumberdaya(resources) Gas Alam sebesar 594,43 TSCF (102,47 Miliar
Barel setara minyak/tahun), volume cadangan (reserves) sebesar 157,14 TSCF (27,09
Miliar Barel setara minyak/tahun), dan produksi sebesar 2,90 TSCF (499,96 Juta Barel
setara Minyak per tahun), sedangkan volume potensi sumberdaya(resources)
CBM( coal base methane/gas dari batubara) sekitar 453 TSCF(78,09 Miliar Barel setara
minyak/tahun).
Dari skema serta diagram tahapan kegiatan idustri hulu migas jelas terlihat bahwa
ekplorasi adalah hal paling fundamental dalam industri hulu migas. Membutuhkan waktu
minimal 5-10 tahun tahapan ekplorasi dan dilanjutkan ke tahapan
pengembangan(depelovement) yang 5-10 tahun bahkan ada yang lebih lama untuk bisa
ke tahapan produksi. Hal Ini jelas membuktikan bahwa proses ekplorasi hingga
mendapatkan temuan baru(dicovered) adalah suatu proses yang panjang yang
melibatkan kajian yang kompleks. Hal ini disebabkan migas terbentuk jauh dibawah
permukaan bumi yang tidak dapat dilihat langsung, dan tiap daerah memiliki
karakteristik geologi yang unik berbeda satu dan lainnya. Makanya dalam eksplorasi
suatu cekungan sedimen dilakuakan banyak studi geologi-geofisika dari berbagai aspek
dan aplikasi teknologi dan juga perkembangan keilmuan geologi. Tahapan ekplorasi
tidak seperti tahapan produksi ketika diberi target lifting tingkat keberhasilan mendekati
100% karena sudah merupakan cadangan terbukti(proven reserves) tinggal mengelola
dan mengembangkan reservoir migas.
Tahapan Persiapan
Pada tahapan ini berupa studi pendahuluan dan perencanaan. Survey secara umum
dan penyiapan wilayah kerja dan penawaran wilayah kerja kepada calon kontraktor
(KKKS) oleh pemerintah. Namun wilayah yang ditawarkan merupakan wilayah yang
sudah diketahui memiliki potensi sumberdaya hidrokarbon(migas). Berdasarkan studi
geologi pendahuluan diyakini memiliki potensi minyak bumi atau memiliki sistem
hidrokarbon (petroleum system) yang terdiri dari adanya batuan sumber, migrasi,
reservoar, batuan penutup(seal rock), dan perangkap reservoar.
Batuan Sumber (Source Rock), merupakan batuan yang menjadi bahan baku
pembentukan hidrokarbon. biasanya adalah serpih (Shale). Batuan ini kaya akan
kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil
yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama
dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon
Migrasi, hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat
berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk
diproduksi(bermigrasi ke resevoir). Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan
tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak
terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting
untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
Cap Rock/Seal Rock/batuan penutup, Minyak dan atau gas terdapat di dalam
reservoir, untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, maka lapisan
reservoir ini harus mempunyai penutup di bagian luar lapisannya. Sebagai
penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai
sifat kekedapan (impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida
yarg dibatasinya. Jadi lapisan penutup didefinisikan sebagai lapisan yang berada
dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi fluida yang berada di
dalam lapisan di bawahnya.
Semua data yang diperoleh diintegrasikan dalan studi G&G (geology &geophysic) untuk
memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi.
Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi
dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan
tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoir, dan batuan perangkap
atau hanya batuan yang tidak penting dalam sistem hidrokarbon. Sebagai tambahan
semua prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian
dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi lanjutan terhadapnya. Maka semua prospek
ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran
secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu
pemboran dan pada kedalaman berapa.
Tahap Ekplorasi Lanjut/Tahap Detail
Pada tahap ini kegiatannya hampir sama dengan ekplorasi sebelumnya namun
dilakukan lebih mendetail dan aplikasi teknologi yang menghasilkan data yang lebih
detail namun secara keseluruhan antara lain: Geologi Permukaan detail Pemboran
Struktur(pemboran dangkal) Seismik Detai(Refleksi) 2D dan 3D Gravitasi Detail
Pemboran pemboran stratigrafi (dalam)
Hasil tahap eksplorasi lanjut adalah berupa data geologi bawah permukaan detail
termasuk reservoir, serta evaluasi prospek prognosis untuk rencana ke tahap appraisal
driilling(sumur uji) untuk menentukan cadangan(reserves), dan selanjutnya persiapan
untuk fase pengembangan jika ada sumur yang discovered(ditemukan hidrokarbon).
Gambar 14. Tantangan Eksplorasi di Indonesia terutama di Indonesia Timur dengan kemungkinan terdapatnya
gas di daerah laut dalam (Sumber: rovicky.wordpress.com)
Indonesia masih memiliki sumber daya migas yang belum dimanfaatkan. Belum
lagi potensi migas non konvensional seperti.CBM dan shale gas. Namun potensi
migas itu 75% berada di laut dalam di kawasan Indonesia Timur yang
memerlukan keahlian tertentu dan pendanaan yang lebih besar.
Selain itu, sekitar 85% kandungan hidrokarbon berupa gas. Sedangkan minyak
hanyalah 15%. Hal ini membuat dibutuhkan infrastruktur gas dalam
pengembangannya. Ada pula hidro karbon yang memiliki kadar CO2 yang cukup
tinggi. Dengan kondisi potensi migas seperti ini, maka pengembangannya
memerlukan dukungan teknologi yang lebih maju, biaya investasi yang lebih
besar dan memerlukan SDM yang memiliki keahlian.
Gambar 15. Daftar Pembiayaan Ekplorasi Migas Perusahaan KKKS di Indonesia 2014*